Anda di halaman 1dari 18

DINASTI MUGHAL PERKEMBANGAN KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN

Disusun Oleh:
Muhamad Jamal (17110191)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana 50 Malang, Indonesia
Jamaluinmalang@gmail.com

PENDAHULUAN

Dunia Islam pada Abad ke-17 bertumpu kepada tiga kerajaan besar, yaitu
Kerajaan Syafawi di Persia, Mughal di India, dan Turki Utsmani di Turki dengan
dua periode. Periode 1500-1700 merupakan fase kemajuan Islam melalui tiga
kerajaan besar tersebut. Secara eksternal, di masa itu, pusat kekuasaan imperium
Romawi Timur yaitu Konstantinopel jatuh ke tangan Turki dan kemajuan
ekspansi Islam ke Eropa Timur berjalan lancar. Adapun secara internal, ketiga
kerajaan tersebut memiliki kecenderungan teologi-politik yang berbeda. Kerajaan
Syafawi di Persia menjadikan aliran Syi’ah sebagai madzhab resmi dari kerajaan,
dan semenjak itu sampai kini Iran adalah pusat aliran Syi’ah. Kerajaan Utsmani
merupakan Kekhalifahan Sunni. Sementara Kerajaan Mughal di India berusaha
memperkecil pertentangan antara Sunni dan Syi’ah.1

Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya Kerajaan


Syafawi. Jadi, di antara tiga kerajaan besar Islam tersebut, kerajaan inilah yang
termuda. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di anak Benua India.
2
Jauh sebelum Kerajaan Mughal berdiri, sebenarnya semenjak abad I hijriyah,
Islam sudah masuk ke India. Ekspedisi pertama pada zaman Khalifah Umar bin
al-Khattab, tapi akhirnya Khalifah umar mencela penjarahan tersebut dan menarik
eskpedisi tersebut. Padatahun 634 M, setelah Khalifah Umar wafat, barulah orang-
orang Arab menaklukan Makram di Balukistan. Kemudian setelah kekuasaan
Islam berada pada Dinasti Umaiyah di bawah Khalifah Walid Ibn Abd al-Malik,
tentara Islam sekali lagi mengadakan invasi ke wilayah India di bawah panglima
Muhammad Ibn al-Qasim dan berhasil menguasai wilayah Sind. Dan

1
1
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008), 252
2
Ibid., 261

2
pada tahun 871 M, orng-orang Arab sudah menghuni tetap di sana. 3 Kemudian
muncul kekuasaan Islam melalui Dinasti Ghaznawi (977-1186 M), Khalji (1296-
1316 M), Thuglaq (1320-1412 M), Sayyid (1414-1415 M), dan Dinasti Lodhi
(1451-1526 M). Jadi, Mughal adalah kerajaan Islam yang terakhir di India (1526-
1858 M), tepatnya setelah Dinasti Lodhi jatuh, hingga berganti dengan
pemerintahan imperialiasme Inggris yang memerintah di sana.4 Demikian,
peradaban Islam di India tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Dinasti Mughal.
Selama tiga abad dinasti ini mampu memberi warna di negeri yang mayoritas
beragama Hindu ini. Setidaknya agama Islam menjadi tersebar di seluruh penjuru
India.5

Makalah ini selain menggambarkan secara ringkas bagian-bagian penting


(highlights) tentang asal-usul, tumbuh, berkembang serta mundurnya peradaban
yang dibina Kerajaan Mughal, juga mengulas faktor-faktor yang mendorong
kejayaan hingga tenggelamnya kerajaan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
mengambil pelajaran, bagaimana membalikkan (reverse) gelombang peradaban di
anak benua India tersebut.

3
Ah. Zakki Fu’ad. Sejarah Peradaban Islam: Paradigma Tekas, Reflektif dan Filosofis (Bandung:
Indo Pramaha, 2012), 198
4
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Press, Cet.2, 2004), 147
5
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern (Yogyakarta: LESFI,
Cet.3, 2009), 184

3
KELAHIRAN, PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN

A. Masa Kelahiran

Mughal adalah sebuah dinasti yang diperintah oleh raja-raja yang berasal
dari daerah Asia Tengah, keturunan Timur Lenk, seorang Turki-Mughal yang
lahir di Kesh di Transoksania (Turkistan) pada tahun 1336. Pemimpinnya dikenal
sebagai seorang muslim fanatik, dan pertama kali melakukan penyerangan ke
India pada tahun 1398. Selain itu, beliau mengangkat Khizer Khan sebagai
gubenur di Multan sekaligus wakilnya untuk India.6 Timur Lenk meninggal pada
usia 70 tahun (1405), tahtanya diberikan kepada anaknya Syah Rukh Mirza. India
dapat ditaklukan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, salah satu keturunan Timur
Lenk pada tahun 1503. 7
Secara geneologis, Babur merupakan cucu Timur Lenk (dari pihak ayah)
dan keturunan Jenghiz Khan (dari pihak ibu).8 Babur lahir pada 14 Februari 1483
hari Jum’at di Farghana di bagian utara Transoksania (kini Uzbekistan). 9
Sepeninggal ayahnya, Umar Mirza, ia menggantikannya menjadi penguasa di
Farghana.10 Ekspansinya ke India dimulai dengan menundukkan penguasa
setempat yaitu Ibrahim Lodi dengan bantuan Alam Khan (Paman Lodi) dan
gubernur Lahore.11 Ia menghadapi Dinasti Lody yang terakhir (Ibrahim Lody)
yang tentaranya berjumlah 40.000 orang diluar kota Panipat pada April 1526.
Dalam peperangan ini, Lody terbunuh dan Babur menguasai Delhi dan Agra. 12

Sejak itu Babur dapat menguasai India dan mendirikan dinasti Mughal yang
beribukota di Delhi.13

6
Zafar Iqbal. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve), hlm, 282.
7
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT. Rajagrafindo
Persada, 2003), hlm, 175
8
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184
9
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban, 175-176
10
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 147
11
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184
12
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT. Rajagrafindo
Persada, 2003), hlm, 175-176.
13
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184

4
Kerajaan Mughal didirikan pada tahun 1526. Jumlah keseluruhan sultan
Mughal 29 orang.14 Kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan terkenal
pada abad ke-17, yaitu Akbar (1556-1606), Jehangir (1605-1627), dengan
permaisurinya Nurjannah, Syah Jehan (1628-1606), dan Aurangzeb (1659-
1707).15

B. Masa Perkembangan Dan Kemajuan

a. Humayyun (1530-1540 M dan 1555-1556 M)

Babur mempunyai empat orang putra, yaitu Humayyun, Kamran, Hindal,


dan Aksari. Di antara empat anaknya ini, hanya Humayyun yang melanjutkan
kekuasaan ayahnya. Beliau lahir pada Maret 1508 di Kabul (Afghanistan). Ketika
kecil ia mempelajari bahasa Arab, Turki, dan Persia. Ketika berusia 20 tahun, ia
berkuasa di Badakhshan, saat ayahnya masih masih memegang tampuk
kekuasaannya. dalam pemerintahannya, ia bisa menguasai Kalanjir, Chunar,
Malwa, dan Gurajat (1531).16
Sepanjang pemerintahannya kondisi negara tidak stabil, karena banyak
terjadi perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada tahun 1540 terjadi pemberontakan
yang dipimpin oleh Sher Kkhan di Qanuj. Dalam pertempuran ini, Humayun
kalah dan melarikan diri ke Qandahar dan kemudian ke Persia. Atas bantuan Raja
Persia ia menyusun kekuatannya kembali. Setelah merasa kuat ia melakukan
pembalasan dan menguasai India lagi tahun 1555 M.17
Setelah perluasan daerah kekuasaannya, ia menaklukkan penyerangan di
Bengal untuk membantu penguasa daerah itu (Sultan Mahmud) yang sedang
melawan Sher Syah Syah Suri. Ketika peperangan terjadi, beliau kehilangan
kontak untuk mengontrol kekuasaannya di Delhi dan Agra. Ternyata kedua

14
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 148
15
Dedi Supriyadi, Sejarah...., 261
16
Zafar Iqbal. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve), hlm, 283.
17
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184

5
wilayah tersebut dikendalikan oleh saudaranya (Hindal). Peperangan tersebut
mengalami kekalahan. Pasukan beliau dipukul mundur oleh Sher Syah, hingga
melarikan diri ke Iran pada Juli 1543 untuk meminta bantuan dari raja Persia
(Syah Tahmasp). Raja Persia membantu beliau dan bisa menaklukan Qandahar
dan Kabul.
Di luar India Syah Syah Suri memperkokoh kekuasaanya dan melakukan
pembaruan dibidang administrasi, keuangan, perdagangan, komunikasi keadilan,
perpajakan, dan pertanian. Namun ia wafat pada 22 Mei 1545. Tahtanya
digantikan kepada putranya Ismail Syah yang memerintah dari 1545-1553. Ia
tidak sesukses ayahnya, setelah ia wafat. Tahtanya digantikan kepada anaknya
Firuz yang masih muda, berumur 12 tahun. Namun ia dibunuh oleh pamannya
sendiri, Mubariz Khan, yang menjadi penguasa meskipun menghadapi tantangan.
Humayyun memanfa’atkan kekacauan pemerintahan musuhnya, sehingga
bisa merebut kembali Delhi dan Arga. Namun ia wafat karena kecelakaan, jatuh
dari lantai dua perpustakaan Sher Mandal, di Delhi, pada Januari 1556.

b. Akbar Khan (1556-1605 M)

Kekuasaan Humayun dilanjutkan oleh anaknya, Akbar Khan. Gelarnya


Sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar Khan. Sewaktu naik tahta berumur 15 tahun
dan memerintah India selama 50 tahun (1556-1605 M). 18 Karena usianya masih
muda, pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah.
Di periode pertama, Akbar menghadapi berbagai pemberontakan. Di Punjab,
Khan Syah melancarkan pemberontakan setelah menggalang sisa-sisa
pengikutnya. Di Agra pemberontakan kaum Hindu dipimpin oleh Hemu, berhasil
menguasai kota itu dan Delhi. Di wilayah barat lahir gerakan yang dipimpin oleh
saudara seayah dengan Akbar, Mirza Muhammad Hakim. Kasmir, Multan,

18
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184

6
Bengala, Sind, Gujarat, Bijapur dan lain-lain berusaha melepaskan diri dari
kekuasaan Mughal.19

Namun, setelah Akbar berumur dewasa, ia dapat mengembalikan wilayah-wilayah


yang pernah melepaslan diri, dan memperluas wilayah-wilayah baru secara
gemilang. Strateginya, pertama, ia menyingkirkan Bairam Khan karena terlalu
memaksakan paham syi’ah. Kedua, melancarkan serangan kepada para penguasa
yang menyatakan merdeka. Ketiga, memperkuat militer dan mewajibkan pejabat
sipil mengikuti latihan militer. Keempat, membuat kebijakan shalahul (toleransi
universal). Kebijakan ini memberikan hak persamaan kepada semua penduduk,
mereka tidak dibedakan berdasarkan etnis maupun agama. Bahkan, ia
menawarkan konsep penyatuan agama-agama menjadi satu bentuk agama yang
disebut din ilahi. Dengan strategi ini, wilayah Mughal menjadi sangat luas, dua
kota penting sebagai pintu gerbang ke luar, Kabul dan Kandahar, dikuasai.20

Sistem pemerintahan Akbar adalah militeristik. Pemerintahan pusat


dipegang oleh raja. Pemerintahan daerah dipegang oleh Sipah Salar atau kepala
komandan.21 Sedangkan subdistrik dikepalai oleh Faudjar atau komandan.
Jabatan-jaatan sipil juga memakai jenjang militer dimana para pejabatnya
diwajibkan mengikuti latihan militer.22

Selama menjalankan pemerintahan, Akbar menekankan terciptanya


stabilitas dan keamanan dalam negeri. Dia menyadari bahwa masyarakat India
merupakan masyarakat yang plural, baik dari segi agama maupun etnis.
Kebijakan-kebijakannya dibuat untuk tetap menjaga persatuan di wilayahnya.
Akbar menerapkan politik “Sulh-E-Kul” atau toleransi universal, yang
memandang semua rakyat sama derajatnya.23 Dalam bidang agama Akbar
menciptakan Din-i-Ilaihi, yaitu menjadikan semua agama yang ada di India

19
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 148
20
Ibid., 149
21
Semacam Panglima Daerah Militer (Pangdam) yang memimpin divisi tentara
22
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 184
23
Ibid., 184

7
menjadi satu. Tujuannya adalah kepentingan stabilitas politik. Dengan adanya
penyatuan agama ini diharapkan tidak terjadi permusuhan antar pemeluk agama.
Untuk merealisasikan ajarannya, Akbar mengawini putri Hindu sebanyak dua
kali, berkhutbah dengan menggunakan simbol hindu, melarang menulis dengan
huruf Arab, tidak mewajibkan khitan dan melarang menyembelih dan memakan
daging sapi.24

Usaha lain Akbar adalah membentuk Mansabdharis, yaitu lembaga public


service yang berkewajiban menyiapkan segala urusan kerajaan, seperti
menyiapkan sejumlah pasukan tertentu. Lembaga ini merupakan merupakan satu
kelas penguasa yang terdiri dari berbagai etnis yang ada, yaitu Turki, afghan,
Persia dan Hindu.25

c. Jahanghir (1605-1628 M)

Penguasa Mughal ketiga adalah Jahanghir, putera Akbar. Masa


pemerintahannya kurang lebih 23 tahun (1605-1628). Jahanghr adalah pengikut
Ahlussunnah wal jama’ah, sehingga Din-i-ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi
hilang pengaruhnya. Pemerintahannya diwarnai dengan pemberontakan, seperti
pemberontakan di Ambar yang tidak mampu dipadamkan. Pemberontakan juga
muncul dari dalam istana yang dipimpin Kurram, putranya sendiri. Dengan
bantuan panglima Muhabbat Khan, Kurram menangkap dan menyekap Jahanghir.
Berkat usaha permaisuri, permusuhan ayah dan anak dapat didamaikan. Akhirnya
setelah Jahangir meninggal (1627 M), Kurram naik tahta dan bergelar Abu
Muzaffar Shahabuddin Muhammad Shah Jahan Padsah Ghazi.26

24
Ibid., 185
25
Ibid.,185
26
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 189

8
d. Syah Jihan (1628-1658)

Syah Jihan tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai


tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik
toleransi Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan.
Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya
memberontak dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar
Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari
Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan.
Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan
inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.

Aurangzeb (1658-1707) menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal


sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada
masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat
Islam. Penulis menilai periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan
Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha
mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik
keagamaan Akbar. Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang
lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Raja-
raja sesudah Aurangzeb mengawali kemunduran dan kehancuran Kerajaan
Mughal.27

27
http://www.istijabangel.wordpress//2012/07/10/Kerajaan-Mughal-Kegemilangan-Sejarah-Islam-
di-India. Diakses tanggal 28 Desember 2013

9
C. Bentuk Kemajuan Kerajaan Mughal
Kemajuan yang dicapai pada masa dinasti Mughal merupakan
sumbangan yang berarti dalam mensyiarkan dan membangun peradaban
Islam di India. Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain:28
a. Bidang Politik dan Militer
Sistem yang menonjol adalah politik sulh e-kul atau toleransi
universal. Sistem sangat tepat karena mayoritas masyarakat India adalah
Hindu sedangkan Mughal adalah sistem Islam. Di sisi lain terdapat juga

28
Siti Maryam, dkk, Sejarah..., 187-188

10
rasa atau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang merupakan
produk dari system ini adalah Din-i-Ilahi dan Mansabdhari.
Di bidang militer, pasukan Mughal dikenal sebagai pasukan yang
kuat. Mereka terdiri dari paukan gajah, berkuda dan meriam. Wilayahnya
dibagi dalam system distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh sipah
salar dan sub distrik dikepalai oleh Faujdar. dengan system inilah
pasukan Mughal berhasil menaklukkan daerah-daerah disekitarnya.

b. Bidang Ekonomi
Kontribusi Mughal dibidang ekonomi adalah memajukan pertanian
terutama untuk tanaman padi, kacang, tebu, rempah-rempah, tembakau
dan kapas. Pemerintah membentuk lembaga khusus untuk mengatur
masalah pertanian. Wilayah terkecil disebut deh, dan beberapa deh
tergabung dalam bargana (kawedanan) setiap komunitas petani dipimpin
oleh mukaddam. Melalui mukaddam inilah pemerintah berhubungan
dengan petani.
Disamping pertanian, pemerintah juga memajukan industry tenun.
Hasil industry ini banyak dekspor keluar negeri seperti Eropa, Arabia,
Asia Tenggara dan lain-lain. Pada masa Jahangir, banyak investor asing
yang diizinkan menanamkan investasinya, seperti mendirikan pabrik
pengolahan hasil pertanian di Surath.

c. Bidang Seni dan Arsitektur


Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan dapat
dinikmati sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal
adalah pemakaian ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi
warna-warni. Bangunan yang menunjukkan ciri ini antara lain: benteng
merah, istaa-istana, makam kerajaan dan yang paling tujuh keajaiban
dunia yang dibangun oleh Syekh Jehan khusus untuk istrinya Noor Mahal

11
yang cantik jelita. Bangunan lain yang bermotif sama adalah Masjid Raya
Delhi yang berlapis marmer dan sebuah istana di Lahore.
Kebijakan-kebijakan dalam pengembangan kebudayaan
ditampakkan adanya bentuk perpaduan antara unsur Islam dengan Hindu.
Bentuk ini misalnya dapat dilihat secara jelas pada arsitektur dan lukisan
pada beberapa benteng dan istana di Ajmer, Agra, Allahabad, Lahore, dan
Fathepur Sikri. Sejumlah bangunan dinding yang berkelok-kelok untuk
menyangga bagian atap, bentuk-bentuk zoomorphic, motif lonceng dan
rantai, dan sejumlah sarana lainnya, seluruhnya telah digunakan dalam
konstruksi bangunan masjid dan istana zaman sebelumnya. Kubah yang
lahir dari tradisi arsitektur Muslim dipakai baik untuk masjid maupun kuil.
Bidang sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang diubah dari
bahasa Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar berkembang bahasa
Urdu, yang merupakan perpaduan dari berbagai bahasa yang ada di India.
Bahasa urdu ini kemudian banyak dipakai di India dan Pakisan sekarang.
Sastrawan Mughal yang terkenal adalah malik Muhammad Jayashi,
dengan karya monumentalnya Padmavat, sebuah karya alegoris yang
mengandung kebajikan jiwa manusia. Sastrawan lain adalah Abu Fadhl
yang juga sejarawan. Karyanya berjudul Akbar Nama dan Ain e-Akbari,
yang mengupas sejarah Mughal berdasarkan figure pimpinannya.29

d. Bidang Ilmu Pengetahuan


Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan dibidang di
bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdiri, banyak ilmuwan yang dating ke
India untuk menuntut ilmu pengetahuan. Bahkan istana Mughal pun
menjadi pusat kegiatan kebudayaan. Hal ini karena adanya dukungan dari
penguasa dan bangsawan serta ulama. Aurangzeb misalnya, memberikan

29
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban...., 150

12
sejumlah besar uang dan tanah untuk membangun pusat pendidikan di
Lucknow.
Di tiap-tiap masjid memiliki lembaga ingkat dasar yang dikelola
oleh seorang guru. Pada masa Syah Jehan didirikan sebuah pergurua tinggi
di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah dipegang oleh
Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasika hokum islam
yang dikenal dengan sebutan Fatwa-I-Alamgri.

MASA KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN

A. Periode Kekuasaan di Era kemunduran dan kehancuran

Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. Lima tahun


kemudian terjadi perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar
dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja
Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan meskipun Jehandar adalah yang paling lemah
di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad Fahrukhsiyar,
keponakannya sendiri. Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713,
Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada
tahun 1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali
dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian mengangkat Muhammad Syah (1719-
1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan
Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah bersamaan dengan terjadinya
perebutan kekuasaan ini selain memperlemah kerajaan juga membuat
pemerintahan pusat tidak terurus secara baik. akibatnya pemerintahan daerah
berupaya untuk melepaskan loyalitas dan integritasnya terhadap pemerintahan
pusat.

Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal


diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani.

13
Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam
kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan
sebagai sultan.

Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, memberikan konsesi


kepada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang
diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris
harus menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi
awal masuknya pengaruh Inggris di India.

Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang


telah disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah
dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari
istana pada tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan
Islam Mughal di India.

Demikianlah, setelah Aurangzeb (1707), tahta kerajaan diduduki raja-


raja yang lemah. Sementara itu dipertengahan abad ke-18, Inggris sudah mulai
menancapkan kukunya di India. Pada 1761 Inggris menguasai sebagian wilayah
kerajaan. Pada 1803 Delhi dikuasai dan penguasa Mughal berada di bawah
pengaruh Inggris. Pada 1857 penguasa Mughal mencoba membebaskan diri dari
penjajahan Inggris, tetapi ia dapat dikalahkan. Pada 1858, Bahadur II, raja Mughal
yang terakhir itu diusir Inggris dari istananya.
Kelemahan Mughal menjadi sebab makin leluasanya Inggris memperluas
wilayah jajahan. Pada masa pemerintahan Akbar II terjadi konsesi antara Mughal
dan EIC. Inggirs bebas mengembangkan usahanya dan sebagai imbalannya
Inggris memberikan jaminan kehidupan raja dan keluarga istana. Sejak itu
kedudukan raja tak ubahnya seorang pensiunan Inggris yang tidak punya
kekuasaan sedikitpun.

14
Puncak kekuasaan Inggris diraih ada tahun 1857 ketika kerajaan Mughal
benar-benar jatuh dan rajanya terakhir, Bahadur Syah diusir ke Rangun (1858).
Inggris juga berusaha menguasai Afghanistan (1879) dan kesultanan Muslim
Balucistan juga ditaklukan (1899). Dengan demikian, imperialisme Inggris telah
merata di seluruh anak benua India.30

B. Sebab Kemunduran Dan Kehancuran

Dari masa panjang sekitar tiga setengah abad Mughal berkuasa, tetapi
masa perkembangan dan kejayaannya hanya dapat dipertahankan sekitar satu
abad, yaitu sampai dengan masa Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah masa
Aurangzeb, Mughal mengalami kemunduran secara berangsur-angsur dalam
waktu sekitar kurang dekiti dari dua abad. Di masa Sultan Bahadur Syah, Mughal
mengalami kejatuhannya yaitu ketika sultan terakhir Bahadur Syah diusir dari
istananya.
Banyak faktor penyebab kemunduran dan kehancurannya, antara
lain:31
1. Perebutan kekuasaan antara keluarga. Hampir semua keturunan Babur
umumnya memiliki watak yang keras dan ambisius sebagai keturunan
Ttimur Lenk yang juga wataknya demikian.
2. Pemberontakan oleh umat hindu. Umat hindu yang mayoritas dan umat
Islam yang minoritas tapi memegang otoritas kekuasaan. Hal ini
menimbulkan ketidaksenangan sebagian garis keras orang-orang hindu
kepada pemerintahan Islam. Pemberontakan-pemberontakan dari pihak
hindu beberapa kali terjadi seperti yang dipimpin oleh Hemu di Delhi dan

30
Ibid., 189
31
Ibid., 150-151

15
Agra masa Akbar I, pemberontakan yang dipimpin oleh guru Tegh
Bahadur di masa Aurangzeb, Pemberontakan di Panipat yang dipimpin
oleh Rraja Udaipur, dll.
3. Serangan dari kerajaan atau kekuatan luar. Serangan pihak luar semula
dilakukan oleh Raja Safawi di Persia, kemudian dari Afghanistan. Pangkal
perselisihan antara Mughal dan Safawi karena rebutan daerah Kandahar.
4. Kelemahan Ekonomi. Kemunduran politik Mughal sangat menguntungkan
bangsa-bangsa Barat untuk menguasai jalur perdagangan. Akhirnya
terjadilah persaingan dagang di pantai selatan India antara Inggris,
Portugis, Belanda dan Perancis, yang dimenangkan Inggris. Selanjutnya
Inggris melalui Persyarikatan Dagang India Timur atau The East India
Company (EIC) menguasai perdagangan India.
5. Intervensi Politik dan Militer dari kekuatan imperialis Barat. Konflik laten
antara kekuasaan Islam dengan umat hindu dimanfaatkan oleh Barat
dengan melakukan politik devide et impera.
6. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh
kekuatan maritim Mughal.
7. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.Pendekatan
Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan
dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar
diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya
8. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.

16
PENUTUP

Pemerintahan kerajaan Mughal berkuasa selama 3 abad lebih, terhitung


mulai tahun berdirinya 1526 M sampai tahun kehancurannya 1858 M atau dengan
istilah lain, kerajaan ini bertahan dan berkuasa selama 332 tahun. Sebagimana
pendapat Toynbee yang menyatakan setiap kebudayaan yang dewasa memiliki
empat tahap hidup: lahir, tumbuh, runtuh, dan silam. Kerajaan Mughal telah
melewati konsepsi itu. Namun Kerajaan Mughal tidak mungkin lepas dari sejarah
Islam sekaligus sejarah India, karena kerajaan ini merupakan warisan dua
peradaban besar tersebut.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Islam telah mewariskan dan memberi pengayaan terhadap khazanah


kebudayaan India. Sepertinya tepat yang ditulis oleh Roger Garaudy bahwa
“Islam telah membawakan kepada manusia suatu dimensi transenden (ketuhanan)
dan dimensi masyarakat (umat)

2. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban


Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul.

3. Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal telah memberi inspirasi bagi


perkembangan peradaban dunia baik politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Misalnya, politik toleransi (sulakhul), system pengelolaan pajak, seni arsitektur
dan sebagainya.

4. Kerajaan Mughal telah berhasil membentuk sebuah kosmopolitan Islam-India


daripada membentuk sebuah kultur Muslim secara eksklusif.

5. Kemunduran suatu peradaban tidak lepas dari lemahnya kontrol dari elit
penguasa, dukungan rakyat dan kuatnya sistem keamanan. Karena itu masuknya
kekuatan asing dengan bentuk apapun perlu diwaspadai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008), 252
Ibid., 261
Ah. Zakki Fu’ad. Sejarah Peradaban Islam: Paradigma Tekas, Reflektif dan
Filosofis (Bandung: Indo Pramaha, 2012), 198
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Press, Cet.2,
2004), 147
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern
(Yogyakarta: LESFI, Cet.3, 2009), 184
Zafar Iqbal. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve),
hlm, 282.
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT.
Rajagrafindo Persada, 2003), hlm, 175
Http://www.istijabangel.wordpress//2012/07/10/Kerajaan-Mughal-Kegemilangan-
Sejarah-Islam-di-India. Diakses tanggal 28 Desember 2013
Dede Rosyada, Kerajaan Mughal, Ensiklopedi Islam, Nina M. Armando,et al.,
(ed), (Jakarta: Ikhtiar Baru, 2005), 147

18

Anda mungkin juga menyukai