Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN MUGHAL DI INDIA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: H. Aep Saepudin, Drs., M. Ag

Disusun oleh:

Muhamad Fadhli

NPM : 10040020188

Kelas : G

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2022
Pembahasan

A). awal lahirnya dinasti Mughal

Kerajaan Mughal adalah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke- 16
hingga abad ke- 19. Dinasti ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang merupakan keturunan
Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol.

Babur adalah nama kecil dari Zaharuddin, yang artinya singa, ia lahir pada hari Jum’at 24
Februari 1483. Ayahnya bernama Umar Mirza menjadi amir di Fergana, turunan langsung
dari Miransyah putra ketiga dari Timur Lenk. Sedangkan ibunya berasal dari keturunan
Jengkuai, anak kedua dari Jengis Khan. Pada usia 11 tahun, Babur kehilangan ayahnya dan
sekaligus menggantikan kepemimpinan ayahnya dalam usia yang masih sangat muda. namun
demikian ia sangat pemberani sehingga kelihatan lebih matang dari usianya. Dia mendapat
latihan sejak dini, sehingga memungkinkannya untuk menjadi seorang pejuang dan penguasa
besar.

Ia berusaha menguasai Samarkand yang merupakan kota terpenting dia Asia Tengah pada
saat itu. Pertama kali ia mengalami kekalahan untuk mewujudkan cita-citanya. Kemudian
berkat bantuan Ismail I, Raja Safawi, sehingga pada tahun 1494, Babur berhasil menaklukan
kota Samarkand, dan pada dengan Tahun 1504 menaklukan Kabul, ibukota Afganistan. Dari
Kabul Babur melanjutkan ekspansi ke India yang pada saat itu dipimpin oleh Ibrahim Lodi.

Ibrahim Lodi (cucu sultan lodi), sultan Delhi terakhir, memenjarakan sejumlah bangsawan
yang menentangnya. Ketika itu kewibawaan kesultanan sedang merosot, karena ketidak
mampuannya memimpin, atas dasar itulah Alam Khan keluarga Lodi yang lain mencoba
menggulingkannya dengan meminta bantuan Zahiruddin Babur (1482-1530 M). Permintaan
itu langsung diterima oleh Babur dan bersama pasukannya menyerang Delhi. Pada tanggal 21
April 1526 M terjadilah pertempuran yang sangat dasyat di Panipat. Ibrahim Lodi beserta
ribuan pasukannya terbunuh, dan Babur langsung mengikrarkan kemenangannya dan
mendirikannya pemerintahannya.

Setelah mendirikan kerajaan Mughal, Babur berusaha memperkuat kedudukannya. Di pihak


lain raja-raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan perang yang besar untuk menyerang
Babur dan di Afganistan, golongan yang setia pada keluarga Ibrahim Lodi mengangkat
saudara kandung Ibrahim, Mahmud Lodi menjadi Sultan. Sultan Mahmud Lodi bergabung
dengan raja-raja Hindu tersebut. Kali ini berarti harus berhadapan dengan pasukan koalisi,
namun Babur tetap dapat mengalahkan pasukan koalisi itu dalam pertempuran dekat Gogra
tahun 1529 M. Akan tetapi ia tidak lama menikmati hasil perjuangannya. Ia meninggal dunia
pada tanggal 26 Desember 1530 M pada usia 48 tahun setelah memerintah selama 30 tahun.
Setelah Babur meninggal, Zahirudin Babur digantikan oleh anaknya, Nashiruddin Humayun
(1530-1539M).

Humayun dalam menjalankan roda pemerintahanya banyak menghadapi tantangan.


Sepanjang masa pemerintahanya negara tidak pernah aman. Ia senantiasa berperang melawan
musuh. Diantara tantangan yang muncul adalah Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang
memisahkan diri dari Delhi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan, Bahadur Syah melarikan
diri dan Gujarat dapat dikuasai.

Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Syer Khan di Kanauj, dalam peperangan ini
Humayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke Kandahar dan selanjutnya ke
Persia ia mengenal tradisi Syi’ah, bahkan sering dibujuk untuk memasukinya, begitu pula
dengan anaknya Jalaluddin Muhammad Akbar. Di sini pula ia membangun kekuatan militer
yang telah hancur, dan berkat bantuan Syah Tahmasph yang memberikan pasukan militer
sebanyak 14.000 tentara, maka pada tahun 1555, Humayun mencoba merebut kembali
kekuasaannya dengan menyerbu Delhi yang pada saat itu diperintah Sikandar Sur. Akhirnya,
ia bisa menaklukan kota ini dan ia memerintah kembali pada tahun 1556 M.

Kemudian Humayyun digantikan oleh anaknya, Abu al-Fath Jalal al-Din Muhammad Akbar.
Lebih dikenal dengan sebutan Akbar, dilahirkan di Amarkot, 15 Oktober 1542 M. dan
memerintah (1556-1605 M) dari usia 14 tahun. Akbar sebagai wali sultan yang masih muda
maka diangkatlah Bairam Khan. Bairam seorang yang cakap, namun bukan orang yang
bijaksana. Akbar adalah seorang laki-laki yang memiliki naluri kerajaan yang kuat ”seorang
raja katanya, harus selalu sungguh-sunguh terhadap penaklukan; jika tidak, maka negeri
tetangganyalah yang akan mengangkat senjata terhadapnya.

Prinsip tersebut membuat Akbar bertekad menjadi penguasa tertinggi di India yang tak dapat
digugat. Pada tahun 1605 M. Akbar meninggal dunia. Masa kepemimpinan Akbar adalah
puncak kejayaan kerajaan Mughal, tidak hanya dalam bidang politik dan militer saja, tapi
juga dibidang ekonomi, pendidikan, seni dan budaya, administrasi, dan keagamaan.
Kemajuan yang telah dicapai Akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya,
yaitu Jehangir (1605-1628M), Syah Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M).
tiga Sultan penerus Akbar ini memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Setelah itu,
kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.

B). tokoh – tokoh yang menonjol

dinasti Mughal dipimpin oleh beberapa sultan, diantaranya adalah:

1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M).

Zahiruddin Muhammad Babur menjadi penguasa pertama sekaligus pendiri Daulah Mughal.
Pada masa kepemimpinannya, kebijakan dikerahkan digunakan untuk membangun fondasi
pemerintahan. Pada awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak
musuh, utamanya dari kalangan Hindu.

Di sisi lainnya Daulah Lodhi berusaha bangkit untuk kembali menentang pemerintah Babur
yang dipimpin Muhammad Lodhi. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat
mengakhiri perlawanan Lodhi pada tahun 1529 M. Ia menguasai wilayah yang sangat luas,
perbatasan dengan kekaisaran Ming di timur (Tiongkok), dan Daulah Syafawiyah di barat
(Persia). Babur tutup usia pada tahun 1530 M.

2. Humayun (1530-1556 M).

Humayun melanjutkan kepemimpinan ayahnya, Babur. Hayamun memimpin Mughal


kurang lebih 26 tahun. Pada tahun 1450 M humayun berhasil dikalahkan oleh Sher Khan dari
Afganistan. Humayun melarikan diri ke Persia yang saat itu dipimpin oleh Tahmasp
penguasa Daulah Syafawi.

Hamayun kembali ke India setelah lima belas tahun menyusun kekuatan di pengasingan.
Daulah Mughal berhasil ditegakkan kembali di Delhi pada tahun 1555 M setelah
mengalahkan kekuatan Sher Khan Syah. Pada tahun 1556 M Humayun meninggal dunia.

3. Jalaluddin Muhammad Akbar (1556-1605).

Pada masanya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai Daulah
Islamiyah terbesar di India. Karena usia yang masih sangat belia, Akbar mempercayakan
urusan pemeritahan kepada Bairam Khan. Beberapa ancaman yang dilakukan oleh sisa-sisa
keturunan Sher Khan Shah yang masih menguasai Punjab berhasil diredam. Ancaman
terbesar datang dari Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Para pemberontak berhasil
memasuki kota Delhi. Kedatangan pasukan Himu disambut dengan peperangan dahsyat
dibawah kepemimpinan Bairam Khan. Peperangan yang terjadi pada tahun 1556 M tersebut
dikenal sebagai perang Panipat II. Dengan kemenangan tersebut, Agra dan Gwalior berhasil
dikuasai oleh Mughal.

4. Nuruddin Muhamad Salim/ Jahangir (1605-1627).

Nuruddin Muhamad Salim lebih dikenal dengan sebutan Jahangir lahir pada tanggal 31
Agustus 1569, di Fatehpur Sikri dan naik tahta delapan hari setelah meninggalnya Sultan
Akbar. Jahangir berkuasa selama 22 tahun.

Dengan didukung oleh kekuatan militer yang besar kepemimpinan Jihangir menjadi lebih
kuat. Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan, sehingga
seluruh rakyat hidup dengan aman dan damai. Pada masa kepemimpinannya, Jahangir
berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1613 M) dan Kangra (1615 M). Usaha-
usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas kenegarawanan
yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar. Jahangir meninggal dalam perjalanan dari Kashmir
ke Lahore, dekat Sarai Saadabad di Bhimber pada tahun 1627. Jenazahnya dibawa ke Lahore
dan dimakamkan di Shahdara Bagh.

5. Shah Jinan (1628-1658).

Shah Jihan lahir 5 Januari 1592, merupakan raja ke-5 Daulah Mughal di India. Tatkala
masih kanak-kanak, ia bernama Khurram. Nama Shah Jihan dikenang di atas kemegahan
bangunan-bangunan yang didirikan tatkala menjadi raja. Taj Mahal dan Masjid Jama adalah
dua bangunan megah yang diwariskan kepada dunia. Kini, buku-buku sejarah kekhalifahan
Islam mencatat namanya sebagai penguasa yang berjasa pada peradaban manusia. Di masa
kekuasaan Shah Jihan, Daulah Mughal mencapai puncak kejayaannya. Ia dikenal tegas dalam
menindak pembesar kerajaan yang tidak jujur. Konon, Shah Jihan memelihara banyak ular
berbisa. Ular-ular itu disediakan untuk menghukum mereka yang melakukan pelanggaran dan
merugikan kerajaan dan rakyat.
6. Aurangzeb (1658-1707 M).

Aurangzeb (1658-1707) naik tahta dengan menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan
Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa
pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam. pada periode
ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai
negeri Islam.

Aurangzeb berupaya melakukan sentralisasi kekuasaan dan mengendalikan lebih banyak


urusan pemerintahan dari para pendahulunya. Pada masa pemerintahannya, Aurangzeb
berhasil menaklukan sebagian besar India selatan, membuat Mughal mencapai wilayah
terluasnya.

7. Bahadur Shah (1707-1712 M).

Para pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu
mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Para pemimpin sesudah Aurangzeb mengawali
kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal. Bahadur Shah menggantikan kedudukan
Aurangzeb. Lima tahun kemudian terjadi perebutan antara putra-putra Bahadur Syah.
Jehandar memenangkan persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai Sultan Mughal
oleh Jenderal Zulfiqar Khan

8. Jehandar (1712-1713 M).

Jehandar menjadi pemimpin yang paling singkat dalam periodesasi kepemimpinan Mughal.
Nama lengkapnya adalah Murza Mu`izzuddin Muhammad Khan. Pada masa pemerintahan
Syah Alam Daulah Mughal diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad
Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam
kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai
sultan. Akbar II (1806-1837untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang
diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus
menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awal masuknya
pengaruh Inggris di India.
9. Bahadur Syah (1837-1858 M).

Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang telah
disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan
pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada
tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal di
India. Sejak saat itu umat Islam dihadapkan pada perjuangan untuk mempertahankan
eksistensinya di bawah kekuasaan Inggrisdan di tengah mayoritas umat Hindu India.

C). produk yang dihasilkan

Begitu banyak peninggalan bersejarah atau produk yang dihasilkan atau didirikan Dinasti
Mughal selain Taj Mahal. Sebut saja istana atau Kota Fatehpur Sikri. Bangunan bersejarah
bercorak Hindu dan Islam ini dibangun Akbar pada 1569 M. Bangunan ini didirikan untuk
mengenang seorang sufi dan wali Allah bernama Hazrat Salim Christi. Di kota ini pula
terdapat sebuah masjid agung dan Buland Darwaza (Pintu Tinggi) yang dikenal sangat indah.

Dinasti Mughal juga meninggalkan Benteng Merah atau Lal Qila. Pada 1638 Syah Jahan
merancangnya sebagai benteng, istana, sekaligus taman yang indah. Di dalam benteng itu
terdapat bangunan istana berhiaskan aneka lukisan dan ornamen kaca, paviliun, jalanan lebar,
pasar, tempat ibadah, tempat tinggal istri raja, dan tempat pemandian anggota keluarga raja.

Masjid yang terkenal di dalam Benteng Merah adalah Masjid Moti atau Masjid Mutiara.
Masjid itu dibangun pada 1659 oleh Aurangzeb, penerus Syah Jahan. Masjid Moti memiliki
tiga buah kubah berukuran kecil berhiaskan marmer putih. Arsitektur lain yang menonjol dari
bangunan masjid ini adalah desain lengkung yang menghiasi tiga buah lorong yang
meghubungkan bagian ruang utama masjid dengan halaman. Aurangzeb juga membangun
Masjid Badsyahi yang terletak di sebelah barat Benteng Lahore.

Selain peninggalan sejarah berupa bangunan, Dinasti Mughal juga meninggalkan karya sastra
yang indah. Kitab Akbar Nama dan Ain-i-Akhbari karya Abu Fadhl, misalnya, memaparkan
sejarah Kerajaan Mughal berdasarkan figur pemimpinnya. Sastrawan Mughal terkenal
lainnya adalah Malik Muhammad Jayashi dengan karya monumental, Padwavat. Sebuah
karya alegoris yang mengandung kebajikan jiwa manusia.
Di bidang Militer, pasukan Mughal dikenal sebagai pasukan yang kuat. Mereka sendiri terdiri
atas pasukan gajah, berkuda, dan meriam. Wilayahnya dibagi dalam sistem distrik-distrik.
Setiap distrik dikepalai sipah salar dan subdistrik dikepalai faujdar. Dengan sistem inilah
pasukan Mughal berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitarnya.

Kontribusi Mughal di bidang ekonomi adalah memajukan pertanian, terutama untuk tanaman
padi, kacang, tebu, rempah-rempah, tembakau, dan kapas. Pemerintah membentuk lembaga
khusus untuk mengatur masalah pertanian.

Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangsih di bidang ilmu pengetahuan. Sejak
berdirinya kerajaan itu, banyak ilmuwan yang datang ke India untuk menuntut ilmu. Bahkan,
istana Mughal pun menjadi pusat kebudayaan. Hal ini terjadi karena ada dukungan dari
penguasa, bangsawan, dan ulama.

D). terbentuknya negara Pakistan dan Bangladesh

1. Pakistan
Pada awalnya, wilayah Pakistan merupakan wilayah India kemudian
memisahkan diri dari India dan mengumumkan kemerdekaannya pada 14 Agustus
1947. Kelahiran Pakistan tidak terlepas dari sejarah panjang muslim di India,
terutama yang ditunjukkan oleh kejayaan masa Dinasti Mughal. Sebagian wilayah
Pakistan sekarang, selama masa penjajahan Inggris pada akhir abad ke-18
dikuasai oleh kaum Muslimin. Bersamaan dengan bangkitnya perjuangan rakyat
India melawan penjajahan Inggris, pada tahun 1906 M terbentuk partai “Liga
Muslim” yang diketuai Muhammad Ali Jinah dan bertujuan untuk membentuk
pemerintahan Islami. Secara bertahap Partai ini mampu menarik kekuatan kaum
Muslim dan akhirnya terbentuklah negara Pakistan.
Pada tahun 1956 M Pakistan mendeklarasikan sebagai negara republik dan
kekuasaan dialihkan pada Ayub Khan (1958 M – 1969 M), yang menjabat
menjadi presiden saat kondisi yang tidak stabil. Di bawah Jenderal Ayub Khan
dimulailah suatu sistem pemerintahan presidensil dengan badan esekutif yang
kuat. Namun, sistem pemerintahan presidensil di Pakistan hanya berlangsung
1962 – 1969 dan sekarang negera tersebut kembali ke sistem parlementer kabinet.
2. Bangladesh
Negara ini pernah menjadi bagian dari India, Pakistan dan akhirnya berdiri
sendiri dengan nama negara Bangladesh. Awal mula berdirinya Bangladesh
adalah pada tahun 1950-an terjadi ketegangan antara Pakistan Timur dan Pakistan
Barat yang menguasai kelompok militer dan pegawai sipil. Perpecahan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
a. Faktor Geografis
Jarak Pakistan Barat dan Pakistan Timur sangat berjauhan dan jaraknya
hingga ribuan mil, sehingga komunikasi antara Pakistan Barat dengan
Pakistan Timur sulit untuk dilakukan.
b. Faktor Politik
Pakistan Timur menyadari jika salah satu dari mereka seperti Khawaja
Nazimuddin, Muhammad Ali Bogra, atau Huseyn Shaheed Suhrawardy
terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan maka dengan cepat mereka akan
dijatuhkan oleh Pakistan Barat.
c. Faktor Ketidakseimbangan Militer
Faktor penempatan militer yang tidak seimbang antara Pakistan Timur dan
Pakistan Barat disebabkan hanya ada divisi infanteri di Pakistan Timur.
Selain itu, ketidakadilan pembagian biaya pengembangan militer untuk
Perang India-Pakistan 1965 memicu pecahnya Pakistan.
d. Faktor Bahasa
Perbedaan penggunaan bahasa “Urdu” sebagai bahasa nasional dan
masyarakat Pakistan Barat, sementara Pakistan Timur menggunakan
bahasa Bengali turut andil dalam perpecahan Pakistan.
e. Faktor Ekonomi
f. Kesenjangan pembangunan ekonomi antara Pakistan Barat dengan
Pakistan Timur pun telah melahirkan benih-benih perpecahan. Pemusatan
sentra industri, pusat perdagangan, pusat pemerintahan dan sarana
perhubungan di Calcutta India semakin menguatkan keinginan Pakistan
Timur untuk memisahkan diri dari Pakistan Barat. Keadaan demikian
memuncak pada saat peristiwa kekerasaan yang dilakukan tentara Pakistan
Barat pada 25 Maret 1971. Puncak kemarahan tersebut telah mendorong
Sheikh Mujibur Rahman menandatangani deklarasi resmi yang berisi:
Hari ini, Bangladesh adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Pada
Kamis malam Angkatan Darat Pakistan Barat tiba-tiba menyerang barak polisi di
Razarbagh dan markas EPR di Pilkhana, Dhaka. Banyak rakyat tak berdosa dan tak
bersenjata dibunuh di kota Dhaka dan tempat lainnya di Bangladesh. Pecahnya
kekerasan antara E.P.R. dan Polisi dalam satu tangan dan Angkatan Darat Pakistan
di tangan lainnya, sedang terjadi. Rakyat Benggala bertempur melawan musuh
dengan keberanian besar untuk kemerdekaan Bangladesh. Semoga Allah membantu
kita bertempur untuk kebebasan.

Tanggal 26 Maret 1971 secara resmi adalah Hari Kemerdekaan Bangladesh.


Perdana Menteri India pada bulan Juli 1971, Indira Gandhi secara terbuka menyebut
bekas Pakistan Timur sebagai Bangladesh. Saat itu Syeikh Mujibbur Rachman
diangkat sebagai presiden Bangladesh dan dalam masa pemerintahannya Mujibbur
Rachman berusaha mengatasi berbagai tantangan seperti memberantas korupsi,
memperbaiki perekonomian, memperbaiki taraf hidup negara Bangladesh dari
kemiskinan.

Namun, bukan itu saja yang harus diperbaharui karena kemelut dalam
angkatan bersenjata ikut memperkeruh suasana. Mujibbur Rachman tidak memasukan
angkatan bersenjata dalam pemerintahannya, melainkan hanya sebagai alat keamanan
negara. Dengan adanya perbedaan ini angkatan bersenjata tidak puas, sehingga
menimbulkan kudeta. Pada akhirnya, Presiden Mujibur Rachman terbunuh beserta
beberapa anggota keluarganya empat tahun setelah merdeka.

Anda mungkin juga menyukai