Anda di halaman 1dari 16

Kerajaan Mughal : Pembangun Peradaban

Gemilang Islam di Anak Benua India


Untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Akhir Semester kuliah
Sejarah Islam Periode Pertengahan
Dosen Pengampu : Drs. Maman Abdul Malik Sy.

Disusun Oleh :
Muhammad Afraval Saiphedra (13120112)
Ski. B/III

Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam


Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2014

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebuah kapal terdiri dari beberapa strukur sebagai
penyusunnya. Mulai dari rangka, tiang kapal, interior, anak buah
kapal, kapten kapal, nahkoda, dan mesin kapal. Kapal ini akan
sangat hebat dalam menghadapi badai jika setiap struktur
tersebut kuat.
Jika struktur sudah tidak kuat. Apalagi kapten kapal dan
mesin kapal selaku elemen terpenting sudah tidak kuat lagi,
maka kemungkinan besar kapal ini akan susah bahkan karam
oleh badai. Analogi inilah yang penulis sandarkan kepada
Kerajaan Mughal.
Kerajaan Mughal pada masa perintisannya dibangun oleh
seorang yang tangguh, dan pada keemasannya layaknya kapal
yang masih kuat. Dapat melewati badai dan memberikan
sumbangan terhadap Islam. Namun, keadaan berubah pada
masa kemundurannya hingga Kerajaan ini akhirnya runtuh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana uraian singkat mengenai berdirinya Kerajaan
Mughal dan para penguasanya?
2. Bagaimana keadaan politik Kerajaan Mughal?
3. Bagaimana penyebaran Islam dan perkembangan ilmioleh
Kerajaan Mughal?
4. Bagaimana kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Mughal?
5. Apa saja faktor-faktor
penyebab kemunduran dan
keruntuhan Kerajaan Mughal?

Bab II
Pembahasan
A. Berdirinya Kerajaan Mughal dan Para Penguasanya.
Kerajaan Mughal adalah salah satu dari tiga kerajaan
besar yang dikatakan Badri Yatim dalam bukunya. Kerajaan ini
merupakan yang termuda dari tiga kerajaan yang disebutkan. 1
Mughal berdiri selama tiga abad sejak tahun 932 H sampai 1274
H(1526-1857 M). Selama tiga abad inilah Kerajaan Mughal
memberikan warna islami di wilayah India hingga Islam tersebar
luas di India.2
Kerajaan ini didirikan oleh Zahirudin Babur(1482-1530 M)
yang dikenal dengan Babar Shah. Ia mewarisi darah Timur Lenk
dari ayahnya dan Jenghis Khan dari ibunya. Nama lengkapnya
adalah Zahir ad-Din Muhammad Babar ibnu Umar Syekh Mirza
ibnu Abi Said ibnu Miransyah ibnu Timur Lenk. 3 Ia mendirikan
Mughal setelah menaklukkan Delhi dengan bantuan Alam Khan.
Sebelumnya ia menaklukkan Samarkand, Kabul, dan Punjab.4
Babur meninggal dalam usia 48 tahun, dengan hanya lima
tahun menikmati hasil perjuangannya merintis Kerajaan Mughal.5
Sebelum ia meninggal, ia telah mengokohkan kekuasaan Mughal
dengan mementahkan pemberontakan aliansi kerajaan-kerajaan
1 Tiga kerajaan besar tersebut adalah Usmani, Kerajaan Safawi di
Persia, dan Mughal di India. Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang
termuda di antara ketiga kerajaan ini. Lihat Badri Yatim, Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
hlm. 145.
2 Ali Sodiqin, Peradaban Islam di Asia Selatan dan Imperialisme
Barat, dalam Siti Maryam(Ed.), Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa
Klasik Hingga Modern (Yogykarta: Lesfi, 2012), hlm. 184.
3 Ading Kusdiana, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan
(Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 229.
4 Ibid., hlm. 230-231 dan Ali Sodiqin, Peradaban, hlm. 184.
5 M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Perdaban Islam (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2012) hlm. 314.
3

Hindu. Aliansi tersebut terdiri dari Kerajaan Narasangga, Chitor,


Marpar, Amir, Ajmer, Khandiri, bahkan Mahmud Lodi turut terlibat
dalam persekutuan ini. Aliansi ini dibentuk karena kekuatan Islam
yang masih seumur jagung di India dapat mengaklukkan
Kerajaan Lodi yang cukup kuat. Para raja Hindu membangun
aliansi untuk pertahanan bersama.6
Setelah

Babur

meninggal,

estafet

kepemimpinan

di

kalangan Kerajaan Mughal dipegang oleh Humayun (1530-1556


M).

Humayun

adalah

anak

dari

Babur.

Dalam

masa

pemerintahannya ia banyak mengalami tantangan dan dikejarkejar musuh. Ia sempat meninggalkan Delhi, dan kembali lagi ke
Delhi untuk menduduki takhta Kerajaan Mughal pada 1555 M.
Kemudian satu tahun setelah ia kembali ke Delhi ia meninggal
dunia.7
Pengganti Humayun adalah anaknya yang masih berusia
14 tahun saat naik takhta. Namanya adalah Jalaludin Muhammad
Akbar ibnu Humayun ibnu Zahir ad-Din Muhammad Babar. Ia
dilahirkan pada 23 November 1542 ketika ayahnya dalam
pengejaran musuh. Ia dikenal dnegan Sultan Akbar Agung. Pada
masa

Akbar

inilah

Kerajaan

Mughal

mencapai

puncak

kejayaannya. Stabilitas di berbagai bidang menjadi tolak ukur


kejayaan pada masa pemerintahannya. Akbar meninggal dunia
pada tahun 1605 M.8
Setelah Akbar, Jahangir (1605-1628 M) naik takhta. Ia
memiliki

pola

cenderung

berbeda

dengan

bermewah-mewah.

penguasa

Dalam

sebelumnya.

Ia

kepemimpinannya

ia

mendapatkan perlawanan dari anaknya sendiri, Khusru. Hal ini


terjadi karena Khusru tidak menyukai pola hidup bapaknya yang
6 Ading, Sejarah, hlm. 231.
7 Ibid., hlm. 232-233.
8 Ibid. dan Karim, Sejarah Pemikiran, hlm. 316.
4

banyak dipengaruhi oleh ibu tirinya, Nur Jahan. 9 Pemberontakan


ini berhasil dipadamkan. Selain pemberontakan dari anaknya
Jahangis

juga

penguasa

diharuskan

Iran

menghadapi

memperebutkan

kota

peperangan

dengan

Kandahar.

Jahangis

menunjuk Shah Jahan untuk memimpin peperangan. Namun


Shah Jahan memberontak dan melarikan diri karena dijatuhi
hukuman oleh Jahangis. Dalam pelarian Shah Jahan meminta
perlindungan

kepada

Khan10,

Mahabat

Mahabat

berhasil

menangkap Jahangir hingga Jahangir meninggal pada 1627 M.11


Shah Jahan melanjutkan kepemimpinan setelah wafatnya
Jahangis. Ia naik takhta setelah mengalahkan saudaranya sendiri.
Dalam masa pemerintahannya, ia harus melihat pertikaian di
antara

anak-anaknya

yang

ingin

menjadi

penggantinya.

Kekuasaannya atas Mughal direbut oleh anaknya Aurangzeb


dengan pemberontakan terang-terangan. Hingga akhirnya ia
meninggal pada 1658 M dalam usia 74 tahun. Sebelumnya ia
ditahan di dalam Benteng Agra.
Setelah

merebut

memimpin

Kerajaan

mengajak

rakyatnya

12

kekuasaan

Mughal.

Aurangzeb

Dalam

memeluk

Islam.

kemudian

kepemimpinannya
Ia

juga

memperoleh kemenangan dalam ekspansinya. Ia

ia

banyak

kemudian

wafat pada 1707 M saat usianya sudah tua dan tidak sanggup
menjalankan

kepemimpinannya

di

Kerajaan

Mughal.

9 Nur Jahan adalah ibu tiri dari Khusru. Khusru merupakan seorang
putra raja yang memiliki budi luhur, bijaksana, dan dicintai rakyat. Nur
Jahan memiliki anak kandung, Nur Jahan sangat menginginkan
anaknya tersebut menjadi putra mahkota. Hal ini berhasil karena
pengganti Jahangir adalah Khuram (Shah jehan). Lihat Ading, Sejarah,
hlm. 237.
10 Mahabat Khan adalah dulunya adalah pembesar Jahangir yang
dipecat karena permintaan Nur Jahan.
11 Ali Sodiqin, Peradaban, hlm. 185.
12 Ading, Sejarah, hlm. 239.
5

Penggantinya

adalah

sultan-sultan

yang

lemah

mengantarkan Kerajaan Mughal ke masa keruntuhan.

dan

13

B. Keadaan Politik Kerajaan Mughal


Pada masa awal perintisan keadaan politik kerajaan ini
masih belum memiliki pilar yang kokoh. Hal ini karena masih
banyak serangan-serangan dan kekuataan Mughal belum terlalu
kuat sehingga musuh-musuh tak gentar untuk melawan. Hingga
akhirnya Babur berhasil menamkan pilar politik yang kokoh
setelah mengalahkan aliansi kerajaan-kerajaan Hindu.
Setelah Babur, keadaan politik melemah kembali. Namun
ini

tidak

berlangsung

lama.

Keadaan

politik

yang

stabil

didapatkan pada masa pemerintahan Akbar. Hal ini berpengaruh


terhadap

semua

aspek

kehidupan.

Contohnya

di

bidang

pertanian, sistem birokrasi pertanian sudah tersusun. Pada masa


Akbar ini diterapkan politik sulakhul (toleransi universal)14. Politik
ini memandang persamaan secara umum, tidak memandang
etnis maupun agama. Untuk mengembangkan konsep ini, ia
mengembangkan

konsep

Din

Ilahi.

Sebuah

agama

yang

mencakup semua ajaran agama di India. Ia berpandangan Islam


yang minoritas tidak bisa menjamin kekuasaan Mughal, sehingga
perlu diadakan hubungan dengan Hindu, Budha, dan agama lain
yang ada di India.15
Setelah

kekuasaan

Akbar,

keadaan

politik

berubah.

Adanya perebutan kekuasaan di kalangan internal istana penulis


13 Ibid., hlm. 239-241. Dikatakan juga bahwa dalam pemerintahannya
ia bertindak sewenang-wenang dengan menyuruh arca-arca Hindu
ditanam di bawah jalan-jalan menuju masjid agar orang Islam dapat
menginjaknya setiap hari. Kebijakan ini menimbulkan banyak kritikan
dari kalangan Hindu. Di antaranya adalah Kerajaan Rajput. Tindakan
inilah dikatakan M. Abdul Karim sebagai pembawa Kerajaan Mughal ke
masa kemunduran. Lihat Karim, Sejarah Pemikiran, hlm. 318.
14 Yatim, Sejarah Peradaban, hlm. 149.
15 Ading, Sejarah, hlm. 235.
6

jadikan indikasi kelemahan politik. Puncaknya setelah Aruangzeb


Mughal dipimpin oleh penguasa yang lemah. Banyak wilayah
yang memisahkan diri dari Mughal. Pada masa akhir Mughal juga
sangat terlihat kelemahan politik. Karena kerajaan ini telah
mendapat campur tangan dari Inggris hingga akhirnya kerajaan
ini runtuh.
C. Penyebaran Islam dan Perkembangan Ilmu oleh
Kerajaan Mughal
Penyebaran Islam pada masa Kerajaan Mughal ini tidak
lepas dari posisi penguasa Mughal. Pada masa Aurangzeb yang
mengajak rakyatnya untuk memeluk Islam. Selain itu, gerakan
ekspansi juga memberikan kontribusi besar terhadap penyebaran
Islam.
Pada

Kerajaan

Mughal

ini

terdapat

berbagai

badan

keagamaan yang didasarkan persatuan mahzab hukum, thariqat


sufi, dan persatuan terhadap ajaran Syekh, ulama, dan wali
individual. Sebagian ada yang Sunni dan ada yang Syiah. Pada
masa Mughal juga berkembang thariqat Naqshabandiyah dan
Qadiriyah yang menggantikan pengaruh thariqat Suhrawardiyah
dan Christiyah.16
Perkembangan

ilmu

pada

masa

Mughal

mengalami

perubahan dari masa sebelumnya di India. Pada masa Mughal


aktivitas keilmuan mendapat perhatian besar dari penguasa.
Hadiah-hadiah disediakan untuk para wali dan ulama, serta
memberikan kebijakan bahwa setiap masjid harus memiliki
sekolah rendah.17

16 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam terj. Ghufron A. Masadi


(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999), hlm. 703-705.
17 Ading, Sejarah, hlm. 242.
7

Pada masa Jahangir, harta orang kaya atau musafir yang


tidak memiliki ahli waris dialihkan ke pembangunan sekolah baru
dan memugar sekolah yang rusak. Masa Shah Jahan didirikan
perguruan tinggi yang pada masa Aurangzeb perguruan tinggi
dan sekolah semakin banyak didirikan.18
Kitab-kitab yang bernilai tinggi juga dikarang pada masa
Kerajaan Mughal ini. Kitab tersebut nantinya menjadi sumber
sejarah oleh peneliti dan ilmuwan masa sekarang. Selain itu
karya-karya sastrawan istana yang memiliki nilai seni yang tinggi
dihasilkan, penyair yang terkenal adalah Muhammad Jayadi
dengan karyanya Padmawat, sebuah karya alegoris yang di
dalamnya terdapat wasiat-wasiat kebajikan jiwa manusia.19
Persebaran Islam dan perkembangan aktivitas keilmuan
menghasilkan perkembangan arsitektur yang menjadi simbol
kebesaran peradaban yang dibangun Mughal. Hanya sedikit
bangunan berarsitektur tinggi yang dibangun pada masa Mughal
yang masih terpelihara. Di antaranya adalah Masjid Jami di
Shambal, Masjid Besar Kabul. Bangunan yang dibangun pada
masa jahangir dan Shah Jahan memiliki arsitektur yang indah
dan kebanyakan berbahan marmer. Yang terkenal adalah Taj
Mahal.
Taj Mahal adalah bangunan terpenting dan menjadi salah
satu keajaiban dunia. Dalam pembuatannya para arsitek terkenal
dari Persia, Arab, dan Turki diundang. Bangunan ini memiliki ciri
yang khas, antara lain penggunaan marmer yang jumlahnya luar
biasa banyaknya, perhiasan di bagian dinding dan atap yang
timbul, dan ukiran yang terdiri dari kombinasi banyak warna.

20

18 Ibid., hlm. 243.


19 Ibid., hlm. 224.
20 Ibid., hlm. 245.
8

D. Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Mughal


Indikasi keruntuhan kerajaan ini sebenarnya sudah terlihat
pada masa-masa kepemimpinan sebelum Aurangzeb. Indikasi
tersebut merupakan benih-benih yang kemudian akan tumbuh
menjadi faktor penyebab kemunduran Kerajaan Mughal. Benihbenih tersebut adalah :
1. Penyerangan dari Luar
Sejak awal berdirinya Kerajaan ini, Babur sangat
direpotkan dengan penyerangan-penyerangan dari luar yang
tidak suka dengan Kerajaan ini. Beruntung Babur merupakan
orang

yang

tangguh

sehingga

dapat

memadamkan

penyerangan. Namun kita belum tahu untuk ke depannya


nanti apakah penguasa-penguasa lain setangguh Babur
dalam meredam penyerangan dari luar. Inilah benih yang
pertama muncul pada saat awal Kerajaan Mughal.
2. Pemberontakan dari Internal dalam Istana
Perebutan kekuasaan oleh pihak internal istana sangat
sering terjadi dalam sejarah kerajaan atau kerajaan. Sikap
penguasa Mughal terutama Jahangir menurut saya telah
merusak suksesi kerajaan yang pada umumnya sangat rawan
terhadap konflik. Pada masa ini terjadi pemberontakan anak
terhadap bapaknya.21 Ini merupakan contoh yang tidak baik
karena bisa saja penguasa setelahnya akan menirukan model
suksesi

yang

sangat

tragis

dan

seperti

tidak

berperikemanusiaan. Ini merupakan benih kedua.


3. Pemberontakan Internal Luar Istana
Islam merupakan agama minoritas di wilayah Kerajaan
Mughal.

Artinya

kalau

tidak

berhati-hati

akan

terjadi

pemberontakan dari mayoritas yang tidak berkuasa terhadap


minoritas

yang

berkuasa.

Salah

kebijakan

dan

salah

anggapan tentang agama mayoritas (Hindu) maka akan fatal


21 Ibid., hlm. 237.
9

akibatnya. Ini terbukti saat Aurangzeb meninggal, semua


rakyat Hindu bergembira dan gubernur-gubernur leluasa
untuk melepaskan diri dari Mughal.22
4. Membuka Jalur bagi Pihak Asing
Pada awal abad ke-17 M Jahangir mengizinkan Inggris
(1610 M) dan Belanda (1617 M) untuk mendirikan pabrik
pengolahan

hasil

pertanian

di

daerah

Surath 23

untuk

meningkatkan produksi.24 Masuknya pihak asing terutama


pada bidang perekonomian pada akhirnya akan menjadi
malapetaka besar bagi Kerajaan Mughal.
Benih-benih di atas merupakan indikasi awal sebelum
masa keruntuhan Kerajaan Mughal yang banyak disebutkan
sejarawan terjadi pada masa sultan-sultan pasca-Aurangzeb
abad ke-18.
Masa kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Mughal
dimulai

sejak

dipimpin

oleh

penguasa-penguasa

setelah

Aurangzeb. Mereka dinilai lemah dan tidak cakap memimpin.


Nama-nama penguasa tersebut sebagai berikut :

25

1. Bahadur Syah I (1707-1712 M)


2. Azimusyah (1712-1713 M)
3. Farukh siyar (1713-1719 M)
4. Muhammad syah (1719-1748 M)

22 Ibid., hlm.255-256.
23 Untuk penulisan daerah ini ada dua versi yang berbeda, menurut
Badri Yatim penulisannya adalah Surat sedangkan menurut M. Abdul
Karim, penulisannya adalah Surath. Penulis memilih Surath dengan
alasan karena M. Abdul Karim berasal dari wilayah Bangladesh yang
termasuk dalam wilayah Asia Selatan, sama seperti Kerajaan Mughal.
24 Yatim, Sejarah Peradaban, hlm. 150.
25 http://spi2010b.wordpress.com/2012/12/06/kemunduran-dankehancuran-kerajaan-mughal/ diakses 18 November 2014.
10

5.

Ahmad Syah (1748-1754 M)

6. Alamghir II (1754-1759 M)
7. Syah Alam (1761-1806 M)
8. Akbar (1806-1837 M).
9. Bahadur Syah II (1837-1858 M)
Para penguasa-penguasa di atas sangat lemah dalam
kepemimpinan.

Pola

suksesi

yang

kotor

mempengaruhi

kepemimpinan yang lemah ini. Puncaknya pada masa penguasa


terakhir, Bahadur Syah II. Mughal hilang dari tanah India dan
digantikan oleh kependudukan Inggris. Mengenai faktor-faktor
kemunduran

dan

keruntuhan

akan

dijelaskan

di

sub

bab

selanjutnya.

11

E. Faktor Penyebab

Kemunduran

dan

Keruntuhan

Kerajaan Mughal
Mengenai faktor kemunduran dan keruntuhan Kerajaan
Mughal, Ading Kusdiana membaginya menjadi 5, yaitu :26
1. Munculnya

Perebutan

Kekuasaan

pada

Periode

Penguasa yang Lemah


Perebutan kekuasaan dengan cara kekerasan sudah
terjadi sejak masa Jahangir. Kekerasan ini tidak memandang
hubungan antara ayah dan anak. Namun dalam hal ini,
penguasa-penguasa lemah yang dimaksud adalah mereka
yang memimpin setelah Aurangzeb meninggal.
Sebelum meninggal Aurangzeb mewasiatkan kepada
anak-anaknya bahwa Muazzam memegang Provinsi India
bagian utara dan timur. Azzima, menjadi penguasa di daerah
barat daya. Kam Bakhsh memegang daerah Gulkhanda dan
sekitarnya. Akan tetapi, dalam perjalanan Muazzam merebut
semua yag ditinggalkan oleh ayahnya.
Muazzam mengangkat dirinya menjadi penguasa dengan
gelar Bahadur Syah. Ia terlalu memaksakan ajaran Syiah,
sehingga ia mendapat perlawanan dari penduduk Lahore. Ia
juga terpaksa haru menghadapi perlawanan Sikh.
Setelah Bahadur Syah banyak terjadi perebutan takhta
oleh pihak dalam istana sampai akhirnya ketika masa sultan
terakhir, Syah Alam. Kerajaan Mughal diserang oleh Ahmad
Khan Durani dari Agfan. Kerajaan ini tidak dapat bertahan
sehingga tunduk dan berada dalam kekuasaan Ahmad Khan
Durani, walaupun Syah Alam tetap bergelar sultan.
2. Kebijakan Bersifat Menindas yang Berakibat Munculnya
Gerakan Pemberontakan
Aurangzeb selama pemerintahannya sepertinya sangat
tidak senang dengan orang Hindu. Terbukti ia mengambil
26 Ading, Sejarah, hlm. 252-264.
12

kebijakan yang sangat merugikan umat Hindu. Di antaranya


adalah sekolah-sekolah Hindu ditutup dan dibongkar, candicandi dibongkar dan beberapa kuil diubah menjadi masjid.
Karena kebijakan inilah ketika ia meninggal gubernur-gubernur
memisahkan diri dari Mughal.
Ia juga memberi predikat sepihak kepada golongan
Rajput, Sikh, dan Maratha sebagai pemberontak.
3. Adanya Konflik Agama
Adanya penyatuan seluruh agama pada masa Akbar
ternyata

menumbulkan

konflik.

Setiap

agama

merasa

kemurnian agama mereka terganggu oleh kebijakan ini.


Bahkan dari pihak Hindu dan Budha menganggap bahwa para
penguasa Mughal yang tidak dapat terpisahkan oleh Islamnya
yang telah merampas kemerdekaan negeri India.
4. Saling Berebut Pengaruh dalam Kegiatan Niaga
Wilayah Kerajaan Mughal yang strategis

untuk

perdagangan dijadikan rebutan oleh para pedagang. Banyak


bangsa-bangsa yang hadir di sini dalam kegiatan perniagaan.
Yang paling menonjol adalah datangnya bangsa Eropa yang
berdagang

dengan

membawa

sifat

monopoli

membawa

pengaruh besar dalam kemunduran dan keruntuhan Kerajaan


Mughal.
5. Adanya Campur Tangan Pihak Asing (Inggris)
Inggris sangat berhati-hati dalam menghadapi Mughal.
Pada proses campur tangan Inggris, Mughal kehilangan
banyak wilayahnya. Pada masa Akbar II, ia mengizinkan
Inggris lewat BEIC27 (British East Indian Company) untuk
mengembangkankan

usahanya

di

India

dengan

syarat

menjamin kehidupan istana. Pengganti Akbar II, Bahadur Syah


II tidak setuju dengan hal yang dilakukan oleh ayahnya.

27 Menurut Badri Yatim, EIC. Sedangkan BEIC mengutip pendapat


Ading Kusdiana dan M. Abdul Karim.
13

Sebagai keturunan Timur Yang Agung ia merasa malu


menadahkan tangan dan menerima pemberian orang lain.
Pada masa yang sama BEIC dirugikan sehingga
mengambil alternatif untuk mengadakan pungutan tinggi
kepada rakyat secara ketat dan terkadang memaksa. Ini
membuat rakyat bangkit untuk memberontak. Rakyat ingin
Bahadur
menyusun

II

menjadi
kekuatan

lambang
untuk

perlawanan.

mengusir

Bahadur

penjajah.

II

Setelah

kekuatan terkumpul akhirnya kalah dan hilanglah Kerajaan


Mughal dari tanah India.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang memberikan warna
di anak benua India. Kerajaan ini berawal dari perjuangan
pendirinya dan berakhir di tangan bangsa barat. Mughal tidak
dapat dipandang sebelah mata karena kerajaan ini adalah
kerajaan besar yang mampu menegakkan kerajaan Islam yang
mayoritas penduduknya beragama Hindu. Sayang kerajaan ini
mengalami nasib yang sama seperti kebanyakan kerajaan lain.
Perebutan kekuasaan dan mudahnya mendapat pengaruh asing
serta lemahnya mental leadership beberapa penguasa mewarnai
kehidupan Mughal hingga akhirnya Mughal runtuh karena hal-hal
yang

disebutkan

di

atas.

Terlepas

dari

itu

kerajaan

ini

memberikan kita banyak pelajaran mengenai penyebaran Islam,


perkembangan keilmuan, peradaban, dan seni arsitektur yang
sampai sekarang masih bisa kita nikmati keindahannya.
B. Saran

14

Makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Untuk itu


penulis mengharapkan kritik dan saran baik kualitas materi
maupun kualitas penulisan. Agar ke depannya penulis dapat
menjadikan kritik dan saran tersebut sebagai acuan sebagai
cerminan diri dalam membuat makalah lainnya.

15

Daftar Pustaka
Karim,

M.

Abdul.

Sejarah

Pemikiran

dan Perdaban

Islam.

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. 2012.


Kusdiana,

Ading.

Sejarah

dan

Kebudayaan

Islam

Periode

Pertengahan. Bandung: Pustaka Setia. 2013.


Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam terj Ghufron A. Masadi.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 1999.
Sodikin, Ali. Peradaban Islam di Asia Selatan dan Imperialisme
Barat, dalam Siti Maryam (Ed.). Sejarah Peradaban Islam:
Dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Lesfi. 2012.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam.

Jakarta: PT. Grafindo

Persada. 2003.

Internet :
http://spi2010b.wordpress.com/2012/12/06/kemunduran-dankehancuran-kerajaan-mughal/. Diakses 18 November
2014.

16

Anda mungkin juga menyukai