Anda di halaman 1dari 16

TIMUR LENK DAN PASIFIKASINYA DI BELAHAN DUNIA ISLAM

TIMUR (1370-1404 M)
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Struktur
Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam II
Dosen pembimbing:
Dr. Ading Kusdiana, M. Ag.
Widiati Isana, M. Ag.

Oleh :
Abdul Maruf
Agung Sofyan
Amelia Puspita
Aulia Agustini
Aziz Heriadi
Budi Baekari

(1145010003)
(1145010005)
(1145010013)
(1145010016)
(1145010050)
(1145010026)
Kelas:
SPI 4A

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVESITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat
dan karunianya kepada kami. Shalawat beserta salam kami panjatkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, karena atas hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini yang berisikan topik Timur Lenk agar para pembaca
mengetahui apa itu arti Timur Lenk itu sendiri. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas terstruktur atau kelompok pada mata kuliah Sejarah
dan Kebuayaan Islam II, yaitu sebagai salah satu syarat penilaian studi.
Demikian makalah ini dibuat untuk para pembaca apabila menemukan
kesalahan atau kekuranagan dalam makalah ini, harap dimaklumi.
Kami ucapkan terima kasih, Jazakumullah khairan katsiran.

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1
1.2
1.3
1.4

Latar Belakang...........................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................1
Tujuan........................................................................................................1
Batasan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1
2.2
2.3
2.4

Kelahiran Timur Lenk dan Kehidupannya.................................................2


Serangan-Serangan Timur Lenk................................................................4
Kemajuan yang Dicapai pada Masa Pemerintahan Timur Lenk................9
Pemerintahan Timuriyah Setelah Timur Lenk.........................................10

BAB III PENUTUP................................................................................................11


3.1

Kesimpulan..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM II

BAB I
PENDAHULUAN

a.1

Latar Belakang

Setelah lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha bangkit
dari kehancuran akibat penyerbuan bangsa Mongol di bawah Hulagu Khan,
terdapat sepercik harapan untuk membenahi dirinya. Namun, tanpa disangka
malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya harus kembali terulang, yaitu
peristiwa penyerbuan kembali tentara Mongol ke negeri-negeri Muslim.
Dalam benak kita nama Mongolia identic dengan perilaku barbar,
kekerasan, dan penghancuran, sebagai akibat dari apa yang telah mereka
perbuat pada masa awal kemunculan dan dalam pemerintahan bangsa mongol
yang sangat terkemuka, diantaranya adalah timur lenk, yang berarti timur si
pincang. Timur Lenk adalah penguasa terkemuka terakhir Mongolia. Dia
terkenal dengan kerajaannya, dan serang menumpahkan darah dan kehancuran.
Oleh karenanya, di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai Timur Lenk
dan Pasifikasinya di Belahan Dunia Islam Timur, dari lahir hingga wafatnya
Timur Lenk, serta peristiwa apa saja yang bersangkutan mengenai Timur
Lenk. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembacanya. Aamiiin.

a.2

1.
2.
3.
4.
a.3

Rumusan Masalah

Kapan lahirnya Timur Lenk?


Negara manasaja yang ditaklukkan Timur Lenk?
Kemajuan apa saja yang dicapai pada masa pemerintahan Timur Lenk?
Bagaimana pemerintahan Timuriyah setelah Timur Lenk?
Tujuan

1. Mengetahui Kapan lahirnya Timur Lenk


2. Mengetahui Negara manasaja yang ditaklukkan Timur Lenk
3. Mengetahui Kemajuan apa saja yang dicapai pada masa pemerintahan
Timur Lenk
4. Mengetahui Bagaimana pemerintahan Timuriyah setelah Timur Lenk
a.4

Batasan Masalah

Dalam makalah ini penulis hanya membahas mengenai Timur Lenk dan
Pasifikasinya di Belahan Dunia Islam Timur.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelahiran Timur Lenk dan Kehidupannya


Timur Lenk lahir dekat Kesh (sekarang Khakhnsyabz, Kota Hijau,
Uzbeskistan), sebelah selatan Samarkand di Transoxiana, pada tanggal 08
April 1336 M/ 25 Syaban 736 H.
Nama pendeknya Lank (Lame) berasal dari lukanya yang ia peroleh
ketika mencuri domba. Ayahnya bernama Taragai, seorang kepala suku Barlas,
dan menjadi menteri dan kerabat Jagatai, putra Jengiskhan.
Suku Barlas mengikuti Jagatai mengembara ke arah barat dan menetap di
Samarkand. Taragai menjadi gubernur Kesh dan keluarganya mengaku
keturunan Jergiskhan, karena salah satu nenek moyangnya adalah wazir untuk
putra Jengiskhan. 1
Sejak usia muda, keberanian dan keperkasaannya yang luar biasa sudah
terlihat. Ia sering diberi tugas untuk menjinakkan kuda-kuda binal yang sulit
ditunggangi dan memburu binatang-binatang liar.
Sewaktu umur 12 tahun, ia sudah terlibat dalam banyak peperangan dan
menunjukkan kehebatan serta yang mengangkat dan mengharumkan namanya
di kalangan bangsanya. Akan tetapi baru setelah ayahnya meninggal, sejarah
keperkasaannya bermula.
Setelah Jagatai wafat, masing-masing amir melepaskan diri dari
pemerintahan

pusat. Timur

Lenk

mengabdikan

diri

pada

gubernur

Transoxiana, Amir Qazaghan. Ketika Qazaghan meninggal dunia, datang


serbuan dari Tughluq Timur Khan, pemimpin Moghulistanm yang menjajah
dan menduduki Transoxiana.

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hlm 118.

Timur Lank bangkit memimpin perlawanan untuk membela nasib


kaumnya yang tertindas. Setelah melihat keberanian dan kehebatan Timur,
Tughluq Timur menawarkan kepadanya jabatan gubernur di negeri
kelahirannya. Tawaran itu diterima, akan tetapi setahun setelah Timur Lenk
diangkat menjadi gubernur, tahun 1361 M, Tughluq Timur mengangkat
putranya, Ilyas Khoja menjadi gubernur Samarkand dan Timur Lenk menjadi
wazirnya. Tentu saja Timur Lenk menjadi berang. Ia bergabung dengan cucu
Quzaghan, Amir Husain, mengangkat senjata memberontak terhadap Tughluq
Timur.2
Timur Lenk berhasil mengalahkan Tughluq Timur dan Ilyas Khoja.
Keduanya dibinasakan dalam pertempuran. Ambisi Timur Lenk menjadi raja
besar muncul. Karena ambisi itulah ia kemudian berbalik memaklumkan
perang melawan Amir Husain, dalam pertempuran antara keduanya, ia berhasil
mengalahkan dan membunuh Amir Husain di Balkh.
Melalui memoarnya, Timur bercerita, "Ayahku berkata kepadaku bahwa
kami adalah keturunan dari Abu Al-Atrak (bapak Turki)." Dari silsilah itulah
terungkap bahwa Timur masih merupakan keturunan Moghul. Ayahnya
bernama Teragai, ketua kaum Barlas. Ia adalah cicit dari Karachar Nevian
yaitu anak Jenghis Khan. Karachar merupakan pemeluk agama Islam pertama
di antara kaumnya. Dalam bahasa Mongol, Timur berarti besi. Sedangkan
nama belakang Lenk atau Lame adalah julukan yang berarti pincang. Ada
beberapa versi yang menyatakan penyebab cacatnya salah satu kaki Timur.
Salah satu versi menyebutkan, kakinya cacat sejak lahir. Ada pula yang
berkisah, kakinya cacat ketika bertempur. Versi lain mengatakan, kaki Timur
cacat saat mengembala kambing.
Meski begitu, Timur tumbuh sebagai pemuda yang berbakat. Dunia
militer merupakan pilihan hidupnya. Dia pun lalu bergabung sebagai tentara
pada penguasa lokal, Amir Husein. Pada 1360 M, Timur telah menjadi seorang
pemimpin militer termasyhur. Timur dikenal sebagai komandan yang gigih
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hlm 119.

dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tughluq Timur Khan,


penguasa Dinasti Chagatai.Ketangguhan dan kehebatannya membuat penguasa
Dinasti Chagatai terkesan. Tuglaq lalu menawarkan sebuah jabatan kepada
Timur menjadi pembantu utama (wazir) Gubernur Samarkand, Ilyas. Timur
pun menerima tawaran itu. Bersama Amir Husein , Timur lalu melakukan
pemberontakan dan mengalahkan pasukan Tuglaq Timur Khan hingga
membuat Dinasti Chagatai terjungkal.
Pada 10 April 1370 M, ia memproklamirkan dirinya sebagai penguasa
tunggal di Trasixiana, pelanjut Jagatai dari keturunan Jengiskhan. Sepuluh
tahun pertama pemerintahannya, ia berhasil menaklukkan Jata dan
Khawarizm.3
2.2 Serangan-Serangan Timur Lenk
Timur Lenk menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai
pertempuran dan ekspedisi. Didukung pasukan Turki yang loyalis dan para
tokoh Muslim serta ulama, Timur pun melakukan perluasan kekuasaan. Dia
dikenal sebagai seorang tentara yang jenius. Kariernya di bidang militer yang
gemilang telah mengantarkannya untuk mendirikan Dinasti Timuriyah di
kawasan Asia Tengah. Keberanian dan ketangguhannya dalam berekspansi dan
memimpin telah berkontribusi bagi perkembangan dan peradaban Islam. Dia
dijuluki sebagai sang penakluk. Pemimpin yang dikenal memiliki perhatian
besar terhadap penyebaran Islam itu bernama Timur Lenk atau Timurlane.
Raja Dinasti Timuriyah pertama itu terlahir di kota Kish, sekitar 80 km sebelah
selatan Samarkand, Provinsi Transoksania. Timur adalah keturunan MongolTurki. Timur masih keturunan Jengiz Khan, pemimpin bangsa Mongol Raya.

3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hlm 118-119.

Naluri militernya yang ambisius membuat Timur lalu berubah sikap. Ia


juga menyerang Amir Husein yang menjadi sekutunya. Setelah pasukan Amir
Husein ditaklukkan, Timur lalu mendirikan Dinasti Timurid yang berpusat di
Samarkand pada 10 April 1370. Timur berkuasa selama 35 tahun dari tahun
1370 hingga 1405. Kehadiran Dinasti Timurid yang dipimpin Timur mendapat
dukungan umat Islam terutama ulama, Syaikh al-Islam, serta para pemimpin
tarikat berpengaruh. Dukungan itu diberikan tokoh Muslim dan ulama, karena
Timur memberi perhatian yang besar untuk menyebarluaskan agama Islam.
Sebagai bentuk dukungan, para ulama dan pemimpin tarikat juga ikut terlibat
dalam pemerintahan Dinasti Timurid. Ada yang menjadi hakim, diplomat,
serta tutor kalangan bangsawan.4
Bahkan beberapa 'ulama kerap mendampingi Timur sebagai penasihat
dalam setiap ekspedisi penaklukan. Sebagai seorang raja, Timur tak pernah
mau menggunakan nama belakang Khan. Timur memang dikenal sebagai
seorang tentara yang jenius, namun kebijakan politiknya juga kerap gagal.
Meski gemar melakukan ekspedisi penaklukan, namun dia tak pernah
meninggalkan aparat pemerintah di wilayah yang dikuasainya itu. Akibatnya,
Timur harus kembali melakukan penaklukan ulang, jika wilayah yang pernah
dikuasainya memberontak. Ekspedisi penaklukan dilakukannya setelah posisi
Samarkand kuat dan aman dari berbagai rongrongan.
Wilayah Khawarizmi dan Jata berhasil dikuasai pasukan Timur pada
1380 M setelah melalui pertempuran panjang selama 10 tahun. Sepanjang
1381 M -1382 M, Timur sudah menaklukkan wilayah kekuasaan Kerajaan
Persia seperti Herat, Masyhad, Sabzavar, Astarabad, Mazandaran, dan Sistan.
Pada tahun 1382 M, pasukan Timur berhasil membantu Tokhtamysh untuk
menundukkan Moskow. Pasukan Tokhtamysh yang dibantunya ternyata balik
menyerang pasukan Timur dan menginvasi Azerbaijan pada 1385 M. Dalam
sebuah pertempuran yang dahsyat, kekuatan Tokhtamysh akhirnya berakhir
4
L. Bouvat, Timur Lang, First Encyclopedia of Islam 1913 1936. Leiden-New
York-Kohn: E.J. Brill, 1987, hlm, 778.

dipatahkan. Guna menghadapi pasukan lawannya itu, Timur memimpin tak


kurang dari 100 ribu pasukan yang menempuh perjalanan beratus-ratus mil.
Sekitar 100 ribu pasukannya yang bergerak dari Timur sejauh ratusan mil
nyaris mengalami kelaparan. Untunglah, Timur memerintahkan pasukannya
untuk berburu hingga akhirnya tak sempat mengalami kelaparan. Pasukan
Tokhtamysh akhirnya terpojok di wilayah Orenburg dan berhasil dikalahkan
pasukan Timur.
Pada 1398 M, Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India. Ia
mendengar terjadi perang sipil di wilayah India. Saat itu, di India terdapat
kerajaan Islam bernama Dinasti Tughlaq yang dipimpin Sultan Nashirudin
Mahmud. Timur mendengar Sultan Delhi Muslim itu terlalu toleran dan
bersikap lemah terhadap masyarakat Hindu. Timur lalu memutuskan untuk
mengambil alih kekuasaan Sultan Delhi. Pasukannya melintasi Sungai Indus di
Attock pada 24 September 1398 M. Pasukan Sultan dengan mudah dikalahkan
pada 17 Desember 1398 M. Dia menuliskan penaklukannya di India dalam
Tuzuk-Timuri.
Timur Lenk adalah seorang muslim syiah yang fanatic.Ia menyadari
bahwa dirinya adalah seorang raja yang kejam, senang menumpahkan darah
dan kehancuran. Karena itu tentaranya menyukai kehancuran total.5
Setelah Jata dan Khawarizm dapat ditaklukkan, ketika itulah, Timur
Lenk mulai menyusun rencana untuk mewujudkan ambisinya menjadi
penguasa besar dan berusaha menaklukkan daerah-daerah yang pernah
dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata sebagaimana hanya ada satu Tuhan di
alam ini, maka di bumi hanya ada seorang raja. Seragan-seragannya antara
lain:

5
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media, 2003), hlm, 327.

1) Pada tahun 1381 M, ia menyerang dan berhasil menaklukkan khurasan.


Setelah itum serbuan ditunjukkan ke arah barat. Di sini ia juga keluar
sebagai pemenang.
2) Pada masa antara tahun 782-786 H / 1380-1384 M ia menguasai
Khurasan, Jurjan, Mazandar, Fars, Afganistan, Persia, Azarbaijan dan
Kurdistan. Di setiap negeri yang ditaklukkannya, membantai penduduk
yang melakukan perlawanan. Di Sabzawar, Afganistan, ia membangun
menara disusun dari 200 mayat manusia yang dibalut dengan batu dan
tanah liat. Di Isfahan, Iran, ia membantai kurang lebih 70.000
penduduk. Kepala-kepala dari mayat itu disusun menjadi menara.
3) Pada tahun 1387 M, ia menaklukkan dataran tinggi Iran dan dataran
rendah Mesopotamia.Dari sana ia melanjutkan ekspansinya ke Irak,
Syria, Anatolia (Turki).6
4) Pada tahun 1393 M, ia menghancurkan dinasti Muzhaffaridi Fars dan
membantai amir-amirnya yang masih hidup. Dan pada tahun yang
sama Baghdad di taklukannya. Penguasa Baghdad waktu itu, Sultan
Ahmad Jahir, melarikan diri ke Syria.
5) Pada tahun 1394 M, Timur Lenk melancarkan invasi ke Asia kecil
kemudian menaklukkan kota Edessa, Tikrit, Mardin dan Amid. Di
Tikrit, kota kelahiran Shalah Al-Din Al-Ayyubi, ia membangun sebuah
piramida dari tengkorak kepala korban-korbannya.
6) Pada tahun 1395, ia menyerbu daerah Qipehak,

kemudian

menaklukkan Moskow yang didudukinya selama lebih dari setahun.


7) Pada tahun 1398 M, ia menundukkan Dehli dan Kasmir diIndia Utara,
konon alasan penyerbuannya adalah karena ia menganggap penguasa
muslim di daerah ini terlalu toleran terhadappenganut hindu. Di India
ia mambantai lebih dari 80.000 tawaran.
8) Pada tahun1399 M, Timur Lenk berangkat memerangi Sultan Mamalik
di Mesir dan memerangi kerajaan usmani di bawah Sultan Bawazid 1,
tetapi di dalam perjalannya itu, ia menaklukan Georgia. Di Sivas,
Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia di kubur hidup-hidup untuk
6
Karen Amstrong, Islam: Sejarah Singkat, (Yogyakarta: Jendela, 2003), hlm, 127.

memenuhi sumpahnya bahwa darah tidak akan tertumpah bila mereka


menyerah.
9) Pada tahun 1401 M, ia memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari
lamanya, Aleppo dihancur leburkan. Kepala dari 20.000 penduduk
dibuat piramida dengan wajahnya menghadap keluar. Bangunan seperti
sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin dan Ayubi
dihancurkan. Kota Hamah, Hims dan Baklabah jatuh ke tangannya.
Pasukan mesir di bawah komando Sultan Faraj dapat dikalahkannya
dalam suatu pertempuran dasyat. Dan Damaskus jatuh ke tangan
pasukan Timur Lenk pada bulan Pebruari 1401 M. Akibat peperangan
dasyat tersebut, masjid Umayyah yang bersejarah rusak berat tinggal
dinding-dindingnya yang masih tegak.
10) Pada tahun yang sama, ia melakukan serangan ke Baghdad. Ketika
Baghdad telah berhasil ditaklukkan, ia melakukan pembantaian besarbesaran

terhadap

20.000

penduduk

sebagai

pembalasan

atas

pembunuhan terhadap tentaranya sewaktu mengepung kota itu. Ia


mendirikan 120 buah piramida dari kepala mayat-mayatsebagai tanda
kemenangan.
11) Pada tahun 1402 M, Timur Lenk menghancurkan pasukan / tentara
Utsmani di Ankara. Sementara Sultan Bayazid I tertawan ketika
hendak melarikan diri. Di Sivas, putra Bayazid I, Erthugrul, terbunuh
di dalam pertempuran tersebut. Sultan Bayazid I akhirnya meninggal
dalam tawanan. Timur Lenk melanjutkan serangannya ke Broessa, ibu
kota lama Turki dan Smyrna.vSetelah itu, ia kembali ke Samarkand
untuk merencanakan invasi ke Cina.7

7
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005),
hlm, 897.

12) Pada tahun 1404 M, Timur Lenk merencanakan invasi ke Cina. Namun
di tengah perjalanan, tepatnya di Oktar, ia menderita sakit yang
membawa kematiannya.vIa meninggal pada usia 71 tahun dan
jenazahnya dibawa ke Samarkand untuk dimakamkan dengan upacara
kebesaran.
13)
2.3 Kemajuan yang Dicapai pada Masa Pemerintahan Timur Lenk
14) Sekalipun ia terkenal sebagai penguasa yang sangat ganas dan
kejam terhadap para penentangnya, sebagai seorang muslim Timur Lenk tetap
memperhatikan pengembangan Islam bahkan dikenal sebagai orang yang
shaleh, ia adalah penganut Syiah yang taat dan meyakini tasawuf tarekat
Naqsabandiyah. Dalam setiap perjalanannya, ia selalu membawa serta ulamaulama, sastrawan dan seniman, para ulama dan sastrawan dihormatinya.
Ketika berusaha menaklukkan Syria bagian utara, iamenerima dengan hormat
sejarawan terkenal, yaitu Ibnu Khaldun yang diutus Sultan Faraj untuk
membicarakan perdamaian. Dan kemajuan yang dicapai oleh Timur Lenk,
antara lain:
1) Kota Samarkand diperkayanya dengan bangunan-bangunan dan masjid
yang megah dan indah.
2) Kota Samarkand dijadikan pusat internasional dan mengambil alih
kedudukan kota Baghdad dan Tabriz sebagai pusat internasional.
3) Mendatangkan tukang-tukang yang ahli, seniman ulung, pekerja yang
pandai dan perancang bangunan dan negeri-negeri taklukannya untuk
memajukan perkembangan Islam.
4) Meningkatkan perdagangan dan industry dinegerinya dengan membuka
rute-rute perdagangan yang baru antara India dan Persia Timur.
5) Ia berusaha mengatur administrasi pemerintahan dan angkatan
bersenjata dengan cara-cara rasional dan berjuang menyebarkan Islam.8
15)

8
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm, 123.

2.4 Pemerintahan Timuriyah Setelah Timur Lenk


2.5

Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, Muhammad

Jehanekir dan Kholil berperang memperebutkan kekuasaan. Kholil (1404-1405


M) keluar sebagai pemenang. Akan tetapi, ia hidup berfoya-foya
menghabiskan kekayaan yang ditinggalkan kekayaan yang ditinggalkan
ayahnya. Karena itu saudaranya yang lain, Syah Rukh (1405-1447 M) merebut
kekuasaan dari tangannya. Syah Rukh merupakan salah satu penguasa
terkemuka pemerintahan Timuriyah setelah Timur Lenk. Ia berusaha
mengembalikan wibawa kerajaan. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut.
Setelah ia meninggal ia diganti oleh anaknya Ulugh Bey (1447-1449 M).
Ulugh Bey adalah seorang raja yang alim dan sarjana keilmuan. Namun, masa
pemerintahannya tidak lama. Dua tahun setelah berkuasa ia dibunuh oleh
anaknya yang haus akan kekuasaan, ia adalah Abd AL-Latif (1449-1450 M).
raja besar dinasti Timuriyah yang terakhir adalah Abu Said (1452-1462 M).
pada massa inilah kerajaan mulai terpecah belah.9

9
Ibid, 123.

2.6

2.7BAB III
PENUTUP
2.8
c.1

Kesimpulan

2.9
2.10

Timur Lenk lahir dekat Kesh (sekarang Khakhnsyabz, Kota Hijau,

Uzbeskistan), sebelah selatan Samarkand di Transoxiana, pada tanggal 08 April 1336


M/ 25 Syaban 736 H dan meniggal di Otrar pada tahun 1404 M dan padausia 71
tahun. Ia memproklamirkan dirinya sebagai penguasa tunggal di Trasixiana, pelanjut
Jagatai dari keturunan Jengiskhan Pada tanggal 10 April 1370 M,. Sepuluh tahun
pertama pemerintahannya, ia berhasil menaklukkan Jata dan Khawarizm.
2.11
Serangan-serangan Timur Lenk antara lain, pada tahun 1381 M, ia
menyerang dan berhasil menaklukkan khurasan. Setelah itu serbuan ditunjukkan ke
arah barat. Di sini ia juga keluar sebagai pemenang. Pada masa antara tahun 782786H / 1380-1384 M ia menguasai Khurasan, Jurjan, Mazandar, Fars, Afganistan,
Persia, Azarbaijan dan Kurdistan.
2.12
Dan kemajuan yang dicapai oleh Timur Lenk, antara lain, kota
Samarkand diperkayanya dengan bangunan-bangunan dan masjid yang megah dan
indah. Kota Samarkand dijadikan pusat internasional dan mengambil alih kedudukan
kota Baghdad dan Tabriz sebagai pusat internasional. Mendatangkan tukang-tukang
yang ahli, seniman ulung, pekerja yang pandai dan perancang bangunan dan negerinegeri

taklukannya

untuk

memajukan

perkembangan

Islam.

Meningkatkan

perdagangan dan industry dinegerinya dengan membuka rute-rute perdagangan yang


baru antara India dan Persia Timur. Ia berusaha mengatur administrasi pemerintahan
dan angkatan bersenjata dengan cara-cara rasional dan berjuang menyebarkan Islam.
2.13
Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, Muhammad
Jehanekir dan Kholil berperang memperebutkan kekuasaan. Kholil (1404-1405 M)
keluar sebagai pemenang.. Syah Rukh (1405-1447M) merebut kekuasaan dari
tangannya.. Setelah Syah Rukh meninggal ia diganti oleh anaknya Ulugh Bey (14471449 M).. Dua tahun setelah berkuasa ia dibunuholeh anaknya yang haus akan
kekuasaan, ia adalah Abd AL-Latif (1449-1450 M). raja besar dinasti Timuriyah yang
terakhir adalah Abu Said (1452-1462 M). pada massa inilah kerajaan mulai terpecah
belah.

2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19

DAFTAR PUSTAKA

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008)
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media, 2003)
Karen Amstrong, Islam: Sejarah Singkat, (Yogyakarta: Jendela, 2003)
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta,

2005)
2.20 Dr. Ading Kusdiana, M.Ag. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Periode
Pertengahan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003)
2.21 L. Bouvat, Timur Lang, First Encyclopedia of Islam 1913 1936. (LeidenNew York-Kohn: E.J. Brill, 1987)
2.22

Anda mungkin juga menyukai