Anda di halaman 1dari 9

HISTORIOGRAFI ROMAWI KUNO

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi sebagian tugas


mata kuliah Historiografi

OLEH KELOMPOK 7
Silfany Aprilla Yenti (1811020036)

Dosen Pengampu
Drs. Muhapril Musri, M.Ag.

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1441 H / 2019 M
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Historiografi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam penulisan
sejarah, Hal itu karena dalam penelitian sejarah itu sendiri adalah Historiografi.
Historiografi atau penulisan sejarah merupakan kegiatan intelektual dan
membutuhkan daya analisis yang tinggi.
Penulisan ilmu sejarah memiliki pengertian sebagai rekonstruksi masa lalu.
Khususnya di Eropa, kegiatan ini dilakukan oleh Herodotus, yang menulis The
History of Persian Wars (Sejarah Peperangan Orang Persia). Herodotus adalah
seorang Yunani yang hidupnya berkelana di sekitar daerah Yunani sampai Laut
Hitam. Dalam perjalanannya ini ia menulis mengenai bangsa-bangsa yang
dikunjunginya dan juga menulis mengenai perang orang-orang Persia. Oleh
karena itu ia disebut sebagai Bapak Sejarah. Kegiatan penulisan sejarah ini
dilanjutkan oleh Thucydides, Polybius, Julius Caesar, Titus Livius, Augustine,
Orosius, dan beberapa sejarawan lainnya. Dengan banyaknya yang menulis
sejarah, metode sejarah pun semakin berkembang dan sejarah pun menjadi
semakin jelas keilmiahannya.
menurut Sjamsuddin, Ketika sejarawan sudah melalui tahap menulis, ia
akan mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan hanya keterampilan teknis
dengan penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan sejarah, tetapi
mengutamakan penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya karena ia pada
akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau
penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh yang disebut historiografi.1

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah bagaimana
perkembangan historiografi pada masa Romawi Kuno? Dan bagaimana
kebudayaan Romawi dilihat dari Historiografi masa Romawi Kuno.

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan penulisan sejarah
pada masa Romawi Kuno dan mengetahui kebudayaan Romawi dilihat dari
penulisan sejarah masa Romawi Kuno.

1
Sjamsuddin, H, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm. 156

1
BAB II
PEMBAHASAN

Historiografi Romawi Kuno sangat dipengaruhi oleh historiografi Yunani


Kuno. Historiografi Romawi kuno dipelopori oleh Tucydides (456-396 SM),
seorang sejarawan kedua dari zaman Yunani Klasik setelah Herodotus. Tucydides
mengembangkan penulisan sejarah Herodotus, yang karyanya mengakhiri
penulisan sejarah berdasarkan mitos para dewa dan dimulainya penulisan sejarah
berdasarkan logos (ilmu pengetahuan) tentang kehidupan manusia. Tucydides
menulis tentang Perang Peloponesia antara Athena dan Sparta, sebuah perang
saudara yang berlangsung selama 27 tahun (431 – 404 SM). Perang saudara ini
telah merusak persekutuan Delos yang dibangun bangsa-bangsa Yunani Kuno
untuk menghadapi ancaman serangan pasukan Imperium Persia.2
Penulisan sejarah yang dituliskan oleh Tucydides ini lebih mendalam dan
menjurus kedalam penulisan sejarah militer. Inilah yang menyebabkan lahirnya
Sejarah tematik Romawi Kuno, yaitu sejarah militer atau sejarah politik.

A. Polybius (118 SM)


Awalnya penulisan sejarah Romawi Kuno diperkenalkan oleh Polybius,
anggota dari kelas teratas yang mengatur pemerintahan Yunani yang secara
langsung mendapatkan wawasan tentang militer dan politik. Ayahnya adalah
seorang wakil kepala kebijakan netralitas selama perang Roma terhadap Perseus
Makedonia. Dia lahir di kota Athena di Yunani sekitar 200 SM.
Saat Romawi menaklukan kota Athena, mereka menyandera sebagian
penduduk dan dibawa ke Roma. Polybius adalah salah satu dari 1000 Achaea
(nama tempat di Yunani) mulia yang pada 168 SM dijadikan sandera dan ditahan
selama 17 tahun. Selama di Roma, dia menghabiskan waktunya menulis sejarah
Romawi. Polybius menulis dalam bahasa Yunani, selain karena dia adalah orang
Yunani juga karena dia ingin bangsa Yunani memahami siapa bangsa Romawi
yang telah menaklukan mereka. Di Roma, ia dibawa ke rumah Aemilius Paulus,
dan ia menjadi guru dari anaknya Lucius Aemilius Paullus yang bernama Scipio
Africanus (Aemilianus) yang kelak juga menulis karya – karya sejarah Romawi.
Ketika para sandera Achaean dibebaskan pada tahun 150 SM, Polybius
diperbolehkan meninggalkan Roma untuk kembali ke rumah. Tetapi pada tahun
berikutnya ia pergi bersama Scipio ke Afrika.
Tahun-tahun berikutnya, ia menghabiskan waktunya di Roma, ia
menyelesaikan penulisan sejarahnya, dan kadang-kadang melakukan perjalanan
ke negara-negara Mediterania untuk kepentingan sejarah, ini bermaksud untuk

2
Syukur, Abdul, Perkembangan Historiografi Barat Pasca Herodotus, Dosen Sejarah,
Fakultas Ilmu Sejarah Universitas Negeri Jakarta, 2017, hlm. 1

2
memperoleh pengetahuan secara langsung dari situs sejarah. Ia juga mencari dan
mewawancarai anggota perang dalam rangka untuk mengklarifikasi rincian
peristiwa yang ia sedang tulis dan diberikan akses ke bahan-bahan arsip untuk
tujuan yang sama. Ia juga melakukan perjalanan dengan Scipio ke Spanyol dan
bertindak sebagai penasihat militer selama Perang Numantine, kemudian dia
menulis sejarah yang ia konfirmasi selama perjalanan. 3
Tradisi penulisan Thucydides lah yang mempengaruhi dirinya di dalam
menulis karya tulis sejarahnya. Di dalam mencari sumbernya, ia berusaha seakurat
mungkin, dan melakukan pengujian sumber serta penggunaan bukti – bukti yang
satu formula dengan yang diajarkan oleh Thucydides. Teknik Korobasi menjadi
teknik yang dia gunakan di dalam menguji sumber dan mendapatkan bukti.
Penulisan sejarah Polybius yang terkenal hingga saat ini adalah The Histories,
yang ditulis dalam 40 jilid, dan sekarang disimpan di perpustakaan Byzantium.4

B. Julius Caesar (100-44 SM)


Julius adalah seorang bangsawan golongan Patricia yang kelak akan
menjadi seorang yang berpengaruh di dunia, jenderal perang sekaligus politikus
Romawi yang berperan dalam transformasi Romawi menjadi kekaisaran. Ia
dianggap sebagai pemimpin Romawi terbesar sepanjang sejarah. Dia lahir pada
100 SM. Caesar pernah menjadi Kepala Pendeta, atau yang dikenal dengan
Pontifex Maximus. Dia juga menjadi Gubernur Spanyol, dan anggota pertama
Triumvirat. Ia menulis historiografi perang Gallia yang terjadi pada tahun 58-51
SM.
Commentarie On Gallia Wars karya paling fenomenal dari seorang Julius
Caesar. Ia menulis historiografi tentang perang Gallia yang terjadi tahun 58-51
SM dan lebih banyak menceritakan tentang siapa sosok Julius Caesar. Karya yang
mengangkat citra dirinya itu menceritakan tentang usaha penaklukannya ke Gaul
(Gallia). Cara dia menceritakan peristiwa tersebut dari segi deskripsi militer dan
narasi cerita, deskripsi mengenai orang – orang Prancis dan jerman di Gaul dan
analisis tentang perperangan diakui oleh para ilmuwan dan para ahli modern yang
berkaitan dengan tulisannya. Karena sebuah karya “pembelaan dan narsis”, tidak
salah kalau isinya lebih banyak mengenai kemenangan-kemenangan pribadinya.
Dalam segi sastra, karyanya tidak terlalu hiperbolis.

C. Sallust (86-34 SM)

3
https://rindriandewi.wordpress.com/2012/03/24/polybius/ oleh Rindriandewi, Polybios
: Half of Opinion, 2012, di akses tanggal 02/10/19, 22.15
4
http://ichalta.blogspot.com/2016/12/makalah-historiografi-klasik.html di akses tanggal
02/10/19, 22.18

3
Sallust lahir di Amiternum, Italia tengah, tahun 86 SM. Sallust (Gaius
Sallustius Crispus) Sallust adalah sejarawan Romawi paling awal yang dikenal
dengan karya-karya yang masih ada namanya, di antaranya Perang Catiline
tentang konspirasi pada 63 SM L. Sergius Catilina , Perang Jugurthine tentang
perang Roma melawan Raja Numidian Jugurtha pada 111-105 SM. Kisah ini
menggambarkan tantangan pertama yang dihadapi Marius dari Romawi terhadap
supremasi golongan Pemerintahan.5
Tulisan – tulisan Sallust pada awalnya mencoba untuk lebih sesuai dengan
kaidah – kaidah penelitian sejarah, yang kurang akurasi dan Objektif. Menurut
Grant, deskripsi – deskripsi dalam karya – karyanya Nampak impresionis, namun
professional dan kuat dalam penafsiran.

D. Livy
Titus Livius atau Titus Livy (atau Livy saja) lahir di Patavium (Padua) di
Cisalpine Gallia, tahun 59 SM.6 Awalnya ia adalah seorang militer dan menjadi
sejarawan Romawi dan merupakan salah satu sahabat Kaisar Agustus. Ia
merupakan sejarawan yang pertamakali menggunakan imajinasi dalam penulisan
sejarah. Karya-karyanya kurang lebih ada 140, berasal dari periode 753 – 243 SM
dan 210 – 167 SM. Namun, 107 buku karyanya telah hilang.
Livy menulis History of Rome. Karyanya menggambarkan kebesaran
romawi. Romawi digambarkan sebagai negara dengan semangat patriotisme.
Kisah didalamnya merupakan kisah campuran antara fantasi dan fakta. Dalam
karyanya dia menjelaskan bahwa karyanya murni mitologis karena tulisannya
memiliki karakteristik seperti adanya interpretasi psikologis, dan penggambaran
keputus-asaan dan konflik, seperti cahaya dari kilat – merupakan imajinasinya.
Namun karya – karyanya tetap saja dianggap karya sejarah.

E. Tacitus Publius (56 SM – 117 M)


Dikenal juga Cornelius Tacitus, lahir di Cisalpine, Gaul (Italia), Tacitus
yang bernama lengkap Publius Gaius Cornelius Tacitus adalah seorang senator.
Karya Tacitus terkenal karena kemampuan menulis sejarahnya selain juga karena
nilai fakta yang dia berikan. Penyusunan kata-kata yang efektif namun indah,
kemampuannya untuk menghidupkan tokoh, kesediannya untuk memberikan
informasi secara adil dan langsung, semua itu telah menginspirasi banyak
sejarawan untuk menirunya.7

5
https://mimirbook.com/id/02194263efc di akses tanggal 5/10/2019, 19.15
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Titus_Livius di akses tanggal 5/10/2019 , 19.32
7
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Sastra/Tacitus diakses tanggal 6/10/2019
14.03

4
karya pertamanya, ditulis pada tahun 98 M ketika Tacitus sedang berusia
40-an tahun, berisi biografi ayahnya dan berjudul Agricola. Buku kedua Tacitus,
ditulis pada tahun yang sama, adalah catatan tentang cara hidup orang Jerman,
sebelum ditaklukan oleh Romawi. karyanya berjudul Germania. Di dalamnya dia
menunjukkan permasalahan dari sisi lainnya. Orang Jerman memiliki
kemerdekaan dan kebanggaan, yang mereka junjung tinggi, dan mereka dapat
menjaga kebudayaan mereka sendiri, tapi mereka tinggal di gubuk, mereka tidak
dapat membaca, dan mereka harus bertani atau berburu untuk hidup. Apakah ini
lebih baik atau lebih buruk daripada kondisi orang Britania?
Antara tahun 105-109 M, Tacitus menulis Historia, berisi sejarah politik
pada masanya, yakni antara tahun 69-96 M. Tacitus terlibat dalam politik untuk
waktu yang lama, jadi dia tahu apa yang terjadi dan mengapa. Sayangnya
sebagian besar dari isi teks telah hilang,yang tertinggal hanya bagian yang
membahas tahun 69 serta tahun 70 M.
Dia juga merupakan penulis kitab sejarah Romawi kuno yang berjudul
“Annals“, terbit tahun 109 M.8 Annals berisikan kejadian sejak sepeninggalnya
Kaisar Agustus hingga Nero. Karya yang ditulis tahun 116 M ini terdapat satu
bagian mengenai Kristus, Pontius Pilatus, dan pembunuhan massal terhadap
orang-orang Kristen setelah kebakaran 6 hari yang menghanguskan sebagian besar
kota Roma di bulan Juli 64 M yang disulut oleh Kaisar Nero.9

F. Plutarch (45 SM)


Plutarch adalah sejarawan, pembuat biografi, pembuat esai Romawiyang
berkebangsaan Yunani. Plutarch lahir di keluarga terhormat di Chaeronea,
Boeotia, yaitu kota yang terletak sekitar 20 mil sebelah timur Delphi pada 45 SM.
Plutrach adalah seorang terdidik yang antusias, yang diyakini termasuk pengikut
Plato, walaupun tulisannya dalam bidang politik berbeda dengan Plato.
Plutach dikenal karena karya-karyanya, "Lives Paralel" dan "Moralia".
"Lives Paralel" adalah serangkaian biografi yang mencatat tentang kehidupan
Yunani dan Romawi. Beberapa nama yang masuk dalam tu dibahas adalah
Alexander Agung, Pyrrhus Epirus, Romulus, Pompilius Numa, Coriolanus,
Aemilius Paullus, Julius Caesar, Cicero, Mark Antony, dan Marcus Junius Brutus.
Plutarch dapat dianggap sebagai salah satu filsuf moral awal untuk usaha terpuji
nya membandingkan penampilan fisik dan karakter moral. Pekerjaan lain,
"Moralia" adalah kumpulan esai dan pidatonya. Karya Plutarch ini adalah
referensi besar untuk sejarah Romawi dan Yunani dan memberikan pengetahuan
tentang kehidupan dan budaya waktu itu. Tulisan-tulisannya memiliki dampak
yang besar pada Sastra Inggris dan Perancis dan dipengaruhi beberapa penulis

8
https://natal25desember.wordpress.com/2015/03/29/rekaman-sejarah-sekuler-dari-
tacitus-55-115-m-tentang-isa-al-masih-yesus-kristus/ di akses tanggal 5/10/2019, 19.55
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Tacitus di akses tanggal 6/10/2019, 14.15

5
besar dan pemikir seperti Shakespeare, Ralph Waldo Emerson, Francis Bacon,
Cotton Mather dan Robert Browning. Sebagai penulis biografi, Plutarch
menuliskan biografi para pemimpin Romawi, di antaranya adalah Fabius
Maximus, Cariolanus, Tiberius Grachus, Alexander Agung, Julius Caesar,
Anthony, dan Marcellus

G. Kebudayaan Romawi Kuno berdasarkan Historiografi


Para tokoh-tokoh Romawi kuno dengan karya sejarahnya memiliki
karakteristik dan pola yang umum. Sama seperti Yunani, Historiografi Romawi
diwarnai dengan kisah - kisah kepahlawanan maupun moral sehingga memberikan
inspirasi, edukasi maupun nilai-nilai kehidupan bagi para pembacanya. Karya-
karya para tokoh mengulas kisah peperangan yang terjadi di zamannya. Namun,
ada upaya-upaya penulisan kembali kisah-kisah sejarah dengan menggunakan
sumber terbaru, tafsiran baru, maupun sistematika penelitian sejarah yang lebih
ilmiah walau dalam penulisannya diwarnai dengan legenda maupun mitos. Maka
dari itu, dapat disimpulkan dari banyaknya tokoh yang menulis sejarah Romawi
Kuno, maka kebudayaan Romawi Kuno dilihat dari penulisan sejarah Romawi
Kuno antara lain seperti berikut:
 Mengutamakan fisik untuk menopang kekuasaan imperium yang besar.
 Perlu tata negara yang baik dan teratur, militer yang kuat, dan kaidah serta
lembaga hukum ynag berwibawa, memelihara hubungan baik antar
manusia.
 Banyak menggunakan orang Yunani sebagai pengaruh motivasi generasi
muda bangsa Romawi
 Historiografinya bersifat patriotik dan kadang mengandung imajinasi

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa Yunani
merupakan bangsa yang banyak mempengaruhi tokoh-tokoh sejarawan dalam
penulisan sejarah. Tucydides merupakan pelopor dari lahirnnya historiografi
tematik, yaitu penulisan sejarah militer dan politik yang banyak mempengaruhi
tokoh-tokoh seperti Polybius, penulisan Thucydides lah yang mempengaruhi
dirinya di dalam menulis karya tulis sejarahnya.
Tokoh-tokoh yang terkenal dalam perkembangan historiografi Romawi
Kuno antara lain adalah Polybius, Julius Caesar, Sallust, Titus Livy, Tacitus dan
Plutarch. Tokoh-tokoh ini dalam menuliskan sejarah bersifat patriotik. Dan karya-
karya mereka berpengaruh terhadap sejarah di Romawi Kuno

7
DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuddin, H, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007)

Syukur, Abdul, Perkembangan Historiografi Barat Pasca Herodotus,


Dosen Sejarah, Fakultas Ilmu Sejarah Universitas Negeri Jakarta,
(2017)

Andewi, Rindri, Polybios : Half of Opinion, (Jakarta : 2012)


https://rindriandewi.wordpress.com/2012/03/24/polybius/
http://ichalta.blogspot.com/2016/12/makalah-historiografi-klasik.html
https://mimirbook.com/id/02194263efc
https://id.wikipedia.org/wiki/Titus_Livius
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Sastra/Tacitus

https://natal25desember.wordpress.com/2015/03/29/rekaman-sejarah-
sekuler-dari-tacitus-55-115-m-tentang-isa-al-masih-yesus-kristus/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tacitus

Anda mungkin juga menyukai