OLEH :
KELOMPOK 4
SINGARAJA
i
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Proses Berdidrinya Kesultanan Di Delhi Dan
Dinasti-Dinasti Yang Berkuasa Di Delhi Pada Priode 1206-1555” serta terima kasih
kepada Bapak Ketut Sedana Artha, S.Pd. M.Pd Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sejarah
Asia Selatan yang telah membina dan memberikan pengarahan kepada kami dalam
penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran
maupun sebagai bacaan umum.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Proses Berdirinya Kesultanan Di Delhi....................................................................3
2.2 Dinasti yang berkuasa di Delhi periode 1206-1555.................................................3
2.2.1 Dinasti Budak/Mamluk (1206-1290)..............................................................3
2.2.2 Dinasti hilji (1290-1320).................................................................................4
2.2.3 Dinasti Tughiaq (1320-1414)..........................................................................5
2.2.4 Dinasti Sayyid (1414-1451)............................................................................6
2.2.5 Dinasti Lodhi(1451-1526)...............................................................................6
2.2.6 Dinasti Suri/Afghan (1540-1555)....................................................................6
BAB 3. PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Simpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran .........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Berdirinya Kesultanan Di Delhi
Kedatangan Islam di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh) dibawa oleh para
pedagang dan kaum sufi yang menyebarkan agama Islam di kawasan ini. Melalui
perdagangan dan pendekatan dalam hal budaya ini kemudian Islam dapat diterima oleh
masyarakat setempat. Padahal sebelumnya wilayah ini sudah dikuasai atau merupakan daerah
kekuasaan dari orang pemeluk agama Hindu. Namun demikian akhirnya kekuasaan semakin
membesar, bahkan akhirnya merekapun dapat mendirikan kerajaan yang peninggalanya dapat
dilihat sampai sekarang, tentu penyebaran itu melalui dua cara yaitu dengan damai
(perdagangan, budaya) juga kekerasan (peperangan). Diantara kekuasaan yang dipegang oleh
kerajaan Islam adalah daerah Asia tengah (Afganistan, Pakistan dan bagian utara India).
Kerajaan Mughal yang terkenal pada waktu itu menempatkan pusat kerajaan atau ibu kotanya
di Delhi, sering dikenal dengan Old Delhi. Adapun New Delhi adalah kota Delhi di masa
sekarang. Gonda Yumitro (2018: 147).
Dinasti Budak (Mu’izzi) didirikan oleh Quthbuddin Aybak, budak dan panglima
Sultan Mu’izzudin dari Dinasti Ghuri yang berkuasa di Afganistan. Aybak diberikepecayaan
untuk memerintah wilayah Punjab yang telah ditaklukan oleh kekuatan tantara Dinasti Ghuri.
Ketika Sultan Mu’izzudin meninggal dunia pada 1206, Aybak berkuasa di Lahore sebagai
Malik (Penguasa), wakil Dinasti Ghuri. Aybak memerintah antara 1206-1210. Aybak dan
penerusnya ini sering disebut Raja-raja Budak. Meskipun dari sekitar sepuluh Raja Budak,
sebenarnya hanya tiga orang yang betul-betul yaitu Aybak, Iltutmish dan Balban.
3
Yang menarik, Iltutmish memerintah dengan mengatasnamakan dirinya sebagai wakil
dari para Khalifah Abbasuyah. Motif mengidentikkan diri dengan Islam Sunni ini (mengakui
kepemimpinan spiritual Khalifah Abbasiyah) dianggap sebagai cermin dari perjuangan
memertahankan identitas terhadap tekanan masyarakat Hindu yang mayoritas.
Ada dua Raja Dinasti hilji yang paling terkemuka yakni sang pendiri, Jalaludin Firuz
Syah, dan Sultan Al’uddin Muhammad Syah (memerintah 1296-1316). Jalaludin Firuz Syah
adalah seorang sultan yang saleh dan murahhati. Hal ini Nampak dari berita bahwa pada
masa pemerintahannya, para pencuri tidak dihukum, tetapi hanya disuruh bersumpah tidak
mengulangi perbuatanya.
4
2.2.3 Dinasti Tughiaq (1320-1414)
Dinasti Tughiaq didirikan oleh Ghazi Malik, yang memerintah pada 1320-1320 dan
bergelar Ghiyathudin Tughlaq Syah. Dia adalah seorang panglima keturunan India-Turki
(Turco-India) yang mampu memulihkan stabilitas kekuasaan Muslim di India Utara dan
Deccan. Putranya yang bernama Ghiyathuddin Muhammad Syah 1325-1351 adalah raja yang
paling menonjol dari Dinasti Tughlaq. Dia seorang ahli kebudayaan dan bahasa Persia, ahli
dalam Ilmu pengetahuan, seorang jenderal yang cakap dan seorang raja yang adil.
Pengganti Muhammad Ibn Tughlaq, yakni Firuz Syah mampu tampil sebagai sultan
yang punya otoritas di wilayah India utara (dari Sind hingga Benggala). Tokoh ini dikenal
sebagai seorang yang saleh dan penguasa yang murah hati. Sebagai contoh, dia
menghapuskan siksaan dan hukuman berat lainnya, suka memberi keringanan hukuman dan
sebagainya.
Sepeninggal Firuz Syah, kekuasaan Dinasti Tughlaq melemah, sehingga tidak berdaya
menahan serbuan dari Timur pada 1398-1399 yang melakukan perusakan besar-besaran.
Akibatnya kesatuan politis wilayah kekuasaan Dinasti Tughlaq terpecah dan sebagian besar
pemimpin Muslim di pronvinsi-provinsi menjadi penguasa yang independen
5
2.2.4 Dinasti Sayyid (1414-1451)
Dinasti Lodhi dibentuk oleh Bahlul Khan, seorang pemimpim suku Afghan Lodhis,
yang pada 1451 mengambil alih kekuasaan Raja Dinasti Sayyid terakhir, yaitu Ala’uddin
Alam Syah. Sebelum berkuasa di Delhi, Bahlul Khan Lodhi pernah menjadi Gubernur Shirnd
dan Lahore.
Kekuasaan Dinasti Lodhi hampir sama kuatnya dengan Dinasti Tuglaq karena
otoritasnya menjangkau kawasan India tengah (Deccan). Putra Bahlul Khan yang bernama
Nizam Khan Sikandar (memerintah 1489-1517), mampu menghalau perlawanan negara-
negara Rajput, Ibu kota pemerintahan dipindahkan ke Agra, sehingga dapat lebih mengawasi
daerah taklukannya.
Sultan terakhir Dinasti Lodhi adalah Ibrahim Lodhi 1517-1526. Karena kebijakannya
yang berusaha menjauhkan elite bangsawand engan elite militer membuat Sultan Ibrahim
Lodhi kurang disukai rakyatnya. Hal ini mengundang campur tangan Babur dari Dinasti
Mughal Chagatayiyyah yang ketika itu sudah berkuasa di kabul. Dalam pertempuran Panipat
pada 1526, tentara Sultan Ibrahim Lodhi hancur berantakan dilindas oleh kekuatan pasukan
Babur. Sejak itu kekuasaan Muslim di India utara beralih ke tangan Dinasti Mughal,
meskipun antara 1540-1555, diselingioleh Dinasti Suri.
Pendiri Dinasti Suri adalah Shir Shah Suri 1540-1545. Tokoh ini mampu berkuasa di
Delhi karena dapat mengalahkan Humayan (putra Babur) dalam pertempuran di Kanawj pada
1540. Kendatipun kekuasaan Dinasti Suri hanya sebentar (15 tahun), namun telah
menorehkan kenangan yang manis, khususnya dalam soal keadilan pemerintahanya.
6
Shir Shah Suri adalah figur raja yang cakap dalam memerintah. Hal ini nampak dari
upaya reformasi fiskal dan land-reform-nya. Sultan Shir Shah Suri sendiri langsung
memberikan amanat kepada para pengumpul pajak dan petani secara terpisah. Untuk
menyelesaikan suatu persoalan, Sultan lanngsung turun ke lapangan, menyaksikan dengan
mata kepala sendiri, dan baru mengeluarkan keputusan-keputusan yang tegas.
Sayangnya para penerus Shir Shah Suri merupakan merupakan figur raja-raja yang
lemah, sehingga Humayun dari Dinasti Mughal mampu melakukan revanche (pembalasan)
yang berakibat ambruknya kekuasaan Diansti Suri, dan mulailah masa Imperium Mughal
yang agung.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kedatangan Islam di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh) dibawa oleh para
pedagang dan kaum sufi yang menyebarkan agama Islam di kawasan ini. Melalui
perdagangan dan pendekatan dalam hal budaya ini kemudian Islam dapat diterima oleh
masyarakat setempat. Dalam kesultanan di Delhi terdapat enam dinasti antara lain dinasti
Budak/mamluk yang di didirikan Quthbuddin Aybak yang berkuasa pada tahun 1206-1290,
dinasti Khilji yang didirikan oleh Jalaludin Firuz Syah yang berkuasa pada tahun 1290-1320,
dinasti Tughlag yang didirikan oleh Ghezi Malik yang berkuasa pada tahun 1320-1414,
dinasti Sayyid yang didirikan oleh Khidr Khan yang berkuasa pada tahun 1414-1451, dinasti
Lodhi yang didirikan oleh Bahlul Khan yang berkuasa pada tahun 1451-1526, dinasti
Suri/Afghan yang didirikan oleh Shir Shan Suri yang berkuasa pada tahun 1540-1555.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan atau dasar yang harus
dipahami oleh mahasiswa calon guru atau pendidik yang lainya pada khususnya dan pada
masyarakat yang mana pembahasan mengenai Bagaimana proses berdirinya Kesultanan di
Delhi dan Dinasti-dinasti apa saja yang berkuasa di Delhi periode 1206-1555 , padaumumnya
agar apa yang di pelajari dari pembahasan makalah ini dapat di jadikan pembelajaran yang
baik agar lebih bijak menjadi manusia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Mulia, T.S.G. 1952. India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Balai Pustaka:
Jakarta
Yumitro, Gonda. 2018. Masalah Politik Dunia Islam. Universitas Muhammadiyah Malang:
Malang
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/01/20/p2uba9385-jatuh-
bangun-kesultanan-delhi-di-india diakses : 5 Mei 2019
http://digilib.uin-suka.ac.id/29840/4/14120101_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-
TERAKHIR.pdfdiakses : 5 mei 2019