Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Sri Hapsari Wijayanti,Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara didepan
banyak orang (publik)atau kalangan terbatas dalam rangka menyampaikan
temuan,pemikiran,atau memberikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik.
melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum intelektual untuk
menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang dimilikinya.
Seseorang penulis karya ilmiah dituntut tidak hanya mampu menuliskan gagasannya
dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis melainkan juga dituntut memiliki kemapuan untuk
mempresentasikan karya ilmiah tersebut dalam sebuah forum. Mempunyai ketrampilan berbicara
terlebih di forum resmi tidaklah semudah yang dibayangkan.
Banyak orang yang pandai dalam menulis suatu artikel ilmiah, namun kurang mampu
untuk menyapaikannya dalam forum ilmiah. Selain itu, sering juga kita menyaksikan suatu karya
ilmiah yang sangat bagus namun disajikan (dipresentasikan) dengan kurang bagus, sehingga
mengurangi sasaran yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut, selain itu juga dapat
mengurangi kualitas dari suatu karya ilmiah.
Melihat begitu pentingnya ketrampilan berbicara dalam presentasi ilmiah, maka
ketrampilan berbicara perlu terus dilatihkan. Tarigan (1998:43) menyatakan bahwa ketrampilan
berbicara adalah ketrampilan yang mekanistis. Semakin banyak berlatih berbicara, semakin
dikuasai ketramppilan berbicara itu. Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang perlu di
persiapkan oleh seorang pembicara sebelum dan sesaat mempresentasikan karya ilmiahnya di
forum ilmiah
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang muncul dari disusunnya makalah ini adalah :
1. Bagaimana hakikat dari presentasi ilmiah?
2. Bagaimana tata cara dan etika presentasi ilmiah?
3. Bagaimana menyiapkan bahan presentasi ilmiah dengan multimedia?
4. Bagaimana melaksanakan presentasi ilmiah?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hakikat dari presentasi ilmiah
2. Untuk mengetahui tata cara dan etika presentasi ilmiah.
3. Untuk mengetahui menyiapkan bahan presentasi ilmiah dengan multimedia
4. Untuk mengetahui pelaksanakan presentasi ilmiah

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan hakikat, tata, cara, etika, persiapan
presentasi ilmiah

1.4.2 Teori Praktis


Makalah ini dapat dijadikan bacaan umum bagi masyarakat maupun instansi –
instansi pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.
Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan
intelektual yang berkewajiban untuk menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk
melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan
dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yakni :
1. menarik minat dan perhatian peserta
2. menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
3. menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah
- Untuk menarik minat dan perhatian pada topic atau masalah yang dibahas, seorang
penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna
yang menarik, ilustrasi, dll), menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh
peserta yang berada di suatu ruangan.
- Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus apda masalah yang dibahas dan komunikasi
tetap efektif, faktor kebahasaan dan non kebahasaan menjadi hal yang mutlak untuk diphami.
Berikut ini dijelaskan lebih rinci mengenai faktor kebahasaan dan nonkebahasaan dalam
berbicara.
1. Faktor Kebahasaan :
a. Ketepatan ucapan :
Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara
tepat. Pembicaraan yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. .
b. Indah :
Sudah tentu pola ucapan dan artikulasi yang digunakan tidak selalu sama. Masing-masing
mempunyai gaya tersendiri dan gaya yang dipakai berubah-ubah sesuai dengan pokok
pembicaraan, perasaan, dan sasaran. Begitu juga dengan penempatan tekanan, nada, sendi, dan
durasi yang sesuai. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan juga
merupakan faktor penentu untuk sebuah pembicaraan yang menarik atau tidak.

3
c. Variasi kata :
Pilihan kata hendaknya jelas, tepat, dan bervariasi.
d. Ketetapan sasaran pembicaraan :
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang mnggunakan kalimat efektif
akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraannya.
2. Faktor Nonkebahasaan :
a. Sikap wajar tenang dan tidak kaku :
Pembicara yang tidak tenang, lesu dan kaku tentulah akan memberikan kesan pertama
yang kurang menarik. Padahal, kesan pertama itu sangat penting untuk menjamin adanya
kesinambungan perhatian pendengar. Dari sikat wajar saja sebenarnya pembicara sudah dapat
menunjukan otoritas dan integritasnya. Tentu saja sikap ini sangat banyak ditentukan oleh
situasi, tempat, dan penguasaan materi.
b. Pandangan kepada lawan bicara :
Supaya pendengar dan pembicara benar-benar terlibat dalam kegiatan berbicara,
pandangan pembicara sangat membantu.
c. Gerak-gerik dan mimic yang tepat:
Gerak gerik dan mimic yang tepat dapat pula menunjang keefektifan berbicara
d. Kenyaringan suara :
Tingkat kenyaringan suara tentu disesuaikan dengan situasi, tempat, dan jumlah
pendengar
e. Kelancaran :
Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap
pesan yang disampaikan pembicara.
f. Relevansi/penalaran :
Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis
g. Penguasaan topik :
Penguasaan topic yang baik akan memunculkan keberanian dan kelancaran. Hal ini
merupakan faktor utama keberhasilan dalam berbicara.

2.2 Tata Cara dan Etika Presentasi Ilmiah


Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji mentaati tata cara yang lazim.

4
Pertama : penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai, hal tersebut
didapat dengan baik jika peserta memperolehh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun
bahasan presentasi powerpoint. Jika diperlukan, hal ini dapat di tambahkan dengan ilustrasi yang
relevan, dan pastikan semua peserta dapat melihat layar dan membaca tulisan yang disajikan.
Kedua : penyaji menyajikan dengan waktu yang tersedia
Ketiga : penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah
Dalam forum ilmiah ada beberapa peran yang dimainkan oleh actor yang berbeda, yakni
penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melakukan
tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan denagn lancar sesuai
dengan aturan main yang telah ditetapkan.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang
alah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Namun satu nilai yang harus dipegang
dalam menjaga etika adalah “menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain”
Hak dalam presentasi ilmiah :
- Hak berbicara
- Hak membela dan mempertahankan pendapatnya
- Hak untuk mendapat pengakuan
Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkap secara vulgar.
Semtara itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak
untuk mendapatkan pengakuan etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar forum dapat tercapai
dengan baik. Hal lain yang harus di jaga pada presentasi ilmiah ini adalah kejujuran, informasi
harus disajikan dengan jujur dan tidak dibuat-buat.
- Etika yang harus dijaga peserta lain adalah sebagai berikut :
Pertama : setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Bertanya, mengklarifikasi jika
memang tidak mengerti, ataupun mengecek apakah pemahamannya benar atau kurang tepat.
Kedua : setiap peserta wajib menghargai pendapat atau ggasam orang lain dan hal ini
mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang berbicara maupun bertanya.
Apabila penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta
maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
- Etika yang harus di jaga moderator :

5
Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika yang
harus dijaganya adalah bahwa dia harus adil. Artinya semua peserta mendapat-dapatnya
memperoleh kesempatan yang sama dalam berpartisipasi selama forum berlangsung.
- Etika yang harus di jaga notulis :
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyajian, pertanyaan, maupun
jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasilccatan yang telah ditata ringkas sebaiknya
dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terllibat dalam forum tersebut
Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan
baik. Dia harus melakukan cek terakhir sebelum forum dimulai dan secara teratur m jalannya
persidangan dari segi teknologi

2.3 Menyiapkan Bahan Presentasi Ilmiah Dengan Multimedia


Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan memakai multimedia sudah
menjadi kebutuhan karena beberapa alasan :
Pertama : presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat
maneuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi.
Kedua : penyaji dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan
sewaktu-waktu diperlukan.
Ketiga : penyaji dapat memberikan penekanan pada butir permasalahan yang di
kehendaki secara menarik.
Keempat : penyaji sangat dimudahkan karena membawa bahan dapat berupa
flasdisc
Kelima : bahan presentasi dapat ringkas sehingga membantu peserta menangkap
esensi bahan yang dibahas.
Keenam : peserta dapat langsung mengopi file presentasi yang diperlukan.
Agar manfaat multimedia dapat dinikmati, presentasi multimedia perlu disiapkan dengan
baik. Dalam menyiapkan presentasi multimedia, langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai
berikut :
1. tentukan hal terpenting yang akan di bahas. Hal terpenting ini tentu akan di elaborasikan
secara lisan oleh penyaji.
2. atur hal-hal penting tersebut agar alur penyajiannya runtut.

6
3. kerangka piker perlu diungkapkan atau disajikan dalam diagram atau bagaan alir untuk
menunjukan alur penalarannya
4. tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau gambar yang
memadai
5. pilih rancangan slide yang cocok, agar dekorasi tidak lebih menarik dari bahasan
6. uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua bahan yang disajukan dalam slide dapat
terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia.
7. cetak bahan dalam slide tersebut untuk diguakan sebagai pegangan dalam penyajian.

2.4 Melaksanakan Presentasi Ilmiah


Presentasi ilmiah pada dasarnya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta
forum ilmiah. Oleh karena itu, dalam presentasi ilmiah berlaku prinsip-prinsip komunikasi.
Beberapa prinsip komunikasi adalah sebagai berikut :
1. mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif
a. memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak.
b. memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media
c. menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih.
d. berfikir positif tentang peserta.
e. membuat peserta dihormati dan dihargai.
f. mempertimbangkan budaya peserta.
g. bersikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan sikap dan pendapat orang lain
h. memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi dan
budaya setempat
2. memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi.
a. memastikan agar suara dapat didengar oleh semua peserta.
b. memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.
c. menjadi penyimak/pendengar yang baik jika ada peserta yang berbicara.
d. memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
e. mendorong peserta untuk aktif terlibat.
f. menggunakan meda yang menarik dan tepat guna.

7
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas berpresentasi ilmiah membutuhkan beberapa persyaratan
tertentu karena presentasi merupakan cara untuk menjeaskan sesuatu kepada kumpulan orang
yang dapat dilakukan baik dengan bantuan teknologu mapun tidak. Tata cara dan etika perlu
diperhatikan agar sebuah presentasi dapat berlangsung dengan lancar dan mencapai sasaran yang
telah ditargetkan. Tahap selanjutnya yang perlu di lakukan setelah memahami cara dan etika
presentasi adalah menyiapkan bahan dan media presentasi. Ahan yang disiapkan hendaknya
dibuat secarasingkat dan sederhana dengan bantuan media untuk mempermudahnya. Tahap
terakhir adalah menyampaikan karya ilmiah di depan umum dengan berpegang ada persiapan
yang telah dilakukan.

3.2 Saran
Kami berharap mahasiswa Pendidikan Sejarah Undiksha dapat memahami dan mengetahui
pembelajaran tentang Presentasi. Mungkin dengan sedikit pembahasan dari makalah ini dapat
membantu mahasiswa khususnya dalam mempelajari dan memahami tentang hakikat, tata, cara,
dan etika dalam presentasi ilmiah. Dan seiring dengan itu juga kami harapkan kritik dan saran
dari pembaca agar makalah kami kedepannya bisa lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

I Ketut Dibia. I Putu Mas Dewantara. 2016. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Singaraja. Penerbit PT RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai