Anda di halaman 1dari 4

Nama :Gloria Ageng Nirmala Jamlean

NIM : 1714021013

Jurusan : Pendidikan Sejarah

ESSAI TOLERANSI BERAGAMA

1. Toleransi

Pada dasarnya setiap manusia adalah sama. Namun terkadang ada saja orang-orang yang
memperlakukan orang lain dengan cara yang berbeda karena alasan warna kulit ataukah
perbedaan bentuk fisik bahkan perbedaan agama. Memang Tuhan menciptakan makhluk-Nya
berbeda-beda, namun perbedaan itu justru merupakan sebuah anugerah yang harus selalu
disyukuri.

Salah satu perilaku yang tepat dalam menghadapi perbedaan itu adalah dengan saling
menghormati perbedaan tersebut, ini adalah satu wujud sikap toleransi terhadap
keberagaman. Toleransi dapat diartikan sebagai sikap menahan diri, berhati lapang, dan
selalu memberi orang lain kesempatan untuk berpendapat. Sejatinya, sikap hormat adalah
dasar dari perilaku toleransi. Kita hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku,
agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi
satu sama lain.

Keberagaman membuat bangsa kita menjadi sebuah bangsa yang kaya dan besar, juga arif
dalam bertindak. Banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia justru bisa menjadi
kekuatan besar terutama jika dilandasi dengan nilai-nilai persatuan dan kesatuan NKRI.

Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan
sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun,
konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anak-anak dengan
gangguan fisik maupun perbedaan warna kulit serta perbedaan yang lainnya.

2. Toleransi Beragama
Setiap orang Indonesia pasti memiliki satu keyakinan, membenarkan salah satu agama
yang ada di Indonesia. Terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah
Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Sejak kecil, kita
sudah diajarkan untuk menganut salah satu agama tersebut, menurut dengan kepercayaan dan
keyakinan masing-masing. Adanya perbedaan keyakinan dalam kehidupan masyarakat tentu
bukanlah suatu penghalang dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi tidak
ada agama yang mengajarkan umatnya untuk memaksa orang lain untuk memiliki keyakinan
atau agama yang sama. Karena setiap manusia memiliki hal untuk memilih dan
mengamalkan agamanya. Jadi, beberapa perilaku yang perlu diwujudkan dalam keberagaman
agama adalah sebagai berikut:

 Menghormati serta menghargai agama yang dianut oleh orang lain

 Tidak memaksa orang lain untuk berpindah keyakinan

 Mengamalkan ajaran agama masing-masing dengan sebaik-baiknya

 Mengembangkan sikap tolong menolong, tidak bersikap deskriminasi dlm pergaulan,


menghargai perbedaan pendapat, menghargai kebudayaan daerah.

 Mewujudkan sikap toleransi dan tidak mengganggu ibadah orang-orang yang berbeda
agama.

 Tidak mencela serta merendahkan agama orang lain.

 Menghindari kesenjangan sosial dlm hidup bermasyarakat, mengembangkan interaksi


sosial, menghargai adat istiadat &budaya daerah lain, melestarikan kebudayaan daerah
sbg cikal bakal kebudayaan nasional

Sikap diatas sangat perlu untuk dilaksanakan, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
serta dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Dampak yang Terjadi Jika Sikap Tanpa Toleransi atau Toleransi Tidak diterapkan
dalam Kehidupan Beragama
Bila kita mempelajari sejarah berbagai agama di dunia dan pengaruhnya yang besar atas
manusia selama jangka waktu yang panjang, maka kita akan menemukan bahwa
kesalahankesalahan yang parah telah dilakukan sebagai akibat adanya sikap tanpa toleransi
dalam kehidupan beragama. Kata-kata seperti `penyiksaan`, `pengingkar agama`, `atheis`,
`penyembah berhala` dan benyak istilah lain yang senada, telah masuk ke dalam
perbendaharaan kata dalam buku-buku keagamaan untuk menggambarkan adanya keganasan,
kekejaman, prasangka buruk, dan diskriminasi yang dilakukan atas nama agama sebagai hasil
dari sikap tanpa toleransi.

Toleransi dan rasa hormat merupakan dua kata yang amat penting, yang harus diingat
dalam suatu masyarakat yang multi religius. Seseorang tidak boleh hanya mengkhotbahkan
sikap tenggang rasa tetapi harus berusaha, pada setiap kesempatan yang memungkinkan
untuk selalu melaksanakan semangat keramahan toleransi, sebab semangat itu akan amat
membantu menciptakan suasana yang mengarah pada kehidupan damai dan serasi.

Kita mungkin tidak dapat memahami atau menghargai nilai-nilai intrinsik dari upacara
atau kebiasaan tertentu yang dilakukan oleh kelompok agama tertentu. Demikian pula orang
lain, mungkin tidak bisa memahami atau menghargai upacara atau kebiasaan kita sendiri.
Jika kita tak menghendaki orang lain menertawakan perbuatan kita, janganlah kita
menertawakan orang lain. Kita harus berusaha mencari arti atau memahami kebiasaan-
kebiasaan yang asing bagi kita karena hal ini akan membantu menimbulkan pengertian yang
lebih baik, sehingga kita dapat meningkatkan semangat toleransi di antara para penganut
agama yang bermacam-macam.

Telah disebutkan bahwa rasa hormat menimbulkan rasa hormat pula. Jika kita mengharap
pemeluk agama lain menghormati ibadah agama kita, maka pada gilirannya kita juga tidak
boleh ragu-ragu untuk menunjukan rasa hormat kepada mereka pada saat mereka melakukan
ibadah mereka. Sikap ini pasti akan mendukung hubungan yang lancar dan ramah dalam
suatu masyarakat yang menganut berbagai agama masyarakat multi religius.

Tanpa melaksanakan semangat toleransi dan saling menghormati, maka racun


diskriminasi, ejekan, dan kebencian yang berbahaya itu akan menyembur menghancurkan
kedamaian dan ketentraman masyarakat dan negara kita. Suatu kenyataan bahwa di
negaranegara tertentu yang tidak terdapat semangat toleransi dan saling hormat antar agama,
maka pembunuhan, pembakaran dan penghancuran milik yang berharga telah terjadi.
Tindakan tak berguna seperti itu, yang menyebabkan hilangnya nyawa yang sangat berharga
dan harta benda yang tak dapat ditebus, seharusnya membuka mata semua orang yang
mendambakan kehidupan damai dan serasi.

Semua umat yang beragama harus bersatu dalam persahabatan dan hubungan baik serta
dengan kehendak baik antara satu sama lain guna mencapai harapan semua orang yang cinta
damai dalam membangun masyarakat yang serasi, aman dan tentram.

Jika kita hidup menerapkan sikap toleransi dalam beragama, maka kita akan
menghindari terjadinya perpecahan dan memperkokoh silaturahmi serta menerima
perbedaan. Bersikap toleransi merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam
mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu
dibiasakan dalam wujud interaksi sosial.

Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan


eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia.
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali
silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya.
Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan
dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah
satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika
masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama,
bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas
dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan
untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan
terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai