Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA

KEDATANGAN BANGSA LUAR KE AUSTRALIA

OLEH :

KELOMPOK 2

PENDIDIKAN SEJARAH SEMESTER 4

KADEK SARIASIH 1714021004

GLORIA NIRMALA AGENG JAMLEAN 1714021013

I PUTU EKA ARIMBAWA 1714021024

JURUSAN SEJARAH/ SOSIOLOGI /PERPUSTAKAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2019
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kedatangan Bangsa Luar Ke Australia” serta terima
kasih kepada I Wayan Putra Yasa, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sejarah
Australia dan Oceania yang telah membina dan memberikan pengarahan kepada kami dalam
penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran
maupun sebagai bacaan umum.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.

Singaraja, 20 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
2.1 Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Benua Australia ...................................... 3
2.2 Pembentukan Awal Koloni-koloni Inggris di Australia .................................................. 5
BAB 3. PENUTUP ................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Australia merupakan satu-satunya negara yang mendiami keseluruhan wilayah benua.
Berada di laut Pasifik yang berdekatan dengan Asia dan Kepulauan Pasifik di wilayah utara,
Australia digambarkan sebagai pulau paling besar yang ada di dunia, sehingga negara
Australia menempati posisi ke enam dalam deretan negara dengan daratan paling luas.
Didasari oleh wilayah geografisnya, Australia dijuluki sebagai the lucky country. Hal ini
dikarenakan oleh Australia memiliki cuaca tropis yang menjadi dambaan bagi orang-orang
Eropa. Selain cuacanya yang baik, Australia juga menyimpan 10% kekayaan biodiversitas
dunia dan sejumlah warisan dunia seperti The Great Barrier Reef. Secara historis, pada
awalnya Australia hanya ditinggali oleh sekumpulan orang-orang Aborigin dan Torres
Islander yang menjadi pribumi asli Australia. Hingga pada tahun 1788, Australia mulai
didatangi penghuni tahanan Inggris yang menjadi akar bagi dibentuknya negara Australia.
Kini, Australia telah berkembang dan digolongkan sebagai negara maju dengan kekuatan
ekonomi yang mempuni. Dengan posisinya yang strategis tersebut, Australia telah
memainkan peran yang penting dalam tatanan internasional.
Sebelum didatangi oleh orang-orang Eropa, pada dasarnya terdapat dua suku asli yang
telah mendiami benua Australia sejak 50.000 hingga 120.000 tahun yang lalu. Kedua suku
asli tersebut adalah suku Aborigin dan suku Selat Torres; meski suku Selat Torres seringkali
dikesampingkan. Menurut data tahun 2006 (Dudgeon et.al, 2009:24), kini populasi kedua
suku tersebut hanya berkisar pada angka 517.000 jiwa, yakni sekitar 2,5% dari total populasi
Australia. Kedua suku ini pada mulanya kaya akan budaya dan memiliki ratusan bahasa dan
dialek yang berbeda. Suku Aborigin sendiri memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda
dengan suku-suku yang terdapat di Kepulauan Pasifik. Orang Aborigin yang memiliki ciri
fisik berupa kulit gelap, rambut ikal, dan mata cekung ini hidup dalam sistem semi-nomadic.
Perpindahan tempat tinggal suku ini bergantung pada perubahan musim. Suku Aborigin yang
dikenal sebagai pemburu yang andal ini juga memiliki senjata unik untuk memangsa hewan
buruannya, yakni boomerang. Suku ini memiliki kedekatan terhadap lingkungan dan melihat
lingkungan sebagai hasil dari kegiatan spiritual. Oleh karenanya, kepercayaan menjadi aspek
penting dalam kehidupan suku Aborigin sehingga suku ini tidak bersifat materialistis. Tanah,
bagi suku Aborigin, dipahami sebagai simbol spiritual yang sangat penting bagi keluarga
Aborigin untuk membatasi identitasnya. Sementara, peran wanita dan pria juga dibedakan
berdasarkan kodratnya. Bila pria bekerja berburu, maka wanita mengerjakan urusan rumah
tangga. Tidak jauh berbeda dengan suku Aborigin, suku Selat Torres yang tinggal di
perbatasan Australia dan Papua Nugini juga memiliki ciri fisik dan sistem sosial yang serupa
dengan suku Aborigin. Namun, sistem perekonomian suku ini berdasarkan oleh subsistensi
hasil agrikultur dan perikanan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas dapat kami tarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Benua Australia?

1
1.2.2 Bagaimana pembentukan awal koloni-koloni Inggris di Australia ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Benua Australia.
1.3.2 Untuk mengetahui Bagaimana pembentukan koloni-koloni Inggris di Australia.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai latar belakang kedatangan
bangsa Eropa ke Benua Australia dan pembentukan awal koloni-koloni Inggris di Australia.
1.4.2 Teori Praktis
Makalah ini dapat dijadikan bacaan umum bagi masyarakat maupun instansi –
instansi pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Benua Australia

Selama abad ke- 15 dan ke- 16 suatu rangkaian peristiwa penting membuka jalan laut
baru dari Eropa ke “Dunia Timur” dan ke “daerah-daerah baru” (Siboro J., 10:1989).
Rangkaian peristiwa tersebut berupa perbedaan pendapat mengenai ”Terra Australis
Incognita”. Perbedaan pendapat ini tidak secara langsung dilakukan oleh tokoh-tokoh yang
ada didalamnya seperti Ptolemay, Lactantius, Santa Agustinus, Cosmos Indicopleustes dan
sebagainya. Mereka semua hanya mempunyai pandangan bahwa bumi itu berbentuk datar
dan pandangan bumi itu bulat dengan dasar dari kitab suci serta yang menolak bumi itu datar
berdasarkan Ilmu Pengetahuan yang ada.
Berbagai peta telah dibuat oleh ahli geografi baik yang menerima bahwa bumi itu datar
dan yang menolak argumen tersebut. Tetapi kedua kalangan ini sama-sama belum
mengetahui apakah ada benua Australia atau tidak. Belum ada seorang yang pernah
menuliskan bahwa telah menemukan benua tersebut, yang ada hanyalah argumen-argumen
dari tokoh-tokoh atau ilmuwan. Akhir perbedaan pendapat ini adalah meninggalnya tokoh
yang sangat berpegang teguh dengan argumennya serta mulai ditemukannya tanda-tanda
adanya ”Terra Australis Incognita” oleh pelaut-pelaut Eropa.
Secara geografis Benua Australia sangat dekat dengan Benua Asia, namun kebudayaan
yang ada di Australia hampir sama dengan kebudayaan di Eropa. Aneh memang, tetapi hal ini
bisa terungkap jika kita melihat bagaimana sejarah Australia ketika dikunjungi oleh pelaut
Eropa. Ada cukup banyak pelaut dari bangsa asing yang ingin menjelajahi pelosok-pelosok
Australia, baik dari Bangsa Asia maupun Bangsa Eropa. Motifnya sama yaitu untuk
kepentingan perekonomian atau perdagangan. Tetapi Bangsa Eropa lebih mengharap banyak
dari sumber daya alam di Australia yang akhirnya mereka mengakui bahwa daerah tersebut
adalah kekuasaannya. Dan berikut sekilas latar belakang kedatangan Bangsa Eropa yang
mengunjungi Australia.

a. Pelayaran yang Dilakukan oleh Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol


Banyak pedagang Eropa bersing untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan
barang-barang seperti rempah-rempah, emas, sutera dan sebagainya yang dibutuhkan oleh
orang-orang Eropa. Termasuk juga Bangsa Portugis dan Spanyol yang dari dahulu identik
dengan kesuksesan pelautnya dalam mengarungi samudra dan menemukan daerah baru.
Bartholomeus Diaz adalah pelaut Portugis yang mampu mencapai sebuah tanjung yang
kemudian dikenal sebagai tanjung pengharapan baik. Ada lagi Vasco De Gama yang
mencapai India sekitar abad 15. Mereka yang memberikan kesempatan bagi bangsanya untuk
mendapatkan barang dagangan dengan melakukan pelayaran sesuai jalur yang telah dilalui
sebelumnya. Sehingga pelaut Portugislah yang telah membuka jalan bagi pelaut bangsa Eropa
lain untuk menemukan Benua Australia.
Setelah jalan menju Daerah Timur telah ditemukan ada tokoh bernama Christopher
Columbus yang mempunyai tujuan pelayaran mempersingkat jalan menuju daerah Timur.
Dia bekerja untuk kedinasan Spanyol dengan berlayar ke arah barat Eropa karena
3
menganggap jika bumi itu bulat maka pelayaran terus ke arah barat akan sampai di Daerah
Timur. Namun Columbus belum pernah sampai ke tempat tujunnya, dia memang sampai di
sebuah daratan yang di anggap Daerah Asia namun tanpa disadari daratan tersebut aslinya
adalah Amerika pada saat ini. Dari pengalaman tersebut pelaut lainnya terus bekerja keras
mencari jalan lain menuju Timur. Banyak yang gagal dalam melakukannya tetapi tanpa usaha
apapun maka tidak akan ada hasilnya pula.
Selanjutnya ada perwira dari Portugis yang bekerja di Spanyol bernama Pedro
Fernandes De Quiros yang melakukan ekspedisi berlayar menuju Timur untuk setidaknya
mengetahui adanya Benua Australia. Dalam ekspedisinya itu dia menuliskan hasil
pelayarannya selama bertahun-tahun sampai akhirnya menemukan daratan yang dicari-cari
atau Terra Australis Incognita. Setelah ditindak lanjuti tulisan tersebut, pada kenyataannya
dia belum pernah menumukan Daerah Australia bahkan melihatnya dari kejahuanpun belum
pernah. Tetapi dengan pelayaran dari Bangsa Portugis dan Spanyol ini memberikan jalan
mudah kepada Bangsa Eropa lain untuk menemukan Terra Australis Incognita.

b. Pelayaran dan Penemuan yang Dilakukan oleh Bangsa Belanda


Pelaut Belanda menjadi orang Eropa pertama yang bisa dikatakan menjadi penemu
benua Australia. Tokoh yang berhasil menemukannya adalah William Jansz, dia merupakan
seorang gubernur kolonial yang handal dalam bidang navigasi dan dipekerjakan Kerajaan
Belanda. William Jansz berlayar menjelajah Australia dan sekitarnya dengan sebuah kapal
bernama Duyfken. Kapal tersebut berlayar dari salah satu pos Belanda dengan tujuan utama
menyelidiki pantai selatan Irian. Dalam rangkaian pelayaran tersebut, dia kemudian
melabuhkan kapalnya sejenak di sebuah sungai bernama Pennefather yang terletak di pesisir
barat Tanjung York Queensland. Berlabuhnya kapal inilah yang dicatat dunia sebagai
kunjungan pertama di Australia.
Setelah William Jansz menemukan Australia maka pelaut Belanda lain melakukan
berbagai ekspedisi guna menjelajah lebih jauh di daratan tersebut. Ekspedisi itu dipimpin
oleh seorang pelaut yang berpengalaman yaitu Abel Tazman. Tazman ini memulai
pelayarannya dari Batavia (Jakarta) pada tahun 1642 dengan menggunakan dua kapal
yaitu Heemskrek danZeehaen. Pada tahun yang sama dia menemukan daratan yang
disebut Van Diamen’s Land,atau yang saat ini adalah Daerah Tasmania. Cukup banyak
daerah baru yang ditemukan oleh Tazman melalui pelayarannya sampai diapun kembali ke
Batavia lagi pada tahun 1643.
Tidak berhenti sampai disitu Abel Tazman selanjutnya melakukan ekspedisi kedua
pada tahun 1644. Tujuan Tazman kali ini adalah diperinthkan untuk menyelidiki passage
antara Irian dengan daratan di sebelah selatannya. Namun tujuan utamanya tetaplah mencari
barang berharga seperti emas dan perak guna meningkatkan perekonomin Belanda. Dengan
berbagai alasan yang kurang jelas, Tazman kembali ke Batavia dengan kegagalan mencari
passage tersebut. Setelah ekspedisi kedua ini Belanda menggunakan nama New
Hollandkepada daratan Australia dan tidak melakukan ekspedisi lagi karena hasil yang
diharapkan tidak bisa tercapai.

4
c. Pelayaran dan Penemuan yang Dilakukan oleh Bangsa Inggris
Setelah ekspedisi Tasman II gagal menemukan daerah passage, daratan Australia
jarang dikunjungi lagi oleh pelaut Eropa. Selama masa vakum tersebut Bangsa Inggris mulai
berpikir untuk menjelajah Australia. Orang Inggris yang melakukan penjelajahan itu
adalah William Dampier. Sebenarnya dia adalah seorang bajak laut, tetapi dia mampu
menuliskan hasil pelayarannya untuk diserahkan kembali di Inggris supaya bisa menjadi
referensi daratan yang bisa dikuasai. Akhirnya untuk menindak lanjuti laporan William
Dampier, Bangsa Inggris melakukan ekspedisi ke Australia dengan dipimpin oleh James
Cook. Dari James Cook inilah berbagai daerah-daerah penting yang tidak bisa terpecahkan
Belanda mampu dengan baik diselesaikan olehnya.
Memang pada hakekatnya orang Belanda adalah orang Eropa pertama yang
menemukan Australia, tetapi dunia mengakui bahwa yang berhasil menemukan Australia
adalah James Cook. Mengapa bisa demikian?. Setelah diselidiki ternyata James Cook adalah
orang pertama Eropa yang menancapkan Bendera Inggris sekaligus mengklaim daerah
tersebut termasuk kekuasaan bangsanya dan menemukan daerah-daerah penting. Dengan
ditemukannya daerah penting yang sebelumnya tidak terpecahkan oleh Belanda, James Cook
dianggap penemu Benua Australia dan mendapat julukan “the real discoverer of the real
Australia that we know” (Siboro J., 25:1989).
Dari James Cook tersebut masyarakat dunia mulai mengenal Benua Australia atau
Benua Kanguru. Terlepas dari siapa penemu asli Benua Australia kita bisa menyadari bahwa
sejarah perdagangan dunia telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan jaman.
Sejarah tidak pernah lepas dari ekonomi, ekonomi dan sejarah juga tidak pernah lepas dari
ilmu-ilmu sosial. Sehingga pada hakekatnya ilmu-ilmu sosial sangatlah terkait satu sama lain.

2.2 Pembentukan Awal Koloni-koloni Inggris di Australia

Keberhasilan Inggris melakukan eksplorasi, baik coastal exploration (eksplorasi pantai)


maupun inland exploration (eksplorasi pedalaman) telah membuka pintu bagi pembukaan
dan perluasan koloni. Bukan saja perluasan koloni di New South Wales dalam arti area
pemukiman, tetapi juga bagi kemunkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut
Australia. Semuanya ini meletakkan jalan bagi pendudukan seluruh daratan Australia oleh
Inggris yang akan diuraikan dalam bagian ini.
Secara tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di
Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana pada
akhir abad ke-17 kemiskinan dan kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam
kehidupan masyarakat Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota. Banyaknya
kejahatan menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris. Untuk menambah kapasitas
penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar untuk
dijadikan penjara terapung. Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris berpikir untuk
mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri Inggris. Akhirnya diputuskan
New South Wales adalah tanah yang cocok sebagai tempat pembuangan narapidana.
Motif lainnya pembukaan koloni di Australia, menurut para sejarawan lainnya adalah
sebagai “naval supply and maritime base” hal ini dikaitkan dengan “swing to the east” dalam
rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina melalui pantai timur

5
Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada kekuasaan Belanda di Indonesia.
Untuk itu pembukaan koloni di New South Wales adalah untuk menyediakan tempat
persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal Inggris yang melintasi Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik.
Setelah koloni New South Wales berdiri, selanjutnya koloni Tasmania berdiri diikuti
oleh Australia Barat, Queensland, Koloni Victoria dan Australia Selatan. Selanjutnya koloni-
koloni tersebut ada yang terpecah sebagai akibat dari pemekaran wilayah. Akhirnyapada
tanggal 1 Januari 1901, lahirlah Commonwealth of Australia sebagai wadah yang
mempersatukan seluruh koloni Inggris di Australia.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Letnan James Cook memetakan Pantai Timur Australia diatas kapal “HM Bark
Endeavour” dan menyatakan tanah tersebut menjadi milik Inggris pada tahun 1770. Replika
kejadian ini lalu didirikan di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan
ulang tahun Australia yang ke-200.Namun ada catatan lain resmi tentang penemuan benua
Australia oleh orang Eropa. Ahli navigasi Belanda Willem Jansz sebenarnya menjadi orang
pertama yang mencatat penemuan (terlihatnya) garis pantai Semenanjung York Peninsula di
tahun 1606. Pada abad ke-17, Belanda memetakan seluruh garis pantai barat dan utara dan
menamakannya Holland Baru (New Holland), tetapi mereka tidak mencoba untuk bermukim
disana. Pada tahun 1770, saat James Cook berlayar menyusuri garis pantai timur Australia, ia
menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik Inggris. Ekspedisi ini
telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk mendirikan
koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di Amerika.

3.2 Saran
Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Australia membawa dampak bagi perkembangan
Benua tersebut.. Hal ini membawa dampak kemajuan bagi peradaban Australia yang akhirnya
berkembang menjadi sebuah negara yang besar. Namun disisi lain, terjadinya diskriminasi
bahkan genosida terhadap penduduk asli (Suku Aborigin) mencatat bagian kelam dari prosses
perkembangan Australia. Kita sebagai akademika sejarah tentu harus memahai dan belajar
bagaimana sebuah suku bangsa yang menetap lebih dulu tersingkir oleh pendapatang baru
merupakan bagian dari perjalanan sejarah . Kami tahu bahwa makalah yang kami buat belum
begitu sempurna dan masih banyak kekurangan pengetahuan, maupun materi. Untuk itu
kami sangat senang apabila pembaca bisa menyandung atau memberikan komentar dan kritik
yang baik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah yang kami buat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hardjono, Ratih. 1992. Suku Putihnya Asia (Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya).

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Penemu Ilmuwan. Tokoh Penemu Benua Australia: Willem Jansz. Online (http://penemu-

ilmuwan.blogspot.com/2013/08/tokoh-penemu-benua-australia-willem.html) diakses

pada 20 Februari 2019

Siboro, J. 1989. Sejarah Australia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Clark, Manning. 1963. A Short Story of Australia. Sydney : Penguin

Anda mungkin juga menyukai