Anda di halaman 1dari 43

PEMBENTUKAN KOLONI KOLONI BARU

(Di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceana)

Dosen pengampu :
Dr. Sumardi, M.Hum
Guruh Prasetyo, M. Pd

Di susun oleh :
Reny Mega Hastuti 200210302008
Mamik Wahyu Tri Astutik 2002103002011
Yeni Tri Yulia Lestari 200210302012

KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembentukan Koloni – Koloni Baru”. Makalah ini penulis kerjakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania Program Studi
Pendidikan Sejarah. Penulis akui dalam penyusunan makalah masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis harapkan mendapat masukan-masukan dari
pembaca untuk membangun dan melengkapi kesempurnaan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, terutama kepada Bapak Sumardi M.Hum dan Bapak Guruh Prasetyo,
M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania di
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Jember. Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 6
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 7
1.4 Manfaat .............................................................................................................. 7
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................................... 8
1.1 PEMBENTUKAN KOLONI BARU .............................................................. 8
1.2 PEMBENTUKAN KOLONI BARU TASMANIA .................................. 10
1.3 PEMBENTUKAN KOLONI BARU QUENNSLAND ................................ 17
1.4 PEMBENTUKAN KOLONI BARU AUSTRALIA BARAT ..................... 23
1.5 PEMBENTUKAN KOLONI BARU AUSTRALIA SELATAN................. 32
1.6 PEMBENTUKAN KOLONI BARU VICTORIA........................................ 34
BAB 3. PENUTUP .......................................................................................................... 38
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 38
3.2 Saran ................................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 40
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Australia adalah negara yang berada di bagian selatan dunia, juga merupakan
benua terkecil di dunia. Walaupun letaknya di dekat Asia, namun masyarakat
Internasional lebih sering menyebut Australia sebagai dunia barat karena
kehidupannya yang mirip dengan gaya kehidupan negara-negara di Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Negara yang merupakan bekas jajahan Inggris ini mempunyai
delapan negara bagian, yaitu enam Negara bagian dan dua wilayah besar. Enam
negara bagian tersebut adalah New South Wales, Queensland, Victoria, Tasmania,
Australia Barat (Western Australia), Australia Selatan (Southern Australia), dan dua
wilayah besar yaitu Notrhern Territory dan Australian Capital Territory.Berdasarkan
kedudukan garis lintang astronomisnya, benua Australia terletak pada 10° LS-44°LS
dan 113° BT-154° BT. Dari letak astronominya ini benua Australia terletak di bumi
belahan selatan dan sebagian besar perbatasannya dikelilingi oleh samudera dan
lautan yang mengitari benua ini. Bagian utara berbatasan dengan wilayah Indonesia
yaitu Laut Arafuru dan Laut Timor. Pada bagian selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia dan Antartika. Di bagian barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
dan, di bagian timur berbatasan dengan Laut Coral, Laut Tasmania, dan Samudera
Pasifik. Australia beribu kota Canberra tetapi memiliki Kota terbesar Sydney.
Kata Australische dalam bahasa Belanda digunakan untuk menyebut daerah
yang baru di temukan di Selatan.1 Australia yang merupakan sebuah benua terkecil di
dunia dan mulai dihuni oleh manusia sejak abad es atau sekitar 30.00 tahun yang lalu
ini adalah sebuah negara kolonial Inggris. Kolonialisasi Inggris di Australia menjadi
sebuah bencana besar bagi penduduk Aborigin di Australia. Pada saat menetapkan
Australia sebagai koloninya, Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. Pemerintah
Inggris mengambil kebijakan dengan mengirimkan para narapidana kejahatan dari
Inggris dan Irlandia ke Australia. Australia lebih sering disebut sebagai bagian dari
dunia Barat karena kehidupannya mirip Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Penduduknya sebagian besar berkulit putih, sedangkan penduduk asli Australia yakni
orang Aborigin adalah orang-orang Australia pertama yang benar-benar menghuni
benua itu.

Austrlia mengunakan Bahasa resmi Inggris hal ini dikarenakan Australia


merupakan salah satu negara persemakmuran Inggris (Commonwelth).
Pemerintahan negara Australia masih menyatu pada kerajaan Inggris sehigga Ratu
merupakan simbol pemerintahaan dan untuk mewakilinya di Australia
pemerintahaan Inggris diwakili oleh Gubernur Jendral. Bentuk negara australia
adalah negara yang berbentuk monarki konstitusional. (Patmasari, 2011:4) Sampai
pada abad ke 16 wilayah benua Astralia masih belum diketahui dengan pasti oleh
bangsa-bangsa Eropa. Hal ini bisa dilihat dari peta-peta yang mereka buat.
Keberadaan Australia dalam peta-peta yang dibuat orang Eropa barua tercantum
pada peta yang diterbitkan di Amsterdam dalam tahun 1594 dalam peta ini diujung
selatan digambarkan daratanyang sangat luas dan diberi nama Terra Australis.
(Utari, 1999:2)

Orang Eropa yang pertama berlabuh di Australia adalah orang Belanda


yaitu William Jans berlabuh di pantai barat semenanjung York pada tahun 1606.
Dalam catatannya William Jans menyatakan bahwa penduduk asli negeri itu buas,
kasar, orang hitam yang bengis dan biadab. Setelah itu Dick Hartog yang juga dari
Belanda. Dick Hartog meninggalkan catatan yang ditulis diatas piring yang
menyatakan bahwa ia telah berlabuh di pulau-pulau yang sekarang bernama Hartog
Island pada 25 Oktober 1616 dan berlayar lagi menuju Banten pada 27 Oktober.
1616. orang Belanda lain yang sampai di Australia adalah Frederick de Houtman
tahun 1619, Cartenz tahun 1623, De Witt 1628 dan Abel Tasman. Abel Tasman
merupakan orang Belanda terakhir yang menyelidiki Australia, karena setelah
diketahui bahwa penyelidikan Tasman tidak menghasilkan emas atau perak
pemerintah Belanda tidak lagi bersedia membiayai perjalanan tersebut.
Kolonialisasi Inggris di Australia menjadi sebuah bencana besar bagi penduduk
Aborigin di Australia. Pada saat menetapkan Australia sebagai koloninya, Inggris
sedang mengalami krisis ekonomi.

Pemerintah Inggris mengambil kebijakan dengan mengirimkan para


narapidana kejahatan dari Inggris dan Irlandia ke Australia. Kebijakan ini adalah
salah satu cara untuk mengatasi krisis ekonomi yang sedang terjadi. 2 Australia
adalah sebuah benua yang terletak dekat dengan benua Asia. Australia lebih sering
disebut sebagai bagian dari dunia Barat karena kehidupannya mirip Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Penduduknya sebagian besar berkulit putih, sedangkan penduduk
asli Australia yakni orang Aborigin adalah orang-orang Australia pertama yang
benar-benar menghuni benua itu .3 Pembukaan koloni Inggris di Australia ini cukup
menarik karena motivasi awalnya bukan dagang tetapi sebagai tempat pembuangan
narapidana. Sehingga tentu akan banyak tantangan yang dihadapi mengingat wilayah
yang sebelumnya masih dalam jaman batu akan dikelola dan ditempati orang-orang
dari jaman Revolusi Industri yang pada dasarnya mereka adalah penjahat. Bagi
Inggris, Australia adalah “penjara terbuka” dan merupakan tempat pembuangan para
narapidana. Karena Australia pertama kali dibuka dengan tujuan sebagai penjara, hal
ini banyak sekali menentukan banyak sekali masalah. (Utari, 1999: 4-5)

Pembentukan negara Australia menjadi negara adidaya tidak terlepas dari


peran dan jasa dari negara Inggris. Inggris merupakan sebuah negara yang pernah
menduduki Australia pada paruh waktu abad ke-18 M. Yang melatarbelakangi
Inggris menduduki wilayah Australia disebabkan oleh ledakan jumlah narapidana di
wilayah Inggris sebagai akibat dari tingkat kriminalitas yang semakin tidak bisa
dikendalikan sehingga penjara-penjara menjadi penuh dan sesak. Karena itulah
pemerintah Inggris memiliki pandangan untuk menelurkan kebijakan deportasi
narapidana dari Inggris ke wilayah yang lain. Menurut laporan dari Joseph Bank
(Botani Inggris) yang telah tergabung dalam ekspedisi penjelajahan samudera James
Cook ke dunia timur pada 1766-1775 M) menyebutkan mengenai adanya wilayah
di kawasan pantai timur Australia yang mempunyai karakteristik geografis yang
hampir sama dengan wilayah negara Inggris, sehingga ia memikirkan untuk
menjadikan wilayah pantai timur Australia tersebut menjadi wilayah deportasi
narapidana dari Inggris karena wilayah itulah yang dianggap layak apabila dihuni
bagi narapidana karena memiliki karakteristik georgrafi yang sama dengan wilayah
negara Inggris.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pembentukan koloni baru di Austrlia?
2. Bagaimana pembentukan koloni baru di Tasmania?
3. Bagaimana pembentukan koloni baru di Quennsland?
4. Bagaimana pembentukan koloni baru di Australia barat?
5. Bagaimana pembentukan koloni baru di Australia selatan?
6. Bagaimana pembentukan koloni baru di Victoria?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Austrlia
2. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Tasmania
3. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Quennsland
4. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Australia barat
5. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Australia selatan
6. Untuk mengetahui pembentukan koloni baru di Victoria

1.4. Manfaat
1. Bagi penulis, meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam menulis makalah
2. Bagi pembaca, menambah wawasan mengenai pembentukan koloni Inggris di
Australia
3. Bagi ilmu pengetahuan, menambah sumber referensi mengenai sejarah benua
Australia
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Pembentukan Koloni Baru di Australia


Motif tradisional yang mendorong pembentukan koloni Inggris di New Soulyt
Wales, merupakan kebutuhan akan tempat pembuangan Narapidana dari Inggris,
terutama adanya Revolusi Indutri yang mendorong terjadinya perubahan besar seperti
masalah kemiskinan, pengangguran, dan berbagai masalah kejahatan merupakan
gejala sosial yang selalu nampak dalam masyarakat Imggris, baik didaerah kota
maupun desa. Hampir disetiap sudut terdapat pelanggaran hukum dan pelaku berbagai
kejahatan ( Siboro, 1996:31) Meningkatnya jumlah penghuni koloni Inggris di
Australia dari tahun ke tahun semakin bertambah banyak. Hal tersebut tidak hanya
disebabkan oleh meningkatnya deportasi para tahanan, tetapi juga dipengaruhi oleh
masuknya orang-orang bebas (Free Ummigrants), yakni imigran-imigran bebas yang
bermigrasi ke Australia dan tahun 1945 setelah berakhirnya perang dunia II jumlah
imigran dari Inggris semakin meningkat, menyebabkan wilayah New Soult Wales
semakin sempit, maka dari itu orang-orang Inggris berupaya mencari wilayah baru
untuk dihuni (William Benton 1973 dalam Utari 1999:16).
Gelombang imigrasi terjadi besar-besaran terjadi karena ditemukan emas oleh
Edward Hargraves di wilayah Bathus di dataran tengah New Soult Wales di tahun
1851. Para imigrasi banyak yang datang dari belahan dunia barat, sebagian besar dari
Inggris. Penemuan Emas tersebut kemudian disusun dengan adanya penemuan emas
di Ballat dan Bendingo di daerah Victoria, bahkan disusul dengan penemuan endapan
emas yag lebih banyak di Kalgoorlie Australia Barat. Wilayah Australia menjadi Iebih
terbuka jauh ke pedalaman setelah ditemukannya emas. Kemudian disusul oleh para
petualang dan pedagang. Dalam jangka waktu 10 tahun, jumlah penduduk di Australia
mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Berbagai tempat pemukiman berubah
menjadi sebuah kota-kota yang ramai ketika pemukim mengubah kehidupannya
dengan mencari Emas. Dampaknya antara lain, dibagunnya jalan raya, kereta api,
perdagangan (Tanjung dkk, 2019: 21-22).
Pembukaan koloni di Australia menurut para sejarawan juga dilatar belakangi
dengan istilah “Noval Supply Maritime Base” sering dikaitkan dengan Swing to be
The East dalam rangka adanya pelayaran serta perdagangan antara Inggris dengan
Cina. Pembukaan koloni pada New Soult Wales adalah untuk menyediakan kapal-
kapal Inggris yang akan melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik (Setiawan,
2016:4). Menurut Siboro (1996:340) menyatakan bahwa Pada tahun 1770
perdagangan antara Inggris yang diwakili oleh EIC dengan Cina semakin meningkat,
dan pada dekade berikutnya perdagangan tersebut semakin meningkat. Kemungkinan
rute pelayaran ke Cina yang dapat ditempuh oleh kapal-kapal dari Inggris antara lain :
1. Dengan melalui Selat Malaka.
2. Melalui Selat Sunda yang dikuasai oleh Voc.
3. Melalui Rute Kapten Wilson, yakni dengan melalui selat disebelah barat pulau
Saram dan Ternate.
4. Melalui Pantai timur Australia ke arah utara.

Berdirinya New Soult Wales hingga tahun 1809, New Soult Wales dipimpin
oleh Gubernur yang berasal dari angkatan laut sejak tahun 1790. untuk menjaga
keamanan koloni tersebut dibentuk pasukan khusus yang disebut dengan New Soult
Wales Corps. Gubernur pertama dari New Soult Wales Corps adalah Arthur Phipilip.
Pada masa pemerintahannya Arthur Plilip berusaha menjadikan daerah koloni sebagai
“Selhelp”. Arhur Philip membuat sebuah landasan jika daerah koloni tersebut dapat
berdiri sendiri Free Settle harus ditingkatkan. Sebab banyak tenaga kerja narapidana
tergolong dalam tenaga kerja tidak produktif (Siboro, 1996: 65). Setelah letnan
Gubernur Arthur Philip (1792-1795) memberi kesempatan kepada perwira Corps
untuk melakukan kegiatan yang dapat menguntungkan kelompoknya. Untuk
mendapatkan untung dengan jumlah yang besar mereka melakukan monopoli
perdagangan. Salah satunya adalah perdagangan Rum. Mereka selalu menentang setiap
usaha yang di anggap dapat merugikan kelompoknya berakibat pada pata perwira
dagang yang selalu berselisih pendapat dengan tiga gubernur tersebut antara lain,
Hunter dan king dituduh tidak pantas sebagai gubernur, serta Tindakan keras Bligh
menimbulkan berbagai yang justru dapat menjatuhkannya. Bukan hanya dijatuhkan
Bligh di masukan ke dalam penjara. Peristiwa tersebut kemudian di kenal dengan
Rum Rebellion. Pemberontakan tersebut ternyata merupakan awal proses berakhirnya
pengaruh dari kekuasaan para Perwira Cops (Siboro, 1996:66).
Pada saat pemerintahan Lachhlan Mocquarie seorang perwira dari angkatan
darat Inggris, melakukan konsolidasi yang memicu koloni mencapai kemajuan pesat.
Pengetahuan tentang garis besar pantai Austalia sudah banyak dicapai sebelum
kepemimpinan Lachlan Mocquarie , terutama jasa-jasa para pelaut ulung Seperti
George Bass dan Matthew Linders. Pada tahun 1814 tiga orang penjelajah bernama
Baxland Wentwonth, Lawsen menemukan sebuah jalan kearah barat dengan melintasi
Bule Montains serta mendapatkan daerah-daerah rumput yang berbentang luas kearah
Barat(Kolit, 1974:38). Dalam keberhasilan eksploitasi pantai (Coastal Exploration)
maupun Eksplorasi dalaman (Inland Exploration) membuka pintu terhadap perluasan
koloni New Soult Wales dalam arti area pemukiman, tetapi juga terdapat kemungkinan
berdirinya koloni-koloni lain di setiap sudut stategis Australia semua ini meletakkan
jalan bagi penduduk seluruh daratan Australia Oleh Inggris ( Siboro, 1989:64 dalam
Utari 1999:16).
Dorongan terhadap hasil-hasil dari penjelajah, penyelidikan dan berakhirnya
Penal Colonies, maka para petani dan peternak mulai meninggalkan New Soult Wales
dan pergi menduduki daerah-baru seperti Hobart di Tasmania, Bisbabe di Queensland,
Melbourne di Victoria dan Adeleide di Soult Australia (Kolit, 1974:39).

2.2. Pembentukan Koloni Baru di Tasmania


Tasmania merupakan sebuah pulau yang berada disebelah selatan benua
Australia. Ibukota dari Tasmania yakni Hobart. Tasmania pada awalnya bernama Van
Diement’s. nama Van Diement’s kemudian diubah oleh Inggris sebagai bentuk
penghargaan kepada Abel Tasmnia sebgaai orang yang telah menemukan wilayah
tersebut (Faton, 1884:1-4).

2.2.2 Sejarah Nama Tasmania


Keberhasilan Cornelis de Houtman dalam menemukan Benua Australia
Mendorong , Willem Janz untuk melakukan pelayaran dengan menaiki Duyfaken
berangkat dari Belanda untuk melakukan penyelidikan tentang benua yang ada
dinkutub Selatan. Dalam rangka pelayaran tersebut memotong Selat Torres menuju ke
semenanjung York (Siboro, 1989:18). Pada awalnya Nova Guinea atau Guinea dengan
daerah banyak emas ternyata daerah yang disinggahi oleh Janxs adalah daerah yang
gersang. Tahun 1623 kedua kapal yaitu Pera dan Arnhem melakukan ekspedisi untuk
membawa misi membuktikan laporan dari William Jansz dan Cape York. Ekspedisi
yang dilakukan oleh William Jansz pun membawa laporan yang sama bahwa Ghuina
adalah wilayah yang gersang. Kemudian Dewan di Batavia menunjuk Abel Janson
Tasman untuk melakukan eskpedisi. Abe Tasman berangkat dari Batavia pada tanggal
14 Agustus 1642 (Kaswati, 2019:24). Kapten Abel Tasman dalam pelayarannnya
menemukan sebuah pulau yang dinamakan Van Diemen’s Land. Abel Tasman
menamakan pulau tersebut dengan nama Anthony Van Diemen sebagai bentuk
penghormatan kepada Anthony Van Diemen sebagai orang yang pernah mendukung
Abel Tasman saat melakukan penjelajahan Samudera (Faton, 1884:1-3).
Pada pertengahan abad ke-18 Inggris dihadapkan pada suatu masalah tentang
cara mengatasai popualsi narapidananya yang cukup besar. Para pidana selama
beberapa tahun dinuang ke Ameika, khisuusnya pada wilayah Koloni Virgina dan
Maryland, namun banyak narapidana yang semakin mbuludak di Inggris berusaha
mencari tempat bermukim para tawanan tersebut (Tanjung Dkk, 2019:22). Kemudian
Joseph Bank Seorang ahli dalam bidang Botani menemani Kapten Cook dalam
melakukan sebuah pelayaran penemuan pada tahun 1770 merupakan orang pertama
yang memyalurkan Teluk Botani sebagai tempat pemukiman. Ditahun 13 Mei 17187,
Arthur Phipis bertolak kewilayah Postmount sebagai Gubernur New Soult Wales
dijadikan koloni Inggris terbaru. Arthur Philip bertolak kewilayah Pounth sebagai
Gubernur New Wales yang dijadikan koloni Inggris terbaru. Arthur memimpin 11
Kapal termasuk 6 kapal termasuk 6 kapal berisi narapidana dengan jumlah
penuumpang berjumlah sekitar 1.467 dan 759. Pada awlanya pemukiman tersebut
adalah pejabat pemerintahan, para anggota kerajaan Inggris Marinir beserta pelautnya,
pedagang Pada awalnya pemukiman tersebut adalah pejabat pemerintahan, para
anggota Kerajaan Inggris marinir besertapelautnya, pedagang, anak-anak dan tawanan
pria maupun wanita dipenjarakan sebagai tawanan politik. Rombongan berlabuh di
teluk Botani seteah menempuh pelayaran sejauh 24. 135(Tanjung dkk, 2019).
Namun setelah di Teluk Botani, Kapten Philip merasa kecewa karena
menemukan Port Jackson Namun setelah di Teluk Botani, Kapten Philip merasa
kecewa karena menemukan Port Jackson. Port Jackson adalah pelabuhan yang sangat
Indah . walaupun demikian wilayah tersebut tetap ditempati pada tanggal 26 Januari
1998tetap dilaksanakan pada salah satu Teluk di Port Jackson dan dinamai dengan
Sydney Cove Oleh Kapten Philip. Pada tanggal 26 Januari 1788 diperingati sebagai
hari Australia. pihak pemerintah juga didirikan hak tanah diseluruh setengah bagian
timur dari Australia. Van Dieman tersebut kemudian diubah namanya oleh Inggris (
Tanjung Dkk, 2019:24).

2.2.3 Perkembangan Tasmania


Para pemukim Tasmania didaerah Muara Sungari Derwent dan Port Daymple
pada tahun 1803. Pada tahun 1804 David Collins pindah dari Port Philip ke daerah
Derwent, David Collins mengambil alih mengambil pimpinan dari tangan Bowen dan
berkedudukan di Hobart. Sementara, pemukim didaerah pantai utara dari Tasmania
berpusat di Launceston dipimpin oleh masing-maisng Gubernur dan wilayah tersebut
masih bagian dari New Soult Wales (Siboro, 1996:68).

Dalam sejarah Nama Tasmania adalah penal Settlement yang sistem


pengawasannya sama dengan sistem pengawasan yang ada di New Soult Wales sejka
pemukimannya berdiri. Penduduknya merupakan campuran penduduk bebas (Free
Settlers) dengan narapidana (Convicts). Ketika pemukiman pulau Norfolk banyak
ditinggalkan, penduduk bebas dari pulau tersebut pindah ke Tasmania, akan tetapi
dalam waktu yang bersamaan banyak narapidana yang masuk. Wilayah Tasmania
menjadi wilayah pembuangan narapidana dengan kelakuan paling buruk hingga pada
tahun 1822 dibuka penjara khusus di Macquarie Hornour terletak dipantai barat pulau
Tasmnaia (Siboro, 1996:97)
2.2.4 Gubernur Jenderal yang pernah berkuasa di Tasmania
Menurut Siboro (1996, 68:74) berpendapat bahwa, Berikut ini Gubernur Jenderal
yang pernah berkuasa di Tasmania sebagai berikut :
a). Kolonel Thomas Davey (1813-1817)
Letnan gubernur Davey adalah Gubernur pertama dari Tasmania. Davey adalah
seoerang perwira angakatan laut. Pada masa pemerintahan Letnan Davey mengalami
beberapa masalah dalam menjalankan pemerintahannnya. Sebab masyarakat Tasmania
sebagian besar adalah seorang Narapidana. Pada masa pemerintahan Gubernur Collins di
Hobart pernah terjadi kelaparan. Letnan Davey berusaha keras untuk menjadikan Tasmania
sebagai daerah Swasembada beberapa kebijakan pada masa pemerintahan dari Letnan
Davey diantaranya:
1). mendorong peningkatnya pertanian.
2). Menjadikan Hobart sebagai pelabuhan bebas dengan menbujuk kapal-kapal penangkap
ikan paus untuk berlabuh di Hobart.

Dalam kebijakan yang diterapkan oleh Letnan Davey tersebut Tasmania menjadi
wilayah Swasembad. Bahkan banyak hasil-hasil pertanian dari Tasmania yang dikirim ke
Sydney. Namun dibalik keberhasilan dari letnan Davey dalam memajukan perekonomian
Tasmania terdapat beberapa karakter individu dari letnan Davey yang buruk seperti suka
mabuk-mabukan, kurangnya disiplin dalam bekerja, melampiaskan rasa kekesalan pada
orang lain. Bahkan Letnan Davey sering mencambuk para narapidana sebagai hiburan.
Karena sifat dari Davey yang buruk banyak narapidana yang melarikan diri karena
pengawasan yang lemah dari Davey. Oleh karena itu, Macquarie tidak menyukai sifat
Davey, oleh karena itu Letnan Davey digantikan oleh William Sorell.
b). William Sorell
Kolonel William Sorel seorang perwira resimen ke-48 menggantikan Letnan Davey
sebagai Gubernur yang berkuasa diwilayah Tasmania. Kolonel Sorell adalah seorang
administrator yang hebat. Selama pemerintahannya dimulai dari tahun 1817 sampai dengan
tahun 1824, Letnan Sorell berusaha dengan sangat keras untuk memajukan Tasmania.
Dibawah kepemimpinannya Letnan Sorell melakukan beberapa kebijakan seperti :
1). Membangun jalan yang dapat menghubungkan Hobart dan Launceston.
2). Meningkatkan hasil ternak Merino. Melakukan hasil ekspor gandum. dan transportasi juga
berkembang pesat.
Pada masa pemerintahannya Letnan Sorell membuka Peal Settlement khusus di
Macquarie Harbour (1822), dibukanya “Penjara Khusus” tersebut terdapat narapidana
kelakuan buruk semakin banyak. Penduduk bebas di daerah Tasmnaia mengalami
ketakutan yang berlebihan. Sebenarnya Penduduk Tasmania adalah sekelompok orang yang
tidak suka berperang, tidak berbahaya serta hidup dalam keharmonisan. Tetapi ketika
penduduk Tasmania bertemu dengan pendatang baru yakni orang-orang berkulit putih
tersebut semakin banyak yang datang orang-orang di Tasmania memandang bahwa mereka
akan membahayakan orang-orang Tasmania. Salah satunya adalah penduduk Tasmania
takut kehilangan tanah tinggal mereka dan tanah yang mereka miliki akan diambil alih oleh
orang-orang berkulit putih Ketakutan yang berlebihan terhadap narapidana membuat
penduduk bebas bertindak dengan kejam (Siboro, 1996:72)
Sehingga banyak pengaduan yang disampaikan penduduk bebas terhadap hakim berisi
tentang keluhan tentang para narapidana tersebut. Hakim memerintahkan untuk
menghukum narapidana tersebut dengan hukuman cambuk, Sehingga banyak narapidana
yang kabur dari tahanan membuat mereka menjadi Bushrangers (Penyamu atau pembegal
baik personal maupun kelompok). Dengan adanya situasi yang semakin parah membuat
Sorell kemudian digantikan George Arthur. Sorell menjadi Gubernur terakhir memerintah
di Tasmania
c). Kolonel George Arthur
Pada tahun 1824 Sorell menggantikan Kolonel Sorell. setelah satu tahun menjabat
sebagai guber dibawah kepemimpinan Letnan Arthur kemudian parlemen Inggris
mengeluarkan satu undang-undang yang memisahkan Tasmania dari New Soult Wales. Dalam
sejarah pada tahun 1850 koloni Inggris di Australia tercatata pernah melakukan suatu undang-
undang yang disebut dengan Australian Government Act (Undang-undang tentang pemerintah
Koloni-koloni di Australia). isi dari undang-undang tersebut antara lain “tiap-tiap koloni
berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing, kemudian
menyampaikan kepada parlemen Inggris untuk diundangkan” (Siboro, 1996;124). Artinya
pemerintah Inggris menawarkan kepada para koloni-koloni di wilayah Australia untuk
membentuk pemerintahan sesuai dengan kepentingan masing-masing, namun tetap dalam
status koloni Inggris.
Ketentuan lainnya yang terkandung dalam undang-undang tersebut adalah maisng-
masing koloni diberi sebuah kesempatan untuk mengatur wilayahnya sendiri tanpa harus
memikirkan hubungannya dengan koloni lain di Australia. kebijakan tersebut pada tahun 1850
itulah yang mendorong koloni-koloni di Australia berkembang kearah kehidupan yang
terpisah satu sama lain di Australia. salah satu dampak dari kebijakan tersebut yang tertuang
dalam Australian Colonies Government Act 1850 empat koloni Inggris yang terpisah dari
Inggris berpisah darisatu dan lainnya seperti New South Wales, Tasmania, Australia Selatan,
dan Australia Barat. Jumlah koloni tersebut bertambah satu lagi hingga menjadi lima dengan
ditetapkannya Australian Colonies Government Act bahwa Victoria dipidahkan dari New
Soult Wales. Di tahun 1859 Queensland dipisahkan dari New Soult Wales. Artinya seluruh
jumlah dari koloni Inggris di Australia ada enam koloni (Siboro, 2018:15)
Pada tahun 1855 Kebijakan tersebut dilaksanakan oleh New Soult Wales, Victoria,
Tasmania, dan Australia Selatan melaksanakan kebijakan tersebut pada tahun 1856 dan
Queensland pada tahun 1859, sementara Australia Barat (Western Australia) melaksakan
kebijakan tersebut ditahun 1890 (Siboro, 2018:16). Siboro (2018:68) berpendapat bahwa
Dengan adanya kebijakan baru, Tasmania juga mengeluarkan sebuah kebijakan baru.
Beberapa kebijakan antara lain:
1). Menbentuk badan dewan legistlatif yang berjumlah 7 orang,
2). Membentuk executive Council, Dewan exceutif atau dewan penasihat untuk gubernur,
membentuk badan pengadilan sebagai penegak hukum
3). Membentuk padan militer seperti kepolisian. Dalam pemerintahan tersebut Letnan Artur
berusaha keras untuk menjaga ketat pelaksanaan hukum, salah satunya memecat jaksa
agung karena berbuat senaknya.
Namun dalam pemerintahan letnan Artur juga mengalami beberapa masalah yang sama
yang dihadapi pada masa kepemimpinan Letnan Sorell. Seperti pada pernyataan diatas,
semula narapidana yang dibuang ke Tasmania tergolong narapidana yang buruk, narapidana
dipindahkan ke Tasmania. Di Tasmania mereka diperlakukan seperti budak, apabila ada
pengaduan dari majikannya para hakim memerintahkan supaya narapidana tersebut dihukum
cambuk, untuk menghukum para narapidana tersebut tidak diperlikan bukti kesalahan, hanya
keluhan dari majikan tersebut, sehingga tidak ada keadilan terhadap narapidana (Siboro 1996).
Perjalanan sejarah mencatat bahwa Tasmania adalah tempat terjadinya kekerasan dan
kekejaman yang ada dalam dunia beradaban. Menurut Russell dan Grey menyatakan bahwa
“Assigment System’” yang berlaku di Tasmania adalah perbudakan. Bahkan dalam
assignment di perbudakan di Tasmania lebih kejam jika dibandingkan dengan yang ada di
Amerika Serikat (Scott, 1943, dalam Siboro, 1996:70)
Sejauh Tasmania, Macquarie Harbour menjadi tempat rintihan serta penderitaan bagi
narapidana. Dalam perencanaan semula oleh pemerintah Hobart hanya diisi oleh orang-orang
yang dipindahkan dari Pulau Norfork. Pulau Norfork dijadikan sebagai tempat pelaksanaa
hukuman secara intensif terhadap orang-orang yang membangkang. Di Tasmania mereka
dikirim untuk lebih disiplin. Hal yang membedakan dari narapidana dan penduduk biasa di
Tasmania mereka diberi pakaian yang berwarna berkelakuan biasa diberi pakaian warna
kuning, sementara pakaian abu-abu atau biru untuk narapidana berlakuan buruk. Mereka
dipekerjakan untuk menembang pohon dan menariknya kepantai, dengan digiring secara
berkelompok dengan di rantai ke tempat kerja, begitu pula ketika pulang kerja. Bahkan
mereka sering dibiarkan kedinginan hingga mati. Sebab-sebab itulah yang menjadikan para
narapidana sering berusaha melarikan diri dan bersembunyi di dalam hutan, hingga akhirnya
mereka menjadi yaitu sebagai Bushanger (perampok). Pada masa pemerintahan Letnan sorell
akibat dari dibukanya penjara khusus, banyak narapidana yang melarikan diri. Para narapidana
berkeliaran dan bersembunyi daerah pegunungan diluar pemukiman. Dari situlah mereka
melakukan perampokan-perampokan dan tindakan-tindakan bruntal lainnya. Bahkan letnan
Arthur harus mengambil tindakan dengan keras. Tindakan tersebut antara lain:
1). pada daerah peternakan dan pertanian dipasang berikade dan membuat jalan rahasia.
2). memperbolehkan penduduk biasa menembak narapidana yang terlihat menggunakan
senjata.
3). melakukan operasi-operasi dan pemburuan terhadap bushrager. Kegiatan dalam
penumpasan Bushanger.
Kegiatan yang dilakukan oleh oleh Arthur semata-mata hanya untuk penduduk di
tersebut. Letnan Arthur berusaha mengumpulkan penduduk asli. Untuk itulah letnan Artur
berusaha mengumpulkan penduduk asli dengan menggunakan jalan operasi untuk menangkap
brusranger. Namun dalam pelaksanaaannya operasi yang dikirimkan memburu dan
membunuh mereka. Suatu saat letnan Arthur mengumpulkan 5.000 orang yang terdiri dari
tentara, polisi, dan penduduk biasa, mereka melakukan suatu operasi sisir untuk menggiring
penduduk asli ke semenanjung dekat Hobart. Operasi tersebut ternyata gagal. Dalam operasi
ini yang ditangkap hanya lah seorang wanita dan seoarang anak laki-laki. Kemudian Arthur
menerima saran dari George Robinson, seorang tukang batu yang beragama Methodis,
menganjurkan agar menggunakan cara-cara halus untuk bisa mendekati warga penduduk asli
tersebut. Bersamaan dengan beberapa orang teman Robinson akhirnya mereka dapat
mendekati pemukiman penduduk tersebut. Selama hampir empat tahun berkeliling. Robinson
berhasil mengumpulkan sebanyak 187 orang, kemudian membawanya ke Pulau Flinders
dibagian wilayah Selat Bass (Siboro, 1996:74).
Tindakan yang keras untuk membasmi para pelarian-pelarian narapidana yang menjadi
seorang Busrangers dan juga beserta tentang taktik-taktik yang diperatekan yang akhirnya
memusnahkan penduduk asli ini mengarahkan pada kecenderungan untuk mengatakan bahwa
kurang lebih lima puluh tahun permulaan sejarah koloni di Tasmania diisi oleh kekerasan
(Siboro, 1996:74).
d). Sir John Franklin
Setelah letnan Arthur sudah tidak lagi berkuasa pada daerah Tasmania. Iapu digantikan
oleh Sir Joihn Franklin. Sir John Franklin merupakan seorang sarjana yang sangat mencintai
buku-buku. Pada masa pemerintahannya ia mempunyai sebuah kebijakan untuk menyediakan
pendeta dan guru-guru sekolahan. Namun terdapat masalah tentang wilayah yang dipimpinnya
sebuah wilayah yang menjadi tempat penampungan para narapidana tersebut (Siboro,
1996:74).

2.3. Pembentukan Koloni Baru di Queensland


Sama halnya dengan Tasmania,Queenslandn yang semula ialah bagian dari
New South Wales. Untuk pertama kalinya di Queensland pada tahun 1824 di huni
oleh beberapa masyarakat dari kulit putih. Pemukiman di Queensland berdiri sejak
tahun 1824, dengan ditemukannya bukti pemukiman yang baik dan sebgian besar
merupakan jasa parapenjajah ( eksplorer ). Queensland merupakan ba;gian dari koloni
yang berdiri sendiri pada tahun 1859. Sebagaimana telah ditemukan sebelumnya,
keberhasilan eksplorsi pedalaman telah membuka jalan bagi usaha perluwasan daerah
pemukiman, bukan hanya teerbatas dengan daerah New south wales tetapi juga
melampaui dari batas batas daerah tersebut, keseluruh semua benua Australia. Di
dalam usaha menemukan daerah pemukiman baru, khususnya bagi para narapidana,
pada tahun 1823 john Oxley ditugaskan oleh gubernur New south wales 1823 john
Oxley ditugaskan oleh gubernur New south wales melakukan penyelidikan ke arah
utara. Oxley telah berhasil menemukan daerah yang baik untuk dihuni di Moreton
Bay, di mulut sungai Brisbane. Tahun berikutnya ( 1824 ) pemukiman di daerah ini
dibuka, lalu disebut distrik Moreton Bay. Ide membuka koloni ini dimaksudkan untuk
menetapkan narapidana terpisah dari penduduk bebas ( free settlers ) dan free settlers
tidak diperke daerah itu cocok karena dari sana narapidana akan sulit melarikan diri.
Satu satunya tempat yang paling mungkin bagi mereka melarikan diri hanyalah hutan
dan semak belukar yang tebal. Kalaupun melarikan diri, harus memilih kelaparan atau
hidup bersama penduduk asli. Di tempat ini narapidana akan di pekerjakan
mempersiapkan tanah yang akan diolah oleh free settlers kemudian.
Tetapi rencana tersebut tidak berhasil. Pada saat perasaan anti " convict system
" tumbuh di Australia, tempat yang di gunakan sebagai tempat Narapidana tersebut
akhirnya di buka untuk umum. Sementara itu tempat baru telah di buka pemukiman
yang baru dan juga sangat baik yang di di lakukan oleh para petani biri-biri di Darling
Downs, sebelah barat dari Brisbane dan juga di sebrang Great Deviding Range. Allan
Cunningham telah membuka sebuah distrik pada tahun 1827. Ia adalah seorang ahli
botani dan penjelajahan. Hal tersebut di buktikan dengan berhasilnya dalam
mengembangkan ternak biri-biri, sehingga banyaknya masyarakat peternak biri-biri
yang lainnya berusaha untuk mendapatkan ijin dan juga peminjaman di tanah tersebut,
tanah ini adalah milik dari pemerintahan New South Wales. Sehingga dengan hal
tersebut membuat semakin meluasnya peternakan hingga di sebelah Utara dan juga
bagian ke arah barat. Distrik Moreton Bay perkembangan nya sangatlah lambat.
Sehingga sampai pada tahun 1846 untuk wilayah sejauh 60 mil dari Brisbane hanya
terdapat penduduk kurang lebih sekitar 1.600 orang. Untuk mempercepat berkembang
daerah tersebut Dr. Lang yaitu seorang pendeta dari Sydney berusaha untuk membawa
600 orang imigran dari Scotlandia ke daerah tersebut. Dan para imigran dari
Scotlandia tersebut dengan sangat tabah tetap tinggal dan berusaha di distrik.
Walaupun mereka sesungguhnya sangat kecewa karena tanah yang mereka peroleh
tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan di janjikan oleh Dr. Lang.
Meskipun lambat namun daerah tersebut terus mengalami perkembangan. Sehingga
pada tahun 1851 penduduk di Distrik sudah mencapai 9.000 orang.
Dalam perkembangan selanjutnya pada para peternak, petani, dan juga
penduduk kota distrik Utara mulai memikirkan dalam pemerintahan nya ingin
melepaskan diri dari New South Wales. Mereka juga sudah tidak puas akan yang
hanya memiliki satu wakil dalam parlemen New South Wales. Mereka juga semakin
menyadari bahwa pemerintah yang berkedudukan di Sydney tidak mengetahui
keadaan mereka di daerah Utara ini. Mereka juga akan tentu lebih puas jika
pemerintahan tersebut di bentuk dan di tata sesuai dengan aspirasi dan kepentingan
mereka sendiri. Sehingga mereka menghendaki pemisahan. Dalam rangka untuk
pemisahan New South Wales dengan distrik di Utara, timbul sebuah masalah juga
yang menyangkut akan letak garis batas. Yang semula pemerintah di Sydney
menghendaki agar garis pemisah tersebut mengikuti garis lintang selatan yaitu 26°,
yang berarti kota-kota pada saat sekarang bernama Brisbane, Gympie, Roma, dan juga
Charleville, masih termasuk dalam New South Wales. Batas tersebut tidak di setujui
oleh penduduk di Distrik Utara. Mereka menginginkan agar garis batas sejauh 30 LS (
lintang Selatan ). Sehingga akhirnya pemerintah Inggris menetapkan garis batas
mengikuti aliran sungai dan lekukan pegunungan hingga ke arah pantai. Dengan
demikian garis batas tersebut pada bagian timur merupakan tidak garis lurus.
Pembagian tersebut terjadi pada tahun 1859.
Berdasarkan Australia Colonies Government Act pada tahun 1850, distrik
Moreton Bay yang kemudian menyebutkan dirinya sebagai Queensland sejak tahun
1859. Dan mereka juga berhak untuk mengatur pemerintahannya sendiri sesuai
dengan aspirasi dan kepentingannya mereka. Untuk gubernur pertama koloni tersebut
adalah Sir George Bowen. Ia tiba di Brisbane pada tahun 1859. Bowen mulai berkarya
dalam pemerintahannya dengan dana yang hampir tidak ada. Scott pada tahun 1943
dan Portus pada tahun 1957 mengatakan bahwa ketika Bowen sampai di Brisbane, ia
hanya menemukan 7,5 d ( tujuh setengah Pance ) dalam kas. Namun pada ketidak
adaan nya kas ini tidak membuat ia diam meskipun pada mulanya ia sangat terkejut
dengan keadaan tersebut. Ia juga berusaha untuk mencoba meminjam uang dari bank
sampai pajak dan uang dari hasil penjualannya dan penyewaan tanah tersebut masuk
pada kas negara. Sejarah dari permulaan Queensland sama dengan dan memiliki
kemiripan dengan koloni - koloni lainnya. Dengan persamaan memiliki kisah yang
tidak terlalu cerah. Dalam hubungan antara penduduk asli dengan masyarakat berkulit
putih di bumbui dengan kepahitan dan juga keganasan. Penduduk asli dari Queensland
nampaknya berbeda dari penduduk lainnya. Dari sejak di mulainya pemukiman di
daerah ini sampai dengan tahun 1870 an sering terjadinya pembunuhan terhadap
tentara, surveyor, penjajah ( exprorer ), dan juga penduduk biasa yang di lakukan oleh
penduduk asli tersebut. Hal ini di tandai dengan adanya permusuhan yang berlangsung
terus menerus dan sekaligus juga menandai akan penduduk Queensland yang
memiliki sifat agresif. Sebenarnya awal dari permusuhan tersebut di mulai dari oleh
rasa curiga dan kekhawatiran dari kedua belah pihak. Para pendatang yang tinggal
terpencar di daerah yang begitu luas, mereka takut jikalau tiba-tiba di serang oleh
penduduk asli, dan juga mereka cenderung untuk mendahului penduduknya.
Sebaliknya bagi penduduk asli yang merasakan terdesak dari daerah pemburuan nya
yang melakukan tindakan pembalasan terhadap mereka. Permusuhan antara
masyarakat berkulit putih dengan penduduk asli tersebut lebih buruk lagi ketika
orang-orang dari kulit putih menggunakan racun untuk melakukan pembunuhan
kepada penduduk aslinya. Permusuhan ini berakibat berkurangnya jumlah penduduk
asli secara drastis dan juga di kemudian hari keturunan dari kulit putih harus
menerima tudingan bersalah dan bertanggung jawab atas tindakan yang tidak pernah
dilakukannya, tetapi di lakukan oleh generasi pendahulunya.
Pada awalnya pemukiman di Queensland tumbuh dan berkembang sebagai
bagian dari New South Wales. Setelah itu mengalami kemajuan dan kemajuan,
sehingga Queensland akhirnya merasa tidak luas lagi akan keberadaannya yang di
bawah New South Wales. Keinginan rakyat Queensland untuk dipisahkan dari New
South Wales. Keinginan tersebut dikabulkan oleh pemerintahan Inggris pada tahun
1859. Kondisi dan kekayaan Queensland sangat lah membantu dari kemajuan di sana.
Letak negerinya yang sebagian keberadaan nya berada di daerah tropis,
memungkinkan untuk Queensland mengusahakan agar perkebunan kapas yang pernah
sangat menguntungkan bagi negeri tersebut dan juga perkebunan lainnya seperti tebu.
Dalam rangka penguasaan perkebunan tebu tersebut Queensland memerlukan tenaga
buruh yang tidak terlalu mahal. Sehingga mengakibatkan terjadinya apa yang di sebut
dengan " Kanakas Traffic " yang menimbulkan dilemma bagi negeri tersebut. Dengan
melakukan pertimbangan - pertimbangan tentang keamanan, Queensland yang
meminta kepada pemerintah Inggris untuk segera menduduki irian Timur m, namun
pada permintaannya itu berkali-kali di tolak oleh pemerintah Inggris. Akhirnya pada
tahun 1883 Queensland bertindak sendiri mendudukinya dan juga menyertakan Irian
Timur sebagai yang di miliki Inggris. Pada tahun 1884 Inggris menguatkan tindakan
dari Queensland tersebut. Untuk selanjutnya sampai pada tahun 1901 Irian Timur
yang menjadi pemilik Inggris itu diperintahkan dari Queensland.

Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria mulanya di sebut dengan
Distik Port Philip. Koloni yang awal mulanya di kirim ke daerah ini adalah
rombongan David Collins yang ditugaskan membuka pemukiman di Sorento. Akan
tetapi karena tempat ini kurang cocok untuk ditempati, Collins beserta rombongan
pindah ke Tasmania. Orang kulit putih yang mula-mula menetap di daerah ini ialah
Henty Bersaudara, yang menempati Teluk Portland pada tahun 1834. Kemudian
dalam tahun 1835 Batman dan asosiasinya menduduki daerah Sungai Yarra, dan pada
tahun yang sama kelompok Fawkner juga mendirikan pemukiman di tempat di mana
sekarang berdiri kota Melbourne. Sama dengan Henty bersaudara, kedua kelompok
yang disebutkan terakhir juga berasal dari Tasmania. Mereka menempati Distrik
Victoria tanpa seijin pemerintah sehingga mereka tergolong penghuni liar yang dalam
sejarah Asutralia disebut squatter. Batman mempunyai pengalaman yang unik dalam
kehadirannya di daerah ini. Pada tahun 1837 gubernur Bourke mengunjungi daerah ini
dan meresmikan nama-nama Kota Williamstwon dan Melbourne. Sampai tahun 1850
Victoria masih merupakan bagian dari New South Wales Untuk mewakili gubernur
New South Wales di sana diangkat seorang superintendent (pengawas). Rasa tidak
puas di bawah New South Wales mendorong rakyat di Distrik Port Philip menuntut
pemisahan. Tuntutan itu mula-mula dijawab dalam bentuk hak distrik dengan memilih
6 dari 24 anggota legislative council di New South Wales Jawaban pemerintah ini
tidak memuaskan mereka. Pada tahun 1850 Victoria dipisahkan dari New Saouth
Wales, dan sejak tahun 1851 menetapkan dan melaksanakan pemerintahan sendiri.
Sejak pemisahannya sebagai satu koloni yang berdiri sendiri, Queensland
mengalami kemajuan yang mantap Kemajuan nya itu didukung oleh kondisi dan
kekayaan alamnya. Kekayaan alam yang menjadi sumber kemakmuran Queensland
antara lain adalah emas, timah, tembaga, dan batu-batu mulia. Keadaan alam yang
baik untuk industri peternakan memungkinkan jumlah sap kuda, dan biri-biri, yang
semakin meningkat. Iklimnya yang se bagian berada di daerah tropis, menyebabkan
Queensland dapat menghasilkan tanam-tanaman seperti kapas, gula, dan padi-padian,
lebih baik dari daerah lain di Australia. Sejak tahun 1828 Queensland sudah ditanami
kapas, dan ketika pemasokan kapas dari Amerika Serikat terganggu akibat Perang
Budak, industri tekstil Inggris sangat membutuhkan kapas Queensland tersebut.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, kapas dari Queensland kalah dalam
persaingan harga dengan kapas dari negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh biaya
produksi ka pas Queensland cukup tinggi karena menggunakan tenaga buruh yang
relatif lebih mahal dibandingkan dengan tenaga kerja pada perkebunan-perkebunan
kapas di Mesir, India, dan Amerika Serikat, pada waktu itu. Persoalan biaya produksi
yang cukup tinggi ini juga me nyangkut gula Walaupun sudah dimulai sejak tahun
1823, pro duksi gula secara serius baru dilakukan sesudah tahun 1859. Pengusaha
perkebunan tebu sukar mendapatkan tenaga kerja murah, sehingga mereka mulai
menggunakan tenaga kerja Ka nakas, yaitu penduduk asli dari pulau-pulau di Pasifik.
Kebu tuhan akan tenaga kerja Kanakas ini menimbulkan tragedi bagi penduduk asli
pulau-pulau di Pasifik, karena untuk mendapatkan nya sering kali terjadi penculikan-
penculikan. Mereka "dijual" kepada pemilik-pemilik perkebunan tebu. Secara teoritis
mereka dipekerjakan untuk waktu tertentu serta diberi gaji, dan sesu dahnya mereka
dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Namun dalam kenyataannya seringkali mereka
dipekerjakan selama masih mampu, dan apa yang mereka terima sebagai gaji hanya
lah barang-barang sepele seperti tembakau, pakaian kerja, manik manik, dan pipa.
Apabila dikaji lebih mendalam, praktek-prak tek semacam ini sesungguhnya adalah
perbudakan berselubung
Masalah ini merupakan masalah pelik bagi pemerintah Queensland. Pemerintah
berusaha mengatur bahkan kalau mungkin menghentikan pengangkutan Kanakas ke
negeri itu. Hal ini tentu ditentang oleh para pemilik perkebunan yang serta merta
mengancam akan menghentikan penanaman tebu bila pemasokan orang-orang
Kanakas ini dihentikan. Kalau sampai hal terjadi, pemerintah kehilangan sebagian
sumber dana nya, dan dengan sendirinya sumber kesejahteraan Queensland pun
berkurang. Bagi pemerintah, menghentikan "Kanakas Traffic" berarti kerugian
materiil, seuangkan mengijinkannya berarti melanggar etika moral. Dalam keadaan
seperti ini peme rintah sukar mengambil keputusan. Pemerintah hanya bisa mendesak
desak agar setiap orang yang dipekerjakan dibayar minimum £6 per tahun, disediakan
perumahan, dan diperlakukan secara layak. Keadaan seperti itu berlangsung sampai
akhir abad ke-19. Ketika federasi Australia terbentuk, masalah pekerja ini diatur oleh
pemerintah federal karena menyangkut kepentingan seluruh benua itu. Hal lain yang
berkaitan dengan perkembangan Queensland dan perlu disinggung di sini, adalah
masalah Irian, pulau terbesar di dunia, yang terletak hanya 100 mil di sebelah utara
Queens land. Menurut sejarahnya, pulau ini ditemukan oleh bangsa Por tugis pada
tahun 1526 dan menyebutnya Papua yang berarti keriting, karena penduduknya
berambut keriting Belanda me. nyebutnya New Guinea dan pada tahun 1848
menyatakan bahwa bagian barat pulau itu menjadi miliknya. Dalam tulisan ini nama
yang digunakan adalah Irian, sebagaimana bangsa In donesia menyebutkannya.
Setelah seluruh Australia diduduki oleh Inggris, pelaut-pelaut Inggris
berkeinginan agar bagian timur Irian juga diduduki oleh Inggris. Secara perorangan,
Letnan Yule pada tahun 1846, dan Kapten Moresby pada tahun 1873, menyatakan
daratan itu se bagai milik Inggris, namun pemerintah Inggris tidak mau me
nguatkannya. Pemerintah Inggris berpendapat bahwa sudah cukup luas wilayah
berpenduduk hitam dalam lingkungan ke kuasaannya, dan tidak perlu ditambah lagi.
Berbeda dengan pendapat pemerintah tersebut, seorang negarawan terkenal da ri New
South Wales, Henry Parkes, berpendapat bahwa Austra lia akan merasa aneh dan
janggal kalau kekuasaan asing berco kol di Irian Timur.Pendapat Henry Parkes ini
merupakan peringatan bagi pe merintah Queensland lalu mendesak pemerintah
Inggris agar menduduki Irian Timur. Pemerintah Queensland memperkuat alasannya
takut kalau-kalau didahului oleh orang Jerman yang memang telah berniat
mendudukinya. Pemerintah Inggris tetap menolak dengan alasan bahwa tidak betul
Jerman berniat me miliki daerah tersebut, dan koloni-koloni lain di Australia tidak
bersedia ikut memikul biaya pendudukan itu. Bahkan ke tika pada tahun 1877 emas
ditemukan di bagian selatan Irian. Timur, Inggris tetap tidak bersedia mendudukinya,
kecuali se luruh koloni di Australia bersedia memikul biaya yang berkait. an dengan
pendudukan itu.
Pada tahun 1883 kepala pemerintahan Queensland, Sir Thomas MacIlwraith
memutuskan untuk bertindak bila Inggris tetap tidak bersedia. Kepada pemerintah
Inggris ia menyatakan bahwa Jerman sudah merencanakan menduduki Irian Timur.
Sekalipun pemerintah Inggris tetap menolak, MacIlwraith meng utus seorang hakim
menancapkan bendera Inggris sambil me nyatakan bahwa Irian Timur menjadi milik
Inggris (April 1883). Sementara itu seluruh koloni di Australia mendukung Queens
land dan secara bersama-sama mendesak Inggris untuk bertin dak. Dalam bulan
Nopember 1884 pemerintah Inggris meng klaim Irian Timur bagian tenggara.
Sementara itu Jerman telah mengklaim bagian timur-lautnya. Sejak itu sampai tahun
1901 Irian Timur yang menjadi milik Inggris diperintah dari Queens land dan
anggaran belanja untuk itu ditanggung bersama oleh keenam koloni Australia. Betapa
pentingnya Irian ini bagi keamanan Australia, ter bukti pada saat Perang Pasifik
sebagai bagian Perang Dunia II berlangsung. Irian menjadi tameng bagi Australia
pada waktu itu menghadapi invasi Jepang dari arah utara. Pengalaman ini pulalah
yang menyebabkan Australia senantiasa memperhatikan gejolak politik di Irian,
termasuk di Irian Barat, milik Indonesia. Sukar diperkirakan perjalanan sejarah Irian
Timur, sekarang sebagai negara merdeka bernama Papua New Guinea, seandainya
Queensland tidak bertindak pada tahun 1883. Dengan demi kian Queensland ikut
mewarnai perjalanan sejarah Papua New Guinea.

2.4. Pembentukan Koloni Baru di Australia Barat


Selama abad ke-17 dan ke-18 pantai barat Australia men dapat banyak
kunjungan pelaut-pelaut Belanda dalam pelayar an mereka dari dan ke Indonesia,
terutama setelah pelayaran. Brouwer. Pelaut Inggris yang pertama sekali mengunjungi
dae rah ini adalah William Dampier. Dua kali Dampier mengunjungi daerah ini; yang
pertama dengan kapal Cygnet, ia mengunjungi Buccaneers Archipelago, dan yang
kedua dengan kapal Roebuck ia mencapai pantai yang diberi nama Shark Bay. Sampai
pada saat itu, baik Belanda maupun Inggris belum berniat mendu duki daerah tersebut.
Dalam abad ke 18, ekspedisi penyelidikan ilmiah Perancis di bawah pimpinan Baudin,
melakukan penyelidikan dan pe metaan terhadap banyak pantai bagian barat
Australia. Kun jungan kapal-kapal Perancis ke Australia ini menimbulkan ke curigaan
Inggris, karena selain mengunjungi pantai Australia Barat, pelaut-pelaut Perancis
sering juga berlayar di Selat Bass. Setelah menduduki bagian-bagian tertentu dari
Australia. tentu Inggris tidak mau ada bangsa lain yang menduduki Australia
Ketakutan didahului oleh Perancis, mendorong gubernur New South Wales, Darling,
mengirimkan Mayor Lockyer beserta pa sukan pada tahun 1827 untuk mendirikan pos
di Albany atau King George Sound (Blainey, 1968; Bereson dan Rosenblat, 1979).
Pada tahun itu juga (1827). Kapten James Stirling, dengan menggunakan kapal
H.M.S. Success menyelidiki daerah Swan River. Nama Swan River ini sebenarnya
diberikan oleh seorang orang Belanda bernama Vlaming. Ketika Vlaming
mengunjungi daerah itu ia melihat di sana sejenis angsa berwarna hitam yang dalam
bahasa Belanda diungkapkan dengan "een soorte van swarte swanen", sehingga ia
menyebut daerah itu dengan nama Swanerevier. Rupanya Stirling sangat tertarik pada
apa yang di lihatnya, lebih-lebih karena ahli botani yang menyertainya, Fraser,
memberikan gambaran yang bersemangat tentang ke indahan sungai dan kebaikan
tanahnya. Dalam laporan resmi maupun dalam surat-surat pribadi untuk
mempengaruhi orang orang, James Stirling mengatakan betapa tingginya nilai daerah
yang ditemukannya itu. Ia mengatakan daerah itulah yang paling menarik dari seluruh
daerah yang pernah dilihatnya. Menurut dia, daerah Swan River memenuhi segala
persyaratan sebagai tempat pemukiman, karena itu jangan sampai dibiarkan terlalu
lama tidak diduduki. Setelah menerima laporan dari Stirling, gubernur Darling sangat
menginginkan agar di daerah Swan River segera dibuka koloni. Berdasarkan laporan
Stirling, Darling berpendapat bahwa kemungkinan pengembangan pemukiman di
Swan River jauh lebih baik daripada pemukiman yang telah dimulai oleh Lockyer di
Albany. Untuk mewujudkan keinginannya itu Darling menyu ruh James Stirling ke
Inggris, agar dapat menyampaikan secara langsung kepada pemerintah Inggris tentang
kebaikan dan ke mungkinan pengembangan daerah Swan River. Namun sekalipun
dilengkapi dengan rekomendasi kuat dari gubernur Darling, usaha Stirling membujuk
pemerintah Inggris agar membuka ko loni di Swan River, tidak berhasil, terutama
karena faktor biaya.
Gagal membujuk pemerintah, Stirling lalu mendekati orang orang pemilik
modal. Dengan penuh semangat ia menceritakan keindahan sungai yang
ditemukannya serta kekayaan dan ke suburan tanahnya. Kali ini ia berhasil, dan
beberapa orang kaya memutuskan untuk membuka koloni baru, koloni yang berbeda
dengan sebelumnya. Diputuskan tidak akan membawa narapidana, akan tetapi akan
membawa pekerja bebas. Koloni yang akan dibuka itu bukan "convicts settlement"
tetapi kolo ni tempat menginvestasikan modal.Tokoh terkenal dari rencana baru ini
adalah Thomas Peel.Ia membentuk satu sindikat atau kongsi yang akan
mempersiapkan 10.000 emigran ke Swan River. Ia merencanakan akan
menginvestasikan £ 300.000 dan meminta agar pemerintah memberikan tanah dengan
perhitungan 1 acre untuk setiap 1/6 dari Uang yang digunakan untuk membuka koloni
itu. Kalau ke inginannya ini dipenuhi, berarti pemerintah harus memberi grant tanah
seluas 4.000.000 acre. Akan tetapi pemerintah hanya bersedia memberikan grant
tanah seluas 1.000.000 acre. Setiap penghuni atau imigran akan memperoleh satu blok
tanah seluas 40 acre untuk setiap £3 yang digunakan untuk membuka koloni itu. Jika
ia mengolah tanah itu, dan menginvestasikan uang atasnya, maka tanah itu menjadi
hak miliknya. Sindikat Peel tidak menerima penawaran pemerintah, akan tetapi secara
pribadi menerimanya. Lalu ia menginvestasikan uang se besar £ 50.000 dalam
rencana itu, dan membujuk yang lain ju ga agar mau melakukan hal yang sama. Ia
menyewa kapal dan membawa 300 pekerja (Scott, 1943, Portus, 1957).
Bersama rombongan pertama, berangkat juga Kapten Stirling yang diangkat
menjadi letnan gubernur koloni baru itu. Rom bongan pertama ini tiba pada tahun
1829 dan mendarat di de kat kota yang sekarang bernama Fremantle. Setelah menyeli
diki tempat yang baik bagi kedudukan ibu kota, Stirling me mutuskan menetap di
suatu tempat yang sekarang bernama Perth, sedikit di sebelah utara Fremantle. Dari
sinilah berkem bang daerah yang sekarang dikenal sebagai negara bagian (state)
Australia Barat (Western Australia). Setelah rombongan pertama ini, menyusul lagi
rombongan rombongan berikut. Dalam enam bulan pertama saja sudah ada 1.300
penduduk di pemukiman baru itu bersama-sama dengan ternak (sapi), biri-biri, alat-
alat serta benih-benih tanaman. Le bih dari setengah juta acre tanah telah dibagi-
bagikan, akan teta pi hanya sedikit dari tanah itu yang dijadikan tanah pertanian.
Tidak seluruh tanah yang sudah dibagikan itu ditempati. Di sini rupanya mereka
menghadapi masalah. Sumber pertama ma salah adalah keterbatasan tanah yang baik.
Ternyata tidak ter sedia cukup banyak tanah yang baik sesuai dengan yang diharap
kan. Sumber kedua, adalah kebijaksanaan yang keliru dalam hal pembagian tanah.
Orang yang member.kan uang paling banyak diberi kesempatan pertama untuk
memilih lokasi tanah yang menjadi miliknya. Tentu saja mereka ini memiliki lokasi
yang paling dekat ke Perth, dan pilihan mereka jatuh pada tanah tanah yang terbaik.
Dengan demikian, mereka yang hanya me miliki modal kecil akan mendapat
tanah yang jauh dari Perth, jauh dari pusat, dengan kondisi alat-alat komunikasi yang
sa ngat miskin. Mereka hidup terpencar pencar dengan jarak yang cukup berbahaya
jika mendapat serangan dari pihak lain, mi salnya penduduk asli. Sementara itu para
imigran itu juga keliru menafsirkan pengertian dana atau uang yang diinvestasikan
untuk membuka koloni itu. Beberapa di antara mereka mengira bahwa semua harta
yang dibawa ke koloni itu akan dihitung sebagai dana yang diinvestasikan membuka
koloni itu, sehingga mereka membawa kursi-kursi, piano, dan alat-alat rumah tangga
lain nya, sedangkan di sana mereka belum mempunyai rumah, dan juga tidak
memiliki alat untuk mengangkut barang barang itu dari pantai. Akhirnya banyak
barang-barang itu yang ditinggal kan saja di pantai sampai rusak. Dapat dibayangkan
bahwa pada permulaan berdirinya koloni Australia Barat ini, banyak imigran yang
kecewa. Masalah lain yang tidak kurang parahnya, adalah masalah akibat kekurangan
tenaga pekerja. Bersama dia, Peel membawa 300 orang pekerja. Namun harus diingat
bahwa mereka ini ada lah pekerja bebas. Mereka menuntut upah yang tinggi. Dan
apabila mereka sudah cukup lama bekerja serta rajin menabung, dengan hasil
tabungannya itu mereka sudah mampu membeli tanah sendiri, lalu meninggalkan
majikannya. Peel mendapat 250.000 acre tanah sesuai dengan jumlah uang yang
diinvestasi kannya, namun ia tidak mampu mengolah semuanya itu karena tidak
mempunyai tenaga kerja yang cukup. Kurang pengalaman sebagai pionir,
menyebabkan Peel menjadi majikan tanpa mem bantu. Ternak-ternaknya pun
menghilang tanpa bisa dijaga. Faktor lain yang menghambat kemajuan koloni baru itu
adalah sikap para imigran yang datang bukan untuk menjadi petani atau peternak,
tetapi lebih suka menjadi spekulan Mere ka datang menuntut tanahnya, lalu
menjualnya lagi untuk mem peroleh keuntungan. Para pegawai pun dibayar dengan
tanah. namun tidak mengusahakannya. Petani yang sungguh-sungguh mau berusaha
tidak mendapatkan tanah yang baik, dan kalau mereka mendapatkannya, mereka tidak
memiliki pekerja Se cara teoritis, seorang petani pionir paling sedikit memiliki dua
hal, yaitu tanah yang baik dan pekerja yang cukup.
Kondisi seperti diuraikan di atas itu, menyebabkan banyak pihak yang
mengatakan bahwa missi Peel lebih dekat untuk dikatakan gagal daripada berhasil.
Gambaran awal koloni itu kiranya dapat direfleksikan oleh perkembangan penduduk
sam pai tahun 1832. Penduduk yang berjumlah 1.300 dalam tahun 1829 berkembang
menjadi 4.000 dalam tahun 1830, akan tetapi menurun lagi menjadi 1.500 pada tahun
1832 (Scott, 1943), Gambaran di atas juga sekaligus menunjukkan bahwa kolo ni itu
tidak mati. Stirling yang memerintah sampai tahun 1838 berusaha menggiatkan
eksplorasi untuk mendapatkan lagi ta nah-tanah yang lebih cocok, baik untuk
pertanian maupun untuk peternakan Secara lambat koloni itu berkembang Di sekitar
tahun 1840 ternak sudah mencapai jumlah lebih dari 30.000 ekor, terutama biri-biri
yang pada saat itu sangat meng untungkan. Jumlah penduduk sudah naik lagi menjadi
2.350 orang. Namun dalam tahun 1842 terjadi lagi kejutan dalam per kembangan
koloni itu. Pada tahun itu pemerintah Inggris me ngeluarkan satu aturan (undang-
undang) yang berisi bahwa tanah tanah di seluruh koloni Australia tidak akan dijual di
bawah. harga E1 per acre, termasuk di Australia Barat Peraturan ini menyebabkan
para imigran enggan memasuki Australia Barat, sebab orang akan lebih tertarik
membeli tanah di daerah pantai timur atau tenggara Australia daripada di bagian barat,
sebab tanah-tanah di sana relatif lebih baik. Dengan demikian dana. untuk
mengangkut tenaga kerja ke Australia Barat menjadi seret karena dana untuk itu
bersumber dari hasil penjualan tanah
Pada akhirnya Australia Barat mengambil langkah yang "berani". Pada tahun
1848 gubernur yang baru saja diangkat, Sir Charles Fitzgerald, membuat rencana baru
untuk meng atasi kekurangan tenaga kerja dengan kemungkinan menerima narapidana
Fitzgerald menyadari bahwa dari semula Australia Barat tidak menerima narapidana,
dan pada saat itu (tahun 1840-an) koloni-koloni lain sudah mulai menolak transportasi
narapidana. Untuk itu ia menanyakan kepada para tokoh utama penduduk bebas,
apakah bersedia menerima narapidana. Untuk beberapa bulan lamanya Fitzgerald
berusaha mene. liti kemungkinan pelaksanaan rencananya itu. Pada awal ta hun 1849
diadakan rapat umum di Perth dalam mana disetu jui satu resolusi kepada pemerintah
Inggris untuk menjadikan. Australia Barat sebagai tempat mentransportasikan
narapidana. Pemerintah Inggris menerima resolusi tersebut, lalu mengirim kan
narapidana ke sana. Rombongan pertama tiba dalam bulan. Juni 1850. Pada saat itu,
koloni-koloni lain, kecuali Tasmania, sudah menolak sistem narapidana tersebut.
Memang pengalaman di koloni lain memperlihatkan bahwa sistem narapidana itu
menimbulkan berbagai komplikasi. Na mun khusus buat Australia Barat, apakah
mungkin koloni ini bisa berkembang tanpa tenaga kerja? Bahkan ketika Tasmania pun
1852 menghapuskan sistem narapidana itu, Australia Barat meneruskannya. Satu hal
perlu diingat, bahwa dalam rencana transportasi narapidana itu kan agar setiap
pengiriman narapidana diimbangi dengan pengiriman penduduk bebas, tidak boleh
mengirimkan nara pidana rombongan narapidana itu waktunya banyak penduduk
meninggalkan koloni itu terbawa arus rush" New Wales dan Victoria.
Australia Barat menerima transportasi 1868. Selama tahun tercatat kemajuan
meng gembirakan. Jumlah penduduk biri-biri koloni itu naik sampai kali, tanah
pertanian bertambah sampai sepuluh kali, dan nilai ekspor meningkat Bangunan
bangunan un. tuk kepentingan umum, jalan-jalan jembatan-jembatan, semuanya
dengan menggunakan tenaga narapidana tersebut. lain pihak pemerintah
mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk mentransportasikan sekitar orang
narapidana dan orang penduduk tahun ke kolo itu. Dalam disadari betapa para
penjelajah yang membukakan koloni yang kepada para penduduknya. Dalam kaitan
sangat terkenal penjelajah Gregory saudara, A.C. Gregory, Gregory, dan FT. dan juga
dua bersaudara Forrest, John Forrest Alexander Forrest. Ditambah dengan Ernest
Giles, para penjelajah inilah membukakan tabir rahasia besar daerah kepada
penduduknya. Tanpa keenam orang tersebut, penduduk Australia Barat hanya
mengetahui daerah pantai, dari Bay sampai Albany. Kondisi daerah pedalaman
Australia Barat yang sebagian besar terdiri dari mulanya terasing koloni-koloni yang
lain bagian timur benua Australia. Namun keterasingannya secara berangsur angsur
dikurangi dengan pembangunan sarana komunikasi. Pada tahun 1877 yang
menghubungkan Perth dengan Adelaide selesai dibangun dan dengan sendirinya juga
menghubungkan itu akan yakin mendapatkan arus pemasukan uang dan imigran
secara tetap. Sementara itu juga ditegaskan agar tidak mengi rimkan narapidana
sebagai tenaga kerja, karena mereka bukan pekerja keras, dan mereka bukan partner
yang cocok bagi ma jikan.
Satu lagi ide Wakefield yang perlu dicatat karena mempu nyai pengaruh besar
dalam rangka pembentukan dan pembina an koloni baru. Ia mengatakan bahwa semua
koloni itu harus sesegera mungkin diberikan status pemerintahan sendiri. Tin dakan
itu, kata Wakefield, akan mengikat negeri induk dengan koloni-koloninya bersama-
sama lebih erat. Keistimewaan idenya ini ialah bahwa ia telah memikirkan hal itu jauh
lebih dahulu dari orang lain. Hampir semua orang berpikir bahwa ketika koloni koloni
berpemerintahan sendiri, koloni-koloni itu akan memisah kan diri dari induknya.
Sekitar tahun 1830 Wakefield keluar dari penjara dan ber hubungan dengan beberapa
orang yang berpengaruh dalam ren cananya. Orang-orang bersedia mengikuti rencana
pembukaan koloni karena keadaan yang buruk pada waktu itu di Inggris. Gaji rendah,
lapangan pekerjaan jarang, dan makanan mahal. Banyak orang berpikir bahwa
alangkah baiknya kalau ada cara untuk membawa ke luar orang-orang dari negeri
yang sudah ter lalu padat itu. Pada saat itu baru saja datang berita tentang per jalanan
Sturt ke daerah Sungai Murray. Sturt mengungkapkan tentang adanya tanah yang baik
di dekat muara sungai Murray. Para pengikut Wakefield sangat tertarik pada berita ini,
lalu mere ka pergi menghadap pemerintah agar diperkenankan berangkat dan
menghuni daerah itu. Akan tetapi pemerintah menolak de ngan alasan akan memakan
biaya mahal, dan mengingat pengala man di Australia Barat.
Selanjutnya suatu Perhimpunan Australia Selatan dibentuk dan dilakukan
pendekatan terhadap pemerintah. Dalam tahun 1834 parlemen mengeluarkan satu
undang undang yang memo tong 300.000 mil persegi wilayah New South Wales
untuk men dirikan koloni Australia Selatan. Namun untuk pendirian koloni. baru ini,
pemerintah tidak bersedia memikul biaya. Biaya untuk itu diusahakan oleh suatu
Dewan Komisaris yang juga bertugas. mengawasi penjualan tanah tidak boleh dijual
di bawah 12 s sudah mempunyai cukup simpanan untuk membeli tanah bagi dirinya
sendiri, dan majikannya akan ditinggalkannya tanpa pembantu. Jadi kehidupan seperti
diinginkan oleh seorang maji kan Inggris dengan banyak pembantu, adalah sesuatu
yang tidak mungkin di Australia. Di Australia pembantu itu adalah narapi dana, dan
sesungguhnya tidak ada majikan orang Inggris yang menghendaki ketergantungannya
pada narapidana sebagai pem bantu. Mengatasi kesulitan ini, Wakefield menawarkan
jalan keluar. Secara garis besar teori Wakefield itu dapat dikemukakan dalam dua
butir, yaitu:
1. Tanah di koloni baru itu hendaknya dijual dengan harga. yang cukup mahal (istilah
yang digunakan adalah suffi cient price), sehingga seorang imigran pekerja tidak mu
dah membelinya. Uang hasil penjualan tanah tersebut hendaknya digunakan untuk
mengongkosi migrasi pen duduk ke koloni baru tersebut dalam rangka menjamin
tersedianya tenaga kerja di koloni itu.
2. Tanah hendaknya dijual dalam partai besar, - Bereson dan Rosenblat (1979)
menyebut "thirty-hectare sections", dan dibayar tunai lewat suatu lelang.

Kata "sufficient" yang digunakan dalam "sufficient price" ber makna suatu
tingkat harga yang cukup untuk mencegah para imigran pekerja dengan mudah
membeli tanah baginya. Apabila. diperhatikan lagi isi butir 2, maka sulit bagi seorang
pekerja membeli tanah dalam partai besar, sehingga mereka tidak mudah.
meninggalkan ladang majikannya. Dengan ketentuan ini, tidak ada lagi tanah yang
diberikan begitu saja atau dihadiahkan de ngan harga murah seperti halnya di
Australia Barat pada awal berdirinya koloni itu. Dalam tulisannya itu, Wakefield juga
me. ngemukakan agar perkebunan-perkebunan besar sebaiknya tidak didorong lagi.
Sebaiknya tanah harus betul-betul diolah, jangan sekedar dijual saja. Akan tetapi jika
ingin beternak biri-biri, dan ingin memiliki kebun yang luas, seseorang dapat
menyewa tanah sampai suatu saat ada orang lain yang mau membelinyauntuk
dijadikan tanah pertanian. Kalau teori ini diikuti, orang kaya akan yakin mendapatkan
tanah, orang miskin akan mendapatkan pekerjaan, dan koloni Australia Barat jugalah
koloni yang paling belakangan melaksana kan pemerintahan sendiri yang ditawarkan
oleh pemerintah Inggris berdasarkan Australian Colonies Government Act tahun.
1850. Australia Barat baru melaksanakannya pada tahun 1890. sementara koloni-
koloni lainnya sudah melaksanakannya sejak tahun 1850-an. Kemajuan Australia
Barat kemudian ditentukan juga oleh ditemukannya kandungan emas yang kaya di
Coolgardie (1892) dan di Kalgoorlie (1893). Puluhan ribu orang berbondong-bon
dong pindah ke Australia Barat, dan semuanya ini turut mewar nai perjalanan sejarah
daerah ini.

2.5. Pembentukan Koloni Baru di Australia Selatan

Sejarah Australia Selatan

Sejarah Australia Selatan tidak lepas dari peran seorang tokoh bernama
Edward Gibbon Wakefield. Tokoh tersebut mengungkapkan gagasannya tentang
pembangunan sebuah koloni berdasarkan pemikirannya. Wakefield menulis sebuah
buku berjudul A Letter from Sydney dalam sebuah ruang penjara Newton di London.
Buku itu dterbitkan pada tahun 1829, isinya secara garis besar merupakan ide-ide
tentang pembentukan suatu koloni baru. Teori Wakefield dikemukakan secara dua
butir yaitu:
 Tanah di koloni baru itu hendaknya dijual dengan harga yang cukup mahal
(istilah yang digunakan adalah sufficient price), sehingga seorang imigran
pekerja tidak mudah membelinya. Uang hasil penjualan tanah tersebut
hendaknya digunakan untuk mengongkosi migrasi penduduk ke koloni baru
tersebut dalam rangka menjamin tersedianya tenaga kerja di koloni itu.
 Tanah hendaknya dijual dalam partai besar; Bereson dan Rosenblat (1979)
menyebut “thirty-hectare sections,” dan dibayar tunai lewat suatu lelang.

Satu lagi ide Wakefield yang perlu dicatat karena mempunyai pengaruh besar dalam
rangka pembentukan dan pembinaan koloni baru. Ia mengatakan bahawa semua Koloni
itu harus sesegera mungkin diberikan status pemerintahan sendiri. Keistimewaan
idenya ini karena ia telah berpikir lebih jauh dari orang lain. Pada saat itu hampir semua
orang berpikir bahwa koloni-koloni yang mempunyai kepemerintahan sendiri suatu saat
akan memisahkan diri dari induknya.
Sekitar taahun 1830 Wakefiel keluar dari penjara dan berhubungan dengan
beberapa orang yang berpengaruh dalam rencananya. Orang- orang bersedia mengikuti
rencana pembukaan koloni karena keadaan yang buruk pada waktu itu di Inggris. Gaji
rendah, lapangan pekerjaan yang buruk dan makanan yang mahal adalah beberapa
sebabnya. Wakefield yang mendengar tentang perjalanan Sturt ke daerah sungai Murray
menjadi tertarik untuk mengikutinya. Ia dan pengikut-pengikutnya kemudia menghadap
pemerintah agar diizinkan untuk berangkat dan menghuni daerah itu. Namun pemerintah
menolak dengan alasan akan memakan biaya yang mahal, dan mengingat pengalaman di
Australia Barat.

Pada tahun 1834 dibentuk suatu Perhimpunan Australia Selatan dan dilakukan
pendekatan terhadap pemerintah. Parlemen Inggris kemudian mengeluarkan satu
undang- undang yang memotong 300.000 mil persegi wilayah New South Wales
untuk mendirikan koloni Australia Selatan. Namun pemerintah tidak bersedia untuk
mengeluarkan biaya. Biaya untuk itu diusahakan oleh suatu Dewan Komisaris yang
juga bertugas mengawasi penjualan tanah. Sekalipun sudah ada Dewan Komisaris,
pemerintah tetap menghendaki agar koloni baru itu diangkat seorang gubernur yang
apabila dikehendaki berkuasa selama 20 tahun. Dengan demikian kekuasaan atas
Australia Selatan, sempat terbagi dua. Di satu pihak kekuasaan dipegang oleh
gubernur yang diangkat dan bertanggung jawab kepada “Colonial Office” di
London, dan di pihak lain ada kekuasaan Dewan Komisaris yang secara teoritis
mewakili koloni itu.

Para pengikut Wakefield membentuk Kongsi Australia Selatan dan


mengumpulkan uang, dan dengan penuh harapan mereka berangkat dari Inggris
pada tahun 1836. Rombongan pertama ini tiba dalam bulan Juli di Pulau Kangaroo.
Ternyata pulau ini kurang cocok untuk dijadikan pemukiman pada waktu itu. Oleh
karena itu, Kolonel Light, seorang surveyor yang ditunjuk oleh pemerintah, meneliti
dan akhirnya memlih lokasi di mana sekarang berdiri kota Adelaide. Nama kota ini
diberikan menurut nama istri raja yang memerintah pada waktu itu, raja William IV.

Kolonialisasi Inggris di Australia Selatan

Gubernur pertama untuk koloni itu adalah Kapten Hindmarsh. Selain gubernur
ada juga komisaris residen yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, dan yang bertugas
mencari uang untuk segala keperluan koloni itu. Adanya dualisme kepemimpinan ini
menimbulkan banyak persoalan. Akhirnya pemerintah Inggris memanggil pulang
kedua pejabat tersebut. Pemerintah mengangkat gubernur kedua, Kolonel Gawler,
dan menghapuskan dualisme kekuasaan di koloni itu. Ketika Gawler tiba, keadaan
koloni itu sangat buruk, menyimpang dari teori Wakefield. Uang tidak ada,
pekerjaan untuk buruh tidak ada, tanah yang diolah sangat sedikit, biri-biri dan
ternak lainnya hanya beberapa, dan para pejabat tidak dibayar. Dalam keadaan
kesusahan seperti itu, Gawler tetap berusaha. Ia mengatur para pekerja untuk
melakukan pekerjaan umum, membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, dan
dermaga. Karena Gawler tidak memiliki uang untuk membayar para pekerja
tersebut, ia mengeluarkan janji tertulis, bahwa Dewan Komisaris di Inggris akan
membayarnya kemudian. Janji tertulis ini berfungsi sebagai uang kertas (sering
disebut IOU atau bill), dipakai ketoko untuk membeli makanan dan kebutuhan yang
lain. Akan tetapi ketika bill itu disampaikan kepada Dewan Komisaris, dewan
tersebut tidak bersedia membayarnya, begitupun pemerintah. Hal ini membuat para
para penjual yang telah menyerahkan barangnya menjadi merugi.

Sementara kemelut keuangan ini belum tuntas , Gawler digantikan oleh George
Grey pada bulan Mei 1841. Penggantian ini terutama dikaitkan dengan bills yang
dikeluaarkan oleh Gawler melebihi kekuasaan yang dilimpahkan kepadanya. Grey,
seorang perwira yang pada waktu itu baru berusia 28 tahun, diharapkan dapat
mengatasi keadaaan. George Grey menerima koloni itu dalam keadaan bangkrut.
Banyak orang yang datang saat itu membawa dan menginvestasikan uang namun
akhirnya menjadi tidak mempunyai uang sama sekali. Di atas pundaknya diletakkan
tanggung jawab untuk menolong koloni itu, menjadikannya mampu berswasembada,
dan menggantikan iklim spekulasi tanah dengan kondisi yang produktif. Grey
berusah memperbaiki keadaan koloni itu, bahkan kalau perlu melakukan tindakan
yang terlalu berani, misalnya mengurangi gaji pegawai dalam rangka penghematan.
Dalam usahanya itu Grey berpendapat bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
dilakukannya dengan baik kalau pemerintah Inggris tidak bersedia membayar semua
bills pada masa pemerintahan Gawler. Semula pemerintah Inggris tidak mau
bertanggung jawab atas hutang-hutang yang diakibatkan oleh tindakan Gawler itu,
namun atas bujukan dan janji Grey menjadikan koloni itu dapat berdiri sendiri,
akhirnya pemerintah Inggris membayar semua bills yang ternyata berjumlah lebih
dari £ 200.000. Penyelesaian keuangan ini mengembalikan kepercayaan para kolonis
kepada gubernur dan pemerintah sehingga mereka juga bersungguh-sungguh
melakukan anjuran-anjuran gubernur. Pertanian mulai berkembang demikian juga
peternakan di sepanjang sungai Murray.

Grey adalah orang yang menemukan tambang tembaga di Kapunda, 80 km di


sebelah utara Adelaide, tahun 1842. Kemudian ladang tembaga yang kaya di
temukan di Burra Burra, dan penemuan ini menyebabkan ledakan tambang di
Australia Selatan sebelum gold rush di New South Wales dan Victoria. Tambang di
Burra Burra sangat menguntungkan, sebuah perusaan membayar £ 10.000. untuk
tambang tersebut, dalam waktu enam tahun memperoleh keuntungan sebesar £
400.000. Sejak saat itu Australia Selatan mampu membiayai seluruh kegiatannya
dan dengan demikian janji Grey menjadikan koloni itu berswasembada telah
terpenuhi. Grey mengakhiri masa pemerintahannya di Australia Selatan ketika ia
diangkat menjadi gubernur di New Zealand. Pada saat itu terjadi perlawanan keras
dari bangsa Maori terhadap kekuasaan Inggris di sana. Ketegaran, kebijaksanaan,
serta keberhasilan pemerintahannya, menyebabkan ia mendapat pujian dari Perdana
Menteri Inggris. Tanah-tanah di Australia Selatan telah dibuka untuk pertanian lebih
dulu dibandingkan New South Wales atau Victoria. Ketika terjadi petambahan
penduduk secara drastis di New South Wales dan Victoria dalam tahun 1850-an,
Australia Selatan menjadi pemasok utama bahan makanan untuk kedua koloni itu.

Australia Selatan menginginkan untuk membangun pemerintahan sendiri pada


tahun 1853 ketika Inggris mengeluarkan Australian Colonies Government Act,
meskipun hal tersebut mulai berlaku secara efektif pada tahun 1856. Daerah
pemukiman meluas hanya sekitar Adelaide saja. Namun perluasan pemukiman itu
dibatasi oleh kondisi alam Australia Selatan yang sebahagian itu dibatasi oleh
kondisi alam Australia Selatan yang sebahagian besar terdiri dari guru pasir atau
semi-gurun pasir dengan curah hujan yang sangat rendah. Dalam kaitan ini,
surveyor-General Goyder pada tahun 1865 menetapkan bahwa batas daerah
pertanian yang aman hanya sejauh 150 km disebelah utara Adelaide. Diluar daerah
itu sudah mulai terbentang semi gurun pasir. Oleh karena itu pertumbuhan koloni itu
terutama terbatas dibagian tenggara saja.

2.6. Pembentukan Koloni Baru di Victoria

Victoria adalah negara atau koloni terkecil yang masuk di Benua Australia dan
Ibukota Koloni ini adalah Melbourne. Victoria adalah sebuah negara di Selatan-
timur dari Australia. Victoria Australia yang paling padat penduduknya negara dan
negara kedua terpadat secara keseluruhan. Sebagaian besar penduduknya
terkonsentrasi di daerah sekitar Port Philip Bay, yang mencakup wilayah
metropolitan dari modal dan kota terbesar. Melbourne yang merupakan kota kedua
terbesar di Australia. Secara geografis negara terkecil di daratan Australia. Victoria
berbatasan dengan Selat Bass dan Tasmania di Selatan, New South Wales Utara,
Laut Tasman ke Timur, dan Australia Selatan ke Barat. Sebelum pemukiman Eropa,
daerah yang sekarang merupakan Victoria dihuni oleh sejumlah besar
masyarakatAborigin, secara kolektif dikenal sebagai Koori. Dengan Inggris setelah
mengklaim seluruh Benua Timur Australia dari 135 Meridian Eastin 1788. Victoria
termasuk dalam koloni yang lebih luas dari New South Wales. Pemukiman pertama
di daerah tersebut terjadi pada tahun 1803 di Sullivan Bay, dan banyak dari apa yang
sekarang Victoria temasuk dalam pelabuhan Philip Distrik pada tahun 1836, divisi
administrasi New South Wales.

Victoria secara resmi menciptakan koloni terpisah pada tahun 1851, dan
mencapai pemerintahan sendiri pada tahun 1855. Setelah berdirinya Koloni New
South Wales pada tahun 1788, Australia dibagi menjadi bagian timur yang bernama
New South Wales dan bagian barat bernama New Holland, dibawah administrasi
pemerintah kolonial di Sydney. Pemukiman Eropa pertama di daerah yang
kemudian dikenal sebagai Victoria didirikan pada Oktober 1803 di bawah Letnan
Gubernur David Collins di Sullivan Bay di Port Philip. Ini terdiri dari 402 orang,
307 diantarnya narapidana, 9 peugas dari marinir, 39 prajurit, sisanya perempuan
dan anak-anak. Mereka teah dikirim dari Inggris di HMS Calcutta di bawah
Komando Kapten Daniel Woodriff, terutama karena takut bahwa Prancis, yang telah
menjelajahi daerah, mungkin membangun pemukiman mereka sendiri dan dengan
demikian menentang hak Inggris untuk Benua. Pada tahun 1826 Kolonel stewart,
Captain S. Wright dan Letnan Burchell dikirim di HMS Terbang (Kapten Wetherall)
dan Brigs Dragn dan Amt, mengambil sejumlah narapidana dan kekuatan kecil yang
terdri dari datesem dari 3 dan 93 resimen. Ekspedisi mendarat di pemukiman Titik (
sekarang Corinella), di sisi Timur Teluk, yang merupakan markas sampai
ditingganya Western Point pada contoh dari Gubernur sekitar dua belas bulan
sesudahnya. Settlement berikutnya Victoria berada di Portland, di pantai barat
selatan yang sekarng Victoria. Edward Henty menetap Portland bay pada tahun
1834. Melborne didirikan pada tahun 1835 oleh John Batman dan John Pascoe
fawkner. Dari pemukiman wilayah sekitar Melborney dikenal sebagai Port philip
District, bagian terpisah diberikan dari new South wales.

Pada 1 Juli 1851, surat perintah dikeluarkan untuk pemilihan pertama Victorian
Dewan Legislatif (Dewan Legislatif Victorian), dan independensi mutlak Victoria
dari New South wales didirikan menyatakan sebuah Koloni baru Victoria. Beberapa
hari kemudian, masih pada tahun 1851 ema ditemukan di dekat ballarat, dan
kemudia di Bendigo. Kemudian penemuan terjadi di banyak tempat di seluruh
Victoria. Hal ini memicu salah satu emas terbesar bergegas dunia yang pernah ada.
Koloni tumbuh pesat di kedua populasi dan kekuatan ekonomi. Dalam sepuluh tahun
penduduk Victoria meningkat tujuh kali lipat dari 76.000 menjadi 540.000. segala
macam catatan emas yang diproduksi termasuk terkaya dangkal aluvial ladang emas
di dunia dan nugget emas terbesar. Victoria diproduksi di dekade 1851-1860 dua
puluh juta ons emas, sepertiga dari output dunia. Demam emas yang terjadi pada
tahun 1850 dan 1860 di Victoria secara signifikan meningkat baik populasi dan
kekayaan koloni, dan oleh Federasi Australia pada tahun 1901, Melbourne telah
menjadi kota terbesar dan pusat keuangan termuka di Australia.

Pada tahun 1850 tersebut ditemukanya emas di daerah sekitar Ballarat dan
Bendigo. Hampir setengah juta imigran pidah ke daerah ini dalam dekade tersebut,
termasuk penambang China dan banyak imigran Amerika, Irlandia, Skotlandia ,
Wales dan Jerman. Melbourne juga menjabat sebagai Ibukota Australia sampai
pembangunan Canberra pada tahun 1927, dengan pertemuan Parlemen Federal di
Gedung Parlemen Melbourne dan semua kantor utama pemerintaha federal yang
berbasisi di Melbourne. Melborne dianggap sebagai pusat keuangan Australia
karena perburuan emas tersebut. Pada tahun 1803, Letnan Kolonel David Collins
ditugaskan memimpin sekelompok narapidana dan militer untuk membentuk
pemukiman baru di Sorente, di Teluk Port Philip. Namun beberapa bulan kemudian
Collins meninggalkan pemukiman baru itu dengan alasan daerah ini tidak memenuhi
syarat sebagai tempat pemukiman. Ketika Mayor Mitchell, dalam perjalanan
eksplorasinya memasuki Teluk Portland dalam tahun 1836, ia terkejut mengetahui
bahwa disana sudah ada orang kulit putih yang tinggal menetap disana. Mereka
adalah Henty bersaudara, yang telah menetap disana sejak tahun 1834. Mereka
adalah anak-anak Thomas Henty, seorang petani yang berasal dari sussex, Inggris.
Mereka tertarik oleh propaganda pembentukan koloni Australia Barat, Thomas
Henty beserta seluruh anggota keluarganya bermigrasi ke Swan River. Setelah gagal
mendapatkan tanah yang cocok untuk diolah dan didiami di Australia Barat, Thomas
Henty pindah ke Tasmania. Mendengar laporan Edward itu, Thomas Henty pergi
melihat kaedaan Teluk Portland, ia menyetujui serta mendukung pilihan Edward
tersebut.

Thomas Henty berangkat pada bulan November 1834, beserta keluarganya,


ternak, dan alat-alat, tanam-tanaman serta para pekerja yang terikat ke Teluk
Portland untuk memulai peukiman baru. Thomas Henty dan keluarganya inilah yang
merupakan penetap kulit putih pertama di daerah yang sekarang yang bernama
Victoria. Sedangkan kaum Aborigin atau kulit hitam dan penduduk kepulauan Selat
Torres sudah tinggal di Australia selama lebih dari 40.000 tahun dan masih memiliki
hubungan spritual yang mendalam dengan daratan Australia. Pemukiman terbentuk
di Victoria barat Daya pada tahun 1834 dan pada tahun 1835 daratan di sebelah
Yarra River di klaim oleh Jhon Batman dan Jhon Pscoe Fawkner. Pada tahun 1837
Melbourne menjadi Ibukota negara bagian Victoria dan perencanaan jalan dan
strukturpun dimulai. Pada tahun 1839, imigran dari Inggris berlayar langsung ke
Port Philip dan mulai mendirikan komunitas. Pada tahun 1851, terbentuk koloni
baru Victoria yang diambil dari nama Ratu Victoria.

Pada awal tahun 835, gubernur bersama legislatif council New South Wales
mengeluarkan suatu undang-undang yang menyatakan bahwa pendudukan atas tanah
pemerintah (crown land) dengan cara bertempat tinggal atau mendirikan rumah di
atasnya tanpa izin resmi, dianggap pelanggaran hukum. Ketika undang-undang ini
keluar, gelombang imigrasi ke Port Philip nampaknya tidak dapat di bendung. Para
penghuni ini Port philip merasa bahwa mereka tidak terjangkau oleh undang-undang
yang baru dikeluarkan itu, walaupun sesungguhnya daerah itu termasuk dalam
jurisdiksi undang-udang tersebut. Undang-undang yang baru dikeluarkan itu,
walaupun sesungguhnya daerah itu termasuk dalam jurisdiksi undang-undang
tersebut. Bagaikan orang yang tidak tidak pernah bersalah merasa tetap saja
meneruskan kegiatan peternakan dan pertanian disana tanpa merasa diusik oleh
undang-undang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena memang sampai saat tertentu
kekuasaan pemerintah dari New South Wales belum efektif di distrik tersebut.
Dalam bulan Mei 1836 Bourke mengirimkan George Stuart, seorang hakim polisi,
ke distrik Port Philip. Sesampainya disan Stuart melaporkan bahwa pada saat itu
sudah ada 177 penduduk yang bertempat tinggal di lokasi dan sekitar kota Melborne
sekarang. Disekitar itu dierkirakan ada 800 orang penduduk asli. Antara penduduk
asli dan pendatang baru sudah terjadi permusuhan. Apabila penduduk asli suatu saat
menombak atau mengambil ternak imigran, maka pihak imigran menggap perlu
"memberi pelajaran" kepada penduduk asli dengan cara menghukum mereka.
Dalam keadaan seperti ini sering terjadi bahwa yang menjadi korban justru bukan
penduduk asli yang benar-benar bersalah. Dengan demikian terjadilah kekejaman-
kekejaman yang tidak diinginkan yang memaksa pemerintah Sydney bertindak.
Pemerintah merasa perlu menempatkan hakim secara tetap agar dapat melaksanakan
kekuasaan pemerintah secara efektif disana.

Dalam bulan Agustus 1836, Bourke mengirimkan Kapten William Lonsdale ke


Port Philip. Lonsdale tidak hanya melaksanakan fungsi kehakiman yang biasa, akan
tetapi juga melakukan pengawasan umum didaerah baru tersebut. Lonsdale melihat
bahwa perlu segera pengawasan segera diterapkan kekuasaan pemerintahan di
daerah tersebut. Untuk sementara, ia merasa mewakili pemerintah untuk daerah
tersebut. Ia harus melindungi penduduk asli, memberlakukan mereka dengan cara
yang baik, dan berusaha meningkatkan kondisi kehidupan mereka. Dalam rangka
mempersiapkan pelaksanaan kekusaan pemerintah secara efektif. Lonsdaleharus
menetapkan dimana kedudukan pusat pemerintahan untuk daerah itu. Kelompok
Batmen dan Fawkner sama-sama membangun pemukiman mereka pada tanah landai
didekat muara sungai Yarra. Setelah meneliti berbagai tempat, akhirnya Lonsdale
sampai pada keputusan sesuai dengan yang disarankan oleh Batman, yaitu di lokasi
dimana sekarang terletak kota Melbourne. Sesuai dengan pilihanya itu, Robbert
Russel, seorang surveyor, mulai merencanakan membangun kota. Dalam bulan
Maret tahun 1837 Sir Richard Bourke mengunjungi tempat pemukiman yang sedang
bertumbuh di Port Philip itu. Persepsi Bourke tentang trend kemungkinan
pengembangan nampaknya tidak sejelas ide Londsdale dan Batman. Bourke
mengatakan bahwa Gellibrand's Point memiliki posisi yang lebih penting dari pada
yang lain, lalu menyebutnya Williamstown menurut nama raja Inggris pada waktu
itu. Tempat yang oleh Batman di sebut "village" dan yang dipilih oleh Lonsdale
sebagai tempat mendirikan kota, diberi nama Melbourne, menurut nama perdana
menteri Inggris, Lord Melbourne.
Lonsdale terus memimpin Distrik Port Philip sampai tahun 1839, ketika C.J
Latrobe ditunjuk menjadi pengawas (super intendent) mewakili gubernur New
South Wales. Sementara daerah itu berkembang bagitu pesat dan sejalan dengan
perkembanganya itu masalah-masalah semakin banyak, sehingga makin lama makin
terasa bahwa tidak mungkin semuanya itu ditangani dari jauh, dari Sydney. Untuk
sementara penangan masalah-masalah di distrik Port Philip diserahkan kepada
kebijaksanaan Latrobe. Dalam melaksanakan tugasnya terbukti bahwa ia adalah
seorang pejabat yang penuh semangat dan mampu. Namun sebagai pejabat yang
mewakili pemerintah di Sydney. Latrobe masih harus bertanggung jawab kepada
gubernur New South Wales. Tuntutan Batman bahwa tanah yang dimiliki oleh
assosiasinya adalah sah atas dasar jual beli dengan kepala-kepala suku penduduk
asli, tentu saja tidak diakui oleh pemerintah. Tanah di Port Philip ditempatkan
dibawah peraturan yang sama sebagaimana halnya dengan tanah-tanah yang lain di
dalam wilayah New South Wales. Port Philip Association yang dipimpin oleh
Batman berjuang dengan sekuat tenaga dengan tuntutan mereka diakui. Akhirnya
pemerintah New South mengakui hak kepeloporan assosiasi ini senilai 7.000 dollar
yang akan dibayarkan dengan tanah, sejalan dengan itu dalam bulan Februari 1838,
ketika assosiasi ini membeli tanah seluas 9.500 acre dekat Geelong seharga 7.919,
pemerintah memotong 7.000 sehingga mereka hanya membayar sisanya saja sebesar
915. Batman sendiri tidak lama hidup, ia meninggal pada tahun 1839. Sekalipun
akhirnya tuntutanya di akuioleh pemerintah dalam wujud kelaporanya, tidak dapat
dikatakan bahwa dia amat dihargai, walaupun sesungguhnya dia berhak
mendapatkan itu. Pada masa Batman, masa pemberian Grant (hadiah) tanah sudah
lewat. Oleh karena itu bukan hanya assosiasi Batman dan kelompok Fawkner saja,
tetapi juga Henty bersaudara pun harus membayar tanah yang sudah mereka garap
sejak tahun 1834 itu.

Sejarah Distrik Port philip dari tahun 1839 hingga tahun 1851
memperlihatkan kemakmuran dan perluasan daerah yang mantap. Kemajuan besar
nampak pada industri peternakan biri-biri dan golongan penduduk utama adalah
squatters. Biasanya para peternak tidak membeli tanah dari pemerintah mereka
hanya menyewanya. Tanah- tanah yang dibeli sebagian besar terletak disekitar
Melbourne, dan pemerintah telah mendapatkan sejumlah besar uang dari hasil
penjualan tanah itu. Akan tetapi, sebagian besar uang hasil penjualan tanah itu
mengalir ke Sydney. Penduduk Distrik Port Philip menghendaki agar uang itu
digunakan untuk kepentingan daerah Port Philip itu sendiri. keinginan penduduk ini
pada hakikatnya merupakan refleksi hasrat mereka lepas dari pemerintahan New
South Wales yang berpusat di Sydney. Penduduk Port Philip memandang Sydney
sebagai lambang yang hanya memberikan kewjiban kepada mereka. Bagi mereka
dari Sydney lah datangnya pengabaian transaksi jual beli tanah antara Batman
dengan penduduk asli. Dari Sydney jugalah keluar aturan bahwa untuk memiliki
tanah harus membayarnya. Penduduk Port Philip tidak mempunyai suara dalam
pemerintahan Sydney. Betul di Sydney ada Legislative Council, tetapi di dalamnya
tidak ada orang yang berasal dari Port Philip meminta kepada pemerintah Inggris
agar Distrik Port Philip dipisahkan dari New South Wales. Pemerintah Inggris
menjawab tuntutan ini dengan megubah jumlah Legislative Council sebagaimana
ditetapkan dalam Undang_undang tahun 1842. Dalam undang-undang itu di
tetapkan bahwa jumlah legislative council di New South Wales menjadi 36 orang,
24 orang dipilih oleh rakyat dan 12 orang diangkat oleh Gubernur. Dari yang 24
orang itu, 5 orang dipilih oleh rakyat di Distrik Port Philip dan 1 orang di pilih oleh
rakyat di Melbourne saja.

Bagi rakyat Port Philip semua perubahan itu tidak berpengaruh. Sydney jauh
dari tempat tinggal mereka, dan tidak ada alat komunikasi yang teratur yang
menghubungkan Sydney dan Port Philip. Untuk sementara mereka memilih orang
yang tinggal di Sydney untuk mewakili mereka dalam legislative council, sedangkan
bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya dan apa yg mereka kehendaki, tidak
seluruhnya diketahui oleh orang- orang yang mewakili mereka itu. Dengan demikian
rasa tidak puas semakin berkembang. Akhirnya dengan Australian Colonies
Government Act tahun 1850, Distrik Port Philip dipisahkan dari New South Wales
namanya diubah menjadi Victoria. Secara resmi koloni Victoria berdiri sendiri pada
tanggal 1 juli 1851. Sama dengan New South Wales, Victoria juga memiliki
Legislatif Council. Pengalama Victoria dibawah pemerintahan New South Wales
menyebabkan untuk beberapa saat lamanya rakyat Victoria kurang menyenangi New
South Wales, begitu juga sebaliknya. Perasaan saling membenci dan kurang suka ini
sesungguhnya menimbulkan kerugian di kedua belah pihak, terutama di bidang
ekonomi. Kedua belah pihak saling mengenakan pajak terhadap barang yang datang
dari koloni lain. Dengan demikian bukan kerja sama ekonomi yang lahir, melainkan
perang ekonomi. Keadaan seperti ini tumbuh selama lebih kurang 50 tahun.
Semunya bersumber pada pengalaman rakyat Victoria pada tahun-tahun 1840-an
yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Sydney. Namun keadaan yang
tidak menguntungkan kedua belah pihak itu berakhir ketika mereka bersama-sama
dengan koloni-koloni lain bersepakat membentuk federasi. Dengan lahirnya koloni-
koloni yang akhirnya berdiri sendiri itu, sempurnahlah penguasaan Inggris atau
seluruh daratan Australia.
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penduduk pertama Australia diperkirakan datang sekitar 42.000 dan 48.000
tahun yang lalu. Orang Australia pertama yang menjadi nenek moyang Penduduk
Asli Australia yang dikenal juga sebagai Aborigin sekarang, tiba melalui jembatan-
jembatan yang menghubungkan daratan atau lintasan laut dari benua yang kini
dikenal sebagai Asia Tenggara. Letnan James Cook memetakan Pantai Timur
Australia diatas kapal "HM Bark Endeavour" dan menyatakan tanah tersebut menjadi
milik Inggris pada tahun 1770. Replika kejadian ini lalu didirikan Fremantle,
Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun Australia yang ke-
200.
Namun ada catatan lain resmi tentang penemuan benua Australia oleh orang
Eropa. Ahli navigasi Belanda Willem Jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang
mencatat penemuan (terlihatnya) garis pantai Semenanjung York Peninsula di tahun
1606. Pada abad ke-17, Belanda memetakan seluruh garis pantai barat dan utara dan
menamakannya Holland Baru (New Holland), tetapi mereka tidak mencoba untuk
bermukim disana. Pada tahun 1770, saat James Cook berlayar menyusuri garis pantai
timur Australia, ja menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut
milik Inggris. Ekspedisi ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang
menjadi rangsangan untuk mendirikan koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai
ganti hilangnya koloni-koloni di Amerika (yang merdeka saat itu).
Wilayah Koloni Utama Inggris di New South Wales (NSW) diawali dengan
dibuatnya pemukiman di Pelabuhan Jackson oleh Kapten Arthur Phillip pada 26
Januari 1788. Tanggal ini kemudian menjadi hari nasional Australia, dan dikenal
sebagai Hari Australia. Selanjutnya berdiri koloni-koloni Inggris di Australia:
Tasmania,Queensland, Australia Barat, Australia Selatan, dan Victoria. Rasa tidak
puas di bawah NSW, telah mendorong rakyat di sana untuk memisahkan diri.
Selanjutnya keluarlah undang-undang yang bernama Australian Colonies
Government Act yang di dalamnya. memberikan penawaran kepada masing-masing
koloni untuk menyusun pemerintahan sendiri. Undang-undang itu pada
perkembangannya menimbulkan intercolonial jealousy yang akan terus menjadi pada
masalah poliotik yang antagonis. Sewjarah Australia selama 50 tahun dapat dikatakn
sebagai sejarah perpecahan sehingga pada akhir abad ke-19 dikehendaki persatuan di
antara koloni dan lahirlah Commonwealth of Australia. Sekalipun koloni itu sudah
diberi kebebasan mengatur dirinya ke dalam, namun urusan luar negeri masih tetap
berada di bawah Inggris. Selama Perang Dunia angkatan bersenjata Australia
diperbantukan pada pasukan Inggris, bergabung dengan ANZAC, ikut bertempur di
Gallipoli, Timur Tengah, dan daratan Eroopa. Pada PD II, menyadarkan Australia
untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam ANZUS dan SEATO. Mereka ikut
dalam Piagam Pendirian. PBB dan aktif kerja sama dengan Negara-negara
berkembang antara lain melalui Colombo Plan.
3.2. Saran
Di era milenial seperti ini sangat penting untuk pemuda pemudi penerus bangsa
untuk mengetahui akan sejarah, bukan hanya sejarah negaranya sendiri tetapi juga
penting akan sejarah di luar negaranya sendiri termasuk sejarah Austalia ini. Maka
dari itu makalah ini di sarankan menjadi salah satu sumber pembelajaran sejarah
Australia yang akan menambah wawasan bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumiatie, M.S. Sejarah Australia. Palangka Raya. : Badan penerbit Universitas PGRI
Palangka Raya.

Pellondo’U, D.R. 2015. Sejarah Benua Australia Dan Oceania. Makalah Skripsi. Kupang :
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Nusa Cendana.

Siboro, Julius. 2018. Sejarah Australia, Yogyakarta : Penerbit Ombak

Simboro, Julius. 1989. Sejarah Australia. Bandung : Tarsito

Clark, Manning. 1982. A Short History of Australia (terjemah). Jakarta : Seksi Sejarah
Fakultas Sastra Universitas Indonesia

Fentan. J. History Tasmania. 1884. London:Mcmillan &co.

Kaswati, A. 2019. Peranan Orang Portugis dan Spanyol dan pemgaruhnya Terhadap Penemu
Benua 1770. Jurnal Ilmiah Kependidikan 18(2) 21-26.

Kolit. D.K. 1974. Sejarah Australia Dan Selandia Baru. Kupang:Penerbit Nusa Indah.

Tanjung dkk. 2019. Sejarah Pasifik Barat daya. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Utari, D. R. 1999. Kolonisasi Bangsa Inggris di Australia dan akibatnya Bagi Kelangsungan
Hidup Suku Aborigin. Skripsi. Jember: Program Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai