Anda di halaman 1dari 45

PEMBENTUKAN KOLONI INGGRIS DI AUSTRALIA

(Di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceana)

Dosen Pengampu :
Dr. Sumardi, M. Hum
Guruh Prasetyo, M. Pd

Di susun oleh : Kelompok 2


Mareta Enggar Pramesti (200110302005)
Aulia Rachmanita Putri (200210302006)
Anggita Rizki (200210302007)

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembentukan Koloni Inggris di Australia”. Makalah ini penulis kerjakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania Program Studi
Pendidikan Sejarah. Penulis akui dalam penyusunan makalah masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis harapkan mendapat masukan-masukan dari
pembaca untuk membangun dan melengkapi kesempurnaan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, terutama kepada Bapak Sumardi M.Hum dan Bapak Guruh Prasetyo,
M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania di
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Jember. Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.3 Tujuan...............................................................................................................7
1.4 Manfaat.............................................................................................................7
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................................8
1.1 Latar Belakang Koloni Inggris di Australia...................................................8
1.2 Pendorong Pembentukan Koloni Inggris di Australia................................18
1.3 Perkembangan Koloni Inggris di Australia..................................................27
1.4 Dampak Adanya Kolonisasi Di Australia.....................................................32
BAB 3. PENUTUP..........................................................................................................38
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................38
3.2 Saran...............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................40
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan kedudukan garis lintang astronomisnya, benua Australia terletak
pada 10° LS-44°LS dan 113° BT-154° BT. Dari letak astronominya ini benua
Australia terletak di bumi belahan selatan dan sebagian besar perbatasannya
dikelilingi oleh samudera dan lautan yang mengitari benua ini. Bagian utara
berbatasan dengan wilayah Indonesia yaitu Laut Arafuru dan Laut Timor. Pada
bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan Antartika. Di bagian barat
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. dan, di bagian timur berbatasan
dengan Laut Coral, Laut Tasmania, dan Samudera Pasifik. Australia beribu kota
Canberra tetapi memiliki Kota terbesar Sydney. Austrlia mengunakan Bahasa
resmi Inggris hal ini dikarenakan Australia merupakan salah satu negara
persemakmuran Inggris (Commonwelth). Pemerintahan negara Australia masih
menyatu pada kerajaan Inggris sehigga Ratu merupakan simbol pemerintahaan
dan untuk mewakilinya di Australia pemerintahaan Inggris diwakili oleh
Gubernur Jendral. Bentuk negara australia adalah negara yang berbentuk monarki
konstitusional. (Patmasari, 2011:4)
Sampai pada abad ke 16 wilayah benua Astralia masih belum diketahui
dengan pasti oleh bangsa-bangsa Eropa. Hal ini bisa dilihat dari peta-peta yang
mereka buat. Keberadaan Australia dalam peta-peta yang dibuat orang Eropa
barua tercantum pada peta yang diterbitkan di Amsterdam dalam tahun 1594
dalam peta ini diujung selatan digambarkan daratanyang sangat luas dan diberi
nama Terra Australis. (Utari, 1999:2)
Orang Eropa yang pertama berlabuh di Australia adalah orang Belanda yaitu
William Jans berlabuh di pantai barat semenanjung York pada tahun 1606. Dalam
catatannya William Jans menyatakan bahwa penduduk asli negeri itu buas, kasar,
orang hitam yang bengis dan biadab. Setelah itu Dick Hartog yang juga dari
Belanda. Dick Hartog meninggalkan catatan yang ditulis diatas piring yang
menyatakan bahwa ia telah berlabuh di pulau-pulau yang sekarang bernama
Hartog Island pada 25 Oktober 1616 dan berlayar lagi menuju Banten pada 27
Oktober 1616. orang Belanda lain yang sampai di Australia adalah Frederick de
Houtman tahun 1619, Cartenz tahun 1623, De Witt 1628 dan Abel Tasman. Abel
Tasman merupakan orang Belanda terakhir yang menyelidiki Australia, karena
setelah diketahui bahwa penyelidikan Tasman tidak menghasilkan emas atau
perak pemerintah Belanda tidak lagi bersedia membiayai perjalanan tersebut. =
Setelah orang Belanda barulah ada orang Inggris yang mulai menyelidiki
wilayah Australia. Setelah diadakan penyelidikan terutama yang dilakukan James
Cook sebagai solusi atas permasalahan pembuangan narapidana yang dihadapi
oleh pemerintah Inggris pasca kemerdekaan Amerika maka diputuskan bahwa
pemerintah Inggris akan membuka koloni Inggris di Australia tepatnya di New
South Wales. Koloni ini akan dipimpin oleh Arthur Philip.
Kolonialisasi Inggris di Australia menjadi sebuah bencana besar bagi
penduduk Aborigin di Australia. Pada saat menetapkan Australia sebagai
koloninya, Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. Pemerintah Inggris
mengambil kebijakan dengan mengirimkan para narapidana kejahatan dari Inggris
dan Irlandia ke Australia. Kebijakan ini adalah salah satu cara untuk mengatasi
krisis ekonomi yang sedang terjadi. 2 Australia adalah sebuah benua yang terletak
dekat dengan benua Asia. Australia lebih sering disebut sebagai bagian dari dunia
Barat karena kehidupannya mirip Eropa Barat dan Amerika Serikat. Penduduknya
sebagian besar berkulit putih, sedangkan penduduk asli Australia yakni orang
Aborigin adalah orang-orang Australia pertama yang benar-benar menghuni
benua itu .3 Pembukaan koloni Inggris di Australia ini cukup menarik karena
motivasi awalnya bukan dagang tetapi sebagai tempat pembuangan narapidana.
Sehingga tentu akan banyak tantangan yang dihadapi mengingat wilayah yang
sebelumnya masih dalam jaman batu akan dikelola dan ditempati orang-orang dari
jaman Revolusi Industri yang pada dasarnya mereka adalah penjahat. Bagi
Inggris, Australia adalah “penjara terbuka” dan merupakan tempat pembuangan
para narapidana. Karena Australia pertama kali dibuka dengan tujuan sebagai
penjara, hal ini banyak sekali menentukan banyak sekali masalah. (Utari, 1999: 4-
5) Dalam makalah ini akan dibahas mengenai alasan, dorongan dan
perkembangan pembentukan koloni Inggris dibawah pimpinan Arthur Philip
dengan rentang waktu 1788-1792 ketika koloni mulai datang sampai masa
kepemimpinan Philip sebagai gubernur selesai.
Australia sebelum menjadi salah satu bagian dari kelompok negara maju pada
abad 21 M sangatlah panjang. Pembentukan negara Australia menjadi negara
adidaya tidak terlepas dari peran dan jasa dari negara Inggris. Inggris merupakan
sebuah negara yang pernah menduduki Australia pada paruh waktu abad ke-18 M.
Yang melatarbelakangi Inggris menduduki wilayah Australia disebabkan oleh
ledakan jumlah narapidana di wilayah Inggris sebagai akibat dari tingkat
kriminalitas yang semakin tidak bisa dikendalikan sehingga penjara-penjara
menjadi penuh dan sesak. Karena itulah pemerintah Inggris memiliki pandangan
untuk menelurkan kebijakan deportasi narapidana dari Inggris ke wilayah yang
lain.
Menurut laporan dari Joseph Bank (Botani Inggris) yang telah tergabung
dalam ekspedisi penjelajahan samudera James Cook ke dunia timur pada 1766-
1775 M) menyebutkan mengenai adanya wilayah di kawasan pantai timur
Australia yang mempunyai karakteristik geografis yang hampir sama dengan
wilayah negara Inggris, sehingga ia memikirkan untuk menjadikan wilayah pantai
timur Australia tersebut menjadi wilayah deportasi narapidana dari Inggris karena
wilayah itulah yang dianggap layak apabila dihuni bagi narapidana karena
memiliki karakteristik georgrafi yang sama dengan wilayah negara Inggris. Dari
situlah menjadi langkah awal dimulainya eksploitasi wilayah Australia oleh
pemerintah Negara Inggris sehingga secara lambat laun berdirilah wilayah koloni
baru di wilayah Australia yang dilatarbelakangi oleh motif ekonomi disamping
motif sosial tersebut.
Kolonialisasi Inggris di Australia selama ±1 abad menjadikan Australia
berhasil menjadi negara swasembada merdeka yang memiliki 7 negara bagian
pada awal abad ke-20 M. Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka penulis
mengangkat judul “Pembentukan Koloni Inggris di Australia” dalam makalah kali
ini yang didalamnya mengkaji mengenai latar belakang pembentukan koloni
Inggris di Australia, pendorong koloni Inggris di Australia, perkembangan koloni
Inggris di Australia, dan dampak kolonisasi Inggris di Australia
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana latarbelakang pembentukan koloni Inggris di Australia?
2. Apa faktor pendorong koloni Inggris di Australia?
3. Bagaimana perkembangan koloni Inggris di Australia?
4. Apa dampak kolonisasi Inggris di Australia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui latarbelakang pembentukan koloni Inggris di Australia
2. Mengetahui faktor pendorong konoli Inggris di Australia
3. Mengetahui bagaimana perkembangan koloni Inggris di Australia
4. Mengetahui dampak kolonisasi Inggris di Australia
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam menulis
makalah
2. Bagi pembaca, menambah wawasan mengenai pembentukan koloni
Inggris di Australia
3. Bagi ilmu pengetahuan, menambah sumber referensi mengenai sejarah
benua Australia
BAB 2. PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang Koloni Inggris di Australia


Kolonialisasi berasal dari Bahasa Latin yaitu Colonia yang berarti tanah
pemukiman atau jajahan. Dalam arti luas adalah pemukiman warga suatu
negara di wilayah luar negara mereka, biasanya suatu wilayah diseberang
lautan yang kemudian mereka nyatakan sebagai wilayah mereka. Colonia
adalah orang-orang yang bermukim di koloni. Proses pemindahan orang-orang
(berpindahnya orang-orang) dari negara induk ke negara koloni, disebut
kolonialisasi. Jadi kolonialisasi bangsa Inggris di Australia adalah proses
pemukiman bangsa Inggris di wilayah Australia yang bertujuan untuk
membuka wilayah Australia bagi hunian orang-orang Inggris (dari negara
induk) diseberang lautan, yaitu Australia. Biasanya orang-orang Inggris
dimukimkan oleh pemerintah Inggris di Australia adalah orang-orang yang
terlibat dalam perkara pidana. Jadi kebanyakan kaum kolonial tersebut adalah
para narapidana. (Utari, 1999: 5)
Pada abad ke-16 M saat pemerintahan Henry VIII, Inggris mengalami
polemik krisis sosial sebagai akibat dai keotoriteranisme pemerintahan
Inggris. Raja Henry VIII telah membuat larangan mengenai ajaran katolik di
Inggris serta pemberlakuan ajaran anglikan bagi seluruh masyarakat Inggris.
Alasan Henry VIII melarang ajaran katolik karena kehendaknya untuk
menceraikan istrinya yakni Catherine untuk menikah dengan Anne Boleyn
dari Perancis yang tidak disetujui oleh Paus di Roma karena ajaran katolik
hanyalah memperbolehkan menikah sekali dalam seumur hidup. Karena
itulah masyarakat Inggris yang tidak mau meninggalkan ajaran katolik dan
beralih pada ajaran anglikan secara otomatis akan dipidanakan pemerintah
Inggris sehingga tidak sedikit dari masyarakat Inggris yang masuk penjara
oleh raja Henry VIII pada saat itu.
Ketika awal abad ke-17 M, Inggris juga mengalami polemik krisis agraris,
hal tersebut menyebabkan tindak kejahatan pada masyarakat pada saat itu.
Polemik krisis agraris tersebut semakin membuat penjara penuh dan sesak
yang didominasi oleh perampok, pencuri dan golongan umat katolik Inggris
yang enggan berpindah menganut ajaran alikan dari periode sebelumnya.
Karena semakin penuh penjara di Inggris otomatis menyebabkan pemerintah
Inggris memikirkan untuk mendeportasi para narapidana menuju suatu tempat
yang baru.
Deportasi narapidana yang telah dipikirkan tersebut dapat terealisasikan
pada tahun 1607 ketika Inggris telah menduduki kawasan Amerika sebagai
langkah awal dari deportasi narapidana di Inggris. Akan tetapi secara lambat
laun wilayah koloni Inggris di Amerika mengalami ledakan penduduk
sehingga deportasi narapidana tidak lagi dilanjutkan.
Pada paruh abad ke-18 M, James Cook tengah dalam perjalanan ekspedisi
menuju ke dunia Timur sehingga ia sampai ke kawasan Auatralia. Pada saat
ekspedisinya James Cook melibatkan Joseph Bank (Botani Inggris) untuk
dapat mengeksplorasi wilayah-wilayah baru. Laporan Joseph Bank pada
pemerintah Inggris yang tengah menyatakan mengenai adanya wilayah
dikawasan pantai timur Australia yang memiliki kesamaan karakteristik
geografi dengan negara Inggris dapat menarik perhatian pemerintah Inggris
saat itu, karena Inggris tengah mengalami ledakan narapidana sehingga
menganggap wilayah pantai timur Australia tersebut memiliki banyak
kesamaan dengan geografis negara Inggris sehingga dianggap cocok untuk
digunakan tempat deportasi narapidana Inggris. Sehingga pada tahun 1792 M
secara resmi Inggris mendirikan koloni New South Wales di pantai timur
Australia sebagai kawasan deportasi narapidana dari negara Inggris.
Pendirian koloni Inggris di Australia pada sisi lain juga dilatarbelakangi
oleh “naval supply and maritime base” yang dikaitkan dengan “swing to the
east” didalam rangka efisiensi dalam pelayaran dan perdagangan Inggris
dengan Cina. Pembukaan koloni di New South Wales secara ekonomi
dimaksudkan untuk dapat menyediakan tempat persinggahan untuk kapal-
kapal Inggris yang akan melintas Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Kolonisasi Inggris di Australia bermula dari kawasan New South Wales yang
kemudian terus mengalami perkembangan sehingga menjadi enam daerah
koloni yang masing-masing berdiri secara otonom. Koloni-koloni lain
kemudian dengan nama Tasmania,, Queensland, Asutralia Barat (Western
Australia), Victoria, dan Australia Selatan (Southern Australia) dengan
demikian seluruh benua Australia telah diduduki oleh Inggris.

1.1.1 Menyediakan Koloni Pidana Setelah Lepasnya Amerika Pada 1776


Ditinjau dari segi politik, latar belakang bangsa Inggris melakukan
kolonialisasi di Australia antara lain dari kebijaksanaan pemerintah Raja
Henry VIII tahun 1753, yang sebagian besar rakyatnya memisahkan diri dari
Gereja Katolik Roma, karena alasan pribadi raja Inggris itu sendiri. Seperti
diketahui Raja telah menikah dengan Catharina dari keluarga ningrat Spanyol,
tetapi karena pernikahan yang sah ini, tidak mempunyai seorang keturunan,
maka Ia menikah dengan lagi dengan wanita Prancis, yaitu Anna Boleyn.
Untuk mengesahkan pernikahan yang kedua ini secara adat tidaklah mungkin
tanpa alasan-alasan yang prinsipil, sehingga Paus tidak dapat mengesahkan
pernikahannya dengan Anna Boleyn. Raja Henry VIII mulai memisahkan diri,
dan mulai menyatakan mulai saat itu bukan saja sebagai raja Inggris, tetapi
juga kepala agama dalam kerajaannya, yaitu orang yang memimpin Gereja
Warga Negara Inggris yang tidak mau taat kepadanya diapandang sebagai
pengkhianatan, sehingga dapat dihukum. Ratusan ribu warga negara Inggris
dipenjarakan di Inggris, dibuang ke Amerika Utara (AS sekarang) atau
dihukum mati. Hal ini berlangsung terus hingga permulaan abad XIX. (D.K
Kolit dalam Utari, 1999: 11)
Menjelang akhir abad XVIII “kejahatan” di Inggris memuncak
sehingga masa ini dijuluki dengan nama “tha carnaval of crime”- pesta
kejarahatan. Sebagian besar kejahatan ini adalah karena ketidaktaatan mereka
kepada raja Inggris sebagai kepala agama masyarakat yang paling menderita
dalam hal ini adalah orang-orang Irlandia diungsikan. Dalam tempo kurang
lebih satu abad, satu setengah juta orang Irlandia diungsikan ke Amerika
Utara. Setelah Amerika Serikat terbentuk sebagai negara yang merdeka pada
4 Juli 1776, pembuangan para tahanan politik dan para narapidana ke Amerika
Serikat diberhentikan. (Utari, 1999: 12)
Penghentian pengiriman narapidana ke Amerika menyebabkan pemerintah
Inggris memikirkan kembali tentang wilayah pembuangan lain. Hal ini
dikarenakan bahwa hukum yang berlaku di Inggris masih menetapkan
hukuman buang bagi narapidana. Penerapan hukuman buang ini dilakukan
karena penjara-penjara di Inggris sudah terlalu penuh. Seperti yang dikatakan
oleh Edmund Burke dalam parlemen tahun 1786 yang menyatakan bahwa
“penjara telah terlalu penuh dan melebihi ukuran seharusnya”. (Scott,
1950:40)
Perlu diketahui pemerintah Inggris sebelumnya menempatkan para
narapidana di kapal-kapal bekas sebagai solusi ketiadaan tempat bagi para
narapidana. Tetapi hal ini tidak dapat memecahkan masalah. Selain itu
menurut Sydney dalam suratnya tanggal 18 Agustus 1786 kepada Departemen
Keuangan menyatakan bahwa penjara di kerajaan Inggris terlalu penuh dan
sangat membahayakan bukan hanya masalah tentang kaburnya mereka tetapi
juga kekhawatiran akan adanya penyakit menular. Ia menyarankan agar segera
dibentuk tempat pembuangan bagi narapidana (Clark, 1955:33).
Burke juga mengatakan bahwa ada 100.000 narapidana Inggris yang
mendapat hukuman buang dan masalah ini harus segera diselesaikan.
Pemerintah Inggris mencoba membuat tempat pembuangan di barat daya
Afrika. Beberapa ratus narapidana telah dikirim kesana tetapi tempat tersebut
jauh dari layak. Menurut Burke mengirim narapidana ke Afrika sama saja
dengan keadilan yang kejam. Masalah tentang tempat pembuanagan atau
penal settlement mulai dibicarakan pada masa kabinet William Pitt. Setelah
kegagalan pembentukan tempat pembuangan di barat daya Afrika. Muncul
usulan dari Joseph Banks pada tahun 1779, orang yang ikut dalam perjalanan
James Cook, ia menyarankan bahwa New Holland (daratan Australia) adalah
tempat yang cocok untuk tempat pembuangan. Dalam usulannya ia
memberikan bukti tentang kelayakan Botany Bay sebagai tempat pembuangan
dengan alasan ia menemukan banyak tanaman dan tumbuhan di wilayah ini.
Namun, usulan ini belum diterima sepenuhnya. (Scott, 1950:42)
Empat tahun kemudian James Maria Matra orang yang juga ikut dalam
perjalanan James Cook menulis surat kepada Menteri Dalam Negeri Inggris
tahun 1783, Lord Sydney. Dalam suratnya ia menyatakan bahwa penderitaan
masyarakat Amerika mungkin akan dapat dikurangi dengan mengirim mereka
ke New Holland. Disana ada banyak tempat kosong, ada kesempatan untuk
mengadakan hubungan dagang dengan India, Cina dan Jepang dan mungkin
dibawah perlindungan Inggris mereka akan dapat membangun pemukiman di
selatan dan akan memperoleh kekayaannya yang telah hilang di Amerika.
(Scott, 1950:42)
Hal ini kemudian ditindak lanjuti dengan amandemen UU 1776. Proposal
pembentukan tempat pembuangan diterima oleh parlemen walaupun dengan
terbatasnya dukungan dan akhirnya pada tahun 1784 parlemen menyetujui UU
Pembuangan baru yang berda dibawah koloni Australia yang akan dibangun.
(Greenwood,1955:4).

1.1.2 Menyediakan Tempat Persinggahan Dan Pangkalan Pemasokan


Bekal Kapal-Kapal Inggris Yang Melintasi Samudera Hindia Dan
Samudera Pasifik
Pada tahun 1785 George Young menyampaikan kepada pemerintah secara
rinci tentang rencana pembukaan pemukiman di New Holland. Rencana ini
dianggap efektif jaraknya yang sangat jauh sehingga memungkinkan
narapidana tetap berada disana selamanya. (Scott,1950:43)
Oleh karena itu, dalam suratnya tanggal 18 Agustus1786 Sydney sebagai
Menteri Dalam Negeri sudah berani mengusulkan kepada pemerintah tentang
pembentukan koloni di Botany Bay. Dan dia juga meminta agar Kepala
Departemen Keuangan untuk dengan segera menghitung kebutuhan yang akan
diperlukan dan menyediakan sejumlah kapal dengan kebutuhan-kebutuhan
lain seperti persediaan pangan selama dua tahun, alat-alat perantaian dan lain-
lain.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pembukaan tempat pembuangan dan
pembentukan koloni di Botany Bay tidak mendapat dukungan sepenuhnya
dari parlemen. Penolakan tentang rencana ini salah satunya datang dari
Alexander Dalrymple yang ia nyatakan dalm pidato penolakannya di
parlemen. Dia menolak rencana ini dengan alasan bahwa pertama rencana
pembentukan koloni bersamaan dengan konflik antara Inggris dengan koloni
lama yaitu Amerika. Kedua rencana pembentukan koloni ini akan semakin
mengundang orang untuk cenderung melakukan kejahatan karena mereka tahu
bahwa mereka akan dikirim ke wilayah dengan iklim yang baik dan mereka
akan menjadi pemilik daerah tersebut. (Clark, 1955:38)
Walaupun begitu rencana pembentukan koloni di Botany Bay tetap
dilaksanakan terbukti dengan adanya pengangkatan Arthur Philip sebagai
gubernur di New South Wales seperti yang tertulis dalam surat Lord Sydney
pada Philip tahun 1786 menyatakan bahwa Philip akan diangkat menjadi
gubernur di wilayah New South Wales, dalam surat ini juga diterangkan
wilayah –wilayah yang akan menjadi kekuasaannya. Secara resmi
pembentukan koloni Inggris di Australia diumumkan oleh raja Inggris dalam
pidato pembukaan di parlemen tahun 1787. Setelah itu ditentukanlah bahwa
akan dikirim armada pertama menuju Botany Bay atau New South Wales
yang terdiri dari 11 kapal.
Menurut Scott (1950:48) Arthur Philip adalah orang yang dipercaya oleh
raja George III. Armada pertama berangkat dari Inggris pada tanggal 13 Mei
1787 yang terdiri dari kapal Syrius, Supply, tiga kapal persediaan makanan,
dan enam kapal yang mengangkut narapidana, semua berjumlah 11 kapal.
Arthur Philip tiba di Botany Bay pada tanggal 18 Januari 1788 dan dua
hari kemudian semua kapal sudah berlabuh di wilayah ini, yang sesuai dengan
saran Joseph Banks. Dalam perjalanan mereka, yang meninggal berjumlah 32
orang. Dalam suratnya kepada Sydney tertanggal 15 Mei 1788 Philip
mengatakan bahwa Botany Bay tidak cocok dijadikan sebagai pemukiman
karena tanahnya tidak subur, banyak rawa, sumber air yang tidak mencukupi
dan seringnya terjadi banjir. Kemudian pada siang hari saat ia sampai di
Botany Bay Philip memutuskan untuk menyelidiki Port Jackson yang sudah
ditandai dalam peta yang dibuat James Cook. Philip menyatakan bahwa Port
Jackson adalah pelabuhan paling baik di dunia dan ia memberi nama Sydney
sebagai rasa hormatnya kepada menteri dalam negeri Inggris tersebut (Clark,
1955:45).

1.1.3 Membuka Wilayah Australia Sebagai Tempat Pemukiman Para


Narapidana
Segera setelah membangun Port Jackson, Philip mengirim sejumlah orang
ke Norfolk Island dengan kapal Supply dibawah komando Kapten P.G. King.
Narapidana dan pasukan Angkatan Laut diperintahkan untuk membuat
pemukiman dalam rangka mencegah pendudukan yang dilakukan oleh
Perancis. Philip mengatakan wilayah ini sebagai tempat yang mungkin sejak
sekarang akan menjadi tempat yang berguna. Di wilayah ini diperintahkan
untuk menanam kapas, rami, jagung dan makanan lain (Greenwood, 1955:5).

 KESULITAN NARAPIDANA INGGRIS PASCA PERPINDAHAN KE


AUSTRALIA
Bukanlah hal mudah untuk membuat pemukiman di wilayah asing yang
jauh dari negara induk apalagi yang diandalkan adalah para narapidana. Hal
ini pernah dikemukakan Philip dalam suratnya pada Sydney antara tahun
1788-1790. dalam suratnya di tahun-tahun ini ia mengeluhkan tentang tidak
adanya keahlian yang dimiliki oleh narapidana sehingga semakin menyulitkan
pembentukan koloni yang baik. Dikatakan bahwa hanya ada sedikit ahli kayu
dan sebagian dari mereka sakit. Seandainya saja permintaannya dulu sebelum
berangkat ke New South Wales dipenuhi bahwa seharusnya orang-orang yang
dikirim ke wilayah ini tidak hanya narapidana tetapi juga petani, ahli
bangunan dan orang-orang yang punya ketrampilan tentu keadaan tidak sesulit
yang terjadi karena mereka mampu melakukan sesuatu dengan mandiri, tidak
100% tergantung pada pemerintah. Sayangnya yang terjadi tidak seperti itu,
para narapidana selain tidak mempunyai keahlian apapun juga malas bekerja.
Mereka hanya bersedia bekerja jika diawasi yang menambah masalah adalah
hanya sedakit orang yang mau menjadi pengawas para narapidana.
Oleh karena itu, dalam suratnya pada Grenville tertanggal 17 Juni 1790
Philip meminta dikirimkan pemukim bebas untuk mengawasi narapidana yang
bekerja. Permintaan serupa disampaikan pada Sydney tertanggal 30 Oktober
1788. selain itu ia sampaikan bahwa pemukim bebas juga diperlukan untuk
mengolah lebih banyak tanah karena hanya ada sedikit orang yang bersedia
mengolah tanah termasuk pegawai yang rata-rata hanya mengolah tanah seluas
satu acre.
Para narapidana meskipun berstatus sebagai orang terhukum tetap saja
mencuri dan membuat kerusuhan. Sampai Mei 1788 tercatat enam narapidana
yang meninggal karena konflik antar narapidana, untuk mengatasi hal ini
diusulkan membentuk pengadilan (Clark,1955:48).
Sejak awal kedatangan armada pertama di New South Wales, Para
pemukim telah mengalami banyak kesulitan, terutama mengenai makanan.
Ketika berlayar dari Inggris armada Philip telah membawa perbekalan
makanan dan juga benih-benih tanamn. Selain itu, ia juga sempat singgah di
Brazil untuk menambah persediaan benih tanaman dan buah-buahan. Usaha
menanam benih ini pada tahun-tahun awal banyak mengalami kegagalan.
Hampir semua laporan dan surat-surat baik dari Philip, pejabat lain atau dari
narapidana berisi tentang keluhan kuranganya bahan pangan dan seringnya
terjadi kelaparan.dalam surat tertanggal 15 Mei 1788 Philip menyatakan
bahwa sebagian makanan banyak yang hilang karena dicuri ataupun karena
tergenangnya dek kapal Supply yang berisi bahan makanan.
Selain itu juga disebutkan bahwa tanaman-tanaman dan hasil panen
dirusak oleh serangga dan tikus. Pada bulan September 1788 terjadi lagi gagal
panen, benih-benih yang tersisa di kapal Supply seperti gandum dan barley
dirusak oleh serangga serta hilangnya hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Oleh karena itu, koloni di New South Wales tetap tergantung pada kiriman
persediaan bahan pangan dari Inggris. Pengiriman bahan pangan dari Inggris
pun tidak dapat dipastikan kedatangannya, seperti ketika kapal Guardian yang
mengangkut bahan makanan tenggelam di dekat Tanjung Harapan pada bulan
Desember 1789 yang menyebabkan tidak adanya bantuan pangan dari Inggris
selama dua tahun. Contoh lain adalah banyaknya kerusakan bahan pangan
pada saat perjalanan dari Inggris ke New South Wales sehingga bahan pangan
yang dibawa sudah tidak layak untuk dimakan. Untuk mengatasi hal ini
pemerintah koloni biasanya mengirim kapal-kapal mereka ke Batavia atau
Tanjung Harapan. Usaha lain yang dilakukan oleh Philip dalam rangka
mengurangi kelangkaan bahan pangan adalah dengan membuka pemukiman
baru dia Parramatta yang sebelumnya dikenal dengan Rose Hill. Tanah di
wilayah ini cukup subur dan sudah diusahakan untuk mengembangkan
pertanian. Mulai saat itu Philip juga memberikan janji pada narapidana yang
berkelakuan baik akan diberi hadiah tanah untuk diolah secara mandiri.
Kesulitan-kesulitan mendapatkan bahan pangan akhirnya memaksa
pemerintah koloni untuk mengurangi jatah makanan per minggu. Tentang hal
ini bisa dilihat dalam tulisan Tench. Ia menyatakan bahwa sebelumnya jatah
makan mereka per minggu adalah 8 pounds gandum, 5 pounds daging babi
dan 6 ons mentega dikurangi menjadi 5 pounds gandum, 3 pounds sampai 5
ons daging babi. Lalu ketika pada tanggal 27 Maret 1790 diumumkan bahwa
kapal yang membawa persediaan bahan makanan tidak datang. Oleh karena
itu, ada pengurangan lagi jatah makanan yang diberlakukan sejak 1 April
untuk semua orang tanpa terkecuali yaitu 4 pounds gandum, 2 ½ daging babi
dan 1½ pounds beras per minggu (Clark, 1955:57-58).
Selain masalah pangan yang juga harus dihadapi oleh penduduk koloni
adalah masalah sandang. Pada pertengahn tahun 1789 sudah banyak laporan
yang menyatakan bahwa baju dan kain yang mereka pakai sudah usang dan
tidak dapat dipakai pada musim dingin. Sepatu yang mereka punya juga sudah
tidak dapat dipakai. Hal yang serupa juga dialami oleh Angkatan Laut, tentara-
tentara sudah tidak bersepatu, jatah makanan mereka juga dikurangi. Hal
inilah yang menyebabkan Angkatan Laut mulai berbisnis sejak tahun 1792.
Dalam suratnya kepada Sydney Philip meminta untuk dikirimkan pakaian,
sepatu dan rok dalam jumlah besar.
Hal yang menarik dalam masa awal kedatangan kulit putih adalah interaksi
pertama mereka dengan pribumi dalam hal ini Aborigin. Ditulis oleh Philip
dalam suratnya pada Sydney 15 Mei 1788 bahwa ketika ia sampai di Botany
Bay orang-orang Aborogin mendekat dan membawa senjata tetapi ketika
senjata itu diminta mereka memberikannya. Pada awal pertemuan ini tidak
terjadi peselisihan antara kulit putih dan Aborigin. Dijelaskan oleh Philip
bahwa mereka tidak berpakaian tetapi tubuhnya dihiasi oleh gambar, mereka
juga memakai manik-manik di leher mereka. Orang-orang Aborigin juga
mendatangi pemukiman kulit putih di Port Jackson. Merekla selalu ingin tahu
termasuk bagaimana cara memasak daging dengan air mendidih dan bumbu-
bumbu. Hal ini terjadi ketika mereka mencoba mendekati tungku dan wadah
yang di dalamnya sedang direbus daging. Mereka juga tertarik dengan api
yang mudah dibuat. Biasanya orang Aborigin kesulitan mendapat api karena
mereka harus membawanya dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu mereka
juga ingin tahu lebih banyak tentang kapal-kapal Inggris yang ukurannya
sangat besar. Menurut Philip jumlah mereka seluruhnya di wilayah Botany
Bay, Port Jackson, Broken Bay dan teluk sekitarnya tidak kurang dari 1500
orang (Clark,1955:66).
Selam enam minggu di Port Jackson orang-orang kulit putih hanya
menerima satu kali kunjungan dari orang Aborigin. Mereka terdiri dari dua
orang yang berjalan-jalan di sekitar pemukiman selama setengah jam. Mereka
terlihat mengagumi apapun yang mereka saksikan. Selama itu tidak ada
perselisihan antara kulit putih dengan Aborogin. Philip memberlakukan
hukuman keras bagi siapa saja orang kulit putih yang merusak hubungan baik
ini.
Ternyata tidak lama kemudian muncul konflik antara kulit putih dan
Aborigin yang disebabkan kesalahan kulit putih yang memperlakukan mereka
dengan buruk selama bulan Mei. Pada tanggal 21 Mei 1788 seorang
narapidana yang tinggal di wilayah pertanian terkena tombak orang Aborigin
di punggungnya yang menancap dengan kedalaman 3 inci. Ada juga beberapa
baju narapidana yang ditemukan sobek dan berdarah. Karena orang kulit putih
terus memperlakukan orang Aborigin dengan buruk maka banyak orang kulit
putih yang dibunuh oleh mereka. Tetapi menurut Tench pada kelanjutannya
yang banyak mati adalah orang Aborigin sendiri dikarenakan penyakit cacar.
Pada tahun terakhir kepemimpinan Arthur Philip telah terlihat cukup
kemajuan. Pada tahun 1792 meskipun terjadi kekeringan mereka telah berhasil
memperoleh hasil panen yang cukup untuk diberikan pada narapidana dan
untuk persediaan bibit tahun depan ataupun untuk keperluan lain. Tanah yang
sudah diolah kira-kira 1000 acre, 800 untuk jagunga dan sisanya untuk
gandum dan barley. Sedangkan tanah yang sudah diolah di Parramatta sekitar
416 acre dan 97 acre masih dalam proses pembersihan (Clark,1955:61-62).
Philip mengakhiri masa tugasnya pada tahun 1792, ia berlayar ke Inggris
pada bulan Desember. Alasan Philip meminta berhenti adalah karena penyakit
perut kronis yang ia derita.
Jadi latar belakang kolonialisasi bangsa Inggris di Australia
ditinjau dari segi politik karena warga negara Inggris yang tidak taat pada Raja
Henry VIII sehingga dianggap sebagai penghianat dan dihukum.
Meningkatnya jumlah kejahatan akibat ketidaktaatan mereka pada Raja
Inggris, mengakibatkan setengah juta penduduk Irlandia diungsikan ke
wilayah Australia. Dari segi ekonomi, kolonialisasi bangsa Inggris di
Australia. Dari segi ekonomi, kolonialisasi bangsa Inggris di Australia karena
adanya peningkatan jumlah kriminal akibat dari Revolusi Industri di Inggris.
Salah satu jalan keluar yang diambil pemerintah Inggris adalah membuka
wilayah Australia sebagai tempat pemukiman para narapidana.

1.2 Pendorong Pembentukan Koloni Inggris di Australia


Australia merupakam Negara benua yang berlokasi pada 35°15’LS -
149°28’BT ini merupakan benua yang berada di selatan Benua Asia. Benua
Australia merupakan kawasan terpencil yang hanya bertetanggakan Selandia Baru
saja. Kawasan ini sesungguhnya telah memiliki penduduk asli, dan tidak
ditemukan oleh Bangsa Eropa. Penduduk kulit hitam Aborigin lah yang menjadi
pemiliki sah dari Benua Australia. Namun sejarah pada umumnya bersifat
Eurocentrism yang kemudian menempatkan Bangsa Eropa sebagai bangsa yang
paling superior diantara bangsa-bangsa yang lain. Hal ini didasarkan pada doktrin
bahwa Bangsa Eropa merupakan bangsa yang terpilih untuk memperbaiki
manusia kembali menuju peradaban. Sebelum kedatangan Bangsa Eropa, suatu
bangsa di sebuah wilayah dianggap sebagai bangsa yang tidak memiliki
peradaban. Pada akhirnya penulis pun akan mengulas kedatangan Bangsa Eropa
ke Australia dan interaksi sebelum Bangsa Eropa datang ke Australia.

(Gambar.1 Peta New South Wales, Australia)


Australia merupakan wilayah teritori overseas bagi Britania Raya, yang di
deklarasikan berdasarkan pendaratan pertama oleh James Cook pada 1770 di New
South Wales. Benua Australia pada akhirnya dijadikan sebagai tempat
pembuangan para narapidana dari Inggris. Hal ini disebabkan karena pasca
kemerdekaan Amerika Serikat pada 1776, Amerika Serikat menolak upaya Inggris
untuk membuang pada narapidana ke tanah Amerika Serikat. Sehingga kemudian
Inggris menjadikan Australia sebagai alternatif tempat pembuangan para
narapidana dari Inggris. Gubernur pertama yang memerintah di Australia adalah
Sir Arthur Philip. Arthur Philip merupakan pelaut handal Inggris, yang kemudian
diutus oleh Ratu Inggris untuk melakukan ekspedisi dengan delapan kapal laut
yang berisi para narapidana dan berbagai kebutuhan sepanjang perjalanan
meskipun dalam perjalanan banyak sekali narapidana yang meninggal dunia.
Arthur Philip berhasil mendaratkan kapalnya di Sydney. Pendaratan Atrhur Philip
inilah yang dikenal kemudian sebagai Australian Day oleh masyarakat Australia.
1.2.1 MOTIF PEMBENTUKAN KOLONI INGGRIS DI NEW SOUTH
WALES (AUSTRALIA)
New South Wales merupakan koloni yang didirikan sebagai tempat
pembuangan para narapidana dari Inggris yang dikarenakan di Inggris tempat
untuk penampungan narapidana sudah penuh (over capacity). Namun disamping
itu terdapat motif utama yang mendorong Inggris untuk membuka atau
membentuk koloni yang berada di New South Wales yakni dengan adanya :
1. PENAL SETTLEMENT
 Revolusi Industri (1760-1830M)
Revolusi Industri ialah sebuah kejadian dimana menjadi titik balik
terjadinya perubahan yang bersifat radikal serta besar di seluruh Eropa
bahkan di dunia. Sebelum masuknya abad ke-18 sistem perekonomian
masyarakat Eropa bergantung sistem ekonomi agraris. Namun memasuki
pada abad ke-18 terjadilah suatu peristiwa yang mana mulai diberlakukan
penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang akan dijadikan alat-
alat produksi pada pabrik-pabrik. Maka perubahan inilah yang di namakan
dengan Revolusi Industri. Sebelum mengenal alat-alat mekanis, masyarakat
Eropa kala itu bekerja dengan menggunakan alat-alat yang bersifat manual
atau biasa menggunakan tenaga manusia untuk mempermudah kegiatan
mereka diberbagai sendi kehidupan. Revolusi industri disini pastinya
membawa beberapa dampak, yakni meliputi dampak positif serta dampak
negatif.
Jika dipandang dari segi dampak positif, revolusi industri pasti memiliki
sebuah tujuan yang menguntungkan. Dampak ini tentu saja berpengaruh pada
segala sendi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, bidang sosial
serta pula bidang budaya. Dampak positif adanya revolusi Industri ini yakni
mengarahkan inggris ke arah yang lebih maju dan modern dalam bidang
pengetahuan serta teknologi. Namun apabila dilihat pada dampak negatif,
revolusi industri pun memiliki dampak negatif yang nantinya akan menjadi
faktor pendorong mengapa terbentuknya koloni Inggris di Australia. Dampak
negatif adanya revolusi industri ini salah satunya yakni menyebabkan banyak
pengangguran kala itu. Sebab banyak tenaga manual atau tenaga manusia
yang digantikan dengan berbagai alat-alat mekanis. Dengan banyaknya
pengangguran masal ini, menyebabkan tingginya angka kemiskinan dan
kejahatan yang semakin memingkat hingga terjadilah kemerosotan dalam
masyarakat atau biasa disebut “The Carnaval of Crime” . Pada akhirnya
kondisi tersebut menjadi sangat buruk dan mulai banyaknya tindak kejahatan
serta tindak kriminalitas yang berdampak pada membludaknya tahanan atau
over capacity di penjara-penjara Inggris. Untuk mengatasinya, opsi hukuman
mati untuk kejatahan-kejahatan ringan semisal pencurian sempat diterapkan.
Namun karena dianggap keras, kebijakan tersebut tidak dilanjutkan.

(Gambar 2. Potret gelap Inggris pada abad ke-17. Tampak para


gelandangan-gelandangan memenuhi jalanan kota hingga desa)

Pada akhirnya pemerintah Inggris membuat opsi lain untuk mengatasi hal
tersebut. Lalu dengan adanya usul yang di dipaparkan oleh Joseph Banks
tentang Botany Bay (New South Wales) yang mana ia mengusulkan Botany
Bay sebagai tempat pembuangan narapidana yang baru hingga usulan tersebut
disetujui oleh Kabinet William Pitt. Alasan Banks memilih New South Wales
sebagai daerah pembuangan narapidana yakni Jarak New South Wales
(Australia) yang sangat jauh dari Inggris, sehingga tidak memungkinkan
untuk para tahanan melarikan diri. Banks pun menjelaskan dan menambahkan
argumennya mengenai hal tersebut bahwa tanah tanah yang ada di New South
Wales ini memiliki tanah yang sangat subur. Ia mengklaim bahwa nantinya
para tahanan akan mampu bertahan hidup sendiri tanpa harus
menggantungkan segala bantuan dari Negara Induknya (Inggris). Di tahun
1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, yang terdiri dari 11
Kapal dengan jumlah penumpang 1036 orang yang terdiri dari 736
narapidana serta 300 sipir.

(Gambar 3. Potret Joseph Bank, seorang naturalis dalam armada Kapten


Cook)

 Revolusi Amerika (1765-1793)


Revolusi Amerika merupakan upaya atau aksi perlawanan yang dilakukan
oleh rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris yang
bermukim di Amerika. Revolusi ini terjadi atau berlangsung dari tahun 1765
hingga tahun 1783. Revolusi Amerika ini ditandai dengan muncul atau
adanya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh rakyat koloni Inggris di
Amerika Utara untuk menentang kerajaan Inggris yang dianggap terlalu
campur tangan dalam urusan negara koloni. Terdapat beberapa penyebab
umum yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika ini yakni :
- Sikap tidak puas rakyat koloni terhadap kebijaksanaan Inggris di
wilayah koloni Amerika Serikat
- Penerapan pajak yang menyengsarakan rakyat koloni
- Adanya pengaruh paham liberalisme dari John Locke
- Sikap represif pemerintah koloni inggris yang bermukim di
Amerika

Lalu sebelum adanya Revolusi Amerika, para narapidana yang diharuskan


dijatuhi hukuman buang harus di transportasikan ke koloni-koloni Inggris
yang berada di Amerika Utara itu. Wilayah Virginia serta Marylande
merupakan tempat pembuanga narapidana Inggris di Amerika. Tercatat
jumlah narapidana yang dikirimkan ke wilayah tersebut tidak kurang dari
50.000 jiwa. Saat berlangsungnya perang yang dilakukan oleh Inggris dengan
rakyat yang didaerah koloninya itu, transportasi atau pembuangan narapidana
untuk dikirim kesana diputuskan untuk dihentikan.
Sementara kala itu pengadilan Inggris tetap memberlakukan atau
menjatuhkan hukuman buang serta hukuman biasa kepada pelaku tindak
kriminalitas, sehingga hasilnya penjara penjara yang berada di Inggris
semakin sesak atau over capacity. Pada akhirnya pemerintah Inggris memiliki
ide untuk membeli kapal-kapal terbengkalai atau yang sudah tidak berlayar
lagi. Yang mana kapal-kapal tersebut akan dijadikan sebagai penjara
terapung. Namun tindakan yang diambil ini merupakan tindakan sementara.
Sebab mereka berhadap perlawanan rakyat di koloninya itu dapat dipatahkan.
Namun ternyata tahun 1783 Inggris diharuskan untuk mengakui kemerdekaan
bekas koloni-koloninya.
Alasan selanjutnya yang mendorong pembentukan koloni Inggris di
Australia yang masih menyangkut mengenai Revolusi Amerika yakni dengan
adanya “American Loyalist”. Maksud dari America Loyalist ini ialah
mereka merupakan rakyat Inggris di koloni Amerika yang selama
berlangsungnya revolusi kemerdekaan Amerika tetap setia (loyal) kepada ratu
Inggris serta cenderung menentang revolusi. Setelah koloni di Amerika mulai
memerdekan diri, kelompok American Loyalist ini secara terpaksa harus
keluar dari koloni karena mereka dianggap sebagai musuh oleh penduduk pro
kemerdekaan serta tidak diperlakukan secara manusiawi pada saat di
Amerika. Selain yang keluar menuju Canada, Nova Scotia serta Hindia Barat,
banyak dari American Loyalist ini pada akhirnya kembali menuju Inggris.

(Gambar 4. Potret para American Loyalist terusir dari Amerika dan kembali
ke negara Induknya)
Selain itu barang serta harta benda mereka juga dirampas, dan saat
kembali ke Inggris, mereka menyebabkan masalah baru, sebab umunya
mereka tidak berhasil memperolah pekerjaan yang menurut mereka harus
disediakan pemerintah sebagai imbalan kesetiaan. Yang mana malah hanya
memadati tempat dan menjadi pengangguran. Mereka menuntut haknya,
namun hak mereka tidak terpenuhi sehingga muncullah kriminalitas dari
kaum loyalitas (American Loyality) Untuk mengatasi permasalahan mengenai
hal tersebut, maka James Maria Matra pun ikut dalam pelayaran yang
dilakukan Cook serta mengusulkan kepada pemerintah untuk mengirim para
American Loyalist ke New South Wales. Menurut James Maria Matra dengan
memindahkan American Loyalist, mereka bisa mendapatkan pengganti
kekayaan mereka yang hilang di Amerika Serikat. Ia pun juga memilih New
South Wales sebab daerah tersebut masih merupakan tanah kosong yang
dapat berpotensi untuk dibangun suatu peradaban, dan mengurangi beban
negeri Inggris sendiri. Lalu usul ini disampaikan kepada menteri dalam
negeri. Hingga pada akhirnya masalah narapidana serta American Loyalist
terselesaikan dan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka koloni di
New South Wales. Secara faktual teori ini bisa diterima karena hampir 70%
rombongan klonis pertama terdiri dari para narapidana.

(Gambar 5. Lukisan pada abad ke-19 yang menunjukkan rombongan pertama


narapidana memasuki New South Wales atau Botany Bay.)
2. THE NAVAL SUPPLIES AND MARITIME BASE THEORY

Ditemukan motif lain dari pembentukan koloni Inggris di Australia yakni


“Naval Supplies and Maritime Base Theory” yang dikaitkan dengan “Swing
to the East” serta peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan
China.
Teori ini dikenal dan dikemukakan oleh para sejarahwan yang menolak
pendapat bahwa motif pembentukan koloni di New South Wales semata-mata
di dorong oleh kebutuhan akan tempat pembuangan narapidana saja. Mereka
mengemukakan bahwa pembentukan dari koloni Inggris yang berada di New
South Wales tidak hanya berkaitan dengan masalah narapidana, namun
adanya ikatan erat dengan kepentinggan Inggris untuk menyediakan
persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal inggris yang melintasi
Samudra Hindia serta Samudra Pasifik. Tujuan membuka tempat untuk kapal-
kapal inggris agar memudahkan hubungan dagang dengan Tiongkok
sekaligus menghindari konflik dengan Belanda yang sudah menguasai hampir
seluruh Hindia Belanda (Indonesia).
Sejak tahun 1770-an perdagangan antara Inggris yang diwakili oleh EIC
dengan Cina semakin meningkat dan pada dekade berikutnya perdagangan ini
menghasilkan keuntungan besar. Kemungkinan rute pelayaran ke Cina yang
dapat ditempuh oleh kapal-kapal Inggris adalah :
 Melalui Selat Malaka
 Melalui Selat Sunda yang telah dikuasai oleh VOC
 Melalui rute Kapten Wilson, yaitu melalui selat disebelah barat
pulau Seram dan Ternate
 Melalui pantai timur Australia ke arah Utara

Menurut seorang sejarahwan Inggris bernama E.C.K. Gonner, pembukaan


koloni di New South Wales Australia merupakan bagian dari “…. a swing to
the East in imperial development in the late eighteen century”
Dengan ungkapan tersebut Gonner ingin menjelaskan mengenai perubahan
strategi ekspansi bangsa Eropa, Khususnya Inggris dan Prancis, yang mulai
mengalihkan politik ekspansi ke Timur, khususnya India dan wilayah di Asia
lainnya, setelah sekian lama mengeruk keuntungan di Amerika. Untuk
melancarkan strategi ini maka keberadaan tempat persinggahan dan
pangkalan pemasok untuk kapal-kapal menjadi sangat penting. Khusus untuk
Inggris hal ini penting mengingat sejak 1770-an perdagangan Inggris (EIC)
dengan Cina semakin meningkat dan menghasilkan keuntungan yang besar.
Teori ini juga didukung dengan pernyataan James Cook serta Joseph Bank
kepada pemerintah Inggris yang mana mereka memaparkan bahwa New
South Wales, New Zealend serta pulau-pulau yang berada disekitarnya dapat
dijadikan suppley base bagi kapal-kapal Inggris. Mengapa? Sebab keberadaan
pohon-pohon disana yang dapat dijadikan tiang kapal, dan rami untuk
pembuatan Canvas, kain layar dann tali temali yang sangat menguntungkan
untuk pelayaran.

(Gambar 6. Lukisan pepohonan yang tumbuh di Botany Bay atau New


South Wales)
Kemudian laporan tersebut dengan laporan yang dipaparkan oleh James
Maria Matra yang menyebutkan bahwa rami dari New Zealand memiliki
kualitas yang jauh lebih baik dari Eropa. Selain tu menurutnya, penguasaan
atas Botany Bay atau New South Wales akan memperkuat Inggris sebab
memiliki naval base yang strategis atas perairan Asia dan Amerika.
Sementara Admiral Young dalam George Young’s Plan yang dikeluarkan
pada tahun 1785 mengatakan bahwa penduduk Botany Bay akan memberi
kesempatan kepada Inggris untuk memperoleh seluruh komoditas yang
dihasilkan oleh seluruh dunia pada waktu itu. Lalu menteri dalam negeri Lord
Sydney di depan parlemen pada 18 Agustus 1786 menyatakan bahwa “… the
government viewed New South Wales as an important base and source of
supply, as well as a penal colony”

1.3 Perkembangan Koloni Inggris di Australia


Bangsa Australia yang dominan berkulit putih serta memiliki sosial
budaya serta sosial politik berlatar belakang Inggris yang tergolong barat
sebagaimana dikenal, bermula dari koloni Inggris yang lahir pada tahun 1788
dan diberi nama New South Wales. Di luar Pemukiman yang mula-mula yaitu
Port Jackson yang berkembang menjadi kota Sydney. Kemudian lahir juga
pemukiman-pemukiman baru seperti Tasmania yang semula bernama Van
Diemen’s Land mulai sejak tahun 1804, Queensland yang semula bernama
Distrik Moreton Bay mulai sejak tahun 1824, Victoria yang bermula dengan
nama District Port Phillip Mulai sejak tahun 1834 atau 1835
Pada awalnya, van Diemen’s Land (Tasmania), Distrik Moreton Bay
(Queensland) , dan Distrik Port Phillip (Victoria) berada dibawah administrasi
New South Wales. Tasmania baru dilepaskan dari administrasi New South
Wales pada 1825, sedangkan Victoria dan Queensland masing-masing pada
1850 sebagaimana tercantum dalam Australian Colonies Government Act pada
tahun 1859. Berbeda dengan Tasmania, Victoria dan Queensland. di tempat
yang kemudian berkembang menjadi kota Perth sekarang sudah mulai lahir
pemukiman baru sejak tahun 1829. Pemukiman itulah yang kemudian
berkembang menjadi Western Australia atau Australia Barat sekarang. Pada
tahun 1836 dengan memotong 300.000 mil persegi wilayah New South Wales
dibentuk pemukiman baru yang semula berpusat di kota yang sekarang
bernama Adelaide dan kemudian berkembang menjadi Australia Selatan.
Ketika Australian Colonies Government Act yang dikeluarkan oleh
parlemen Inggris pada tahun 1850, di sana telah ada 4 koloni Inggris yang
terpisah satu dari yang lain yakni New South Wales, Tasmania, Australia
Selatan dan Australia Barat. Jumlah koloni tersebut bertambah lagi 1 hingga
menjadi 5, dengan ditetapkannya Australian Colones Government Act bahwa
Victoria dipisahkan dari New South Wales. Pada tahun 1859 Queensland
dipisahkan lagi dari New South Wales dengan demikian jumlah seluruh koloni
Inggris di Australia menjadi 6.
Didalam sejarah koloni-koloni Inggris di Australia tercatat jika tahun 1850
pemerintah Inggris mengeluarkan sebuah undang-undang yang menyebutkan
Australian Colonies Government Act (Undang-Undang mengenai
pemerintahan koloni-koloni di Australia). Didalam undang-undang tersebut
ditetapkan jika “Tiap koloni berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai
dengan kemauan masing-masing, kemudian menyampaikannya kepada
Parlemen Inggris untuk diundangkan”. Hal tersebut dapat diartikan jika
pemerintahan Inggris telah memberikan penawaran terhadap koloni-koloninya
di Australia untuk dapat menyusun pemerintahan sesuai dengan kepentingan
dan juga aspirasinya masing-masing, namun harus tetap dalam status sebagai
Koloni Inggris.
Ketentuan yang terkandung dalam undang-undang tersebut adalah bahwa
masing-masing Koloni diberikan kesempatan mengatur diri sendiri tanpa
memikirkan hubungannya dengan kolonial lain di Australia, jika pemikiran
dan sikap seperti ini sejak tahun 1850-an dianggap oleh masing-masing koloni
tersebut maka secara tidak sengaja undang-undang yang dikeluarkan
pemerintah Inggris pada tahun 1850 itulah yang mendorong koloni-koloni nya
di Australia berkembang kearah kehidupan yang terpisah dari satu sama lain.
Dilihat dari keutuhan astralia kebijakan pemerintah Inggris sebagaimana
dituangkan dalam Australian Colonies Govenment Act 1850 yang telah
membagi Australia menjadi 6 koloni tersebut, oleh Manning Clark (1986)
disebut sebagai “historical accident”. Selama kira-kira setengah abad lamanya
mereka hidup sendiri-sendiri secara terpisah.
Tawaran untuk mengatur pemerintahan sendiri itu disambut dan mulai
dilaksanakan oleh New South Wales pada tahun 1855, Victoria dan Tasmania
dan Australia selatan masing-masing pada tahun 1856. Queensland pada tahun
1859, Sedangkan Australia Barat atau Western Australia baru
melaksanakannya pada tahun 1890, dengan demikian lahirlah 6 koloni yang
masing-masing berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain. Itulah sebabnya
terdapat penulis sejarah Australia yang menafsirkan bahwa Australian
Colonies Government Act merupakan “historical accident” atau kecelakaan
sejarah karena undang-undang tersebut memberi kesempatan kepada masing-
masing koloni untuk mengatur diri sendiri secara terpisah-pisah, yang berarti
Australia terpecah menjadi 6 koloni yang hidup secara sendiri-sendiri dan
terpisah satu dari yang lainnya. Jadi ungkapan “historical accident”
mengandung bahwa jika dilihat dari kacamata kesatuan dan keutuhan
Australia sebagai satu bangsa dalam satu negara.
Pada mulanya koloni-koloni tersebut belum menyadari kerugian dan juga
bahaya yang dapat mengancam kehidupan mereka dengan melakukan
kehidupan yang terpecah-belah tersebut. Selama kira-kira 50 tahun sejarah
Australia diwarnai oleh kisah perpecahan, namun dalam dua dekade terakhir
abad ke-19 terutama dalam dekade terakhir mulai timbul kesadaran dan
gerakan untuk mempersatukan ke-6 koloni. Gerakan tersebut tidak saja
diprakarsai oleh para politisi atau tokoh-tokoh yang menjalankan roda
pemerintahan namun juga oleh rakyat yang dengan penuh semangat ingin
bersatu dalam bentuk federasi. gerakan rakyat tersebut didukung oleh
Australia Natives Association (ANA) yakni organisasi orang-orang yang
dilahirkan di Australia.
Pada awalnya kesenangan mengurus diri sendiri tanpa memikirkan
hubungan dengan koloni atau koloni-koloni yang lain itu menyebabkan
masing-masing koloni tidak merasakan dan belum mampu memperkirakan
berbagai ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh suasana hidup dan
perkembangan yang terpecah pecah tersebut. Ketidaknyamanan tersebut bisa
saja bersumber dari kesulitan dalam menyelenggarakan perdagangan antar
koloni, kesulitan menciptakan ketentuan yang seragam tentang imigrasi
terutama imigrasi Yang berasal dari Asia, hal-hal yang berkaitan dengan surat-
surat pos pembangunan dan pemeliharaan mercusuar, dan yang paling penting
adalah kekhawatiran akan kemungkinan adanya kekuatan asing di luar Inggris
yang berminat juga membuka pemukiman di Australia. Namun pada dua
dekade terakhir abad ke-19 terutama dekade terakhir timbulnya pemikiran dan
upaya upaya untuk mempersatukan koloni-koloni itu kembali.
Para politisi dari berbagai koloni tergerak oleh ide yang disampaikan oleh
Henry Parkes negarawan dari New South Wales berkaitan dengan
pembentukan federasi Australia tersebut. Dalam pidatonya yang
menggemparkan Tenterville sebuah kota di perbatasan New South Wales
dengan Queensland, Henry Parkes mengingatkan orang-orang Australia akan
bahaya-bahaya yang bisa timbul baik dari dalam maupun dari luar dengan
terpecah-pecah nya Australia. Dengan Gayanya yang tendensius, Primer New
South Wales itu menyatakan bahwa sudah waktunya untuk membentuk
parlemen Australia dan pemerintah Australia. Gagasan inilah yang mendorong
kepala-kepala pemerintahan dari seluruh koloni mengadakan pertemuan di
Melbourne pada tahun 1890 “dalam pertemuan ini mereka memutuskan akan
mengadakan konferensi Badar astralia yang untuk pertama kalinya akan
diadakan di sini pada tahun 1891”.
Berkaitan dengan upaya dalam mempersatukan ke enam koloni dalam
bentuk federasi tersebut pada tahun 1891 diadakan Konvensi Federal Australia
di Sidney yang bertugas untuk menyusun sistem pemerintahan atau konstitusi
Australia, lalu menyampaikannya kepada setiap koloni untuk pengesahan.
Konvensi pertama ini berhasil melaksanakan tugasnya namun ketika hasil
kerja mereka diserahkan kepada parlemen masing-masing koloni untuk
disahkan, timbullah beberapa kendala sehingga kelahiran federasi yang
diinginkan tersebut tertunda beberapa saat.
Konvensi Federal kedua dilaksanakan pada tahun 1897-1898. Konvensi
kedua tersebut menyelenggarakan 3 sesi yang dilaksanakan di tiga tempat
yang berbeda yaitu Adelaide, Sydney, dan Melbourne. Dalam konvensi pada
kedua tersebut hasil-hasil yang telah dicapai oleh konvensi Federal pertama
dilengkapi dan disempurnakan. Diilhami oleh konstitusi Amerika Serikat dan
Kanada, serta dijiwai oleh tradisi pemerintahan di Inggris dan mungkin
meniru pelaksanaan referendum untuk pemberlakuan dan perubahan undang-
undang sebagaimana berlaku di Swiss. Akhirnya konverensi Federal kedua
tersebut berhasil menyusun Konstitusi Australia dan kemudian diserahkan
kepada semua koloni untuk disahkan melalui referendum. Konverensi Federal
kedua ini juga yang menetapkan Nama Federasi itu yakni Commonwealth of
Australia.
Pada bulan Juli 1900, Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang
yang memuat konstitusi Australia tersebut, namun konstitusi ini baru berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 1901. Sementara itu Australia Barat pun
melakukan referendum dan menyetujui bergabung dengan Commonwealth of
Australia. Pada tanggal 17 september 1900, Ratu Victoria memproklamasikan
berdirinya Commonwealth of Australia yang mulai efektif pada tanggal 1
Januari 1901. Commonwealth of Australia tersebut terdiri dari 6 koloni yang
kemudian menjadi negara bagian yakni New South Wales, Tasmania,
Victoria, Australia Selatan, Queensland, dan Australia Barat.

1.4 Dampak Adanya Kolonisasi Di Australia


1.4.1 Akibat Kolonisasi Inggris di Australia Bagi Kelangsungan Hidup
Suku Aborigin
Bagi kaum Aborigin, kolonisasi yang dilakukan Bangsa Inggris di
Australia ini merupakan suatu proses yang panjang serta penuh kepedihan.
Ketika Inggris mendarat di Australia pada tahun 1788, suku Aborigin yang
berjumlah sekitar 140.000 orang. Sekarang jumlah mereka mencapai 40.000.
pertemuan penduduk asli dengan pendatang dari Inggris, merupakan
pertemuan yang tidak seimbang. Penduduk asli merasa terdesak serta jumlah
mereka mengalami penurunan yang sangat drastis. Sebagian karena mati
terbunuh hingga sebagian lagi sebabkan adanya wabah penyakit. Penduduk
asli Australia yang mengalami perlakuan diskriminatif dan dipandang sebagai
warga kelas 2. Rasisme terhadap kaum Aborigin terus menerus ada dan kuat
di sepanjang sejarah Australia. Rasisme anti Aborigin mengambil bentuk
sikap-sikap berprasangka dan orang-orang Aborigin disisihkan secara
ekonomi dan sosial.
(Gambar 7. Potret Suku Aborigin di Australia)
Ketika bangsa Inggris mendarat di Australia, mereka menganggap benua
Australia menjadi hak milik kerajaan Inggris. James Cook tidak menghiraukan
kehadiran kaum Aborigin. Sehingga dari awal Inggris telah menyatakan pada
negara-negara lain bahwa Australia ini adalah milik kerajaan Inggris. Dan
kaum Aborigin tidak pernah dijadikan bagian dari kehidupan bangsa kulit
putih di Australia. Bagi kaum Aborigin yang tinggal disepanjang pantai
Australia, kedatangan kapal-kapal layar pertama merupakan pengalaman yang
membingungkan. Nyata dari gerak-gerik mereka kalau Aborigin (penduduk
pertama benua Australia) ini tidak menyambut hangat kedatangan kapal
Inggris. Bagi suku Aborigin pertemuan dengan kapal Kapten Phillip adalah
suatu pengalaman yang asing. Suatu pengalaman yang sama sekali baru, yang
berawal dari suatu kecurigaan dan kemudian berubah menjadi konfrontasi
fisik.
Sedari awal berdirinya Australia sebagai sebuah koloni Inggris,
kesenjangan antara pendatang baru dengan penduduk asli ini dapat diibaratkan
sebagai minyak dan air. Tidak ada titik temu dalam hal pikiran, cara hidup
ataupun kebiasaan. Kaum Aborigin pada waktu itu dianggap sebagai “barang
antik” dari benua Australia. Sikap menganggap kaum Aborigin sebagai
“setengah manusia” ini merupakan penanaman bibit rasisme yang kemudian
menyebar diseluruh lapisan masyarakat “Putih” Australia. Bangsa Inggris
memandang rendah orang Aborigin yang berkulit hitam, bermata cekung dan
tidak berpakaian, juga bertutur dalam bahasa yang aneh. Para pendukung baru
ini tidak berusaha unuk mengerti adat istiadat, organisasi, suku, dan
kepercayaan atay agama yang dimiliki oleh suku Aborigin. Orang kulit putih
telah merampas tanah mereka yang bagus, mereka mengatakan tidak meminta
tetapi merampasnya. Bangsa Inggris menempatkan suku Aborigin yang
berkulit hitam pada lapisan yang paling bawah dalam struktur masyarakat.
Sikap bangsa Inggris terhadap keberadaan suku Aborigin adalah berusaha
untuk tidak mencampuradukkan antara suku Aborigin dengan Bangsa Inggris.
Bagsa Inggris menganggap suku Aborigin sebagai penduduk yang terbelakang
dalam kebudayaan barat yang mereka bawa dari Eropa.
1.4.2 Bidang Pemerintahan
Australia dikenal sebagai Negara yang monarki konstitusional. Ini
berarti Australia adalah negara yang mempunyai raja atau ratu sebagai
kepala negara yang wewenangnya dibatasi oleh Konstitusi atau UUD.
Kepala negara Australia ialah Ratu Elizabeth II. Kepala Negara Australia
adalah Ratu Elizabeth II. Meskipun Ratu Elizabeth adalah adalah Ratu
Inggris, jabatan ini terpisah baik dalam hukum maupun pemerintahan.
Dalam penerapannya Ratu Elizabeth II hanya sebagai simbol untuk
memobilisasi masyarakat. Di Australia sendiri, Ratu Elizabeth diwakili
oleh seorang Gubernur Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan
perdana mentri Australia. Figur yang diangkat untuk posisi Gubernur
Jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan pemerintah. Semua Gubernur
Negara bagian melaksanakan peran yang sama di daerah masing-masing.
Seperti Pemerintah lokal, Pemerintah Persemakmuran, Pemerintah Negara
bagian dan Teritori, dan Hubungan antara pemerintahan Federal dan
Negara bagian.
1.4.3 Bidang Politik
Partai Politik adalah pusat untuk memahami bagaimana politik
Australia bekerja. Pihak mendominasi parlemen negara bagian dan federal,
menyediakan semua pemerintah dan oposisi, dan frame sifat perdebatan
politik. Di Australia terdapat beberapa partai politik, diantaranya partai
Partai Buruh Australia, Partai Liberal, The Nationals, Australia Demokrat,
Greens Australia, dan Partai Partai Politik Lain[[4]].
Masyarakat Cosmopolitan sejalan dengan agenda dalam
menciptakan kehidupan di Australia yang demokratis baik dalam hal
politik dan hubungan masyarakat. Masyarakat Australia yang
Multikultural menjadikan Australia memiliki hubungan baik dengan
negara-negara bagian dalam menjalin kekuatan dalam menghadapi
tantangan. Negara Australia menjadi negara yang Demokratis sesuai
dengan keberagaman yang ada di Australia. Dimana, wakil rakyat dipilih
secara sah dan legal untuk duduk dikursi pemerintahan. Kemajemukan
tersebut terlihat dari partai-partai politik yang ada.
1.4.4 Bidang Budaya
Sejak tahun 1788, basis budaya Australia telah dipengaruhi oleh
budaya Barat Anglo-Keltik. Fitur budaya yang unik juga muncul dari
lingkungan alami, dan budaya asli Australia. Sejak pertengahan abad ke-
20, budaya popular Amerika telah memengaruhi Australia, terkhusus
melalui televisi, dan film bioskop. Pengaruh budaya lainnya datang dari
negara Asia, dan melalui imigrasi besar-besaran dari negara yang tidak
berbahasa Inggris.
Kedatangan orang-orang kulit putih di benua Australia
memberikan sebuah pengaruh dalam hal kebudayaan dimana selain
mengembangkan wilayah yang ada, kebudayaan pun merekan tanamkan di
Australia. Dalam hal kebudayaan orang barat tidak saja mempengaruhi
dalam kesenian, dalam hal makanan sehari-hari para pemukim perdana
dari Eropa memperkenalkan makanan Britania ke benua Australia dengan
banyak jenis yang kini dianggap sebagai makanan lazim orang Australia
yang telah menjadi tradisi yang lestari bagi banyak orang Australia. Sejak
awal abad ke-20, makanan di Australia menjadi semakin dipengaruhi oleh
imigran, khususnya dari Eropa Selatan, dan budaya-budaya Asia.
1.4.5 Demografi
1. Populasi
Sebagian besar dari 22 juta penduduk terduga Australia adalah
keturunan dari pemukim zaman kolonial, dan imigran pasca-Federasi
dari Eropa, dengan hampir 90% populasi adalah keturunan Eropa.
Beberapa generasi, sebagian besar imigran berasal dari Kepulauan
Britania, dan orang Australia utamanya adalah keturunan Inggris atau
Irlandia. Dalam Sensus Australia 2006, moyang yang paling banyak
adalah orang Australia (37,13%), diikuti oleh Inggris (32%), Irlandia
(9%), Skotlandia (8%), Italia (4%), Jerman (4%), Tionghoa (3%), dan
Yunani (2%).
Terjadinya gelombang migrasi yang terjadi karena pertama,
datangnya Inggris di Australia untuk mengirim narapidana. Kedua
terjadinya peristiwa Gold Rush yang menimbukan arus imigrasi yang
sangat besar yang berasal dari Cina dan India. Kemudian, datangnya
para imigran Eropa apa perang Dunia II. Dari gelombang imigrasi
tersebut maka terjadilah masyarakat Australia yang multikultural
karena adanya migrasi yang tidak hanya Inggris penduduk non-Eropa
seperti India dan Cina. Hal itulah yang menjadikan penduduk Australia
yang Cosmopilitan.
2. Bahasa
Selama era ekspansi kolonial, Inggris memperluas wilayahnya dan
juga mendirikan kolini-koloni di wilayah jajahannya, yang sekaligus
menyebabkan terjadinya pertukaran budaya dan bahasa. Sekitar
pertengahan abad 19, kaum settler mencitakan Australian Mission
sebagai lembaga yang memberikan pengajaran bahasa, budaya, dan
agama kepada kaum Indigenos.
Semenjak mengenal bahasa Inggris disana kaum Indigenous
merasa dengan bahasa tersebut mereka dapat menyampaikan protes
dan keluhan tentang pelanggaran dan kecurang orang kulit putih.
Meskipun Australia tidak memiliki bahasa resmi, bahasa Inggris begitu
membudaya, dan ia menjadi bahasa de facto nasional.
1.4.6 Bidang Arsitektur
Impian besar Australia adalah memiliki rumah, yang dimulai di masa
keemasan di tahun 1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan
suburbanisasi besar-besaran di kota-kota Australia, khususnya di Sydney
dan Melbourne. Dalam banyak hal, bangunan ‘modern’ yang paling
menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria
atau dari era lainnya.
Dalam hal ini, pengaruh gaya arsitektur di Australia masa kini
sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri sering
kali mendominasi proyek-proyek pembangunan besar. Meskipun demikian
tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention Centre di
Darling Harbour Sydney, Melbourne museum, serta Cultural Center di
Uluru- kata Tju National Park dibagian tengan Australia, yang di disain
sesuai dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks
Federation Square Melbourne, dengan bentuk geometriknya yang tajam,
mencerminkan arsitektur modern yang penuh tantangan, tepat di jantung
kota.
1.4.7 Bidang Ekonomi
Kebijakan dari perdana mentri Paul kating 1991 dengan membukan
perekonomian terbuka. Dimana Paul Keating akan membuka jalan bagi
Australia untuk melakukan hubungan dan kerjasama dibidang ekonomi
dengan Negara luar Australia. Paul Keating merupakan salah satu
pemimpin yang bersemangat tinggi akan keberhasilan APEC. Perdana
Mentri Paul Keating menyatakan bahwa Australia akan lebih baik
kedudukannya, jika para pemimpn Asia-Pasifik menyetujui perdagangan
bebas dikawasana itu.
Kemudian kemajuan Australia tidak terlepas dari pengaruh TPC
(Trans Pasific Partnership). TPC merupakan sebuah perjanjian ekonomi
yang membahas mengenai perdagangan bebas dan investasi atau area
perdagangan bebas. Perjanjian ini dihasilkan pada tahun 2008 dengan
tujuan meningkatkan ekonomi dan kerjasama yang baik anatar
anggotanya. Dari hal tersersebut perekonomian Australia mengalami
kemajuan yang sangat pesat dimana Australia menjadi Negara yang
memberikan kehidupan yang makmur bagi rakyatnya.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Orang Eropa yang pertama berlabuh di Australia adalah orang Belanda
yaitu William Jans berlabuh di pantai barat semenanjung York pada tahun
1606. Dalam catatannya William Jans menyatakan bahwa penduduk asli
negeri itu buas, kasar, orang hitam yang bengis dan biadab. Setelah itu Dick
Hartog yang juga dari Belanda. Dick Hartog meninggalkan catatan yang
ditulis diatas piring yang menyatakan bahwa ia telah berlabuh di pulau-pulau
yang sekarang bernama Hartog Island pada 25 Oktober 1616 dan berlayar lagi
menuju Banten pada 27 Oktober 1616. orang Belanda lain yang sampai di
Australia adalah Frederick de Houtman tahun 1619, Cartenz tahun 1623, De
Witt 1628 dan Abel Tasman. Abel Tasman merupakan orang Belanda terakhir
yang menyelidiki Australia, karena setelah diketahui bahwa penyelidikan
Tasman tidak menghasilkan emas atau perak pemerintah Belanda tidak lagi
bersedia membiayai perjalanan tersebut. =
Setelah orang Belanda barulah ada orang Inggris yang mulai menyelidiki
wilayah Australia. Setelah diadakan penyelidikan terutama yang dilakukan
James Cook sebagai solusi atas permasalahan pembuangan narapidana yang
dihadapi oleh pemerintah Inggris pasca kemerdekaan Amerika maka
diputuskan bahwa pemerintah Inggris akan membuka koloni Inggris di
Australia tepatnya di New South Wales. Koloni ini akan dipimpin oleh Arthur
Philip.
Kolonialisasi Inggris di Australia menjadi sebuah bencana besar bagi
penduduk Aborigin di Australia. Pada saat menetapkan Australia sebagai
koloninya, Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. Pemerintah Inggris
mengambil kebijakan dengan mengirimkan para narapidana kejahatan dari
Inggris dan Irlandia ke Australia. Kebijakan ini adalah salah satu cara untuk
mengatasi krisis ekonomi yang sedang terjadi. 2 Australia adalah sebuah
benua yang terletak dekat dengan benua Asia. Australia lebih sering disebut
sebagai bagian dari dunia Barat karena kehidupannya mirip Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Penduduknya sebagian besar berkulit putih, sedangkan
penduduk asli Australia yakni orang Aborigin adalah orang-orang Australia
pertama yang benar-benar menghuni benua itu tersebut.
Bangsa Australia yang dominan berkulit putih serta memiliki sosial
budaya serta sosial politik berlatar belakang Inggris yang tergolong barat
sebagaimana dikenal, bermula dari koloni Inggris yang lahir pada tahun 1788
dan diberi nama New South Wales. Di luar Pemukiman yang mula-mula yaitu
Port Jackson yang berkembang menjadi kota Sydney. Kemudian lahir juga
pemukiman-pemukiman baru seperti Tasmania yang semula bernama Van
Diemen’s Land mulai sejak tahun 1804, Queensland yang semula bernama
Distrik Moreton Bay mulai sejak tahun 1824, Victoria yang bermula dengan
nama District Port Phillip Mulai sejak tahun 1834 atau 1835
Pada awalnya, van Diemen’s Land (Tasmania), Distrik Moreton Bay
(Queensland) , dan Distrik Port Phillip (Victoria) berada dibawah administrasi
New South Wales. Tasmania baru dilepaskan dari administrasi New South
Wales pada 1825, sedangkan Victoria dan Queensland masing-masing pada
1850 sebagaimana tercantum dalam Australian Colonies Government Act
pada tahun 1859. Berbeda dengan Tasmania, Victoria dan Queensland. di
tempat yang kemudian berkembang menjadi kota Perth sekarang sudah mulai
lahir pemukiman baru sejak tahun 1829. Pemukiman itulah yang kemudian
berkembang menjadi Western Australia atau Australia Barat sekarang. Pada
tahun 1836 dengan memotong 300.000 mil persegi wilayah New South Wales
dibentuk pemukiman baru yang semula berpusat di kota yang sekarang
bernama Adelaide dan kemudian berkembang menjadi Australia Selatan.
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk disampaiakan kepada para pembaca adalah kita
sebagai generasi muda memerlu wawasan yang sangat luas terkait sejarah dari
negeri sendiri maupun dari negara lain karena semakin banyak pengetahuan
yang didapatkan maka akan lebih baik. Maka dari itu penulis menyarankan
setelah membaca makalah ini pembaca bisa saling berbagi ilmu yang didapat
kepada orang-orang terdekat supaya makalah ini bisa bermanfaat bagi
masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA

Siboro, Julius. 2018. Sejarah Australia, Yogyakarta : Penerbit Ombak


Setiawan, Bagus. 2016. Garis Besar Kolonisasi Inggris di Australia, Surabaya :
https://www.academia.edu/30121047/GARIS_BESAR_KOLONISASI_IN
GGRIS_DI_AUSTRALIA
Clark, C.M.H. 1955. Dokumen Sejarah Australia 1788-1900. Sydney: Angus
Robertson
Greenwood, G(Ed). 1955. Sejarah Sosial dan Politik. Sydney:Angus Robertson
Patmasari, S. dkk. 2011. Sejarah Australia. Makalah. Yogyakarta: Fakultan Ilmu
Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Scott, E. 1989. Sejarah Singkat Australia. London: Oxford University Press.
Utari, D.R. 1999. Kolonialisasi Bangsa Inggros di Australia dan Akibatnya Bagi
Kelangsungan Hidup Suku Aborigin. Skripsi. Jember: Program Sarjana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
Simboro, Julius. 1989. Sejarah Australia. Bandung : Tarsito
Tangkuman. 1985. Sejarah Australia Sejak 1606. Malang : IKIP Malang
Ensiklopedi, Indeks N. 1989. Negara dan Bangsa. Jakarta : Glolier International
Inc.
Fajariah, M. Suryo, D. 2020. Sejarah Revolusi Industri di Inggris pada Tahun
1760-1830. Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah. Vol. 8(1)
PERTANYAAN
1. Mengapa rakyat tidak taat pada perintah raja henry yang mengharuskan
rakyat menganut ajaran anglikan, apa sih ajaran anglikan itu? apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara katolik dan anglikan yang
mengaharuskan rakyat rela dijadikan narapida? (Renda Atamevia)
Jawaban :
Sebelumnyaa agama aglikan ini muncul atau tercipta disebabkan
oleh adanya perselisihan raja Hendry VII dengan Paus yang memunculkan
reformasi Inggris. akibat adanya suatu pergolakan membuat raja henry ini
kesal sehingga ia misahkan diri dari Gereja katolik Roma. dan kemudian
raja henry secara resmi memgatakan bahwa Gereja Inggris melepaskan diri
dari Roma.
Maka alasan mengapa raja henry mengaharuskan rakyatnya
mengikuti ajaran agama anglikan sebab itu agama yang diciptakan dan
disebabkan oleh raja henry itu sendiri, ia pun ingin sehingga
memenangkan persaingan otoritas dengan Gereja Roma ditanahnya sendiri
sehingga ia mengharuskan rakyatnya untuk menganut agama anglikan.
Dan pada dasarnya gereja anglikan ini bukanlah katolik dan juga bukan
protestan, melainkn berada diantara 2 aliran gereja tersebut. Terdapat
perbedaan yang signifikan yakni
A. Pada sistem kepausannya : jika gereja katolik roma mengakui paus
senagai pemimpin seluruh gereja dan penerus para rasul di alkitab. lalu
di gereja anglikan tidak mengakui paus atas seluruh gereja. mereka
percaya bahwa para uskup merupakan penerus para rasul di alkitab
B. Sistem kepemimpinan : jika dalam katolik paus pemimpin tertingginya
berpusat di Vatikan Roma dan Italia, dan kepemimpinannya secara
hierarkis yakni pastor uskup dan kardinal. sedangkan gereja anglikan
sedunia berpusat di Canterbury,London,Inggris. dengan pemimpin
tertinggi Uskup Agung Canterbury, dan secara seremonial dikepalai
oleh ratu Inggris Elizabeth
C. Ajaran hal maria atau IBU YESUS.dalam pandangan gereja katolik
mereka sangat menghormati Bunda Maria. mereka memandang bahwa
Maria adalah Bunda Allah, tetap perawan meskipun melahirkan bayi
yesus, maria tidak berdosa dan tidak mengalami kematian jasmani
melainkan langsung naik ke surga.serta merupakan perantara yesus
sehingga dapat dimintai bantuan dalam doa
Namun dalam gereja anglikan menyatakan hal yang beebeda. mereka tetap
menghormati Bunda Maria sebagai bunda Allah, namun mereka menolak
bahwa Maria tida berdosa dan tidak mengalami kematian jasmani dan
langsung naik ke surga.
2. Alasan mengapa inggris milih benua Australia sebagai koloni? mengapa
tidak benua atau pulan lain? (Novarda Tegar)
Jawaban :
Yang pertama ialah Jarak antara New South Wales atau Australia
ini memiliki jarak yang sangat jauh dari inggris. Inggris berada di Barat
dan Australia terletak di Timur. jadi menutup kemungkinan bagi
narapidana narapidana yang telah dikirim tidak bisaa kabur untuk kembali
ke negara induk mereka atau kembali ke Inggris. meskipun banyak benua
yang jaraknya jauh dengan Inggris tapi alasan kedua ini juga mendukung
alasan pertama.
Alasan yang kedua yakni kondisi tanah tamah yamg di new south
wales masih sangat subur dan new south wales ini merupakan tanah yang
masih kosong dan asri belum tersentuh dengan perubahan perubahan yang
menonjol. maka dengan faktor ini menjadikan new south wales dapat di
bangun suatu peradaban baru, mereka dapat mencari pekerjaaan dan
mengganti kekayaan mereka yang telah hilang disana, sertaa dapat
mengurangi beban negeri Inggris itu sendiri
3. Apa yang menjadi alasan utama Inggris membuka/membentuk koloni di
New South Wales? (Rayi)
Jawaban :
Di dalam makalah sudah tertera alasan Australia dijadikan koloni
oleh Inggris karena atas usulan dari James Cook dan Joseph Banks yang
mengatakan bahwa penderitaan narapidana mungkin akan berkurang
apabila mengirim mereka ke New South Wales karena disana ada banyaj
tempat kosong, ada kesempatan untuk mengadakan hubungan dagang
dengan India, Cina dan Jepang dikarenakan letaknya yang strategis. Hal
tersebut menunjukkan bukan hanya memberikan kehidupan bagi
narapidana namun juga sangat menguntungkan bagi pemerintah Inggris.
4. Berdasarkan tindakan rasisme yang dilakukan oleh pihak Inggris kepada
suku aborigin, apakah pada saat itu aborigin pernah melakukan
perlawanan? (Ning Nur Aisyah)
Jawaban :
Di dalam makalah sudah dijelaskan, pada awal kedatangan Inggris,
Philip menuliskan dalam suratnya untuk Sydney bahwa pertama kali
datang ke New South Wales. Suku aborigin mendekat dan membawa
senjata tetapi ketika pemimpinnya memintanya, mereka memberikan. Pada
pertemuan awal tidak ada perselisihan antara kulit putih dan aborigin.
Ternyata tidak lama kemudian, muncul konflik antara kulit putih dan
aborigin yang disebabkan perlakuan buruk yang dilakukan oleh orang kulit
putih. Perlawanan yang dilakukan oleh aborigin dilepaskan pada 21 Mei
1788, mereka melakukan penyerangan terhadap narapidana dengan
menggunakan tombak, pada masa berikutnya aborigin terus membunuh
orang kulit putih. Namun menurut Tench, orang aborigin banyak mati
karena terkena penyakit cacar.
5. Telah disebutkan pada makalah bahwa sejak tahun 1788 ini budaya
Australia telah di pengaruhi oleh budaya Barat Anglo-Keltik, yang ingin
saya tanyakan lewat jalan apa budaya australia ini terpagaruh pada budaya
tersebut dan seperti apa budaya Anglo-keltik tersebut? (Ira Sugiarnik)
Jawaban :
Tahun 1788 budaya Australia dipengaruhi oleh budaya Anglo Keltik
karena Australia merupakan wilayah jajahan Inggris yang muncul dari
lingkungan alami dan budaya asli Asutralia jadi secara tidak langsung
budaya tersebut mengalami akulturasj dengan masyarakat Australia
melalui interaksi dengan bangsa Inggris. Budaya Anglo Keltik meliputi
A. Oppida yakni permukiman besar yang dikelilingi oleh benteng
yang terbuat dari batu dan kayu
B. Rumah-rumah terbuat darikayu, tanah liat, dan jerami
C. Masyarakatnya menyembah dewa dewi
D. Mereka memiliki kesenangan dalam memburu hewan darat atau
ikan serta mengumpulkan tumbuh-tumbuhan dan buah buahan
6. Apa saja tugas utama Arthur Phillip sebagai gubernur koloni New South
Wales? (Rico)
Jawaban :
Tugas utama Arthur Phillip sebagai gubernur koloni New South
Wales adalah memegang kekuasaan yang hampir otoraksi dan sesuai
konvensi sistem westerminter mengenai pemerintahan parlementer,
gubernuh hampir selalu berlaku secara sukarela didalam menyarankan
kepada pemerintahan terpilih seperti Premier New South Wales, namun
gubernur New South Wales juga memiliki kekuasaan dan hak untuk
mengakhiri jabatan seorang Premier New South Wales jadi Premier itu
dilantik dan diakhiri jabatannya oleh seorang gubernur.
Arthur Phillip sendiri adalah gubernur New South Wales yang
menjabat tanggal 7 Februari 1788. Pada saat masa pemerintahannya ia
telah merangkai momerantum yang terperinci berisi rancangan untuk tanah
jajahan baru untuk mewujudkan tanah jajahan British kedua di Pasifik di
Pulau Norfolk. Ia juga berusaha menjadikan koloni New South Wales
untuk mampu berdiri sendiri karena menurutnya jumlah pemukim gratis
atau free setller harus ditingkatkan supaya mereka dapat menjadi tenaga
yang produktif. Berbeda dengan mereka yang statusnya masih sebagai
narapidana yang tergolong sebagai tenaga kerja yang tidak produktid dan
akan menjadi penghambat

Anda mungkin juga menyukai