Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Bangsa Asyiria merupakan bangsa yang militan dan sangat kejam Bangsa Asyiria
mendirikan kerajaan di tepi Sungai Tigris dengan ibukotanya Niniveh. Niniveh merupakan
pusat peradaban bangsa Asyiria. Pada masa kekuasaan Raja Sagon (732 SM). Bangsa
Asyiria menguasai daerah : Funisia, Palestina, Libanon, dan Israel (bangsa Israel dijadikan
budak).

Pada Masa Raja Asyurbanipal (650 SM) bangsa Asyiria berhasil menguasai Mesir.
Bangsa Assyiria itu seperti bangsa Amoria mempergunakan bahasa yang masuk keluarga
Semit. Selama beberapa tahun berurut-turut, mereka harus berperang dengan bangsa Hethit,
begitupula dengan bangsa Akkadia-Sumeria yang menyerang dari arah selatan. Karena
peperangan yang lama itu, bangsa Assyiria menjadi bangsa yang kuat. Mereka mengambil
kebudayaan bangsa Akkaida-Sumeria yang telah tinggi. Jika mereka itu berperang, mereka
mempergunakan kereta perang yang ditarik oleh kuda.
1.2. Rumusan Masalah

1.Siapa bangsa Assyiria?


2.Bagaimana Kerajaan Assyiria berdiri?
3.Bagaimana Peperangan Bangsa Assyria?
4.Bagaimana Peradaban Assyria?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bangsa Assyiria
Assyiria pada awalnya adalah sebuah kerajaan Akkad yang berkembang pada abad
ke-25 SM. Para raja awal Assiria hanya merupakan penguasa kecil, yang bertahan tahun 2334
SM hingga 2154 SM, para Raja Assyiria menjadi bawan Sargon dari Akkad, yang menyatukan
Akkad dan Sumeria di Mesopotamia dibawah kekuasaan tunggal.bangsa Assiria sejak 1894
SM di Akkad terubanisasi dan berkembang pesat sejak runtuhnya kekaisaran Akkad.
Assyria Negara dibelakang Khaldea di Thibis adalah Assyria. Negri ini juga subur,
tetapi terpotong oleh bukit-bukit dan batu-batu. Terletak dekat pegunungan, negri itu
mengalami salju, dimusim dingin dan badai di musim panas.
Setelah keruntuhan Babylonia lama, kekuasaan berikutnya dipegang oleh bangsa
Assyiria atau Assur. Bangsa Assyiria memenangkan peperangan atas bangsa bangsa
tersebut, dan menguasai bangsa Mesopotamia Bangsa Assyiria juga ingin menguasai laut
untuk melindungi perdagangan. Upaya tersebut baru berhasil sekitar Tahun 750 SM. Raja-
raja yang pernah berkuasa di kerajaan Assyiria diantaranya Raja Sargon II, Raja Sennacherib,
dan Raja Assurbanipal.
Bangsa Assyiria adalah bangsa penganut Politeisme yang berhasil menguasai
seluruh bangsa Mesopotamia (kecuali Mesopotamia selatan, yang masih dibawah kuasa Neo-
Babylonia ). Bangsa Assyira menyembah Dewa Assyur atau Dewa matahari, namun
masyarakat Assyiria mulai menganut agama Kristen yang berpusat di Gereja timur karena
adanya pengaruh kekaisaran Roma.1
Ibukota dari Kerajaan Assyiria adalah Kota Nineveh. Dalam zaman itu perkembangan
arsitektur mulai berkembang lagi. Pembangunan istana-istana makin lama lebih penting
daripada pembangunan kuil-kuil. Kota Nineveh adalah tempat persimpangan jalur perniagaan
melalui sungai Tigris. Berkat posisi strategis ini, perekonomian kota tersebut lebih maju serta
menjadi kota terbesar dan terkaya di Mesopotamia.
Sampai sekitar 40 tahun yang lalu kita hampir tidak tahu apa-apa tentang Assyria
hanya legenda yang diceritakan oleh Diodorus Siculus dari Yunani. Ninus, menurut cerita,
mendirikan Niniwe dan menaklukan semua Asia Kecil; Istrinya, Semiramis, putri seorang Dewi,
telah menundukan Mesir, setelah itu ia berubah bentuk menjadi Burung merpati. Raja-Raja
yang tidak mampu menggatikan pasangan kerajaan ini selama kurun waktu 1.300; Yang

1
Rizem Aizid, Kitab sejarah terlengkap peradaban-peradaban besar dunia dari sebelum masehi hingga
modern. hlm. 65
2
terakhir, Sardanapalus, yang terkepung diIbukotanya, dibakar bersama istri-istrinya. Kisah
Asmara ini tidak memiliki satu kata kebenaranpun didalamnya.2
Pada tahun 1843, Botta, konsul Perancis di Mossoul, menemukan istana raja Assyria
di Khorsabad di bawah sebuah bukit dekat Tigris. Disini untuk pertama kalinya orang bisa
melihat produksi seni Assyria; Sapi bersayap yang di pahat dibatu, yang ditempatkan
digerbang istana ditemukan utuh dan di pindahkan ke Museum Leurve di Paris. Penggalian
Botta menarik perhatian Eropa, sehingga banyak ekspedisi di kririmkan, terutama oleh Inggris;
Place dan Layard menyelidiki gundukan lain dan menemukan istana lainnya. Reruntuhan ini
terjaga dengan baik, terlindungi oleh kekeringan iklim dan oleh lapisan bumi. Mereka
menenmukan dinding yang di hiasi dengan relief dan lukisan; Patung dan prasasti di temukan
dalam jumlah yang besar. Sekarang kita dapat belajar di lapangan tentang rencana struktur
dan menerbitkan reproduksi monumen dan prasasti.
Istana yang pertama kali di temukan, istana Kohorsabad, dibangun oleh raja Sargon
di Niniwe, situs ibukota raja Assyria. Kota ini di bangun pada beberapa tempat tinggi, dan
kekelingi oleh tembok yang panjangnya 25-30 mil, dalam bentuk segi empat. Dinding terdiri
dari batu bata pada bagian luar dan tanah pada bagian dalam. Tempat tinggal dikota itu telah
lenyap tanpa meninggalkan jejak, tapi kita telah menemukan banyak istana yang di bangun
oleh raja raja Assyria. Niniwe tetap menjadi kediaman raja raja sampai masa ketika kerajaan
Assyria dihancurkan oleh media dan Khaldea.
Prasasti Pada Bata: Dalam prasasti ini setiap huruf terbentuk dari kombinasi tanda-
tanda yang berbentuk seperti panah atau baji,dan inilah alasan mengapa gaya penulisan ini
disebut cuneiform (runcing) (istilah Latin cuneus dan forma). Untuk melacak tanda-tanda ini
penulis menggunakan stlus dengan titik segitiga; dia menakannya ke dalam sebuah tablet
tanah liat lunak yang kemudian dipanggang sampai keras dan menimbulkan kesan permanen.
Di istana Assurbanipal sebuah perpustakaan tablet batu bata telah ditemukan dimana batu
bata berfungsi sebagai kertas.3

Bangsa Assyria: Bangsa Assyria adalah ras pemburu dan tentara. Relief mereka
biasanya menggambarkan mereka bersenjatakan busur dan tombak, sering menunggang
kuda. Mereka adalah kesatria-kesatria yang baik-waspada, berani, pintar dalam penyerbuan
dan pertempuran; Juga bombastis, penipu, dan terkutuk. Selama 6 Abad mereka melecehkan
Asia, dengan keluar dari pegunungan mereka untuk menyerbu tetangga mereka, dan kembali
dengan seluruh tawanan di jadikan budak mereka. Mereka tampaknya melakukan perang

2
Charles Seignobos, Sejarah peradaban dunio kuno, hlm. 34.
3
Charles Seignobos, Sejarah peradaban dunio kuno, hlm. 35.
3
semata mata untuk kesenangan membunuh, membinasakan, dan menjarah. Tidak ada
bangsa yang pernah memamerkan keganasan yang lebih besar.

Peradaban Asyur dan Babilonia dan sejarah besar mereka tidak dibuat oleh satu
orang. Orang-orang dari beberapa saham berbeda memberikan kontribusi terhadap hasilnya,
dan di sini, seperti yang sering terjadi dalam sejarah dunia, sejarah tersebut mengandung cap
bukan satu kesatuan melainkan keragaman ras. Bahkan di zaman modern, dengan semua
sumber daya yang ada pada komando kita, seringkali sulit untuk membedakan jenis ras yang
berbeda dan untuk melacak pengaruhnya di pergerakan sejarah. Oleh karena itu, kita perlu
merasa tidak mengherankan bahwa harus ada kesulitan besar untuk melacak kedekatan rasial
orang-orang yang membuat sejarah di Asyur dan Babilonia.4

Pada periode paling awal dimana catatan monumental langsung kembali, kita
menemukan orang-orang yang memiliki Babel yang dipanggil oleh kita orang Babilonia.
Catatan tertulis mereka sebagian ditemukan dalam bahasa Semit, bahasa yang terkait erat
dalam bentuk dan kosa kata ke cabang utara keluarga Semit, yang bahasa Ibraninya dan
bahasa Aram adalah contoh yang terkenal. Tapi saat catatan paling awal ini dikumpulkan,
nampaknya banyak di antaranya bilingual; Artinya, berdampingan dengan Babel Semit
ditemukan bahasa lain. Bahasa lain ini muncul dalam prasasti-prasasti ini dalam bentuk dua
dialek, yang disebut "bahasa tanah Akkad" dan yang lainnya adalah bahasa tanah Sumeria.
"Karena yang terakhir berisi bentuk-bentuk yang lebih tua sekarang disebut Bahasa Sumeria,
dan yang lainnya dianggap sebagai dialeknya. Dalam bahasa Sumeria ini, yang ditulis
meskipun setidaknya sebagian oleh Babel Semit, terletak bukti adanya orang Sumeria.
Mereka memiliki masa-masa prasejarah yang jelas dalam kehidupan Babilonia. Dari hubungan
rasialnya kita tahu hanya satu fakta negatif bahwa mereka bukan orang Semit. Bahasa mereka
agglutinative, dan mereka telah terhubung secara linguistik baik dengan orang Indo-Eropa dan
terutama dengan orang-orang Turan. Tapi buktinya adalah sedikit dalam dirinya sendiri dan
berat diragukan bahkan jika itu lebih luas, untuk bahasa adalah, setelah semua, bukti bukan
ras tapi kontak sosial.5

Tapi, meskipun kita tidak dapat mengatakan siapa orang-orang Sumeria ini, kita
berada dalam posisi untuk memberi beberapa fakta mengenai pekerjaan mereka di dunia dan
hubungannya dengan Babel Semit. Merekalah yang menemukan sistem tulisan runcing,
sistem perkamen dan buatan, memang, namun kemajuan yang luar biasa dari gambar yang

4
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 6.

5
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 7.
4
semakin banyak terbilang menulis dari mana buku itu dikembangkan. Saat bangsa Babel
Semit menaklukkannya.

Sumeria memiliki tanah, mereka langsung mengadopsi sistem penulisan ini dan
mengambil alih dengan itu sastra yang diabadikan. Literatur ini terutama ditujukan untuk
menetapkan bentuk ibadah, dari nyanyian pujian kepada tuhan, doa untuk pengampunan dari
dosa, dan mantra untuk melahirkan dari penyakit. Adalah wajar bila orang Babel ingin
mempertahankan materi religius ini dalam bahasa kuno, karena tidak diharapkan bahwa ini
akan sangat manjur jika diterjemahkan ke dalam bahasa Semit mereka sendiri. Oleh karena
itu, muncullah kebiasaan menyediakan teks-teks religius ini dengan terjemahan interlinear ke
dalam pidato Semit. Sumeria sekarang telah memasuki posisi yang sama seperti yang
dilakukan orang Latin dalam kehidupan religius Abad Pertengahan. Itu tetap hanya yang
seharusnya maju ke posisi yang sama dengan yang dimiliki oleh bahasa Latin pada umumnya
dalam periode yang sama. Hal ini juga terjadi, karena teks-teks agama tidak hanya tertulis,
tapi juga teks sejarah juga. Secara bertahap kebiasaan ini berhenti dan Bahasa sumerian tidak
lagi disebutkan atau digunakan; namun sistem penulisan yang telah dilakukan orang-orang
Sumeria terus berlanjut sampai pada kejatuhan persemakmuran Babilonia, dan bahkan tinggal
di dalam band-band Indo-Eropa yang datang setelah mereka.6

Dari orang Babilonia, orang-orang Asyur, karena Asyur dijajah dari Babilonia. Padahal
darah yang sama, orang Asyur berangsur-angsur menjadi orang yang sangat berbeda. Kurang
terpapar invasi selama sebagian besar sejarah mereka daripada orang Babilonia, mereka
tetap memiliki darah Semit yang jauh lebih murni. Dalam agama, dalam bahasa, dan dalam
sastra mereka terus sampai pada akhirnya bergantung pada orang-orang selatan. Iklim
mereka termasuk ke daerah beriklim sedang dan bukan ke daerah subtropis, dan keganjilan
musim dingin di setidaknya sebagian kerajaan kecil mereka berfungsi untuk menguatkan serat
mereka, sementara usaha awal penaklukan mereka secara bertahap mengeras. mereka ke
dalam bentuk yang mereka pakai sepanjang sejarah mereka. Mereka menjadi orang militer di
satu sisi, dan orang komersial di sisi lain. Dulu terbiasa dengan darah dan api, mereka sama
sekali tidak seperti itu orang Babel yang mencintai perdamaian, dan sejarah mereka dipenuhi
dengan perbuatan kebiadaban yang hampir tak tertandingi. Di manapun tentara mereka
berbaris wanita dicambuk, pria dimutilasi atau dikuliti hidup-hidup, rumah dan kota dan ladang
gandum diberikan pada obor, dan kehancuran dan kehancuran ditinggalkan. Namun dari
penaklukan ini mereka capai.

6
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 7.

5
Kekaisaran, dan sadar akan bebannya, belajar memerintah serta menghancurkan, dan
merancang metode penundukan dan peraturan, yang kemudian diterapkan oleh orang-orang
yang dalam beberapa hal sangat mirip dengan mereka, orang Romawi. Seiring dengan
perkembangan ini dalam seni perang dan praktik pemerintahan, terjadi pertumbuhan
perdagangan yang besar. Pedagang Assyria menyerang seluruh Timur dan mengambil
keuntungan dari membeli dan menjual, dari transportasi dan dari penyimpanan. Mereka
mempengaruhi raja untuk menaklukkan lebih dari satu contoh di lapangan dari operasi mereka
dan tingkat keuntungan uang mereka mungkin meningkat. Itu yang mereka andalkan
peradaban oleh barter dan perdagangan mereka tidak diragukan lagi, dan hasil ini
memberikan kontras yang cerah kepada yang lelah rincian darah dan api yang jika tidak akan
mengisi seluruh kanvas. Namun, meski demikian diberikan secara luas mengukur perang dan
perdagangan, orang Asyur tahu kekurangan mereka dan pernah terlihat dengan iri pada
atasan peradaban Babilonia. Beberapa raja mereka meniru orang-orang Babilonia dalam
mendirikan dan menyimpan perpustakaan dengan buku-buku agama dan sastra dan tidak
hanya dengan narasi perdarahan penaklukan berdarah. Yang lainnya melahirkan
menyaksikan daya tarik budaya Babilonia dengan menaklukkan sebagian wilayah negara itu
beribadah di kuil-kuil kuno dan menambahkan nama mereka gelar kerajaan, diberikan oleh
semua imamat turun temurun, yang telah turun dari masa lalu. Dengan demikian
tercampuradukkan unsur-unsur alam Asiria barbarisme dan peradaban, dan sekarang satu
dan sekarang yang lainnya diwujudkan dalam pekerjaan yang mereka lakukan di dunia. Tapi
ketika seluruh sejarah disurvei, seperti dalam panorama, barbarisme harus diakui untuk
menang atas peradaban dan kesan total kurang menguntungkan dibandingkan dengan yang
dimiliki Babel.7

Bangsa Assyr dan bangsa Babil: dua bangsa dengan satu sejarah?

Penulis tertentu menganggap istilah Asyur, Babilonia sebagai milik masa lalu. Studi
tentang sejarah orang Asiria dan Babel biasanya terjadi terbatas pada era pra-Kristen. Di
kebanyakan universitas di Barat biasanya diajarkan bahwa orang Asyur dan Babilonia tidak
lagi ada berabad-abad yang lalu - menyaksikan laporan tentang penghancuran Niniwe pada
tahun 612 SM dan Babilonia pada tahun 539 SM. Jika kita terus mempelajari evolusi historis
orang-orang ini dari sudut pandang yang sempit, kita harus mengakui bahwa kita akan
melakukan ketidakadilan yang besar. Untuk mengeksplorasi sejarah kedua bangsa ini secara
lebih mendalam, kita harus melihat jauh di luar fakta-fakta yang kebanyakan buku sejarah

7
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 12.

6
mengandung. Sampai batas tertentu, kedua bangsa memiliki berbagai unsur yang sama:
bahasa mereka, hukum mereka, dan bahkan agamanya.

Dari sudut pandang geografis dan historis, Asiria dan Babilonia berasal dari
Mesopotamia, daerah antara dua sungai yang terkenal, Tigris (Idiglat) dan Efrat (Purattu). Ini
adalah fakta yang terkenal bahwa Mesopotamia adalah pusat dari budaya yang sangat kaya.
Sejarahnya kembali pada awal peradaban dan masyarakat yang tidak banyak bergerak. Asyur
dapat ditemukan di Utara Mesopotamia dan Babilonia di Selatan. Kekaisaran ini bertahan
sekitar 1500 tahun, umumnya dibagi menjadi empat periode:

a. Kekaisaran Babel pertama (2350-1110 SM) yang membentang dari Kassi kerajaan
Nimrud ke konfederasi Babel kedua.

b. Kekaisaran Asyur pertama, yang ditandai oleh peraturan Tiglath-Pileser I (1120-


1100);

c. Kekaisaran Asyur kedua (1020 - 612).

d. Kekaisaran Babilonia kedua (625-539).

Hal ini berguna untuk diingat bahwa dari Sargon Akkad sampai Nabonidus (Nabuna'id),
kerajaan Asyur dan Babel menguasai kekuatan mereka dan pengaruhnya saat mengalami
momen kemegahan terbesar mereka. Asyur dan kerajaan Babilonia terus berkembang sampai
saat ini invasi Persia dan bisa membanggakan daftar panjang raja-raja terkenal, di antaranya
kita telah disebutkan beberapa saja. Selama perkembangan sejarah kerajaan mereka, Asyur
dan Babel membuat kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan dan kemajuan sosial
umat manusia di bidang-bidang seperti agama, filsafat, ilmu pengetahuan secara umum, serta
dalam politik dan administrasi. Setelah sejarah yang sangat singkat ini ringkasan, dan
mengingat fakta bahwa banyak dokumentasi mengenai masalah ini Kekaisaran ini tersedia
secara luas, sekarang kita akan memeriksa postimperial periode untuk membuktikan
kontinuitas sejarah masyarakat Assyiria.8

Bangsa Asyur dan Masalah Kelanjutan Historis

Kebingungan yang diciptakan oleh istilah "Asyur" sering kali muncul Diskusi tanpa henti
mengenai apakah Asyur zaman modern harus dianggap sebagai keturunan orang Asyur kuno.
Perdebatan semacam itu didasarkan pada fakta bahwa beberapa penulis mengklaim bahwa

8
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 13.

7
jatuhnya Niniwe secara otomatis berarti penghancuran total orang-orang Asiria. Pengandaian
ini sama sekali tidak berdasar.

Saya percaya bahwa mereka yang menganggap jatuhnya kekaisaran Asyur memiliki
menyebabkan hilangnya tiba-tiba seluruh orang Asiria mengkhianati ketidaktahuan total
mereka tentang perkembangan historis orang-orang ini. Jika kita mempelajari sejarah dunia
berdasarkan premis yang sama ini, maka tidak ada negara atau budaya yang memiliki catatan
kelangsungan hidup. Jatuhnya sistem politik sebuah negara atau negara tidak pernah ada
secara otomatis berarti penghancuran seluruh orang. S. Smith adalah salah satu dari
beberapa sejarawan yang, meski dia mengungkapkan ambivalensi tertentu dalam dirinya.
Ucapan awal, bagaimanapun, menegaskan bahwa jatuhnya kekaisaran Asyur tidak secara
otomatis menyebabkan lenyapnya, melainkan pada hilangnya kemerdekaan mereka.9

Kota Asyur utama adalah Ashur, ibu kota, bersama dengan pusat keagamaan
kekaisaran: Nimrud atau Calah, Arbela, Khorsabad dan Harran. Tidak dapat diragukan lagi
bahwa setelah jatuhnya kekaisaran Neo-Assyria (614-610), penduduknya terus hidup dan
mempraktikkan agama Asyur, yang sudah menjadi bukti keberadaan masyarakat yang terus
berlanjut. Ini adalah fakta yang terkenal bahwa kehidupan budaya Asiria jauh lebih unggul
daripada negara tetangganya, dan termasuk produksi sastra yang sampai hari ini kita dapat
terus belajar darinya. Budaya sastra ini mencakup bidang-bidang yang beragam seperti
kedokteran, astronomi, matematika, dan sejarah, karena kita sekarang dapat mempelajari
berbagai orang yang seharusnya dapat dilupakan sepenuhnya.10

Masalah mendasar di sini bukanlah bagaimana membuktikan realitas historisnya


Orang asyur; Ini adalah pertanyaan bagaimana menanggapi penolakan yang diungkapkan
oleh beberapa penulis modern tentang kontinuitas orang-orang ini setelah jatuhnya
kekaisaran. Bagian dari masalah ini terikat dengan kebingungan terminologis yang muncul
selama berabad-abad. Mari kita lihat dua istilah tersebut dengan cara contoh praktis: Atur dan
Ashur. Penulis seperti Cook, Olmstead dan Rawlinson meneliti kata-kata ini dan, menurut
mereka, istilah "Aturia" yang ditemukan dalam prasasti kerajaan sejak zaman Raja Darius
(558-486 SM) setara dengan istilah "Asyur," Cook yang diidentifikasi berada di pusat sungai
Tigris. Herodotus dalam Sejarahnya (484-425) menyebutkan Asyur sebagai sebuah negara
yang tentaranya bersekutu dengan Persia, meskipun Smith menganggap "tentara" yang

9
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 14.

10
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 14.

8
disebutkan di atas tidak lebih dari sekelompok pria yang terus berkurang, yang terus ada
sampai zaman Kristen.11

Unsur lain, yang harus diingat, adalah kebingungan dibuat oleh orang-orang Yunani
antara Syria dan Asyur. Penyerbu, yang tidak terbiasa dengan lingkungan dan kelompok
etniknya, merujuk ke seluruh wilayah antara Asia Kecil dan Mesir sebagai "Syria." Kemudian,
sejarawan Yunani yang datang dengan pasukan penyerang Alexander the Great di Timur
Tengah mulai memanggil daerah Niniwe "Aturia." Ada orang-orang yang menganggap
Adiabene adalah kerajaan kuno yang terletak di antara Tigris dan sungai Zab atas dan bawah,
yang pada waktu itu termasuk Asyur, provinsi Nisibis dan distrik Ecbatana. Pada tahun 116
SM negara itu ditaklukkan oleh Trajan, siapa mengubahnya menjadi sebuah provinsi Romawi
dengan nama Asyur, dengan Arbela sebagai ibukotanya. Penulis yang menolak kontinuitas
orang-orang Asyur berpendapat bahwa nama yang diberikan ke wilayah tersebut diambil
semata-mata dalam pengertian geografis, dan bahwa hal itu sama sekali tidak berhubungan
dengan orang-orang yang memiliki nama yang sama. Namun, ada faktor lain yang justru
sebaliknya. Situasi geografis bukanlah satu-satunya kriteria, yang mendefinisikan wilayah
Asiria; Dengan demikian disebut karena di wilayah itu ada orang-orang dari nama itu dengan
identitas budayanya sendiri.12

Terlepas dari penghancuran Niniwe, Nimrud, Ashur dan berbagai kota-kota lain,
bangsa Asyur melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga agama mereka tetap hidup.
Pada tahun 401 SM seorang jenderal Yunani, Xenophon, yang bekerja di Cyrus, raja Persia,
putra Darius, menulis sebuah cerita tentang orang Asyur yang tinggal di tepian sungai Tigris.
Dia mengamati bahwa Ashur, yang pada waktu itu bernama Kinai, adalah kota yang makmur.
Dia menceritakan bahwa masih banyak yang selamat dan bahwa sejumlah besar monumen
dan tempat tinggal telah dilestarikan. Banyak kota juga bertahan di daerah sekitar Nimrud,
yang pada waktu itu bernama Larissa. Dia juga menulis tentang sebuah kota bernama Mapila,
yang namanya dianggap oleh banyak penulis karena berasal dari kata "Mosul," dan sebuah
kota terletak sangat dekat dengan ibu kota (Niniwe). Pada abad pertama era Kristen, sebuah
kota bernama Hatra muncul sangat dekat dengan Ashur. Penduduknya akan terlihat telah
menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa mereka. Orang-orang ini memuja dewa dari
Mesopotamia seperti Ishshar-Bel. "Ishshar" sebenarnya sesuai pengucapan neo-Assyria dari
"Ishtar." Mereka juga memuja dewa Shamash dan merayakan Tahun Baru dengan cara yang

11
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 14.

12
The Assyrians, A Historical and Current Reality (orang-orang Assyr, sejarah dan realitas kini). Hlm. 15.

9
sama seperti orang Asyur. Setelah orang Yunani, tiba orang-orang Partia dan kemudian orang
Romawi yang kerajaannya dipisahkan oleh sungai Tigris. Bangsa Romawi menaklukkan
Niniwe pada tahun 115 SM. Ketika jatuh di tahun 200, provinsi ini sekali lagi mengasumsikan
nama Asyur. Untuk alasan ini, mereka yang mengklaim bahwa nama "Asyur" berasal dari
posisi geografisnya harus mengakui bahwa bukan hanya nama wilayahnya, namun juga ada
unsur lain yang secara jelas menunjukkan eksistensi orang Asiria yang sedang berlangsung.
. Sampai saat pertobatan mereka menjadi Kristen, orang-orang ini terus mempraktikkan
agama mereka dan dengan cemar menjaga tradisi mereka. Kuil Nabu di Niniwe dipulihkan
pada abad pertama era Kristen. Prasasti yang termasuk periode yang sama ini ditemukan di
Assyria, Aram dan Yunani. Nimrud dan kuilnya dibangun kembali dan Ashur, sebelum
menghilang di bawah dominasi Sassaniyah, diubah menjadi kota besar dan makmur di mana
kuil pemujaan dewa Asyur diperkenalkan kembali, delapan abad setelah jatuhnya kekaisaran
Asyur itu sendiri.

2.2. Kerajan Assyria


Setelah memanfaaatkan bangsa Asia, mereka menganggap raja mereka sebagai
wakil Tuhan di bumi dan memberinya ketaatan buta. Dia adalah penguasa mutlak bagi semua
rakyat, ia memimpin mereka dalam petempuran, dan dibawah kepemimpinan mereka
berperang melawan bangsa bangsa lain di Asia. Setelah kembali, ia mencatat eksploitasinya
di dinding istananya dalam prasasti panjang dimana ia menceritakan kemenangannya,
rampasan yang telah di ambil, kota kota yang di bakar, para tawanan yang di penggal atau di
kuliti hidup hidup. Kami menyajikan beberapa bagian dari cerita cerita tentang penyerangan
itu.13
Assurnazir-hapal pada 882 mengatakan, Aku membangun tembok di depan gerbang
besar kota ; Aku menguliti kepala para pemberontak dan dengan kulitnya aku melapisi tembok
ini. Beberapa di biarkan hidup di bangunana pertukangan batu, yang lain di salib atau di tusuk
di sepanjang dinding. Aku meminta beberapa dari mereka di kuliti di hadapnku dan kulit
mereka di gantung di dinding. Aku menyusun kepala mereka seperti mahkota dan tubuh
mereka di paku membentuk karangan bunga.

Pada 745 Tiglat-Pilizer II menulis, Aku mengurung raja di kota kerajaannya. Aku
membuat tumpukan mayat di depan pintu gerbangnya. Semua Desanya aku hancurkan, aku
kucilkan, aku bakar. Aku jadikan negara itu sebagai Padang pasir, aku mengubahnya menjadi
bukit bukit dan gundukan reruntuhan .

13
Seignobos Charles, Sejarah peradaban dunia kuno, hlm. 37.

10
Pada abad ketujuh Sanherib menulis: Aku lewat seperti badai penderitaan. Dibumi yang basa
dengan darah, baju besi dan senjata berenang dalam darah musuh seperti di sungai. Aku
menumpuk mayat tentara mereka seperti piala dan saya potong...anggota badan mereka. Aku
memutilasi mereka yang aku ambil hidup hidup seperti pisau jerami; sebagai hukuman aku
memotong tangan mereka. Dalam sebuah relief yang menunjukan kota Susa yang menyerah
kepada Assurbanipal orang melihat para pemimpin yang di taklukan di siksa oleh tentara
Assyria; Beberapa di potong telinganya, yang lain di cungkil matanya, dirobek robek
jenggotnya, sementara beberapa yang lain di kuliti hidup hidup. Nyata sekali raja raja ini
menikmati pembakaran, pembantaian, dan penyiksaan.
Perpustakaan dengan berbagai kumpulan buku-buku yang luar biasa. Perpustakaan
ini dipandang sebagai satu-satunya peninggalan bangsa Semit yang terpenting.
Seringkali bangsa Assyiria dipandang sebagai bangsa Romawinya-Asia. Lantaran
sebagaimana bangsa Romawi, Assyria juga berhasil mendirikan kekuasaan yang luas. Jika
bangsa Romawi mengambil peradaban Yunani yang ditaklukkannya kemudian
mengembangkan dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, demikian juga bangsa
Assyiria. Mereka mengambil alih peradaban Babylonia, mengembangkannya dan kemudian
menyebarkannya ke seluruh wilayah kekuasaannya. Sebagaimana bangsa Romawi, Assyiria
juga memperkenalkan sistem sentralisai administrasi pemerintahan. Wilayah-wilayah propinsi
dikuasakan kepada seorang kepala wilayah yang bergelar gubernur yang bertanggung jawab
secara langsung kepada raja. Mereka membangun sejumlah jalan raya untuk memperlancar
perhubungan wilayah-wilayah kekuasaannya yang berjauhan.
Warisan kerajaan Assyria berupa alfabet Phoeic dan bahasa versi Armenia. Dalam hal
ini alfabet Phoeic sebagai sarana bahasa Armenia. Untuk menulis alfabet dan bahasa armenia
labih mudah dan lebih cepat karena ditulis di atas daun lontar dibanding menuliskan di lembaran
tanah liat versi Sumeria pada masa Akkadia. Sebuah bas-relief dari istana Sennacherib pada
Nineveh melukiskan dua pelajar Assyiria berdiri berdampingan.

2.3. Peperangan Bangsa Assyiria


Antara tahun 726 dan 705 SM,
Mesir ditaklukan kembali dan Israel bertebaran
Ketika Sargon II menkalukan hampir seluruh dunia
Di tahun 726, DUA TAHUN SETELAH mengambil tangna Marduk, Tiglath-Pileser III
meninggal setlah dua puluh tahun menempati tahta Assiria. Ia meninggalkan putranya,
Shalmaneser V, dengan perbatasan yang dijaga dengan baik, dan penggabungan

11
pemerintahan atas Assiria dan babilonia. Tetapi kebawah dibagian kepala Teluk, pengikut
Khaldea yang enggan, Merodach-Baladan, dengan tenang mengumpulkan pengikutnya.14
Pemerintahan shalmaneser V hamper secara total tidak memiliki catatan sejarah,
tetapi ia kelihatannya tidak memperhatikan ancaman Khaldea yang meningkat. Ia
berkosentrasi pada medan di sebelah Barat. Kampanyenya menunjukan keinginannya yang
besar untuk membawanya benar-benar kedalam kendalinya; pasti ini selangkah lebih maju
dibandingkan dengan ayahnya yang hebat, yang menerima upeti dari orang-orang Finisia dan
Israel, tetapi mempelakukan mereka sebagai Negara dominasi dan bukan Provinsi Assiria.
Menurrut Josephus, shalmaneser V menghabiskan lima tahun untuk mengepung kota Tyrus
di Finisia, yang sebelumnya memberi upeti kepada Tiglath-Pileser. Ini bukan juga satu-satunya
keunggulan ayanhnya yang lebih. Tiglath-Pileser telah memperkrcil Israel menjadi satu
Negara bawahan; Shalmaneser V memusnahkannya.15
Untuk ini, ia mempunyai beberapa alasan. Raja Israel masa itu, seorang bekas
pegawai angkatan perang bernama Hoshea,tidak lagi membayar upeti kepada Raja Assiria,
padahal ia telah melakukakannya dari tahun ke tahun. Mata-mata Shalmaneser V juga
melaporkan kepadanya bahwa Hosheatelah mengirim utusan pada So, Raja Mesir. Israel
sedang merencanakan peperangan melawan bangsa Assiria, dan sedang mencari masa
untuk persekongkolan.
Masuknya Mesir kedalam keributan Semit Barat hanya mungkin disebabkan karena
Negeri ini telah bersatu untuk sementara waktu. Pada abad sejak pertempuran Qarqar, Mesir
terpecah lagi tidak hanya jadi bagian Utara dan Selatan, tetapi menjadi kerajaan Barat dan
Timur, menimbulkan suatu rangkaian Phraoh yang memusingkan dan tiga ibu kota yang
terpisah: Thebes, Tanis, dan kota Delta dipusat Leontopolos. Dalam waktu yang singkat, ada
juga beberapa raja di Herakleopolis dan Hermopolis, dan sedikitnya ada lima belas keluarga
lain yang menuntut semacam pangkat kepemimpinan, dari Raja dan Tuan sampai pada
sebutan kepala suku. Manentho berusaha untuk beusaha mengurangi kekacauan ini menjadi
semacam ketratuan dan mengatur para Raja kedalam Dinasti-dinasti ; dua puluh dua, dua
puluh tiga, dan dua puluh empat, tetapi ketiga Dinasti tersebut sebenarnya berkuasa secara
bersamaan di kota-kota yang berbeda, dan kekuasaan daerah dari Dinasti dua puuh dua tetap
tiggal dalam dominasi Dinasti dua puluh lima.16

14
Susan Wise Bauer, Sejarah dunia kuno (dari cerita-cerita tua sampai jatuhnya roma), hlm. 419.
15
Susan Wise Bauer, Sejarah dunia kuno (dari cerita-cerita tua sampai jatuhnya roma), hlm. 420.
16
Susan Wise Bauer, Sejarah dunia kuno (dari cerita-cerita tua sampai jatuhnya roma), hlm. 421.

12
Selama kekacauan ini dibagian atas, daerah-daerah yang bersebelahan dengan
dengan sungai Nil- Negara Afrika yaitu Nubia, bagian yang berpemerintahan Mesir yang
biasanya disebut Kush oleh tuan-tuan Mesirtelah mengambil keuntugan dari kesibukan
Mesir dengan masalah-masalahnya. Secara teknis, berbagai wakil Raja (Kepala Koloni)
Mesir semestinya harus memerintah daerahnya masing-masing, tetapi kenyataanya tak
seorang pun memperhatikannya dengan benar. Pada saat Mesir memiliki berbagai dinasti,
orang-orang Nubia, yang kini merupakan campuran dari suku asli Afrika dan orang-orang
Mesir yang telah menetap diantara mereka, sebnernya tidak diperintah oleh wakil Rajatetapi
oleh Raja mereka sendiri. Kerajaan ini, yang penduduknya sendiri disebut Napata, yang
diperintah oleh salah satu istana Nubia di Jebel Baikal. Yang menunjukan jelas jejak
kepemilikan Mesir: orang-orangnya memuja dewa Amun para penguasa Nubia mengikuti
tradisi lama untuk menikah antar saudara kandung.
Pada tahun 727, tepat sebelum Shalmaneser V menerima warisan tahta ayahnya,
yang menjadi Raja Napata adalah orang Nubia aslibernama Piankhe. Ia telah berada diatas
selama dua puluh taun ketika ia mengetahui Raja-raja Sais, Tanis, Herakliopolis, dan
Leonropolis, menjadi gelisah karena wilayah Napata yang semain mambesartelah membentuk
persekutuan untuk mendorong perbatsan Mesir kebawah hingga masuk wilayah Nubia.
Ia menyerang balik terhadap sekutu tersebut , menang, dan mengukir detail dari
operasi Militernya kedalam suatu Relief yang rinci : dewa Amun menganugerahi berkat atas
Piankhe, Raja Mesir yang sesungguhnya, sementara para pimpinan perang mendekatinya
dengn kerendahan hati.
Piankhe tidak mencoba untuk menghapus lawannya . sebagai gantinya, ia memilih
Mesir sebagai kesatuan kerajaan, dengan dirinya sebagai Raja Tinggi diatas mereka :
Amun, dewa orang Napata telah mentapkan aku sebagai pemimpin dari tanah ini.
Ia juga menulis dalam catatan sejarah lain,

Seperti ku akan berkata kepada seseorang: jadilah Raja, dan jadilah dia raja
atau kamu tidak akan menjadi Raja dan dia pun tidak akan menjadi. Raja Amun dari
Thebes telah menetapkan aku menjadi peimpin Mesir . siapapun yang dilindungi
olehku tidak memiliki resiko kotanya ditaklukan setidaknya aku bisa membantu.
Inilah yang diminta Mesir yang diminta bangsa Israel untuk bersekutu melawan
ancaman Assiria yang begitu besar.
Pada posisi ini catatan Assyiria berkedip.ketika mereka terbuka kembali,
Shalmaneser V -yang hartanya berada lima tahun diatas tahta dan melanjutka dua
pengepungan secara serempak- meninngal. Seorang Raja baru telah mengambil tahta
dengan nama Raja Sargon II.

13
Jika Shalmaneser V telah meninngal dalam pertempuran , penulis Raja-raja mungkin
sudah berkata demikian. Kemungkina Sargon II, penggantinya, adalah putra Tiglath-Pileser
yang lebih muda, yang mengambil keuntungan dari kelemahan sudaranya unyuk merebut
kekuasaaan ; pengepungan yang panjang dan kelihatannya gagal itu tidka akan mungkin
menjadi popular diantara angkata perang, dan Shalmaneser V juga telah menjadikan dirinya
tidak popular ditempatnya sendiri dengan cara berusaha untuk memperkenalkan suatu
kewajiban kerja paksa kepada orang-orag Assur. Ini belum pernah diterima dengan baik.
Sargon II menjanjikan warga Assur pembebasan pajak, dengan cara meyakikan
mereka untuk melupakan kematian saudaranya secara tiba-tiba: Shalmanesser tidak takut
pada raja semesta, ia berkata kepada mereka dalam catatan resmi tahunan. Dia
mengangkat tangannya untuk berbuat jahat terhadap kota itu; ia membebankan beban feudal
dan pelayanan pada penduduk kota tersebut , dengan kasar, dan menganggap mereka
sebagai pengikut perkemahannya, lalu sesudah itu Raja para dewa , dengan kepalaku
terangkat tinggi keatas bahwa orang-orang Assur dibebaskan dari pajak, itu aku yang
mengubah.. dari panggilan untuk berperang diwilayah itu, panngilan ke pengadilan dari
pemberi tugas, dari pajak, tol, dan uang iuran bagi semua kuil Assiria, aku bebaskan mereka.
17

Ia juga memecahkan pengempungan yang menemui jalan buntu. Dalam tahun


pertama dari catatan tahunannya, 721, ia menaklukan samaria, mengakhiri cepat-cepat suatu
sergapan yang telah berlangsung terlalu jauh lama. Dan kemudian, dengan suatu kebengisan
yang belum pernah ditunjukkan oleh para pendahulunya, Sargon II menghapus politik Israel
dari peta. Ia mengambil Hoshea sebgai tawanan, memasukannya kedalam penjara, dan
kemudian mulai melakukan operasi mendeportasi orang-orang Israel, tanggapan yang khas
dari Assiria terhadap Negara bawahan yang bersikeras ingin merdeka. Deportasi adalah
semacam pemusnahan suatu bangsa, bukan pembunuhan manusia, tetapi harga diri suatu
bangsa. Catatan Sargoan sendiri menyebutkan bahwa ia mengeluarkan 27.290 orang Israel
dari tanah tumpah darah mereka, dan menempatkan mereka didaerah Asia kecil hingga
wilayah orang-orang Medes. Orang-orang Israelini menjadidikenal sebagai sepuluh suku
yang hilang, bukan karena mereka hilang, tetapi identias mereka sebgai keturuan Abraham
dan penyembah Yahwe diusir kedaerah liar baru , tempat meraka kini dipaksa untuk membuat
rumah mereka sendiri.
Bangsa Israel yang tersebar yang masih tinggal dikerajaan Utara kini measkan
acaman untuk diasingkan ketempat lain. Bangsa dinegaranya tanganku telah menaklukan,

17
Susan Wise Bauer, Sejarah dunia kuno (dari cerita-cerita tua sampai jatuhnya roma), hlm.423.

14
aku menetap didalamnya, Sargon II menyebutkan. Kacau balau bangsa Israel dan bangsa
lain lambat laun menjadi berkembang dan menjadi kebudayaan mereka sendiri: ini merupakan
campuran dari berbagi agama yang berbeda-beda serta keturuna sehingga bangsa Yahudi
pada abad pertama SM disebut orang samaria, dan diremehkan sebagai bangsa blasteran.
Ini bukan akhir dari segalanya. Ketika orang-orang Aramea dari Suriah dan Hamath
bergabung untuk menantang Raja Assiria, Sargon II menemui mereka dikota Qarqar. Kali ini,
seratus tahun setelah perselisihan besar antara kekuatan-kekuatan di Qarqar , tidak ada
keraguan akan hasilnya. Rja Hamath diseret dengan rantai ke Assur, Komandah Suriah
melarikan diri sendiri sperti seorang gembala yang telah diambil biri-birinya, dan Sargon II
mengepung dan membakar Qarqar.
Dengan sepenuhnya mengendalikan barat, ia menyebrang Mediterania sejauh pulau
Siprus- yang ditempati oleh campuran Yunani Ionia dan Finisia dari pantai- dan memksanya
membayar upeti kepadanya. Ia sendiri membangun ibu kota baru, Dur-Sharrukin (Kota
Sargon), sebelah timur lau Niniveh, persis di luar kaki gunung Taurus dimana orang Urartu
masih menunggu dengan ketakutan.
Tentra Urartia bisa dengan mudah turun dari tempat tinggi mereka, menyerang dan
kemudian mundur kembali ke celah-celah gunung dimana benteng mereka terlihat berbaris
kedalam pegunungan belakang mereka nerupakan tantangan sulit. Dan orag Urartu telah
berkembang menjadi kerajaan yang canggih dan dijaga dengan baik. Riwayat Sargon sendiri
mengatakan, secara mengagumkan, tentang Rusas, Raja Urartu dan jaringan saluran dan
sumur-sumur yang ia bangun; tentang kumpulan uda yang mreka beri makan dan dijaga
dengan baik, dibesarkan dalam di lembah yang terlindung sampai mereka diperlukan untuk
berperang; efisiensi yang hebat dari komunikasi Urartu, dengan menara pengitai yang
dibangun tinggi pada puncak gunun, menjaga tumpukan bahan bakar yang bisa dinyalakan
segera. Satu mercusuar, dinyalakan, bersinar diatas puncak gunung menjadi suatu api
unggun yang besar yang nampak seperti kilatan sampai ke pos berikutnya di kejauhan,
dimana api unggun berikutnya dapat dinyalakan. Mereka bersinar bagaikan bintang dipuncak
gunung, dalam kata-kata Sargon sendiri, dan menyebarlah kabar tentang penyerangan yang
lebih cepat dari kecepatan pembawa berita.
Pada tahun 714, Sargon siap untuk menyerbu pegunungan, dalam suatu kampanye
yang berbahaya dan penuh risiko yang ia putuskan untuk dipimpinnya sendiri. Alih-alih
berbaris langsung ke Utara ke arah wilayah Urartu, yang akan membawa pasukannya
melawan benteng Urartu yang paling kuat, ia memimpin pasukannya ke daerah Zagros,
dengan niat untuk menjangkau daratan yang relative lebih daar disisi lain bergerak kea rah
perbatasan timur Urartu yang lebih lemah.

15
Sargon sendiri menulis tentang riwayat ini, dalam wuud surat resmi kerajaan kepada
dewa Assur dan kepada kawan-kawan ilahinya, memberitahu mereka semua peperangan
diperjuangkankan untuk mereka (niscaya suatu surat yang dibacakan keras-keras kepada
para dewa dan didengarkan oleh kebanyakan dewa Assur). Pasukan berangkat pada awal
musim panas, mengarungi Zab Hulu dan Hilir, dan sampai segera di pegunungan Zagros.
Disini orang-orang dari daratan rendah tersebut sampai pada tanjakan yang menjulang dan
tidak biasa, tertutup hutan lebat dimana musuh-musuh tak dikenal menunggu.
kami kemudian datang di pegunungan tinggi , dimana pohon-pohon dengan segala
jenis tumbuhan terjalin; tengah-tengah dari kekacauan pegunungan, celah-celah pegunungan
mereka bergerak ketakutan; ditas seluruh keteduhan terbentang, seperti hutan aras; dimana
ia yang menginjak jejak mereka tak terlihat sinar matahari.
Hutan pohon aras diatas lereng gunung, seperti hutan tempat Gilgamesh berkelana
bertahun-tahun lalu, melindungi musuhyang lebih mengerikan sebab tak terlihat.
Sargon menggerakn oranng-orangnya untuk menebas jalan melewati hutan dengan
perkakas tembaga, sampai pasukan telah mecapai tanah datar timur. Disini orang-orang
Medes, yang terikat oleh perjanjian (denga ketakutan ) memberi makan kepada rombongan
Assiria, menawarkan air dan biji-bijian.
Dengan tambahan pasukan, Sargon memimpin pasukan nya ke Utara untuk bertemu
dengan pasukan Urartu di lereng-lereng gunung tepat disebelah selatan kota modern Tabriz.
Ia telah memilih medan perang dengan baik, jauh sekali jaraknya dari garis benteng yang
membentang melindungi perbatasan selatan. Tetapi untuk menjangkaunya, pasukan Assiria
telah bergerak sejauh lebih empat ratus delapan puluh kilometer, pada musim panas, melalui
hutan yang menghalang di jalan yang curam , sedikit air, dan sedikit makanan. Mereka
kehabisan tenaga dan sampai pada titik untuk memberontak.
Pasukan Assur yang terganggu, yang telah jauh-jauh dating, sangat lelah dan lamban
untuk menanggapi, yang telah menyebrang pegunungan terjal berkali-kali hingga tidak
terhitung, dengan gangguan luar biasa untuk mendaki dan turun, semangat mereka berubah
menjadi pemberontak. aku tidak bisa memberi kelegaan atas keletihan mereka, tidak ada air
untuk memuaskan kehausan mereka ujar Sargon.
Sargon ditangkap, ia telah mencapai sasarannya, dan menemukan dirinya tak
berdaya. Sementara pasuka Urartu, di bawah komando Rusas sendiri, telah berkumpul untuk
menemuinya. Dengan pasukannya yang menolak untuk mengikutinya, ia mengumpulkan
pengawal pribadinya dan berada di sekitar mereka dan memimpin mereka dalam suatu
serangan bunuh diri yang kalut pada sayap yang terdekat dengan Rusas. Sayap tersebut
mundur di hadapa keputuaasaan yang membabi buta; dan menurut riwayatnya sendiri,

16
pasukan Sargon, melihat ia mencamoakkan dirinya kedalam barisan, memberanikan diri dan
mengikutinya masuk. Pasukan Urartu ragu-ragu, bubar, dan mulai mundur.
Pengunduran diri berubah menjadi kekalahan. Pasukan Assiria mengejar musuh
yang berantakan ke arah barat, meleati Danau Urmia dan ke dalam wilayah mereka sendiri.
Rusas meninggalkan usahanya untuk memperthankan ibu kotanya, Turuspha, dan lari
kepugunungan.
Disini, catatan riwayat Sargon menyatakan, secara singkat, bahwa pauskan Assiria
kembali pulang. Ia mungkin telah mencurigai bahwa pasukan Assiria akan memberontak
selamanya jika ia ngotot mengejar Raja jauh ke pedalaman yang asing dari kerajaan Urartu
yang tertutup pepohonan.
Malahan, pasukan kembali ke selatan dan, diperjalanan , merampaok dan menjarah
kota Mushashir, di mana kuil utama dari dewa Urartu berdiri. Ketika berita ini sampai kepada
Rusas yang berada dalam posisi mundur jauh, ia putus as Kemegahan Assur menguasai
dia tulis Sargon dalam catatanya, dan di pisau besinya sendiri ia menikm dirinya sendiri tepat
di jantungnya, seperti seekor babi, dan mengakhiri hidupnya.
Kerajaan yang menggangu disebelah Utara telah dibuat bertekuk lutut, dan Sargon
bergerak kembali pulang dalam kemenangan. Saat itu bulan November, dan ia tidak dapat
terus memburu sisa-sisa kekuatan Urartu lebih jauh ke dalam pegunungan tanpa
memperhatikan risiko terjebak musim dingin, yang bisa menutp jalan lewat celah gunung
dengan es dan salju. Serangan Urartu terjadi kurang lebih terjadi selama enam bulan.
Kini ia hampir berada di puncak dunia. Ia menerima duta besar dari Mesir dan
Ethiopia, hadiah-hadiah dan utusan-utusan berdatangan bahkan dari Raja Dilmun, yang
menurut catatan Sargon sendiri disebut hidup seperti ikan . ungkapan itu artinya mungkin
adalah ia berasal dari suku Sabea dari Arab, yang rajanya pernah mengunjungi Solomon dua
abad sebelumnya. Ia di akui sebgai Maharaja di hampir seluruh bumi, kecuali didaerah tepat
di daerah selatan.
Ke bawah di Babylonia, sementara itu suatu peristiwa penting sedang sedang terjadi.
Merodach-Baladan, ketua suku Bit-Yadin dari Khaldea, telah mengumpulkan pengikut-
pengikutnya yang setia di kota Ur. Hampir segera setelah kematian Shalmaneser V,
Merodach-Baladan, ia merasa lega, bergerak ke Babylonia, mengusir pesaing-pesaingnya,
dan menjadi Raja. Ia telah melihat tiga kali pergantian kerajaan Assiria kurang dari waku 10
tahun, dan ia yakin bahwa ia dapat menghabisi Sargon II pula. Untuk mewujudkan kenyataan
ini, ia mengirim utusan ke timur, dengan sebagian besar dari kekayaanya yang luar biasa
untuk memberi dukungan Elame melawan Assiria.
Ia memerlukan sekutu dari luar; Negara Merodach-Baladan yang baru tidak
semuanya mendukungnya. Terutama dari utara, orang-orang babylonia cenderung untuk

17
mendukung perasaan Assiria dan tidak menyukai orang-orang Khaldea. Merodach-Baladan
melakukan sebuah pendekatan dengan sebuah strategi yang nantinya ditiru oleh Napoleon
pada dua millennium sesudahnya; ia mengumumkan bahwa ia adalah pembebas bangsa,
yang akan memulihkan tradisi Babylonia yang telah lama di injak-injak oleh penjajah dari utara.
Seandainya Assiria segera dating di luar benteng kota, mungkin taktik ini takkan jalan. Akan
tetapi Sargon sedang disibukkan dengan barat, Negara-ngara laut tengah- jajahannyayaitu
Mesir dan Arab dan musuhnya orang-orang Urartu. Ia tidak mempunyai banyak waktu untuk
Merodach-Baladan pada mulanya, dan hamper sepeuuluh tahun, Raja Khaldea ini berhasil
bergerak (dan menggertak) menuju kembali sepenuhnya atas babylonia dan sisa-sisa tanah
lainnya.
Namun pada tahun 710, Sargon mempunyai waktu senggang untuk menuju selatan.
Dan didaerah Elam, Raja yang berpengalaman- seoarang jenderal yang sepakat menjadi
sekutu Merodach-Baladan baru saja meninggal ; kemenekannya Shuttruk-Nahhunte yang
masih muda dan belum berpengalaman saat itu menaiki tahta. Maka Sargon IImenyerang
Babylonia dan pertama-tama dengan bergerak ke tmur ke Elam.
Shutruk-Nahhunte segera melarikan diri menuju pegunungan untuk berlindung,
Sargon yang memutuskan untuk tidak membutuhkan bantuan Elam dalam menyelamatkan
Merodach-Baladan, kemudian begerak ke selatan mendekati Babylonia dari tenggara.
Merodach-Baladan dan sekutuny dari Elam dan jika ia mundur kedaerah asalnya
keselamatannya akan terancam bahaya, karena di atas teluk tentara-tentara Sargon lebih
dekat dengan daerah asal Bit-Yakin dari pada dengan Babylonia. Ia pun tidak pergi ke utara ,
kota-kota di utara babylonia menyambut Sargon dengan perasaan lega dengan kegembiraan
yang meluap.18
Tulisan tahunan Sargon mencatat bahwa Merodach-Baladan, ketika secara jelas
melihat pertempurannya akan kalah, bahkan seblum perang dimulai, mempertimbangkan
untuk melarikan diri ke Elam dengan rombongan kecil, percaya bahwa kecepatan dan
datangnya kegelapan dapat membantunya melewati perkemahan Assiria:
Ketika Merodach-Baladan mendengar tentang kemenangan Assur di
Babyloniaketakutan dan keselamatanya menjatuhkan dia di tengah-tengah kerajaaannya
sendiri. Ia, dengan para pahlawan yang mendukungnya, pergi malam-malam ke Elam.
Untuk meminta bantuan Shutruk-Nahhunte, orang Elamia mengirimkan perabot kerajaannya
sebagai hadiah, tempat tidur perak, singgasana, meja, kendi pencucucian Raja, kalungya
sendiri. Bangsat dari Elam menerima sogokan tetapi ia takut dengan kekuatanku;maka ia
menghalangijalan Merodach-Baladan dan melarangnya pergi ke Elam.

18
Charles Seignobos, Sejarah peradaban dunio kuno, hlm. 30.

18
Shuttruk-Nahhunte mungkin memang bangsat, tetapi ia berhasil memanfaatkan
pertemuan itu, yang berakhir dengan pemberian harta karunMerodach-Baladan dan masih
bisa menghindari hukuman Raja Assiria.
Setelah dirampas selagi menjai pelarian, Merodach-Baladan harus memutar balik dan
mengambil arah berbahaya ke Bit-Yakin. Di sini ia menderita persis sepertia apa yang ia
takutkan : terkepung di kota kelahirannya sendiri. Ia sekuat tenaga berjuang untuk melawan ;
catatan Sargon bahwa ia meninggikan tembok-temboknya, memperkuatnya, dan menggali
selokan.. dan ia membanjiri sekitar kota dengan ombak lautan besar.
Akan tetapi parit yang tertutup tiang darurat tidak mampu lama melindungi kota.
Pasukan Assiria mencebur melewatiya dan merusak pertahanananya . aku bakar denga api
Sargon menyombong, dan bahkan pondasinya pun terkoyak keluar.
Sargon II sendiri kemudian memainkan kartu Napoleon, mengadakan pesta untuk
dewa marduk dan menggandeng tangan dewa tersebut sebgai Raja Babylonia yang
sebenarnya. Ia memulihkan kota sampai rakyat dari penjajah Khaldea yang tidak tahu apa-
apa tentang warisan bersama dua kota besar. Orang-orang Babylonia, yang mungkin telah
kehilangan penglihatan mengenai tepatnya yang sebenarnya memulihkan warisan pada saat
itu, tunduk menyerah.
Pada bagian ini, perilaku Sargon terhadap pahlawan Khaldea sangat menonjol
disbanding dengan sikapnya terhadap Israel. Alih-alih menghukum Merodach-Baladan,
Sargon II menerima penyerahan dirinya dan (dengan tidak bijaksana) membiarkannya tetap
menjadi kepala suku Bit-Yakin yang terjajah. Kelihatnnya Sargon II tidak sepenuhnya yakin
bahwa bagsa Khaldea tidak semudah bangsa Israel untuk dikalahkan, dan lebih suka
membiarkan kendalinya yang jauh di selatan tanpa teruji.
Rezim Assyria di mulai dengan perebutan Babilonia (sekitar 1270). Dari abad
kesembilan bangsa Assyria, yang selalu berperang, menundukkan atau menghancurkan
Babilonia, Suriah, Palestina, dan bahkan Mesir. Bangsa yang ditaklukan selalu memberontak,
dan pembantaiaan berulang. Akhirnya bangsa Assyria kelelahan. Orang Babilonia dan Mede
membuat Aliansi dan menghancurkan kerajaan mereka. Pada 612 ibu kotanya, Niniwe,
Sarag Singa, kota berdarah, kota yang kenyang dengan mangsa, Sebagaimana Nabi-nabi
Yahudi menyebutnya, direbut dan dihancurkan selamanya. Niniwe hancur, Kata Nabi
Nahum, siapa yang akan meratapinya? 19
2.4. Peradaban Assyiria
Orang-orang Babil dan Assyria menduduki sebuah lembah besar dengan sebuah batas
alam yang amat berbeda. Batas yang begitu berbeda tersebut yaitu Teluk Persia di selatan,
yang dikatakan kepada semua penduduknya, maka engkau sebaiknya kesini dan jangan

19
Charles Seignobos, Sejarah peradaban dunio kuno, hlm. 39.
19
lebih. Batas itu dihormati orang-orang dan mereka tidak pernah memberanikan diri keluar
menuju perairan yang berbahaya dan misterius. Di sebelah timur batas antara mereka dan
negeri tetangga bersifat fluktuatif tidak pasti. Batas alamnya nampaknya adalah gunung Elam,
tapi lereng gunung ini perlahan ke barat ke dataran, dan tidak memiliki kenaikan drastis dari
sana. Di lereng gunung ini ada banyak penduduk dari segala umur, dan tidak ada benteng
pertahanan yang kuat untuk menjaga mereka dari lembah, sementara di sisi lain orang-orang
di lembah itu sering dipenuhi dengan daya penakluk yang cukup untuk memperpanjang
perbatasan mereka jauh di atas lereng ke Elam. Di sebelah utara, juga, batasnya hampir
sama-sama tidak pasti. Mungkin gunung-gunung di Armenia dianggap sebagai perbatasan
alami di utara, tapi ini sangat terkait dengan lembah besar, mereka memiliki sistem drainase
sungai Efrat dan Tigris, dan, seperti pegunungan Elam, lereng lebih banyak lembut menuju
dari pada lembah. Di sebelah utara, oleh karena itu, seperti di sebelah timur, tanah Asyur dan
di sebelah timur Babilonia terbuka untuk menyerang dari luar, atau untuk menyerang dari
dalam ke luar. Perbatasan barat itu masih lebih tak terbatas Di barat laut lembah itu terbawa
dengan lembut dari sungai Efrat ke sungai dataran tinggi Aram, dan di atasnya bahkan ke Laut
Tengah. Sementara di sebelah barat daya gurun terbentuk satu-satunya penghalang antara
lembah dan Arab atau daratan lembah Yordan. Orang-orang nomaden melewati ini
penghalang dengan mudah, dan menjadi faktor kuat dalam sejarah bangsa Babilonia. Di sisi
lain, bagaimanapun, Orang-orang Babilonia tidak dengan mudah melewati garis luas gurun
pasir.20

Di dalam negeri yang dibatasi ini dua kerajaan besar ada selama berabad-abad, dan
garis pemisah. Di antara mereka bergerak naik turun lembah karena kekuatan menjadi lebih
kuat dari kekuatan yang lain. Alam tidak memiliki batas antara mereka, karena seluruh lembah
terbentang dari utara ke selatan. Namun, meski begini. Memang benar, sudah ada dari masa-
masa terpencil provinsi-provinsi terpisah di lembah itu, yang kurang lebih pasti batas di antara
mereka. Jika kita mulai di selatan, provinsi-provinsi yang terpisah ini dapat digambarkan:
Dekat dengan, Teluk Persia adalah sebuah negara kecil, negara dari Tanah Laut, yang
pengaruhnya ditandai dengan sejarah awal seluruh lembah. Tanah Laut sepenuhnya aluvial,
dan kecil. Melalui itu pada masa awal Tigris dan Efrat melewati muara yang terpisah ke Teluk
Persia. Kemudian, Meski pada saat tidak diketahui, kedua sungai bersatu dan mulai mengalir
melalui satu saluran ke laut. Wilayah aluvial ini sekarang tumbuh oleh endapan sungai dengan
kecepatan sekitar satu mil dalam tujuh puluh tahun, dan ada alasan bagus untuk percaya
bahwa pertumbuhan rata-rata dalam waktu bersejarah tidak kurang dari satu mil dalam tiga

20 A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 1.

20
puluh tahun. Jika rasio kenaikannya setinggi ini, maka negara dari Tanah Laut adalah lahan
yang sangat kecil selama periode 4000-600 B. C. Di atasnya secara geografis meletakkan
tanah Kaldi, juga aluvial, dan memperluas ke utara sampai ke kota Babel. Juga tidak ada garis
pemisah yang jelas dari Tanah Laut, atau dari Babilonia di sebelah utara. Sebagai raja dari
negara Kaldi kemudian memerintah di Babel dan memiliki kendali atas keseluruhan kerajaan
yang luas, yang merupakan ibu kota, nama Chaldea diperluas oleh sejarawan Yunani dan
Romawi untuk mencakup seluruh Babilonia. Selanjutnya di atas tanah Kaldi adalah Babilonia
sendiri, yang diperpanjang ke utara sepanjang lembah, dengan dua pengecualian, ke
pegunungan Armenia. Pengecualian ini adalah tanah asli Asyur dan Mesopotamia. Asyur,
dalam pengertian geografis dan historis aslinya, adalah tanah berbentuk segitiga kecil yang
terletak di antara Sungai Tigris dan Zab dan pegunungan Median. Ketika Asyur memperoleh
kekuasaan dan jumlah mereka segera memperluas kekuasaan mereka melampaui yang
sangat sempit ini batas, dan dengan dominion mereka juga pergi nama geografis, sehingga
bahkan di masa awal namanya Asyur telah dibawa ke barat ke Efrat dan ke selatan sejauh
Hit, sedangkan untuk orang Yunani dan Roma menutupi seluruh lembah. Tanah atau provinsi
terpisah lainnya - termasuk negara kecil antara sungai Efrat dan Sungai Khabur dan
pegunungan Armenia. Ini adalah tanah yang dikenal sebagai Nahrina, Aram-Naharaim orang
Ibrani, dan Mesopotamia orang-orang Yunani dan Romawi. Sayangnya nama Mesopotamia
ini diperluas untuk mencakup wilayah antara Tigris dan Efrat ke selatan bahkan sampai ke
Teluk Persia. Ini benar-benar menghancurkan nomenklatur sejarah, dan mengenalkan
kebingungan itu tidak muncul dalam catatan Asyur atau Babilonia manapun.21

Untuk negara ini antara Tigris dan Efrat, termasuk Asyur, Mesopotamia, Babilonia,
Kasdim, dan Tanah Laut, penduduk kuno tidak memiliki nama geografis umum. Terminologi
geografis. Berbeda dengan naik turunnya kekuasaan politik. Namun ada beberapa
pengecualian aturan untuk jenderal ini. Misalnya, nama Asyur tidak pernah diperpanjang
sehingga bisa menutupi Babilonia dengan benar, meski sudah diperpanjang sampai ke barat.
Di sisi lain, nama Babilonia membentang hingga ke utara, hampir mencakup Assyria,
walaupun tanah sempit asal orang-orang Assyria selalu dibedakan dengan tajam. Ungkapan
umum lembah Assyro-Babylonia dapat dipakai untuk mencakup seluruh negeri.22

21
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 2.

22
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 2.

21
Meskipun kata Mesopotamia tidak pernah digunakan oleh orang Asyur atau Babel
untuk menyebut negeri mereka. Dalam arti sebenarnya produk dua sungai, dalam arti hampir
sama sempurnanya dengan Mesir adalah produk dari Nil.

Tigris dan Efrat memiliki sumber mereka di sisi yang berlawanan dengan pegunungan
yang sama. Ini adalah bukit tertinggi antara Laut Hitam dan lembah besar, dan satu-satunya
yang memiliki puncak bantalan salju abadi, maka diketahui orang-orang Yunani kuno sebagai
bangsa Niphates. Dari sisi barat sungai Efrat mengalir ke barat ke Malatiyeh, seolah-olah
kehilangan dirinya di Laut Tengah. Tapi di Malatiyeh jalannya tiba-tiba saja berubah ke arah
tenggara, melewati beberapa mil dari sumber Tigris di Danau Goljik, dari sana memaksa
jalannya melalui pegunungan dalam jalur yang berliku-liku.

Dari situ tentu saja umumnya tenggara sampai berlawanan Baghdad, di mana ia
mendekati ke dalam jarak dua puluh mil dari Tigris, dan sungai-sungai muncul untuk
membentuk persimpangan jalan. Keduanya, bagaimanapun, sekali lagi terpisah, dan hanya
membuat persatuan terakhir mereka pada akhirnya setelah terjadi konvergensi yang sangat
tajam. Perkiraan panjang sungai Efrat adalah tujuh belas ratus delapan puluh mil. Ini dapat
dilayari untuk jarak dua ratus mil di atas mulutnya. Selama seluruh perjalanannya, ini adalah
sungai yang mengesankan di antara yang terbesar sungai di dunia Seperti kebanyakan arus
gunung, jalur awalnya cepat dan tempat tidurnya berbatu. Asli dalam Inggris anak sungai
adalah Kara Su - yaitu Air Hitam - di Keban-Maaden, beberapa mil di sebelah barat Kharpoot.
Berikutnya makmur adalah Sajur, diterima dari kanan, atau barat. Ini diikuti oleh Balikh, yang
hanya dalam perjalanan seratus dua puluh mil, membawa air dari Gunung Masius. Berikutnya
adalah Khabur, juga diterima dari kiri, yang membawa satu lagi air yang cukup besar juga dari
lereng bawah Gunung Masius. Dari titik ini, sejauh delapan ratus mil sampai persimpangan
dengan Tigris, orang Efrat tidak menerima anak sungai terserah. Telah dikatakan dengan baik
bahwa "wilayah atas sungai Efrat menyerupai sungai Rhine, sementara itu jalan tengah bisa
dibandingkan dengan sungai Danube, dan bagian bawahnya dengan sungai Nil.23

Tigris dibentuk oleh persimpangan dua aliran sungai kecil, bagian timur naik dekat
Bitlis, tidak jauh dari tepi barat Danau Van, sedangkan bagian barat berasal dari daerah
Kharpoot. tidak seperti Efrat, Tigris menerima banyak anak sungai penting, yang mengalir
turun dari Zagros dan Elmatine gunung. Yang penting pertama dari ini adalah Khabur Timur,
setelah itu berturut-turut mengikuti Zab Atas, Zab Bawah, Adhem, dan Diyaleh. Aksesi air
tawar yang konstan ini memberi Tigris adalah karakter yang sama sekali berbeda dari sungai

23
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 3.

22
Efrat. Sungai Efrat terus menurun dalam ukuran dan aliran pernah dalam arus yang lebih
lamban. Ketika menerima Khabur itu empat ratus meter lebar dan delapan belas kaki dalam;
di Irzah atau Werdi, tujuh puluh lima mil lebih rendah ke bawah, itu adalah tiga ratus lima puluh
meter lebar dan dari kedalaman yang sama; di Hadiseh, seratus empat puluh mil di bawah
Werdi, luasnya tiga ratus meter, dan masih ada kedalaman yang sama; Disini arusnya adalah
empat knot per jam di musim banjir, tapi kecepatan ini berkurang di dalam lima puluh mil
berikutnya; di Hit, lima puluh mil di bawah Hadiseh, lebarnya telah meningkat menjadi tiga
ratus lima puluh yard, tapi kedalamannya telah berkurang sampai enam belas kaki; di Felujia,
tujuh puluh lima mil dari Hit, kedalamannya dua puluh kaki, Tapi lebarnya telah berkurang
sampai dua ratus lima puluh meter. Dari sini kontraksi sangat cepat dan menyolok. Kanal
Saklowijeh diberikan di sebelah kiri, dan beberapa di jalan masuk ke cabang Hindiyeh dari
sebelah kanan, masing-masing membawa, saat Efrat kenyang, ada sejumlah besar air.
Konsekuensinya adalah di Hillah, sembilan puluh mil di bawah Felujia, arusnya tidak lebih dari
dua ratus meter dan setinggi lima belas kaki; di Diwaniyeh, enam puluh lima mil di bawahnya,
luasnya hanya seratus enam puluh yard; dan di Lamlun, dua puluh mil di bawah Diwaniyeh,
itu berkurang menjadi seratus dua puluh meter lebar, dengan kedalaman tidak lebih dari dua
belas kaki Segera setelah itu, bagaimanapun, itu mulai pulih sendiri. Air yang ditinggalkan oleh
Hindiyeh, kembali ke sana di satu sisi, sementara Schatt-el-Hai dan banyak aliran cabang
lainnya mengalir di atas lain; namun tetap saja orang Eufrat tidak pernah pulih sepenuhnya,
bahkan tidak mendekati jalannya yang berikutnya standar kebesaran sebelumnya. Saluran
dari Kurnah ke El Khitr ditemukan oleh Kolonel Chesney dengan lebar rata-rata hanya dua
ratus meter, dan kedalaman sekitar delapan belas atau sembilan belas kaki, yang menyiratkan
tubuh air jauh lebih rendah daripada yang terbawa antara persimpangan Khabur dan Hitti.24

Tigris dan Eufrat memiliki musim banjir dan membawa air mereka secara luas negara,
persis seperti sungai Nil. Fakta ini begitu jelas sehingga tidak diragukan lagi, walaupun
Herodotus secara langsung menegaskan hal yang sebaliknya, dengan mengatakan, Sungai
tidak, seperti di Mesir, meluap di atas tanah jagung dengan sendirinya, namun menyebar di
atas mereka dengan bantuan dari mesin. "Kenaikan memang tidak begitu berkepanjangan
seiring kenaikan dari Sungai Nil, namun pengaruhnya jelas terlihat. Kenaikan di Tigris
disebabkan oleh mencairnya salju di pegunungan, dan saat menguras lereng selatan, dan
Efrat lereng utara, Tigris meningkat dengan lebih cepat. Tigris biasanya mulai meningkat di
awal bulan Maret. Pada minggu pertama atau kedua di bulan Mei titik tertinggi tercapai, dan
sungai kemudian menurun rap. diam dan mencapai level di sekitar tengah Juni. tinggi, sungai

24
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 3.

23
jarang meluap. Pada jalur yang lebih rendah, bagaimanapun, dan terutama antara tiga puluh
detik dan paralel tiga puluh satu, ini mencakup luasnya negara. Banjir Sungai Efrat jauh lebih
teratur dan luas. Pencairan salju di lereng utara lebih lambat, dan sungai mulai membengkak
sangat lambat sekitar awal Maret, dan secara bertahap meningkat sampai titik tertinggi
tercapai sekitar akhir Mei. Saat air berdiri sekitar tiga belas kaki di atas air rendah. Pada titik
ini sungai tetap, selama sekitar satu bulan, sedikit tenggelam menjelang pertengahan Juli, dan
kemudian lebih cepat sampai bulan September. Sungai Efrat mulai meluap jauh lebih tinggi
dari pada Sungai Tigris, dan bahkan di persimpangan dengan Khabur digambarkan sebagai
"menyebar di sekitar negara seperti laut." Di bawah Hitti sungai menyebar di kedua bank,
namun dengan kecenderungan kuat mengalir lebih jauh dan lebih dalam di atas tepi barat.
Kemunculan sungai yang lamban dan teratur membuatnya sangat berharga untuk irigasi, dan
orang-orang Babilonia benar-benar memanfaatkannya untuk ini kesempatan besar Di
sepanjang tepiannya dibangun dinding bata yang dilengkapi dengan pemecah gelombang
untuk mengalihkan dan mengendalikan arus deras saat naik. Pintu gerbang mengendalikan
kenaikan tersebut sehingga bank timur menerima sebuah genangan air di sebelah barat,
sementara kanal hampir tak terhitung mengalihkan perairan yang mundur, dan mencegah
aliran merusak area yang dapat diolah. Selanjutnya, airnya ditahan dalam jumlah yang cukup
untuk memasok sistem irigasi jauh-jauh dari sungai untuk panen gandum, setelah jatuhnya
sungai. Seluruh sistem ini Sekarang kehancuran yang luas. Sungai naik dan turun sesuai
kehendaknya, dan menyapu jauh dari tepi barat, mengubah negaranya menjadi rawa.
Kerugiannya adalah negatif dan positif. Tidak mungkin ada yang begitu hebat dalam
mengumpulkan gandum seperti yang ada saat lembah besar ini adalah lumbung dunia, dan
ini mengisi tanah dengan bahaya. miasma, yang menghasilkan demam dan membuat
penduduknya lemah dan sakit-sakitan. Ada beberapa contoh di dunia yang menyedihkan dari
negara yang indah dan subur.25

Di negara aluvial yang lebih rendah, Tigris dan Efrat telah membuat banyak perubahan
di dasar sungai mereka. Perubahan ini sering dimulai pada banjir musim semi dan musim
panas lalu dilanjutkan. Aliran cabang yang terbentuk terus-menerus bervariasi, kadang-
kadang begitu besar sehingga bisa dinavigasi dan sekali lagi dibiarkan sama sekali kering.
Namun, secara keseluruhan, kecuali perubahan besar yang dihasilkan oleh persatuan Tigris
dan Efrat di mulut mereka, perjalanan umum sungai tetap sama sepanjang periode bersejarah.
Dari perubahan arus cabang sejauh ini yang paling penting adalah di sisi Arab. Ada cabang

25
W. King and R. Hall. History of Egypt, Chaldaea, Syria, Babylonia, and Assyria in the Light of Recent Discovery.

Hlm. 46

24
dekat Hit yang luas, saluran dalam, yang rok batu-batu Arab dan lolos ke Teluk Persia oleh
sepenuhnya saluran yang berbeda Ini menyampaikan banyak air Efrat, dan mencegah
perambahan padang pasir, sehingga memperluas bagian yang cukup subur dari Kasdim dan
Tanah Laut. Ada beberapa keraguan mengenai usianya, dan tentang apakah pada awalnya
sebagian atau seluruhnya buatan. Selain kedua sungai tersebut, baik Asyur maupun Babel
tidak memiliki persediaan air melebihi satu air tawar saja danau, di sisi Arab Efrat lima puluh
mil selatan reruntuhan Babel, dan dua puluh lima atau tiga puluh mil dari sungai. Tampaknya
tidak diketahui atau dianggap penting oleh zaman purba penduduk, karena tidak menyinggung
hal itu belum ditemukan dalam teks Asiria atau Babilonia; itu dikenal orang-orang Romawi
dengan nama Assyrium Stagnum, dan sekarang disebut Bahr-i-Nedjif. Itu terletak di baskom
empat puluh mil panjang dan dari sepuluh sampai dua puluh mil luas, ditutup pada tiga sisi
oleh perbukitan kapur yang bervariasi dari dua puluh sampai dua ratus kaki masuk tinggi. Di
sisi yang tersisa ada bubungan batu yang memisahkannya dari lembah Efrat. Pada Musim
genangan air sungai Efrat menuangkan air ke danau ini dan kemudian nampaknya menjadi
bagian dari danau ini penggenangan. Airnya kemudian manis dan bagus. Ketika sungai
kembali ke tingkat aslinya danau tetap bersama Tapi sedikit perubahan volume, tapi air
menjadi sangat tidak menyenangkan karena tidak bisa dibuka. Seharusnya ini mungkin karena
hubungannya dengan batuan gypsiferous.26

Lembah besar memiliki iklim yang tampak sedikit dipasang untuk menghasilkan tenaga
dan kekuatan pria, untuk Suhu di atas seluruh permukaannya sangat tinggi di musim panas.
Di ujung selatan, di sepanjang Teluk Persia, dan di daerah sekitar, suasananya lembap dan
panasnya sama dengan karakter Hindustan atau Srilanka. Catatan tidak ada untuk
menunjukkan kisaran termometer, namun pelancong yang lewat menyatakan fakta sederhana
bahwa suhunya lebih tinggi dari di Baghdad. Di Baghdad rata-rata maksimal setiap hari suhu
di dalam ruangan selama bulan Juni dan Juli ditetapkan sebagai 107 Fahrenheit, dan sering
naik sampai 120 atau 122. Saat ini suhu tinggi ini juga sampai di utara sejauh paling tidak
sebagai Mosul. Sekarang juga menjadi jauh lebih menindas oleh angin panas, yang timbul
tiba-tiba dan dipenuhi dengan sandaran pasir yang tidak bisa diputar di lingkaran eddying atau
menyapu awan yang luas di negara yang luas. Debu ini menjadi sangat tebal sehingga benar-
benar mematikan benda dekat dari penglihatan, seolah oleh kabut. Itu. partikel mengilap dari
pasir bersinar di bawah terik matahari, pasir masuk ke lubang hidung atau mulut dan
sepertinya tersedak paru-paru. Kematian itu sendiri kadang-kadang saja berakhir penderitaan

26
W. King and R. Hall. History of Egypt, Chaldaea, Syria, Babylonia, and Assyria in the Light of Recent Discovery.

Hlm. 48

25
yang dialami dalam kunjungan yang mengerikan ini. Hal ini, bagaimanapun, sama sekali
mungkin pada periode sejarah kuno tidak ada panas atau pasir yang merupakan ancaman.
Kemudian seluruh daratan di selatan merupakan salah satu jaringan kanal yang luas. Adanya,
badan air jadi dimana-mana disebarkan ke luar negeri sangat dimodifikasi suhu, sehingga
terjadi perubahan mendadak yang kini ada dari panasnya hari ke dingin malam tidak mungkin
begitu besar. Selain itu kanal-kanal ini membuat lahannya dibudidayakan

Tamannya, gratis hampir seluruhnya dari serbuan pasir kuning. Pasir ini benar-benar
milik gurun Arab, dari mana mereka tahunan datang dalam jumlah yang meningkat ke dataran
dan lembah. Selama masa kemuliaan Babil ombak pasir ini tentu saja tidak melampaui sungai
Efrat, dan mereka hampir tidak bisa mencapainya. Hadir dari bulan Mei sampai November
langit biasanya tanpa awan tunggal. Pada bulan November, awan berkumpul, dan masuk
Desember dan Januari ada hujan deras. Aliran ini mengalir cepat ke sungai, karena tidak ada
sistem kanal simpan air untuk digunakan di pertanian. Tidak ada cuaca dingin di seluruh negeri
dalam pengertian yang dipahami di dalam zona beriklim sedang. Pada pertengahan musim
dingin ada tanda embun beku, cukup untuk memutihkan embun di atas rumput dini hari, dan
dalam kasus yang jarang es telah diketahui terbentuk di rawa-rawa. Begitu ringan memang
musim dingin itu. Raja-raja Persia menjadikan Babel sebagai tempat tinggal musim dingin
mereka untuk menghindari dataran tinggi mereka yang pahit. Baru-baru ini orang Indian asli,
dikeluarkan karena alasan negara dari negara mereka sendiri, memperbaiki tempat tinggal
mereka di Bashrah atau Baghdad menikmati iklim musim dingin yang sejuk.

Kota-kota Assyria tidak begitu kuno seperti di Babilonia, dan karakter umum mereka
bersifat komersial daripada religius, militer daripada damai dan cinta budaya. Kuil mereka
memang besar dan mengesankan, karena bangsa Asyur telah mengumpulkan banyak
kekayaan dalam perang, dan mereka percaya, tidak kurang dari bangsa Babel, bahwa para
dewa telah membawa mereka meraih kemenangan. Mereka juga membual tumpukan besar
yang ditujukan untuk kediaman para raja, di mana, bagaimanapun, perpustakaan tidak begitu
umum seperti di Babilonia.27

Kota orang-orang Assiriya yang pertama adalah Assyur, yang situsnya sekarang
ditandai dengan gundukan Kalah Shergat, pada tepi kanan Tigris. Ini pada awalnya
merupakan koloni dan ketergantungan Babilonia, namun raja-rajanya menyebar kekuasaan
atas negara yang berdampingan, yang mereka namakan Assyur, setelah kota mereka. Itu

27
W. King and R. Hall. History of Egypt, Chaldaea, Syria, Babylonia, and Assyria in the Light of Recent Discovery.

Hlm. 43.

26
adalah rumah dari tuhan agung Asshur, yang kuilnya E-kharsag-kurkurra didirikan oleh
penguasa paling awal yang kita kenal, dan sering dipulihkan oleh raja kemudian. Saat Calah
menjadi ibu kota kerajaan Asshur kehilangan martabatnya dan menurun dalam ukuran, namun
tetap memiliki penghormatan tertentu sebagai situs kuno dewa nasional yang paling dihormati,
dan sebagai ibu kota kerajaan tersebut.28

Sedikit ke utara, tapi di tepi timur Tigris dan di persimpangan dengan Zab Atas,
Shalmaneser I membangun kota Calah, yang dia jadikan sebagai ibu kota Asyur. Itu tetap
menjadi tempat tinggal kerajaan ampai usia Sargon. Gundukan Nimroud menandai situsnya,
dan ini telah cukup namun tidak sepenuhnya digali Kota ini bukanlah tempat suci kuno dan
dihormati dari dewa manapun, namun ibadah dibayarkan ke Asshur di kuilnya.

Sedikit lebih jauh ke tepi timur sungai Tigris, tumpukan kehancuran dan desa kumuh
Kuyunjik dan Nabi Yunus menandai lokasi Niniwe, yang ditunjuk oleh Kaisar Kekaisaran
Kekaisaran. Namun, kota ini jauh lebih tua dari ini, dan mungkin hampir pasti merupakan salah
satu kota paling kuno di kota ini kerajaan. Itu adalah pusat pemujaan Ishtar, yang disebut Ishtar
dari Niniwe untuk membedakannya dari Ishtar dari Arbela. Ishtar dari Niniwe disembah di
sebuah kuil besar yang generasi demi generasinya melampiaskan jarahan luar biasa. Itulah
impian Sanherib untuk membuat Niniwe melampaui ukuran Babel. Kehebatan, dan, meski ia
tidak mencapai cita-cita itu, ia menjadikannya kota yang bagus, yang kedua setelah yang kuno
ibu kota oleh sungai Efrat. Kepada seluruh dunia Niniwe berdiri sebagai kota perwakilan
kerajaan Asyur yang disombong, dan itu membuat nama sebagai buah bibir di antara bangsa-
bangsa.

Di utara Niniwe, di kaki gunung, Sargon menanam sebuah kota baru, yang ia berikan
pada dirinya sendiri nama, Dur-Sharrukin (yaitu Sargon'sburg), yang mungkin dirancangnya
tidak hanya untuk membuat tempat tinggal kerajaan, tapi juga ibu kota negara dan saingan
Niniwe. Sisa-sisa kota di Khorsabad adalah reruntuhan Asyur pertama yang digali, dan ini
telah menunjukkan bahwa dia membuat kota itu megah dengan istana dan bangunan lainnya,
namun tidak pernah menjadi sama dengan Niniwe. Tampaknya tidak lama lagi menjadi
pendirinya. , tapi tenggelam menjadi tidak penting.

Jauh lebih penting daripada penciptaan mahkota raja Asiria ini adalah kota Arbailu.
Berapa umur kota ini yang tidak diketahui. Tidak ada semua prasasti yang membuktikan
bahwa raja-raja Asiria menaruh perhatian padanya. Tentunya di tangan mereka tidak ada

28
A history of Babylonia and Assyria Volume 1 . Robert William Rogers. Hlm. 11.

27
istana besar dan tidak ada kuil. Itu tidak memiliki bobot politik dalam pengembangan kekuatan
Asiria, meskipun harus memiliki populasi Asiria. Kehidupan itu hidup sepi terlepas dari
gelombang perang atau perdagangan besar selama periode Asyur, dan bertahan dari
kehancuran yang melanda kekaisaran. Itu masih merupakan kota penting di masa Persia, dan
terus ada saat kota Nineveh tidak dikenal sebagai nama yang tersimpan dalam ingatan.
Sebuah gundukan besar menandai situsnya, dan namanya dipertahankan di Erbil modern.
Gundukan belum digali, dan mungkin sangat mungkin berisi peringatan penting tentang karir
panjang kota ini.

Di luar batas ketat Asyur terletak kota Nagibina. Ini terletak di atas Kharmis, anak
sungai Khabur, di kaki pegunungan. Itu adalah pusat provinsi Asiria, dan terus hidup dengan
nama Nisibis setelah kekaisaran berakhir. Hadrian menyerahkannya kepada orang-orang
Partia, tapi kembali ke pemerintahan Romawi dan berkembang pada masa Septimius Severus
(Septimia Colonia Nisibis). Di bawah Seleukus itu masih terus makmur dan melahirkan nama
Antiochia Mygdoniae. Perwakilannya yang modern, sengsara kumpulan gubuk, sudah kembali
ke nama kuno dan disebut Nisibin.29

Lebih jauh ke barat, di tepi kiri Balikh, ada Harran, atau Jalan-Kota, yang melewati
mana yang hebat jalan raya dari selatan dan timur menuju barat. Harran adalah pusat
pemujaan Dosa, dewa bulan, di sebelah utara, saat Ur berada di selatan, dan mungkin tidak
ada kota suci di negeri yang pernah dipegang sedemikian lama hingga kuno kepercayaan.
Ketika Kekristenan menguasai Mesopotamia, kota ini tetap menjadi pusat paganisme terakhir,
dan di bawahnya Mohammedan mempengaruhi sekte Sabean di sini melanjutkan
penyembahan bulan. Sejarah Harran berjalan sejauh kembali bahwa asalnya hilang di kabut
yang mengelilingi awal peradaban. Selama kelanjutan kekuasaan Asyur merupakan faktor
konstan dalam kehidupan kekaisaran, dan ketika Nineveh telah berhenti untuk menjauhkan
manusia, kota itu masih merupakan kota yang kuat. Orang-orang Partia membuat bentengnya,
dan di sana Crassus dikalahkan. Ini kemudian merupakan bagian dari kerajaan Kristen Abgar,
dan menjadi kota kekaisaran Romawi. Gundukan yang menandai situsnya pasti berisi
peringatan sejarahnya yang panjang, tapi belum digali Nama klasiknya adalah Carrhoe (yang
ternyata berisi kenangan akan nama kuno), dan ini masih penting sebagai jalanan kota.30

Peradaban Assyiria banyak terpengaruh oleh peradaban Babylonia. Dengan


mengambil peradaban bangsa lain, bangsa Assyiria mengembangkan peradabannya hingga

29
Yildiz, Efrem. The Assyrians: A Historical and Current Reality. Hlm. 8.
30
Yildiz, Efrem. The Assyrians: A Historical and Current Reality. Hlm. 9.

28
hampir ke seluruh penjuru dunia. Sekalipun demikian, mereka tidak sekedar menjiplak
peradaban bangsa lain. Sumbangan peradaban mereka yang asli adalah dalam bidang seni
pahat, arsitektur, dan seni lukis. Sennacherib telah merubah ibukota Nineveh menghiasinya
menjadi kota yang sangat indah, sehingga berkat keindahannya menjadikan kota ini dijuluki
sebagai kota matahari. Sebagian raja-raja Assyiria adalah kaum terpelajar dan sangat
mencintai kepustakaan. Ashurbanipal merupakan seorang raja yang mendirikan sebuah
perpustakaan dengan berbagai kumpulan buku-buku yang luar biasa. Perpustakaan ini
dipandang sebagai satu-satunya peninggalan bangsa Semit yang terpenting.
Seringkali bangsa Assyiria dipandang sebagai bangsa Romawinya-Asia. Lantaran
sebagaimana bangsa Romawi, Assyria juga berhasil mendirikan kekuasaan yang luas. Jika
bangsa Romawi mengambil peradaban Yunani yang ditaklukkannya kemudian
mengembangkan dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, demikian juga bangsa
Assyiria. Mereka mengambil alih peradaban Babylonia, mengembangkannya dan kemudian
menyebarkannya ke seluruh wilayah kekuasaannya. Sebagaimana bangsa Romawi, Assyiria
juga memperkenalkan sistem sentralisai administrasi pemerintahan. Wilayah-wilayah propinsi
dikuasakan kepada seorang kepala wilayah yang bergelar gubernur yang bertanggung jawab
secara langsung kepada raja. Mereka membangun sejumlah jalan raya untuk memperlancar
perhubungan wilayah-wilayah kekuasaannya yang berjauhan. 31
Warisan kerajaan Assyria berupa alfabet Phoeic dan bahasa versi Armenia. Dalam
hal ini alfabet Phoeic sebagai sarana bahasa Armenia. Untuk menulis alfabet dan bahasa
armenia labih mudah dan lebih cepat karena ditulis di atas daun lontar dibanding menuliskan
di lembaran tanah liat versi Sumeria pada masa Akkadia. Sebuah bas-relief dari istana
Sennacherib pada Nineveh melukiskan dua pelajar Assyiria berdiri berdampingan.
Salah satu peinggalan dari bangsa Assiria yang lainnya antara lain adalah sebuah
pahatan pada batu yang bergambarkan seekor banteng bersyapa dengan berkepala manusia.
Kemudian, ditemukan juga prasasrti Cuneiform yang tertulis pada sebuah bata. Cuneiform
sendiri artinya adalah rucing, karena prasasti tersebut terdapat huruf dari kombinasi tanda-
tanda yang berbentuk panah atau baji, dan inilah alasan gaya penulisan ini di sebut Cuneiform
(runcing).32
Selama bertahun-tahun tulisan ini meunguras banyak pikiran para Arkeolog. Tulisan
ini sangat sulit dibaca,karena sejak awal tulisan ini berfungsi sebagai media tulisan 5 bahasa

31
Yildiz, Efrem. The Assyrians: A Historical and Current Reality. Hlm. 8.
32
Yildiz, Efrem. The Assyrians: A Historical and Current Reality. Hlm. 9.

29
berbeda Assiria, Susian, Mee, Khaldea, dan Armenia, tanpa menghitung bahasa Persia kuno
dan pengetahuan tentang 5 bahasa ini. Alasan lain menyebabkan sulit di fahami adalah :

1. Tulisan ini pada saat yang sama terdiri atas tanda-tanda simbois yang masing-
masing dianggap mewakili sebuah kata, dan tanda kata-kata suku kata, yang
masing-masing mewakili suku kata.
2. Terdapat hampir 200 tanda suku kata yang sangat mirip dan membingungkan.
3. Tanda yang sama sering merupakan representasi dari sebuah kata dan suku
kata.
4. Seringkali tanda yang sama digunakan untuk mewakili suku kata yang berbeda.

Prasasti Cuneiform telah dipecahkan dengan cara yang asama seperti tuli hireoglif
Mesir. Ada 3 prasasti dalam 3 bahasa Assiria, Mede, dan Persia. Yang terkahirnya
memberikan kunci bagi 2 lainnya.
Dan yang terakhir adalah penemuan yang sangat hebat adalah ditemukannya
reruntuhan dari istana Raja Assiria dibawah sebuah bukit didekat sungai Tigris. Reruntuhan
ini temukan oleh Botta, kosul Perancis di Mossul . hal ini telah menarik perhatian Eropa,
sehingga banyak ekspedisi yang dikirimkan.
Place dan Layard berhasil menemukan bagian istana lainnya. Reruntuhan ini terjaga
dengan baik, terjaga oleh kekeringan iklim dan oleh lapisan bumi. Mereka menemukan dinding
yang dihiasi dengan relief dan lukisan, patung dan prasati ditemukan dan dalam jumlah yang
sangat besar.
Istana yang pertama kali ditemukan adalah istana Khorsabad yang dibangun oelh
Raja Sargon di Niniveh, ibu kota dari kerajaan Assiria. Kota ini bangun pada beberapa tempat
tinggi dan di kelilingi tembok yang panjangnya 25-30 mil, dalam bentuk persegi. Dinding terdiri
dari batu bata pada bagian luar dan tanah pada bagian dalam. Tempat tinngal dikota itu telh
lenyap, tetapi kita telah menemukan banyak istana yang dibangun oleh Raja-raja Assyiria.
Unsur-unsur Kebudayaan Assyria
Agama

Agama Assyria sebagian besar diwarisi dari bangsa Babilonia, dan meskipun orang
Assyria menganggap bahwa Assyur, sebagai dewa nasional mereka sendiri, yang paling
utama dan agung, mereka tetap menganggap Babilonia sebagai pusat utama keagamaan.
Raja Assyria menjadi imam besar bagi Assyur. Salah satu meterai atau cap kekai, yang
ditemukan oleh A. H. Layard dalam reruntuhan sebuah istana Asiria dan yang sekarang
disimpan di British Museum, menggambarkan dewa Assyur dengan tiga kepala. Kepercayaan
akan dewa tiga serangkai dan juga dewa lima serangkai menonjol dalam ibadat Assyria.
Antara lain:
30
1. Dewa tiga serangkai yang utama terdiri dari:
Anu yang menggambarkan surga, Bel yang menggambarkan wilayah yang dihuni
manusia, binatang, dan burung-burung, dan Ea yang menggambarkan air di darat dan
di bawah permukaan tanah.
2. Dewa tiga serangkai yang kedua terdiri dari Sin, dewa bulan, Syamas dewa matahari,
dan Raman dewa badai.

Meskipun kedudukannya sering ditempati oleh Istar, ratu bintang-bintang. Selain itu, ada lima
dewa yang menggambarkan lima planet. Ketika mengomentari dewa-dewa yang membentuk
kelompok-kelompok tiga serangkai.

Ketika meminta bantuan kepada dewa-dewa ini, umat kadang-kadang


menggunakan kata-kata yang tampaknya mengunggulkan yang satu di atas
yang lain secara bergantian.33

Akan tetapi, jajaran dewa mereka mencakup tidak terhitung banyaknya dewa-dewi lain
yang kurang terkemuka, dan banyak di antaranya bertindak sebagai pelindung kota.
Disebutkan bahwa Nisrokh sedang disembah oleh Sanherib pada waktu ia dibunuh.

Agama yang dipraktekkan sehubungan dengan dewa-dewa ini bersifat animistik,


dalam hal bahwa orang Assyria percaya bahwa dalam setiap benda dan fenomena alam
terdapat suatu roh yang memberikan nyawa kepada hal-hal itu. Ini sedikit berbeda dengan
bentuk penyembahan lain kepada alam, yang umum di kalangan bangsa-bangsa di sekitarnya,
karena bagi orang Assyria, perang merupakan cara yang paling benar untuk mengekspresikan
agama nasional mereka. Misalnya, tentang pertempurannya, Tiglat-pileser I mengatakan,
Tuanku ASYUR mendorong aku. Dalam catatan sejarahnya, Asyurbanipal mengatakan,
Atas perintah ASUR, SIN, dan SYAMAS, dewa-dewa besar, tuan-tuanku yang melindungi
aku, aku memasuki Mini dan berbaris dengan berkemenangan. 34 Sargon secara teratur
memohon bantuan Istar sebelum pergi berperang. Bala tentara berbaris di belakang panji-
panji para dewa itu, berupa lambang-lambang dari kayu atau logam yang dipasang pada tiang-
tiang. Pertanda-pertanda dianggap sangat penting, yang mereka tentukan dengan memeriksa
jantung binatang yang dikorbankan, terbangnya burung, atau posisi planet.

Bertempur adalah pekerjaan sehari-hari bangsa itu, dan para imamnya terus
menghasut mereka untuk berperang. Sebagian besar tunjangan untuk para

33
Ungers Bible Dictionary (1965, hlm. 102)
34
Records of the Past: Assyrian and Egyptian Monuments, London, 1875
31
imam berasal dari jarahan perang; mereka selalu diberi bagian tertentu
sebelum orang lain, karena ras penjarah ini sangat religius.35

Kebudayaan, Kesusastraan, dan Hukum. Orang Assyria membangun istana-istana


yang sangat megah, dan menghiasi tembok-temboknya dengan lempeng-lempeng batu
berukir gambar-gambar yang sangat hidup tentang peperangan dan perdamaian. Lembu-
lembu yang bersayap dan berkepala manusia, yang dipahat dari bongkahan batu kapur utuh
seberat 36 ton, menghiasi gerbang-gerbang. Pada meterai silinder mereka terdapat ukiran
yang sangat halus. Dari cetakan logam mereka, terlihat bahwa mereka mempunyai cukup
banyak pengetahuan tentang metalurgi. Raja-raja mereka membangun akuaduk-akuaduk dan
mengembangkan sistem-sistem irigasi; mereka membuat kebun-kebun raya dan kebun-kebun
binatang yang berisi tanaman, pohon, dan satwa dari banyak negeri. Dari bangunan-bangunan
istana mereka sering terlihat bahwa mereka memiliki sistem drainase yang dirancang dengan
baik dan sanitasi yang cukup baik.

Yang khususnya menarik ialah perpustakaan-perpustakaan besar yang dibangun oleh


beberapa penguasa Assyria, yang berisi puluhan ribu lempeng tanah liat, prisma, dan silinder
berhuruf paku, yang memuat peristiwa-peristiwa utama dalam sejarah, data keagamaan, serta
masalah hukum dan perdagangan. Akan tetapi, hukum-hukum tertentu yang berasal dari salah
satu periode dalam sejarah Assyria, sekali lagi melukiskan kebengisan yang begitu sering
dinyatakan sebagai ciri bangsa itu. Mutilasi merupakan hukuman untuk kejahatan tertentu.
Sebagai contoh, budak perempuan tidak boleh tampil di depan umum dengan berkerudung;

35
Buku Ancient Cities, karya W. B. Wright (1886, hlm. 25)
32
jika ia melanggar peraturan itu, kedua telinganya harus dipotong36. Tidak adanya perlindungan
hukum bagi wanita yang sudah menikah terlihat dari sebuah hukum yang menyatakan,

Di samping hukuman yang berkaitan dengan wanita yang sudah menikah,


yang tertera pada lempeng, seorang pria boleh mencambuk istrinya,
menjambak rambutnya, merobek dan melukai telinganya. Tidak ada hukum
yang menyatakan hal-hal ini sebagai perbuatan salah.

Dalam Sejarah Sekuler dan Alkitab. Asiria pertama kali disebutkan dalam catatan
Alkitab di Kejadian 2:14. Di ayat itu, Musa menyatakan bahwa pada zamannya, sungai Hidekel
(sungai Tigris), yang semula adalah salah satu dari empat hulu sungai yang mengalir dari
Eden.

Sosial

Tidak yang namanya demokrasi pernah eksis di orientasl kuno. Masyarakat umum
tidak pernah berbagi dalam pemerintahan sebagai pemilik suara dan pembuatan hukum,
mereka hanya mengenal aturan monarki37. Jadi pemerintahan kekerajaan lebih efisien pada
jaman kuno, ketimbang pemerintahan terpilih. Sistem oriental atau raja mempunyai hak
perintah yang absolut yang harus diikuti masyarakat kerajaan, terbukti dalam gambar berikt
ini.

Buku word history

Apapun yang ia perintahkan, mereka harus melakukannya, jika ia


mnginginkan ia berperang, satu melawan yang lainnya, mereka akan
melakukannya. Jika ia mengirim mereka untuk melawan musuh-musuhnya,

36
Paul Kriwaczek, babilonia,(Britain:Atlantik books london,2012), hlm.399
37
Hutton Webster phd, Word History,(Boston:D.C. Heath&co,1921), hlm.45
33
mereka pasti pergi, dan meruntuhkan pegunungan, dinding, dan menara.
Mereka membunuh dan dibunuh dan tidak melanggar perintah raja.38

Dalam kekaisaran Assyria terdapat sistem sosial yang kita kenal sebagai sistem kasta
layaknya piramida.

1. Kelas Aristokrat atau Bangsawan, meliputi para pemilik tanah luas, pedagang kaya,
dan bankir, dan terutama para pejabat tinggi pemerintahan.
2. Kelas Pendeta juga mempunyai banyak pengaruh. Pendeta melakukan persembahan
kuil, dan bertindak sebagai pelantara antara manusia dan para dewa.
3. Kelas Menengah, meliputi pemilik toko besar dan orang-orang propesional seperti
doktor, notaris, dan ahli taurat. Pada kasta ini mereka mampu menaikan derajat kasta
mereka ke lebih tinggi.
4. Kasta Buruh ia hanya hidup dalam kemiskinan dan terus bekerja keras tanpa ahir,
maka kelas ini tidak ada kenaikan kasta.
5. Budak, menepati bagian piramida paling dasar sosial, setiap orang oriental memiliki
budak, pada awalnya budak ini adalah tawanan perang.39

Bahasa

Bahasa adalah suatu ciri khas yang harus dimiliki oleh suatu bangsa atau negara,
karna dari bahasa kita dapat menilai seberapa majukah peradaban tersebut, maka disinih
assyria menggunakan huruf paku.

Orang-orang assyur berasal dari keturunan semit yang sama dengan orang-orang
babylonia di selatan, atau bisa juga terdengar dari bahasa mereka. Bahasa assyur dan
akkadia babylonia, berhubungan sangat dekat maka para ahli filologi mengatakan mereka
sebagai keturunan yang memiliki bahasa yang sama yaitu bahasa semit. Semua tradisi
kesenian dan ilmu pengetahuan bangsa assyria mengikuti aliran ataupun arus budaya
mesopotamia.

Ekonomi

Suatu peradaban pasti memiliki sistem perekonomian dan perdagangan yang diatur
sedemikian rupa sehingga cocok dengan lingkungan peradaban itu, karena ekonomi perlu
faktor pendukung sehingga perekonomian dan perdagangan berjalan dengan lancar. Tak luput
pula kekaisaran Assyria mempunyai sistem ekonomi tersendiri. Pada bidang perekonomian,

38
Hutton Webster phd, Word History,(Boston:D.C. Heath&co,1921), hlm.46-47
39
Hutton Webster phd, Word History,(Boston:D.C. Heath&co,1921), hlm.47
34
masyarakat Assyria bertumpu pada bidang pertanian dengan hasilnya antara lain gandum,
zaitun, anggur, dan sayur mayur.

Namun sayang assyria yang mempunyai garis pantai dan berada teluk kurang
memanfaatkan hasil dari laut. Karena letak pusat yang tidak mendukung dan kurangnya
perhatian.

Seni

Arsitektur bangsa-bangsa Tigris-Eufrat sangat berbeda dari arsitektur bangsa Mesir,


karena mereka menggunakan batu bata, bukannya batu seperti Mesir, sebagai material
bangunan utama. Di Babylonia sebagian besar stuktur karakteristiknya berupa kuil. Kuil ini
berupa menara persegi empat dan solid, menjulang tinggi dalam tingkatan-tingakatan
(biasanya tujuh tingkat) hingga ke puncak, dimana dewa kuil berdiri. Tingkatan-tingkatan yang
berbeda dihubungkan dengan jalan naik yang berputar. Kuil menara ini pasti telah menjadi
objek yang sangat mencolok mata di dataran Shinar. Keberadaan kuil-kuil ini memunculkan
cerita Yahudi tentang menara babel (babylon). Di Assyria sebagian besar stuktur
karakteristiknya berupa Istana. Batu-batu yang dijemur dibawah sinar matahari digunakan
sebagai bahan utama untuk membuat istana sehingga daya tahannya tidak sekuat batu.

www.google.com

Contoh stuktur pahatan Mesir yang masih ada terdiri dari relief timbul dan figur-figur yang diukir
pada batu kapur dan granit atau dicetak dengan perunggu. Walau banyak patung ini terlihat
kaku. Beberapa relief timbul Assyria juga menunjukan perkembangan rasa arsistik yang cukup
bagus, terutama dalam representasi Bintang.

35
www.google.com/relif assyria

Lukisan tidak mencapai martabat sebagai seni independen. Lukisan hanya digunakan untuk
tujuan demokratif. Relief timbul dan permukaan dinding sering dicat dengan warna cerah.
Seniman tidak memiliki pengetahuan tentang prespektif dan menggambar semua figurnya
dalam profil, tanpa perbedaan cahaya dan bayangan. Sungguh, lukisan oriental, dan juga
pahatan oriental, membuat sedikit pretensi pada keindahan. Keindahan dilahirkan ke dunia
dengan seni orang-orang yunani.

IPTEK

Bangsa-bangsa oriental melakukan sejumlah kemjuan dalam berbagai hal bidang


keilmuan, bahkan dalam bidang astronomi sekalipun, bangsa Assyria mengetahui dan
mempelajari jalur matahari melalui dua belas konstelasi zodiak, dapat membedakan lima
pelanet, dan dapat memprediksi gerhana matahari dan bulan, kita tidak tahu alat apa yang
dihunakan orang-orang dulu atas obserpasi hebat mereka.

Seni pertukangan batu muncul di mesir di akhir melenium keempat SM, lebih awal
daripada tempat lainnya di dunia, seni pertukangan batu ini menghasilkan piramida agung,
struktur batu besar yang pernah dibangun di jaman kuno atau (hingga saat ini) di jaman
moderen orang-orang mesir juga merupakan orang yang pertama mempelajari bagaimana
membuat bangunan dengan aula luas, yang atapnya ditopang dengan deretan kolom. Bagian
atas yang berisi jendela-jendela membuat cahaya bisa masuk kebagian dalam aula 40 .
Sehingga dengan ini bentuk arsitektur bangunan Assyria tidak jauh berbeda dengan mesir
karena bangsa mesir masih mempengaruhi pada jaman Assyria dan penyebaran keilmuan

40
Hutton Webster phd, Word History,(Boston:D.C. Heath&co,1921), hlm.65
36
mesir yang telah mendunia pada jamannya. Tak luput pula dalam hal penulisan bangsa
Assyriapun menggunakan papirus layaknya mesir. Dalam hal ini pula bisa kita sampaikan
bahwa Assyria masih berkembang dalam bidang keilmuan mengikuti mesir

Militer

Sebuah pasukan dimanapun berada tidak akan pernah terbentuk hanya dalam waktu
sekejap, karena pasukan militer adalah penjaga sekaligus penyerang dari sebuah bangsa,
sehingga dibutuhkan sekumpulan orang yang terampil dalam memainkan senjata-senjata
perang. Adapun pasukan terbentuk dalam sekejap itu adalah kondisi mendesak yang bangsa
itu mengandalkan para petani yang hanya mampu menggunakan alat pertania dan
perkebunan dan mengandalkan tentara bayaran. Takluputpula paktor pendukung membentuk
pasukan adalah biaya dan waktu yang cukup lama sehingga bangsa Assyur segera
mengetahui kebenaran yang menyakitkan. Biaya mempertahankan daerah kekaisaran hanya
dapat ditanggung dengan cara menjajah, menarik upeti dari negeri baru yang dtaklukan.
Kekaisaran harus melanjutkan perluasan jika tidak mau runtuh. Maka, sejak awal abad
kesepuluh S.M. Assyur memulai proyek merampas kembali wilayah yang dulu melahap
kerajaan-kerajaan di sekeliling Aram, dan memperluas wilayah yang meningkat ke perbatasan
dari mantan wilayahnya dulu. Kemudian mencangkup sebuah area yang lebih besar daripada
kekaisaran manapun yang pernah ada.

www.google.com

Masing-masing formasi tersusun dalam barisan sepuluh orang ke belakang dan


duapuluh orang ke samping.sebuah perbedaan nyata, berbeda dengan tentara sebelumnya
yang bisa di sebut bebas bergerak. Pasukan infanteri berkelahi dalam skuadrom sepuluh
orang, masing-masing dekepalai oleh seorang bintara dan dikelompokkan menjadi lima hingga
duapuluh regu di bawah komando seorang kapten. Mereka semua terlindungi dengan baik
dan bahkan dipersenjatai dengan lebih baik, karena Assyria memiliki tentara bersenjata besi

37
pertama dan pedang besi, mata tombak besi, helem besi, dan bahkan sisik besi dijahitkan
pada baju perang sebagai pelindung41.

Mereka tidak lagi menggunakan sandal, tetapi menggunakan temuan militer Assyria
yang bisa dibilang paling berpengaruh dan tahan lama dari segalanya yaitu sepatu bot setinggi
lutut terbuat dari kulit, sol tebal, berpaku dan dengan selipan lapisan besi sebagai pelindung
tulang kering, menjadikannya sebagai sepatu yang pertama yang dapat digunakan di segala
medan.

Dibelakang barisan pasukan penombak berjajar barisan pemanah dan pelontar,


banyak dari mereka merupakan pasukan pembantu. Pada bagian depan merupakan pasukan
pengejut: formasi terdiri atas kereta perang, setiap kereta perang di tenagai dengan empat
ekor kuda dan dikendalikan oleh seorang sais, terkadang mengendarainya di atas salah satu
punggung kuda dan mengendalikan yang lain dengan sebuah sistem tali kekang, memberikan
ruang di mimbar untuk pemanah dan dua orang pembawa tameng untuk bertempur lebih
bebas. Orang-orang juga di senjatai dengan tombak,pedang,dan kampak sehingga setelah
serangan pertama mereka dapat turun dari kereta dan bertempur. Selain itu ada yang
menunggangi seekor kuda tanpa kereta kuda, para pejuang ini menghunus tombak atau
busur, dan mengendarai kuda dengan tali. Sehingga kuda menjadi sangat penting di garis
tempur Assyria dan mereka mendatangkannya dari jauh seperti dari Nubia,tanah Kush42.

Dengan demikian bangsa Assyria yang besar karena peperangan dan mengambil
hikmah peperangan yang selama ini terjadi maka Assyriapun mengamankan titik-titik strategis
terbesar dan kepentingan ekonomi, jalur perdagangan, pintu masuk, dan tempat-tempat
persinggahan yang kurang penting selama mereka tidak mengancam kepentingan assyria.

Semua yang tinggal di assyria tentu orang assyria, semua tunduk pada keuntungan dan beban
yang sama, pajak yang sama dan wajib militer. Dan untuk negara yang ditaklukan: pengusiran
populasi dan penggantian penduduk lain dari bagian kekaisaran itu43.

41
Paul Kriwaczek, babilonia,(Britain:Atlantik books london,2012), hlm.416
42
Paul Kriwaczek, babilonia,(Britain:Atlantik books london,2012), hlm.419
43
Paul Kriwaczek, babilonia,(Britain:Atlantik books london,2012), hlm.425
38
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Bangsa Asyiria merupakan bangsa yang militan dan sangat kejam Bangsa Asyiria
mendirikan kerajaan di tepi Sungai Tigris dengan ibukotanya Niniveh. Niniveh merupakan
pusat peradaban bangsa Asyiria. Pada masa kekuasaan Raja Sagon (732 SM). Bangsa
Asyiria menguasai daerah : Funisia, Palestina, Libanon, dan Israel (bangsa Israel dijadikan
budak). Pemerintahan bangsa Assyiria bercorak militer dan menjadi penguasa utama di
wilayah Timur Tengah. Kekuatan dan kekuasaan sangat bergantung pada senjata yang
dimiliki. Bangsa Assyiria memiliki senjata yang bagus, karena industri besi-baja mulai
berkembang di Timur Tengah yang merupakan kekuasaan Assyiria. Rasa keagamaan bangsa
Assyria tidak mengakar kuat dalam diri mereka. Karenanya, bangsa Assyiria mengadopsi
ibadah, ritual dan dewa-dewa bangsa tetangga, seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia dan
Arami. Namun diantara semua bangsa tersebut, mereka lebih unggul di bidang pembangunan
kuil dan menara-menara menjulang tinggi

39
DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. 2014. Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-peradaban Besar Dunia dari
Sebelum Masehi Hingga Modern. Yogyakarta : Laksana.
Seignobos, Charles. 2014. Sejarah peradaban dunio kuno. Yogyakarta: Indoliterasi
Bauer, Susan Wise. 2015. Sejarah dunia kuno (dari cerita-cerita tua sampai jatuhnya roma).
Jakarta: PT. Gramedia.
Aruz, Joan. Dkk. 1995. Assyrian Origins. New York. Metropolitan Museum Of Art.
Yildiz, Efrem. The Assyrians: A Historical and Current Reality.
Rogers, Robert William. 1900. A History of Babylonia and Assyria.
W. King and R. Hall. History of Egypt, Chaldaea, Syria, Babylonia, and Assyria in the Light of
Recent Discovery.
Ungers Bible Dictionary. 1965.
Records of the Past: Assyrian and Egyptian Monuments. London: 1875.
W.B. Wright. 1865. Ancient Cities.
Kriwaczek, Paul. 2012. Babilonia. London: Britain Atlantic Books.
Webster, Hutton. 1921. World History. Boston: D.C. Health. Co.

40

Anda mungkin juga menyukai