Oleh:
ILMU SEJARAH A
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Historiografi Umum.
2. Untuk mengetahui historiografi yang terdapat di Afrika.
3. Untuk mengetahui historiografi yang terdapat di Asia Selatan.
4. Untuk mengetahui historiografi yang terdapat di Asia Tenggara.
5. Untuk mengetahui historiografi yang terdapat di Asia Timur.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana historiografi yang terdapat di Afrika?
2. Bagaimana historiografi yang terdapat di Asia Selatan?
3. Bagaimana historiografi yang terdapat di Asia Tenggara?
4. Bagaimana historiografi yang terdapat di Asia Timur?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Historiografi Afrika
Sejarah historiografi yang terdapat di Asia Timur begitu panjang, seiring dengan
perjalanan waktu yang dilaluinya, dalam hal ini historiografi negara Cina dan Jepang. Dari
dua negara ini sama-sama memiliki prestasi dalam mengukir sejarah. Dalam membahas
historiografi Asia Timur, akan dibagi menjadi dua jenis, Historiografi Jepang dan
Historiografi Cina.
1. Historiografi Jepang
Jepang merupakan salah satu Negara yang berada di Asia Timur yang memiliki
perjalanan peradaban yang panjang. Sebagaimana Negara yang diberbagai belahan dunia
lainnya, Jepang juga memiliki sejarah panjang, dan hal ini tentunya tidak bisa lepas dari
yang namanya Historiografi. Di Negara Jepang tidak memiliki arsip nasional pusat,
sehingga institut Historiografi dan Universitas Tokyo yang melayani sebagai gantinya.
Sejarah juga merupakan salah salah satu bidang akademis yang populer di jepang sekarang.
Dalam perkembangan historiografi di jepang mendapat pengaruh dari berbagai teori
sejarah, seperti pengaruh teori Budhisme.
Ciri khusus historiografi Jepang ialah berkembang lebih menjurus untuk
menghasilkan sejarah domestik dari pada membentuk sistem-sistem tafsiran yang penting.
Tidak ada satu pun sejarah nasional di luar dunia Barat, yang menunjukkan bentuk-bentuk
tafsiran yang demikian rumit dan aneka ragam seperti sejarah nasional Jepang. Adapun
kejadian-kejadian dalam sejarah Jepang kini telah memperoleh kedudukan yang utama
dalam rangka dasar historiografi dunia, oleh karena sejarah Jepang telah disajikan dalam
bentuk yang mengesankan oleh bangsa Jepang. Satiap segi dari sejarah Jepang dikerjakan
oleh ahli arsip yang profesional, ahli monograf yang terpelajar, dan ahli pengolahan secara
penafsiran yang memperhatikan perkembangan modern dari filsafat dan metodologi
sejarah.Historiografi Tradisional Jepang dapat dikategorikan menjadi tiga, historiografi itu
antara lain adalah:
a. Zaman Pertengahan
Menjelang abad ke-12 karya-karya sejarah Jepang banyak dipengaruhi oleh konsep-
konsep karma dan keselamatan dari Budhis. Sejarah kepahlawanan yang paling terkenal
adalah mengenai perang antara Minomoto dan Taira (Heike Monogatori), ditulis dan
dibacakan terutama untuk pesan pendidikan. Penulisan sejarah pada umumnya dilakukan
oleh para pendeta yang percaya pada uraian-uraian Budhis mengenai naik turunya
peruntungan bagi keluarga dan perorangan. Tahun 1222-1282 Nichiren mengemukakan
bahwa Jepang adalah negara yang dikodratkan untuk menyempurnakan kepercayaan
Budhis. Gukhanso (bunga rampai dari pandangan-pandangan yang kurang mengerti) oleh
pendeta Fujiwara Jien (1155-1225) yang menganjurkan konsep kepemimpinan konfusius
untuk perilaku nasehat kaisar.
b. Zaman Tokugawa
Masa Tokugawa (1600-1868) terjadi masa kebesaran penulisan sejarah Jepang
sebelum zaman modern. Muncul perhatian baru mengenai studi kojiki yang memusatkan
perhatian kembali pada kekaisaran. Hal ini menimbulkan unsur kebangsaan yang hidup
terus dalam masyarakat Jepang. Daftar kumpulan sejarah yang terpenting adalah Tokugawa
Jikki (Sejarah yang benar mengenai keluarga Tokugawa) yang dibuat tahun 1809 dan 1849
Honcho Tsugan (Cermin besar mengenai Jepang) yang selesai dibuat pada 1670 oleh
keluarga Hayosi yang dibuat untuk meligitimasi kekuasaan Tokugawa. Dai Nihon Shi
(Sejarah Jepang) disusun dibawah lindungan cabang Mito dari keluarga Tokugawa.
Hokuseki (1657-1725) yang menulis tentang Dokushi Yoron (Komentar Sejarah
Jepang)yang berisi tentang sistem periodisasi yang didasarkan atas perubahan-perubahan
kekuasaan politik Koshi tsu (survei sejarah kuno).
c. Zaman Meiji
Masa ini adalah masa peralihan dari historiografi tradisional ke historiografi
modern. Karya yang penting pada masa ini adalah Koji-ruien (ensiklopedia hal-hal kuno)
yang disusun oleh Kementerian Urusan Kuil-kuil (1879-1913). Terjadi dua arus
historiografi pada masa ini, yakni: resmi (mencoba mempertahankan nasionalisme Jepang)
dan Swasta yang lebih bersifat internasional yang banyak mengambil konsep-konsep Barat
(Bummei ron no gairyaku dan Nihon kaika Shosi). Ludwig Reiss (1861-1928) dari Jerman
yang diundang ke Tokyo untuk mendirikan jurusan sejarah di Universitas tokyo. Tahun
1895 Universitas Tokyo menyusun Dai Nippon Shiryo (Bahan-bahan Sejarah Jepang).
Memasuki zaman permulaan historiografi modern ditandai oleh hasil yang nyata menurut
empat garis besar sebagai berikut:
1. Kesempurnaan dari suatu metodologi sejarah modern.
2. Penulisan studi-studi monografi secara khusus mengenai pranata-pranata dan
aspek-aspek yang khas dari peradaban Jepang.
3. Persiapan survei-survei sejarah secara umum.
4. Penerbitan buku-buku referensi dan bahan-bahan sumber.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Abdullah, T. dan Surjomihardjo, A. (1985). Ilmu Sejarah Dan Historiografi Arah Dan
Perspektif. Jakarta: PT Gramedia.
Prakoso, S. (2018). “Perubahan Tema dan Perspektif dalam Historiografi Asia Tenggara,
1995-2010”. Dalam Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 7, No. 2.
Taufik Abdullah, dkk. (1985). Ilmu Sejarah Dan Historiografi: Arah Dan Perspektif. Jakarta:
Gramedia.