HISTORIOGRAFI UMUM
“ HISTORIOGRAFI AFRIKA “
OLEH:
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya telah
memberikan kami kemudahan sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat
waktu, sebagai tugas dari mata kuliah Historiografi Indonesia dengan judul “Historiografi
Afrika”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh Dosen pengampu Bapak Abdurrahman, S.Pd., M.A. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik agar makalah ini
menjadi lebih baik.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
1. Genealogi-genealogi
2. Kejadian-kejadian simbolik dari masa lampau yang didramatisasikan ke hadapan
umum
3. Gelar-gelar
4. Nyanyian-nyanyian untuk pemujaan.
Proses penyampaian tradisi tidak terlepas dari pembentukan tradisi. Tradisi dibuat oleh
mereka yang menyampaikan tradisi, misalnya orang-orang yang lebih tua di desa dan di
klien. Orang-orang tersebut kadang ditunjuk dari anggota-anggota suatu keluarga yang
dianggap mampu melakukan. Cara penyampaian tradisi:
1. Cara secara umum melalui cerita, fable, dan peribahasa yang diceritakan secara turun-
temurun.
2. Dalam acara yang formal seperti ritual masa dewasa, latihan menjadi pendeta atau
ritual menjadi calon raja.
1. Kepercayaan yang asasi akan adanya kelanjutan hidup. Misalnya: mitos Horus yaitu
raja-raja yang sudah mati, tetap terus mempengaruhi perbuatan dari luapan sungai Nil.
2. Penghormatan pada nenek moyang. Yaitu setiap komuniti didirikan oleh seorang
nenek moyang atau sekelompok nenek moyang. Nenek moyang telah menetapkan
dasar dari hak dan kewajiban hidup yang berlaku untuk segala zaman.
B. Pengaruh Islam
Pengaruh Islam tidak hanya penting di Afrika Utara tetapi juga di Afrika Timur,
seluruh daerah Sudan, dan bahkan di beberapa daerah-daerah hutan rimba belantara. Sebagai
tambahan kepada genealogi spiritual atau roh dan genealogi yang nyata, penulis-penulis
Islam menghasilkan sejumlah tarikh dan kronika, khususnya antara abad-abad ke-11 dan ke-
17. Kesemuanya ini meliputi catatan-catatan bedasarkan pengamatan, tradisi lisan, dan bukti-
bukti dari catatan-catatan lebih awal yang dibuat oleh ahli-ahli ilmu bumi, pengembara, dan
pedagang. Penulis-penulis Islam khusunya tertarik kepada penyebaran dan pengaruh Islam,
serta kepada kehidupan keagamaan dan ekonomi dari pusat-pusat utama agama Islam.
Faktor-faktor ini berdiri sendiri di luar tradisi-tradisi dan kehidupan Afrika secara
menyeluruh dan telah diberikan penekanan yang berlebih-lebihan. Di pusat-pusat agama
Islam yang penting seperti Timbuktu, Gao, Djenne, Kano, Katsina, dan Bornu di Afrika Barat
dan Tengah, atau Kilwa, Malindi, dan Mombasa di Afrika Timur, tradisi-tradisi rakyat dibuat
tertulis, pada umumnya dalam bahasa Arab tetapi kadang-kadang juga di dalam tulisan Arab
dengan bahasa lokal. Catatan-catatannya berpusat pada kepribadian tokoh-tokoh komuniti
Islam dan bukannya pada negara-negara atau klen-klen yang tradisional.
C. Pengaruh Eropa
Pada abad ke-19, ketika pengaruh Eropa masuk ke Afrika, pengaruh itu tidaklah
dibangun di atas tradisi-tradisi sejarah yang ada, tetapi menantang dan menggantikan tempat
tradisi-tradisi sejarah tersebut. Pandangan Eropa tentang sejarah yang bersifat dokumenter
membantu propaganda penguasa-penguasa kolonial; Afrika tidak mempunyai sejarah tercatat
yang ada harganya; karena sejarah dari para pedagang Eropa, penyebar-penyebar agama,
penyelidik-penyelidik, penakluk-penakluk, dan penguasa-penguasa adalah yang membuat
sejarah Afrika. Sejarah Eropa dan sejarah ekspansi Eropa mulai menggantikan sejarah dan
tradisi lokal di dalam pendidikan orang-orang muda Afrika, walaupun beberapa perhatian
diberikan kepada sumber-sumber Arab dan lainnya.
Ahli-ahli sejarah Eropa abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 berusaha untuk
menjelaskan perdagangan budak di daerah Atlantik; keunggulan dari teknologi Eropa, dan
ketaklukkan Afrika, tidak dilihat dari segi studi sejarah dari benua ini tetapi dilihat dari segi
prasangka-prasangka rasial dan psikologi tentang kekalahan yang merupakan ciri yang utama
dri orang-orang yang mempunyai warna kulit hitam. Bahkan kelompok-kelompok penyebar
agama Kristen mengintroduksi penjelasan agama yang mengatakan bahwa orang-orang
Afrika adalah anak-anak Ham dan mereka berada di bawah kutukan Nabi Nuh untuk menjadi
pemotong-pemotong kayu dan penimba air bagi mereka yang mempunyai kulit yang lebih
putih. Historiografi Afrika akhirnya hanya menjadi suatu alat pembenaran bagi imperialisme
Eropa.
3.1 Kesimpulan
1. Sejarah Historiografi di Afrika diawali oleh tradisi historiografi kuno yaitu melalui
tradisi dari mulut kemulut. Penyampaian tradisi biasanya adalah melalui cerita-cerita,
fabel-fabel, dan peribahasa-peribahasa yang diceritakan oleh orang-orang yang lebih
tua kepada mereka yang lebih muda sebagai bagian dari pendidikan umum.
2. Seiring berkembangnya waktu Historiografi di Afrika semakin berkembang sehingga
memasuku era historiografi modern yang mana tentu saja dalam kemodernisasian itu
mendapat pengaruh dari luar, pengaruh tersebut diantaranya yaitu pengaruh Ethiopia,
pengaruh Islam dan juga pengaruh Eropa.
3. Banyak sejarawan mengenai Historiografi Eropa diantaranya adlah beberapa contoh
yang kami sajikan di pembahasan seperti: K. Kolit dalam buku “Sejarah Afrika”, Kirti
Dipoyudo dalam buku “Afrika Dalam Pergolakan 2”, Basil Davidson, dkk. dalam
buku “Kerajaan-Kerajaan Afrika”, dan lainnya.
3.2 Saran
Penulisan makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran dalam mempelajari
Historiografi Afrika, namun tentu saja masih banya kekurangan dari materi ini sehingga kami
harap teman-teman pembaca yang ingin memperdalam wawasan mengenai Historiografi
Eropa dapat membaca lebih banyak sumber baik melalui jurnal, buku, maupun browsingd di
internet. Kami menyadari banyak kekuurangan dalam penulisan ini maka kami mengharpkan
kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik Abdullah, dkk. 1985. Ilmu Sejarah Dan Historiografi: Arah Dan Perspektif. Jakarta:
Gramedia.
Kirti Dipoyudo. 1978. Analisa: Perkembangan di Afrika. Jakarta: Centre for Strategic and
International Studies.