Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

" Sejarah Peradaban Islam "


Di Susun

Nama : Roni Yuswandi (0702192043)

Prodi/Kelas: Sistem Informasi 4

Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Ferizal.,M.Pd

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2020

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report mata
kuliah Sejarah Peradaban Islam. Laporan Critical Book Report ini membahas tentang isi
buku beserta kelemahan dan kelebihan buku yang akan di kritik. Penulis juga menyadari
bahwa Laporan Critical Book Report ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dan penulis juga mengharapkan saran dan
sumbangan pemikiran yang membangun guna kesempurnaan kedepannya. Di samping itu
ucapan terimakasih juga kepada Dosen pembimbing, yang telah bersedia membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca.

Bahorok, Desember 2020

Roni Yuswandi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
B. Latar belakang....................................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................3
E. Identitas Buku.....................................................................................................3
BAB II RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan PerBAB.............................................................................................4
Bab III PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku................................................................................................16
B. Kelemahan Buku..............................................................................................16
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................18
B. Saran..................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critical book bukan sekedar untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku (sistematika penulisan, penggunaan
EYD, dan isi buku). Dengan adanya critical book, mahasiswa dapat menambah wawasan
dan pengetahuan tentang materi dari buku yang di kritik dan mampu berfikir lebih kritis
dan sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengaplikasikan materi tersebut di lapangan atau setelah menjadi guru.

Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui isi buku
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan critical book report adalah agar pembaca dan penulis
lebih mengetahui isi dari buku Sejarah Peradaban Islam penulis Anwar Sewang dan
informasi yang ada dalam buku ini serta lebih memahami keunggulan dan kekurangan dari
buku ini.

D. Identitas Buku
Judul Buku : Sejarah Peradaban Islam

Nama Pengarang : Dr.H. Anwar Sewang.,MA

3
Penerbit : STAIN Parepare Sulawesi Selatan

Tempat : Parepare

Tahun Terbit : 2015

BAB II
RINGKASAN BUKU

A. BAB I "PENGERTIAN SEJARAH"


Sejarah secara etimologi bersal dari bahasa Arab «sejarah» yang mempunyai arti
pohon kehidupan dan kita kenal bahasa ilmiah yakni history. Istilah sejarah dikenal dengan
tarikh, yakni cabang ilmu pengetahuan yang berkanaan dengan teknologi berbgai peristiwa.
Dalam ari sempit sejarah adalah dimulai semenjak manusia mengenal tulisan. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kronologi peristiwa atau kejadian masa
lampau yang pernah dan benar-benar terjadi di masa lampau atau masa lalu. Uraian atau
cerita itu merupakann suatu kesatuan atau unit yang menggambarkan suatu gejala sejarah,
baik proses maupun struktur, kesatuan ini menunjukkan koherensi, artinya berbagai unsur
bertalian suatu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Sejarah dalam arti objektif adalah
menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarah dan oktualisasinya.
Kejadian itu sekali terjadi tidak dapat diulang atau terulang lagi.

Peradapan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu istilah yang
digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang
dianggap harus maju, dan indah. Peradaban adalah pertumbuhan melalui perkembangan
pengetahuan dan kecakapan sehingga orang memungkinkan memiliki tabiat «Beradab».
Peradaban adalah untuk menunjukkan keadaan beradab artinya memiliki tabiat dan
pengendalian diri. Sejarah peradaban Islam merupakan hasil-hasil yang dicapai oleh umat
Islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah peradaban Islam adalah
kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan atau hasil-hasil yang dicapai oleh
umat Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam dalam hubungan dengan
ibadah-ibadah dalam suatu periode kekuasaan Islam dimulai perkembangan kekuasaan
Islam sekarang. Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pila dalam sejarah peradaban
Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis sintesin.

4
Untuk memperoleh data yang akurat terkait sejarah dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang
akan memperkuatkeberadaan sejarah tersebut. Adapun ilmu tersebut terbagi menjadi :
Ilmu-ilmu dasar sejarah (auxillary disciplines) dan Ilmu-ilmu Bantu sejarah (auxillary
sciences).

Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktifitas peradaban Islam dari
zaman. Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak
manusia yang belajar dari sejarah belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.
Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan
juga dari generasi sebelumnya, manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan
potensinya. Kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. Belajar dari
kebangkitan nasional yang dipelopori oleh bedirinya organisasi perjuangan yang modern di
awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan
nasional ang ke-2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha
merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.

B. BAB II " PERIODISASI SEJARAH DALAM ISLAM"


Pada waktu Islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan kaum jahiliyah.
Hidup mereka mengikuti hawa nafsu, berpecah-belah, saling memerangi satu dengan yang
lain, dan sebagainya. Menghadapi kenyataan itu Nabi Muhammad diutus Allah dengan
tujuan untuk memperbaiki akhlak untuk berhubungan dengan Tuhan maupun sesama
manusia. Adapun perluasan dan pengembangan wilayah Islam telah mencapai daerah Irak
dan Syiria. Daerah-daerah Islam tersebut dibagi menjadi beberapa wilayah dan pada setiap
wilayah diangkat seorang wali.

Ketika Rasulullah hijrah dan diangkat menjadi kepala negara, Rasul melaksanakan:

1. Proklamasi berdirinya sebuah negara dengan cara mengumumkan nama Madinah


al-Munawarah bagi kota Yatsrib.
2. Mendirikan Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan ummat Islam.
3. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, persaudaraan
berdasarkan agama sebagai basis warga negara.
4. Membuat undang-undang dan peraturan berdasarkan perjanjian-perjanjian yang
terkenal dengan istilah Traktat Madinah.
5. Membuat batas wilayah sebagai basis teritorial dengan membuat parit pada waktu
perang Khandaq.

5
6. Membuat lembaga-lembaga pelengkap sebuah pemerintahan, semisal angkatan
perang, pengadilan, lembaga pendidikan, bait al-mal, lembaga yang mengatur
administrasi negara, serta menyusun ahli-ahli yang cakap yang bertindak sebagai
pendamping Nabi.
Melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh Nabi tersebut menjadikan kebudayaan Islam
berkembang di wilayah jazirah Arab, yang kemudian setelah Rasulullah wafat dilanjutkan
oleh sahabat-sahabatnya yaitu

1) Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar


(632-634 M) disebut Khalifah Rasulillah. Abu Bakar menjadi khalifah hanya
berkisar 2 tahun.
2) Selanjutnya tampuk pemerintahan dipegang oleh Umar bin Khattab. Pada masa
pemerintahan Umar (634-644 M).
3) Setelah Umar bin Khattab wafat, maka kepemimpinan dilanjutkan oleh Usman bin
Affan (644-656 M). Dalam masa pemerintahannya yang cukup lama sekitar 12
tahun.
4) Setelah wafatnya Usman, maka tampuk pemerintahan umat Islam mengalami
kekacauan, di mana antara pihak Ali dan Muawiyah saling menghendaki untuk
menduduki jabatankhalifah setelah wafatnya Usman, sehingga walaupun Ali bin
Abi Thalib dapat berkuasa kurang lebih 6 tahun (656-661 M).
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai
berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah
yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan
Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam
juga menyebar ke Eropa. Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islamkarena
banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang
salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam
menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

C. BAB III " SEJARAH PERADABAN DUNIA PRA ISLAM "


Berbagai peradaban telah menghiasi dunia sebelum muncul islam. Yang mana setiap
peradaban tersebut telah memberikan warna tersendiri sesuai dengan karakteristik dan ciri
khas masin masing. Peradaban islam memberikan dampak yang besar pada dunia.

6
Mengeluarkan dari kegelapan dan kebodohan, penyimpangan dan kebinasaan akhlak.
Sebelum munculnya peradaban islam, telah berlangsung beberapa peradaban , antara lain:

1. Peradaban yunani ( Helenisme )


Peradaban ini di tetapkan sebagai dasar peradaban dunia kuno. Dimulai pada bidang
filsafat dan ilmu adab serta keahlian lain. Socrates, plato , dan aristoteles adalah beberapa
ilmuan bidang ilmu adab pada masa itu. Kecerdasan dan keindahan yang dibawa oleh
mereka kemudian di sampaikan sebagai kebenaran dan meneguhkan sebagai konsep
masyarakat. Meski menyebabkan kematangan kecerdasan dalam filsafat, namun secara
perlahan peradaban ini menjadikan miring tatanan kehidupan masyarakat. Misalnya teori
yang di keluarkan plato tentang sebuh kota terhormat. Dalam teori tersebut ia membagi
masyarakat dalam tiga peringkat, yaitu:

 Peringkat pertama : ahli filsafat. Filsafat dihadikan satu satunya hukum dan
peringkat lain tidak masuk dalam tatanab mereka.
 Peringkat kedua: tentara. Plato menerapkan undang undang yg keras pada tentara.
Hak asasi sebagai manusia dibatasi. Mereka tidak diperkenankan berkekuarga dan
berketurunan. Para wanita dijadikan milik bersama seluruh tentara. Anak anak yang
lahir dari para wanita tersebut tidak diketahui bapaknya kemudian di anggap
sebagai anak negara.
 Peringkat ketiga: kuli dan petani. Mereka bekerja keras untuk berkhidmat pada
hakim dan tentara. Kebebasan mereka dibatasi. Orang yang sakit akan diasingkan.

2. Peradaban India (1003 sm)


Peradaban ini telah memberikan kontribusi yang besar. Menciptakan angka hitung
sampai sembilan, ahli ilmu segi tiga, menggunakan separuh ganjil, menemukan daerah
daerah permukaan tanah, penemuan ilmu kedokteran, astronomi, serta matematika. Selain
itu, sejal kurun ke enam sebelum masehi , mereka menggariskan hukum yang ganjil dan
menhancurkan segala sesuatu khususnya agama, akhlak, masyarakat. Abu hasan an-
nadawib ( wakil ketua perkumpulan ulama india) mengatakan ” para sejarawan telah
sepakat tentang sejarah india yang meliputi agama, akhlak, dan masyarakat”. Beliau juga
mengatakan ” dalam peradaban india, timbullah aturan kasta dalam berbagai macam bentuk
yang membagi kelas masyarakat sesuai dengan kedudukannya di masyarakat. Kasta
terendah merupakan kasta yang paling menderita. Dimana mereka dicekik oleh berbagi
kepentingan para penguasanya. Kasta kasta tersebut diantaranya :

a. Kasta brahma ( tukang sihir dan ahli agama )

7
b. Kasta ksatria ( ahli perang )
c. Kasta waisa ( petani dan pedagang)
d. Kasta sudra ( pembantu dan budak )

3. Peradaban persia
Imperium persia membentang luas di seluruh negeri. Saling bersaing dengan romawi
dalam menetapkan hukum dunia. Mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan
sasaniyah. Mereka unggul dalam bidang politik, ketatanegaraan, peperangan, serta hidup
mewah. Agama resmi mereka yaitu zoroaster. Pada awalnya mereka menyembah allah.
Namun, zarathustrabmenunjukan pemikirannya bahwa allah menjelma dalam setiap cahaa,
baik dari matahari maupun dari api. Akhirnya dia memerintahkan menghadap mataharibdan
api ketika beribadah. Dia juga melarang mengotori empat unsur yaitu: api, debu, air, dan
udara. Setelah itu datanglah para pendeta yg mengajak pengikut zarathustra untuk
mengikuti syariat yang bermacam macam. Segala hal yang berhubungan dengan api di
haramkan. Cukup dengan perdagangan dan pertanian mereka mencukupi diri. Dari ritual
penyembahan api ini, kemudian api di jadikan sebagai kiblat ibadah dari berbagai tingkat
golongan. Mereka membangun biara dan menantang setiap agama yg berbeda dengan
mereka. Kemudian agama ini di sebut agama majusi. Menurut mereka ajaran agama hanya
berlaku di tempat ibadah saja. Di luar itu mereka bebas todak terikat oleh agama. Misal
kepentingan politik, ekonomi, hukum, sosial. Mereka bebas melakukan apa saja.

4. Peradaban romawi
Merupakan yang terbesar di eropa setelah yunani. Peradaban ini telah melahirkan
filsuf filsuf yang cerdas sehingga menghasilkan undang undang ketatanegaraan baru.
Meskipun melahirkan banyak filsuf, justru kerusakan menjadi semakin luas karena
penguasa yang dzolim. Dr. Ahmad syalabi meringkas dasar dasar peradaban romawi yaitu:
romawi menguasai eropa kira kira selama dua kurun sebelum kelahiran isa. Lalu menguasai
syiria tahun 65 SM dan mesir tahun 30 SM. Negeri timur tunduk pada romawi dengan
hukum romawi dalam ketertindasan. Karena tidak membawa kemajuan dan tidak memiliki
pusat pemikiran pada bangsa yang di tundukannya, lambat laun peradaban ini mulai rapuh
dan hancur.

Pasca kedatangan nabi isa, hukum romawi tenggelam. Sekitar tahun 306 M ,
kekaisaran konstantin muncul. Imperium ini membawa ajaran masehi. Orang orang gereja
tidak cukup dengan pernyataan konstantin. Mereka membuat sebuah lembaran lembaran

8
konstantin yaitu kepercayaan bahwa bapak sebagai penguasa dunia dalam wilayah
kepausan .

5. Bangsa arab sebelum islam


Sebelum islam datang, masyarakat arab berada pada puncak kejahiliyahannya. Tatanan
masyarakat sangat tidak adil. Praktik kemusyrikan merajalela dengan penybahan berhala.
Tidak adanya persatuan diantara suku suku yang ada. Mereka hidup hanya mementingkan
golongannya saja. Masyarakat arab dikenal sebagai masyarakat yang setia terhadap apa
yabg diyajininya. Bahkan mereka rela berperang manakala terdapat pertentangan dengan
suku atau kepercayaan lain. Namun para perempuan tidak memiliki hak seperti kaum pria.
Para wanita di jadikan budak. Mereka dipasarkan dengan harga yang murah. Tidak sedikit
dari mereka yang mengalami pelecehan.

D. BAB IV " PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAA"


Peradaban atau kebudayaan pada masa Rasulullah saw. yang paling berpengaruh
adalah perubahan sosial. Suatau perubahan mendasar dari masa kebobrokan moral menuju
moralitas yang beradab. Saat di Makkah kaum muslim tidak mampu membentuk sebuah
masyarakat Islam karena jumlah mereka yang sangat sedikit. Maka, sejak berada di
Madinah, Rasulullah saw. meletakkan asas-asas masyarakat Islam yang agung, sebuah
masyarakat yang sejak lama telah ditunggu oleh sejarah. Asas-asas paling penting dari
masyarakat baru itu ialah sebagai berikut.

Saat pembangunan masjid Nabawi, dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah


saw. berhenti di suatu tempat, maka Rasulullah memerintahkan agar di tempat itu dibangun
sebuah masjid. Rasulullah ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Beliau
mengangkat dan memindahkan batu-batu masjid itu dengan tangannya yang mulia. Saat itu,
kiblat dihadapkan ke Baitul Maqdis. Tiang masjid terbuat dari batang kurma, sedangkan
atapnya dibuat dari pelepah daun kurma. Adapun kamar-kamar istri beliau dibuat berada di
samping masjid. Tatkala pembangunan selesai, Rasulullah saw. memasuki pernikahan
dengan Aisyah pada bulan Syawal. Sejak saat itulah, Yatsrib dikenal dengan Madinatur
Rasul (kota Rasul) atau Madinah al-Munawwarah (kota yang bercahaya). Kaum muslimin
melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini, baik beribadah, belajar, memutuskan
perkara, berjual beli maupun perayaan-perayaan lainnya sehingga tempat ini menjadi salah
satu faktor yang sukses mempersatukan mereka.

9
Secara sistematik, proses peradaban yang dilakukan oleh Nabi pada masyarakat Islam
di Yastrib yaitu: (1) Nabi Muhammad saw. mengubah nama Yastrib menjadi Madinah
(Madinah ar-Rasul, Madinah an-Nabi, atau Madinah al-Munawwarah). Perubahan nama
yang bukan terjadi secara kebetulan, tetapi perubahan nama yang menggambarkan cita-cita
Nabi Muhammad saw. yaitu membentuk sebuah masyarakat yang tertib dan maju. (2)
Membangun masjid, masjid bukan hanya dijadikan pusat kegiatan ritual peribadahan saja,
tetapi juga menjadi sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan
musyawarah dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Di samping itu, masjid
juga menjadi pusat kegiatan pemerintahan. (3) Nabi Muhammad saw. membentuk kegiatan
mu’akhat (persaudaraan), yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin (orang-orang yang
hijrah dari Makkah ke Yastrib) dengan Anshar (orang-orang yang menerima dan membantu
hijrahnya kaum Muhajirin di Yastrib). Kejadian itu diharapkan dapat mengikat kaum
muslimin dalam ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. Nabi Muhammad saw. membentuk
tata persaudaran yang baru, yaitu persaudaraan seagama, di samping bentuk persaudaraan
yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan darah. (4) Membentuk
persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. (5) Nabi Muhammad
saw. membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang dilakukan
oleh musuh.

E. BAB V " PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN "


Rasullulah SAW wafat pada 2 Rabiul Awal 11 H tanpa meninggalkan surat wasiat
kepada seseorang untuk eneruskan kepemimpinannya (keKhalifahan). Sekelompok orang
berpendapat bahwa Abu bakar lebih berhak atas kekhalifahan karena Rasulullah
meridhainya dalam soal-soal agama, salah satunya dengan mengimami shalat berjamaah
selama beliau sakit.Oleh karena itu, mereka menghendaki agar Abu bakar memimpin
urusan keduaniaan, yakni kekhalifahan. Kelompok yang lain berpendapat bahwa orang
yang paling berhak atas kekhalifahan adalah Ahlul bait Rasulullah SAW, yaitu Abdullah
bin Abbas atau Ali bin Abu Thalib.

Masing-masing golongan merasa paling berhak menjadi penerus nabi. Namun, berkat
tindakan tegas dari tiga orang, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin
Jarrah yang dengan melakukan semacam kudeta (coup detat) terhadap kelompok, memaksa
Abu Bakar sendiri sebagai deputi nabi. Besar kemungkinan tanpa intervensi mereka
persatuan umat yang menjadi modal utama bagi hari depan komunitas muslim yang masih
muda itu berada dalam tanda tanya besar.

10
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, terpilihlah Abu Bakar, Ia adalah orang Quraisy
yang merupakan pilihan ideal karena sejak pertama menjadi pendamping nabi, ia sahabat
yang paling memahami risalah Muhammad, bahkan ia merupakan kelompok as-sabiqun al-
awwalun yang memperoleh gelar Abu Bakar Ash-Shiddiq.

1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (13/632-634 M)


Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa AtTamimi. Dia
memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya terutama
untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi.
Terpilihnya Abu Bakar telah membangun kembali kesadaran dan tekad umat untuk bersatu
melanjutkan tugas tugas mulia nabi. Hal menarik dari Abu Bakar, bahwa pidato inaugurasi
yang diucapkan sehari setelah pengangkatannya, menegaskan totalitas kepribadian dan
komitmen Abu Bakar terhadap nilai-nilai Islam dan Strategi meraih keberhasilan tertinggi
bagi umat sepeninggal Rasulullah.

Kebijakan Abu Bakar selama memimpin, yaitu engiriman pasukan dibawah Pimpinan
Usamah ke Romawi, Memberantas Pembangkang zakat. Kemudian Perang Riddah dan
pengumpulan Al-Quran, Perluasan wilayah ke Irak, Syiria, Hirab, Memerangi Nabi palsu,
Kekuasaan bersifat sentralistik, legislatif, eksekutif dan yudikatif juga hukum dipegang
langsung oleh khalifah, beliau wafat pada hari Senin, 23 Agustus 624 M, setelah lebih
kurang selama 15 hari terbaring di tempat tidur. Ia berusia 63 selama kekhalifahannya
berlangsung 2 tahun 5 bulan 11 hari. karena sakit dan mewasiatkan agar Umar
menggantikan sepeninggalnya.

2. Umar Bin Khatthab (13-23 H/634-644 M)


Umar bin Khatthab nama lengkapnya adalah Umar Bin Khatthab bin Nufail keturunan
Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang mulia. Umar
dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi SAW. Umar masuk Islam pada
tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi SAW.
Kemudian oleh Rasulullah dijadikan sebagai tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal
yang penting. Ia dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak
menggantikan Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Umar bin Khatthab menyebut dirinya Khalifah Khalifati Rasulillah atau pengganti dari
pengganti Rasulullahh. Ia juga mendapat gelar Amir Al Mukminin (komandan orang-orang
beriman) sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung pada masa

11
pemerintahannya. Khalifah Umar juga meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam
pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna.

Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiaanya sangat
tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairus atau Abu Luluah secara tibatiba
menyerang dengan tikaman pisau tajam kea rah khalifah yang akan mendirikan shalat
subuh yang telah ditunggu oleh jamaahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah
terluka parah, dari para pembaringannya ia mengangkat Syura (komisi pemilih) yang akan
memilih penerus tongkat kekhalifahannya. Khalifah Umar wafat 3 hari setelah penikaman
atas dirinya, yakni 1 Muharam 23 H/644 M.

3. Usman Bin Affan (23-36 H/644-656 M)


Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan, Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan
bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar,
dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Meski memiliki kekayaan melimpah
tapi Usman berlaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk
kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahaya,
karena menikahi dua putrid Nabi SAW secara berurutan setelah salah satu meninggal.

Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi khalifah melalui proses pemilihan.
Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas
penunjukan tidak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar
menjelang wafatnya. Karya monumental Utsman lain yang dipersembahkan kepada umat
Islam ialah penyusunan kitab suci Alquran. Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk
mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Alquran. Disebutkan bahwa selama
pengiriman ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan, perselisihan tentang baccan
Alquran muncul dikalangan tentara muslim, sebagiannya direkrut dari Suriah dan sebagian
lagi dari Irak.

Adapun ketua dewan penyusunan Alquran, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang
mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran antara lain adalah dari Hafsah, salah seorang istri
Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa salinan naskah Alquran untuk
dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa
selanjutnya. Sekelompok orang mengepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika
Khalifah Utsman sedang membaca Alquran, pada tahun 35 H/17 juni 656 M.

4. Ali Bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 H)

12
Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan dari menantu nabi.
Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia sepupu nabi SAW yang telah ikut bersamanya
sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah, demi untuk membantu keluarga
pamannya yang mempunyai banyak putra. Abbas, paman nabi yang lain membantu Abu
Thalib dengan memelihara Jafar, anak Abu Thalib yang lain. Ia telah masuk Islam pada
usia sangat muda. Ali adalah seorang yang memiliki banyak kelebihan, selain itu ia adalah
pemegang kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan dengan
wawasan yang jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah berani, penasihat yang
bijaksana, penasihat hukum yang ulung, dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati,
dan seorang lawan yang dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan
merupakan orang kedua yang berpengaruh setelah Muhammad.

Tugas pertama yang dilakukan oleh Khalifah Ali ialah menghidupkan cita-cita Abu
Bakar dan Umar, menarik kembali semua tanah hibah yang telah di bagikan oleh Utsman
kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Ali juga segera menurunkan semua
gubernur yang tidak disenangi rakyat. Utsman bin Hanif diangkat menjadi penguasa Basrah
menggantikan Ibnu Amir, dan Qais bin Saad dikirim ke Mesir untuk menggantikan
gubernur negeri itu yang dijabat oleh Abdullah. Gubernur Suriah, Muawwiyah, juga
diminta meletakkan jabatan, tetapi ia menolak perintah Ali, bahkan ia tidak mengakui
kekhalifahannya. Tepat pada 17 Ramadhan 40 H (661), khalifah Ali terbunuh
pembunuhnya adalah Ibnu Muljam, seorang anggota Khawarij yang sangat fanatik. Pada
tanggal 10 Ramadhan 40 H (660 M) masa pemerintahan Ali berakhir.

F. BAB VI '" PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH TIMUR "
Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu
manaf.Ia adalah salah seorang tokoh penting ditengah Quraisy pada masa jahiliah.Ia dan
pamannya Hasyim bin Abdu manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan
kedudukan. Dinasti Umayyah didirakan oleh Muawiyah bin Abu sufyan bin
Harb.Muawiyah disamping sebagai pendiri daulah Bani Abbasiyah juga sekaligus menjadi
khalifah pertama.Ia memindahkan ibu kota kekuasaan islam dari kufah ke Damaskus.

Muawiyah dipandang sebagai pembangun dinasti yang oleh sebagian besar sejarawan
awalnya dipandang negatif.Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasannya dalam
perang saudara di siffin dicapai melalui cara yang curang.Lebih dari itu Muawaiyah juga
dituduh sebagai penghianat prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan islam,karena dialah

13
yang mula-mula mengubah pimpinan negara dari seorang yang dipilih oleh rakyat menjadi
kekuasaan raja yang diwariskan turun temurun (monarchy heredity).

Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif,dimana perhatian
tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan,yang terhenti sejak zaman kedua
khulafaur rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka waktu 90 tahun,banyak bangsa di empat
penjuru mata angin beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam,yang meliputi tanah
spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syiria, Palestina, sebagian daerah
Anatolia,Irak,Persia,Afganistan,India dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan
Turkmenistan,Uzbekistan dan Kirgiztan yang termasuk Soviet Rusia. Meskipun kejayaan
telah diraih oleh bani Umayyah ternyata tidak bertahan lebih lama,dikarenakan kelemahan-
kelemahan internal dan semakin kuatnya dari pjhak luar.

G. BAB VII " PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH BARAT
"
Andalusia (Spanyol), sebuah negeri yang meninggalkan jejak begitu besar dalam
sejarah umat Islam pada awal perkembangan Islam di dunia Eropa. Tentu hal ini menyita
banyak perhatian besar dari berbagai khalayak umat Islam. Dikatakan demikian, karena
penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia lebih khusus Andalusia (Spanyol), telah
menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara Eropa. Mulai dari tahapan awal proses
masuknya Islam, dimana wilayah Spanyol diduduki oleh khalifah-khalifah dalam setiap
dinasti-dinasti yang didirikan dalam setiap periodenya. Tentu, hal ini banyak memiliki
peranan yang sangat penting dan besar dalam perkembangan umat Islam. Dimana pada
akhirnya Islam pernah berjaya di Spanyol dan berkuasa selama tujuh setengah abad. Suatu
masa kekuasaan dalam waktu yang sangat lama untuk mengembangkan Islam.

Namun, di balik usaha keras umat Islam mempertahankan kejayaan pada masa sekian
abad itu, umat Islam menghadapi kesulitan yang amat berat. Dimana pada suatu ketika,
umat Islam diterpa serangan-serangan penguasa Kristen yang sampai-sampai umat Islam
tidak kuasa menahan serangan-serangan penguasa Kristen yang semakin kuat itu. Sehingga
pada akhirnya Islam menyerahkan kekuasaannya dan semenjak itu berakhirlah kekuasaan
Islam di Spanyol. Demikianlah Islam di Spanyol (Andalusia), walaupun pada akhirnya
berakhir dengan kekalahan, namun Islam muncul sebagai suatu kekuatan budaya dan
sekaligus menghasilkan cabang-cabang kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya.
Banyak sekali kontribusi Islam bagi kebangunan peradaban dan kebudayaan baru Barat.

14
Sumbangan Islam itu telah menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah dan
hukum.

H. BAB VIII " PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH "
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu al-‘Abbas al-Saffah (132H/ 749M) yang juga
sebagai khalifah pertama. Penduduk daulah Abbasiyah terdiri dari berbagai etnik dan suku
bangsa. Pada mulanya Ibu kota negara di al-Hasyimiyah kemudian pada masa khalifah
kedua al-Manshur memindahkannya ke Baghdad. Kekuasaan dinasti ini berlangsung lima
abad. Selama berkuasa pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan
perubahan politik, sosial dan budaya.

Daulah Abbasiyah memperoleh kejayaan politik dan intelektual pada masa khalifah al-
Mahdi (khalifah ketiga) sampai masa khalifah Harun al-Rasyid dan anaknya al-Ma’mun
dikarenakan lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada
perluasan wilayah. Pada masa itu hidup para filsuf, pujangga, ahli baca al-Qur’an, dan para
ulama serta didirikan Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai pusat penerjemah dan pusat
kajian akademis serta perpustakaan umum yang dilengkapi dengan observatorium. Buku
yang diterjemahkan berasal dari bahasa Persia, Yunani dan Eropa kedalam bahasa Arab.
Sehingga dikenal sebagai abad puncak kemajuan dunia Islam hingga terjadi kemunduran.

Kemunduran Dinasti Abbasiyah sudah ada benih-benihnya pada periode pertama,


hanya karena khalifah sangat kuat sehingga tidak sempat berkembang. Persaingan antar
bangsa menjadi penyebab kemunduran, selain kemerosotan ekonomi, konflik keagamaan
dan ancaman dari luar yakni perang salib dan serangan tentara Mongol pimpinan Hulagu
Khan (656H/1258M) yang membunuh khalifah terakhir dan membakar buku-buku di Baitul
Hikmah. Dengan demikian, lenyaplah Dinasti Abbasiyah yang telah memainkan peran
penting dalam percaturan kebudayaan dan peradaban Islam dengan gemilang.

I. BAB IX " SEJARAH MASUKNYA ISLAM DAN KERJAAN ISLAM DI


NUSANTARA "
Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para
pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan

15
awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia
menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam


waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para
pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang
mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para pedagang
Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam
penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia
makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai. Pada akhir abad
ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring
dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya
kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin
melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun
1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang
merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula
menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka.

Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun
1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan
Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya
Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang
kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan
kesultanan Banjar.

Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat
dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk
di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.

BAB III
PEMBAHASAN

16
A. Keunggulan Buku yang di Review

Dalam segi penampilan buku ini memiliki 446 halaman dan ditulis oleh Dr.H.Anwar
Sewang.,MA sebagai buku yang membahas tentang Sejarah Peradaban Islam secara
spesifik dan luas. Buku ini diterbitkan tanpa melihat faktor usia, golongan dan jenjang
pendidikan para pembaca, sehingga cocok sebagai pegangan mahasiswa maupun
masyarakat umum dan semua orang bisa membaca dan memahami isi buku ini dengan
mudah.

Pada buku ini peradaban Islam sangat jelas digambarkan dalam buku ini, mulai dari
peradaban pada masa Nabi Muhammad SAW sampai dinasti-dinasti lain di dunia. Dalam
buku ini juga tertuang banyak nama-nama cendekiawan muslim yang melahirkan banyak
karya pada zamannya. Dengan karya-karya mereka itulah semua permasalahan yang terjadi
dapat terjawab dengan solusi yang baik. Buku ini mempersembahkan lebih banyak tentang
peradaban Islam ketimbang kegiatan politik yang terjadi pada masa itu.

Penulis buku ini mengajak pembaca untuk menyadari betapa jayanya Islam hingga
melahirkan sebuah peradaban. Pendidikan menjadi perhatian yang serius pada masa
kejayaan Islam. Namun, hal yang harus kita pahami bahwa pasang surut peradaban
ditentukan oleh faktor-faktor politik (usaha perluasan daerah kekuasaan,
mempertehankan/saling merebut kekuasaan) dan ekonomi yang merupakan sarana penting
pengembangan peradaban. Susunan penulisan yang berurutan dari awal pembentukan
hingga kehancuran sehingga mudah untuk dipahami.

Dan buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami bagi kalangan pelajar (S1)
maupun masyrakat luas. Disusun secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami isi buku secara runtut dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu buku ini sanagtlah
penting bagi para mahasiswa perguruan tinggi islam maupun perguruan tinggi umum
lainnya, dan siapa saja yang ingin memahami sejarah peradan Islam secara utuh. Terdapat
juga biografi penulis pada akhir buku yang dapat menambah wawasan pembaca dalam
mereview buku.

B. Kelemahan Buku

Dalam segi tampilan cover pada buku ini masih sangat sederhana dan kurang menarik
serta perpaduan warna yang kurang menarik pembaca serta font yang kecil pada judul
buku. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya serta ada beberapa

17
bahasa yang mengganjal/ kurang tepat sehingga menimbukan arti yang kurang di mengerti.
Banyaknya halaman pada buku juga bisa membuat pembaca bosan saat ingin membaca.

18
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membaca yang terangkum dalam buku yang tergolong sedang ini telah
memberikan gambaran mengenai sejarah peradaban Islam dan segala yang terjadi di
dalamnya, cukup memberikan manfaat bagi kita khususnya kaum Muslimin. Sejarah adalah
suatu kejadian tentang masa lalu yang benar-benar ada dan terjadi mengenai Manusia
menyangkut hasil yang diperoleh atau interaksinya. Buku ini mendatangkan banyak
manfaat khususnya pengetahuan dalam sejarah peradaban Islam, penulisan dan gaya bahasa
dalam buku ini mudah dipahami oleh pe-Review serta jumlah halaman yang siap habis
dibaca dalam waktu yang lama.

Jika ditinjau dari segi judul buku ini, isinya sangat sesuai dengan tujuan penulis dan
penulis juga mengajak pembaca tidak hanya berfikir secara umum melainkan mengajak
berfikir kepada hal yang kecil. Penulis membuat bahasa yang mudah dimengerti pembaca.
Pembahasan didalam buku ini di buat secara rinci dan lengkap agar pembaca mengetahui
apa yang sebelumnya pembaca tidak ketahui. Pembahasan didalam nya dijelaskan dari awal
terbentuknya Agama Islam, perkembangan Islam di dunia, hingga perkembangan Islam di
Indonesia. Buku ini juga dilengkapi dengan catatan kaki yang bisa digunakan pembaca
untuk merujuk sumber dari penulisan penulis. Buku ini semakin menarik karena konten isi
tidak mengandung unsur sara dan menyudutkan salah satu pihak melainkan dan juga
dilengkapi dengan gambar yang membuat pembaca semakin percaya terhadap penulis.
Secara keseluruhan isi dari buku yang ditulis Dr.H. Anwar Sewang.,MA dengan judul buku
Sejarah Peradaban Islam Terlengkap memaparkan Islam secara lengkap dan rinci.

Secara umum buku ini sangat baik dan sangat direkomendasikan untuk dibaca karena
sangat membuka wawasan pembaca khsusnya dalam bidang kesejarah Islam, bukan fiksi
melainkan ilmiah yang disajikan dalam bentuk tulisan daan disertakan bukti dan sumber
dan sudah menjelaskan aspek-aspek penting buku secara jelas dan rinci.

B. SARAN

19
Lebih ditekankan lagi pada segi penampilan seperti cover buku agar dapat menambah
ketertarikan pembaca dalam menganalisis buku ini. Serta kelengkapan identitas ISBN dan
lembar pengesahan. Terima kasih

20

Anda mungkin juga menyukai