SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2020
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report mata
kuliah Sejarah Peradaban Islam. Laporan Critical Book Report ini membahas tentang isi
buku beserta kelemahan dan kelebihan buku yang akan di kritik. Penulis juga menyadari
bahwa Laporan Critical Book Report ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dan penulis juga mengharapkan saran dan
sumbangan pemikiran yang membangun guna kesempurnaan kedepannya. Di samping itu
ucapan terimakasih juga kepada Dosen pembimbing, yang telah bersedia membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca.
Roni Yuswandi
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
B. Latar belakang....................................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................3
E. Identitas Buku.....................................................................................................3
BAB II RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan PerBAB.............................................................................................4
Bab III PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku................................................................................................16
B. Kelemahan Buku..............................................................................................16
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................18
B. Saran..................................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical book bukan sekedar untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku (sistematika penulisan, penggunaan
EYD, dan isi buku). Dengan adanya critical book, mahasiswa dapat menambah wawasan
dan pengetahuan tentang materi dari buku yang di kritik dan mampu berfikir lebih kritis
dan sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengaplikasikan materi tersebut di lapangan atau setelah menjadi guru.
Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui isi buku
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan critical book report adalah agar pembaca dan penulis
lebih mengetahui isi dari buku Sejarah Peradaban Islam penulis Anwar Sewang dan
informasi yang ada dalam buku ini serta lebih memahami keunggulan dan kekurangan dari
buku ini.
D. Identitas Buku
Judul Buku : Sejarah Peradaban Islam
3
Penerbit : STAIN Parepare Sulawesi Selatan
Tempat : Parepare
BAB II
RINGKASAN BUKU
Peradapan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu istilah yang
digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang
dianggap harus maju, dan indah. Peradaban adalah pertumbuhan melalui perkembangan
pengetahuan dan kecakapan sehingga orang memungkinkan memiliki tabiat «Beradab».
Peradaban adalah untuk menunjukkan keadaan beradab artinya memiliki tabiat dan
pengendalian diri. Sejarah peradaban Islam merupakan hasil-hasil yang dicapai oleh umat
Islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah peradaban Islam adalah
kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan atau hasil-hasil yang dicapai oleh
umat Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam dalam hubungan dengan
ibadah-ibadah dalam suatu periode kekuasaan Islam dimulai perkembangan kekuasaan
Islam sekarang. Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pila dalam sejarah peradaban
Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis sintesin.
4
Untuk memperoleh data yang akurat terkait sejarah dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang
akan memperkuatkeberadaan sejarah tersebut. Adapun ilmu tersebut terbagi menjadi :
Ilmu-ilmu dasar sejarah (auxillary disciplines) dan Ilmu-ilmu Bantu sejarah (auxillary
sciences).
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktifitas peradaban Islam dari
zaman. Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak
manusia yang belajar dari sejarah belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.
Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan
juga dari generasi sebelumnya, manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan
potensinya. Kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. Belajar dari
kebangkitan nasional yang dipelopori oleh bedirinya organisasi perjuangan yang modern di
awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan
nasional ang ke-2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha
merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.
Ketika Rasulullah hijrah dan diangkat menjadi kepala negara, Rasul melaksanakan:
5
6. Membuat lembaga-lembaga pelengkap sebuah pemerintahan, semisal angkatan
perang, pengadilan, lembaga pendidikan, bait al-mal, lembaga yang mengatur
administrasi negara, serta menyusun ahli-ahli yang cakap yang bertindak sebagai
pendamping Nabi.
Melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh Nabi tersebut menjadikan kebudayaan Islam
berkembang di wilayah jazirah Arab, yang kemudian setelah Rasulullah wafat dilanjutkan
oleh sahabat-sahabatnya yaitu
6
Mengeluarkan dari kegelapan dan kebodohan, penyimpangan dan kebinasaan akhlak.
Sebelum munculnya peradaban islam, telah berlangsung beberapa peradaban , antara lain:
Peringkat pertama : ahli filsafat. Filsafat dihadikan satu satunya hukum dan
peringkat lain tidak masuk dalam tatanab mereka.
Peringkat kedua: tentara. Plato menerapkan undang undang yg keras pada tentara.
Hak asasi sebagai manusia dibatasi. Mereka tidak diperkenankan berkekuarga dan
berketurunan. Para wanita dijadikan milik bersama seluruh tentara. Anak anak yang
lahir dari para wanita tersebut tidak diketahui bapaknya kemudian di anggap
sebagai anak negara.
Peringkat ketiga: kuli dan petani. Mereka bekerja keras untuk berkhidmat pada
hakim dan tentara. Kebebasan mereka dibatasi. Orang yang sakit akan diasingkan.
7
b. Kasta ksatria ( ahli perang )
c. Kasta waisa ( petani dan pedagang)
d. Kasta sudra ( pembantu dan budak )
3. Peradaban persia
Imperium persia membentang luas di seluruh negeri. Saling bersaing dengan romawi
dalam menetapkan hukum dunia. Mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan
sasaniyah. Mereka unggul dalam bidang politik, ketatanegaraan, peperangan, serta hidup
mewah. Agama resmi mereka yaitu zoroaster. Pada awalnya mereka menyembah allah.
Namun, zarathustrabmenunjukan pemikirannya bahwa allah menjelma dalam setiap cahaa,
baik dari matahari maupun dari api. Akhirnya dia memerintahkan menghadap mataharibdan
api ketika beribadah. Dia juga melarang mengotori empat unsur yaitu: api, debu, air, dan
udara. Setelah itu datanglah para pendeta yg mengajak pengikut zarathustra untuk
mengikuti syariat yang bermacam macam. Segala hal yang berhubungan dengan api di
haramkan. Cukup dengan perdagangan dan pertanian mereka mencukupi diri. Dari ritual
penyembahan api ini, kemudian api di jadikan sebagai kiblat ibadah dari berbagai tingkat
golongan. Mereka membangun biara dan menantang setiap agama yg berbeda dengan
mereka. Kemudian agama ini di sebut agama majusi. Menurut mereka ajaran agama hanya
berlaku di tempat ibadah saja. Di luar itu mereka bebas todak terikat oleh agama. Misal
kepentingan politik, ekonomi, hukum, sosial. Mereka bebas melakukan apa saja.
4. Peradaban romawi
Merupakan yang terbesar di eropa setelah yunani. Peradaban ini telah melahirkan
filsuf filsuf yang cerdas sehingga menghasilkan undang undang ketatanegaraan baru.
Meskipun melahirkan banyak filsuf, justru kerusakan menjadi semakin luas karena
penguasa yang dzolim. Dr. Ahmad syalabi meringkas dasar dasar peradaban romawi yaitu:
romawi menguasai eropa kira kira selama dua kurun sebelum kelahiran isa. Lalu menguasai
syiria tahun 65 SM dan mesir tahun 30 SM. Negeri timur tunduk pada romawi dengan
hukum romawi dalam ketertindasan. Karena tidak membawa kemajuan dan tidak memiliki
pusat pemikiran pada bangsa yang di tundukannya, lambat laun peradaban ini mulai rapuh
dan hancur.
Pasca kedatangan nabi isa, hukum romawi tenggelam. Sekitar tahun 306 M ,
kekaisaran konstantin muncul. Imperium ini membawa ajaran masehi. Orang orang gereja
tidak cukup dengan pernyataan konstantin. Mereka membuat sebuah lembaran lembaran
8
konstantin yaitu kepercayaan bahwa bapak sebagai penguasa dunia dalam wilayah
kepausan .
9
Secara sistematik, proses peradaban yang dilakukan oleh Nabi pada masyarakat Islam
di Yastrib yaitu: (1) Nabi Muhammad saw. mengubah nama Yastrib menjadi Madinah
(Madinah ar-Rasul, Madinah an-Nabi, atau Madinah al-Munawwarah). Perubahan nama
yang bukan terjadi secara kebetulan, tetapi perubahan nama yang menggambarkan cita-cita
Nabi Muhammad saw. yaitu membentuk sebuah masyarakat yang tertib dan maju. (2)
Membangun masjid, masjid bukan hanya dijadikan pusat kegiatan ritual peribadahan saja,
tetapi juga menjadi sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan
musyawarah dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Di samping itu, masjid
juga menjadi pusat kegiatan pemerintahan. (3) Nabi Muhammad saw. membentuk kegiatan
mu’akhat (persaudaraan), yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin (orang-orang yang
hijrah dari Makkah ke Yastrib) dengan Anshar (orang-orang yang menerima dan membantu
hijrahnya kaum Muhajirin di Yastrib). Kejadian itu diharapkan dapat mengikat kaum
muslimin dalam ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. Nabi Muhammad saw. membentuk
tata persaudaran yang baru, yaitu persaudaraan seagama, di samping bentuk persaudaraan
yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan darah. (4) Membentuk
persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. (5) Nabi Muhammad
saw. membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang dilakukan
oleh musuh.
Masing-masing golongan merasa paling berhak menjadi penerus nabi. Namun, berkat
tindakan tegas dari tiga orang, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin
Jarrah yang dengan melakukan semacam kudeta (coup detat) terhadap kelompok, memaksa
Abu Bakar sendiri sebagai deputi nabi. Besar kemungkinan tanpa intervensi mereka
persatuan umat yang menjadi modal utama bagi hari depan komunitas muslim yang masih
muda itu berada dalam tanda tanya besar.
10
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, terpilihlah Abu Bakar, Ia adalah orang Quraisy
yang merupakan pilihan ideal karena sejak pertama menjadi pendamping nabi, ia sahabat
yang paling memahami risalah Muhammad, bahkan ia merupakan kelompok as-sabiqun al-
awwalun yang memperoleh gelar Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Kebijakan Abu Bakar selama memimpin, yaitu engiriman pasukan dibawah Pimpinan
Usamah ke Romawi, Memberantas Pembangkang zakat. Kemudian Perang Riddah dan
pengumpulan Al-Quran, Perluasan wilayah ke Irak, Syiria, Hirab, Memerangi Nabi palsu,
Kekuasaan bersifat sentralistik, legislatif, eksekutif dan yudikatif juga hukum dipegang
langsung oleh khalifah, beliau wafat pada hari Senin, 23 Agustus 624 M, setelah lebih
kurang selama 15 hari terbaring di tempat tidur. Ia berusia 63 selama kekhalifahannya
berlangsung 2 tahun 5 bulan 11 hari. karena sakit dan mewasiatkan agar Umar
menggantikan sepeninggalnya.
Umar bin Khatthab menyebut dirinya Khalifah Khalifati Rasulillah atau pengganti dari
pengganti Rasulullahh. Ia juga mendapat gelar Amir Al Mukminin (komandan orang-orang
beriman) sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung pada masa
11
pemerintahannya. Khalifah Umar juga meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam
pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna.
Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiaanya sangat
tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairus atau Abu Luluah secara tibatiba
menyerang dengan tikaman pisau tajam kea rah khalifah yang akan mendirikan shalat
subuh yang telah ditunggu oleh jamaahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah
terluka parah, dari para pembaringannya ia mengangkat Syura (komisi pemilih) yang akan
memilih penerus tongkat kekhalifahannya. Khalifah Umar wafat 3 hari setelah penikaman
atas dirinya, yakni 1 Muharam 23 H/644 M.
Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi khalifah melalui proses pemilihan.
Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas
penunjukan tidak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar
menjelang wafatnya. Karya monumental Utsman lain yang dipersembahkan kepada umat
Islam ialah penyusunan kitab suci Alquran. Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk
mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Alquran. Disebutkan bahwa selama
pengiriman ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan, perselisihan tentang baccan
Alquran muncul dikalangan tentara muslim, sebagiannya direkrut dari Suriah dan sebagian
lagi dari Irak.
Adapun ketua dewan penyusunan Alquran, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang
mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran antara lain adalah dari Hafsah, salah seorang istri
Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa salinan naskah Alquran untuk
dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa
selanjutnya. Sekelompok orang mengepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika
Khalifah Utsman sedang membaca Alquran, pada tahun 35 H/17 juni 656 M.
12
Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan dari menantu nabi.
Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia sepupu nabi SAW yang telah ikut bersamanya
sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah, demi untuk membantu keluarga
pamannya yang mempunyai banyak putra. Abbas, paman nabi yang lain membantu Abu
Thalib dengan memelihara Jafar, anak Abu Thalib yang lain. Ia telah masuk Islam pada
usia sangat muda. Ali adalah seorang yang memiliki banyak kelebihan, selain itu ia adalah
pemegang kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan dengan
wawasan yang jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah berani, penasihat yang
bijaksana, penasihat hukum yang ulung, dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati,
dan seorang lawan yang dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan
merupakan orang kedua yang berpengaruh setelah Muhammad.
Tugas pertama yang dilakukan oleh Khalifah Ali ialah menghidupkan cita-cita Abu
Bakar dan Umar, menarik kembali semua tanah hibah yang telah di bagikan oleh Utsman
kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Ali juga segera menurunkan semua
gubernur yang tidak disenangi rakyat. Utsman bin Hanif diangkat menjadi penguasa Basrah
menggantikan Ibnu Amir, dan Qais bin Saad dikirim ke Mesir untuk menggantikan
gubernur negeri itu yang dijabat oleh Abdullah. Gubernur Suriah, Muawwiyah, juga
diminta meletakkan jabatan, tetapi ia menolak perintah Ali, bahkan ia tidak mengakui
kekhalifahannya. Tepat pada 17 Ramadhan 40 H (661), khalifah Ali terbunuh
pembunuhnya adalah Ibnu Muljam, seorang anggota Khawarij yang sangat fanatik. Pada
tanggal 10 Ramadhan 40 H (660 M) masa pemerintahan Ali berakhir.
F. BAB VI '" PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH TIMUR "
Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu
manaf.Ia adalah salah seorang tokoh penting ditengah Quraisy pada masa jahiliah.Ia dan
pamannya Hasyim bin Abdu manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan
kedudukan. Dinasti Umayyah didirakan oleh Muawiyah bin Abu sufyan bin
Harb.Muawiyah disamping sebagai pendiri daulah Bani Abbasiyah juga sekaligus menjadi
khalifah pertama.Ia memindahkan ibu kota kekuasaan islam dari kufah ke Damaskus.
Muawiyah dipandang sebagai pembangun dinasti yang oleh sebagian besar sejarawan
awalnya dipandang negatif.Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasannya dalam
perang saudara di siffin dicapai melalui cara yang curang.Lebih dari itu Muawaiyah juga
dituduh sebagai penghianat prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan islam,karena dialah
13
yang mula-mula mengubah pimpinan negara dari seorang yang dipilih oleh rakyat menjadi
kekuasaan raja yang diwariskan turun temurun (monarchy heredity).
Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif,dimana perhatian
tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan,yang terhenti sejak zaman kedua
khulafaur rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka waktu 90 tahun,banyak bangsa di empat
penjuru mata angin beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam,yang meliputi tanah
spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syiria, Palestina, sebagian daerah
Anatolia,Irak,Persia,Afganistan,India dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan
Turkmenistan,Uzbekistan dan Kirgiztan yang termasuk Soviet Rusia. Meskipun kejayaan
telah diraih oleh bani Umayyah ternyata tidak bertahan lebih lama,dikarenakan kelemahan-
kelemahan internal dan semakin kuatnya dari pjhak luar.
G. BAB VII " PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH BARAT
"
Andalusia (Spanyol), sebuah negeri yang meninggalkan jejak begitu besar dalam
sejarah umat Islam pada awal perkembangan Islam di dunia Eropa. Tentu hal ini menyita
banyak perhatian besar dari berbagai khalayak umat Islam. Dikatakan demikian, karena
penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia lebih khusus Andalusia (Spanyol), telah
menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara Eropa. Mulai dari tahapan awal proses
masuknya Islam, dimana wilayah Spanyol diduduki oleh khalifah-khalifah dalam setiap
dinasti-dinasti yang didirikan dalam setiap periodenya. Tentu, hal ini banyak memiliki
peranan yang sangat penting dan besar dalam perkembangan umat Islam. Dimana pada
akhirnya Islam pernah berjaya di Spanyol dan berkuasa selama tujuh setengah abad. Suatu
masa kekuasaan dalam waktu yang sangat lama untuk mengembangkan Islam.
Namun, di balik usaha keras umat Islam mempertahankan kejayaan pada masa sekian
abad itu, umat Islam menghadapi kesulitan yang amat berat. Dimana pada suatu ketika,
umat Islam diterpa serangan-serangan penguasa Kristen yang sampai-sampai umat Islam
tidak kuasa menahan serangan-serangan penguasa Kristen yang semakin kuat itu. Sehingga
pada akhirnya Islam menyerahkan kekuasaannya dan semenjak itu berakhirlah kekuasaan
Islam di Spanyol. Demikianlah Islam di Spanyol (Andalusia), walaupun pada akhirnya
berakhir dengan kekalahan, namun Islam muncul sebagai suatu kekuatan budaya dan
sekaligus menghasilkan cabang-cabang kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya.
Banyak sekali kontribusi Islam bagi kebangunan peradaban dan kebudayaan baru Barat.
14
Sumbangan Islam itu telah menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah dan
hukum.
H. BAB VIII " PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH "
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu al-‘Abbas al-Saffah (132H/ 749M) yang juga
sebagai khalifah pertama. Penduduk daulah Abbasiyah terdiri dari berbagai etnik dan suku
bangsa. Pada mulanya Ibu kota negara di al-Hasyimiyah kemudian pada masa khalifah
kedua al-Manshur memindahkannya ke Baghdad. Kekuasaan dinasti ini berlangsung lima
abad. Selama berkuasa pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan
perubahan politik, sosial dan budaya.
Daulah Abbasiyah memperoleh kejayaan politik dan intelektual pada masa khalifah al-
Mahdi (khalifah ketiga) sampai masa khalifah Harun al-Rasyid dan anaknya al-Ma’mun
dikarenakan lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada
perluasan wilayah. Pada masa itu hidup para filsuf, pujangga, ahli baca al-Qur’an, dan para
ulama serta didirikan Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai pusat penerjemah dan pusat
kajian akademis serta perpustakaan umum yang dilengkapi dengan observatorium. Buku
yang diterjemahkan berasal dari bahasa Persia, Yunani dan Eropa kedalam bahasa Arab.
Sehingga dikenal sebagai abad puncak kemajuan dunia Islam hingga terjadi kemunduran.
15
awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia
menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.
Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun
1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan
Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya
Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang
kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan
kesultanan Banjar.
Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat
dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk
di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.
BAB III
PEMBAHASAN
16
A. Keunggulan Buku yang di Review
Dalam segi penampilan buku ini memiliki 446 halaman dan ditulis oleh Dr.H.Anwar
Sewang.,MA sebagai buku yang membahas tentang Sejarah Peradaban Islam secara
spesifik dan luas. Buku ini diterbitkan tanpa melihat faktor usia, golongan dan jenjang
pendidikan para pembaca, sehingga cocok sebagai pegangan mahasiswa maupun
masyarakat umum dan semua orang bisa membaca dan memahami isi buku ini dengan
mudah.
Pada buku ini peradaban Islam sangat jelas digambarkan dalam buku ini, mulai dari
peradaban pada masa Nabi Muhammad SAW sampai dinasti-dinasti lain di dunia. Dalam
buku ini juga tertuang banyak nama-nama cendekiawan muslim yang melahirkan banyak
karya pada zamannya. Dengan karya-karya mereka itulah semua permasalahan yang terjadi
dapat terjawab dengan solusi yang baik. Buku ini mempersembahkan lebih banyak tentang
peradaban Islam ketimbang kegiatan politik yang terjadi pada masa itu.
Penulis buku ini mengajak pembaca untuk menyadari betapa jayanya Islam hingga
melahirkan sebuah peradaban. Pendidikan menjadi perhatian yang serius pada masa
kejayaan Islam. Namun, hal yang harus kita pahami bahwa pasang surut peradaban
ditentukan oleh faktor-faktor politik (usaha perluasan daerah kekuasaan,
mempertehankan/saling merebut kekuasaan) dan ekonomi yang merupakan sarana penting
pengembangan peradaban. Susunan penulisan yang berurutan dari awal pembentukan
hingga kehancuran sehingga mudah untuk dipahami.
Dan buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami bagi kalangan pelajar (S1)
maupun masyrakat luas. Disusun secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami isi buku secara runtut dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu buku ini sanagtlah
penting bagi para mahasiswa perguruan tinggi islam maupun perguruan tinggi umum
lainnya, dan siapa saja yang ingin memahami sejarah peradan Islam secara utuh. Terdapat
juga biografi penulis pada akhir buku yang dapat menambah wawasan pembaca dalam
mereview buku.
B. Kelemahan Buku
Dalam segi tampilan cover pada buku ini masih sangat sederhana dan kurang menarik
serta perpaduan warna yang kurang menarik pembaca serta font yang kecil pada judul
buku. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya serta ada beberapa
17
bahasa yang mengganjal/ kurang tepat sehingga menimbukan arti yang kurang di mengerti.
Banyaknya halaman pada buku juga bisa membuat pembaca bosan saat ingin membaca.
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membaca yang terangkum dalam buku yang tergolong sedang ini telah
memberikan gambaran mengenai sejarah peradaban Islam dan segala yang terjadi di
dalamnya, cukup memberikan manfaat bagi kita khususnya kaum Muslimin. Sejarah adalah
suatu kejadian tentang masa lalu yang benar-benar ada dan terjadi mengenai Manusia
menyangkut hasil yang diperoleh atau interaksinya. Buku ini mendatangkan banyak
manfaat khususnya pengetahuan dalam sejarah peradaban Islam, penulisan dan gaya bahasa
dalam buku ini mudah dipahami oleh pe-Review serta jumlah halaman yang siap habis
dibaca dalam waktu yang lama.
Jika ditinjau dari segi judul buku ini, isinya sangat sesuai dengan tujuan penulis dan
penulis juga mengajak pembaca tidak hanya berfikir secara umum melainkan mengajak
berfikir kepada hal yang kecil. Penulis membuat bahasa yang mudah dimengerti pembaca.
Pembahasan didalam buku ini di buat secara rinci dan lengkap agar pembaca mengetahui
apa yang sebelumnya pembaca tidak ketahui. Pembahasan didalam nya dijelaskan dari awal
terbentuknya Agama Islam, perkembangan Islam di dunia, hingga perkembangan Islam di
Indonesia. Buku ini juga dilengkapi dengan catatan kaki yang bisa digunakan pembaca
untuk merujuk sumber dari penulisan penulis. Buku ini semakin menarik karena konten isi
tidak mengandung unsur sara dan menyudutkan salah satu pihak melainkan dan juga
dilengkapi dengan gambar yang membuat pembaca semakin percaya terhadap penulis.
Secara keseluruhan isi dari buku yang ditulis Dr.H. Anwar Sewang.,MA dengan judul buku
Sejarah Peradaban Islam Terlengkap memaparkan Islam secara lengkap dan rinci.
Secara umum buku ini sangat baik dan sangat direkomendasikan untuk dibaca karena
sangat membuka wawasan pembaca khsusnya dalam bidang kesejarah Islam, bukan fiksi
melainkan ilmiah yang disajikan dalam bentuk tulisan daan disertakan bukti dan sumber
dan sudah menjelaskan aspek-aspek penting buku secara jelas dan rinci.
B. SARAN
19
Lebih ditekankan lagi pada segi penampilan seperti cover buku agar dapat menambah
ketertarikan pembaca dalam menganalisis buku ini. Serta kelengkapan identitas ISBN dan
lembar pengesahan. Terima kasih
20