DOSEN PEMBIMBING
(Trisnawati Hutagalung, S.Pd, M.Pd.)
OLEH:
RIZKY FALMI SETIAWAN TARIGAN
5171230008
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Critical Book Report (CBR).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Trisnawati Hutagalung, S.Pd, M.Pd
yang telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik
isi maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 1
Bab II Pembahasan....................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................. 21
3.2 Saran.............................................................................................................................................. 21
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengulas isi dari kedua buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.
Buku Kedua
Judul : Bahasa Indonesia
Edisi :-
Pengarang : Tim Dosen
Penerbit : Padang Bulan
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Medan
ISSN :-
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pemilihan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Di
dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini.
Topik harus bermanfaat dan layak di bahas. Bermanfaat berarti bahwa
pembahasan topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan
profesi. Lalu, layak dibahas berarti bahwa topik itu memang memerlukan
pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Topik cukup menarik, terutama bagi penulis.
Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih harus topik yang dikuasai atau
diketahui penulis sendiri.
Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu dapat diperoleh dan cukuo
memadai.
Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti laut,
pendidikan, pelayaran itu tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk
membahasnya secara mendalam. Sebaliknya, bila terlalu sempit, maka sifatnya
terlau khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingga tidak banyak gunanya bagi
pengembangan ilmu.
3. Pembatasan Topik
Topik yang terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai dengan kemampuan
penulis untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan
agar penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat
menulis dengan suatu tujuan khusus.
Dengan cara membuat diagram jam, topik diletakkan di dalam sebuah lingkaran.
Dari topik itu diturunkan beberapa topik yang lebih sempit.
Dalam diagram ini dapat diperoleh paling sedikit dua belas topik yang relative
terbatas dari laut. Kedua belas topik itu dapat dibatasi lebih lanjut dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang akan mempersempit dan mengarahkan pembatasan.
Dengan diagram pohon, pembatasan topik dapat dilakukan secara bertingkat
seperti contoh dibawah ini.
Kemudian dengan piramid terbalik, pembatasan topik dapat juga dilakukan
seperti contoh ini.
4. Penentuan Judul
Setelah diperoleh topik yang relevan, topik itu dinyatakan dalam suatu judul
karya ilmiah.
Topik berbeda dengan judul. Topik adalah pokok pembicaraan dalam
keseluruhan karya ilmiah yang digarap. Sedangkan juduul ialah nama, title atau
semacam label untuk suatu karya ilmiah. Penentuan judul harus dipikirkan secara
serius dengan mengingat beberapa syarat berikut.
1) Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauannya.
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk
kalimat.
3) Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin. Misalnya Cara untuk
Membudidayakan Kekayaan Lautan yang Berupa Kerang Mutiara di Maluku
Selatan, dapat disingkat menjadi Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku
Selatan.
4) Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya, judul itu tidak
dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata yang mendukung
makna ganda.
5. Perumusan Tema
Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh, penulis belum bisa mulai menulis.
Dia harus menetapkan maksud dan tujuannya menggarap topik tadi. Tujuannya ialah
mengarahkan perkembangan tulisan.
Setelah itu, penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang
dicapai dengan topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema.
Untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah,
rumusan tema harus berbentuk kalimat. Rumusan singkat yang mengandung tema
dasar sebuah karya ilmiah disebut tesis. Ini berarti bahwa ada satu gagasan sentral yang
menonjol. Bila tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin
disampaikan dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Rumusan singkat yang
tidak menekankan tema dasar disebut pengungkapan maksud.
6. Pengumpulan Bahan
Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan
untuk mencapai tujuan penulisan. Data itu mungkin merupakan teori, contoh-contoh,
rincian atau detail, perbandingan, fakta, hubungan sebab-akibat, pengujian dan
pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya yang dapat membantu
penulis dalam mengembangkan tema. Sumber utama bahan penulisan adalah
pengalaman dan inferensi dari pengalaman.
Yang dimaksud dengan pengalaman sumber adalah keseluruhan pengetahuan
yang diperoleh melalui panca indera. Sedangkan inferensi adalah kesimpulan atau nilai-
nilai yang tertarik dari pengalaman, dan inferensi ini kemudian menjadi bagian
pengalaman dan mungkin dijadikan sebagai sumber inferensi baru.
Untuk memperoleh pengalaman yang diperlukan melalui observasi, pedoman
wawancara, angket, atau instrument lain dapat dimiliki dan digunakan oleh penulis.
PENDAHULUAN
I. Proses penanganannya
II. Pencegahannya
III. Kendala-kendala
IV. Penanggulangannya
8. Penulisan Makalah
Penulisan makalah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penulisan
pendahuluan, penulisan pembahasan, penulisan penutup.
9. Enumerasi
Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan
makalah. Tata cara penomoran bermacam-macam. Berikut ada enam cara penomoran
dalam sistematika penulisan makalah.
10.Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis
untuk mendukung atau memperjelas argument, posisi, atau opini penulis dalam suatu
karya ilmiah.
Dalam penulisan makalah kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan dan
penulisan pembahasan. Dalam penulisan pendahuluan biasanya digunakan untuk
menguraikan fenomena, pentingnya masalah, teori atau pandangan yang digunakan, dan
istilah khusus. Lalu, dalam penulisan pembahasan kutipan digunakan untuk mendukung
argumen dan opini penulis dalam membahas masalah.
Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan makalah, diberi tanda dengan
nama keluarga pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman
sumber kutipan itu.
Ada beberapa kata yang tertentu yang digunakan dalam penulisan kutipan,
antara lain menyatakan, menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan,
menyarankan, dan sebagainya.
Untuk memperjelas informasi diatas, berikut ini diberikan contoh penulisan
kutipan.
(a) Danim (2006 : 139) menyatakan, “Kemampuan sekolah di bidang penganggaran
hanya salah satu aspek dari persoalan manajemen pendidikan dan pelatihan kita,
termasuk kegiatan penelitian dan pengembangan.”
(b) Jefkins (1996) berpendapat, “Surat kabar tidak harus mewakili kelas, politik,
agama, etnis, dan bahasa, akan tetapi majalah biasanya mewakili tiap-tiap minat
khusus tertentu.”
Kalau penulis sebuah sumber kutipan dua orang, kedua nama keluarga penulis
ikut sebgai tanda. Akan tetapi, kalau penulisnya lebih dari dua orang, yang ikut sebagai
tanda kutipan hanya nama keluarga penullis pertama dengan diikuti dingkatan dkk.
Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks, dapat dibagi atas dua
bentuk, yakni bentuk integral dan nonintegral. Penulisan sumber kutipan dikatakan
berbentuk integral apabila nama penulis yang pendapat atau idenya dikutip menyatu
dengan teks. Sedangkan penulisan sumber kutipan yang berbentuk nonintegral adalah
penulisan kutipan yang penulisnya tidak menyatu dengan teksnya.
Perhatikanlah contoh yang dibawah ini.
Kutipan integral:
(a) Effendy (1997 : 32) menyatakan, “Strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.”
(b) Strategi diartikan Effendy (1997) dengan perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan.
Kutipan nonintegral:
(a) Dalam suatu komunitas, pelanggaran terhadap cita rasa yang baik dapat
membangkitkan emosi yang lebih besar dibanding suatu pelanggaran
terhadap kecerdasan (Rivers dan Mathewa, (1994 : 90).
(b) Usaha periklanan bisa ditunjang oleh kegiatan humas (Jefkins, 1996).
2. Makalah
Makalah pada dasarnya merupakan tulisan yang berisikan prasarana,
pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibacakan
dalam rapat kerja, simposium , seminar dan sejenisnya.
3. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
ataupun telaah pustaka sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana di
jenjang perguruan tinggi dan dipertahan di depan siding ujian.
4. Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang tarafnya lebih mendalam dan lebih
metodis daripada skripsi.
5. Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu
persyaratan mencapai gelar sarjana strata tiga (S3). Masalahyan dibahas dalam
disertasi ini sudah tentu lebih kompleks dan detail dibanding dengan tesis
ataupun skripsi.
6. Buku/Diktat
Buku atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah. Baik buku
maupun diktat memberikan informasi yang factual tentang suatu disiplin ilmu.
Meski keduanya memberikan data yang tersaji secara sistematis dan metodis
namun antara keduanya terdapat perbedaan yang cukup jelas. Buku ditulis oleh
pengarang untuk menjelaskan suatu atau memperkenalkan isinya untuk keadaan
ini yang lebih umum. Sedangkan diktat ditulis dalam suatu keadaan tertentu dan
untuk mengarahkan proses belajar siswa maupun mahasiswa.
1. Pemilihan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap.
Kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap sebelum menulis adalah memilih
topik.
Setelah diperoleh topik yang relevan, dan sudah dibatasi pula, topik itu
dinyatakan dalam suatu judul tulisan. Penentuan judul harus diperkirakan secara serius
dengan mengingat beberapa syarat berikut.
1) Judul harus sesuai dengan topik atau isi tulisan ilmiah beserta jangkauannya.
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase dan bukan dalam benetuk
kalimat.
3) Judul tulisan ilmiah diupayakan sesingkat mungkin, misalnya Cara untuk
Membudidayakan Kekayaan Laut yang Berupa Kerang Mutiara di Maluku
Selatan dapat disingkat menjadi Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku
Selatan.
4) Judul tulisan ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya, judul itu
menyatakan makna lugas atau polos.
2. Menemukan Masalah
Pada umumnya, untuk mengawali suatu tulisan ilmiah, harus ada masalah yang
akan dikaji. Cara menemukan masalah yang akan dikaji dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
1) Kita dapat melihat hasil kesimpulan dan rekomendasi hasil tulisan/riset yang
pernah dilakukan oleh orang lain.
2) Kita dapat menemukan masalah dengan membaca teori yang berkaitan
dengan topik yang akan dikaji.
3) Teknik lain ialah dengan melihat masalah yang sudah dikaji oleh orang lain.
4) Jika memungkinkan, kita dapat menemukan masalah yang baru dan layak
untuk diteliti.
Bagian Pembuka
Bagian pembuka penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya dituangkan
dalam halaman judul saja. Sedangkan untuk abstrak, komponen dan penyusunannya
tidak berbeda dengan abstrak untuk laporan penelitian. Yakni,
1. Ringkasan dari latar belakang dalam satu kalimat,
2. Tujuan penulisan makalah,
3. Metode,
4. Hasil pembahasan, dan
5. Kesimpulan, dan kemudian menyertakan kata kunci pada bagian akhir abstrak
Bagian Inti
Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam penulisan makalah yang diperuntukkan pada jurnal,
biasanya merupakan suatu bagian utuh, tetapi tediri dari 5 tahapan (Weissberg & Buker,
1990) berikut.
Tahap 1 : Memberikan penjelasan tentang pernyataan umum mengenai
bidang dan ruang lingkup topik yang dibahas.
Tahap 2 : Memaparkan pernyataan yang lebih khusus mengenai aspek-
aspek dari permasalahan yang telah diteliti/dikaji dan dilaporkan dalam karya
ilmiah lain.
Tahap 3 : Memaparkan signifikansi topik yang akan dibahas.
Tahap 4 : Menjelaskan tujuan penulisan.
Tahap 5 : Pernyataan lain yang dapat menambah penilaian atau justifikasi
terhadap masalah yang dibahas.
Metodologi
Pada bagian ini penulis harus menjelaskan mengenai metode penelitian yang
digunakan sehingga pembaca dapat memahami konteks hasil penelitian yang akan
dilaporkan dalam makalah.
Bagian Penutup
Bagian penutup, seperti halnya pada laporan penelitian digunakan untuk
menyampaikan simpulan hasil penelitian yang dilaporkan dalam bagian inti makalah.
5. Sistem Rujukan
Dalam upaya menjaga etika ilmiah dalam hal ini penggunaan sumber lain dalam
sebuah tulisan, kita mengenal sistem catatan. Kita mengenal dua sistem perujukan yang
sering digunakan, yaitu :
1. Catatan kaki,
2. Catatan belakang
Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman,
sedangkan catatan belakang ada di akhir bab (dalam sebuah buku) atau bagian akhir
sebuah tulisan (dalam sebuah makalah).
Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan.
Yang dimaksud dengan referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan
dengan ditandai oleh angka arab. Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan
apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah, menjelasksan bagian dari
uraian tertentu, memberikan informasi adanya sumber lain yang membahas ksus yang
sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca mendapatkan informasi
yang lebih lengkap atas istilah atau bagaian dari uraian tersebut.
1. Menulis Daftar Pustaka
Buku
Jika materi yang diambil dari buku hanya ditulis oleh satu pengarang maka cara
penulisannya adalah sebagai berikut.
a) Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b) Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap
huruf, spasi.
c) Tahun penerbitan terakhir dalam kurung diikuti titik, spasi.
d) Judul buku dicetak miring dan setiap huruf pertama kata-kata yang pentinng
ditulis dengan huruf besar, kemudian diikuti titik dan spasi.
e) Kota tempat publikasi diikuti titik dua, spasi.
f) Nama penerbit berupa nama, sedang sebutan lain seperti PT, Inc, Ltd,
Company tidak dicantumkan, kemudian diikuti titik.
Surat Kabar
Jika materi bersumber dari artikel di surat kabar maka cara penulisannya adalah
sebagai berikut:
a) Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b) Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap
huruf, spasi.
c) Kurung buka, tahun penerbitan, koma, tanggal dan bulan penerbitan, kurung
tutup, titik.
d) Judul artikel, titik, spasi.
e) Nama surat kabar dicetak miring, koma, spasi.
f) “hlm”, titik, spasi, nomor halaman surat kabar yang memuat artikel.
Situs Internet
Cara penulisan dokumen yang bersumber dari suatu halaman tertentu di
internet, antara lain:
a) Nama keluarga pengarang diikuti koma dan spasi.
b) Inisial nama depan (dan tengah) pengarang diikuti tanda titik setelah setiap
huruf, spasi.
c) Tahun penulisan di dalam kurung, diikuti titik dan spasi.
d) Judul dicetak miring, diikuti titik dan spasi.
e) “Diakses pada” tanggal akses, bulan akses, koma, spasi, tahun akses “dari
www”, tanda titik dua spasi.
f) Alamat lengkap yang dituju.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical
book merupakan kegitan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi
dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang dikritik dapat direvisi agar
menjadi buku yang lebih baik.
3.2 Saran
Untuk kedua buku ini sudah cukup bagus dari segi materinya. Kedua buku ini
sudah cukup membantu kami dalam menyelesaikan tugas CBR kami. Jadi kami disini
mengucapkan banyak sekali terima kasih atas bantuan buku ini. Saran kami untuk
kedepan supaya lebih banyak menerbitkan buku-buku yang terbaik lagi.
DAFTAR PUSTAKA