DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Bahasa Indonesia” berjudul “TOPIK dan
PEMBATASANNYA” dan "KERANGKA KARANGAN dan PENGEMBANGANNYA"
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman - teman sekalian yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasauntuk para pembaca.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................ 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh aktivitas menulis, baik menulis makalah, kertas kerja, karya ilmiah, skripsi maupun
disertasi merupakan suatu proses menulis yang membutuhkan topik. Selama mengerjakan tulisannya,
penulis menggunakan ide-ide tersebut dengan mengolah ide dan fakta-fakta yang relevan yang
diperoleh dari berbagai referensi. Ide-ide tersebut kemudian dipilah-pilah, dikombinasikan,
diorganisasikan, dan kemudian diungkapkan secara tertulis dengan menerapkan sistematika dan
metode atau teknik penulisan tertentu agar tulisan tersebut dapat dipahami secara jelas serta mampu
memenuhi tujuannya.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
kerangka karangab yang ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secata sistematis,
logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar
tetap terarah dan tidak keluar dari topik dan tema yang akan dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam
melanjutkan penulisannya.
Oleh karena itu kami mencoba membuat makalah bertemakan "Topi dan Pembatasannya" dan
"Kerangka Karangan dan Pengembangannya" karena topik dan kerangka karangan menjadi sangat
penting dalam proses pembuatan sebuah hasil karya tulisan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Topik?
2. Apa saja jenis, syarat, tahap dan metode topik?
3. Apa yang dimaksud dengan kerangka karangan?
4. Apa saja fungsi, syarat, bentuk, manfaat dan kriteria kerangka karangan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan topik
2. Menjelaskan jenis, syarat, tahap, dan metode pembatasan topik
3. Menjelaskan pengertian kerangka karangan
4. Menjelaskan fungsi, syarat, bentuk, manfaat dan kriteria kerangka karangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis topik
berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik
adalah inti utama dari seluruh isi tulisan atau karanganyang hendak disampaikan dalam arti sempit
topik adalah hal pokok yang dibicarakan sedangkan, dalam arti luas topik adalah hal pokok yang
ditulisakan atau diungkapkan dalam sebuah karangan.
Topik Tunggal adalah apabila topik yang dibicarakan hanya mencakup satu masalah
saja.
2).Topik Ganda
Topik Ganda adalah yang membahas suatu masalah yang kemudian dikembangkan lagi
sehingga mengacu kepada masalah lainnya atau bisa juga disebut multi topik.
1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidangkeahlian penulis.
3). Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui maksud dari topik yang dipilih.
1. Tahap Pra-Penulisan
Tahap pra-penulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup
beberapa langkah kegiatan.
Untuk menentukan sebuah topik, tentunya kita harus memiliki ide yangmau kita bahas atau
tuliskan. Ide itu ada di sekitar kita, apapun bisa kita jadikan bahan untuk menuliskan sesuatu.
Harus dibatasi karna bila topik tidak dibatasi kita akan kebingungan menentukan
topik. Pilihlah topik yang tepat agar dalamproses penulisan tidak kehilangan ide dari topik tersebut.
Membuat kerangka supaya tulisan atau cerita Anda memilikikonsistensi dan alur yang
baik. Anda akan dengan mudah melihat alurtulisan dengan hanya membaca kerangka.
2. Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan tahap pembahasan dan pengembangan gagasan menjadi suatu
karangan yang utuh. Tahap - tahapnya antaralain sebagai berikut :
1).Memilih kata dan istilah kata sehingga gagasan dapat dipahami pembaca.
-Tahap revisi; merupakan tahap penelitian secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan,
tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki, daftar pustaka, dan sebagainya.
-Penerbitan; Jika sudah benar barulah karya tulis itu bisa diterbitkan atau dikirim ke penerbit.
Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi
(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan
tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak
fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun
tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang)
bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel
kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh karena itu, pembahasan topik harus
dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu,tempat, dan kelayakan
yang dapat diterima oleh pembacanya.
Secara garis besar, kerangka karangan adalah jadwal teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-
pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga
didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam
sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
Pembuatan kerangka karangan biasanya menjadi bagian penting dalam menulis sebuah karya.
Kerangka akan membuat proses menulis menjadi lebih efisien, karena sudah tahu di masing-masing
bab akan menjelaskan materi apa dan dikembangkan sesuai data yang berhasil dihimpun.
Bagi penulis pemula, membuat kerangka karangan bisa dikatakan sebagai hal wajib. Supaya
tidak bingung harus menulis bab mana dulu dengan gagasan apa dulu. Selain itu bisa membantu
menulis dengan cepat agar satu judul naskah dapat segera diselesaikan.
B.Fungsi Kerangka Karangan
Fungsi utama dari kerangka karangan adalah untuk menghubungkan antara satu gagasan
dengan gagasan lain dalam satu judul karangan. Sebab dalam satu judul tersebut tentunya akan
terdapat banyak hal di setiap babnya.
Kerangka memastikan gagasan ini disusun dari dasar sampai yang lebih mendalam. Sekaligus
dibuat atau dijamin saling berhubungan, sehingga penulis dapat mengembangkan gagasan tersebut
dan memberikan pemaparan yang lebih mendalam.
Tema sangat berpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan
membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.
Hal yang penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan diantaranya :
Bahan yang digunakan bisa menggunakan kliping-kliping masalah tertentu yang sesuai dengan
bidangnya.
3.Menyeleksi Bahan
Agar karangan yang dibuat tidak terlalu abstrak, perlu dipilih bahan bahan yang sesuai dengan tema.
Pengembangan kerangka karangan teergantung pada materi yang hendak kita tulis, bahan
materi yang kita gunakan jangan sampai menumpuk ke permaslahan yang lain. Untuk itu
pengembangan karangan harus terarah . Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti.
Semakin sistematis dan logis tema yang kita tentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Kerangka karangan ada dua macam, yaitu kerangka topik dan kerangka kalimat. Dalam praktik
pemakaian, kerangka yang banyak dipakai adalah kerangka topik.
Kerangka topik terdiri atas kata, frasa dan klausa yang didahului tanda-tanda yang sudah lazim
untuk menyatakan hubungan antar gagasan. Tanda baca akhir (titik) tidak diperlukan karena tidak
dipakainya kalimat lengkap.
Kerangka kalimat lebih bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap
menunjukkan diperlukannnya pemikiran yang lebih luas daripada yang dituntut dalam kerangka topik.
Tanda baca titik harus dipakai pada akhir kalimat yang dipakai untuk menuliskan judul bab dan
subbab. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Bila outline telah
selesai, kerangka kalimat itu dapat dipadatkan menjadi kerangka topik demi kepraktisan. Jadi,
kerangka dapat saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Meskipun pemakaian
kerangka topik lebih dominan, tidaklah dipantangkan untuk dicampur dengan kerangka kalimat,
meski hanya untuk penulisan judul-judul bab. Kerangka dapat dibentuk dengan sistem tanda atau
kode tertentu. Hubungan diantara gagasan yang ditunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan
serangkaian kode yang berupa huruf dan angka. Bagian utama biasanyadidahului huruf atau angka
tertentu (misalnya angka Romawi), sedangkan bagian bawahnya menggunakan tanda yang lain. Ada
juga kerangka yang menggunakan angka Arab, jika karangannya singkat. Angka Arab juga dapat
digabung dengan huruf.
Secara terperinci kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut:
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat wujud gagasan- gagasan dalam sekilas
pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-
gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan- gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam
perimbangannya. LDengan kata lain, apakah tesis atau pengungkapan maksud sudah diperinci secara
maksimal dan urutannya sudah disusun dalam pola teratur atau tidak. Demikian seterusnya, apakah
setiap gagasan bawahan sudah diperinci pula secara maksimal dan telah diurutkan pula dengan baik.
Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-
beda. kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai kilrnaks tersendiri
dalam bagiannya.
Supaya pembaca dapat terpikat secara terus-menerus menuju kepada klimaks utama, maka
susunan bagian-bagian harus diatur pula sedemikian sehingga iercipta klimaks yang berbeda-beda
yang dapat memikat perhatian pembaca.
Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai dengan kebutuhan
tiap bagian, dan karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu.
Karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan misalnya: bila penulis tidak
sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu lain, sedangkan pada
bagian kemudian bertentangan dengan terdahulu.
Hal ini tidak dapat diterima, bahwa dalam satu karangan yang ssama terdapat pendapat yang
bertentangan satu sama lain. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dan satu kali hanya
membuangwaktu, tenagadan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penuiis harus
menetapkan pada bagian mana topik tadi harus diuraikan, sedangkan bagian yang lain cukup dengan
menunjuk kembali kepada bagian yang fain tadi (lihat selanjutnya Catatan Kaki).
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkannya
kembali kepada kerangka karangan yang hakikatnya sama dengan apa yang telah dibuai
pengarangnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai
umum dari karangan itu.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk
miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianaiisa, dan dipertimbangkan secara menyeluruh,
bukan secara terlepas- lepas. Dengan demikian: tesis/pengungkapan maksud = kerangka karangan =
karangan -ringkasan.
Untuk menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria berikut :
2.Menggunakan inden atau liurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan bentuk-bentuk
tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka karangan,
3.Menggunakan pnomoran secara konsisten(angka desimal, angka romawi, kombinasi angka romawi,
huruf dan angka arab ),
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang
umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Sedangkan Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat
penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam
melanjutkan tulisannya.
Jadi kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin membuat suatu karangan yang
sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur maka sebelum pembuatan karangan itu harus terlebih
dulu kita membuat sebuah kerangka karangan agar pada karangan tersebut menjadi terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju.
B.Saran
Sebelum memulai membuat sebuah karya tulis ilmiah, tahap pertama yang harus dilakukan oleh
penulis atau peneliti adalah menentukan tema, menentukan topik, dan membuat judul. Pemilihan topik
bersifat spesifik agar lebih mendalam pembahasannya. topik dalam menulis karya ilmiah merupakan
hal yang sangat penting.
Dalam pembuatan karangan haruslah di buat suatu kerangka karangan agar mendapatkan suatu hasil
karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur tentunya akan menghasilkan suatu
karangan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA