Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAAN KARANGAN

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Ujang Miftahudin, M.Pd

Disusun oleh :

Hapsoh

Dede Sudarna

Irfan Nugraha

Irfan Nur Fahmi

Neng Astri Rizki Mukharomah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL BADAR – CIPULUS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah
“Perencanaan Karangan” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan


dan membahas lingkungan pendidikan . Dengan makalah ini diharapkan baik
penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan yang lebih luas
mengenai pembahasan lingkungan pendidikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

Purwakarta, 27 Oktober 2022

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Devinisi Perencanaan Karangan...............................................................................6
2.2 Tahap Pembuatan Karangan.....................................................................................6
2.2.1 Prapenulisan......................................................................................................6
2.2.2 Penulisan...........................................................................................................7
2.2.3 Penyuntingan.....................................................................................................7
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I

RUMUSAN MASALAH

I.1 Latar Belakang


Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang
pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan
pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya
dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat
agar karangan dapat terstruksur dengan baik, menarik para pembaca dan mudah
dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan
mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal
seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah
lainnya menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan
pembuatannya, maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa
tahapan penulisan.

Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan


sebelum membuat karangan, maka tim penulis tertarik untuk membahas
perencanaan karangan lebih lanjut dalam makalah ini. Dengan memperhatikan
cara pembuatan perencanaan karangan yang benar untuk memudahkan saat
pembuatan karangan.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang
muncul adalah sebagai berikut :

a) Apa yang dimaksud dengan perencanaan karangan?


b) Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan
karangan?

1
c) Bagaimana cara membuat karangan yang baik dan benar?

I.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini
dibuat bertujuan :

a) Untuk mengetahui definisi dari perencanaan karangan beserta tahapannya.


b) Agar dapat merencanakan pembuatan karangan dengan baik dan benar.
c) Untuk memahami cara pembuatan karangan yang baik dan bena

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Devinisi Perencanaan Karangan


Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana,
kegiatan menulis bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang
telah direncanakan. Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan
gagasannya melalui tulisan.
Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan
penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian
keseluruhan penulisan, penulisan, penyuntingan, dan presentasi.

II.2 Tahap Pembuatan Karangan


 Tahapan-tahapan pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai
berikut:
Tahapan penulisan:

II.2.1 Prapenulisan
Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang
mencakup beberapa langkah yaitu:
1. menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,
2.   menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi
kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap),
3. menetapkan landasan teoritis,
4.  menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya,
5. menetapkan metode pembahasan,

3
6. menyusun daftar pustaka sementara, dan
7. menjadwalkan pelaksanaaanya.

II.2.2 Penulisan
1. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang
diperlukan; Penulisan tersebut mencakup:
2. Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.
3. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan
kesimpulan dan saran.

II.2.3 Penyuntingan
Penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan
bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan (revisi), semua kesalahan dan
kekurangan itu dapat diantisipasi.  Dalam merencanakan sebuah karangan supaya
menghasilkan suatu karangan yang baik dan sistematis, terdapat langkah-
langkahnya yakni menentukan:

1. Topik Karangan
Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan
uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti
bahasan yang menjiwai seluruh karangan. Seluruh karangan harus
mencerminkan topik tersebut.
Fungsi topik karangan:
a. Mengikat keseluruhan isi;
b. Memudahkan pengembangan ide bagi penulis;
c. Memberikan daya tarik dan mudah dimengerti bagi pembaca;
d. Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan:

4
1) Bermanfaat untuk perkembangan ilmiah atau profesi penulis;
2) Menarik untuk ditulis dan dibaca;
3) Dikuasai dengan baik;
4) Bersifat terbatas dalam artian tidak terlalu luas;
5) Didukung data yang relevan;

2. Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau
judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul
berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai
gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. 
Syarat Judul yang Baik:
a. Sesuai dengan topik;
b. Sesuai dengan isi karangan;
c. Berbentuk frasa bukan kalimat;
d. Menarik minat pembaca.

3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan
mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan
tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan
tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan
tujuan penulisan, yaitu:

a. Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari
sebuah karangan bila ada sebuah tema karangan yang dominan. Tesis
sama dengan sebuah kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab itu,
tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat. Dengan kalimat tesis,

5
penulis dapat menentukan bahan yang akan menjadi tulisan. Tesis
digunakan jika penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa
tema seluruh tulisan.Ciri-ciri tesis yang baik:
1) Berisi gabungan rumusan topik;
2)   Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran;
3) Pembatasan dan ketetapan rumusan;
4) Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek);
5) Menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas);
6) Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan
kalimat seru, dan bukan kalimat negatif;
7)  Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan
penulisan; dan
8) Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya;

Contoh dari perumusan tema, tujuan karangan, kalimat


tesis, dan rumusan judul:

Tema   : Meningkatkan penjualan sepatu buatan dalam negeri


Tujuan   : Untuk menunjukkan bahwa sepatu buatan dalam
negeri dapat diupayakan agar lebih diminati oleh konsumen.
Tesis    : Sepatu buatan dalam negeri dapat ditingkatkan
penjualannya dengan menambah daya  saing agar lebih
diminati konsumen
Judul   : Sepatu Lokal, Kenapa Tidak?

b.    Pengungkapan maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk
mengembangkan ide sentral. Jika tulisan tidak
mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk
pernyataan.

6
4. Bahan Penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang
digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin
merupakan  teori, contoh-contoh,  rincian atau detail, perbandingan, sejarah
kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka,
kutipan, gagasan dan sebagainya.
a. Bahan Pustaka
Berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan
dibahas. Ada du macam bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan.
Yang pertama, bahan-bahan sumber yang bersifat teori. Ini biasanya
digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau terminologi dan
lain-lain dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang
berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh
atau pendapat seorang tokoh.
Bahan bacaan di perpustakaan di bedakan menjadi tiga:
1) Bahan bacaan yang memberikan gambaran umum tentang topic
yang dipilih
2) Bahan bacaan yang harus dibaca kritik dan mendalam
3) Bahan bacaan tambahan sabagai pelengkap bahan-bahan yang
sudah data.

b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan kepada seorang yang dianggap
berkompeten (berotoritas) tentang yang ditulis. Wawancara biasanya
digunakan untuk mendapatkan data secara lisan. Alat bantu yang
digunakan adalah alat perekam semacam tape recorder dan kamera
video. Alat tersebut digunakan untuk memudahkan penyalinan
kedalam bentuk tulis.

7
c. Angket
Angket (quesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk
menjaring pendapat (opini) orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan
sudah disediakan. Responden tinggal melingkari atau menyilangnya.
d. Penulisan Draft
Penulisan draft merupakan pengklasifikasian data yang telah
terkumpul yang kemudian disusun menjadi sebuah wacana yang
terdapat dalam karangan.
e. Penyuntingan Wacana
Dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang
terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai
dengan bahasa diksi,alinea dan kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan
yang benar, penulisan kata serapan yang sesuai EYD.

5. Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan
bagaimana kita menyusun karangan itu. Kerangka karangan merupakan rencana
penulisan akan bersifat konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target
pembacanya.
Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan.
Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan
selanjutnya ke dalam sub-subtopik yang lebih kecil.
Fungsi Kerangka Karangan:
a. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi
kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulisan
menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan;
b. Mencegah pembahasaan keluar dari  sasaran yang sudah dirumuskan dalam
topik judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis;
c. Memudahkan penulis menyusun secara menyeluruh;
d. Mencegah ketidaklengkapan bahasan;

8
6. Tahapan Penyusunan Kerangka Karang
a. Tahapan pertama:  merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada
suatu topik dan tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik
yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan
hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis.
b. Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap
merupakan rincian jelas dari tesis atau pengungkapan maksud tadi (hal
ini sering disebut dengan istilah inventarisasi). Pada poin ini penulis
diperbolehkan untuk mencatat sebanyak-banyaknya tema-tema yang
terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu langsung melakukan evaluasi
pada tema-tema tadi.
c. Ketiga ialah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang
sudah dia catat pada langkah kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan
dalam beberapa tahap sebagai berikut:
d. Apakah semua tema yang sudah dia catat memiliki pertalian
(relevansi) langsung dengan tesis atau pengungkapan maksud. Dan
apabila sama sekali tidak mempunyai hubungan maka topik tersebut
dihapus dari daftar di atas.
e. Semua tema yang masih tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika
ada dua topik atau lebih yang hampir sama, maka mesti dibuat
perumusan baru yang mencakup semua tema tadi.
f. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik
memiliki derajat yang sama, atau ada tema yang sejatinya merupakan
rincian dari topik lain atau turunan dari topik lain. Jika ada
masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik yang dianggap lebih
tinggi posisinya.
g. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang memiliki
derajat yang sama, tapi lebih rendah dari topik yang lain. Jika terjadi
hal yang demikian, maka usahakanlah agar mencari satu topik yang
lebih tinggi lain yang akan membawahi topik-topik tadi.

9
7. Manfaat Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan-
ketentuan tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-
garis besar suatu karangan.
Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
a. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan
menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang
sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan
yang tidak penting.
c.  Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
d. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

8. Bentuk Kerangka Karangan


Lazimnya kerangka kalimat berbentuk deklaratif (berita) yang lengkap
untuk merumuskan setiap topik, subtopik, atau sub-subtopik seperti dibawah
ini.

I. PENDAHULUAN
a) Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan
fakta, kajian pustaka, dan penalaran yang menimbulkan
masalah.
b) Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat
tanya yang akan dibahas dan akhirnya akan dijawab dalam
kesimpulan.
c) Tujuan penulisan: isinya target yang ingin dicapai.
d) Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup
pembahasan, tempat penelitian, dan waktunya.
e) Metode Pembahasan: Isinya metode yang digunakan dalam
penelitian tersebut.

10
f) Sistematika Penulisan: Isinya adalah urutan-urutan sistem
pembahasan.
II. LANDASAN TEORI:
Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas,
misalnya: pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya
teoritis.
III. HASIL PENELITIAN:
Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori,
hasil dari seluruh penelitian.
IV. PENUTUP:
Berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
V. DAFTAR PUSTAKA:
Berisi referensi tentang penulisan.

9. Penyuntingan (Revisi)
Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi
ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.
Yang direvisi dari karangan yang telah dibuat meliputi:
a. Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan
memungkinkan untuk dilakukan penambahan ataupun penggantian
data.
b.  Penyuntingan Materi (pendapat baru), seringkali setelah menulis
karangan penulis menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik
dari pendapat lama sehingga perlu dilakukan revisi.
c. Penyuntingan Bahasa (ketikan), dalam penulisan karangan hendaknya
melakukan pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan
karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi, alinea dan
kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata
serapan yang sesuai EYD.

11
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan karangan adalah semua tahap persiapan penulisan dari awal
mengarang sampai terbentuk sebuah karangan.
2. Tahap pembuatan perencanaan karangan ialah tahap prapenulisan, tahap
penulisan dan tahap penyuntingan (revisi).
3. Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis.
4. Tahap penulisan merupakan tahapan untuk menulis keseluruhan naskah secara
konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan.
5. Tahap penyuntingan (revisi) yaitu tahapan yang terdiri atas penyuntingan
naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
6. Untuk menyusun karangan yang baik perlu diperhatikan dalam memilih judul,
topik, tujuan penulisan, bahan penulisan, dan penyusunan kerangka karangan.
7.  Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung
ketentuan bagaimana kita menyusun karangan itu.
8. Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi
ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2007.

Agus, Dwi. Kerangka Karangan, http://rayapost.com (Online) diakses pada 31 Maret


2014

Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2012.

Indah, Dian. Definisi Kerangka Karangan, http://contoh-artikelmu.com/definisi-


kerangka-karangan/ (Online) diakses pada 31 Maret 2014

Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga,


2009.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2007.

Sahara, Siti. Perencanaan
Karangan. http://perismatikilmu.blogspot.com (Online) diakses pada 1 April 2014

13

Anda mungkin juga menyukai