Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Penjelasan Singkat Mengenai Karangan Ilmiah

Disusun Oleh :
Muh Raihan Djufri 2021232697

Sistem Dan Teknologi Informasi


Nobel Indonesia Institut
Jl. Sultan Alauddim No. 212
Tahun 2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini yaitu tentang Teknik Menulis Kutipan dan
Daftar Pustaka.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang
termasuk dalam kelompok pengerjaan makalah ini. Karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sekalian serta kepada Bapak Hambali selaku
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang selalu memotivasi kami dalam
mengerjakan makalah ini.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya kekurangan
dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta saran yang membangun
demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi
kita semuanya

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 2
2.1 LANGKAH LANGKAH PEMBUATAN KARANGAN ILMIAH………………… 2
2.2. KARANGAN ILMIAH………………………………………………………………9
2.1 KUTIPAN………………………………………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 13
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………...13
3.2 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 14

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang
termasuk dalam kelompok pengerjaan makalah ini. Karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sekalian serta kepada Bapak
Hambali selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang selalu memotivasi
kami dalam mengerjakan makalah ini.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntut untuk
selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk untuk
mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut ialah dengan cara membuat karya
tulis ilmiah, buku sains, dan lain sebagainya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun
buku-buku sains tentu tidak lepas dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan,
seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, kutipan,
penulisan daftar pustaka, dan sebagainya

1.2  Rumusan Masalah


1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3. Apakah pengertian dan fungsi dari Kutipan dan daftar pustaka?
4. Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan dan daftar pustaka.
1.3  Tujuan Penulisan
1. Pengerian dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3. Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan dan daftar
pustaka.

1
4. Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan dan daftar
pustaka.
5. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip menulis kutipan.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Langkah Langkah Pembuatan Karangan Ilmiah

Maxine Hairston (1986: 6) menyebutkan bahwa tulisan yang baik itu harus bersifat
signifikan, jernih, ekonomis, bersifat membangun, dan gramatik (good writing is significant,
clear, unifiel, economical, developed, and grammatical). Tentu ini syarat umum dalam sebuah
tulisan, mengingat tulisan itu harus dibaca orang. Tulisan memang harus berkaitan
(signifikan) dengan suatu permasalahan yang menarik. Kalau tidak, tulisan tersebut tidak akan
dibaca. Tulisan juga harus jernis, tidak tendensius, karena unsur subjektif tidak terlalu
disenangi para pembaca. Tulisan juga harus ekonomis agar pembaca tidak jenuh saat
membaca. Tulisan pun harus bertatabahasa karena itu mencerminkan logika bahasa yang
dipakai penulis.

Untuk mendapatkan tulisan yang baik, diperlukan strategi dan langkah- langkah
penulisan karya ilmiah secara sistematis. David Nunan (1991) dalam Syihabuddin (2006)
merinci tahapan dalam menulis, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan dan tahap revisi
atau perbaikan tulisan. Kegiatan-kegiatan ini untuk menunjukkan bahwa menulis
membutuhkan proses yang berkesinambungan. Pada tahap prapenulisan, kita harus
menyiapkan beberapa hal yang mendukung terciptanya tulisan, pada tahap penulisan penulis
berfokus pada hasil berupa draf tulisan, dan pada saat pascapenulisan fokus penulis diarahkan
pada perbaikan tulisan.

McCrimmon (1984:10) menjelaskan bahwa proses menulis terdiri atas tiga tahap,
yakni perencanaan, membuat draf, dan merevisi. Perencaan berkait erat dengan bagaimana
kita memulai menulis. Demikian pula, bagaimana kita menggunakan memori untuk
kepentingan menulis. Membuat draf artinya membuat garisbesar tulisan. Merevisi artinya

2
meneliti kembali tulisan agar tidak mengandung kesalahan yang membuat tulisan itu tidak
baik.

Dalam hal gagasan, DePorter (1999:181) menyebutkan bahwa pengelompokkan


(clustering) adalah salah satu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya ke atas
kertas secepatnya, tanpa pertimbangan. Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap:

1) Melihat gagasan dan membuat kaitan antara gagasan.


2) Mengembangkan gagasan yang telah dikemukakan.
3) Menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suatu konsep.
4) Bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau
pertimbangan.
5) Memvisualisasikan hal-hal khusus dan mengingatnya kembali dengan mudah.
6) Mengalami desakan kuat untuk menulis.

Dalam rangka menghindari hambatan-hambatan yang dialami saat menulis, DePorter


(1999:187) memberikan kiat-kiat, yakni:

1) Pilihlah suatu topik


2) Gunakan timer untuk jangka waktu tertentu.
3) Mulailah menulis secara kontinu walaupun apa yang Anda tulis adalah “Aku tak tahu
apa yang harus kutulis”.
4) Saat timer berjalan, hindari:
• Pengumpulan gagasan
• Pengaturan kalimat
• Pemeriksaan tata bahasa
• Pengulangan kembali
5) Mencoret atau menghapus sesuatu
6) Teruskan hingga waktu habis dan itulah saatnya berhenti.

Proses menulis tidak selalu mengikuti panduan di atas, adakalanya seseorang memiliki
cara atau strategi tertentu. Hal in dapat dibenarkan sepanjang tujuannya sama menghasilkan
tulisan yang baik. Banyak penulis yang tidak mau terikat oleh panduan-panduan yang
dianggapnya membelenggu. Sebagai sebuah proses kreatif menulis memang tidak selalu dapat
diatur dan diurutkan berdasarkan hal-hal di atas, namun juga terdapat spontanitas dan
improvisasi yang memiliki posisi penting dalam kreatif menulis. Namun demikian, setiap
gagasan atau ide tidak selalu mudah diingat oleh penulis. Oleh karena itu penulis dengan gaya

3
yang dimilikinya tetap harus mencatat ide-ide itu supaya tidak lupa. Cara yang paling mudah
dilakukan adalah dengan membuat rancangan tulisan atau membuat peta pikiran dari calon
tulisan yang hendak kita buat. Mungkin rancangan dan peta pikiran tersebut tidak harus
formal dan lengkap, hal ini sekadar membantu agar gagasan tidak menguap dan siap dirangkai
pada saat menulis.

A. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang
terstandar dan seragam.

A. Bahan dan Ukuran, mencakup naskah, sampul dan warna sampul.


1. Naskah dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 dan bobot 80 gram, serta tidak
diperkenankan penulisan bolak-balik.
2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenisnya dan diperkuat dengan karton
dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang terdapat pada sampul sama dengan yang
terdapat pada halaman judul.
3. Warna sampul adalah kuning muda
B. Tatacara Pengetikan, mencakup jenis huruf yang digunakan, batas tepi/margin,
jarak baris/spasi dan format.
1. Jenis Huruf, pada naskah isi karya ilmiah diketik dengan komputer dengan
menggunakan huruf Times New Roman 13 Huruf miring diperbolehkan untuk tujuan
tertentu. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Batas tepi (margin) terdiri dari:
a. Margin Atas : 4 cm
b. Margin Kiri : 4 cm
c. Margin Kanan : 3 cm
d. Margin Bawah : 3 cm
3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul,
sub judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi.
4. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg beras.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat badan
45,5 kg.

4
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya cm,
m, kg, ha
5. Format Pengisian Ruang, Format penulisan adalah bertipe ”portrait”. Ruangan
yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh (Model Justify pada MS-Word)
artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, kecuali kalau
akan mulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, sub judul atau hal-hal
khusus.
6. Alinea Baru, Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5
ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal
dan diletakkan ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal
kecuali pada huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital.
7. Judul, sub judul, dan anak sub judul
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris
ditengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub-judul ditulis dengan rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub-judul diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama pada
kata pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
C. Penomoran
1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan
ditempatkan di tengah bagian bawah halaman.
2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan
angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau pada
bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk dalam hitungan
keseluruhan halaman.
3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada dengan
catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun alternatif
penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf angka atau
digital.
Alternatif 1 Bab I ................
A. ...............
B. ................
1. .................
5
2. .................
a. ................
b. ................
1) ..............
2) ..............

Bab II......... dst

Alternatif 2 Bab I .............


1.1...........
1.2...........
1.2.1.........
1.2.2.........
1.2.2.1.........
1.2.2.2.........

Bab II...............dst

D. Tabel

Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu
kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format tulisan
”portrait” menjadi ”landscape”. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil
namun harus masih dapat dibaca.

Tabel yang disajikan harus merupakan tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas
dalam teks tetapi dirasakan perlu maka dicantumkan pada lampiran. Tabel yang melebihi
HVS A4 dapat diatasi dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan kemudian dilipat. Tabel
diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali dengan huruf kapital
contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda khusus, maka perlu disajikan
keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan sumbernya yang
berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh tabel dapat dilihat pada
Lampiran 1.

6
E. Gambar

Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor urut
dengan angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan diletakkan
dibawah isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka, juga dituliskan
sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Contoh gambar
dapat dilihat pada Lampiran 2.

F. Rumus

Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi nomor Arab
didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus menggunakan fasilitas
”equation editor” yang terdapat pada MS-Word. Apabila rumus yang digunakan dalam
keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi nomor. Penulisan rumus dimulai 8
ketukan dari batas kiri

G. Tatacara Pengutipan

Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah penulisan
nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya nama keluarga.
Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan halaman, sedangkan kutipan
dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari pengutipan adalah sebagai berikut:

1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat

Contoh: Brickley (1983) melakukan penelitian mengenai deviden baik yang regular
maupun special designated dividend (SDD) dalam hubungannya dengan
peningkatan kekayaan bagi pemegang saham. (kutipan jurnal)

1. Nama penulis pada bagian tengah kalimat

Contoh: Pemikiran awal yang menyatakan bahwa kebijakan deviden memiliki


kandungan informasi dinyatakan oleh Bhattacharya (1979) dengan
mengasumsikan bahwa investor luar badan usaha memiliki informasi yang
terbatas dan terdapatnya perbedaan tingkat pajak atas deviden dan capital
gain.

7
3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat

Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan


pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan
datang akan cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran deviden
yang telah dilakukan (Megginson, 1997, p.100).

4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan. Contoh:
Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya information
assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar, ......
5. Penulis lebih dari 2 orang Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang
dicantumkan hanya nama penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al.
Contoh: Pada sisi lain, Brav et al. (2005) melakukan survey mengenai kebijakan
pembayaran deviden pada abad 21.
6. Yang diacu lebih dari 2 sumber
a. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.
Contoh: Model outcome yang didukung oleh temuan empiris yang dilakukan oleh Han
et al. (1999), Short et al. (2002), Grienstein dan Michaely (2003) dan Gugler
(2003), menyatakan hubungan positif antara kepemilikan institusi dengan
kebijakan pembayaran deviden
b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber dipasang
tanda titik koma.
Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga saham antara
lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan Modigliani, 1961; Myers,
1977; Lang dan Litzenberger, 1989; Howe, He dan Kao, 1992; serta Kaestner
dan Liu, 1998)

7. Pengutipan dari sumber kedua Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama
penulis asli dan nama penulis buku atau majalah yang dibaca.

Contoh: Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan........

8. Pengutipan Tidak Langsung Pengutipan tidak langsung dengan meringkasnya dari satu
buku/artikel namun berbeda halaman, dilakukan dengan menulis nama penulis asli dan
menyebut halamannya.

8
Cth: kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan menjadi
niscaya (Wiener, 1967, 262-263)

9. Pengutipan Langsung

a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat dan
diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam bahasa
Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 2.

Contoh: Menurut Megginson (2000)”The CAPM establishes direct link between


required return on debt and equity and betas of these securities”.

b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan membuat
paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri. Penulisan kutipan
langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics
dengan jarak spasi 1.

Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai [8 Pengetukan dari batas
kiri] When mankind no longer lives spontaneously turned toward God or the
supersensible world –when, to echo the words of Yeats. The Ladder is gone by which
we would climb to a higher reality—the artist too must stand face to face with a flat
and inexplicable world.

2. Pengertian karangan ilmiah


Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain
yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih meluas sesuai dengan
sasaran atau target audiencenya. Kita menyusun suatu karya tulis dengan maksud agar dapat
dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu, golongan masyarakat tertentu, atau
masyarakat luas.
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, tentunya kualitas
karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau pokok bahasannya, dan hal ini
sangat berperan terhadap upaya menarik minat pembaca. Namun, kedua, menarik minat
pembaca saja belumlah memadai bila tidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh
penulis. Untuk memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai
persepsi dan interpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun
oleh berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat memenuhi
persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan tertentu yang sudah
baku.
9
Karangan ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

3.2 Ciri-Ciri Karangan Ilmiah


a) Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
b)  Objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.
c)   Cermat, tepat, dan benar.
d)  Tidak persuasive.
e)  Tidak argumentative.
f)   Tidak emotif.
g)   Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak lain.
h)   Tidak melebih-lebihkan sesuatu.

3. KUTIPAN
Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah terdokumentasi,
serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan. Atau
kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

10
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi,
pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita
harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.

A. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
● Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
● Sebagai landasan teori.
● Penguat pendapat penulis.
● Penjelasan suatu uraian.
● Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
● Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
● Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
● Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
● Meningkatkan estetika penulisan.
● Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-
bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
11
B. Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang
pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
●Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
●Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka
kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal, miring, atau renggang- dan
diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah
dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
12
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya

BAB IV

PENUTUP
1. Kesimpulan
Karangan ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar. Dimana dalam penulisan
karangan ilmiah ini ditemukan ciri khas yaitu bersifat objektif, sistematis, logis, tidak
persuasif, tidak argumentatif, tidak emotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun
beberapa jenis karangan yang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas
kerja, disertasi dan tesis.

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang


pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk
lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis, Cara Baru
Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Penerbit Kiblat.

Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Graha Ilmu.

Hairston, Maxine. 1986. Contemporary Composition. Boston: Hougton Mifflin Company.

McCrimmon. 1984. Writing with a Purpose. Boston: Hougton Mifflin Company.

Saukah, Ali dan Mulyadi Guntur Waseso. 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang:
UM Press

Universitas Pendidikan Indonesia. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Press. Waseso, Mulyadi Guntur. 2003. Menerbitkan Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka

http://othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-populer/.
http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-
semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/ . 28 September 2014.
http://setyafit.blogspot.co.id/2013/11/makalah-karangan-ilmiah.htmlhttp://
ditaraditya04.blogspot.co.id/2013/01/makalah-karangan-ilmiah.html
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-
ilmiah/
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html
Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta : Mitra
Wacana Media.
Rahardi, R Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga.
Kunncoro, Mudrajad. 2009 .Mahir Menulis. Jakarta : Erlangga.
Miku Chan (2012). Karya Tulia Ilmiah Populer. Gatot Kurniawan (2011). Karangan Ilmiah,
Nonilmiah dan Semi Ilmiah (populer).
Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas
Maret University Press.

14
Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan Angka
Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.
Supriyatno, Nono. 2001. Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format Buku", Direktorat Tenaga
Kependidikan. Jakarta.
Tarigan, 1989, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,  Direktorat Tenaga Kependidikan.
Jakarta.

Arom. (2011). Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”.


http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.31
Hariyadani, Yogi. (2013). Daftar Pustaka.
http://yogihariyadani.blogspot.com/2013/10/daftar-pustaka.html. Diakses pada tanggal
20 April 2014 pukul 15.05.
Indah R. (2010). Kutipan dan Daftar Pustaka. http://girlycious09.wordpress.com/tag/jenis-
kutipan/. Diakses pada tanggal 20 April pukul 15.11.
Isnain, Kharis. (2000). Laporan  Kumpulan Artikel Bahasa.
http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/21/penulisan-daftar-pustaka/. Diakses pada
tanggal 20 April 2014 pukul 15.14.
Kangmoes. Daftar Pustaka. (2011). http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-
kreatif.ulasan/daftar-pustaka.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 14.39
Khoiry, Ibnu. (2013). Bab Tentang Kutipan. http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-
tentang-kutipan. Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.16
Kholiq. (2013). Makalah Pengertian Daftar Pustaka.
http://hikmadarisebuahcerita.blogspot.com/2013/03/makalah-pengertian-daftar-
pustaka.html. Diakses pada tanggal 20 April 2014 pukul 15.17.
Kiki. (2012). Tugas Bahasa Indonesia “Kutipan”.
http://rororizky.blogspot.com/2012/11/tugas-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses
pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.27.

15
Lubis, Rifky. (2013). Definisi, Fungsi, Macam, dan Cara Penggunaan Kutipan dan Catatan
Kaki. http://rifkydiandap.blogspot.com/2013/01/definisi-fungsi-macam-dan-cara.html.
Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.08.
M2FT. (2014). Panduan Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar.
http://m2ftncha.blogspot.com/2014/02/kalau-anda-sedang-menjalani-tugas-akhir.html.
Diakses pada tanggal 20 April 2014 pukul 15.20.
Munir, Syahrul. (2011). Penggunaan Kutipan dalam Karya Ilmiah.
http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-ilmiah.html.
Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.49.
Pahrul. (2013). Kutipan dan Catatan Kaki. http://p4hrul.wordpress.com/2013/01/02/kutipan-
catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 14.41.
Prayogi, Aan Aji. (2012). Materi Kutipan. http://aanborneo.blogspot.com/2012/10/materi-
kutipan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.12.
Rina. (2008). Bahasa Indonesia. http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-
bahasa-indonesia_21.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.19.
Wicaksono, Andre. (2013). Makalah bahasa Indonesia Kutipan. http://satuhati-
satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.35.
Wulandari, Amira. (2010). Daftar Pustaka Bibliografi. http://giraw-
amirachman.blogspot.com/2010/01/daftar-pustaka-bibliografi_14.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.44.
Wulandari, Yulita Catur. (2010). Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kutipan.
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/. Diakses
pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.11.
Rina. (2008). Bahasa Indonesia. http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-
bahasa-indonesia_21.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.19.
Wicaksono, Andre. (2013). Makalah bahasa Indonesia Kutipan. http://satuhati-
satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.35.
Wulandari, Amira. (2010). Daftar Pustaka Bibliografi. http://giraw-
amirachman.blogspot.com/2010/01/daftar-pustaka-bibliografi_14.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.44.
Wulandari, Yulita Catur. (2010). Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kutipan.
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/. Diakses
pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.11.
16
17

Anda mungkin juga menyukai