DISUSUN OLEH :
1. Masriyanti
2. Arif Suryana
EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
KH. ABDUL KABIER
2022
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Yang telah memberikan kita kesehatan jasmani
maupun rohani. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
Merencanakan dan Menyusun Karangan untuk memenuhi tugas mata kuliah B. Indonesia.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengamalan
bagi pembaca. Makalah ini mungkin banyak kekurangan dari segi penulisan ataupun
penyusunan kalimat.Oleh karena itu, kami kami harapkan kepada pembaca untuk memberi
saran dan kritikan untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
Cover
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau
buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang
membacanya. Makna menyusun di KBBI adalah mengatur dengan menumpuk secara tindih-
menindih, menaruh berlapis-lapis. Sedangkan perencanaan adalah suatu proses menentukan
apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.
Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter, pembawa acara,
pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan, contohnya penulisan ilmiah
seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi, tesis, dan disertasi. Saat membuat
penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan proses
awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang
untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah,
mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir
penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur dengan baik,
menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka
pengarang akan mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan
formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya
menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya,
maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.
Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat
karangan, maka penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih lanjut dalam
makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan yang benar
untuk memudahkan saat pembuatan karangan.
1
B. Rumusan Masalah
2. Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan karangan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat bertujuan :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tahapan penulisan:
1) Prapenulisan:
Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap
prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup
beberapa langkah yaitu:
1
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Grasindo, 2012) hlm 301
3
e. menetapkan metode pembahasan,
g. menjadwalkan pelaksanaaanya.
2) Penulisan:
a. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang
diperlukan;
ii. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan dan
saran.
1. Topik Karangan
Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian,
deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang
menjiwai seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut.
2
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2007) hlm 137
4
b. Memudahkan pengembangan ide bagi penulis;
Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
2. Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul
merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai
slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul
lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas 3.
d. Singkat;
e. Jelas;
3. Tujuan Penulisan
3
Widjono, op.cit., hlm 321-322
5
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan
mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan
mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan,
dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu:
a. Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan
bila ada sebuah tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan sebuah kalimat utama
dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat. Dengan
kalimat tesis, penulis dapat menentukan bahan yang akan menjadi tulisan. Tesis digunakan
jika penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa tema seluruh tulisan 4.
(6). Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru,
dan
Contoh dari perumusan tema, tujuan karangan, kalimat tesis, dan rumusan judul:
4
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:UIN Jakarta Press,2007)
hlm.174-175
6
Tema : Meningkatkan penjualan sepatu buatan dalam negeri
b. Pengungkapan maksud
4. Bahan penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan
untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-
contoh, rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat,
pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan sebagainya.
a. Bahan pustaka
5
R. Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009)
hlm 155
7
Berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ada du
macam bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang pertama, bahan-bahan sumber
yang bersifat teori. Ini biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau
terminologi dan lain-lain dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang
berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau pendapat
seorang tokoh.
b. Wawancara
c. Angket
5. Kerangka Karangan
Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan.
Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan selanjutnya
ke dalam sub-subtopik yang lebih kecil7.
6
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, op.cit, 176-179
7
Widjono, loc.cit.
8
a. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi kemungkinan
perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulisan menciptakan suasana
kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan;
b. Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik judul,
masalah, tujuan, dan kalimat tesis;
a. Tahapan pertama: merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan
tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan
suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis.
c. Ketiga ialah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada
langkah kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Apakah semua tema yang sudah dia catat memiliki pertalian (relevansi) langsung
dengan tesis atau pengungkapan maksud. Dan apabila sama sekali tidak mempunyai
hubungan maka topik tersebut dihapus dari daftar di atas.
2. Semua tema yang masih tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika ada dua topik
atau lebih yang hampir sama, maka mesti dibuat perumusan baru yang mencakup semua
tema tadi.
3. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik memiliki derajat
9
yang sama, atau ada tema yang sejatinya merupakan rincian dari topik lain atau turunan
dari topik lain. Jika ada masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik yang dianggap lebih
tinggi posisinya.
4. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang memiliki derajat yang sama,
tapi lebih rendah dari topik yang lain. Jika terjadi hal yang demikian, maka usahakanlah
agar mencari satu topik yang lebih tinggi lain yang akan membawahi topik-topik tadi8.
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu
karangan.
b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
I. PENDAHULUAN
8
Dian Indah, Definisi Kerangka Karangan, http://contohartikelmu.com/definisi-kerangka-karangan/ diakses
pada 31 Maret 2014 pukul 14.22 WIB
9
Dwi Agus, Kerangka Karangan, http://rayapost.com diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.26 WIB
10
A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian pustaka, dan
penalaran yang menimbulkan masalah.
B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang akan dibahas
dan akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.
II. LANDASAN TEORI: Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan
III. HASIL PENELITIAN: Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi
teori, hasil dari seluruh penelitian.
IV. PENUTUP: Berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
6. Penyuntingan (Revisi)
Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari
karangan yang telah dibuat meliputi:
a) Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan
penambahan ataupun penggantian data.
10
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, loc.cit.
11
menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu
dilakukan revisi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perencanaan karangan adalah semua tahap persiapan penulisan dari awal mengarang
sampai terbentuk sebuah karangan.
2. Tahap pembuatan perencanaan karangan ialah tahap prapenulisan, tahap penulisan dan
tahap penyuntingan (revisi).
5. Tahap penyuntingan (revisi) yaitu tahapan yang terdiri atas penyuntingan naskah,
penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
6. Untuk menyusun karangan yang baik perlu diperhatikan dalam memilih judul, topik,
tujuan penulisan, bahan penulisan, dan penyusunan kerangka karangan.
8. Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.
B. Saran
Demikianlah makalah kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Dalam penulisan ini kami sendiri masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga kami
mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan makalah kami.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga, 2009.
Abdul Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2007.
Agus, Dwi. Kerangka Karangan, http://rayapost.com diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.26
WIB
iii