Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Merencanakan Dan Menyusun Karangan


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah B. Indonesia

Yang diampu oleh Ade Mukhlis Supandi, M. Pd

DISUSUN OLEH :

1. Masriyanti

2. Arif Suryana

EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
KH. ABDUL KABIER
2022
Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Yang telah memberikan kita kesehatan jasmani
maupun rohani. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
Merencanakan dan Menyusun Karangan untuk memenuhi tugas mata kuliah B. Indonesia.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengamalan
bagi pembaca. Makalah ini mungkin banyak kekurangan dari segi penulisan ataupun
penyusunan kalimat.Oleh karena itu, kami kami harapkan kepada pembaca untuk memberi
saran dan kritikan untuk kesempurnaan makalah ini.

Cikeusal, 2 Januari 2023

Penulis

i
Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Definisi perencanaan karangan ............................................................................ 3

B. Tahapan pembuatan perencanaan karangan ......................................................... 3

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 13

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13

B. Saran ..................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ........................................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau
buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang
membacanya. Makna menyusun di KBBI adalah mengatur dengan menumpuk secara tindih-
menindih, menaruh berlapis-lapis. Sedangkan perencanaan adalah suatu proses menentukan
apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.

Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter, pembawa acara,
pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan, contohnya penulisan ilmiah
seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi, tesis, dan disertasi. Saat membuat
penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan proses
awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.

Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang
untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah,
mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir
penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur dengan baik,
menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka
pengarang akan mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan
formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya
menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya,
maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.

Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat
karangan, maka penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih lanjut dalam
makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan yang benar
untuk memudahkan saat pembuatan karangan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang muncul adalah


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karangan?

2. Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan karangan?

3. Bagaimana cara membuat karangan yang baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat bertujuan :

1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan karangan beserta tahapannya.

2. Agar dapat merencanakan pembuatan karangan dengan baik dan benar.

3. Untuk memahami cara pembuatan karangan yang baik dan benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan Karangan

Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan


menulis bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan.
Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan.

Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan


penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan
penulisan, penulisan, penyuntingan, dan presentasi.1

B. Tahapan Pembuatan Perencanaan Karangan

Tahapan-tahapan pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai berikut:

Tahapan penulisan:

1) Prapenulisan:

Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap
prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup
beberapa langkah yaitu:

a. menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,

b. menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka


karangan lengkap setelah datanya lengkap),

c. menetapkan landasan teoritis,

d. menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya

1
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Grasindo, 2012) hlm 301
3
e. menetapkan metode pembahasan,

f. menyusun daftar pustaka sementara, dan

g. menjadwalkan pelaksanaaanya.

2) Penulisan:

a. Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang
diperlukan;

b. Penulisan tersebut mencakup:

i. Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar,


daftar isi, daftar gambar, daftar tabel.

ii. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan dan
saran.

3) Penyuntingan (Editing): penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan


bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan (revisi), semua kesalahan dan kekurangan itu
dapat diantisipasi.2

Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang


baik dan sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:

1. Topik Karangan

Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian,
deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang
menjiwai seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut.

Fungsi topik karangan:

a. Mengikat keseluruhan isi;

2
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2007) hlm 137

4
b. Memudahkan pengembangan ide bagi penulis;

c. Memberikan daya tarik dan mudah dimengerti bagi pembaca;

Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

a. Bermanfaat untuk perkembangan ilmiah atau profesi penulis;

b. Menarik untuk ditulis dan dibaca;

c. Dikuasai dengan baik;

d. Bersifat terbatas dalam artian tidak terlalu luas;

e. Didukung data yang relevan;

2. Judul Karangan

Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul
merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai
slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul
lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas 3.

Syarat Judul yang Baik:

a. Sesuai dengan topik;

b. Sesuai dengan isi karangan;

c. Berbentuk frasa bukan kalimat;

d. Singkat;

e. Jelas;

f. Menarik minat pembaca;

3. Tujuan Penulisan

3
Widjono, op.cit., hlm 321-322

5
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan
mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan
mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan,
dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu:

a. Tesis

Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan
bila ada sebuah tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan sebuah kalimat utama
dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat. Dengan
kalimat tesis, penulis dapat menentukan bahan yang akan menjadi tulisan. Tesis digunakan
jika penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa tema seluruh tulisan 4.

Ciri-ciri tesis yang baik:

(1). Berisi gabungan rumusan topik;

(2). Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran;

(3). Pembatasan dan ketetapan rumusan;

(4). Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek);

(5). Menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas);

(6). Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru,

dan bukan kalimat negatif;

(7). Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan;

dan

(8). Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya;

Contoh dari perumusan tema, tujuan karangan, kalimat tesis, dan rumusan judul:

4
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:UIN Jakarta Press,2007)
hlm.174-175

6
Tema : Meningkatkan penjualan sepatu buatan dalam negeri

Tujuan : Untuk menunjukkan bahwa sepatu buatan dalam negeri dapat

diupayakan agar lebih diminati oleh konsumen.

Tesis : Sepatu buatan dalam negeri dapat ditingkatkan penjualannya

dengan menambah daya saing agar lebih diminati konsumen

Judul : Sepatu Lokal, Kenapa Tidak?

Contoh kalimat tesis lainnya:

Topik : Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2003.

Tujuan : Membuktikan bahwa sepatu bata Indonesia diminati oleh

Konsumen di Asean 2003.

Tesis : Pemasaran sepatu bata di Asean 2003 dapat ditingkatkan dengan

mempertinggi daya saing terhadap produk lain

b. Pengungkapan maksud

Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide


sentral. Jika tulisan tidak mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk
pernyataan.5

4. Bahan penulisan

Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan
untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-
contoh, rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat,
pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan sebagainya.

a. Bahan pustaka

5
R. Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009)
hlm 155
7
Berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ada du
macam bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang pertama, bahan-bahan sumber
yang bersifat teori. Ini biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau
terminologi dan lain-lain dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang
berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau pendapat
seorang tokoh.

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan


mengajukan pertanyaan kepada seorang yang dianggap berkompeten (berotoritas) tentang
yang ditulis. Wawancara biasanya digunakan untuk mendapatkan data secara lisan. Alat
bantu yang digunakan adalah alat perekam semacam tape recorder dan kamera video. Alat
tersebut digunakan untuk memudahkan penyalinan kedalam bentuk tulis.

c. Angket

Angket (quesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring pendapat


(opini) orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah disediakan. Responden tinggal
melingkari atau menyilangnya 6.

5. Kerangka Karangan

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan


bagaimana kita menyusun karangan itu. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan
akan bersifat konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran bagi target pembacanya.

Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan bahan penulisan.
Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topik ke dalam subtopik dan selanjutnya
ke dalam sub-subtopik yang lebih kecil7.

Fungsi Kerangka Karangan:

6
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, op.cit, 176-179

7
Widjono, loc.cit.

8
a. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-sub bahasan karangan, dan memberi kemungkinan
perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulisan menciptakan suasana
kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan;

b. Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik judul,
masalah, tujuan, dan kalimat tesis;

c. Memudahkan penulis menyusun secara menyeluruh;

d. Mencegah ketidaklengkapan bahasan;

1) Tahapan Penyusunan Kerangka Karangan

a. Tahapan pertama: merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan
tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan
suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis.

b. Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian


jelas dari tesis atau pengungkapan maksud tadi (hal ini sering disebut dengan istilah
inventarisasi). Pada poin ini penulis diperbolehkan untuk mencatat sebanyak-banyaknya
tema-tema yang terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu langsung melakukan evaluasi
pada tema-tema tadi.

c. Ketiga ialah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada
langkah kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1. Apakah semua tema yang sudah dia catat memiliki pertalian (relevansi) langsung
dengan tesis atau pengungkapan maksud. Dan apabila sama sekali tidak mempunyai
hubungan maka topik tersebut dihapus dari daftar di atas.

2. Semua tema yang masih tersisa kemudian dievaluasi lebih lanjut. Jika ada dua topik

atau lebih yang hampir sama, maka mesti dibuat perumusan baru yang mencakup semua
tema tadi.

3. Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada persoalan, apakah semua topik memiliki derajat

9
yang sama, atau ada tema yang sejatinya merupakan rincian dari topik lain atau turunan
dari topik lain. Jika ada masukkanlah topik turunan itu ke dalam topik yang dianggap lebih
tinggi posisinya.

4. Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang memiliki derajat yang sama,
tapi lebih rendah dari topik yang lain. Jika terjadi hal yang demikian, maka usahakanlah
agar mencari satu topik yang lebih tinggi lain yang akan membawahi topik-topik tadi8.

2) Manfaat Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan

tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu
karangan.

Adapun manfaat kerangka karangan adalah:

a. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih


sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau
judul.

b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.

c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.

d. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan9.

3) Bentuk Kerangka Karangan

Lazimnya kerangka kalimat berbentuk deklaratif (berita) yang lengkap untuk


merumuskan setiap topik, subtopik, atau sub-subtopik seperti dibawah ini.

I. PENDAHULUAN

8
Dian Indah, Definisi Kerangka Karangan, http://contohartikelmu.com/definisi-kerangka-karangan/ diakses
pada 31 Maret 2014 pukul 14.22 WIB

9
Dwi Agus, Kerangka Karangan, http://rayapost.com diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.26 WIB

10
A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian pustaka, dan
penalaran yang menimbulkan masalah.

B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang akan dibahas
dan akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.

C. Tujuan penulisan: isinya target yang ingin dicapai.

D. Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat penelitian,


dan waktunya.

E. Metode Pembahasan: Isinya metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

F. Sistematika Penulisan: Isinya adalah urutan-urutan sistem pembahasan.

II. LANDASAN TEORI: Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan

dibahas, misalnya: pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.

III. HASIL PENELITIAN: Isinya adalah inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi
teori, hasil dari seluruh penelitian.

IV. PENUTUP: Berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.

V. DAFTAR PUSTAKA: Berisi referensi tentang penulisan10.

6. Penyuntingan (Revisi)

Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang direvisi dari
karangan yang telah dibuat meliputi:

a) Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan
penambahan ataupun penggantian data.

b) Penyuntingan Materi (pendapat baru), seringkali setelah menulis karangan penulis

10
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, loc.cit.

11
menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu
dilakukan revisi.

c) Penyuntingan Bahasa (ketikan), dalam penulisan karangan hendaknya melakukan


pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai
dengan bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan yang benar,
penulisan kata serapan yang sesuai EYD.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan karangan adalah semua tahap persiapan penulisan dari awal mengarang
sampai terbentuk sebuah karangan.

2. Tahap pembuatan perencanaan karangan ialah tahap prapenulisan, tahap penulisan dan
tahap penyuntingan (revisi).

3. Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis.

4. Tahap penulisan merupakan tahapan untuk menulis keseluruhan naskah secara


konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan.

5. Tahap penyuntingan (revisi) yaitu tahapan yang terdiri atas penyuntingan naskah,
penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.

6. Untuk menyusun karangan yang baik perlu diperhatikan dalam memilih judul, topik,
tujuan penulisan, bahan penulisan, dan penyusunan kerangka karangan.

7. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan


bagaimana kita menyusun karangan itu.

8. Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis.

B. Saran

Demikianlah makalah kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Dalam penulisan ini kami sendiri masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga kami
mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan makalah kami.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2012.

Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga, 2009.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2007.

Abdul Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2007.

Indah, Dian. Definisi Kerangka Karangan, http://contohartikelmu.com/definisi-kerangka-


karangan/ diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.22 WIB

Agus, Dwi. Kerangka Karangan, http://rayapost.com diakses pada 31 Maret 2014 pukul 14.26
WIB

Sahara, Siti. Perencanaan Karangan. http://perismatikilmu.blogspot.com diakses pada 1 April


2014 pukul 12.13 WIB

iii

Anda mungkin juga menyukai