Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAAN PENULISAN ILMIAH

Disusun Oleh :

NAMA : RENDY PUTRA PRATAMA

NIM : 203030703088

KELAS :B

JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

MATKUL : BAHASA INDONESIA

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa, senantiasa kita ucapkan atas kuasa
dan kesehatan yang diberikan kepada kita semua, sehimgga makalah yang berjudul “
Perencanaan penulisan ilmiah “ dapat terselesaikan dengan baik, saya juga sebagai
penyususun mengetahui bahwa ada banyak kekurangan dalam hal penyampaian
maupun isi dalam pendalaman materi, maka dari itu mohon dimaklumi, atas
perhatianya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
judul/sampul……………………………………………………………………………
………………i

Kata
pengantar………………………………………………………………………………
………………………ii

Daftar
isi………………………………………………………………………………………
……………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
belakang………………………………………………………………………
…………………...1
B. Rumusan
masalah…………………………………………………………………………
…………...2
C. Tujuan
penelitian………………………………………………………………………
……………….3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian perencanaan penulisan


ilmiah………………………………………………….5
B. Kenapa adanya perencanaan penulisan ilmiah.........
………………………………….6
C. Apa dampak dari perencanaan penulisan
ilmiah………………………………………..7
D. Penting atau tidak perencanaan penulisan
ilmiah………………………………………8
E. Contoh karya
ilmiah…………………………………………………………………………
…………9

BAB III PENUTUP


A. Simpulan………………………………………………………………………
……………………………9
B. Saran……………….
…………………………………………………………………………………
……10
C. Daftar pustaka………………….
……………………………………………………………………..11
A. Latar belakang masalah

Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi .
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non
ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai karangan ilmiah.

Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang


sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu.Demikian juga karangan non ilmiah dan
karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan
satu sama lainnya, dan bagaimana proses penulisan karangan ilmiah yang baik
dan benar, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara
semua jenis karangan, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah serta bagaimana
menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas saya menyimpulkan bahwa rumusan


masalah yang saya angkat dari penulisan kali ini adalah untuk mengetahui tata cara
penulisan karya ilmiah yang baik serta apa saja yang dibutuhkan dalam penulisan
tersebut.

C. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah diatas dapat kita ketahui bahwa tujuan dari makalah
kali ini adalah tentang mengetahui apa apa saja yang dibutuhnya untuk penulisan
ilmiah dan urutan yang baik dan benar dalam penulisan ilmiah
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian perencanaan penulisan ilmiah

Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter,
pembawa acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan,
contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi,
tesis, dan disertasi. Saat membuat penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan
yang bertujuan mempersiapkan proses awal mengarang sampai dengan penulisan
akhir.

Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang


pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan
pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya
dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat
agar karangan dapat terstruksur dengan baik, menarik para pembaca dan mudah
dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan mengalami
kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah
penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka
diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.

Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya harus cukup
sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap. Pembatasan topik sekurang-
kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal. Pertama-tama
memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan,
karena pokok itu benar-benar diketahuinya. Pembatasan dan penyempitan topik akan
memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai
masalahnya.JudulJudul adalah nama, merek, atau label karangan. Judul bersifat
eksplisit. Dengan begitu, dapat diketahui bahwa penulis menentukan judul ketika atau
setelah menulis. Karena biasanya langsung dibaca, judul sangat menentukan tingkat
ketertarikan pembaca terhadap karangan itu. Oleh sebab itu, dalam menulis judul
karangan ilmiah, penulis dituntut hal – hal sebagai berikut: harus sesuai dengan topik
dan jangkauannya; berbentuk frasa bukan kalimat; singkat dan jelas; menarik minat
pembaca.
1. Pemilihan Topik

Pemilihan topik yang tepat, akan menunjukan tingkat cakupan dari sebuah penelitian
yang akan dibahas. Topik yang diangkat biasanya, akan mempengaruhi minat
pembaca apakah karangan ilmiah ini menarik atau tidak untuk dibaca.

Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.

a. Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan
menarik apabila

Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama

Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi

Mengandung konflik pendapat

Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan.

b. Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit

c. Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis

d. Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan
atau yang berkaitan dengan profesi.

2. Pembatasan Topik

-Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembahasan topik:

-menampilkan informasi latar belakang,

-menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,

- komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis,

-menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu,

-menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan,

-membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi),

-memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


3. Pemilihan Judul

Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan
ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan ditulis. Secara umum,
kriteria judul yang baik adalah:

Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu
sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual
secara akademik dan secara praktis.

Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini
mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.

Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas
independent variabel dan dependent variabe-nya.

Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang
akan diteliti. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat
umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan
yang dikaji.

4. Penentuan Tujuan Penulisan

Penentuan tujuan Penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh


yang akan mengarahkan penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan
tujuan penulisan. Bahan-bahan apa yang diperlukan Organisasi karangan yang akan
diterapkan dan sudut pandang penulis yang dipilih.

Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika tulisan yang di kembangkan
merupakan tema dari seluruh tulisan. Tujuan penulisan dapat di rumuskan dalam
bentuk tesis. Jika tulisan yang dikembangkan bukan merupakan dari seluruh tulisan,
maka tujuan penulisan dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan maksud keduanya
akan membimbing penulis dalam mengarahkan tulisannya.

5. Penentuan Kerangka Karangan

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.


Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas
pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik
antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan
dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.

Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan


dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks
dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda
kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks
tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus
menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian
macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian
pembaca.

Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian
perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu.
Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu
hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak
sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu
berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan
satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap
suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau
memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana
topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada
bagian tadi.

Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan


dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau
membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan
dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.Bila seorang pembaca kelak
menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada
kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat
penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan,
struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur
atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut
dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara
terlepas-lepas.
6. Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah

Pemilihan Topik/Masalah Untuk Karya IlmiahPemilihan topik untuk karya tulis


ilmiah dapat dilakukan dengan cara merumuskan tujuan, menentukan topik dan
melakukan penelusuran terhadap topik tersebut. Dengan melakukan ketiga cara
tersebut maka akan diperoleh rumusan topik atau permasalahan yang jelas dan
spesifik.

-Mengindentifikasi Pembaca Karya Ilmiah

Sebelum Anda memulai menulis, ada baiknya Anda harus mengidentifikasi siapa
kira-kira yang akan membaca tulisan Anda tersebut. Hal ini penting, karena dengan
mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca, akan mempermudah
Anda di dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaian. Selain itu,
fokus pembicaraan pun menjadi semakin jelas dan spesifik.

-Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

Cakupan materi itu sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan
pengidentifikasi calon pembaca tepat. Jika Anda tidak mengetahui siapa yang akan
membaca tulisan Anda, maka otomatis Anda tidak akan bisa menunjukan cakupan
materi yang akan dibahas. Akibatnya, akn sulit bagi Anda untuk memilih dan
memilih bahan pustaka, data atau informasi yang dibutuhkan pada saat melakukan
tahap pengumpulan data atau informasi untuk tulisan.

B. Kenapa adanya perencanaan penulisan ilmiah

Perencanaan merupakan sebuah persiapan dalam melakukan suatu


laporan,makalah,skripsi dan lain-lainnya serta perencanaan merupakan konsep suatu
rencana dalam membuat karangan ilmiah maupun lainya,

Perencanaan begitu penting dalam suatu karya ilmiah karena tidak adanya
perencanaan maka suatu karangan atau penulisan tidak akan maksimal maka dari itu
dibutuhkan perencanaan singkat maupun jangka panjang.

C. Apa dampak dari perencanaan penulisan ilmiah

Dampak dari perencanaan penulisan ilmiah berarah ke positifnya karena


negatifnya tidak ada atau minus, karena perencanaan penulisan sangat penting dalam
membuat karya ilmiah maka dari itu dampak positifnya menentukan arah dan jalan
terjadinya jalan perjalanan karya ilmiah.
D. Penting atau tidak perencanaan penulisan ilmiah

Sangat penting perencanaan sebelum melakukan karya ilmiah karena hal itu
diperlukan dalam penulisan ilmiah maka dari pentingnya perencanaan sebelum
melakukan sebuah karangan karya ilmiah

E. Contoh karya ilmiah

1. Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang
penyelesaianya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan.
Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya,
makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

2. Artikel
Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya
ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa
ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah,
artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat
dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan
kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

3. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis
dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan sebelumnya.

4. Kertas Kerja
Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun
dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

5. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama
dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan
tinggi yang bersangkutan.

6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi
S2 atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang
dilakukan individu yang bersangkutan.

7. Disertasi
Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau
meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan
analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa
temuan orisinal.
BAB III
PENUTUP

 Simpulan

Berdasarkan isi pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa langskah


membuat penulisan ilmiah berisi

-pemilihan topik
-pembatasan topik
-pemilihan judul
-penentuan tujuan penulisan
-penentuan karangan-karangan
-langkah-langkah penulisan karya ilmiah
 Saran

Saran saya sebagai penyusun semoga makalah yang saya susun semoga
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi saya sendiri, maka dari itu saya
sebagai penyusun mengakui bahwa makalah yang saya susun banyak
kekurangan mohon dimaklumi, Karena saya juga belajar menyusun makalah
dengan baik serta rapi, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://andrias-andre.blogspot.co.id/2015/11/perencanaan-penulisan-karangan-
ilmiah.html

Arivin, E. Zaenal. 1987. Petunujuk Praktis Penyusunan Karya Tulis. Jakarta: PT


Grasindo.

Sikumbang, Abdul Razak. 1981. Penulisan Karangan Ilmiah. Padang: FKSS, IKIP
Padang.

Ekosusilo, Madyo dan Triyanto, Bambang. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Dahara Prize.

Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta.


Sebelas Maret University Press.

Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan


dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.

Tim Penyusun Panduan Akademik FISIP. 2012. Panduan Penyusunan Proposal dan
Penulisan Skripsi. Jakarta

Winarto, T. Yunita, Suhardiyanto, Totok dan Choesin, M. Ezra (ed). 2004. Karya
Tulis Ilmiah Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Jakarta

[1] Munawar Syamsudin, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. (Surakarta.


Sebelas Maret University Press. 1994)., hal. 76

[2] Ibid., hal. 79

[3] Suhardjono. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan
Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Dikgutentis. 1995)., hal. 98

[4] Ibid., hal. 67-70

[5] Arivin, E. Zaenal. Petunujuk Praktis Penyusunan Karya Tulis. (Jakarta: PT


Grasindo. 1987)., hal. 87

[6] Ibid., hal. 88


[7] Ekosusilo, Madyo dan Triyanto, Bambang. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
(Semarang: Dahara Prize, 1995)., hal. 98

[8] Sikumbang, Abdul Razak. Penulisan Karangan Ilmiah. (Padang: FKSS, IKIP
Padang. 1981)., hal. 91-99

[9] Winarto, T. Yunita, Suhardiyanto, Totok dan Choesin, M. Ezra (ed). Op. Cit., hal.
97

[10] Tim Penyusun Panduan Akademik FISIP. Panduan Penyusunan Proposal dan
Penulisan Skripsi.(FSIP: Jakarta 2012)., hal. 76-80

Anda mungkin juga menyukai