Diajukan sebagai
Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Ridha Ramadhani
Jl. Korindo Km. 22, Sungai Lekop, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan, Prov. Kepulauan Riau
1
KATA PENGANTAR
Kijang, 8 Desember
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….….2
Daftar Isi……………………………………………………………………….….….3
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknya, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari
tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan. Tradisi keilmuan menuntut
para calon ilmuan bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus
sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan
cendikiawan tidak hanyadapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib
menguasai tatacara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga
praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi saja,
tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu
kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya
tulis ilmiah di bedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian.
Bersumber pada latar belakang masalah di atas, hingga rumusan masalah dalam
penyusunan makalah ini sebagai berikut:
4
1.3 Tujuan
2.1
5
BAB II
ISI
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau
peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan (bukan fiksi). Misalnya, tulisan tentang
ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi
kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya. Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap
bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk
penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk
semiformal, dan bentuk formal.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan
lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini
tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif.
Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian,
tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
2. Pendahuluan
3. Kerangkan Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup
pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka
teoretis dimulai dengan mengidentifkasi dan mengkaji berbagai teori yang
relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Di samping itu, dalam
kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan
guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang
telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang
sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai
6
hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara
keseluruhan.
4. Metodologi Penelitian
5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan
rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.
Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu
dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah
dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat
dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-
sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun
data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan
informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan.
Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih
enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara
verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah
dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan
dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-
keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu
akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan
data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data
yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari
yang diharapkan.
6. Simpulan dan Saran
7
simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya,
hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan
kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara
menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas
pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya
dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan. Berdasarkan
pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang
ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa
pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam
penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam
bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.
7. Daftar Pustaka
Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-
hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah
mencakup berbagai hal yang bersifat empiris (pengalaman nyata), mulai dari
masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan
sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian
8
tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan
penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, dafar isi, dan dafar
pustaka.
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita
tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah
menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai
penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan
hasil penelitian. Bahasa Indonesia 201 Baik itu berupa topik ataupun rumusan
masalah, hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah
topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis
b. dikuasai penulisc
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
9
BAB III
KESIMPULAN
2.1 Kesimpulan
Karya tulis ilmiah adalah sebagai hasil penelitian yang telah disusundengan rinci
serta sistematis berdasarkan kaidah yang telah ditetapkan.Dikalangan pelajar, karya
tulis ilmiah ini juga biasa disebut dengan scientific paper. Ada beberapa hal
mengenai ciri ciri karya ilmiah itu sendiri. Diantaranya yaitu: struktur sajian,
komponen dan substansi, sikap penulis, dan penggunaan bahasa.
Adapun sistematika dalam penyusunan karya tulis ilmiahyaitu terdiri dari bab 1
(pendahuluan), bab 2 (kerangka teori), bab 3 (metodelogi penelitian), bab 4 hasil
(pembahasan penelitian), dan bab 5 (penutup). Jenis-jenis karya tulis ilmiah yaitu
makalah, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi. Terdapat 8 tahap dalam menyusun
karya tulis ilmiah, diantaranya yaitu:tahap persipan dan perencanaan, tahap
pengumpulan informasi, tahap pelaksana draf, tahap menulis draf,tahap revisi, tahap
penyuntingan, tahap publikasi, dan tahap evaluasi. Adapun strategi dan teknik dalam
menyusun karya tulis ilmiah yang baik yaitu: membuat judul karya ilmiah,
memberikanisi latar belakang yang bagus, membuat rumusan masalah,
membuat pembahasan yang sederhana
dan sesuai dengan variabel judul, dan membuat kesimpulan.
2.2 Saran
Pembahasan mengenai ruang lingkup materi ini sangat penting. Karena itu, penulis
berharap dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, dalam penulisan
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan
maupun dari segi penyusunan kalimatnya serta dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan pada para pembaca
makalah ini juga dapat memberikan kritikan dan masukan yang membangun.
10
DAFTAR PUSTAKA
11