Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MERANCANG KARYA ILMIAH

Diajukan sebagai
Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Ridha Ramadhani

SMK NEGERI 1 BINTAN TIMUR

Jl. Korindo Km. 22, Sungai Lekop, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan, Prov. Kepulauan Riau

Tahun Ajaran 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT senantiasa


kita ucapkan, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Baginda Agung Rasullah
SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus. Makalah ini penulis
selesaikan guna memenuhi tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kijang, 8 Desember

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….….2

Daftar Isi……………………………………………………………………….….….3

Bab I (Pendahuluan) ………………………………………………………………....4

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………..…………………......4

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….....4

1.3 Tujuan ………………………………………..………………………....5

Bab II ( Isi) ……………………………………………………………………….....6

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah ...…………..……………….…………...6

2.2 Struktur Karya Ilmiah ……..……………………..……………………..6

2.3 Tujuan ………………………………..………………………………….6

2.4 Informasi Penting dalam Karya Tulis Ilmiah …………………...………8

2.5 Sistematika Karya Tulis Ilmiah ………………………….……..……….8

2.6 Strategi dan Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah …………………......9

Bab III (Kesimpulan) ……………………………………………………………....10

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………….....10

3.2 Saran …………………………………………………………………...10

Daftar Pusaka ………………………………………………………………………11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan menuangkan gagasan keilmuan dalam bahasa ilmiah sering dilakukan


dalam setiap ilmiah, dalam kegiatan diskusi, seminar, symposium, loka karya, orasi dan
sejenisnya. Sering tersaji komunikasi ilmiah baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Pada kegiatan ilmiah tersebut penyaji dituntut memiliki kemampuan untuk
menyampaikan argument secara lisan yang dilengkapi pula dengan sajian argument
keilmuan secara tertulis dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknya, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah
ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari
tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan. Tradisi keilmuan menuntut
para calon ilmuan bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus
sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan
cendikiawan tidak hanyadapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib
menguasai tatacara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga
praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi saja,
tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu
kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya
tulis ilmiah di bedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Bersumber pada latar belakang masalah di atas, hingga rumusan masalah dalam
penyusunan makalah ini sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud karya tulis ilmiah?


 Apa saja struktur karya tulis ilmiah?
 Apa saja informasi penting dalam karya tulis ilmiah?
 Apa saja sistematika karya tulis ilmiah?
 Bagaimana tahapan menyusun karya tulis ilmiah?
 Bagaimana strategi dan teknik menyusun karya tulis ilmiah yang baik?

4
1.3 Tujuan

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, didapatkan tujuan penulisan sebagai


berikut:

 Untuk mengetahui pengertian tulis ilmiah.


 Untuk mengetahui struktur karya tulis ilmiah.
 Untuk mengetahui informasi dalam karya tulis ilmiah.
 Untuk mengetahui sistematika karya tulis ilmiah.
 Untuk mengetahui tahapan menyusun karya tulis ilmiah.
 Untuk mengetahui strategi dan teknik menyusun karya tulis ilmiah yang baik.

2.1

5
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmilah

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau
peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan (bukan fiksi). Misalnya, tulisan tentang
ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi
kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya. Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap
bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk
penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk
semiformal, dan bentuk formal.

2.2 Struktur Karya Tulis Ilmiah

1. Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan
lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini
tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif.
Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian,
tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

2. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang


masalah, identifkasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian.
a. Latar Belakang Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat

3. Kerangkan Teoretis

Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup
pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka
teoretis dimulai dengan mengidentifkasi dan mengkaji berbagai teori yang
relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Di samping itu, dalam
kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan
guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang
telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang
sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai

6
hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara
keseluruhan.

4. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap


penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai
dengan pelaporannya. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian
masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri.
Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.
a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya
perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang
bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk
memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan
perlakuan.
c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk
memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu,
misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam
kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan

Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan
rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.
Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu
dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah
dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat
dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-
sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun
data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan
informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan.
Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih
enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara
verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah
dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan
dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-
keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu
akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan
data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data
yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari
yang diharapkan.
6. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari


keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari

7
simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya,
hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan
kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara
menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas
pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya
dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan. Berdasarkan
pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang
ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa
pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam
penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam
bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

7. Daftar Pustaka

Dafar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan


dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa
buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari
internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya
ilmiah harus dicantumkan di dalam dafar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber
yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan
karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam dafar pustaka. Cara
menulis dafar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor
urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari
satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang
satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan dafar pustaka:
nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan
penerbit.

2.3 Informasi Penting dalam Karya Tulis Ilmiah

Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu


pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat
untuk tujuan itu adalah diskusi. Dalam forum itulah berbagai hal tentang karya
ilmiah itu dibahas secara bersama-sama. Melalui forum itu pula kita dapat
memperoleh informasi-informasi penting dari suatu karya ilmiah secara terbuka;
disertai berbagai informasi dan tanggapan sebagai pelengkap dari peserta diskusi
lainnya. Dalam diskusi seperti itu sering terlontar banyak gagasan penting. Selepas
pembicara menyampaikan karya ilmiahnya, sesi berikutnya adalah forum tanya
jawab. Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada
pembicara. Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran.

2.4 Sistematika Karya Tulis Ilmiah

Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-
hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah
mencakup berbagai hal yang bersifat empiris (pengalaman nyata), mulai dari
masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan
sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian
8
tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan
penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, dafar isi, dan dafar
pustaka.

2.5 Strategi dan Teknik Menyusun Karya Ilmiah dengan Baik

Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita
tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah
menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai
penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan
hasil penelitian. Bahasa Indonesia 201 Baik itu berupa topik ataupun rumusan
masalah, hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah
topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis
b. dikuasai penulisc
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.

2. Membuat kerangka tulisan Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan


tulisan kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat
membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam
pengembangannya. Berikut contohnya.
3. Mengumpulkan bahan langkah ini sangat penting di dalam menyusun
sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulis fksi yang bisa saja berdasarkan
imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita
memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu.
Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat
kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat
diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, angket, dan teknik-teknik
pengumpulan data lainnya.

9
BAB III
KESIMPULAN

2.1 Kesimpulan

Karya tulis ilmiah adalah sebagai hasil penelitian yang telah disusundengan rinci
serta sistematis berdasarkan kaidah yang telah ditetapkan.Dikalangan pelajar, karya
tulis ilmiah ini juga biasa disebut dengan scientific paper. Ada beberapa hal
mengenai ciri ciri karya ilmiah itu sendiri. Diantaranya yaitu: struktur sajian,
komponen dan substansi, sikap penulis, dan penggunaan bahasa.
Adapun sistematika dalam penyusunan karya tulis ilmiahyaitu terdiri dari bab 1
(pendahuluan), bab 2 (kerangka teori), bab 3 (metodelogi penelitian), bab 4 hasil
(pembahasan penelitian), dan bab 5 (penutup). Jenis-jenis karya tulis ilmiah yaitu
makalah, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi. Terdapat 8 tahap dalam menyusun
karya tulis ilmiah, diantaranya yaitu:tahap persipan dan perencanaan, tahap
pengumpulan informasi, tahap pelaksana draf, tahap menulis draf,tahap revisi, tahap
penyuntingan, tahap publikasi, dan tahap evaluasi. Adapun strategi dan teknik dalam
menyusun karya tulis ilmiah yang baik yaitu: membuat judul karya ilmiah,
memberikanisi latar belakang yang bagus, membuat rumusan masalah,
membuat pembahasan yang sederhana
dan sesuai dengan variabel judul, dan membuat kesimpulan.

2.2 Saran

Pembahasan mengenai ruang lingkup materi ini sangat penting. Karena itu, penulis
berharap dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, dalam penulisan
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan
maupun dari segi penyusunan kalimatnya serta dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan pada para pembaca
makalah ini juga dapat memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 1 Kurikulum 13

11

Anda mungkin juga menyukai