0
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?
2. Apa saja perencanaan yang harus dilakukan dalam penyusunan karya ilmiah?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah dari hasil penelitian yang dibuat secara sistematika
dengan metode yang sudah ditetapkan untuk memenuhi syarat tugas akhir mahasiswa S-1.
Mahasiswa dapat menulis skripsi harus memenuhi persyaratan akademik. Skripsi juga
memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya.
1. Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah
pendidikan.
2. Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan
yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar Menurut Bahdin N. Tanjung &
Ardial (dalam Barnawi & Arifin, 2015: 29) Melihat permasalahan, Kajian Pustaka,
dan metodelogi yang digunakan, serta hasil penelitian dalam skripsi sebagai berikut.
1. Identifikasi masalah untuk skripsi didasarkan atas informasi dari koran, majalah,
buku, jurnal, laporana penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Masalah yang
dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah yang bersifat penerapan ilmu.
2. Penulis skripsi hanya diminta menjelaskan keterkaitan atara peneitian yang dilakukan
dengan penelitian lain dengan topik yang sama.
3. Penulis skripsi hanya diminta upayanya dalam memperoleh data penelitian secara
akurat dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid.
4. Hasil penelitian cukup mendapat dukungan data yang diperoleh dari penelitian yang
dilkukan.
C. Tesis
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-
pernyataan dan teori dalam tesis didukung olch argumen-argumen yang lebih kuat, jika
5
dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang
bertanggung jawab dalam bidang studi tertentu.
Tesis berasal dari kata thesis, berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang
diajukan serta ditunujang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara
ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat magister. Dalman (2015:40) berpendapat bahwa
tesis disusun oleh kandidat magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan
salah satu syarat mencapai gelar magister.
Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan oleh mahasiswa di
bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing. Menurut APA Manual (2010) karya
ilmiah dapat berbentuk studi empiris, studi literatur, studi kasus, studi teoretis, atau studi
metodologis. Umumnya tesis berbentuk studi empiris dan studi kasus. Studi empiris adalah
suatu bentuk riset yang menggunakan data yang diperoleh dari observasi aktual atau
eksperimen. Bukti-bukti empirik yang diperoleh dari hasil observsi di analisis, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Studi kasus adalah analisis yang mendalam terhadap objek
tertentu, seperti individu, kelompok, komunitas, atau organisasi. Studi kasus harus dapat
mengilustrasikan masalah dan menunjukkan cara pemecahan masalah tersebut, dan
memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.
atau memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.
Tesis merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi jika memperoleh
gelar strata 2. Menurut Barnawi (2015:30), tesis adalah karya tulis ilimiah penelitian
yang dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan
oleh mahasiswa S2 di bawah pengawasan pembimbingnya. Tesis dibuat berdasarkan
hasil penelitian dan setelah syarat-syaratnya terpenuhi. Tesis merupakan karya tulis
ilmiah yang kajiannya lebih mendalam dan cakupannya lebih luas dibandingkan dengan
skripsi. Bandin N. Tanjung Ardial (2007: 4-6) melihat permasalahan, kajian pustaka, dan
metodologi yang digunakan, serta hasil penelitian dalam tesis sebagai berikut.
a. Masalah yang dikaji diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
b. Kajian pustaka tidak hanya menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang
dilakukan dengan penelitian lain, tetapi juga harus dapat menyebutkan secara
jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang
sejenis.
c. Data harus dikumpulkan dengan instrumen pengumpulan data yang valid dan
disertai bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa
6
instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid. Penyimpangan yang
mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan alasannya dan
sejauh mana penyimpangan tersebut dapat ditoleransi. Asumsi yang
dikemukakan harus diusahakan verifikasinya dan dikemukakan keterbatasan
keberlakuannya. Dalam penelitian kuantitatif, minimal meneliti dua variabel
independen. Dalarn penelitian kualitatif harus didasarkan studi multikasus.
d. Hasil penelitian, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian, juga
harus dibandingkan dengan penelitian lain yang sejenis. Pengajuan saran harus
dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan.
Tesis atau master tesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan masalah,
melaksanakan/menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menyajikan data, menganalisis,
sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisan tesis, penulis dituntut memiliki kemampuan dalam menggunakan
istilah teknis sampai tabel, dari abstrak sampai biografi. Artinya, kemampuan mandiri
sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya
sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Adapun beberapa karakteristik tesis diantaranya, (1) tesis biasanya hanya fokus pada
salah satu isu sentral yang ada dalam suatu disiplin ilmu pendidikan saja. Tesis ini dibuat
menyesuaikan dengan jenis program studi yang sedang diambil oleh seseorang yang
membuatnya, (2) tesis dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik pada suatu posisi
teoritis tertentu, (3) selalu memakai data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk
penelitian) sebagai data utama dan ditambahkan dengan beberapa data sekunder sebagai data
penunjang atau bisa juga data pembanding, (4) harus wajib ditulis dengan memakai tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika program studi yang diambil adalah program
bahasa asing, maka tesis tersebut juga harus ditulis memakai tata bahasa asing dengan baik
dan benar.
D. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang doktor (S-3) yang digunakan
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi berupaya
menciptakan penemuan-penemuan (teori) baru atau sumbangan baru bagi perkembangan
7
ilmu pengetahuan berupa paparan diskusi berdasarkan metodologi penelitian keilmuan taraf
tinggi dan mendalam dengan cara menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori-teori lain
yang telah ditemukan sebelumnya dan dilakukan secara mandiri. Disertasi ditulis berdasarkan
metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa harus
mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan
baru yang filosofis, teknik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan
ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi. Dilihat dari kompleksitasnya, penulisan disertasi
dianggap sebagai yang paling mendalam dan kompleks dari segi pemaparan berbagai aspek
penelitian, mengingat pada jenjang ini para calon doktor diharapkan dapat menunjukkan dan
membuktikan secara meyakinkan kapasitas kepakarannya nanti. Disertasi memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut.
1. Kajian berfokus mengenai salah satu disiplin ilmu pendidikan sesuai bidang ilmu
yang dipelajari pada jenjang tertinggi (S3).
2. Kajian berfokus pada penemuan baru yang dikaji secara mendalam.
3. Dilakukan secara mandiri dan kadar orisinalitas yang tinggi.
4. Menggunakan data primer sebagai data utama.
E. Artikel Ilmiah
Salah satu tulisan atau karya ilmiah yang sering kita temui dalam dunia akademik
adalah artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan
(review article) maupun artikel penelitian (research article) dari laporan hasil penelitian yang
ditulis kembali oleh para penulisnya untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi
(Abdullah & Wibowo dalam Yati Afiyanti dkk, 2015:24). Artikel ilmiah merupakan upaya
terus-menerus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga artikel ilmiah bukanlah
sebuah hasil final yang berisi kebenaran mutlak. Artikel ilmiah hanyalah salah satu upaya
dari sekian banyak upaya untuk mencari kebenaran sehingga setiap kritikan yang masuk
adalah wajar (Banawi dan Arifin, 2015:139). Disini dapat dipahami bahwa artikel ilmiah
bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian dan sumbangan pengetahuan penulis artikel
kepada pembaca untuk dipikirkan, dikaji kembali dan didiskusikan baik secara lisan maupun
tertulis. Disisi lain artikel ilmiah menjadi jalan untuk membuka wacana diskusi dan
kemungkinan penelitian baru, sekaligus untuk mengetahui apakah teori-teori atau pandangan-
8
pandangan yang terkait dengan masalah yang diteliti layak untuk tetap diikuti atau harus
ditinjau kembali.
Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian dan gagasan ilmiah (review) atau disebut
artikel konseptual. Mungin E. Wibowo menjelaskan artikel ilmiah hasil penelitian ditulis
berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan dan dilaporkan kembali dalam
bentuk yang lebih padat, lugas, jelas, sederhana, dan dimuat dalam jurnal agar dibaca oleh
kalangan yang lebih luas (Banawi dan Arifin, 2015:141). Sedangkan artikel konseptual ditulis
berdasarkan pemikiran atau perenungan yang mendalam terhadap objek atau fenomena
tertentu berlandaskan acuan kepada teori yang diperoleh melalui kajian pustaka (library
research) untuk tujuan yang serupa dengan tujuan penulisan artikel hasil penelitian.
Hasil penelitian ataupun gagasan atau pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila
telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu
sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas.
Begitupun artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan
jurnal yang dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk patokan yang harus
diikuti jika ingin naskah kita dimuat di dalamnya.
Seperti halnya karya ilmiah yang lain, sebuah artikel ilmiah baiknya ditulis secara
sitematis. Pola dasar artikel ilmiah secara umum merupakan bagian-bagian yang sudah baku,
yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan. Ketiga bagian tersebut dapat juga
disebut dengan isilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian pengenalan berisi
hal-hal yang bersifat informatif. Terdapat dua jenis bagian pengenalan, yaitu pengenalan
yang bersifat umum (ada pada semua jenis karya ilmiah) dan yang bersifat khusus (hanya
dimiliki jenis karya ilmiah tertentu). Batang tubuh adalah isi artikel ilmiah yang sebenarnya.
Secara umum batang tubuh terbagi menjadi tiga, yakni bagian pendahuluan, bagian isi, dan
bagian penutup. Bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan rumusan
masalah. Bagian isi berisi persoalan-persoalan inti atau materi inti yang ingin disajikan.
Bagian penutup biasanya berupa simpulan dan sara (untuk artikel peneliti) dan simpulan atau
penekanan. Bagian paling akhir dalam artikel ilmiah adalah bagian kepustakaan, bagian ini
berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai rujukan.
Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak lebih dari
15 halaman, sudah termasul gambar dan tabel. Dengan demikian, hanya hal-hal yang sangat
perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas tersebut. Kebanyakan
jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature Review). Hal-hal yang berkaitan
dengan survei pustaka dipadukan dalam pendahuluan (Introduction Background). Pemilihan
9
dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus,
metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis.
F. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Menurut Suwardjono, Dengan kertas kerja semua saldo akun
yang ada dan penyesuaiannya dapat digambarkan dalam satu halaman kertas sehingga
pengaruh dan hubungan antara akun dapat dianalisis untuk kepentingan manajerial. Kertas
kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau loka karya yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada perhelatan ilmiah tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertenu.
Bisa jadi kertas kerja dimentahkan karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya. Contoh:
G. Laporan
Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang sesuatu yang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk
dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin. Dalam hal ini
laporan dapat berupa laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan. Khusus untuk laporan
hasil penelitian harus disusun berdasarkan sistematika penulisan karya ilmiah yang
tunduk terhadap aturan dalam penulisan hasil penelitian ilmiah.
10
2. Pembatasan topik
3. Pemilihan judul
4. Menentukan tujuan penulisan
5. Menentukan bahan penulisan
6. Menentukan kerangka karangan
7. Langkah-langkah penulisan ilmiah
8. Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing)
9. Tahap Penyajian
Dengan langkah yang sistematis itu, hasil tulisan dari seorang penulis
diharapkan tidak memiliki cacat yang sekecil-kecilnya.
A. Pemilihan Topik
Pemilihan topik yang tepat, akan menunjukan tingkat cakupan dari sebuah
penelitian yang akan dibahas. Topik yang diangkat biasanya, akan mempengaruhi
minat pembaca apakah karangan ilmiah ini menarik atau tidak untuk dibaca.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.
a. Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan
menarik apabila:
1) Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama
2) Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
3) Mengandung konflik pendapat
4) Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang
disediakan.
b. Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
c. Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
d. Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu
pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi.
B. Pembatasan Topik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembahasan topik:
1. menampilkan informasi latar belakang,
2. menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,
3. memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis,
11
4. menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu,
5. menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan,
6. membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi),
7. memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
C. Pemilihan Judul
Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang
akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan ditulis. Secara umum,
kriteria judul yang baik adalah:
1) Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu
sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual
secara akademik dan secara praktis.
2) Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini
mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.
3) Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas
independent variabel dan dependent variabel-nya.
4) Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang
akan diteliti. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat
umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan
yang dikaji.
15
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara
untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan. Langkah awal dalam
penulisan ilmiah yaitu melakukan pengamatan atas objek yang diteliti dan
menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
2) Menyusun hipotesis. Menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari
objek penelitian.
3) Menyusun rancangan penelitian. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian
yang dilakukan.
4) Melaksanakan percobaab berdasarkan metode yang direncanakan. Kegiatan nyata
dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan.
5) Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Setelah melakukan percobaan
atas objek penelitian, maka selanjutnya melakukan pengamatan pada objek
penelitian.
6) Menganalisis dan menginterprrestasikan data. Menjelaskan segala kondisi yang
terjadi pada saat pengamatan atau penelitian.
7) Merumuskan kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua proses percobaan,
pengamatan, penganalisaan dan penginterprestasian terhadap objek penelitian.
8) Melaporkan hasil penelitian. Langkah inilah yang sesungguhnya merupakan
proses penulisan karangan ilmiah. Pada langkah ini kita telah menyusun sebuah
karya tulis ilmiah yang akan memberikan manfaat bagi pembaca.
16
penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai
EYD.
I. Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a. Segi kerapian dan kebersihan.
b. Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka, dll.
c. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar
penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai
dengan EYD.
17
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jenis karya ilmiah sangat beragam tergantung dengan maksud dan tujuan karya
ilmiah tersebut dibuat. Dalam dunia akademik karya ilmiah digunakan biasanya
untuk menggamparkan ide, gagasan, maupun hasil penelitian. Bentuk dan format
karya ilmiah juga menyesuaikan dengan jenis karya ilmiah.
2. Perencanaan pembuatan karya ilmiah harus dilakukan dengan matang, terutama
dalam pemilihan isu atau tema yang akan ditulis dan penyajian yang sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Secara teknis, penulis harus memiliki persiapan berupa
materi dan pengetahuan yang cukup tentang kebahasaan, dalam hal ini kemampuan
untuk mendeskripsikan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.
3.2. Saran
1. Setiap akademisi, seperti mahasiswa hendaknya memahami jenis-jenis karya ilmiah
dan dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran akademik
2. Setiap orang yang akan menulis karya ilmiah hendaknya membuat perencanaan
penulsain dnegan matang, agar dalam proses penulisan karya ilmiah dapat berjalan
lancar dan dapat menghasilkan tulisan yang bagus.
18
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
APA Manual. 2010. Publication manual of the american psychologicalassociation (6th ed.).
Washington, D.C.: American PsychologicalAssociation.
Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Tanjung, Bahdin Nur & Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,
dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana.
http://beareds.blogspot.com/2012/12/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html
http://yudha444.blogspot.com/2012/11/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html
http://dino-al-depoky.blogspot.com/2014/02/bahasa-indonesia-perencanaan-penulisan.html
19