Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“ Dapat menentukan topik karangan ilmiah yg baik ”

Dosen Pengampu:

Andri Astuti, S.Pd.i., M.Pd.i

Disusun Oleh:

Zahara Binda Erviza

Nim : 233360060

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANGHARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN AKADEMIK

2023/2024
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Kajian Teori ...................................................................................................... iii

PEMBAHASAN

A. pengertian karya ilmiah ........................................................................... 1


B. sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah .................................. 2
C. cara penulisan karya ilmiah yang baik .................................................... 6
D. jenis atau bentuk dari karya ilmiah .......................................................... 9

PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
KAJIAN TEORI

Metode yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini merupakan metode


tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari buku-buku yang relevan
dengan masalah yang di teliti karena penyusun tidak melakukan tinjaun secara
langsung terhadap objek pengamatan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.

Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara
terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai
manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya
bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa
kedudukan dan fungsi tertentu.

iii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.[1]

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran
ilmiah yang disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan
menggunakan ragam bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang
dapat berupa laporan kajian dan penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat berupa makalah, skripsi,
dan laporan penelitian.[2]

Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

1. Memberi penjelasan

2. Memberi komentar atau penilaianMemberi saran

3. Menyampaikan sanggahan

4. Membuktikan hipotesa

__________________________
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah,

[2] Ida Sundari Husen, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asing STBA LIA, 2012) h. 1

1
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum
yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu
menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan
karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang
subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah,
karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.[3]

Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang
mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian bahasa, struktur, dan
kodifikasi karangan. Dalam karangan ilmiah digunakan kosakata yang khusus berlaku
di bidang ilmu tertentu. Dalam karangan ilmiah populer bahasa yang terlalu teknis
tersebut terkadang dihindari. Sebagai gantinya digunakan kata atau istilah yang
umum.[4]

B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah.
Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu.
Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang
bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam
tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan

Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.

a. Halaman Judul

Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan
huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.

___________________________
[3] http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml,

[4] Lamuddin Finoza, KOMPOSISI BAHASA INDONESIA, (Jakarta: Diksi Intan Mulia,2010) h.235

2
b. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa
diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir
bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.

c. Kata Pengantar

Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan


sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau
substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan
menyelesaikankarya tulis tersebut.

d. Halaman Abstrak

Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia
dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah
sebagai berikut:

1) Paragraf pertama latar belakang masalah;

2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan
sumber data atau tempat data itu diperoleh;

3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;

4) Paragraf keempat hasil analisis data.

Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.

e. Daftar Isi

Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan
di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang.
Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi
memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya

3
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik

Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi
laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2. Bagian Isi

Secara umum, bagian isi terdiri dari:

a. Pendahuluan

Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan


penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]

1) Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari
hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.

2) Rumusan Masalah

Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas


dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian
atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.

3) Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya
untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni
sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang
bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.

4) Metodologi Penelitian

Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam


melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan
digunakan selam penelitian berlangsung.

________________________
[5] Heri Jauhari, PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) h. 24

4
Hal-hal tersebut mencakup:

a) Metode yang digunakan dalam penelitian;

b) Sumber data;

c) Cara mengambil data;

d) Cara menganalisis data;

e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;

b. Landasan teori

Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan
hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang
kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori
kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada
variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).

c. Hasil penelitian

Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.

d. Kesimpulan dan Saran

Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang


dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa
saran.

3. Bagian Penutup

Pada umumnya terdiri dari:

a. Daftar Kepustakaan

Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku
sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.

b. Lampiran

Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel,
dan lain-lain.

5
c. Indeks

Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut
abjad.[6]

C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat
tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat
berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat –
syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku
(EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus
bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat.
Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif – induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan


pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis
yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang
umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan
semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat
ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.

Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari
fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang
bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan
oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka
dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

____________________
[6] http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html,

6
3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing –
masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada
dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini
diperlukan karena :

a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.

b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.

c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.[7]

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.

1. Kutipan

Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang
lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan
menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda
bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan
hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan
langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam
alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan
kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.

Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam
kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.

_______________________
[7] Ibid

7
b. Kutipan Tak Langsung

Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri
berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi
tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan
spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama
penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki

Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang


ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan
pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan.
Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan
sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki adalah:

a. Menyusun pembuktian;

b. Menyatakan utang budi;

c. Menyampaikan keterangan tambahan;

d. Merujuk bagian teks lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai
berikut:

a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;

b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut
baru pada setiap bab;

c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu
diperhatikan teknik penempatannya (spasi).

Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-


singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut
sebagai berikut:

a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan
dengan lengkap sebelum kutipan tersebut.

8
Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila
halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.

b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang
telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber
lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.

c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.

3. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam


penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama
pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.[8]

D. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah

Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya beberapa
karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan hasil
penelitian. Pada prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan
ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta
panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.

1. Karya Tulis

Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah
menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat
komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya
kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.

2. Makalah

Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar
atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas
ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka.

_______________________
[8] Ibid

9
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian
lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup
di dalamnya. Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis,
dan disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan
penulisan, masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata
kunci dari abstrak itu.

Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan


makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang
ditayangkan.

3. Skripsi

Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis


berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada
pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu
aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot
yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang
dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.

Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-
objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian
tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan
mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi
minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam
suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu
sidang ujian skripsi.

4. Tesis

Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua.
Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang
diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis.

Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan


tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah
master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian
secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah
halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.

10
5. Disertasi

Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata
tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang
ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan
strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang
sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi
dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau
di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D
(=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.

Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil


yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi,
desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan
penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi
tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi
berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250
halaman.

6. Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian
dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian,
objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk
melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.[9]

______________________
[9] Ibid

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat
akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian,
tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara
– cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

1. Objektif

2. Pola berfikir deduktif – induktif

3. Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

1. Karya tulis

2. Makalah

3. Skripsi

4. Thesis

5. Disertasi

6. Laporan hasil penelitian

B. Saran

Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan,
maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca
merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara
lengkap.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi B
ahasa Asing (STBA LIA)

Finoza,Lamuddin. 2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi


Intan Mulia

https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah,

http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml,

http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html,

Anda mungkin juga menyukai