Anda di halaman 1dari 5

Nama : Satria Adzi

NIM : 11221120000029

1-C Ilmu Politik

Memahami Karya Tulis Ilmiah

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya Ilmiah terdiri dari dua kata yaitu karya dan ilmiah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkerjaan, hasil perbuatan, ciptaan (hasil karangan).
Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan, memenuhi kaidah ilmu
pengatahuan, atau dapat diartikan sebagai hal yang berlandaskan ilmu pengetahuan. Karya
tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan
menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari
suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik
penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat
pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang
digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan
predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan
informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus
memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya (Wasmana,
2011:5).

B. Struktur Karya Tulis Ilmiah

Dalam pembuatan karya ilmiah yang memenuhi kaidah penulisan terdapat sistematika
atau struktur yang menjadi poin penting. Tidak hanya menyusun sebuah berita yang memiliki
sistematika, namun karya tulis ilmiah pun memiliki sistematika atau urutan. Menurut
Finoza( 2010), karya ilmiah menaati kaidah atau aturan penulisan secara ketat dan sistematis.
1
Kemudian, tulisan saintifik ini memiliki tata bentuk yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

1
Titin Nurhayatin dkk, “Analisis Kefektifan Penggunaan Kalimat Dalam Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa”, Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar (Maret 2018):103-106
1. Halaman-halaman awal (preliminaries) yang mencakup judul, kata pengantar, aneka
daftar seperti daftar isi, dan daftar table atau lampiran.
2. Isi utama (main body) yang mencakup pendahuluan, isi dan penutup, serta

3. Halaman-halaman akhir (reference-matter) yang mencakup daftar pustaka,


lampiran, dan biodata penulis.2

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Arifin (dalam Erwin et al. 2019:7) menyatakan bahwa karya ilmiah terdiri dari dua
jenis, yaitu karya ilmiah penilitian dan karya ilmiah pendidikan.

1. Karya Ilmiah Pendidikan

Jenis karya ilmiah ini umumnya digunakan untuk kepentingan tugas dalam suatu
pelajaran atau mata kuliah. Selain itu, karya ilmiah ini juga menjadi persyarataan dalam
mencapai suatu gelar pendidikan. Adapun jenis karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya tulis)


Meupakan sebuah karya ilmiah berupa ringkasan atau resume. Isi dari ringkasan
tersebut berupa ringkasan atau topic dalam mata kuliah tertentu Nugrheni (2017). Tujuan dari
peyusunun paper ialah melatih mahasiswa agar mampu mencari inti dari mata kuliah yang
disampaikan oleh dosen atau pengajar. Umumnya, sistematika terdiri: Bab I pendahaluan,
Bab II pemaparan data, Bab III pembahasan materi, Bab IV penutup atau kesimpulan dan
saran.

b. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah berisi paparan masalah penelitian yang didukung
dengan pendapat penulis yang didasarkan pada pendapat orang laun. Pendapat yang
dipaparkan harus dikuatkan oleh data-data dan fakta secara empiris, objektik baik
berdasarkan penilitin langsung ataupun penilitian tidak langsung dengan mengikuti alur
pemikiran ilmiah yang logis dan empiris.

c. Tesis
Tesis hampir sama dengan skripsi, namun tesis merupakan tugas akhir semester bagi
yang ingin mendapatkan gelar S-2 dan bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tujuaan dari penulisan tesis ialah digunakan untuk mensitesis ilmu yang didapat
pada kuliah S-2 dan ditekankan kepada hasil temaun penelitian lebih mendalam.

2
Fina Hiasa dan Amril Canrhas, “Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru”,
Jurnal Anugerah (November 2019):36-37
d. Disertasi
Merupakan sakah satu jenis karya tulis ilmiah yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan fakta dan data akurat dengan analisis terperinci. Disertasi hampir sama dengan
skrispsi dan disertasi, namun disertasi digunakan untuk mendapatkan gelar S-3 atau doktor.

2. Karya Ilmiah Penelitian

Menurut Nugraheni (2017), karya ilmiah penlitian terdiri dari makalah seminar,
laporan hasil penilitan dan jurnal penelitan. Berikut ini penjelasanyaa :

a. Makalah Seminar
Makalah seminar terdiri dari naskah seminar dan naskah bersambung. (Nugraheni
2017). Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian topic permasalahan yang
disampaikan dalam forum seminar dan berdasarkan hasil penelitian atau pemikaran si penulis
dalam membahas atau memecahkan masalah. Sedangakan naskah bersambung sebatas masih
berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah atau disebut karya tulis ilmiah. Perbedanya hanya
penyajianya dilakukan secara bersambung atau dalam pengumpulan data penelitian dalam
waktu yang berbeda.3

b. Laporan Hasil Penelitian


Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisanya dilakukan
secara relatif singkat. Laporan penelitian menjadi yang dapat dipercaya untuk menceritakan
rincian tentang penelitian yang dilakukan untuk dan paling sering diartikan sebagai kesaksian
sejati dari semua pekerjaan yang dapat dilakukan tujuannya untuk mengumpulkan sifat
penelitian.

c. Jurnal Penelitian
Jurnal Penelitian ini berisi kumpulan artikel karya ilmiah yang berasal dari hasil
penelitian dan resensi buku. Jurnal ini diterbitkan secara berkala dan teratur dan
mendapatkan nomor seri berupa ISSN (International Standard Serial Number) dari
perpustakan nasional.

Sedangakan menurut Pardede (2010) berdasrkan segi, bentuk dan fungsinya, karya ilmiah di
bagi kedalam sepuluh jenis , yaitu:

1. Laporan, merupakan karya tulis yang berisi rangkuman kegiatan yang sedang atau
dikerjakan, diteliti atau diamati. Laporan ini berisi berupa saran atau rekomendasi pada
keggiatan selanjutanya dan juga penelitian selajutnya. Contohnya: Laporan KKN, Laporan
3
Dr. I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A., “Peran dan Upaya Pengembangan Literasi Informasi Perpustakaan”, Jurnal
Ilmiah Perpustakaan dan Informasi (Desember 2018):2-4
Pegabdian masyrakat dan Laporan Magang.

2. Makalah, merupakan suatu tulisan hasil karya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
dalam mata kuliah tertentu. Contohnya: Pembahasan topik mata kuliah dan review buku.

3. Kertas Kerja, merupakan karya tulis yang berisi saran dan pendapat terkait pembahasan
suatu maslah untuk dibacakan dalam rapat kerja atau seminar.

4. Skripsi, ialah tugas akhir mahasiswa S-1 sebagai suatu syrat memperoleh gelar sarjana.
Skripsi ditulis berdasarkan penelitian lapagan atau studi pustaka.

5. Tesis, merupakan tugas akhir mahasiswa S-2. Tesis ditulis dengan pembahasan yang lebih
mendalam dibandingkan skripsi. Sedangkan tesis bertujuan untuk mensintesiskan ilmu yang
diperoleh temuan dalam penelitian guna memperluas ilmu yang ditekuni.

6. Disertasi, karya ilmiah untuk mecapai gelar S-3 atau doktor. Berbeda dengan skripsi dan
tesis sumbernya data yang dicantumkan berasal tiga sumber sekaligus, yakni penelitian
lapangan, penelitian laboratium serta kajian pustaka.

7. Resensi, karya tulis yang berisi hasil penimbangan, gulasan, atau penelian sebuah buku.
Resensi dsiampaikan melaluai surat kabar atau majalah.

8. Kritik, karya tulis yang berisi penilian baik dan buruk suatu karya secara objektif.

9. Esai, tulisan yang relative pendek dan tidak terperinci seperti karya ilmiah setingkat
skripsi, tesis, atau disertasi. Masalah yang dibahas dan disajikan berdasarkan sudut pandang
atau opini penulis.

10. Artikel Ilmiah, karya tulis yang disusun mengikuti kaidah penulisan ilmiah dan pedoman
yang telah disepakati untuk dimuat dalam sebuah jurnal.

D. TUJUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Manfaat Penulisan Karya Ilmiah Ada beberapa manfaat dari kegiatan penulisan
karya ilmiah bagi seseorang. Manfaat itu di antaranya:

(1) Sarana Pengembangan Pemikiran Tahap-tahap perkembangan kognitif seseorang


membutuhkan dukungan. Dukungan itu ialah pembiasaan diri untuk menyadari dan
membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan segala sesuatu tentang dunia nyata
tentang peristiwa-peristiwa, tentang berbagai kondisi atau keadaan. Dengan demikian,
diperlukan pula penciptaan simbol-simbol dan menyadari keberadaannya di samping objek
peristiwa itu sendiri. Langkah itu memungkinkan seseorang untuk melakukan eksplorasi
atas pengalaman- pengalaman nyata yang tidak mungkin ditampung karena keterbatasan
seseorang. (Dwi Budianto)

(2) Sarana untuk menyimpan, mengorganisasi, dan mensintesiskan gagasan.


Kemampuan pikir untuk mengingat atau menyimpan seluruh pengalaman sangat terbatas. Di
samping itu, pikiran kita juga sangat terbatas kemampuannya untuk mengorganisasikan
seluruh pengalaman itu. Apalagi, jika kita ingin mensintesiskannya. Dengan menulis, kita
akan lebih mapu berfokus pada pemikiran- pemikiran kita, sekaligus juga menemukan saling
hubungan antarmateri (informasi dan gagasan) yang kita tulis. Hal itu akan
memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru yang berharga untuk dijawab dan membantu kita
untuk menemukan cara baru dalam penyelesaian masalah.

(3) Sarana untuk membantu menemukan kesenjangan dalam logika atau pemahaman;
Melalui kegiatan menulis, kita dapat menemukan adanya kesulitan dan atau kekurangan
pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep. Dengan ditemukannya kesulitan
atau kekurangan itu, kita dimungkinkan untuk menyadari dan kemudian menemukan alur
pemahaman kita terhadap suatu masalah, konsep, atau teori. Setidaknya, kita bisa menyadari
adanya berbagai isu yang patut dipikirkan dan mengkajinya melalui pembacaan ulang
berbagai teori baru.

(4) Sarana untuk membantu mengungkap sikap kita terhadap suatu masalah. Melalui
kegiatan menulis, kita akan memperoleh kejelasan letak atau kedudukan kita di tengah-tengah
permasalahan yang dikaji. Melalui kegiatan ini kita dimungkinkan untuk melihat secara
objektif kelemahan dan kekuatan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda.

(5) Sarana untuk berkomunikasi. Melalui kegiatan menulis kita dapat menata
berbagai informasi yang adakalanya bertentangan dan berserakan. Melalui kegiatan ini kita
bisa menyusun konsep, kategori, dan mengorganisasikan berbagai konsepsi yang simpang-
siur menjadi pola-pola yang mudah dipahami. Kata-kata sebagai simbol dari pikiran atau
emosi dapat kita gunakan untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan memotivasi tindakan.
Dengan tulisan, akhirnya kita dapat menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan kita
kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai