PEMBAHASAN
1
Dr. H. Zulkifli Musaba, M.Pd., Bahasa Indonesia untuk mahasiswa (Banjarmasin: Aswaja Pressindo, 2011)
hal. 93
2
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M.Pd., Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi (Malang: UIN-MALIKI
PRESS, 2011) hal. 45
3
Drs. Toto Djuroto, M.Si., Menulis Artiel dan Karya Ilmiah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal. 12
4
Drs. Toto Djuroto, M.Si., Menulis Artiel dan Karya Ilmiah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal. 17-18
5
Ir. Bambang Dwiloka, M.S., Dra. Rati Riana, Teknik menulis karya ilmiah (Jakarta: Rineka Cipta,2005) hal. 2-
3
Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak
jelas, dan tidak pasti, menjadi sebaliknya.
2. Ramalan (Prediction)
Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi pada masa mendatang.
3. Kontrol (Control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan atau mengoreksi
benar-tidaknya suatu pernyataan.
Berdasarkan penjelasan itu, kita dapat tahu bahwa fungsi karya ilmiah
sangatlah penting sehingga kualitasnya perlu diusahakan.
6
Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M.Pd., Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi (Malang: UIN-MALIKI
PRESS, 2011) hal. 46-47
D. JENIS KARYA ILMIAH
Pada prinsipnya semua karya tulis ilmiah itu sama yaitu hasil dari suatu
kegiatan ilmiah. Yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang
pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.7 Beberapa jenis karya ilmiah sebagai berikut:8
1. Karya Ilmiah pendidikan
a. Karya ilmiah pendidikan
1. Paper (karya tulis)
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya
ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau
ringkasan dari suatu ceramah, yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.
2. Pra skripsi
Pra skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan
sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya tulis ini
disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademi atau setingkat diploma 3
(D-3). Materi tulisannya sudah menggunakan kaidah ilmiah, yaitu
berdasarkan hasil penelitian atau survey.
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang
pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metode
penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian
yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian). Bab III Deksripsi Data
(memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Bab IV analisis
(pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup
(kesimpulan penelitian dan saran). Karena masih berupa pra skripsi, jumlah
halaman umunya ditentukan paling sedikit atau minimal 15 halaman.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang diperuntukan
sebagai persyaratan mahasiswa mendapatkan gerlar sarjana (S-1). Istilah
skripsi berasal dari kalimat deskripsi (description), yang berarti memberikan
gambaran tentang suatu masalh yang dibahas dengan memaparkan data serta
pustaka, untuk menghasilkan kesimpulan. Pembahasan dalm skripsi harus
dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris. Logis
7
Drs. Toto Djuroto, M.Si., Menulis Artiel dan Karya Ilmiah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal. 23
8
Ibid. hal. 24-37
(masuk akal), sedangkan empiris (mendalam). Logis dan empiris artinya,
pembahasannya harus masuk akal dan mendalam, dengan pembuktian berupa
data yang diperoleh dari penelitian lapangan.
Skripsi ditulis oleh mahasiswa bertolak belakang dari gejala
kehidupan yang memunculkan permasalahan untuk dipelajari dan dipecahkan
oleh mahasiswa yang bersangkutan. Permasalahan dalam skripsi adalah di
dalam lingkup atau konteks bidang studi mahasiswa yang bersangkutan pada
suatu jurusan/program studi/fakultas.9
Skripsi harus ditulis berdasarkan kajian ilmiah melalui suatu
penelitian ilmiah. Format tulisannya, tidak beda dengan pra skripsi yaitu bab
per bab. Hanya saja pembahasan atau analisis skripsi harus lebih tajam dan
mendalam. Dibanding pra skripsi jumlah halamannya paling sedikit atau
minimal 30 halaman.
4. Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah pendidikan yang diperuntukannya
sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa pascasarjana untuk
mendapatkan gelas magister (S-2). Sebenarnya , secara teoritis pembuatan
skripsi sama dengan thesis, yaitu bersumber pada data dan pustaka. Data
diperoleh dari lapangan berupa hasil penelitian, sedangkan pustaka didapat
dari literatur di perpustakaan.
Istilah thesis berasal dari kalimat sinthesa (sinthation). Kalau skripsi
bertujuan mendeskripsikan ilmu, maka thesis bertujuan mensinthesakan ilmu
yang diperoleh dari perguruan tinggi , guna memperluas khazanah ilmu yang
didapatkan dari bangku kuliah. Perluasan khazanah itu terutama berupa
temuan-temuan baru hasil dari suatu penelitian. Itu sebabnya penulisan
skripsi dan thesis harus berdasarkan hasil penelitian ilmiah.
Karena tujuan memperluas khazanah ilmu, penulisan thesisi
diharapkan lebih tebal dari skripsi, yaitu paling sedikit atau minimal 60
halaman.
5. Disertasi
Disertasi (Dissertation) adalah suatu karya tulis ilmiah yang
mempunyai sumber utama berupa penyelidikan laboratorium, atau penelitian
lapangan. Jadi disertasi harus menghasilkan satu temuan baru, baik dari ilmu
9
Drs. Wasty Soemanto, M.Pd., Pedoman teknik penulisan skripsi (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hal. 7
sosial ataupun ilmu eksakta. Di kalangan perguruan tinggi, karya tulis ilmiah
disertasi merupakan tugas akhir yang dibebankan kepada seorang mahasiswa
dari perguruan tingginya, untuk meraih gelar doktor. Itu sebabnya ada istilah
seorang yang bergelar doktor, harus menemukan sesuatu yang dapat
menunujang perkembangan ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan penulisan skripsi atau thesis yang hanya bersumber
dari data dan pustaka saja. Disertasi harus lebih lengkap lagi denga tiga
sumber sekaligus yaitu data lapangan, penelitia laboratorium serta kajian
pustaka.