Jenis karangan ilmiah, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan
penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak
dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanya terletak
pada kekompleksannya.
2.Kelogisan.
Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.Kelugasan.
Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.Keobjektifan
Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.Keseksamaan
Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun
kecilnya.
6.Kesistematisan
Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan
kesinambungan.
7.Ketuntasan.
Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
C.SYARAT KARANGAN ILMIAH
Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan
ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian.
2. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta.
3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya.
4. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
tertentu.
5. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (hindarkan dari penggunaan
bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
Riset orijinal atau asli adalah KTI yang membangun pengetahuan baru dan menjadi
informasi baru bagi setiap orang dengan telah mengadakan riset praktis terlebih
dahulu, yang kemudian diikuti dengan pengumpulan data empiris di lapangan. Ada
dua macam riset asli menurut pendekatannya, yaitu yang berpendekatan kuantitatif
dan kualitatif.
Kertas kerja
Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah
dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan. Data itu bersifat empiris dan
objektif. Jumlah halaman untuk kertas kerja minimal 40 halaman.
Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain (karya ilmiah S 1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
sarjana. Langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan).
Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman
Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi (karya ilmiah S 2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
magister. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman
Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang
dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S 3).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi
minimal 250 halaman.
E. RAGAM ILMIAH
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan
menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat
keilmuannya. Dalam penggunaanya, ragam ilmiah harus memenuhi syarat
diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat
dan sistematis.
Adapun ciri-ciri yang terlihat pada ragam ilmiah, antara lain, seperti
berikut ini:
Pertama, baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga,
pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
Kedua, logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh: “Masalah pengembangan website harus kita tingkatkan.”
Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan
website mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita
tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan website harus kita
tingkatkan.”
Ketiga, kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara
pasti.
Perhatikan contoh ini : “Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu “kebanyakan”
lulusan Universitas Gunadarma.”
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan
ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi
menjadi “Pemegang jabatan tinggi di perusahaan itu lima diantaranya adalah lulusan
Universitas Gunadarma.”
Keempat, tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan
oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Komputer
laboratorium yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”
Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin komputer,
atau mungkin juga laboratorium.
Kelima, denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau
dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat
ilmu yang objektif.
Keenam, runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan
tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah
seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
Temuan pada disertasi dituntut lebih asli dibanding temuan pada tesis dan
skripsi. Demikian pula, temuan pada tesis diharapkan lebih asli dibanding
temuan pada skripsi.
Disertasi itu biasanya wajib mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dan dengan analisis
yang terinci.
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/batasan-ciri-dan-jenis-karangan-ilmiah