Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KAIDAH PENULISAN DALAM KARYA ILMIAH

DISUSUN OLEH :
1. M. Alfasha (20736015)
2. Baskara Rangga Gunarso (20736027)

MATA KULIAH :
BAHASA INDONESIA

PENGMBANGAN PRODUK AGROINDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘Kaidah Penulisan Dalam Karya Ilmiah’ yang bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB I PENDADULUAN
LATAR BELAKANG…………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….2
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN……...……………………………………………………6
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………………..7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Konsep tentang Karya Ilmiah


Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparakan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu
hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan.Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang
menyusundan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat daridari
panjang pendeknya ata kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atasmakalah (paper) dan
laporan penelitian.Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat,
gagasan,tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
Jadi, karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang memaparkan ide ataugagasan, pendapat,
tanggapan, fakta, dan hasil penelitian yang berhubungan dengansegala kegiatan keilmuan dan
menggunakan ragam bahasa keilmuan
Karya tulis ilmiah ditulis dengan standar penulisan tertentu.Standar penulisan digunakan agar
penulisan karya ilmiah mencerminkan semangat ilmiah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Kaidah Penulisan Karya Ilmiah


Terdapat dua kaidah : kaidah umum dan kaidah khusus.
1. Kaidah Umum
Kaidah umum disepakati secara luas, berlaku universal di lembaga mana pun.Kaidah
umum digunakan supaya karya tulis ilmiah satu lembaga dengan lembaga lain sama dan
bisa saling memahami.Kaidah umum: EYD, kata baku, dan tata istilah.
2. Kaidah Khusus
Kaidah khusus atau selingkung digunakan di lingkungan/komunitas tertentu.Kaidah
selingkung digunakan untuk mengakomodasi kepentingan yang bersifat
lokal/kelembagaan, misalnya berkaitan dengan karakteristik keilmuan.

Dalam penyusunan KTI harus memperhatikan kaidah sebagai berikut: 


1. Asli, yaitu karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran penulis sendiri bukan plagiasi,
jiplakan atau disusun dengan tidak jujur. 
2. Manfaat, yaitu karya tulis ilmiah memiliki urgensi karena diperlukan, dan mempunyai
nilai manfaat pada masing-masing bidang sesuai jenis jabatan fungsionalnya. 
3. Substansi, yaitu materi karya tulis ilmiah yang disajikan harus merupakan bagian dari
tugas utama masing-masing pejabat fungsional RIHP. (Rumpun Ilmu Hayat Lingkup
Pertanian )
4. llmiah, yaitu karya tulis ilmiah didasari oleh kaidah keilmuan yang memiliki struktur
logika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran. 
5. Konsisten, yaitu karya tulis ilmiah relevan dengan lingkup tugas utama masingmasing
pejabat fungsional RIHP.   ( Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian )
6. Objektif, yaitu penulis tidak boleh:
 mengganti fakta dengan dugaan;
 menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan makna ganda (ambiguitas);
 berbohong dengan mengacu data statistik;
 memasukkan dugaan pribadi dalam karya tulisnya.

2
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
 Penulisan Judul
Judul karya tulis ilmiah ditulis dengan huruf kapital , tegak, dan tebal. Jika terdapat
istilah asing/daerah, judul buku, nama koran, atau nama latin maka ditulis cetak miring.
Judul bab juga ditulis dengan huruf kapital, tegak, dan tebal.Subjudul ditulis dengan
huruf kapital di awal kata (kecuali untuk konjungsi). Jika di bawah subjudul terdapat
ordinat judul, ditulis hanya dengan huruf kapital di awal kalimat saja.
 .Nama dan Alamat Penulis
Nama penulis diketik lengkap di bawah judul beserta ama dan alamat instansi. Bila nama
dan alamat instansi lebih dari satu diberi tanda asteriks*) dan diikuti alamat penulis
sekarang. Jika penulis lebih dari 1 (satu) orang kata penghubung digunakan kata ”dan”.
 Abstrak
Bagian abstrak menggungkapkan hasil penelitian atau kajian secara singkat dan
pernyataan apa yang telah disimpulkan sehingga pembaca akan dapat memahami inti sari
dari tulisan hanya dengan membaca bagian ini.Abstrak merupakan ulasan
singkat/pernyataan apa yang telah dilakukan, dihasilkan, dan disimpulkan, yang harus
ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris, selain bahasa Indonesia ditulis huruf
miring. Abstrak disusun dalam 1 (satu) paragraf, panjangnya tidak lebih dari 1 (satu)
halaman, dan maksimal 150 kata, dengan huruf arial ukuran 12 serta diketik dengan 1
(satu) spasi. Kata ”Abstrak” ditulis dalam huruf kapital dan diletakkan ditengah. Abstrak
dilengkapi dengan kata kunci yang terdiri atas 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) kata,
ditulis miring. Dalam menyusun abstrak, tempatkan diri Anda sebagai pembaca. Mereka
ingin mengetahui dengan cepat garis besar pekerjaan Anda. Jika sesudah membaca
bagian ini pembaca ingin mengetahui perincian lain, mereka akan membaca karya Anda
selengkapnya. Penyajian abstrak selalu informatif dan faktual. Untuk meningkatkan
informasi yang diberikan, tonjolkan temuan dan keterangan lain yang baru bagi ilmu
pengetahuan dan suguhkan angka-angka. Abstrak hanya memuat teks, tidak ada
pengacuan pada pustaka, gambar, dan tabel.
 Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada
banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang masalah
yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam KTI tersebut.
Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting. Sehingga,
dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut terarah.Selain itu terdapat tujuan dari
permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi terkait permasalahan yang
diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI
tersebut. Terdapat batasan yang harus dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti
utama dalam penelitian yang dilakukan. Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis
ilmiah memaparkan terkait penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan
memilih topik, uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang
lingkup, dan solusi yang diberikan.

3
 Isi / Landasan Teori
Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka. Di
sini Anda bisa menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan untuk menunjang
penelitian Anda. Landasan teori juga harus ditulis secara terstruktur sesuai dengan
tahapan pembahasan penelitian. Selanjutnya akan diteruskan pada bab pembahasan.
 Pembahasan / Penyajian Hasil Penelitian
Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang
dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti
pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung
penelitian yang dilakukan.
Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang studi
yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan
teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang
unik dan menarik.
Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-
pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan
rumus khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas.
Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang.
 Penutup
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah
yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap
permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan
pun harus dipaparkan.
Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga perlu
memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah
tersebut.
Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang
mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda. Pada bagian terdapat
kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi tentang kesimpulan penelitian.
Biasanya jawaban dari rumusan masalah.
 Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin menulis
karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi Anda harus membuat
daftar pustaka atau mudahnya itu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian.
Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau bahkan
tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.

4
 Simpulan
Simpulan merupakan hasil generalisasi atau keterkaitan dengan masalah, yang memuat
ringkasan hasil dan jawaban atas tujuan, serta konsisten dengan masalah dan tujuan. Pada
bagian simpulan diungkapkan makna yang merupakan deskripsi jawaban dari rumusan
masalah. Simpulan tidak hanya mengemukakan fakta, tetapi juga harus menjawab
hipotesis yang disebutkan pada bab pendahuluan serta menjelaskan pencapaian tujuan
penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ditulis secara ringkas dan padat.
 Saran
Saran merupakan rekomendasi dari hasil penelitian atau kajian dan harus berdasarkan
simpulan, sehingga bukan merupakan pikiran atau pendapat penulis. Saran merupakan
tindak lanjut dari penyelesaian suatu permasalahan yang disajikan berdasarkan hasil
penelitian atau kajian.Uraian saran dapat mengemukakan kelemahan atau kekekurangan
pelaksanaan penelitian/pengkajian/survei/evaluasi/telaahan, serta hal-hal yang perlu
disempurnakan pada tahap berikutnya.
 Ucapan terima kasih (bila diperlukan)
Ucapan terima kasih ditujukan kepada para pihak yang telah membantu pelaksanaan
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi/telaahan.
 Daftar Pustaka
Daftar pustaka berupa daftar dari semua artikel jurnal dan pustaka lain yang diacu secara
langsung di dalam karya tulis ilmiah.Teknik penulisan dan pengacuan dijelaskan secara
terperinci pada daftar pustaka.
Pencantuman pustaka selain merupakan suatu bentuk penghargaan dan pengakuan atas
karya atau pendapat orang lain juga sebagai sopan santun professional. Pencantuman
pendapat orang lain tanpa merujuk ke sumbernya akan mengesankan plagiarisme.
Komunikasi pribadi tidak termasuk dalam pustaka yang mudah diperoleh. Bila
diperlukan, nyatakan hal ini dalam teks atau catatan kaki.

5
Kesimpulan
Karya Ilmiah yang baik dan benar harus mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah sesuai dan
penyusunan karya tulis ilmiah dibuat sistematis adalah untuk membuat isi pembahasan mudah
dipahami. Langsung dipahami pula oleh pembaca sehingga bisa dengan mudah dimanfaatkan
atau diimplementasikan adapaun penyusunan karya tulis ilmiah memang harus mengikuti
panduan sistematika penulisan karya ilmiah yang berlaku. Alasan hal ini perlu dilakukan adalah:
1. Menjadi Ciri Khas
Tujuan pertama dan yang paling sederhana mengapa ada sistematika khusus dalam penyusunan
karya ilmiah adalah sebagai ciri khas atau pembeda. Adanya sistematika ini secara praktis akan
langsung membedakan karya tulis ilmiah dengan non-ilmiah.
2. Pembahasan Lebih Sistematis
Membahas hal-hal yang sifatnya ilmiah bisa dikatakan sebagai pembahasan yang berat. Sehingga
tujuan dari adanya aturan terkait sistematika penulisan karya ilmiah adalah untuk membuatnya
urut atau runtut. Pembaca bisa mengetahui dulu alasan kenapa penelitian dilakukan, landasan
teorinya apa saja, dan proses penelitian sampai hasilnya bagaimana.
3. Penyampaian Secara Tersurat
Tujuan berikutnya adalah untuk menyampaikan pembahasan hasil penelitian secara tersurat.
Sehingga pembaca bisa langsung mengetahui apa hasil penelitian yang dilakukan penulis secara
langsung.
4. Mudah untuk Dipahami
Sebagaimana yang sudah disebutkan sekilas sebelumnya, bahwa penyusunan karya tulis ilmiah
dibuat sistematis adalah untuk membuat isi pembahasan mudah dipahami. Langsung dipahami
pula oleh pembaca sehingga bisa dengan mudah dimanfaatkan atau diimplementasikan.
5. Logis dan Bisa Dibuktikan
Apa yang dibahas di dalam karya tulis ilmiah adalah sesuai dengan hasil penelitian. Keberadaan
aturan penulisan karya ilmiah bertujuan untuk membuatnya tetap demikian, yakni logis dan juga
bisa dibuktikan. Bebas dari unsur mengarang indah dan asal menulis saja.
6. Dorongan untuk Serius Menyusunnya
Aturan di dalam sistematika penulisan karya ilmiah juga memiliki tujuan menarik, yakni
mendorong penulis untuk serius dalam menyusunnya. Sebab penulis perlu terlebih dahulu
mencari tema, mencari referensi, melakukan penelitian, dan baru kemudian menyusun naskah
karya ilmiah sebagai laporan penelitian.

6
Daftar Pustaka
https://www.duniadosen.com/sistematika-penulisan-karya-ilmiah/#:~:text=Sebagaimana
%20yang%20sudah%20disebutkan%20sekilas,dengan%20mudah%20dimanfaatkan
%20atau%20diimplementasikan.
https://penerbitdeepublish.com/aturan-penulisan-karya-ilmiah/
http://bpptiris.blogspot.com/2013/07/kaidah-tata-cara-sistematika-penulisan.html

7
Aturan Penulisan Karya Ilmiah
1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas
Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan
ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah
diketik dengan aturan: Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi 1
2. Ukuran Margins
Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran
margins ini adalah sebagai berikut:
Top (atas) = 3 cm
Bottom (bawah) = 4 cm
Left (Kiri) = 3 cm
Right (Kanan) = 4 cm
3. Bab dan Subbab
Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan
penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah,
bab dan subbab ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).
Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan
menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan
menggunakan sistem numeral (1….a….).
Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah
berbeda. Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini:
Tulisan di-Bold
Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya menulis judul-judul pada
umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari,
tetap ditulis huruf kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki
aturan-aturan penulisan sebagai berikut:
 Anak subbab ditulis dengan style font italic,
 Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata ditulis
kapital (besar), kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas.

4. Jarak Antar Bab


Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias
memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan
karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru,
melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru.
5. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan
penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok
sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.

6. Penulisan Struktur Lain


Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang
letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel
dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini
beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah.
 Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii,
dst);
 Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas; (Baca juga: Teori Semiotika Roland
Barthers)
 Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul
tabel dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk
penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst).
 Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan
menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan
karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk
judul dan nomor gambar ini diletakkan di bawah gambar.
 Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang
terdapat warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu
menggunakan warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy.

Anda mungkin juga menyukai