Anda di halaman 1dari 26

UAS KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah

Dosen Pengampu Dr. Ali Mustadi, M.Pd

Disusun oleh :

Pipit Hidayati (19108244033)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
1. Berdasarkan kajian kritis dan analisis empiris, jelaskan apa yang dimaksud dengan Karya
Tulis Ilmiah? dan dari sisi aspek akademis, kenapa karya ilmiah artkel jurnal/prosiding
harus dipublikasikan?

Jawab:

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data
yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah
timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari
penelitian tersebut.Keilmiahan terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang
digunakan dan harus dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan empiris.
Komponen dari karya tulis ilmiah seperti, pengetahuan ilmiah, sikap ilmiah, dan
berpikir ilmiah.

B. Alasan Publikasi
a. Mensosialisasikan hasil temuan dari kajian atau penelitian berdasarkan evidence
(bukti/kebenaran/fakta/data) di lapangan baik di tingkat lokal, nasional, regional
dan internasional .
b. Mengembangkan hasil riset tersebut sebagai materi pengajaran yang selalu
update dan dikembangkan sesuai perkembangan keilmuan dan praktek.
c. Agar temuan atau ide yang dituangkan dalam artikel dapat diketahui dan
diaplikasikan oleh orang banyak.
d. Berikan kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, lanjutnya, publikasi
ilmiah juga dapat mengkomunikasikan data, informasi, dan pemikiran ilmiah
seseorang..
e. Publikasi bisa mengarsipkan dan melindungi temuan atau hasil karya ilmiah
f. Menumbuhkan etos kerja professional.

2. Jelaskan secara singkat aspek-aspek karya tulis ilmiah artkel jurnal/prosiding yang
meliputi:
Jawab:
a. Ciri-ciri karya ilmiah artkel jurnal/prosiding,

Ciri-ciri karya tulis ilmiah

 Pembahasan masalah merujuk pada teori sebagai landasan berfikir.


 Menggunakan bahasa yang lugas.
 Seksama artinya penulis berupaya untuk menghindari kekeliruan dalam
pengutipan,penyajian data dan juga pennulisan huruf.
 Logis, karya disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
 Efektif, penulisan karya ditulis secara ringkas dan padat.
 Efisien, dalam penulisan karya menggunakan kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
 Objektif, karya ditulis berdasarkan fakta atau secara apa adanya.
 Sistematis, karya ditulis dan dibahas harus sesuai dengan kaidah dan sistem yang
berlaku.
 Publikasi dilakukan secara sendiri atau publikasi akademik
 Tuntas dan menyeluruh

Ciri-ciri Jurnal

 Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan
 Memiliki ISSN
 Memiliki terbitan versi online
 Dikelola secara professional (ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk
penulisan, identitas jurnal, dll)
 Bertujuan menampung/ mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan
atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu
 Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/ peneliti yang mempunyai disiplin
keilmuan yang relevan.
 Diterbitkan oleh penerbit/ badan ilmiah/ organisasi profesi/ perguruan tinggi
dengan unit-unitnya
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris
dengan abstrak dalam bahasa Indonesia.
 Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang
berbeda.
 Mempunyai dewan redaksi/ editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya
dan berasal dari minimal dua institusi yang berbeda.
 Jurnal nasional yang memenuhi kriteria 1 hingga 10 dan terindeks oleh DOAJ
atau laman lain sesuai dengan pertimbangan tim pakar Dirjen Dikti diberi nilai
yang lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15.

b. Anatomi atau bagian-bagian karya tulis ilmiah artkel jurnal/prosiding,

Bagian – bagian jurnal

 Judul
Judul Jurnal tidak diperbolehkan memiliki makna ganda dan judul jurnal
disarankan tidak lebih dari 12 kata dalam bahasa Indonesia, sedangkan judul
dalam bahasa Inggris hanya 10 kata.Judul menggunakan huruf kapital, dicetak
tebal dan di berada di atas dan tengah halaman utama.Cantumkan nama penulis
dan pembimbing dengan disertai afiliasi perguruan tinggi atau instansi
akademis lainnya. Serta cantumkan alamat rumah dan alamat email penulis
beserta pembimbing.

 Abstrak
Abstrak tidak sama dengan ringkasan. Jika ringkasan berisi rangkuman
isi jurnal keseluruhan, maka abstrak terdiri dari pemadatan dari seluruh isi
jurnal yang disampaikan secara umum. Tujuannya, untuk memandu pembaca
sebagai gambaran pertama tentang isi dari jurnal tersebut. Abstrak yang bagus
memengaruhi jumlah pembaca dari jurnal yang diterbitkan. Temuan baru dari
jurnal sebaiknya disampaikan di abstrak. Cantumkan kata kunci dalam abstrak
jurnal ilmiah. Kata kunci ini penting untuk menjelaskan subjek, objek dan
pembahasan uatama dari jurnal yang dibuat.

 Pendahuluan
Pendahuluan pada umumnya ditemui di setiap penelitian ilmiah,
termasuk jurnal ilmiah. Pendahuluan bisa dikatakan bagian yang penting dalam
cara membuat jurnal ilmiah. Karena berisi tentang alasan mengapa menulis
jurnal ini, menjelaskan juga tentang latar belakang menulis jurnal. Kedua hal
itu kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep ilmiah dari para ahli yang
relevan dengan pembahasan jurnal kita.Didalam pendahuluan, juga akan
mengajukan hipotesis dan permasalahan yang menjadi pembahasan utama
dalam jurnal. Kemudian dibahas dalam bagian hasil pembahasan.

 Bahan dan Metode


Bagian ini menjadi bagian penting dalam jurnal ilmiah. Karena metode
penelitian ibarat pisau, yang digunakan dalam meneliti dan membuat jurnal.
Langkah dan tahapan dalam melakukan penelitian dan penulisan jurnal juga
harus dijelaskan secara rinci agar pembaca mengetahui proses kita saat
membuat jurnal. Hal ini penting, karena keaslian dari metode penelitian yang
dijalani akan membuat jurnal semakin orisinal. Dengan menjelaskan metode
penelitian secara rinci, membuat jurnal kuat secara akademis dan terlepas dari
tuduhan plagiarisme yang menjadi momok pada setiap artikel karya tulis ilmiah
hasil penelitian.

 Hasil
Di tahap ini penulis diminta memberikan informasi tulisan yang terbilang
cukup singkat. Yang isinya; penjelasan berbentuk teks, tabel atau diagram,
maupun gambar yang relevan. Data yang disajikan pun harus objektif dan tidak
boleh memuat interprestasi dari siapapun. Untuk memudahkan pembaca,
tampilkan pula dalam bentuk diagram batang, tabel dan gambar. Dengan
ditambah keterangan penjelasan atau deskripsi singkat di bawah diagram, tabel
dan gambar.

 Pembahasan
Dalam tahap ini berisi pemaparan dan penjelasan tentang pembahasan dan hasil
pembahasan apa saja yang menjadi temuan baru dari jurnal yang ditulis.
Jelaskan perbedaan dari jurnal sebelumnya yang terkait juga harus dipaparkan.
Selanjutnya, dalam bagian dan hasil pembahasan harus menjelaskan jawaban
dari hipotesis dan permasalahan yang disampaikan dalam bagian pendahuluan.
Sama dengan bagian metode penelitian, dengan memaparkan perbedaan dan
temuan baru jurnal yang ditulis dengan jurnal lainnya. Hal itu akan
memperkuat orisinalitas jurnal anda sekaligus menghindari plagiarisme.

 Kesimpulan
Sebagai pada umumnya, kesimpulan yang biasanya menjadi akhir dan
rangkuman dari keseluruhan isi begitu juga kesimpulan pada jurnal ilmiah.
Dalam bagian kesimpulan ini, penulis jurnal harus menjelaskan pembuktian
hipotesis yang dibahsa dalam pendahuluan dengan temuan dalam hasil
pembahasan.
Adanya keterkaitan antara hipotesis yang menjadi permasalahan utama dalam
jurnal ilmiah, dijawab dalam hasil pembahasan. Bagian kesimpulan harus
menerangkan keterkaitan kedua hal ini, yang menjadi tujuan utama dalam
pembuatan jurnal ilmiah.

 Daftar Pustaka
Pada tahapan terakhir ini penulis jurnal ilmiah menuliskan tiap buku atau jurnal
yang dijadikan rujukan serta acuan pada proses penulisan. Kejujuran jurnal
akan nampak dari seberapa jujur penulis mencantumkan buku dan jurnal yang
digunakan.
c. Kaidah dan etika dalam penulisan karya ilmiah artkel jurnal/prosiding
Terdapat dua kaidah dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu kaidah umum dan
kaidah khusus.
 Kaidah umum Kaidah umum berati standar yang menjadi acuan atau aturan
yang digunakan disepakati secara luas, berlaku universal di lembaga mana
pun. Kaidah umum digunakan supaya karya tulis ilmiah satu lembaga dengan
lembaga lain mengikuti standar baku yang sama dan bisa saling dipahami.
Kaidah umum berarti pedoman yang digunakan dalam menulis suatu karya
tulis menggunakan Bahasa Indonesia secara tepat dan benar sesuai dengan
ejaan penulisan yang diakui secara umum. Contoh Kaidah umum seperti:
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI), kata baku, dan tata istilah.
 Kaidah khusus atau sering disebut selingkung biasanya digunakan di
lingkungan, komunitas, lembaga atau institusi tertentu. Kaidah khusus adalah
pedoman yang telah disepakati dalam lingkungan, komunitas, lembaga atau
institusi tertentu sehingga penggunaan kaidah ini harus konsisten dalam
penulisan karya ilmiah. Kaidah khusus berfungsi untuk mengakomodasi
kepentingan yang bersifat lokal atau kelembagaan, misalnya berkaitan dengan
karakteristik keilmuan.
Etika dalam penulisan karya ilmiah, penulis wajib menyebutkan sumber rujukan
yang dijadikan bahan acuan dalam menulis karya. Penulis tidak diperkenankan
mengakui suatu pendapat atau bahkan sebuah tulisan sebagai hasil pikiran dan
tulisannya sendiri apabila mengutip karya dari sumber lain. Kegiatan merujuk dan
mengutip merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam penulisan karya ilmiah.
Hal ini sangat disarankan sebab perujukan dan pengutipan dapat membantu
mengembangkan ide dan menambah wawasan serta ilmu bagi penulis. Saat penulis
menggunakan bahan dari suatu sumber misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel,
penulis wajib meminta ijin kepada pemilik bahan tersebut secara tertulis. Namun
apabila pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis wajib menyebutkan sumbernya
dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, sebagian,
dimodifikasi, atau dikembangkan. Berkaitan dengan hal tersebut umumnya rektor tiap
universitas telah menerbitkan Surat Keputusan tentang Pedoman Pembinaan dan
Pelaksanaan Hak Cipta yang menjadi acuan bagi para peneliti dan penulis. Macam-
macam etika dalam penulisan ilmiah menurut Setiawan dalam Arifin (2011), sebagai
berikut :
a. Melahirkan karya orisinil, bukan jiplakan.
b. Menjaga kebenaran, manfaat serta makna informasi yang digunakan dalam
penulisan sehingga tidak menyesatkan.
c. Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
d. Bertanggung jawab secara akademis atas tulisan yangdibuat.
e. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
f. Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju.
g. Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan oranglain.
h. Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah seperti
Falsifikasi, Fabrikasi, dan Plagiasi.
d. Penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah artkel jurnal/prosiding
 Sifat-sifat bahasa dalam artikel ilmiah (Objektif, Impersona, Teknis, Praktis)
 Syarat-syarat penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah
 Secara morfologis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap.
 Kedua, secara sintaksis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap yakni memuat
unsur-unsur subjek, predikat, dan objek yang dinyatakan secara eksplisit.
 Ketiga, bahasa dalam artikel ilmiah harus tepat makna dan tunggal arti.
 Keempat, bahasa dalam artikel harus mengikuti kaidah–kaidah sintaktik.

e. Teknik penulisan atau tata tulis karya ilmiah artkel jurnal/prosiding,


1. Pedoman Umum
 Isi Artikel
 Jurnal ini memuat artikel berupa hasil penelitian termasuk
pengembangan dan perekayasaan dan hasil pemikiran yang
berkaitan dengan kebijakan dan permasalahan di bidang
pendidikan.
 Naskah hasil penelitian yang disponsori oleh pihak tertentu harus
memuat pernyataan (acknowledgement) yang berisi informasi
sponsor yang mendanai dan ucapan terima kasih kepada sponsor
tersebut
 Naskah belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain.
 Tata Cara Penulisan
 Penulisan dilakukan dengan memperhatikan aturan penggunaan
tanda baca dan ejaan yang dimuat dalam Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan terbitan Badan Bahasa,
Kemdikbud.
 Diketik dengan satu setengah (1) spasi pada kertas A4 dengan
huruf Times New Roman berukuran 12, sebanyak 6000-8000 kata.
2. Sistematika penulisan
Sistematika tulisan dalam jurnal secara umum, yaitu: pendahuluan, metode
penelitian, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan. Seperti halnya pada prosiding,
dalam jurnal juga dibatasi jumlah kata/halaman, syarat penulisan notasi, gambar,
dan tabel. Persyaratan dalam jurnal lebih ketat daripada dalam prosiding, apalagi
pada jurnal yang terakreditasi atau jurnal internasional. Artikel yang diterima
untuk dimuat pada jurnal sangat terbatas, karena setiap terbitan hanya memuat
sekitar 8-10 artikel, sehingga yang dimuat adalah artikel-artikel pilihan
Sistematika prosiding biasanya adalah: bagian awal (judul, nama penulis, abstrak,
pendahuluan), bagian isi, dan bagian akhir (kesimpulan, daftar pustaka). Bagian
isi pada materi berbasis hasil penelitian adalah biasanya mengenai metode serta
hasil dan pembahasan, tetapi untuk materi berbasis opini dapat disesuaikan
dengan isi materinya

f. Pola-pola wacana penyajian tulisan ilmiah artkel jurnal/prosiding, dan


Terdapat llima pola yang harus kita ketahui dan kita gunakan, menurut Slamet
Soesono:
a) Penggarapan Artikel, saat kita ingin menulis artikel kita akan dihadapkan pada
banyak kemungkinan. b) Pemecahan Topik, Untuk dapat memecahkan topik yang
berada dalam ruang lingkup pembicaraan yang masih menjadi subtopik, sehingga
perlu dianalisa lebih dalam. Pola ini harus mengemukakan masalah yang masih dalam
ruang lingkup pokok pembahasan, lalu menganalisa pemecahan masalah yang
dikemukakan. c) Kronologi, Pola ini untuk menggambarkan topik yang sesuai urutan
suatu peristiwa yang sedang terjadi. d) Pendapat, Pola ini dapat digunakan jika
penulis ingin mengemukakan pendapat pribadi tentang topik yang ditulisnya. e)
Perbandingan, Pola ini memiliki dua aspek atau lebih dalam satu topik dan
memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang bisa menjadi referensi karya ilmiah
yang ingin ditulis. Pola perbandingan ini sering digunakan untuk menyusun tulisan
agar dapat mempermudah hasil akhir dari pembahasan sebuah artikel yang baik dan
berkualitas.
g. Penulisan kutipan/sumber-sumber dalam penulisan karya ilmiah artkel
jurnal/prosiding
1. Penulisan kutipan/rujukan
A. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya,
baik bahasa maupun ejaannya. Rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma,
tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman.
 Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke
dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri
dengan tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
atau sesudah teks kutipan.
 Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi,
dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis
langsung sebelum teks kutipan.
 Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan
beberapa bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik
sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan satu
kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut
diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
 Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi
bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan
keterangan. Keterangan tersebut berada di antara tanda kurung,
misalnya: (garis bawah oleh pengutip).
 Apabila penulis menganggap bahwa ada suatu kesalahan dalam
kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan simbol (sic!)
langsung setelah kesalahan tersebut.
 Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau
informasi sebagai data.
 Kutipan langsung dari referensi asing diberi terjemahannya di
bawah kutipan langsung.
 Keterangan
Kutipan langsung ditulis dengan cetak miring karena masih
dalam bahasa asing.
Kutipan ditulis dengan jarak 1 spasi dan menjorok 7
ketukan dari batas tepi kiri.
Terjemahan dituliskan di bawah kutipan langsung dengan
diberi jarak 1 spasi.
Terjemahan diawali dengan tanda buka kurung dan diakhiri
dengan tanda tutup kurung.
a. Kutipan tidak langsung
Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama
persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber
yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh
pengutip.
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
 Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau
sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
 Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di
antara tanda kurung.
 Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.
2. Penulisan Daftar Pustaka
 Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama
belakang pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada),
titik, tahun terbitan, titik, nama buku dengan huruf cetak miring, titik,
nama kota tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, titik. Bila
pengarang buku lebih dari seorang, nama pengarang kedua dan seterusnya
boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila buku telah mengalami
pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam kurung setelah nama buku
tersebut.
Apabila nama pengarang lebih dari satu kata, ditulis sesuai dengan apa
yang tertera pada sumber rujukan. Apabila pada sumber rujukan tidak
disingkat, penulisannya juga tidak disingkat. Sebaliknya, apabila pada
sumber rujukan disingkat, penulisannya juga disingkat.
 Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah
Sejenis Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang
sejenis mengikuti urutan: nama belakang pengarang, koma, nama atau
nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun penerbitan, titik, judul artikel
(diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan huruf kapital
kecuali kata yang menunjukkan nama), titik, nama jurnal dengan cetak
miring, koma, nomor jurnal dengan cetak miring, koma, nomor-nomor
halaman dalam jurnal, titik. Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk
tugas akhir, thesis, disertasi, dan laporan penelitian. Penulisan daftar
pustakanya mengikuti format penulisan daftar pustaka untuk buku,
ditambah dengan keterangan jenis karya ilmiah tersebut.
 Dokumen Resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh
lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai
nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang
sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan nama lembaga yang
tertulis di depan.
 Rujukan dengan Pengarang yang Sama
Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama
pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti
dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah). Pengurutan alfabetik
dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan
sama, digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai
7 ketukan dari batas tepi kiri.
 Internet
Penulisan daftar pustaka yang bersumber internet mengikuti model berikut
ini.
Beasley, C.J. 1990. “Content-based Language Instruction: Helping
ESL/EFL Students with Language and Study skills at Tertiary”. TEASOL
in Context, 1, 10-14. http://cleo.murdoch.edu.au/ 08/04/04.
Cook, Vivian. 1996. “Some Relationships between Linguistics And
Second Language Research”, http://privatewww.essex.ac.uk/~vcook/.
Diakses pada tanggal 8 April 2004.
 Koran
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dapat emngikuti
model berikut:
Sarjono, Hari. 2010. “Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas
Edisi 5 Oktober. Ubaddah, Nashif. 2011. “Teror Bom: Penyebaran
Ketakutan dan Tips Menghadapi Terorisme”. Kompasonline Edisi 20
September http://hankam.kompasiana.com/2011/09/25/teror-bom-
penyebaran-ketakutan-dantips-menghadapi-terorisme//. Diakses pada
tanggal 26 September 2011.
3. Jelaskan secara singkat langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah berikut:
a. Penyusunan artikel: Introduction, Method, Result & Discussion, Conclusion,
Acknoledgement, References
 Introduction
Bagian pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, urgensi
permasalahan, hasil kajian pustaka utama yang menjadi landasan
penelitian, hasil-hasil riset sebelumnya yang relevan dengan kajian
penelitian, dan tujuan penelitian. Penulis sangat disarankan menggunakan
referensi artikel jurnal bereputasi dari terbitan terbaru untuk dijadikan
landasan penelitian. Seluruh bagian pendahuluan disajikan secara
terintegrasi dalam bentuk paragraf, tidak dibagi bagian perbagian yang
ditulis dengan model pembaban laporan penelitian/skripsi/tesis disertasi.
Panjang bagian pendahuluan 15—20 % dari total naskah. [Times New
Roman, 11, normal, Spasi 1].
 Method
Bagian Metode penelitian menjelaskan tentang: pendekatan, ruang lingkup
atau objek, definisi operasional variable/deskripsi fokus penelitian, tempat,
populasi dan sampel/informan, bahan dan alat utama, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data. Bagian ini berisi uraian prosedur dan
langkah-langkah penelitian yang bersifat khas sesuai dengan topik yang
dikaji. Panjang bagian metode berkisar 10—15 % total panjang naskah.
Seluruh bagian meotode juga disajikan secara terintegrasi dalam bentuk
paragraf, tidak dibagi bagian perbagian yang ditulis dengan model
pembaban laporan penelitian/skripsi/tesis disertasi [Times New Roman,
11, normal, Spasi 1].
 Result
Sub judul di hasil, tuliskan dengan huruf kapital diawal kata saja, bold.
Seperti bagian yang lain, tidak diberikan nomor, huruf, atau bullet. Bahasa
asing, bahasa daerah, dan istilah tidak baku dicetak dengan huruf miring.
Bagian hasil dan pembahasan menyajikan hasil penelitian. Hasil penelitian
disajikan dengan lengkap dan sesuai ruang lingkup penelitian. Hasil
penelitian dapat dilengkapi dengan tabel, grafik (gambar), dan/atau bagan.
Tabel dan gambar diberi nomor dan judul. Hasil analisis data dimaknai
dengan benar. Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan tabel, grafik
(gambar), dan/atau bagan. [Times New Roman, 11, normal].
Jika ada anak sub judul lainnya di hasil, tuliskan dengan huruf kapital
diawal kata saja, Seperti bagian yang lain, tidak diberikan nomor, huruf,
atau bullet. Bahasa asing, bahasa daerah, dan istilah tidak baku dicetak
dengan huruf miring. Untuk anak sub judul tidak dibold.
 Discussion
Pembahasan menjadi aspek terpenting dari keseluruhan bagian penelitian
dan selayaknya diberi ruang paling besar. Pembahasan berisi pemaknaan
hasil penelitian yang telah diuraikan. Apa makna analisis data yang telah
dihasilkan pada bagian hasil? Bagian pembahasan ini merupakan bagian
terpenting dari artikel sehingga author sehingga penulis diminta
memberikan pembahasan yang lengkap dan jelas.
Pembahasan harus menunjukkan kebaruan dan temuan signifikan dari
penelitian yang dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan (1) menafsirkan
temuantemuan penelitian, (2) mengintegrasikan temuan dalam struktur
ilmu pengetahuan, (3) menungkap temuan-temuan baru (teori baru atau
modifikasi teori yang sudah ada), dan (4) penjelasan implikasi temuan
secara teori dan praktis
Gunakan hasil penelitian terbaru dari jurnal bereputasi untuk membahas
temuan penelitian. Panjang paparan hasil penelitian dan pembahasan
antara 50—60 % total panjang artikel. Bagian pembahasan ditulis dengan
Time New Roman 11
Jika naskah menyertakan gambar, gambar diberi nomor sesuai urutan
penyajian (Gambar.1, dst.). Judul gambar diletakkan di bawah gambar
dengan posisi tengah (center justified
 Conclusion
Simpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan.
Simpulan adalah temuan penelitian yang berupa jawaban atas pertanyaan
peneitian atau tujuan penelitian. Hasil penelitian memberikan
saran/kontribusi terhadap aplikasi dan/atau pengembangan ilmu. Simpulan
dan saran dipaparkan dalam bentuk paragraf, antara 5—10% total panjang
naskah. [Times New Roman, 11, normal].
 Acknoledgement
Sekiranya diperlukan, dapat dituliskan ucapan terima kasih yang
merupakan bentuk apresiasi adanya kontribusi dari perorangan maupun
lembaga yang tidak bisa masuk sebagai penulis. Misalnya pemberi dana
penelitian yang terkait dengan publikasi ini.
 References
 Memuat sumber-sumber yang dirujuk dan minimal 80% berupa
pustaka terbitan 5 tahun terakhir. Daftar rujukan ditulis sesuai
dengan American Psychological Association (APA) Fifth edition.
Semua sumber yang tercantum dalam daftar pustaka harus ada
dalam naskah artikel. Penulisan naskah dan situasi yang diacu
dalam naskah ini disarankan menggunakan aplikasi referensi
(reference manager) seperti Mendeley, Zotero, Reffwork, Endnote
dan lain-lain. [Times New Roman, 11, normal].
b. Penulisan table, figure, & chart
Tabel pada umumnya berisikan ringkasan penelitian yang penting. Tabel disajikan
ditengah ,sejajar dengan batas tepi kiri dan kanan pengetikan. Jarak antara baris tabel
ialah 1 spasi. Diatas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Tabel yang memerlukan
tempat lebih besar dari halaman naskah diperbolehkan. Lalu untuk setiap tabel
tentang data , dibawahnya harus dicantumkan sumbernya dnegan ukuran font 10
dengan spasi tunggal. Selanjutnya untuk gambar ukurannya diatur agar sejajar dengan
batas tepi kanan dan kiri. Nomor dan judul gambar juga perlu ditambahkan di atas
penyajian gambar.Untuk penyajian chart jika bisa menggunakan anak panah. Teks
dapat ditulis dalam berbagai bentuk untuk membedakan produk dan proses.
c. pengutipan & reference manager (cth: Mendeley),
Dalam menggunakan aplikasi ini kita harus mengupload dokumen yang akan kita
jadikan rujuakan ke aplikasi mendelay agar sitasi dan daftar pustaka bisa tertulis
secara otomatis

 Membuat Daftar Pustaka dengan Plugin Mendeley di Microsoft Word


 Arahkan kursor ke tempat yang dituju untuk menulis daftar
pustaka
 Klik menu “References” pada menu bar
 Klik “Insert Bibliography”.
 Daftar pustaka akan terbuat secara otomatis sesuai gaya penulisan
yang sudah dipilih
 Memasukkan Kutipan dalam Teks
 Buka dokumen Word yang diinginkan. Lalu, klik ‘References’ untuk
menemukan bagian Mendeley Cite-O-Matic
 Pilih jenis pengutipan yang diinginkan
 Letakkan kursor di akhir kalimat yang ingin disisipkan kutipan
 Tekan 'Insert Citation’
 Cari referensi yang relevan menggunakan kotak pencarian atau klik
'Go To Mendeley' untuk memilih kutipan dari aplikasi Mendeley.
Setelah itu, tekan OK

d. Editing
Biasanya mengedit tabel atau bagan yang digunakan maupun pengeditan lainnya.
Tata bahasa , kalimat ,kosa kata, ejaan juga diperbaiki dalam proses editing. Dalam
editing terdapat Penyuntingan Secara Redaksional dan Penyuntingan Secara
Substansial

e. Reviewing & Revising


Sebelum melanjutkan ketahap berikutnya perlu dilakukan proses reviewing dan
revising. Hal ini dilakukan agar artikel yang dibuat tidak ada kesalahan dalam
penulisan maupun penggunaan bahasanya
Hasil penulis:
 Accept Submission, artinya Reviewer merekomendasikan naskah
layak diterima tanpa ada perbaikan.
 Revision Required, artinya Reviewer merekomendasikan naskah butuh
perbaikan minor tanpa harus mereview ulang
 Resubmit for Review, artinya Reviewer merekomendasikan naskah
butuh untukdireview kembali oleh Reviewer. Hal ini disebabkan
terlalu banyak revisi yang dibutuhkan
 Decline Submission, artinya Reviewer merekomendasikan naskah
ditolak. Biasanya terkait dengan kualitas naskah.

f. Translating & Proof Reading,


Translating
 dilakukan untuk mnerjemahkan bahasa. Misal untuk jurnal intrenasional maka
diperlukan translating dari indonesia ke bahasa inggris. Selanjutnya ialah lah
proof reading, dimana naskah akan dilakukan pengoreksian kembali mulai
dari awal sebelum dipublikasikan.
Proof Reading
 Lakukan proofreading dengan teknik membaca terbalik
 Berikan underline (garis bawah) pada paragraf atau kalimat
 Catat kesalahan penulisan yang paling sering Anda alami
 Jangan lakukan proses penulisan dan proofreading secara bersamaan
 Ketahui pola Anda sendiri.
 Bacalah makalah Anda beberapa kali dengan tujuan spesifik
 Gunakan aplikasi proofreading di komputer Anda
 Dapatkan bantuan orang lain

g. Plagiarism checking (cth: Turnitin),


Langkah selanjutnya yaitu mengecek plagiarisme. Hal ini bisa dilakukan dengan
turnitin. Maksimal plagiasi secara umum berada pada taraf maksimal 25%

h. Memilih Jurnal yang Dituju


Sebelum memilih jurnal ada baiknya kita meneliti terlebih dahulu tentang jurnal
tersebut yang dapat dilihat dari faktor kunci seperti: kinerjanya, jangkauannya,
platformnya apakah akses terbuka atau terbatas untuk pelanggan, penerbitnya, dan
masih banyak lagi. Ini adalah langkah awal untuk melihat apakah penerbit adalah
Pemilihan jurnal untuk publikasi adalah penting terutama untuk mengetahui seberapa
cepat proses publikasi yang harus dilalui (rapid review), apakah jurnal yang dijadikan
6 tempat publikasi adalah terakreditasi atau bermutu (prestige), apakah banyak orang
dibidang anda membaca jurnal tersebut (circulation), dan apakah peneliti lainnya
akan mensitasi hasil karya anda (citation)?. Pertimbangan-pertimbangan penting yang
juga diperhatikan bila anda memilih suatu jurnal untuk publikasi meliputi:
 Apakah jurnal tersebut meliput current content atau hasil-hasil penelitian baru dan
bermutu?
 Apakah jurnal tersebut mempublikasikan bidang keahlian anda?
 Apakah yang dipublikasikan di dalam jurnal tersebut adalah artikel-artikel
terbaik?
 Apakah anda sendiri membaca artikel-artikel yang ada dalam jurnal tersebut?
 Apakah ada biaya-biaya yang harus anda keluarkan untuk publikasi pada jurnal
tersebut?
 Apakah jurnal tersebut menawarkan free reprints?
 Apakah ada nama yang familiar pada editorial board?
 eberapa jauh impact factor dari jurnal tersebut?

i. Templating,
Pada tahap ini penulis harus menyesuaikan naskah yang dibuat dengan templat artikle
jurnal yang dijadikan rujukan.
j. Submitting (Online Journal System)
Dalam hal ini penulis harus menentukan jurnal yang dituju dan menguploadnya pada
jurnal yang dituju
k. Reviewing (Journal editors)
Pada bagian ini artikel jurnal yang dikirimkan akan di review oleh pihak editor jurnal.
Nantinya penulis juga akan diberikan feedback.
l. Revising
Dalam tahap ini naskah artikle jurnal diperbaiki berdasarkan saran dari jurnal
reviewer setelah ada feedback.
m. Accepted (Journal editors)
Artikle jurnal yang dikirimkan setelah revisi sudah disetujui oleh pihak jurnal yang
dituju
Accept Submission berarti bahwa reviewer merekomendasikan bahwa naskah dapat
diterima tanpa perbaikan apapun.
 Revisi Diperlukan berarti bahwa reviewer merekomendasikan bahwa naskah
perlu perbaikan kecil tanpa harus meninjau lagi.
 Resubmit for Review berarti reviewer merekomendasikan bahwa naskah perlu
ditinjau kembali oleh reviewer karena terlalu banyak revisi yang dibutuhkan.
 Tolak Pengajuan berarti reviewer merekomendasikan bahwa naskah ditolak.
Biasanya terkait dengan kualitas skrip.
n. Published (Journal editors)
Artikel yang sudah disetujui akan dimuat pada jurnal yang telah dituju.
 Langkah 1:Masuk akun OJS
 Masuk akun OJS dengan username dan password yang dimiliki
 Pilih peran sebagai editor
 Langkah 2: Buat issue
 Pilih “create issue”
 Masukkan informasi volume ,nomor, tahun jurnal dan pilih “identification
journal”.
 (optional) Tambahkan judul untuk issue yang baru
 (optional) Tambahkan cover untuk issue
 Klik “Save” untuk menyimpan data
 Langkah 3: Publikasi issue
 Masuk ke menu “Future Issues”
 Pilih issue yang akan dipublikasikan
 Klik “Publish Issue” untuk mempublikasikan issue.

4. Apa saja kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan dalam penulisan karya ilmiah artkel
jurnal/prosiding?
 Berbelit-belit
Jurnal atau karya ilmiah adalah tulisan akademis yang seharusnya ditulis "Straight
to the point".
 Pengulangan Berlebihan
Tidak jarang penulis cenderung mengulang-ulang satu paragraf dengan isi yang
sama berulang-ulang di beberapa bagian jurnal..
 Penggunaan Kalimat Tidak Penting
Tidak perlu menjelaskan hal yang tidak perlu dijelaskan, karena di dalam sebuah
jurnal, harus fokus pada ide jurnal tersebut.
 Penggunaan Istilah Yang Salah
 Kesalahan Penerjemahan
Sebagai agensi translate atau penerjemah profesional, kami menerapkan
harga proofread dan translate yang tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan 90%
naskah yang ditranslate sendiri oleh penulis harus kami rombak total.
 Ketidaksesuaian Analisis dengan Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang tidak sesuai dengan analisisnya. Ibaratnya, identifikasi
masalah merupakan janji yang dikeluarkan oleh penyusun karya ilmiah. Janji ini
harus ditepati melalui analisis yang sesuai.
 Tidak Fokus ke Masalah.
 Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa juga menjadi kekeliruan umum yang kerap dijumpai pada
karya ilmiah. Kekeliruan ini terlihat dari segi penulisan maupun logika berbahasa.
 Pengutipan
Pengutipan menjadi hal penting yang mesti diperhatikan oleh penulis. Kesalahan
dalam mengutip bisa berakibat fatal. Tuduhan plagiat bisa saja terjadi hanya
karena kesalahan mengutip.

5. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis karya ilmiah artikel jurnal di jurnal
nasional terindex Sinta dan jurnal internasional terindex Scopus?
A. Jurnak terindek Sinta

 Daftar ke Portal ARJUNA

Agar terindeks dan lolos jurnal SINTA, tips pertama yang harus dilakukan yaitu
mendaftarkan diri di portal ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional).

 Pahami Peraturan Dirjen Dikti

Isi dari peraturan tersebut yaitu agar bisa mengajukan akreditasi, maka jurnal
harus memenuhi syarat pengajuan dan memperoleh nilai evaluasi diri lebih dari
70 poin.

 Perhatikan Konten Penilaian Jurnal

Tips agar jurnal lolos SINTA selanjutnya yaitu memperhatikan konten penilaian.

 Perhatikan Waktu Pendaftaran

Dalam satu tahun, penetapan dan pendaftaran dilakukan sebanyak 2 kali.

 Perhatikan Sistem Penilaian di SINTA

Tips agar lolos dan terindeks SINTA yaitu dengan memperhatikan sistem
penilaian.

SINTA 1, terakreditasi A nilai lebih dari 85 atau terindeks Scopus


SINTA 2, terakreditasi B nilai 70-85

SINTA 3, hasil evaluasi diri 60-70

SINTA 4, hasil evaluasi diri 50-60

SINTA 5, hasil evaluasi diri 40-50

SINTA 6, hasil evaluasi diri 30-40

 Ketahui siapa pembacanya

Bertujuan agar tulisan Anda tepat sasaran. Selain itu, Anda dapat mengetahui ke
mana Anda akan mengirimkan jurnal ilmiah serta mengakomodasi minat pembaca
agar tertarik dengan jurnal ilmiah yang telah Anda buat.

 Menulis topik yang paling mudah terlebih dahulu


 Buatlah Pembaca Tertarik dengan Jurnal And
 Koreksi terus tulisan

Semakin sering mengoreksi tulisan maka tulisan akan lebih baik, baik dari segi isi
atau format penulisan.

 Tingkatkan kualitas penulisan jurnal


Untuk meningkatkan kualitas jurnal yang akan ditulis, perlu memastikan inti
penelitian secara komprehensif di abstrak tulisan.

 Perhatikan standarisasi penulisan

Sebelum mengirim jurnal, pastikan juga standar penulisan di jurnal Anda sesuai
dengan persyaratan dari tempat publikasi. Pastikan juga Anda tidak mengirimkan
hasil tulisanmu di dua jurnal dalam waktu yang sama. Selain itu, minta teman
Anda untuk melakukan evaluasi terhadap standarisasi penulisan dalam jurnal
ilmiah yang akan Anda kirim.
 Hindari plagiarism
 Menjaga kualitas jurnal

 Mengikuti proses Submit Jurnal

atu hal yang perlu di tekankan ketika hendak mensubmite jurnal ke SINTA.
Perhatikan penyelenggara jurnal yang Anda ikuti. Karena ada tim penyelenggara
jurnal yang lebih senang dengan menerima jurnal via email. Ada juga
penyelenggara yang lebih senang dengan system menginput data. Terlepas dari
ada beberapa cara model submite jurnal, tetap menunggu hasil seleksi dari pihak
tim penyelenggara. Bagi yang lolos seleksi jurnal, mereka akan memperoleh
pemberitahuan dan akan memperoleh informasi lebih lengkap, baik terkait tentang
proses review, pembayaran dan masih banyak lainnya.

B. Jurnal internasional terindex Scopus

 Minimal Referensi 20 Artikel


 Penulis harus lebih dari Satu
 Plagiarism Maximum 15%
 Jangan Submit Paper di 'Predatory Journal'
 Sesuaikan bidang ilmu yang dituju
 Manuscript jurnal yang bagus
 Banyak latihan menulis artikel jurnal
 Usahakan menulis artikel yang inovatif dan menarik
 Berkonsultasi dengan yang pernah publikasi di scopus
 Hindari plagiarism

DAFTAR PUSTAKA

Andi Widodo, A. P. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Agus Pratomo Andi Widodo, M. Pd.

http://fsd.unm.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Panduan-Artikel-TA-2020.pdf

http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/ethic
http://penerbitan.unej.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/PENULISAN-KARYA-ILMIAH-
edit.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-agus-budiman-mpdmt/strategi-penulisan-
karya-ilmiah-smk-1-ngawen-2015.pdf

https://123dok.com/document/qv1vg50q-makalah-bahasa-indonesia-penyuntingan.html

https://ascarya.or.id/cara-melakukan-proofreading-jurnal-efektif-efisien-dan-hemat-
waktu/

https://ascarya.or.id/jurnal-bereputasi/

https://goodlingua.com/2021/02/23/cara-mendownload-template-jurnal/

https://ijc.ilearning.co/index.php/TMJ/TutorialReview

https://jagojurnal.com/ini-dia-5-tips-jitu-lolos-jurnal-sinta/

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/pages/view/review-for-author

https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/insania/pages/view/Review-for-Author

https://kumparan.com/how-to-tekno/cara-membuat-daftar-pustaka-menggunakan-mendeley-
1vb0oikQ8Pj/full

https://lp2m.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2017%20-%2007%20-
%2031%20(W)%20materi%20OJS%20(kurniawan).pdf

https://medium.com/risetnya-mfc/jangan-lupa-publikasi-ilmiah-juga-perlu-dipublikasikan-loh-
160450761456

https://nextren.grid.id/read/011948049/cara-agar-skripsi-kamu-tidak-terdeteksi-copy-
paste-oleh-aplikasi-turnitin?page=all

https://online-journal.unja.ac.id/index.php/JUSS/Revisionguide

https://penerbitdeepublish.com/jurnal-terindeks-scopus/#Cara_Masuk_Jurnal_Scopus
https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/uploads/pengumuman/01_PanduanPenulisa
nJurnalPuslitjak.pdf

https://ridwaninstitute.co.id/cara-submit-jurnal/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/3f3413f99fe77906e53cdc425c71902e.
pdf

https://www.duniadosen.com/jurnal-ilmiah/

https://www.duniadosen.com/menulis-jurnal-ilmiah/

https://www.translatejurnal.com/blog/jurnal/5-kesalahan-umum-penulisan-jurnal-yang-harus-
dihindari.html

https://www.unas.ac.id/berita/webinar-lppm-sorot-pentingnya-publikasi-ilmiah-di-perguruan-
tinggi/

https://www.unpad.ac.id/2021/05/ini-kekeliruan-yang-umum-ditemui-dari-karya-ilmiah/

Lestyarini, B. (2011). Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Menulis dengan
Pendekatan Proses, 1-8.

Penyusun, T. (2020). Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Kehutanan
Unsulbar.

Resmini, N. (2003). Penggunaan Bahasa dalam Artikel Ilmiah. Makalah Lokakarya Lomba Karya Tulis Mahasiswa
dan Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat FPBS UPI, 10.

Supriyanto, A., Priyatni, E. T., As’ari, A. R., Nurchasanah, N., & Wardana, L. W. (2021). PENULISAN KARYA
ILMIAH UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL MELALUI WORKSHOP BAGI GURU
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA MOJOKERTO. Prosiding Hapemas, 2(1), 26-44.

Wasmana, S. P. (2011). Penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai