TUGAS 4
KELAS 2 F
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Dosen Pengampu Dra. Hidayati M.Hum
Disusun oleh:
Pipit Hidayati (19108244033)
David Hunter-Antropologi merupakan sebuah ilmu yang lahir dari rasa ingin tahu yang
tak terbatas dari umat manusia.
Koentjaraningrat- Antropologi merupakan studi tentang umat manusia pada umumnya
dengan mempelajari berbagai warna, bentuk fisik masyarakat dan budaya yang
dihasilkan.
William A. Haviland-Antropologi merupakan studi tentang umat manusia, berusaha
untuk membuat generalisasi yang berguna tentang orang-orang dan perilaku mereka dan
untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap dari keragaman manusia.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk
yang merupakan masyarakat tunggal yang dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal
daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tapi pada sosiologi lebih menitik
beratkan/fokus pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
C. Tujuan antropologi
E.Jenis Antropologi
i. Antropologi Fisik
Paleontologi
Paleontologi merupakan keilmuan mempelajari asal usul serta
perkembangan manusia secara biologis.
Somatologi
Somatologi adalah salah satu sub bagian antropologi fisik yang
mempelajari jenis ras manusia dengan didasarkan pada ciri-ciri fisik dan juga
mempelajari sejarah terjadinya aneka warna manusia yang dipandang dari ciri-ciri
tubuh.
Prehistory
Antropologi prehistory adalah antropologi budaya-budaya pada jaman
prasejarah dimana manusia belum mengenal tulisan.
Etnolinguistik
Antropologi linguistik,yaitu ilmu yang mempelajari bahasa-bahasa.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan,ilmu tentang bahasa agak lebih tua daripada
antropologi. Pengetahuan,kebudayaan dan kemajuan manusia tidak akan pernah
tercapai atau tidak akan optimal tanpa adanya pembelajaran etnolinguistik yang
baik.
Etnologi
Antropologi etnologi,yaitu ilmu yang mempelajari bangsa-bangsa dan adat
istiadatnya. Balajar etnologi ialah berusaha mamahami bagaimana perbedaan dari
cara berfikir dan cara bertingkah laku yang sudah membaku pada orang-orang
masa sekarang dan masa lalu, dan juga memahami sebab-sebab dari perbedaan
itu. Etnologi mempelajari pola-pola kelakuan seperti adat-istiadat
perkawinan,struktur kekerabatan,system politik dan ekonomi,agama,cerita-cerita
rakyat,kesenian dan music dan bagaimana perbedaan antara pola-pola itu dalam
berbagai masyarakat pada masa ini.
Etnologi juga mempelajari dinamika kebudayaan bagaimana kebudayan
berkembang dan berubah dan bagaimana kebudayaan tersebut dan kebudayaan
lain saling mempengaruhi termasuk juga interaksi antara berbagai kepercayaan
dan cara-cara pelaksanaanya di dalam suatu kebudayaan dan efeknya pada
kepribadian perorangan.
Etnopsikologi
Etnopsikologi adalah ilmu yag mampelajari kepribadian bangsa serta
peranan individu pada bangsa dalam poses perubahan adat istiadat dan nilai
universal dengan bepegang pada komsep psikologi.
Antropologi Spesialisasi
Antropologo spesialisasi adalah antropologi yang berkembang karena
adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat yang menuntut pendekatan
antropologi kependudukan, antropologi pendidikan, antopologi perkotaan,
antropologi pedesaan, dan antroplogi kesehatan. Macam-macam antropologi
spesialisasi:
1) Antropologi industry
Antropologi industry adalah studi ilimu tantang manusia yang dipusatkan
pada aktivitas mereka dalam mengelola sumber daya-sumber daya (resources)
baik Sumber Daya Manusia (SDM), maupun Sumber Daya Alam (SDA) di
bidang produksi dan jasa.
2) Antropologi perkotaan
Antropologi perkotaan adalah stud ilmu tentang kehidupan manusia yang
memfokuskan perhatiannya terhadap permasalahan yang terdapat atau timbul
dalam kehidupan komunitas perkotaan.
3) Antropologi pedesaan
Antropologi perkotaan adalah stud ilmu tentang kehidupa manusia yang
memfokuskan perhatiannya terhadap permasalahan yang terdapat atau timbul
dalam kehidupan komunitas pedesaan.
4) Antropologi ekonomi
Antropologi ekonomi adalah suatu kajian dalam antropologi social
budaya yang memusatkan studi pada gejala ekonomi dalam kehidupan
masyarakat manusia..
5) Antropologi kependudukan
Pembahasan antropologi kependudukan adalah pilihan dan
kendala, dan keterkaitan dinamika populasi dan budaya melalui
determinan terdekat (misalnya, struktur keluarga, kematian bayi,
penyusuan dan perawatan anak, usia, serta pembagian kerja seksual) yang
menggambarkan bagaimana demografi dapat dan harus digunakan sebagai
titik awal untuk memahami banyak masalah antropologi.
6)Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsure-unsur
budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.
7) Antropologi pendidikan
Antropologi pendidikan adalah suatu kajian antropologi yang
mencoba mengungkapkan proses-proses transmisi budaya atau pewarisan
pengetahuan melalui proses enkulturasi dan sosialisasi.
F.Pendekatan Antropologi
Pendekatan Holistic
Pendekatan Holistic memandang kebudayaan secara utuh atau holistik.
Kebudayaan di pandang sebagai suatu yang holistik, setiap unsur di dalamnya dapat
dipahami dalam keadaan terpisah. Para ahli antropologi mengumpulkan semua aspek
(sejarah, ekonomi, geografi, teknologi serta bahasa) untuk medapatkan generalisasi
mengenai suatu kebudayaan yang kompleks.
Pendekatan Komparatif
Pendekatan kompratif digunakan untuk memahami kebudayaan masyarakat
yang belum mengenal baca-tulis (pra-aksara). Para ahli antropologi yakin bahwa
setiap teori harus diuji pada sebanyak mungkin populasi di kebudayaan sebelum
dapat diverifikasi. Ahli antropologi merasa lebih mudah untuk mempelajari
kebudayaan dari masyarakat kecil yang relatif sama atau homogen dari pada
masyarakat-masyarakat modern yang lebih kompleks.
Pendekatan Historic
Pendekatan ini berfokus pada asal-usul unsur kebudayaan.
G. Kajian Antropologi
Antropologi Ragawi
Antropologi Ragawi mempelajari mengenai evolusi manusia dan hubungannya
dengan hewan lain dan secara khusus bagaimana hubungan manusia dengan primata.
Para ahli antropologi budaya mengantungkan informasi dari ahli antropologi ragawi
mengenai unsur-unsur biologis yang khusus pada manusia. Unsur biologis tersebut
memiliki fungsi yang esensial dalam pembentukan kebudayaan manusia.
Antropologi Prahistori
Antropologi Prahistori berusaha merekonstruksi sejarah masyarakat dengan
cara menggali artefak dan unsur kebudayaan lain yang dimilikinya.
H.Metode Antropologi
Observasi Partisipan
Observasi merupakan salah satu metode penelitian dengan melakukan
pengamatan terhadap obyek yang diteliti. Observasi partisipan dapat digunakan oleh
ahli antropologi dengan cara hidup bersama dalam suatu kebudayaan yang tengah
diteliti. Ahli antropologi bukan hanya berinteraksi dengan orang didalam budaya
tersebut namun juga mempelajari bahasa dan aktif dalam kegiatan masyarakat
tersebut.
Indepth Interview
Indepth interview biasanya dikombinasi dengan observasi untuk mendapatkan
hasil secara lengkap. Wawancara dapat dilakukan dengan non sistematik dan
informal.
Memperkecil Kesalahan
` Informasi yang diberikan dari subyek yang berbeda dapat bertentangan sehingga
perlu dilakukan upaya untuk memperkecil kesalahan tersebut. Mengulang observasi atau
wawancara dan melakukan cross-check dengan informan lain akan sangat berguna dalam
memperkecil kesalahan.
Komparatif
Ilmu secara emik dan etik dapat mendeskripsikan persamaan dan
perbedaan fenomena sosial, perilaku manusia khususnya perilaku budaya pada
etnis tertentu. Ilmu antropologi dipandang tidak melakukan justifikasi, penilaian
baik, buruk atas etnis tersebut akan tetapi lebih berorientasi pada kekhasan,
keunikan perilaku budaya manusia yang aktif, dinamis dan berubah.
Holistik.
Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang
mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap
kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.
Teori Partikularisme
Teori Fungsionalisme
Dalam perencanaan, yakni sangat bisa dalam memahami perilaku, pola pikir,
kebutuhan, aspirasi, kepentingan dari masyarakat yang akan dibangun atau yang
menjadi kelompok sasaran.
Masyarakat berhubungan dengan susunan dan proses hubungan antara manusia dan
golongan,kebudayaan berhubungan dengan isi corak dengan hubungan yang ada.Karena
itu,keduanya baik masyarakat dan kebudayaan penting bagi sosiologi dan antropologi.Hanya
saja,penekanan antara keduanya berbeda.
Kedua spesialisasi ini sering digabungkan menjadi satu bagian.Adapun bidang yang
menjadi bahan kajian meliputi hal-hal berikut :
4.Masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku-suku bangsa yang
tersebar dimuka bumi sampai sekarang.
Antropolog memandang bahwa manusia itu figur yang hidup ada pada
lingkungan,sertafigur yang cendrung melawan lingkungan,ia selalu berbeda dalam
lingkungan sebagai variabel abadi,bisa diprediksi hanya dalam batas manusia itu
sendiri,mudah diketahui hanya dalam sebuah seri virtual tanpa batas. Sementara itu,
sosiolog lebih menilai manusia secara objektif,tidak melibatkan perasaan dan
reaksinya.Antropologi budaya seringkali memusatkan perhatian untuk memahami
manusia melalui perasaan dan reaksinya,manusia sebagai lazimnya manusia,bukan
sebagai objek.
Kebudayaan
Masyarakat
Makna Kebudayaan
A.Pengertian
Ki Hajar Dewantara, kebudayaan menurut didefinisikan sebagai buah budi manusia, yang
merupakan hasil dari dua pengaruh besar yaitu alam dan kodrat masyarakat.
Suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang berkembang dan
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya.
Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan
tidakakan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
C.Wujud kebudayaan
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
D.Unsur kebudayaan
Sistem bahasa
Bahasa adalah suatu sistem tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan oleh
anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan
diri. Dikutip dari Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, menurut ilmu
antropologi, bahasa adalah sistem perlambangan manusia baik lisan maupun tertulis
untuk berkomunikasi satu sama lain. Tanpa bahasa, baik lisan, tertulis maupun bahasa
isyarat, manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Sistem pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan dan harapan-harapan. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang
alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku
sesama manusia, hingga tubuh manusia.
Sistem teknologi
Sistem teknologi mencakup peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara mansuia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara manusia mengekspresikan keindahan
atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Sistem ekonomi
Sistem ekonomi disebut juga sistem mata pencaharian. Dalam sistem ini manusia
memenuhi kebutuhan mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi.. Mata pencaharian
suatu masyarkat belum tentu sama dengan mata pencaharian masyarakat lainnya
Sistem religi
Sistem religi disebut juga kepercayaan adalah suatu sistem di mana manusia
percaya terhadap sesuatu yang lebih tinggi darinya atau Penciptanya. Religi dibutuhkan
manusia terutama untuk menjawab ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi
berbagai masalah kehidupan yang sulit diterima akal. Religi juga berfungsi untuk
mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Penciptanya.
Sistem kesenian
Kesenian adalah sarana manusia dalam mengekspresikan kebebasan dan
kreativitasnya. Kesenian merujuk pada unsur keindahan yang berasal dari hati manusia.
E.Sifat Kebudayaan
Bersifat stabil dan dinamis dimana setiap kebudayaan akan mengalami perubahan
dan perkembangan, meskipun kecil, dan seringkali tidak dirasakan oleh anggotanya.
F.Fungsi Kebudayaan
Karsa masyarakat yang menjadi sebuah wujud dari norma dan nilai sosial yang dapat
menghasilkan suatu tata tertib dalam bermasyarakat.
Merupakan hasil karya dari manusia yang melahirkan teknologi dan kebudayaan
bersifat kebendaan.
Dalam kebudayaan juga ditemukan pola perilaku, yaitu cara masyarakat untuk
bertindak dan juga dalam berkelakuan serta harus diikuti oleh semua anggota
masyarakat yang ada dalam suatu wilayah.
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya
tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan. Tindakan yang
berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses
belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari
anusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap
kebudayaan yaitu, sebaga penganut kebudayaan, pembawa kebudayaan, manipulator
kebudayaan, dan pencipta kebudayaan.
Karl Marx, mengatakan bahwa masyarakat sebagai suatu struktur yang menderita
ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
Max Weber, mengatakan masyarakat adalah sebagai suatu struktur atau aksi yang pada
pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
B.Pengertian Pembelajaran
Masyarakat sendiri telah merasa memiliki pendidikan sebagai 336 Cakrawala Pendidikan,
November 2005, Th. XXIV, No. 3 potensi kemajauan mereka.
Masyarakat sendiri telah mampu menentukan tujuan-tujuan pendidikan yang relevan bagi
mereka.
Mendorong perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap tanggung jawab dan
kepemilikan madrasah atau sekolah, seperti tanggung jawab kemitraan, toleransi, dan
kesediaan menerima sosial budaya.
Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya yang meliputi
sumber daya manusia, sumber daya alam (lingkungan), dan sumber daya buatan, seperti
dana, fasilitas, dan peraturan-peraturan termasuk perundangan.
Self help (menolong diri sendiri), anggota masyarakat dilayani dengan baik ketika
kemampuan untuk menolong diri mereka sendiri telah didorong dan dikembangkan.
Mereka menjadi bagian dari solusi dan membangun kemandirian lebih baik dari pada
menggantungkan diri, karena mereka beranggapan kesejahteraan adalah tanggungjawab
jawab mereka sendiri.
Lifelong learning (pembelajaran seumur hidup) atau dalam istilah yang lebih popular
disebut Life Long Education (pendidikan seumur hidup), peluang belajar secara informal
atau formal harus tersedia untuk anggota masyarakat dari berbagai jenis latar belakang.
H. Kendala Pembelajaran Berbasis Masyarakat
1. Kendala Eksternal
Masyarakat
Pemerintah
Kendala pembelajaran berbasis masyarakat dari para tokoh adalah adanya tokoh-
tokoh masyarakat yang seyogyanya berperan sebagai panutan atau contoh teladan namun
justeru berperilaku seperti tuan yang berusaha mengatur, memonopoli, dan mendominasi
lembaga pendidikan. Kendala tersebut ditambah dengan kurangnya kepedulian tokoh
masyarakat terhadap pentingnya pembelajaran berbasis masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan mengatasi masalah pendidikan dari masyarakatnya. Kompleksitas
permasalahan yang muncul di masyarakat terkait dengan realitas dan permasalahan hidup
dari waktu ke waktu hendaknya menyadarkan para tokoh agama dan masyarakat bahwa
dirinya merupakan personel yang memiliki potensi dan dianggap sebagai tokoh yang
dapat memberikan arahan dan kebijakan dalam mengatasi persoalan yang menghimpit
masyarakat.
2. Kendala Internal
Guru
Kendala yang berasal dari guru terkait pembelajaran berbasis masyarakat adalah
berkembangnya filosofi bekerja sebagai guru yang hanya selesai setelah melaksanakan
proses pembelajaran di kelas. Tugas guru bukan selesai pada saat guru telah memenuhi
tugas dan jam wajib masuk kelas, tetapi ada tugas lain seperti keterlibatan guru dalam
evaluasi kurikulum, bahkan perumusan kurikulum operasional setelah mengakses
permintaan-permintaaan dari masyarakat terkait kebutuhan dan masalah pendidikan yang
muncul di masyarakat, atau mengakses permintaan dari stakeholder dan user dari
pendidikan tersebut. Kendala lainnya adalah terkait kompetensi profesional yang harus
dimiliki guru untuk menyelenggarakan pembelajaran juga mewarnai fenomena
pembelajaran berbasis masyarakat.
Peserta Didik
Peserta didik yang sudah terbiasa dalam setting pembelajaran pada sekolah
kurang demokratis, memiliki peran dan tugas-tugas belajar yang sedikit. Peserta didik
hanya dituntut untuk menguasi materi pelajaran dan tugas-tugas belajar sesuai materi
pada silabus yang terkesan lebih dominan pada aspek kognitif. Melalui penerapan
pembelajaran berbasis masyarakat yang memerlukan demokratisasi pembelajaran, peserta
didik dituntut memiliki partisipasi yang lebih luas dalam lingkup materi sekolah dan
masyarakat. Kreativitas dan keaktivan peserta didik mengaitkan materi pelajaran dengan
dunia nyata melalui penelitian, pengalaman, pemecahan masalah, dan penemuan tentunya
dirasa memberatkan peserta didik dalam belajar. Selain itu pelaksanaan dan metode
pembelajaran berbasis masyarakat lebih banyak disetting di luar kelas sehingga
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Perubahan konsep belajar dan penerapan model pembelajaran tersebut
tentunya menjadi kendala sendiri bagi peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis masyarakat.
Sekolah
Pada kasus sekolah yang umumnya dikelola secara otokratis atau dikelola secara
sentralistis, dan kurang aspiratif atau kurang pelibatan mitra horizontal sekolah tentunya
akan menjadi penghambat utama program pembelajaran berbasis masyarakat
(Community Based Learning). Usulan-usulan kreatif guru atau tokoh masyarakat, atau
suara masyarakat terkait kebijakan dan masalah pendidikan akan selalu tersandung oleh
aturan-aturan birokrasi sekolah dan kekuatan vertikal yang diberlakukan di sekolah
tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.gurupendidikan.co.id/40-pengertian-antropologi-menurut-para-ahli-dunia/
https://www.kompasiana.com/yusran_baskara/56f4f0be529773bc065b8c9e/pengertian-
antropologi-secara-umum-definisidefinisi-antropologi-menurut-para-ahli
https://dosenpsikologi.com/antropologi
https://muhammadnurhadi.wordpress.com/2011/06/26/antropologi-budaya/
https://www.slideshare.net/apriliapw/pengertian-antropologi-pendidikan
https://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-
cabang-ilmu-antropologi/
http://terimakasihantropologi.blogspot.com/2014/08/peran-penting-antropologi-dalam-suatu.html
https://www.kompasiana.com/wahyu_a.fillah/54f8457aa333111c5f8b48b4/antropologi-penting-
kah
http://opixdarut.blogspot.com/2013/01/hubungan-antara-sosiologi-pendidikan.html
https://www.romadecade.org/pengertian-kebudayaan/#!
https://definisimu.blogspot.com/2012/09/definisi-masyarakat.html
https://thegorbalsla.com/pengertian-kebudayaan/
http://rumahsosiologiku.blogspot.com/2012/12/tiga-wujud-kebudayaan.html
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/120000169/7-unsur-budaya?page=all
https://beritamanado.com/makna-kebudayaan-dalam-dinamika-antropologi/
https://belajargiat.id/kebudayaan/
https://www.academia.edu/5124614/KARAKTERISTIK_DISIPLIN_ILMU_ANTROPOLOGI_
Diajukan_Guna_Memenuhi_Tugas_Pengantar_Ilmu_Sosial
https://www.pelajaran.co.id/2017/03/pengertian-masyarakat-menurut-definisi-para-ahli-
terlengkap.html
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
http://eprints.walisongo.ac.id/7521/3/135112034_bab2.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/87599-ID-konsep-dasar-pendidikan-berbasis-
masyara.pdf