Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KONSEPTUAL

MEMBUAT DAN MERAKIT ALAT PERAGA SEDERHANA II: MODEL


PERNAPASAN PERUT SEDERHANA DAN PIRING NEWTON

Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA SD dengan Dosen
Pengampu Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd, dan Aldina Eka Andriani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Nafa Andia 1401421157


2. Wulan Asriani 1401421158
3. Wildani Syawaluddin Ashabi 1401421159
4. Atika Luthfianaa 1401421160
5. Junita Dewi Afiyah 1401421161
6. Raihani Afifah 1401421162
7. Diah Tri Utami 1401421163

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii


PRAKATA ...........................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II ................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Model Pernapasan Perut Sederhana ............................................................. 4
2.2. Penerapan Model Pernapasan Perut Sederhana Dalam Mapel IPAS Fase C
Kelas V Sekolah Dasar. ..................................................................................... 8
2.3. Model Piringan Newton ............................................................................ 13
2.4. Penerapan Model Piringan Newton Dalam Mapel IPAS Fase C Kelas V
Sekolah Dasar ................................................................................................. 18
BAB III .............................................................................................................. 22
PENUTUP.......................................................................................................... 22
3.1 Simpulan ................................................................................................... 22
3.2 Saran ........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

ii
PRAKATA

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
dengan limpahan berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta kekuatan, semangat, dan
pikiran yang kuat senantiasa mengiringi. sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan tepat waktu.
Penulisan makalah berjudul Membuat dan Merakit Alat Peraga Sederhana
II : Model Pernapasan Perut Sederhana dan Piring Newton, disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA SD. Pada makalah ini diuraikan
terkait konsep pernapasan perut dan cara membuat model atau alat peraga
sederhana konsep pernapasan perut dan piring Newton.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya semoga makalah yang diuraikan
penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya, dan jauh dari kata sempurna. Besar harapan penulis
agar pembaca bersedia untuk memberikan masukan berupa kritik maupun saran
yang membangun.

Semarang, 25 April 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pernapasan adalah proses mengambil oksigen dari udara dan
mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Pernafasan sangat penting bagi
kehidupan manusia dan organisme lainnya, karena oksigen sangat dibutuhkan
oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi dan karbon dioksida merupakan
produk sampingan dari metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut. Pernafasan perut adalah pernafasan yang
melibatkan penggunaan otot-otot perut untuk menggerakkan diafragma, yang
kemudian menghasilkan peningkatan volume rongga dada dan mengisinya
dengan udara.
Pernafasan perut seringkali dianggap sebagai pernafasan yang lebih
baik daripada pernapasan dada karena dapat memaksimalkan penggunaan
kapasitas paru-paru dan menghasilkan aliran udara yang lebih besar ke dalam
tubuh. Selain itu, pernafasan perut juga dapat membantu mengurangi stres,
meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki kualitas tidur.
Dalam pembelajaran materi ini, sering kali siswa di sekolah dasar sulit
untuk mempelajari materi disebabkan kesulitan siswa dalam mengimajinasikan
pernapasan perut yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perlunya alat peraga
untuk memberikan gambaran kepada siswa mengenai pernapasan perut.
Cahaya terdiri dari bermacam-macam warna, hal ini dapat dibuktikan
dengan piringan Newton (Newton’s Disc) yang terdiri dari tujuh macam warna
yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (MEJIKUHIBINIU)
yang diputar dengan cepat akan tampak berwarna putih. Ketujuh warna
tersebut kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika
spektrum cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah
prisma, cahaya tersebut kembali menjadi cahaya putih. Jadi, cahaya putih
(seperti cahaya matahari) sesungguhnya merupakan gabungan cahaya
berwarna dalam spektrum.

1
Newton menyimpulkan benda-benda sama sekali tidak berwarna tanpa
ada cahaya yang menyentuhnya. Mata manusia memiliki berbagai
penangkap/penerima cahaya (fotoreseptor) untuk menangkap berbagai jenis
warna cahaya yang memantul dari sebuah benda. Misalnya sebuah benda
tampak kuning karena fotoreseptor pada mata manusia menangkap cahaya
kuning yang dipantulkan oleh benda tersebut, dan sebagainya.
Pernyataan Newton menimbulkan kontroversi dengan pendapat yang
selama itu dikenal dan diketahui oleh banyak orang. Pernyataannya sulit
diterima, karena warna kelihatannya merupakan bagian yang memang tidak
terpisahkan dari segala sesuatu yang dilihat manusia. Orang lebih mengenal
suatu benda berwarna hijau karena memang benda tersebut memiliki warna
hijau, atau misalnya karena diwarnai cat hijau.
Penemuan Newton membutuhkan suatu usaha besar untuk melupakan
apa yang sudah dipelajari dan dikenal (bahkan manusia modern pun seringkali
masih dibingungkan, sebab biasanya pengetahuan orang pertama kali tentang
warna berasal dari kotak cat). Konsep cahaya dan warna yang dinyatakan
Newton sulit dipahami. Sehingga seiring berjalannya waktu pendapatnya mulai
dilupakan dan kalah populer dengan pengenalan banyak orang.
Dengan menggunakan model alat peraga piringan newton, siswa
Sekolah Dasar akan mudah memahami mengenai konsep warna dan cahaya.
Model piringan newton merupakan suatu alat peraga yang dapat digunakan
sebagai pembuktian bahwa cahaya putih merupakan gabungan dari ketujuh
warna yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dengan adanya
model piringan newton ini, diharapkan dapat mempermudah pemahaman
mengenai teori tentang warna.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa


permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Proses Pembuatan Model Pernapasan Perut Sederhana?
2. Bagaimana Penerapan Model Pernapasan Perut Sederhana Dalam Mapel
IPAS Fase C Kelas V Sekolah Dasar?
3. Bagaimana Pembuatan Model Piringan Newton?
4. Bagaimana Penerapan Model Piringan Newton Dalam Mapel IPAS Fase
C Kelas V Sekolah Dasar?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan Memahami Proses Pembuatan Model Pernapasan Perut


Sederhana
2. Mengetahui dan Memahami Penerapan Model Pernapasan Perut
Sederhana Dalam Mapel IPAS Fase C Kelas IV Sekolah Dasar
3. Mengetahui dan Memahami Proses Pembuatan Model Piringan Newton
4. Mengetahui dan Memahami Penerapan Model Piringan Newton Dalam
Mapel IPAS Fase C Kelas V Sekolah Dasar

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model Pernapasan Perut Sederhana


Pernafasan adalah proses mengambil oksigen dari udara dan
mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Pernafasan sangat penting bagi
kehidupan manusia dan organisme lainnya, karena oksigen sangat dibutuhkan
oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi dan karbon dioksida merupakan
produk sampingan dari metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Pernafasan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan perut adalah pernafasan
yang melibatkan penggunaan otot-otot perut untuk menggerakkan diafragma,
yang kemudian menghasilkan peningkatan volume rongga dada dan
mengisinya dengan udara.
Pernafasan perut seringkali dianggap sebagai pernafasan yang lebih
baik daripada pernafasan dada karena dapat memaksimalkan penggunaan
kapasitas paru-paru dan menghasilkan aliran udara yang lebih besar ke dalam
tubuh. Selain itu, pernafasan perut juga dapat membantu mengurangi stres,
meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki kualitas tidur.
Model ini dapat menggambarkan pernapasan perut. Pernapasan perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanisme Pernapasan
perut dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Mekanisme Pernapasan Perut

4
Berdasarkan gambar 1., mekanisme pernapasan perut dibedakan menjadi dua
fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk. Hal ini terjadi pada saat membran karet model ditarik.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diafragma ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga
dada menjadi lebih besar dari pada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbondioksida keluar. Hal ini terjadi pada saat
membran karet model dilepas

Proses Pembuatan Model Pernapasan Perut Sederhana

Alat dan Bahan:


• Gunting
• Pisau
• Botol bekas ukuran besar
• 2 Sedotan
• 3 Balon
• Lem
• Karet gelang

Langkah-Langkah Pembuatan
1. Pertama, menggabungkan kedua sedotan menggunakan double tip

5
2. Selanjutnya, lubangi tutup botol plastik menggunakan obeng kemudian
masukkan sedotan (pembuatan trakea)

3. Tempelkan 2 buah balon pada masing-masing ujung sedotan dengan


double tip

4. Kemudian, masukkan kedalam botol plastik yang telah dipotong menjadi


dua bagian

6
5. Terakhir, tempelkan plastik pada bagian bawah botol menggunakan
double tip

6. Jika balon bagian bawah ditarik, maka balon yang di dalam botol akan
mengembang (inspirasi). Sebaliknya, apabila balon dilepaskan maka
balon di dalamnya akan mengempis (ekspirasi).

Link Proses Pembuatan Model Pernapasan Perut Sederhana:


https://youtu.be/tGPryTJ4dgw
https://youtu.be/tGPryTJ4dgw
https://youtu.be/tGPryTJ4dgw

7
2.2. Penerapan Model Pernapasan Perut Sederhana Dalam Mapel IPAS Fase
C Kelas V Sekolah Dasar.

Capaian Pembelajaran: Peserta didik melakukan simulasi dengan


menggunakan gambar/bagan/alat/media
sederhana tentang sistem organ tubuh manusia
(sistem pernafasan/pencernaan/peredaran darah)
yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan
organ tubuhnya dengan benar.

Materi Pernapasan Perut dalam IPAS


Buku Guru IPAS Fase C Kelas V SD Buku Siswa IPAS Fase C Kelas V SD

Bab 5 “Bagaimana Kita Hidup dan Bab 5 “Bagaimana Kita Hidup dan
Bertumbuh” (Hal 151) Bertumbuh” (Hal 129)

8
9
Persiapan Model Pernapasan Perut Sederhana Model Pernapasan Perut Sederhana (hal
(hal 159) 131-134)

10
Lampiran 5.1. Lembar Kerja Materi Proses Pernapasan Manusia (hal
135-137)

11
12
2.3. Model Piringan Newton

Cahaya terdiri dari bermacam-macam warna, hal ini dapat dibuktikan


dengan piringan Newton (Newton’s Disc) yang terdiri dari tujuh macam warna
yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (MEJIKUHIBINIU)
yang diputar dengan cepat akan tampak berwarna putih. Ketujuh warna
tersebut kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika
spektrum cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah
prisma, cahaya tersebut kembali menjadi cahaya putih. Jadi, cahaya putih
(seperti cahaya matahari) sesungguhnya merupakan gabungan cahaya
berwarna dalam spektrum.
Newton menyimpulkan benda-benda sama sekali tidak berwarna tanpa
ada cahaya yang menyentuhnya. Mata manusia memiliki berbagai
penangkap/penerima cahaya (fotoreseptor) untuk menangkap berbagai jenis
warna cahaya yang memantul dari sebuah benda. Misalnya sebuah benda
tampak kuning karena fotoreseptor pada mata manusia menangkap cahaya
kuning yang dipantulkan oleh benda tersebut, dan sebagainya.
Pernyataan Newton menimbulkan kontroversi dengan pendapat yang
selama itu dikenal dan diketahui oleh banyak orang. Pernyataannya sulit
diterima, karena warna kelihatannya merupakan bagian yang memang tidak
terpisahkan dari segala sesuatu yang dilihat manusia. Orang lebih mengenal
suatu benda berwarna hijau karena memang benda tersebut memiliki warna
hijau, atau misalnya karena diwarnai cat hijau.
Penemuan Newton membutuhkan suatu usaha besar untuk melupakan
apa yang sudah dipelajari dan dikenal (bahkan manusia modern pun seringkali
masih dibingungkan, sebab biasanya pengetahuan orang pertama kali tentang
warna berasal dari kotak cat). Konsep cahaya dan warna yang dinyatakan
Newton sulit dipahami. Sehingga seiring berjalannya waktu pendapatnya mulai
dilupakan dan kalah populer dengan pengenalan banyak orang.
Dengan menggunakan model alat peraga piringan newton, siswa
Sekolah Dasar akan mudah memahami mengenai konsep warna dan cahaya.
Model piringan newton merupakan suatu alat peraga yang dapat digunakan
sebagai pembuktian bahwa cahaya putih merupakan gabungan dari ketujuh

13
warna yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dengan adanya
model piringan newton ini, diharapkan dapat mempermudah pemahaman
mengenai teori tentang warna.

Proses Pembuatan Piringan Newton

Alat dan Bahan:


▪ Pensil
▪ Busur
▪ Jangka
▪ Kardus
▪ Kertas HVS/ kertas origami
▪ Pewarna
▪ Gunting
▪ Lem / double tape
▪ Benang kasur/ wol
▪ Jarum

Langkah-Langkah Pembuatan Model Piringan Newton


1. Membuat pola lingkaran pada karton dengan jari-jari 10cm (diameter
20cm)

14
2. Gunting karton sesuai pola yang telah dibuat

3. Membuat pola lingkaran dengan ukuran yang sama pada berwarna


merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu)

15
4. Setelah lingkaran terbentuk, membuat garis diameter dan sudut 45%
pada lingkaran

5. Menggunting kertas mengikuti pola garis yang telah dibuat

6. Menempelkan setiap potongan kertas pada kedua permukaan kardus


secara berurutan (merah, jingga, kuning, biru, nila dan ungu)

16
7. Membuat dua buah lubang (diberi jarak) pada titik pusat lingkaran

8. . Terakhir, memasukkan tali ke dalam kedua lubang tersebut

9. Cara Penggunaan : Tariklah kedua tali dari arah berlawanan,


kemudian akan tampak warna putih yang dihasilkan dari gabungan
ketujuh warna tersebut (merah, jingga, kuning , hijau, biru, nila ,dan
ungu.

17
Link Proses Pembuatan Piringan Newton
https://youtu.be/4ySiDbay4ec
https://youtu.be/4ySiDbay4ec
https://youtu.be/4ySiDbay4ec

2.4. Penerapan Model Piringan Newton Dalam Mapel IPAS Fase C Kelas V
Sekolah Dasar
Capaian Pembelajaran: Berdasarkan pemahamannya terhadap
konsep gelombang (bunyi dan cahaya)
peserta didik mendemonstrasikan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Piringan Newton dalam IPAS


Buku Guru IPAS Fase C Kelas V SD Buku Siswa IPAS Fase C Kelas V SD

Bab 1 “ Melihat karena Cahaya, Mendengar Bab 1 “ Melihat karena Cahaya, Mendengar
karena Bunyi” (Hal 15) karena Bunyi” (Hal 1)

18
19
20
21
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pernafasan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pernafasan dada dan pernafasan perut. Dalam memahami materi pernafasan,
sering kali siswa di sekolah dasar sulit untuk mempelajari materi disebabkan
kesulitan siswa dalam mengimajinasikan pernapasan perut yang
sesungguhnya. Sehingga diperlukan alat peraga yang memberikan gambaran
kepada siswa mengenai pernapasan perut. Model pernafasan perut sederhana
merupakan model atau alat peraga yang menggambarkan pernafasan perut.
Penggunaan model pernafasan perut tentunya dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi mengenai pernafasan perut.
Sedangkan Model piringan Newton merupakan alat peraga yang
digunakan sebagai pembuktian bahwa cahaya putih merupakan gabungan dari
ketujuh warna yang berbeda, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Penggunaan alat peraga ini diharapkan mampu membantu peserta didik
dalam proses belajar mengajar dan mempermudah pemahaman mengenai teori
tentang warna.

3.2. Saran
Dari berbagai uraian yang sudah Kelompok kami jelaskan di atas,
tentunya tidak terlepas dari berbagai kekurangan yang ada baik dari segi
materi, cara penulisan, kerapian dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran membangun agar penulis bisa melakukan
perbaikan dalam pembuatan tugas makalah selanjutnya. Penulis berharap
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca, baik bagi dosen pembimbing
maupun rekan-rekan mahasiswa yang lainnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Sinta, Adelia Prasasti, and Rossy Anggriyani. "Alat Peraga Sistem
Pernafasan Manusia Untuk Menunjang Pembelajaran IPA." Proseding
Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar. Vol. 7. No. 1. 2022.
Budiwati, R., Budiarti, A., Muckromin, A., Hidayati, Y. M., & Desstya, A. (2023).
Analisis Buku IPAS Kelas IV Kurikulum Merdeka Ditinjau dari
Faridah, Nur. Mengenal Lebih Dekat dengan Cahaya dan Warna. Penerbit
LeutikaPrio, 2018.
Ghaniem, Amalia Fitri. (2021). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Jakarta: Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Ghaniem, Amalia Fitri. (2021). Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Jakarta: Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hejo, Yosefina Suryanti, Yohanes Bare, and Sukarman Hadi Jaya Putra.
"Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada Materi
Sistem Pernapasan Manusia SMP Kelas VIII." Spizaetus: Jurnal Biologi dan
Pendidikan Biologi 4.1 (2023): 86-98.

23

Anda mungkin juga menyukai