Anda di halaman 1dari 5

ALAT PERAGA CAKRAM WARNA

Riza Azkiya Anisah (4001418003)

IPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Semarang
riza.anisaa@students.unnes.ac.id

Abstract

This article was created to prove that a combination of several colors can make up white,
this activity is done by using props such as color discs. When the rotating color disc rotates, the
seven colors on the disc will turn white. This proves that white light consists of all kinds of colors
in the spectrum, including red, orange, yellow, green, blue, indigo, and purple, which are the
arrangement of the rainbow colors. Visible white light actually consists of seven colors. This
experiment aims to see the spectrum of color mixing, identify the nature of light on the color
disc, and fulfill the Optical Wave Course being lighted. To prove it we can experiment with
making color discs.
Keywords: color disc, light, white.

Abstrak

Artikel ini dibuat untuk membuktikan bahwa gabungan dari beberapa warna dapat
menyusun warna putih, kegiatan ini dilakukan dengan memanfatkan alat peraga seperti cakram
warna. Pada saat cakram warna berputar berputar, tujuh warna pada cakram akan berubah
menjadi putih. Hal ini membuktikan bahwa cahaya berwarna putih terdiri dari semua macam
warna yang ada pada spektum, warna tersebut meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu, yang merupakan susunan warna pelangi. Cahaya putih yang terlihat sebenarnya
terdiri dari tujuh warna. Percobaan ini bertujuan untuk melihat spektrum pencampuran warna,
mengintifikasi sifat cahaya pada cakram warna, serta memenuhi Mata Kuliah Gelombang Optik
yang diampu. Untuk membuktikannya kita bisa melakukan percobaan dengan membuat cakram
warna.
Kata kunci: Cakram warna, cahaya, putih.

1. PENDAHULUAN Newton ingin membuktikan bahwa


Cakram warna adalah suatu alat cahaya putih merupakan fungsi
sederhana yang berbentuk lingkaran kombinasi hasil dari tujuh warna tersebut.
dengan tujuh segmen warna spektrum Cakram warna merupakan kumpulan
seperti susunan warna pelangi pada warna yang terdiri tujuh warna pelangi
cakram tersebut. Cakram dengan susunan pada sebuah lingkaran, (Azmiyawati,
warna ini merupakan hasil penemuan 2008).
serta eksperimen sederhana yang dibuat Cakram ini memiliki kombinasi
oleh Isaac Newton dimana saat itu warna spektrum seperti pada pelangi, jika
cakram diputar akan menghasilkan warna 4. Potonglah kertas origami (warna:
putih dimana prinsip kerja cakram merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
mengikuti prinsip dispersi cahaya. dan ungu) sesuai dengan pola juring
Cahaya dapat diuraikan merupakan lingkaran dan tempelkan dimasing-
salah satu sifat dari cahaya, pelangi masing juring dengan doubletip.
terjadi karena peristiwa penguraian 5. Apabila kertas origami sudah
cahaya (disperse). Dispersi merupakan terpasang semua, berikan dua lubang
cahaya putih yang menjadi cahaya kecil ditengah untuk memasukkan tali
berwarna, (Arum dkk, 2019). Cahaya kasurnya.
matari yang terlihat berwarna putih, 6. Masukan tali kasur melaui kedua
namun sebenarnya cahaya matahari lubang dan ikat kedua ujung tali.
tersusun atas banyak warna. Cahaya 7. Putar cakram warna dalam kecepatan
matahari diuraikan ileh titik-titik air di tinggi dengan mengendurkan tali,
awan sehingga terbentuk warna-warna hingga akan terlihat warna putih.
pelangi, (Apriyani, 2013). 8. Amati warna cakram ketika sedang
2. METODE PELAKSANAAN berputar.
3.1 Alat dan Bahan 3.3 Cara Penggunaan:
Alat: Pegang kedua ujung tali dan putar-
 Pensil putarkan cakram sehingga tali
 Gunting memendek, setelah tali menguat lepaskan
 Penggaris kedua ujung tali sehingga cakram warna
 Jangka berputar dengan sendirinya. Apabila
 Busur ingin agar putaran cakram lebih lama,
Bahan: maka ketika lilitan tali mulai habis
 Kardus putarannya maka agak sedikit dekatkan
 Kertas Origami tangan sebelah kanan dan kiri lalu tarik
 Doubletipe lagi agar cakram kembali berputar. Pada
 Lem saat berputar ini tujuh warna pada cakram
 Tali Kasur akan berubah menjadi putih.
3.2 Langkah Kerja 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Siapkan alat dan bahan yang Setelah dilakukan percobaan serta
dibutuhkan dalam pembutan cakram pembuatan cakram warna. Adapun hasil
warna. dan pembehasannya yaitu cakram ini
2. Buatlah pola lingkaran pada sebuah tersusun dari tujuh warna, meliputi:
kardus berukuran 7x7 cm, Kemudian merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
potonglah sesuai dengan pola. ungu. Alat peraga ini terbuat dari bahan
3. Bentuklah lingkaran pada kardus, lalu dasar sederhana dan tentunya mudah
bagilah menjadi 7 bagian juring ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
lingkaran seperti terbuat dari kardus dan kertas
origami.
Cakram warna merupakan alat yang menyusun warna putih. Seperti pada
digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya matahari yang kita lihat berwarna
cahaya putih dari matahari, cahaya putih putih, sebenarnya tersusun atas banyak
yang dilihat merupakan kumpulan dari cahaya berwarna. Hal ini bisa dibuktikan
warna-warna yang disebut dengan pada pelangi, pelangi terjadi karena
spektrum cahaya. Cakram warna dengan cahaya matahari yang diuraikan titik-titik
alat sederhana berbentuk lingkaran air di awan sehingga menjadi berwarna,
dengan tujuh sigmen warna pelangi (Sundusiyah, 2012). Warna-warna cahaya
(Atikah, 2016). dapat disatukan dengan menggunakan
Pada saat cakram warna diputar cakram warna. Bila cakram warna diputar
dengan kecepatan tertentu, maka yang dengan cepat, warna-warna cahaya yang
terlihat hanya warna putih yang terdapat pada cakram tidak tampak. Pada
merupakan gabungan dari semua saat cakram berputar, cakram tampak
spektrum warna, hal ini melambangkan berwarna putih.
bahwa warna putih merupakan dari Prinsip kerja cakram mengikuti
cahaya matahari. Namun jika tidak prinsip disperse cahaya. Menurut
diputar maka akan terlihat tujuh warna Tumurun (2016), Dispersi cahaya istilah
yang berbeda-beda, yang merupakan lain dari penguraian cahaya ialah
penyusun dari warna putih tersebut. spectrum. Prinsip penguraian cahaya ini
Cahaya matahari berwarna putih yang ialah penguraian cahaya putih menjadi
terlihat pada cakram warna sebenarnya, cahaya dengan warna yang bervariasi.
cahaya matahari yang terdiri dari Penguraian cahaya putih menjadi
berbagai macam warna, hal tersebut dapat berbagai warna disebut juga dengan
dibuktikan dengan cara menguraikan spektrum cahaya. Contoh peristiwa
cahaya matahari salah satunya dengan penguraian cahaya yang terjadi secara
cakram warna. Cahaya matahari setiap alami adalah peristiwa terbentuknya
harinya memang terlihat berwarna putih pelangi. Pelangi biasanya muncul setelah
padahal sebenarnya cahaya matahari hujan turun. Dapat juga dimunculkan
terdiri dari beberapa warna yang berbeda- dengan menyemprotkan air dari selang ke
beda, (Nurachmandani, 2009). udara dengan membelakangi matahari.
Cakram yang tersusun dari warna Cahaya pada awalnya berwarna putih
pelangi merupakan hasil penemuan Isaac yang terlihat oleh mata. Namun
Newton yang ingin membuktikan bahwa sesungguhnya cahaya putih itu adalah
cahaya putih yang memiliki fungsi kumpulan dari tujuh warna, inilah yang
kombinasi dari tujuh warna. Cakram disebut spektrum warna. Percobaan ini
warna ini berubah menjadi warna putih pertama kali dilakukan oleh Newton.
gading. Apabila kecepatan putarannya Ketika sinar matahari terpantul oleh rintik
lebih cepat cakram warna berubah hujan, terbentuklah pelangi yang
menjadi putih. Ini membuktikan kalau mengandung semua warna spectrum,
gabungan dari beberapa warna bisa (Widodo & Suparmo, 2009). Dispersi
cahaya adalah gejala peruraian cahaya Dari hasil percobaan membuktikan
putih (polikromatik) menjadi cahaya bahwa gabungan dari beberapa warna
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya bisa menyusun warna putih. Seperti pada
putih merupakan cahaya polikromatik, cahaya matahari yang kita lihat berwarna
artinya cahaya yang terdiri atas banyak putih, sebenarnya tersusun atas beberapa
warna dan panjang gelombang, warna pada cahaya, hal ini membuktikan
(Trimurningsih, 2011). bahwa cahaya berwarna putih terdiri dari
Sebenarnya warna-warna pelangi berbagai macam warna yang ada pada
berasal dari satu warna saja yaitu warna spektrum. Warna merah, jingga, kuning,
putih (polikromatik) dari cahaya hijau, biru, nila, dan ungu merupakan
matahari, (Huis & Klinken, 1993). susunan warna pelangi yang selama ini
Namun karena cahaya matahari tersebut kita kenal dan juga yang menyusun pada
dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya cakram warna.
cahaya putih diuraikan menjadi beberapa
macam warna, sehingga terjadilah warna- DAFTAR PUSTAKA
warna indah pelangi. Cahaya putih seperti Apriyani, F. (2013). Pengaruh model
cahaya matahari termasuk jenis cahaya pembelajaran penemuan (discovery
polikromatik. Cahaya polikromatik learning) terhadap keterampilan
adalah cahaya yang tersusun atas berpikir kreatif siswa pada materi
beberapa komponen warna, (Rositawaty sifat-sifat cahaya. (Skripsi).
& Muharam, 2009). Sumedang: Program S-1 Universitas
Rositawaty (2008) mengemukakan Pendidikan Indonesia
bahwa, diantara warna yang tersusun Arum, N. A., Sudarmi, M. & Pattiserlihun,
pada cakram warna merah selalu ada di A. (2019). Media Belajar Lewat
atas dan ungu di bawah warna pelangi Kesalahan Film Kartun Untuk
lainnya karena cahaya warna merah Mengajarkan HOTS Materi Dispersi
memiliki panjang gelombang paling Cahaya. Jurnal Pendidikan Fisika dan
panjang bila dibandingkan dengan cahaya Sains, 2 (1): 37-50.
tampak yang lainnya dan cahaya ungu Atikah, Nur. (2016). Pengaruh Video
memiliki panjang gelombang paling Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
pendek. Hal ini yang menyebabkan warna Siswa Pada Konsep Sifat-Sifat Cahaya
merah dan ungu tidak akan saling (Kuasi Eksperimen di SD Dharma
bertemu. Warna merah berada paling Karya UT). Jakarta: UIN Syarif
ujung pelangi dan warna ungu berada di Hidayatullah.
paling bawah pelangi dan diantara warna Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA
merah dan ungu terdapat warna, jingga, Salingtemas untuk kelas V SD/MI.
kuning, hijau, biru, nila sehingga warna Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
pelangi akan menjadi indah. Pendidikan Nasional, 110-117.
4. PENUTUP
Huis, C.V. & Klinken, G.V. (1993). Optika
Geometri. Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Nurachmandani, Setya. (2009). Fisika 1
untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Rositawaty, S. & Muharam, Aris. (2009).
Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam untuk Kelas V Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Bandung:
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasioanl.
Rositawaty S. dkk. (2008). IPA Saling Tema
5 untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat
Pembukuan. Departemen Pendidikan.
Slamanto, Nana. (1989). Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru.
Sundusiyah, Aida. (2012). Pengembangan
Pembelajaran IPA SD/MI (PMP)
Sifat-Sifat Cahaya dan Manfaatnya.
Trimurningsih, S. (2011). Peningkatan
Prestasi Belajar Menggunakan
Metode Eksperimen Dalam Mata
Pelajaran IPA Materi Sofat-Sifat
Cahaya Siswa Kelas V SD Kanisius
Klepu Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011. (Skripsi). Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Tumurun, S. W., Gusrayani, D. &
Jayadinatara, A. K. (2016). Pengaruh
Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi
Sifat-Sifat Cahaya. Jurnal Pena
Ilmiah, 1 (1).
Widodo, T & Suparmo. (2009). Panduan
Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai