Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erma Yuliani

NIM :190210104005

Kelas :A

Matkul : Metodologi Penelitian

Tugas Resume Kegiatan Kolaborasi S1 Pendidikan IPA Universitas Jember dan USA

Kolaborasi antara Pendidikan IPA Universitas Jember bersama Departement of


Teacjing and Learning Southern Methodist University. Pemateri Dr. Jienna R. Wieselmann,
Asisstant Professor of STEM Education, Departement of Teaching and Learning Southern
Methodiat University. Materi yang diskusikan yaitu tentang Development of Coding
Analysis in Qualitative Educational Reasearch.

Penjelasan dari Mrs Jenna yaitu membahas materi mengenai analisis kode dalam
penelitian pendidikan kualitatif. Rancangan kegiatan yang akan dibahas yaitu pengantar,
ikhtisar pengkodean, proses dan metode pengkodean, pertimbangan untuk coding, sumber
daya pengkodean kualitatif. Fokus penelitian yang dilakukan meliputi pendidikan sains,
teknologi, teknik dan matematika (STEM) terpadu, interaksi siswa dalam kegiatan STEM
kelompok kecil dan sikap siswa terhadap STEM. Pembelajaran dengan menggunakan STEM
ini sangat tepat untuk digunakan, karena pada pembelajaran ini tidak hanya diajarkan
mengenai teori saja, tetapi juga pembelajaran praktik. STEM dikenalkan oleh NSF (National,
Technology, Engineering and Mathematics). Tujuan dari pembelajaran STEM adalah untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam empat bidang ilmu, yaitu keterampilan sains,
keterampilan mengoperasikan teknologi, keterampilan teknik penyelesaian masalah dan
keterampilan matematika yang sangat cocok untuk menghadapi abad 21. Peneliti banyak
belajar dari pengalaman partisipan yang menghasilkan penemuan lebih dari hasil variabel
penelitian. Beberapa sumber data yang dapat digunakan untuk menjadi kode, yaitu :

1. Transkip wawancara merupakan catatan tertulis dari wawancara lisan yang telah selesai
dilakukan.
2. Tanggapan survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaan kepada responden individu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa survey adalah metode
untuk mengumpulkan informasi dari kelompok yang mewakili sebuah populasi.

3. Catatan penelitian di lapangan merupakan suatu alat yang sangat penting dalam sebuah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam
melakukan pengumpulan data di lapangan.

4. Contoh sampel pekerjaan siswa dan artefak kelas lainnya. Sampel merupakan sebagai
yang diambil dari populasi. Dimana pengambilan sampel harus berasal dari populasi yang
telah dipilih. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu sampel pekerjaan siswa.

5. Video merupakan sebuah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar
bergerak. Sedangkan yang terakhir yaitu fotografer, fotografer merupakan orangorang yang
membuat gambar dengan cara menangkap cahaya dari subjek gambar dengan kamera
maupun peralatan fotografi lainnya dan mereka juga mengutamakan seni dan teknik agar
hasil fotonya menjadi bagus.

Metode untuk pengkodean data dapat terbagi menjadi dua proses, yaitu deduktif dan induktif.
Deduktif merupakan suatu yang membangun dari kerangka teoritis atau analitis yang ada.
Induktif merupakan suatu penghasil kode dari data yang didapatkan. Contohnya seperti
deskriptis, pengkodean proses, dan in vivo coding. Proses pengkodean data dalam penelitian
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu peneliti harus memastikan kode data yang
digunakan dapat mengungkap semua elemen kunci sehingga kode dapat menunjukkan
kualitas data, mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data triangulasi, waktu pengkodean
yang dilakukan selama pengumpulan data, memo analitis, kerangka teori analitis, dan
pertanyaan penelitian, buku kode, siklus pengkodean untuk berpindah dari kode menuju
kategori, tema, dan teori, organisasi pengkodean, serta tampilan data. Pengkodean yang
dilakukan oleh Mrs. Jeanna adalah “Student Attitudes and Beliefs about STEM”, “STEM
School Development”, dan “Small Group STEM Interactions”. Kodekode tersebut memiliki
dasar penelitian berupa kurangnya ketertarikan perempuan di bidang STEM, anak perempuan
kurang tertarik dibandingkan anak laki-laki dalam karir STEM, kerja tim dan aktivitas
kelompok kecil yang menjadi pusat STEM terintegrasi K12, dan juga perbedaan gender
dalam peran kelompok kecil dalam sains. Sikap dan kepercayaan siswa terhadap STEM
terbagi menjadi dua, yaitu konsteks dan pertanyaan penelitian. Di dalam konsteks terdapat
lingkungan belajar STEM informal, pengalaman STEM lima hari untuk siswa berumur 9-11
tahun dan pembelajaran yang dikontekstualisasikan dengan eksplorasi luar angkasa dan
Mars. Sedangkan untuk pertanyaan peneliti terdiri dari bagaimana anak perempuan sekolah
dasar membandingkan pengalaman STEM di luar sekolah dan terintegrasi dengan
pengalaman STEM di sekolah dalam kaitannya sikap, keyakinan dan kesenangan STEM
mereka?, dan bagaimana pengalaman gadis sekolah dasar di sekolah dan di luar sekolah
menginformasikan pandangan mereka tentang gender yang terkait dengan kesuksesan
STEM!. Pendekatan pengkodean dilakukan dengan wawancara dengan 30 siswa. Sedangkan
untuk beberapa siklus pengkodean induktif dilakukan dengan pertemuan peneliti yang sering
menyelesaiakan perbedaan dalam pengkodean. Contoh kode yaitu kode yang digunakan
adalah definisi operasional. Kompotesi yang digunakan yaitu referensi untuk kompetisi di
dalam kelas atau dalam melakukan STEM. Membuat dilakukan dengan membuat atau
menciptakan sebagian bagian dari STEM atau disiplin STEM individu. Sifat wanita yang
digunakan yaitu karakteristik atau sifat yang dirasakan oleh anak perempuan dan pola pikri
yaitu deskripsi tentang apa yang mempengaruhi kesuksesan. Dari hasil penelitian yang
dilakukan ditemukan bahwa matematika sekolah dianggap sulit, dimana ilmu dipandang
secara positif. Pembelajaran langsung, kolaborasi kreativitas dan peluang untuk belajar dari
kegagalan dihargai dan peserta memandang anak perepmuan sebagai siswa yang lebih focus,
tetapi melihat anak laki-laki dinilai lebih cocok untuk kesuksesan STEM. Untuk melakukan
pengembangan sekolah STEM terdapat dua hal yang diperhatikan mengenai konteks dan
pertanyaan penelitian. Konteks mengenai distrik sekolah pedesaan di Minnesota dan misi
pendidikan STEM dimulai di satu sekolah dasar dan diperluas ke seluruh distrik. Sedangkan
untuk pertanyaan penelitian yaitu bagaimana visi pendidikan STEM tingkat kabupaten
dikembangkan, diberlakukan dan dipertahankan oleh berbagai pemangku kepentingan
adiministrasi. Pendekatan untuk coding yaitu dengan wawancara deduktif dengan
administrator sekolah dan distrik II komponen penting sekolah STEM.

Anda mungkin juga menyukai