No Komponen Deskripsi
1 Identifikasi Masalah Sekolah alam merupakan salah satu lembaga pendidikan alternatif
yang ada di Indonesia. Menurut Rosmaya (2015:16) sekolah alam
(Berbasis masalah
adalah sekolah alternatif yang yang berbasis padaalam. Siswa
yang ditemukan di belajar di alam terbuka dan bebas mengekspresikan apa yang ingin
mereka lakukanMenurut Puspa, dalam kegiatan belajar mengajar,
lapangan)
sekolah alam menggunakan kurikulum Departemen Pendidikan
Nasional sebagai pijakan (Daryanto, 2014: 68).
Model pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang
disusun berdasarkan tema tertentu yang mengintegrasikan beberapa
materi pelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi
dasar dari satu atau beberapa materi pelajaran (Trianto, 2011: 154,
Majid, 2014: 84, dan Padmono, 2012: 11). Melalui model
pembelajaran tematik satu pokok bahasan tertentu dapat melibatkan
berbagai disiplin ilmu.
Salah satu sekolah alam yang menggunakan model tematik adalah
Sekolah Alam Baturraden (SABar). SABar adalah salah satu
sekolah alam di Banyumas yang beralamat di Jalan Raya
Baturraden, Kawasan Hutan Damar Perhutani, Kemutug Lor,
Banyumas.
1. bagaimana pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe
webbed/spider web, kendala dan solusi, serta dampaknya
terhadap motivasi belajar siswa SD Alam Baturraden?
قل ال أقول لكم عندي خزآئن الله وال أعلم الغيب وال أقول لكم إني
ملك إن أتبع إال ما يوحى إلي قل هل يستوي األعمى والبصير أفال
تتفكرون
“Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan
kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah:
"Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?"
Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya) ”
من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ومن جاء بالسيئة فال يجزى إال
مثلها وهم ال يظلمون
“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang
membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya,
sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya /dirugikan.”
Menurut Sardiman (1986) Pengertian motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar
itu dapat tercapai.
Menurut Uno (2006) Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul
karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil
dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik.
Menurut Bophy (1987) Definisi motivasi belajar adalah
sebagai a general state (kondisi umum) dan sebagai a
situation-specific state (kondisi dan situasi yang
spesifik). Sebagai a general state, motivasi belajar adalah
suatu watak yang permanen yang mendorong seseorang untuk
menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam suatu
kegiatan belajar.
Menurut McCombs (1991) Pengertian motivasi belajar
adalah kemampuan internal yang terbentuk secara alami yang
dapat ditingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan yang
memberikan dukungan, memberikan kesempatan untuk
memilih kegiatan, memberikan tanggung jawab untuk
mengontrol proses belajar, dan memberikan tugas-tugas belajar
yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pribadi.
b. Langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yangakan
dipecahkan.
Pada tahap perencanaan, dilakukan penyusunan weekly
plan/silabus dan daily plan/rencana pelaksanaan
pembelajaran. Baik weekly planmaupun daily plan dibuat
dengan menggunakan software yang disediakan oleh sekolah.
Selain itu kedua dokumen tersebut hanya membutuhkan
selembar kertas saja jika dicetak.
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan meliputi tiga tahap yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup. Dari kegiatan pendahuluan
hingga kegiatan penutup dilaksanakan dengan menggunakan
tempat yang bervariasi.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan menyeluruh meliputi
tiga ranah kecerdasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pada ranah kognitif sudah dilaksanakan dengan tematik.
Evaluasi sehari-hari dilaksanakan dengan tertulis, lisan,
wawancara, dan pengamatan langsung. Untuk penilaian
tertulis digunakan soal-soal yang berbentuk uraian.