Anda di halaman 1dari 11

Semesta Vol. … No.

… (Year) Page

Science Education Journal


Departement of Science Education
Universitas Negeri Padang

Received … Accepted … Published …

ARTICLE REVIEW : EFFECTIVENESS OF PROBLEM BASED


LEARNING IN JUNIOR HIGH SCHOOL OF SCIENCE

Tamba, Lidia 1 a), Primasari, M2


1,2
Departement of Science Education, Universitas Negeri Padang
a)
Email : lidyatam09@gmail.com

ABSTRACT

The goal of this article is to figure out how to make problem-based learning more effective
in junior high school of science. The ex post facto method in this study includes a three-stage
descriptive data analysis is used which are the data reduction, data display, and conclusion. The
population of this study is comprised of all papers relevant to the problem-based learning (PBL)
learning paradigm that has been indexed in Scopus and SINTA (Science and Technology Index)
from 2017 to the present. The researcher used 11 indexed papers as part of the research sample.
According to the study's findings, there is a favorable impact on problem-based implementation
learning in junior high school science classes.

© Departement of Science Education, Universitas Negeri Padang

Keywords: Implementasi, model PBL, IPA Terpadu

PENDAHULUAN perubahan perilaku seseorang sebagai akibat


dari pengalaman (Black & Schwartz, 2015;
Pendidikan merupakan salah satu cara White, 2011).
untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas. Proses pendidikan Selanjutnya, Taufik dkk. (2010)
dilakukan untuk mengembangkan mengemukakan bahwa IPA adalah
kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh pembelajaran yang tidak mengabaikan
siswa (Kunandar, 2013). Belajar merupakan proses sains. Hakikat sains yang dimaksud
suatu proses penting yang berkaitan dengan meliputi produk, proses, dan sikap ilmiah.
Pembelajaran IPA seharusnya dapat secara positif. PBL juga memberikan
memberikan pengalaman langsung pada fasilitas pada siswa untuk saling bertukar
peserta didik sehingga menambah pendapat, menganalisis masalah
kemampuan dalam mengkonstruksi, menggunakan berbagai cara, dan
memahami, dan menerapkan konsep yang memikirkan kemungkinan-kemungkinan
telah dipelajari. Dengan demikian, peserta untuk memecahkan suatu permasalahan.
didik akan terlatih menemukan sendiri Kemudian, menurut Gallagher (2013)
berbagai konsep secara holistik, bermakna, problem based learning dapat menciptakan
autentik serta aplikatif untuk kepentingan konteks pembelajaran yang mendorong
pemecahan masalah. siswa lebih banyak untuk mengungkapkan
potensi akademiknya.
Salah satu model pembelajaran yang Dalam memilih model pembelajaran,
dapat memfasilitasi kemampuan berpikir guru harus memperhatikan topik
kreatif siswa adalah model pembelajaran pembelajaran dan tujuan pembelajaran, agar
berbasis masalah (PBL). Kemampuan materi dapat tersampaikan dengan baik dan
memecahkan masalah pada kemampuan optimal. Model pembelajaran memiliki
berpikir tingkat tinggi masih rendah peran penting karena dapat memperlancar
(Mustofa & Rusdiana 2016; Nurhayati & proses pembelajaran, seperti menciptakan
Angraeni 2017). Pembelajaran ini diawali suasana belajar yang menarik. Model
dengan kegiatan menyajikan masalah yang problem based learning adalah model yang
dirancang dalam konteks yang relevan menjadikan masalah nyata sebagai dasar
dengan konsep yang akan dipelajari, pengetahuan. Siswa dituntut untuk
kemudian mengorganisasikan siswa untuk mengidentifikasi suatu masalah, baik secara
belajar, membimbing penyelidikan individu nyata maupun melalui studi kasus.
atau kelompok, mengembangkan dan Penggunaan model pembelajaran yang
mempresentasikan hasil kerjanya, serta kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan,
menganalisis dan mengevaluasi proses kurangnya pemahaman materi dan monoton
pemecahan masalah (Sumarmo et al. sehingga peserta didik kurang termotivasi
al.2012). untuk belajar.
Menurut Noordin (2011) dalam Safitri, Langkah-langkah model problem
model pembelajaran berbasis masalah based learning (PBL) adalah sebagai berikut
merupakan strategi pengajaran yang inovatif : 1) mengorientasi peserta didik pada
dimana guru mendorong siswa untuk masalah, tahap ini untuk memfokuskan
mengembangkan kemampuan dalam peserta didik mengamati masalah yang
pemecahan masalah, kreativitas dan menjadi objek pembelajaran; 2)
keterampilan berpikir kritis. Selain itu, mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,
problem based learning merupakan salah pengorganisasian pembelajaran salah satu
satu model pembelajaran yang menuntut kegiatan agar peserta didik menyampaikan
aktivitas mental siswa untuk memahami berbagai pertanyaan (atau menanya)
suatu konsep melalui situasi dan masalah terhadap masalah kajian; 3) membimbing
yang disajikan pada awal pembelajaran penyelidikan mandiri dan kelompok, pada
dengan tujuan untuk melatih siswa tahap ini peserta didik melakukan percobaan
menyelesaikan masalah (Susilawati, S., (mencoba) untuk memperoleh data dalam
Jamaluddin, J., & Bachtiar, I. 2017). Model rangka menjawab atau menyelesaikan
PBL sikap siswa seperti pemecahan masalah yang dikaji; 4) mengembangkan
masalah, berpikir, bekerja kelompok, dan menyajikan hasil karya, peserta didik
komunikasi, dan informasi berkembang
mengasosiasi data yang ditemukan dari
percobaan dengan berbagai data lain dari HASIL DAN PEMBAHASAN
berbagai sumber; 5) analisis dan evaluasi A. HASIL
proses pemecahan masalah, setelah peserta Artikel yang didapatkan berasal dari
didik mendapat jawaban terhadap masalah Scopus dan SINTA, dimana yang sudah
yang ada, selanjutnya dianalisis dan ditelaah ada 20 artikel tentang problem
dievaluasi (Sufairoh, 2016). Berdasarkan based learning dan setelah data tersebut
uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk disaring sesuai dengan tema yang telah
mengetahui bagaimana meningkatkan ditentukan oleh peneliti, maka pada akhirnya
implementasi problem based learning dalam didapatkan data sebanyak 11 artikel yang
pembelajaran IPA tingkat SMP. benar-benar sesuai dengan tema yang
ditetapkan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimanakah implementasi
problem based learning dalam
pembelajaran IPA tingkat SMP ?

METODE
Dalam penelitian ini menggunakan
metode ex post facto dengan analisis data
deskriptif yang terdiri dari tiga tahapan,
yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Pengumpulan data dilakukan melalui
database google scholar, lalu membaca judul
dan abstrak dari artikel yang telah
didapatkan dan memilih satu tema yang
sama. Populasi penelitian ini ialah semua
artikel yang terindeks di Scopus dan SINTA
(Science and Technology Index), dimulai
dari SINTA 1 hingga SINTA 4 dengan
tahun terbit mulai dari 2017 sampai
sekarang yang berkaitan dengan model
pembelajaran problem based learning
(PBL). Sampel penelitian yang diperoleh
peneliti sebanyak 11 artikel yang telah
terindeks.
Tabel 1. Analisis artikel Terhadap mengetahui orang
Hasil perbedaan hasil siswa
Kode Judul Metode Sampel Belajar IPA belajar siswa yang kelas
artikel Ditinjau pembelajarannya VII D
A1 Penerapan Metode penelitian 18 Dari menggunakan
Model yang digunakan orang Kemampuan model
Problem adalah quasi siswa Berkomunik pembelajaran
Based experimental kelas asi Siswa problem based
Learning dengan desain VIII learning dan model
Pada control group pembelajaran
Pembelajara pretest - posttest langsung.
n Materi serta teknik A5 Model Penelitian ini Kelas
Tata Surya purposive sampling Problem merupakan VII A
Untuk Based penelitian Quasi dan
Meningkatk Learning Experimental kelas
an Hasil Berbantuan Design. Desain VII B
Belajar Jurnal yang digunakan
Siswa. Belajar adalah Posttest-
A2 Keterampila Metode penelitian 30 Terhadap Only Control
n yang digunakan ini orang Kemampuan Design.
Komunikasi termasuk jenis siswa Metakogniti
Siswa Kelas penelitian kelas f Siswa
VII SMPN 2 deskriptif VII A. A6 Pengaruh Metode penelitian Kelas
JEMBER kualitatif. Model yang digunakan VIII A
Dalam Pembelajara adalah penilain dan
Pembelajara n Problem kognitif dilakukan kelas
n IPA Based dengan pretest dan VIII B
Dengan Learning posttest untuk
Model Terhadap mengukur
Problem Keterampila perbedaan hasil
Based n Berpikir belajar siswa di
Learning Kreatif awal dan di akhir
Pada Materi Siswa SMP pembelajaran, dan
Kalor dan mengukur
Perubahann perbedaan hasil
ya belajar siswa kelas
A3 Improving Penelitian ini Kelas kontrol dan kelas
Students' merupakan VIII A eksperimen, maka
Creative penelitian desain penelitian
Thinking kuantitatif dengan yang
Skills Using menggunakan digunakanNonequi
Problem metode valent Control
Based eksperimen. Dan Group Design.
Learning desain A7 Application Penelitian ini Kelas
(PBL) penelitiannya ialah Of Problem dilakukan dengan VIII A
Models one-group pretest- Based menggunakan dan
Assisted by posttest design. Learning metode eksperimen kelas
Interactive Model To dengan bentuk VIII C
Multimedia Learning Quasi
A4 Efektivitas Metode penelitian 34 Outcomes of Experimental
Model yang digunakan orang Student in Design.
Pembelajara adalah Quasi siswa Light Matter
n Problem Experiment. kelas In The Class
Based Desain penelitian VII A VIII SMP
Learning ini untuk dan 32 Negeri 1
Ledo Academic
Kabupaten Ability
Bengkayang A10 Effect of Penelitian ini 30
A8 Efektivitas Penelitian ini Kelas Problem termasuk penelitian orang
Penerapan merupakan VIII 1 Based eksperimen semu siswa
Model penelitian dan Learning (quasi experiment). kelas
Pembelajara eksperimen bentuk kelas Model on Desain penelitian VII A
n Problem Quasi Eksperimen. VIII 2 Critical adalah Pretest- dan 30
Based Desain penelitian Thinking of Posttest Control orang
Learning yang digunakan Junior High Group Design siswa
Berbantuan adalah School dengan kelas
Video Based Nonequivalen Students on menggunakan VII B
Laboratory (Pretest Posttest) Biology kelas eksperimen
Terhadap Control Group Learning (kelas yang
Peningkatan Desain. about Global menggunakan
Pemahaman Warming model Problem
Konsep Based Learnig) dan
Fisika kelas kontrol (kelas
A9 The Effect Penelitian ini Kelas yang menggunakan
Of Problem merupakan VII (4 metode
Based penelitian quasi kelas) konvensional atau
Learning eksperimen (quasi ceramah).
(PBL) With experimental A11 Problem Metode penelitian Kelas
Multimedia design), desain Based yang digunakan VII (28
Towards yang digunakan Learning adalah Quasi orang
Critical dalam penelitian (PBL) Experimental siswa
Thinking ini adalah non Model: Its design. Desain dan 26
Skills At Equivalent pretest- Effect In penelitian ini orang
The First posttest control Improving menggunakan siswa)
Class group design. Students' nonequivalent
Students Of Critical control group
SMP 2 Thinking design.
Mataram In Skill
Terms Of

Banda Aceh dengan metode penelitian quasi


B. PEMBAHASAN experimental dengan desain control group
Penelitian ini bertujuan untuk pretest - posttest serta teknik purposive
melihat implementasi problem based sampling, yang mana penelitian ini
learning dalam pembelajaran IPA tingkat bertujuan untuk mengetahui peningkatan
SMP. Penelitian yang dilakukan rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti
menggunakan metode quasi experiment dan pembelajaran dengan model problem based
ada salah satunya menggunakan metode learning (PBL).
penelitian deskriptif kualitatif. Didapatkan hasil penelitian dari
Berdasarkan analisis data pada 11 analisis pada kelas eksperimen menunjukkan
artikel yang telah disaring, maka peneliti N-gain hasil belajar kognitif sebesar 53,18%
akan membahas secara terperinci. Pada sedangkan kelas kontrol sebesar 38,86%.
artikel (A1) yang membahas tentang Sehingga penelitian ini menyimpulkan
penerapan model problem based learning bahwa peningkatkan hasil belajar kognitif,
pada pembelajaran materi tata surya untuk sikap sosial serta keterampilan peserta didik
meningkatkan hasil belajar siswa, dimana dengan menerapkan model PBL lebih baik
penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 daripada pembelajaran secara konvensional.
Pada artikel (A2) yang membahas penggunaan model pembelajaran berbasis
tentang keterampilan komunikasi siswa masalah yang didukung oleh multimedia
kelas VII SMPN 2 JEMBER dalam interaktif membuat siswa lebih tertarik
pembelajaran IPA dengan model problem untuk mengikuti pembelajran.
based learning pada materi kalor dan Berdasarkan hasil penelitian ini
perubahannya, dimana penelitian dilakukan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
di SMPN 2 Jember dengan menggunakan kemampuan berpikir kreatif meningkat
metode penelitian deskriptif kualitatif, yang dengan nilai n-gain sebesar 0,68 termasuk
mana penelitian ini bertujuan untuk dalam kategori sedang. Peningkatan
mendeskripsikan gambaran yang jelas dan kemampuan berpikir kreatif juga terlihat
terperinci mengenai tingkat kemampuan dari peningkatan pada empat aspek, mulai
komunikasi siswa saat dilakukan dari kefasihan yang meningkat sebesar 78%,
pembelajaran dengan model PBL. fleksibilitas yang meningkat sebesar 67%,
Hasil penelitian ini menunjukkan orisinalitas yang meningkat sebesar 57%,
bahwa kemampuan komunikasi lisan pada dan elaborasi yang meningkat sebesar 68%.
aspek bekerjasama kelompok mengalami Hasil tes juga menunjukkan pengaruh
peningkatan menjadi sangat baik dengan pengaruh pembelajaran berbasis masalah
nilai presentase 87,5%, aspek mengajukan terhadap keterampilan berpikir kreatif.
pertanyaan siswa juga mengalami Penggunaan media interaktif sebagai media
peningkatan menjadi 65,62% dengan pembelajaran dapat membantu lebih
kategori baik, namun pada aspek kejelasan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
suara mengalami peningkatan meskipun siswa.
masih dalam katergori cukup baik yaitu Pada artikel (A4) yang membahas
53,12%. Sehingga dapat dijelaskan bahwa tentang efektivitas model pembelajaran
dengan penggunaan model PBL dapat problem based learning terhadap hasil
mengembangkan kemampuan belajar IPA ditinjau dari kemampuan
berkomunikasi, representasi, dan penalaran berkomunikasi siswa, dimana penelitian ini
siswa selama proses pembelajaran karena dilakukan di SMP Negeri 11 Yogyakarta
siswa dituntut untuk memecahkan masalah. dengan menggunakan metode penelitian
Pada artikel (A3) yang membahas quasi experiment, yang mana penelitian ini
tentang meningkatkan kemampuan berpikir bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
kreatif siswa menggunakan model problem belajar IPA antara pembelajaran
based learning berbantuan multimedia menggunakan model problem based learning
interaktif, dimana penelitian ini dilakukan di dengan pembelajaran langsung ditinjau dari
SMP Negeri 2 Mandalawangi dengan kemampuan berkomunikasi siswa.
menggunakan metode eksperimen, lalu Berdasarkan hasil analisis data
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diketahui bahwa model problem based
peningkatan kemampuan berpikir kreatif learning (PBL) efektif dalam meningkatkan
siswa dengan menggunakan model kemampuan berpikir kritis siswa. Nilai
pembelajaran berbasis masalah berbantuan keefektifan model problem based learning
multimedia interaktif pada konsep tekanan (PBL) sebesar 0,2 maka dapat disimpulkan
zat. Dengan menggunakan model bahwa model problem based learning (PBL)
pembelajaran berbasis masalah berbantuan berpengaruh rendah terhadap kemampuan
multimedia interaktif dapat membantu siswa berpikir kritis siswa.
untuk mendapatkan pemahaman konsep Pada artikel (A5) yang membhas
yang baik. Sebab dalam pelaksanaannya, tentang model problem based learning
berbantuan jurnal belajar terhadap menjadi 58,89, terjadi peningkatan rata-rata
kemampuan metakognitif siswa, yang hasil belajar siswa sebesar 26,45.
melakukan penelitian di SMPN 4 Jatiyoso Pada artikel (A7) yang membahas
dengan menggunakan metode penelitian tentang penerapan model pembelajaran
quasi experiment. Penelitian ini bertujuan berbasis masalah terhadap hasil belajar
untuk mengetahui pengaruh model PBL siswa pada materi ringan di kelas VIII SMP
berbantuan jurnal terhadap hasil belajar Negeri 1 Ledo Kabupaten Bengkayang,
kognitif dan kemampuan metakognitif dimana penelitian ini dilakukan dengan
siswa. menggunakan metode eksperimen dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang bentuk Quasi Experimental Design.
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan
jurnal belajar dalam pembelajaran berbasis bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah
masalah berpengaruh terhadap hasil belajar penerapan model Problem Based Learning
kognitif siswa dengan koefisien determinasi
pada materi ringan di kelas VIII SMP
61% yang berarti termasuk dalam kategori
kuat. Jurnal belajar dalam pembelajaran Negeri 1 Ledo Bengkayang adalah 73,24,
berbasis masalah berpengaruh terhadap dan hasil belajar siswa setelah penerapan
kemampuan metakognitif siswa dengan model pembelajaran konvensional di cahaya
koefisien determinasi 41% yang berarti materi di kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo
termasuk dalam kategori sedang. Dengan Bengkayang adalah 69,82.
demikian, penggunaan jurnal belajar dapat Pada artikel (A8) yang membahas
digunakan guru untuk meningatkan
tentang efektivitas penerapan model
kemampuan siswa.
Pada artikel (A6) yang membahas pembelajaran problem based learning
tentang pengaruh model pembelajaran berbantuan video based laboratory terhadap
problem based learning terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika,
keterampilan berpikir kreatif siswa SMP, dimana penelitian ini dilakukan di SMP
dimana penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 19 Bulukumba dengan tujuan untuk
Negeri 1 Trimurjo Lampung. Metode mengetahui apakah terdapat peningkatan
penelitian yang gunakan ialah penilaian
pemahaman konsep yang tidak diajarkan
kognitif dilakukan dengan pretest dan
posttest untuk mengukur perbedaan hasil dan diajarkan menggunakan model
belajar siswa diawal dan diakhir pembelajaran problem based learning
pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini berbantuan video based laboratory.
adalah untuk mengetahui pengaruh model Penelitian ini merupakan penelitian
pembelajaran problem based learning eksperimen bentuk quasi eksperimen.
terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa Desain penelitian yang digunakan adalah
dan mengetahui peningkatan keterampilan
nonequivalen (pretest posttest) control group
berpikir kreatif siswa SMP kelas 8.
Hasil penelitian ini menunjukkan desain.
bahwa pada kelas eksperimen yang Berdasarkan hasil penelitian
menerapkan PBL, rata-rata hasil belajar menunjukkan bahwa video based laboratory
siswa sebelum diterapkannya PBL hanya rata-rata nilai peserta didik 69,28. Hal ini
sebesar 32,44, setelah diterapkannya PBL menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman
rata-rata hasil belajar siswa meningkat
konsep peserta didik berada pada kategori
tinggi, sehingga model problem based
learning memberi pengaruh positif terhadap Penelitian ini termasuk penelitian
pemahaman konsep peserta didik eksperimen semu (quasi experiment).
berdasarkan instrumen tes (hasil belajar) Desain penelitian adalah pretest-posttest
yang diberikan. control group design dengan menggunakan
Pada artikel (A9) yang membahas kelas eksperimen (kelas yang menggunakan
tentang pengaruh model pembelajaran model problem based learnig) dan kelas
berbasis masalah (PBM) berbantuan kontrol (kelas yang menggunakan metode
multimedia terhadap kemampuan berpikir konvensional atau ceramah).
kritis peserta didik kelas VII SMP Negeri Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Mataram ditinjau dari kemampuan nilai rata-rata semua aspek dan indikator
akademik, yang bertujuan untuk mengetahui berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi
pengaruh model pembelajaran berbasis daripada kelas kontrol. Persentase pada
masalah (PBM) berbantuan multimedia kelas eksperimen 83,60% sedangkan pada
terhadap kemampuan berpikir kritis peserta kelas kontrol 76,40%.
didik dan kemampuan akademik. Penelitian Pada artikel (A11) yang membahas
ini merupakan penelitian quasi eksperimen tentang model problem based learning
(quasi experimental design), desain yang (PBL): pengaruhnya terhadap meningkatkan
digunakan dalam penelitian ini adalah non kemampuan berpikir kritis siswa, dimana
Equivalent pretest-posttest control group penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
design. keefektifan model Problem Based Learning
Hasil penelitian ini menunjukkan (PBL) terhadap keterampilan berpikir kritis
bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis siswa kelas VII SMP Negeri 34 Bandar
masalah berbantuan multimedia secara Lampung. Metode penelitian yang
signifikan berpengaruh terhadap digunakan adalah quasi experimental design.
kemampuan berpikir kritis peserta didik; (2) Desain penelitian ini menggunakan
Kemampuan akademik berpengaruh nonequivalent control group design.
terhadap kemampuan berpikir kritis peserta Berdasarkan hasil penelitian
didik; (3) Tidak ada interaksi antara model diketahui bahwa hasil posttest kelas
pembelajaran berbasis masalah berbantuan eksperimen adalah 78,82, dan hasil kelas
multimedia dengan kemampuan akademik kontrol adalah 74,07. Keefektifan model
terhadap kemampuan berpikir kritis. Problem Based Learning (PBL) diuji dengan
Pada artikel (A10) yang membahas effect size test, hasil penelitian menunjukkan
tentang pengaruh model pembelajaran angka 0,2 dengan kategori rendah.
problem based learning terhadap berpikir
kritis siswa SMP pada pembelajaran biologi KESIMPULAN
materi pemanasan global, dimana penelitian Model pembelajaran problem based
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh learning ialah salah satu model
model pembelajaran problem based learning pembelajaran yang menuntut aktivitas
(PBL) terhadap berpikir kritis siswa pada mental siswa untuk memahami suatu konsep
melalui situasi dan masalah yang disajikan
pembelajaran biologi materi pemanasan
pada awal pembelajaran dengan tujuan
global kelas VII SMP Negeri 3 Kragan.
untuk melatih siswa menyelesaikan masalah. Fitriyyah, S. J., Wulandari, T. S. H. (2019).
Berdasarkan penelitian yang dianalisis, Effect of Problem Based Learning
maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Model on Critical Thinking of Junior
penelitian ini adanya pengaruh positif High School Students on Biology
terhadap implementasi problem based Learning about Global Warming.
learning dalam pembelajaran IPA tingkat Jurnal Pendidikan Biologi, 12(1), 1-
SMP serta model pembelajaran problem 7.
based learning berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa yang di dapat dari 11 artikel Gallagher, Shelag A., Gallagher, James J.
yang telah dianalisis diatas. (2013). Menggunakan Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan model Berbasis Masalah Untuk Menggali
problem based learning dapat meningkatkan Potensi Akademik Yang Tak
minat peserta didik dalam pelajaran IPA Terlihat. Jurnal Interdisipliner
serta meningkatkan komunikasi antar IJPBL, 7(1), 111-131.
peserta didik dengan yang lainnya. Peserta Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis
didik merasa senang dengan pembelajaran Masalah Untuk Meningkatkan
model problem based learning ini karena Kemampuan Berpikir Matematis
dapat meningkatkan kemampuan berpikir Tingkat Tinggi Siswa Sekolah
kritis serta kreatif peserta didik. Menengah Pertama, Pendidik, 1(1),
47-56.
REFERENSI Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan
Kurikulum 2013. Jakarta:
Aini, D., Latifah, S., Hamid, A. (2021). Kementrian Pendidikan dan
Problem Based Learning (PBL) Kebudayaan.
Model: Its Effect In Improving
Students' Critical Thinking Skill. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik:
Jurnal Pendidikan Sains dan Penilaian Hasil Belajar Peserta
Matematika Indonesia, 2(2), 183- Didik Berdasarkan Kurikulum 2013.
190. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Indonesia.
Diani, R., Saregar, A., Ifana, A. (2016).
Model Pembelajaran Problem Based Lestari, P., Wardani, S., & Khusniati, M.
Learning dan Inkuiri Terbimbing (2019). Model Problem Based
Terhadap Kemampuan Berpikir Learning Berbantuan Jurnal Belajar
Kritis Peserta Didik. Jurnal Terhadap Kemampuan Metakognitif
Penelitian Pembelajaran Fisika, Siswa. Jurnal Pendidikan IPA
7(2), 147-155. Veteran (JIPVA), 3(1), 37-50.
Fauzan, M., Gani, Abdul., & Syukri, M. Mustofa, MH., dan Rusdiana, D. 2016.
(2017). Penerapan Model Problem Profil Kemampuan Pemecahan
Based Learning Pada Pembelajaran Masalah Siswa Pada Pembelajaran
Materi Sistem Tata Surya Untuk Gerak Lurus. Jurnal Penelitian dan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Pengembangan Fisika, 2(2), 15-22.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,
5(1), 27-35. Najib, I. A., Suyatna, A., & Wahyudi, I.
(2017). Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Keterampilan Sudarman. (2007). Problem Based Learning:
Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jurnal Suatu Model Pembelajaran untuk
Pembelajaran Fisika. Mengembangkan dan Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah.
Nulhakim, L., Setiawan, F. R., Saefullah, A. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2), 68-
(2020). Improving Students' Creative 73.
Thinking Skills Using Problem
Based Learning (PBL) Models Sufairoh. 2016. Pendekatan Saintifik dan
Assisted by Interactive Multimedia. Model Pembelajaran K-13. Jurnal
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Profesional. 5(3), 116-
Pengembangan Pendidikan Fisika 125.
(JPPPF), 6(1). 9-16.
Sumorno, U., Hidayat, W., Zukarnaen, R.,
Nurhayati, N., & Angraeni, L. (2017). Hamidah, M., & Sariningsih, R.
Analisis Kemampuan Berpiki (2012). Kemampuan dan Disposisi
Tingkat Tinggi Dalam Berpikir Logis, Kritis, dan Kreatif.
Menyelesaikan Konsep Optika Jurnal Pengajaran MIPA, 17(1), 17-
Melalui Model Problem Based 33.
Learning. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Fisika, 3(2), 119- Susilawati., Jamaluddin., & Bachtiar, I.
126. (2017). The Effect Of Problem
Based Learning (PBL) With
Pranoto, E., Suciawati., & Sunarno, W. Multimedia Towards Critical
(2014). Efektivitas Implementasi Thinking Skills At The First Class
Model Problem Based Learning Students Of SMP 2 Mataram In
(PBL), Blended Learning (BL) Serta Terms Of Academic Ability. Jurnal
Integrasinya Terhadap Hasil Belajar Pijar MIPA, 12(2), 64-70.
Ditinjau Dari Kemampuan
Mengevaluasi Dan Kreativitas Taufik. M., Sukmadinata, N. S., Abdulhak,
Siswa. Jurnal Bioedukasi, 7, 45. I., & Tumbelaka, B. Y. (2010).
Desain Model Pembelajaran Untuk
Saharsa, U., Qaddafi, M., & Baharuddin. Meningkatkan Kemampuan
(2018). Efektivitas Penerapan Model Pemecahan Masalah Dalam
Pembelajaran Problem Based Pembelajaran IPA (Fisika) Sekolah
Learning Berbantuan Video Based Menengah Pertama Di Kota
Laboratory Terhadap Peningkatan Bandung. Jurnal Berkala Fisika,
Pemahaman Konsep Fisika. Jurnal 13(2), 31-44.
Pendidikan Fisika, 6(2), 57-64.
Wati, Mega. Y., Maulidia, I. A., dkk.
Sari, I. N., Wahyudi., & Hendrias. (2017). (2019). Keterampilan Komunikasi
Application Of Problem Based Siswa Kelas VII SMP N 2 Jember
Learning Model To Learning Dalam Pembelajaran IPA Dengan
Outcomes of Student in Light Matter Model Problem Based Learning Pada
In The Class VIII SMP Negeri 1 Materi Kalor dan Perubahannya.
Ledo Kabupaten Bengkayang. Jurnal Jurnal Pembelajaran Fisika, 8(4),
Fisika: Teori dan Aplikasi, 1(1), 75- 275-280.
82.
Wenno, IH. (2010). Pengembangan Model
Modul IPA Berbasis Metode
Pemecahan Masalah Berdasarkan
Karakteristik Siswa Dalam
Pembelajaran di SMP/MTs. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, 2(2).
Wulandari, N. I., Wijayanti, A., & Budhi,
W. (2018). Efektivitas Model
Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar IPA
Ditinjau dari Kemampuan
Berkomunikasi Siswa. Jurnal Pijar
MIPA, 13(1), 51-55.
Yuliati, L. (2013). Efektivitas Bahan Ajar
IPA Terpadu Terhadap Pemikiran
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,
9(1).

Anda mungkin juga menyukai