Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika

(INPAFI)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.ph p/in pafi
e-issn 2549-8258, p-issn 2337-4624

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP KREATIVITAS


SISWA PADA MATERI KEMAGNETAN
N ina Riana Harahap, Erpida Ompusunggu, Nurliana Marpaung dan Sarwo Edy Pulungan
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
ninarianaharahap@yahoo.com
Diterima: Maret 2020. Disetujui: April 2020. Dipublikasikan: Mei 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilis peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA
melalui model Project Based Learning (PjBL). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan dua siklus pembelajaran. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IX-2 SMP Negeri 36 Medan yang terdiri dari 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan lembar tes kreativitas siswa dan lembar angket untuk
mengetahui respon terhadap pembelajaran pada materi Kemagnetam. Hasil tes kreativitas siswa
pada siklus I≥75% siswa termasuk dalam kriteria cukup kreatif dengan interval sebesar 56%–70%,
terjadi peningkatan pada siklus II yaitu ≥75% siswa termasuk dalam kriteria kreatif dengan interval
sebesar 71%–85%. Respon siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan yaitu
memiliki kategori baik dengan interval 51%–75%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan
bahwa dengan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ada peningkatan kreativitas siswa dan
efektif diterapkan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Project Based Learning (PjBL), Kreativitas, Kemagnetan
ABSTRACT
The study aims to accumulate students' increased creativity in science studies through project based
learning (PJBL) models. This type of study is a class action study (PTK) using two learning cycles.
The subject in this study is an ix-2 SMP N 36 Medan terrain region of 28 students. The data-
gathering technique used in this study is with a student's creativity test sheet and questioner sheet
to know response to learning on magnetism materials. The results of the student's creativity test on
the I≥75% cycle belong to a rather creative criteria with interval of 56% -70%, with an increase in
the second cycle: 75% of students are included in creative criteria at 71%. Students' response to the
project-based learning developed is to have good categories at 51% interval. Based on research, it
can be concluded that with project based learning (PJBL) there is an increased student creativity
and effective application in learning.
Keywords: Project Based Learning (PjBL), Creativity, Magnetism

PENDAHULUAN dalam pembelajaran agar mampu


menyelesaikan permasalahan yang ada di
Pendidikan merupakan proses sekitarnya (Wulandari, et al, 2019).
pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau Salah satu keterampilan yang harus
kelompok, sebagai upaya mendewasakan dimiliki siswa dalam pembelajaran abad ke-21
manusia melalui pembelajaran dan pelatihan. yaitu kreativitas. Titu (2015) berpendapat
Pendidikan di abad 21 bertujuan untuk bahwa kreativitas adalah kemampuan yang
membangun kemampuan intelegensi siswa dimiliki seseorang untuk meciptakan sesuatu
58
Jurnal Inpafi 8 (2) (2020): 58-63

berdasarkan hasil pemikirannya sendiri. masalah yang diberikan berdasarkan informas i


Kreativitas mengacu pada kemampuan siswa yang diperoleh.
untuk menemukan dan menggunakan ide-ide Upaya yang dapat dilakkan untuk
baru yang digunakan dalam memecahkan meningkatkan kreativitas siswa adalah dengan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan menerapkan model pembelajaran yang
sehari-hari (Gunawan, et al, 2017). memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mengekspresikan dirinya secara kreatif dalam
pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran, yaitu dengan menerapkan
pengumpulan data dengan eksperimen, model project based learning (PjBL).
pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan Project based learning (PjBL)
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang merupakan suatu model pembelajaran yang
yang terjadi (Widiyatmoko & Pamelasari, menyangkut pemusatan pertanyaan dan
2012). Pembelajaran IPA siswa diminta untuk masalah yang bermakna, pemecahan masalah,
melakukan kegiatan berupa menciptakan, pengambilan keputusan, proses pencarian
membangun, juga mengorganisasikan berbagai sumber, pemberian kesempatan
pengetahuan yang diperolehnya. Oleh karena kepada anggota untuk bekerja secara
itu, pembelajaran IPA seharusnya berorientas i kolaborasi, dan menutup dengan presentasi
pada aktivitas-aktivitas yang mendukung produk nyata (Antika dan Nawawi, 2017).
terjadinya pemahaman terhadap konsep, PjBL merupakan pembelajaran berbasis proyek
prinsip, dan prosedur dalam kaitannya dengan yang memfokuskan pada pengembangan
konteks kehidupan mereka sehari-hari. produk atau unjuk kerja, dimana siswa
Kondisi yang ditemukan di SMP Negeri melakukan pengkajian atau penelitia n,
36 Medan, siswa tidak mampu memecahkan masalah, dan mensintesis
mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam informasi.
pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Hal Model pembelajaran berbasis proyek
ini disebabkkan karena pembelajaran IPA pada (persepsi belajar) dapat memicu keterampilan
materi Kemagnetan cenderung masih berpikir kreatif siswa. Tujuan utama
menggunakan metode konvensional yaitu pembelajaran ini adalah untuk memungkinkan
metode ceramah, yang hanya mengasah aspek siswa mempraktikkan apa yang mereka
mengingat, memahami, juga menjelaskan yang pelajari dengan mengintegrasikan teori dan
merupakan berpikir tingkat rendah (low order praktik. Selanjutnya, siswa dapat
of thingking skills). Pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan berpikir
metode ceramah hanya berorientasi pada kreatif mereka untuk menyelesaikan
pemgembangan kecerdasan siswa daripada tantangan kehidupan dan lingkungan nanti
pengembangan kreativitas dalam berkarya. (Sari, et al, 2017). Model pembelajaran berbasis
Sedangkan kenyataannya pada pembelajaran proyek (PjBL) dipilih dalam pembelajaran IPA
IPA siswa tidak hanya harus paham tentang karena siswa dilatih merancang proyek dan
teori tetapi bagaimana mengaplikasikan teori membuat produk sendiri sesuai kreativitas
tersebut sehingga menciptakan suatu karya siswa, kemudian menjelaskan hasil produk
atau produk yang berguna dalam kehidupan yang sudah dibuat di hadapan teman-
sehari-hari (Agustina, 2018). temannya, sehingga pembelajaran menjadi
Hal ini sesuai dengan pernyataan lebih bermakna dan menarik (Insyasiska, dkk.,
Fatmawati (2011) yang menyatakan bahwa 2015).
rendahnya pengembangan kreativitas Berdasarkan uraian di atas, tujuan
disebabkan pembelajaran yang dilatihka n penelitian ini adalah untuk meningkatkan
adalah pengetahuan, ingatan atau hafalan, kreativitas siswa pada materi kemagnetan
kemampuan berpikir logis atau berpikir melalui model Project based learning.
konvergen yaitu kemampuan menemukan
satu jawaban yang paling tepat terhadap

59
N ina Riana Harahap, Erpida Ompusunggu, Nurliana Marpaung dan Sarwo Edy Pulungan; Penerapan Model
Project Based Learning (PjBL) Terhadap Kreativitas Siswa Pada Materi Kemagnetan

METODE PENELITIAN akhir berupa alat peraga motor listrik


sederhana.
Penelitian dilakukan dengan
Ketercapaian indikator kreativitas dapat
menggunakan metode penelitian tindakan
dilihat dengan penskoran menggunakan
kelas (classroom action research). Menurut
lembar observasi. Nilai ketercapaian siswa
Sani & Sudiran (2012) penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1.
dalam kegiatan belajar mengajar yang T abel 1. Kriteria Ketercapaian Kreativitas
bertujuan untuk memperbaiki proses Siswa
pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di SMP Interval Kriteria
Negeri 36 Medan pada kelas IX-2 yang teridiri
86 – 100 Sangat kreatif
dari 28 orang.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari 71 – 85 Kreatif
dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, 56 – 70 Cukup kreatif
yaitu a) perencanaan; b) pelaksanaan; c) 41 – 55 Kurang kreatif
pengamatan; dan d) refleksi. Instrumen 25 – 40 Tidak kreat
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar observasi
Analisis penilaian kreativitas siswa diukur
kreativitas siswa dan lembar angket untuk
berdasarkan skor dari setiap indikator, dengan
mengetahui respon siswa terhadap
rumus:
pembelajaran. skor yang diperoleh
Adapun langkah-langkah yang telah Nilai = × 100 %
skor maksimal
dilakukan dalam penelitian ini adalah 1) Pembelajaran berbasis proyek pada materi
melakukan observasi awal untuk kemagnetan dikatakan dapat meningkatkan
mengumpulkan informasi sebagai bahan kreativitas siswa apabila kreativitas yang
perencanaan penelitian di sekolah; 2) dihasilkan siswa memiliki ketercapaian kurang
melakukan focus grup discussion yang lebih 75% dari total siswa dan mengalami
bertujuan untuk menyusun instrumen peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.
penelitian yang terdiri dari RPP (Rencana Data respon siswa diperoleh
Pelaksanaan Pembelajaran), lembar observasi menggunakan angket yang diukur dengan skala
kreativitas siswa dalam pembelajaran berbasis Likert (Tabel 2) dan dianalisis secara deskriptif
proyek, lembar kegiatan siswa, lembar angket dengan menghitung persentase item pernyataan.
respon siswa; 3) melakukan pembelajaran
berbasis proyek; 4) pembelajaran berbasis T abel 2. Skala Likert untuk Penilaian
proyek dimulai dengan menentukan J awaban Skor
pertanyaan mendasar (esensial) yang diberikan
Sangat Setuju (SS) 4
kepada siswa; 5) melakukan desain
perencanaan proyek secara kolaboratif antara Setuju (S) 3
pengajar dan siswa serta menyusun jadwal Kurang Setuju (KS) 2
aktivitas dalam menyelesaikan proyek; 6) Tidak Setuju (TS) 1
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
sesuai instrumen yang sudah dibuat dan Selanjutnya, hasil angket respon siswa
memonitor siswa selama penyelesaikan dihitung dengan cara sebagai berikut:
skor jawaban siswa
proyek; 7) melakukan kegiatan merancang Nilai = × 100 %
skor maksimal
produk motor listrik pada materi kemagnetan Persentase skor yang diperoleh
dan menguji produk tersebut untuk selanjutnya diukur dengan menggunakan
memperoleh masukan terhadap proyek yang interpretasi skor untuk skala Likert, yaitu pada
telah dibuat, dan 8) Refleksi/perbaikan dari Tabel 3.
hasil masukan yang diperoleh selama
pembelajaran sehingga menghasilkan produk
60
Jurnal Inpafi 8 (2) (2020): 58-63

T abel 3. Interpretasi Skala Likert dibuat siswa terlalu banyak dan berat sehingga
penyangga kumparan tidak dapat menahan
Presentase (%) Kriteria
beban dari kumparan tersebut.
0 – 25 tidak baik
Pada siklus II, siswa sudah mulai paham
26 – 50 kurang baik dengan konsep kemagnetan sehingga siswa
51 – 75 baik kembali merancang proyek dengan alat dan
76 – 100 sangat baik bahan yang lebih bervariatif. Siswa
mengurangi banyaknya lilitan kumparan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengganti penyangga kumparan dengan
peniti. Hal ini bisa dilihat pada grafik, bahwa
setelah dilakukan perbaikan pembelajaran
terjadi peningkatan nilai ketercapaian
indikator menjadi ≥ 75% siswa termasuk dalam
kriteria kreatif dengan interval sebesar 71 % –
85 %.
Hasil tes kreativitas ini menunjukkan
bahwa pembelajaran berbasis proyek (project
based learning) materi kemagnetan dapat
digunakana untuk mengetahui kreativitas
siswa, karena siswa mampu merancang produk
motor listrik sederhana yang merupakan
aplikasi dari komsep gaya lorentz sesuai dengan
kemampuan siswa dalam suatu kelompok
kerja.
Gambar 1. Grafik Ketercapaian Indikator 2) Respon Siswa
Kreativitas
Pada proses akhir dari pelaksanaan
1) Kreativitas Siswa pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan
Pembelajaran berbasis proyek materi lembar angket respon siswa yang berisi 10 item
pernyataan yang harus diisi. Data respon siswa
kemagnetan dilakukan untuk meningkatkan
terhadap pembelajaran disajikan pada Gambar
kreativitas siswa. Kreativitas siswa dinilai
2.
berdasarkan ketercapaian masing-masing
indikator yang disesuaikan dengan
pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan
hasil analisis observasi kreativitas siswa yang
dilaksanakan selama pembelajaran
menggunakan pembelajaran berbasis proyek
diperoleh kreativitas yang tinggi, seperti
terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 menunjukkan nilai
ketercapaian tiap indikator kreativitas pada
siklus I dan siklus II. Terdapat perbedaan hasil
dan peningkatan pada setiap indikatornya.
Pada siklus 1, terdapat ≥ 75 % siswa termasuk
dalam kriteria cukup kreatif dengan interval
sebesar 56 % – 70 %. Namun, siswa belum bisa Gambar 2. Grafik Respon Siswa Terhadap
mencapai target kreativitas yang diharapkan. Pembelajaran Berbasisis Proyek Materi
Hal ini dikarenakan, siswa mengalami kendala Kemagnetan
dalam melakukan uji coba produk (banyak
produk yang gagal). Lilitan kumparan yang
61
N ina Riana Harahap, Erpida Ompusunggu, Nurliana Marpaung dan Sarwo Edy Pulungan; Penerapan Model
Project Based Learning (PjBL) Terhadap Kreativitas Siswa Pada Materi Kemagnetan

Berdasarkan hasil interpretasi skor dilatih merancang proyek dan membuat


untuk skala, respon siswa dikatakan baik produk yang berhubungan dengan
apabila persentase skor antara 51 % – 75 %. kemagnetan yaitu motor listrik sederhana,
Pada gambar 2, terlihat bahwa hampir di setiap kemudian menjelaskan hasil produk yang
pernyataan dalam angket respon siswa sudah dibuat di hadapan teman-temannya,
menyatakan setuju dengan pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih
berbasis proyek yang diberikan. Hal ini bermakna dan menarik.
menunjukkan bahwa respon siswa selama Berdasarkan kendala yang dialami peneliti
pembelajaran berbasis proyek pada selama melakukan penelitian, peneliti
kemagnetan dikatakan baik karena ≥ 75 % mengajukan saran kepada peneliti selanjutnya
siswa memberikan respon yang positif yaitu (1) Jika ingin melakukan penelitian yang
terhadap pembelajaran, karena merasa tertarik sama ada baiknya bagi peneliti selanjutnya
dan menyenangkan terhadap pembelajaran menginformasikan kepada siswa untuk
sehingga dapat lebih paham dan meningkatkan mempelajari materi sebelum memulai
motivasi serta minat belajar. pembelajaran dan bereksperimen. (2) Peneliti
Pembelajaran berbasis proyek memiliki selanjutnya hendaknya melakukan simulasi
potensi yang besar bagi siswa dalam cara pembuatan proyek dan mengatur waktu
memeberikan pengalaman belajar yang untuk melaksanakan sintaks tersebut dengan
bermakna. tepat waktu.
Pengalaman merupakan guru terbaik
dalam belajar, karena dengan pengalaman DAFTAR PUSTAKA
siswa lebih paham dan ingat apa yang telah
Agustina, F. 2018. Upaya Meningkatkan
dipelajari. Kreativitas Siswa Melalui Model
Berdasarkan uraian di atas, dapat
Project Based Learning. Jurnal
disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis Penelitian Tindakan Kelas dan
proyek sangat mendukung kreativitas siswa,
Pengembangan Pembelajaran, 1(3):
dimana kreativitas adalah kemampuan untuk
192-201.
memberikan gagasan-gagasan baru dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah Antika, R.N. dan Nawawi, S. 2017. Pengaruh
(Titu, 2015). Model Project Based Learning Pada
Siswa terlatih dalam merancang sebuah Mata Kuliah Seminar Terhadap
produk yang berhubungan dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
kemagnetan. Siswa juga mampu menjelaskan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Biologi
hasil produk yang sudah dibuat sehingga Indonesi, 3(1): 72-79.
kreativitas siswa dapat meningkat. Hal ini Fatmawati, B., 2011. Pembelajaran Berbasis
ditunjukkan dengan ketercapaian indikator- Proyek untuk Meningkatkan
indikator kreativitas, yaitu mampu Keterampilan Berfikir Kreatif
mengajukan banyak ide/gagasan, mampu Mahasiswa. Jurnal Pengajaran MIPA,
berfikir secara orisinil, memiliki keterampilan 16(2): 85-92.
dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan,
Gunawan, S. H., Harjono, A., & Suranti, N. M.
memiliki kemampuan dalam mengatas i
masalah berupa menciptakan suatu produk. Y., 2017. The Effect of Project Based Learning
with Virtual Media Assistance on
KESIMPULAN DAN SARAN Student’s Creativity in Physics.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat Cakrawala Pendidikan, 34(2): 167-179.
disimpulkan bahwa dengan menerapkan Insyasiska, D., Siti, Z., & Herawati, S., 2015.
model project based learning (PjBL) pada Pengaruh Project Based Learning
materi kemagnetan dapat meningkatkan Terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas ,
kreativitas siswa. hal ini dikarenakan siswa Kemampuan Berpikir Kritis dan
62
Jurnal Inpafi 8 (2) (2020): 58-63

Kemampuan Kognitif Siswa Pada


Pembelajaran Biologi. Jurnal
Pendidikan Biologi. 7(1): 9-21.
Sani, R., dan Sudiran, 2012. Penelitian Tindakan
Kelas. Citapustaka: Medan.
Titu, M. A., 2015. Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) untuk Meningkatkan Kreativitas
Siswa Pada Materi Konsep Masalah
Ekonomi. Proseding Seminar Nasional
9 Mei 2015
Wulandari, A. S., Suardana, I. N., dan Devi, N.
L., 2019. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
Kreativitas Siswa SMP Pada
Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Sains Indonesia. 2(1):
47-58

63

Anda mungkin juga menyukai