Anda di halaman 1dari 6

INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research Volume x Nomor x Tahun 2023 Page xx

E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246


Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative

Pengaruh Model PJBL Terhadap Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Bilogi di
SMA Negeri 12 Padang
Leni Parwati1, Rahmawati D 2
(1)Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Padang
(2)Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Padang
 Corresponding author
(Leniparwati12e@gmail.com)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model project based learning terhadap kompetensi belajar
peserta didik kelas XI di SMAN 12 Padang pada materi sel. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif
yang dimana menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan Teknik
pengumpulan data eksperimen. Yang dimana terdapat satu kelas eksperimen dan satu kelas control.
Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 12 Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan populasi
siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1
untuk eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 untuk control. Pada penelitian ini menggunakan Teknik
analisis data uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. model pembelajaran Project Based
Learning berpengaruh positif terhadap kompetensi pengetahuan peserta didik kelas XI SMAN 12
Padang pada materi sel. Ini dapat diketahui dari hasil post-tes pada kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran project based learning rata - rata nilai post-tes 76,1,
sedangkan pada kelas kontrol 74,8.
Kata Kunci: Model PJBL, Pengetahuan, Biologi

Copyrights @leniparwati
Abstract
This study aims to see the effect of the project based learning model on the learning competence of class
XI students at SMAN 12 Padang on cell material. This research uses a descriptive type which uses a
quantitative approach. In this study using experimental data collection techniques. Where there is one
experimental class and one control class. The location of this research is SMA Negeri 12 Padang, West
Sumatra. This study used a population of class XI IPA students at SMA Negeri 12 Padang. The samples in
this study were students of class XI IPA 1 for experiments and students of class XI IPA 2 for control. In
this study using data analysis techniques for normality test, homogeneity test, and hypothesis testing. the
learning model of Project Based Learning has a positive effect on the knowledge competency of class XI
students of SMAN 12 Padang on cell material. This can be seen from the results of the post-test in the
experimental class that uses the project based learning learning model - the average post-test score is 76.1,
while in the control class it is 74.8.
Keywords: PJBL Model, Knowledge, Biology

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik untuk
memperoleh tujuan dari pembelajaran yang berupa transferan ilmu yang disebut belajar (Fakhrurrazi,
2018)((MAULANA AKBAR SANJANI, 2020)). Belajar dimaknai dengan perubahan perilaku peserta
didik sebagai hasil dari proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (Hanafy, 2014).
Oleh sebab itu keberhasilan pembelajaran dalam lembaga pendidikan termuat dalam tujuan
pembelajaran yang dibuat oleh satuan pendidikan dan pihak terkait seperti guru.
Dalam menunjang ketercapaian pembelajaran maka diperlukan suatu proses pembelajaran yang
baik. Artinya pembelajaran itu mampu berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajar efektif
dan efisien tidak hanya berupa mengetahui dan memahami materi yang diajarkan saja, namun
pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir kritis, menguasai teknologi, Meningkatkan
kreativitas, dan mampu memecahkan masalah yang ada dilingkungan siswa, artinya pembelajaran di
abad 21 menuntut siswa mampu berfikir kritis (Rahayu et al., 2022)(Rahayu et al., 2022). Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, antara lain faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi motivasi dan dorongan dari dirinya sendiri dalam proses pembelajaran, serta
faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan masyaakat (Hapnita et al., 2017).
Oleh sebab itu guru sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajar mengharuskan menyiapkan segala hal yang bertujuan menunjang proses pembelajaran.
Agar nantinya pembelajaran menimbulkan dorongan bagi peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang ditandai dengan adanya interaksi yang sadar akan tujuan yang diinginkan sesuai
tuntutan dari tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Peran guru dalam ketercapaian pembelajaran tidak hanya membuat siswa yang dari tidak tahu
menjadi tahu. Tetapi pada pembelajaran abad 21 guru harus membuat siswa paham akan materi yang
siswa dapati sehingga siswa mampu menganalisis permasalahan yang ada disekitarnya, kemudian
siswa mampu mengevaluasi dari permasalahan tersebut, dan pada akhirnya siswa mampu
mengkreasikan sesuai dengan kreativitasnya (Rahayu et al., 2022). Untuk itu guru perlu menggunakan
model pembelajaran yang mampu menigkatkan kreativitas siswa sehingga siswa dapat berfikir kritis.
Berdasarkan observasi peneliti yang telah dilakukan selama PL pada periode juli – Desember
2022, guru biologi kelas XI IPA di SMAN 12 Padang masih belum menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Hal ini dikarenakan guru disekolah tersebut masih
menerapkan model pembelajaran berpusat pada guru dalam pembelajaran biologi sehingga
pembelajaran hanya terpaku pada materi yang disampaikan oleh guru. Aktivitas guru jauh lebih besar
di bandingkan dengan aktivitas peserta didik. Guru kebanyakan masih memberikan pembelajaran
yang menuntut peserta didik hanya mendengarkan, mencatat dan menghafal, sehingga peserta didik
tidak kritis dan kreatif dalam pembelajaran biologi yang mengakibatkan kompetensi belajar biologi
yang dicapai rendah. Hal tersebut karena guru sudah terbiasa dengan cara konvensional dan belum
mengikuti tuntutan dari kurikulum 2013.
Copyrights @leniparwati
Akibatnya siswa tidak mampu meningkatkan kreativitasnya dalam pembelajaran yang dimana
salah satu termasuk kedalam kemampuan berfikir kritis yang harus dimiliki siswa. Apabila
permasalahan ini tidak diatasi, maka nantinya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak
tercapai sesuai dengan abad 21. Oleh sebab itu diperlukan model pembelajaran untuk mengatasi
permasalahan tersebut. salah satu solusinya yakni dengan menerapkan model pembelajaran project
based learning. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan
atau peluang pada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek.
(Saputro & Rayahub, 2020) mengungkapkan hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu
proyek yang belum tentu berupa material, tapi bisa berupa presentasi, drama dan model lain-lain yang
dipresentasikan didepan umum dan dievaluasi kualitasnya. Model pembelajaran Project Based
Learning dapat menumbuhkan sikap belajar peserta didik yang lebih disiplin dan dapat membuat
peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Model pembelajaran Project Based Learning juga
memfasilitasi peserta didik untuk berinvestigasi, memecahkan masalah, bersifat student centered,dan
menghasilkan produk berupa hasil proyek. Lebih lanjut, Sahil (2023: 195-197) menyampaikan bahwa
banyak metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, tenaga pengajar maupun dosen dalam
menyampaikan atau mentransfer ilmu pengetahuan. Penggunaan model Project Based Learning dapat
membuat peserta didik berperan sebagai peserta didik aktif dan kreatif serta membuat pembelajaran
bersifat andagogik, sehingga dalam proses pembelajaran tersebut dapat menyelesaikan suatu proyek
yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan urain tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan
model pembelajaran project based learning. Dikarenakan model pembelajaran terseebut mampu
membantu meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Terutama kreativitas siswa
merupakan tuntutan yang harus dicapai oleh siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif yang dimana menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data eksperimen. Yang dimana terdapat satu
kelas eksperimen dan satu kelas control. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 12 Padang, Sumatera
Barat. Penelitian ini menggunakan populasi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang. Sampel
pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 untuk eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 untuk
control. Pada penelitian ini menggunakan Teknik analisis data uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap
kompetensi belajar peserta didik kelas XI SMA pada materi sel dapat dilihat pada kompetensi
pengetahuan. Kompetensi pengetahuan merupakan penguasaan materi yang dimiliki siswa selama
mengikuti pembelajaran pada materi tertentu. Berdasarkan hasil penelitian kompetensi
pengetahuan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda sebanyak dua puluh
butir soal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol di akhir pertemuan proses
pembelajaran, maka diperoleh hasil uji statistik kompetensi pengetahuan dengan rata-rata yang
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Rata-rata Nilai Posttest
No Kelas Rata-rata Nilai Posttest
Eksperimen 76,1
Kontrol 74,8
Berdasarkan hasil post-test yang sudah dilakukan setelah menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan menggunkan model pembelajaran PJBL pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol, maka diperoleh hasil bahwa rata-rata nilai post-test kelas
eksperimen 76,1 dan kelas kontrol 74,8. Data lalu dianalisis untuk mengetahui perbedaan
Copyrights @leniparwati
kompetensi belajar peserta didik pada kelas sampel dengan melakukan uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji hipotesis.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik
Hasil Statistic Df Sig.
Posttest Kelas Eksperimen 0,096 36 0,200
Posttest Kelas Kontrol 0,160 36 0,021
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji kolmogorov-Smirnov menginformasikan bahwa data
kompetensi belajar peserta didik terdistribusi normal, di mana nilai signifikan data yang diperoleh
 0,05 yaitu nilai signifikan posttest kelas eksperimen 0,200 , dan nilai signifikan posttest kelas
kontrol 0,021. Uji homogenitas menggunakalan uji Levene statistic berbantuan program SPSS 26.
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Data
Tes Homogenitas Data
Hasil Levene df1 df2 Sig.
Statistic
Rata-rata 1,631 1 70 0,206
Median 1,675 1 70 0,200
Median dan df 1,675 1 69,99 0,200
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji levene statistic menginformasikan bahwa varians data
kompetensi belajar peserta didik kelas sampel homogen di mana nilai signifikan data < 0,05 yaitu
0,206. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas kompetensi pengetahuan dan diperoleh
hasil bahwa data terdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan uji hipotesis. Uji
hipotesis menggunakan uji Independent sample t-test dengan bantuan program SPSS 26.
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dengan Uji Independent Sample t-test
Sig. Mean Std. 95% Confidence
F Sig T Df (2- Differ Error Interval of the
Tail- -ence Differ- Difference
ed) ence Lower Upper
Hasi 0,7 0,37 - 70 0,84 - 3,346 -7,314 6,036
l 88 8 0,191 9 0,638
- 68,8 0,84 - 3,346 -7,316 6,038
0,191 7 9 0,638
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa nilai signifikan 2-tailed dari kedua kelas
berdasarkan uji independent sample t-test yaitu 0,849 > 0,05 sehingga dapat diartikan model
pembelajaran project based learning berpengaruh dalam meningkatkan kompetensi belajar peserta
didik.
Kompetensi pengetahuan adalah sebuah ranah yang dapat mengukur tingkat penguasaan dan
pencapaian yang diperoleh peserta didik dalam aspek pengetahuan (Widowati et al., 2017).
Kompetensi pengetahuan berkaitan dengan penalaran, pemahaman, penerapan, analisis, dan
evaluasi peserta didik. Pengamatan kompetensi pengetahuan dilakukan dengan menggunakan
penilaian tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang diberikan kepada
kedua kelas sampel di akhir pertemuan.
Berdasarkan hasil tes akhir ranah pengetahuan, didapatkan nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan
model pembelajaran project based learning memiliki rata-rata 76,1 dari 36 peserta didik hanya 7
peserta didik yang masih belum mencapai KKM (80) sedangkan pada kelas kontrol memiliki rata-
rata 74,8 dari 36 orang 29 peserta didik yang belum mencapai KKM dan hanya 7 peserta didik
yang mencapai nilai KKM. Hal tersebut dikarenakan pada kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran project based learning sehingga membantu peserta didik dalam memahami konsep

Copyrights @leniparwati
pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan penelitian (Pradana & Harimurti, 2017), model
pembelajaran project based learning merupakan sebuah model pembelajaran yang menuntut siswa
agar dapat membuat sebuah produk yang berhubungan dengan materi dan tujuan akhir dari mata
pelajaran sebagai hasil belajar. Sedangkan pada kelas kontrol mengunakan metode ceramah dan
tanya jawab seperti yang biasa sehingga kemampuan peserta didik untuk mengevaluasi materi
menjadi kurang baik.
Model project based learning yang digunakan dalam penelitian ini memberikan kebebasan
kepada peserta didik. Hal tersebut membuat peserta didik dapat menemukan pengetahuan dan
mengembangkan kreaktivitasannya dalam proses pembelajaran. Perbedaan kompetensi belajar
peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan oleh beberapa aktivitas yang
berbeda selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kelas eksperimen peserta didik
menggunakan model pembelajaran project based learning yang memungkinkan peserta didik dapat
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik hanya
menerima materi dari guru dan kegiatan kelompok sehingga pembelajaran cenderung monoton,
dan peserta didik menjadi kurang aktif dan memahami materi yang sedang dipelajari.
Berdasarkan kenyataan yang peneliti temukan di lapangan saat melakukan penelitian,
kelas yang menerapkan model pembelajaran project based learning memiliki beberapa kendala
yaitu banyaknya sintaks pembelajaran yang harus diikuti, sehingga guru kesulitan dalam
mengatur peserta didik. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara guru lebih tegas dan pandai
memanajemen waktu sebaik mungkin sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat
dicapai.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka penggunaan model pembelajaran Project Based Learning
berpengaruh positif terhadap kompetensi pengetahuan peserta didik kelas XI SMAN 12 Padang
pada materi sel. Ini dapat diketahui dari hasil post-tes pada kelas eksperimen yang menggunakan
model pembelajaran project based learning rata - rata nilai post-tes 76,1, sedangkan pada kelas
kontrol 74,8. Pada kelas eksperimen peserta didik menggunakan model pembelajaran project based
learning yang memungkinkan peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik hanya menerima materi dari guru dan kegiatan
kelompok sehingga pembelajaran cenderung monoton, dan peserta didik menjadi kurang aktif dan
memahami materi yang sedang dipelajari.

Copyrights @leniparwati
DAFTAR PUSTAKA
Saputro, O. A., & Rahayu, T. S. (2020). Perbedaan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media
Monopoli terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan
Pembelajaran , 4 (1), 185-193.
Sahil, I. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui Aplikasi Canva
Terhadap Kreatifitas Mahasiswa Biologi IAIN Ternate. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan,
9(1), 195-197.
Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. At-Tafkir, 11(1), 85–99.
https://doi.org/10.32505/at.v11i1.529
Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar Dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan, 17(1), 66–79. https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a5
Hapnita, W., Abdullah, R., Yualitas Gusmareta, & Rizal, F. (2017). Faktor Internal Dan Eksternal
Yang Dominan Siswa Kelas Xi Teknik Gambar Bangunan Smk N 1 Padang Tahun 2016 /
2017. Journal of Civil Engineering and Vocational Education, 5(1), 1–8.
MAULANA AKBAR SANJANI. (2020). TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROSES
PENINGKATAN BELAJAR MENGAJAR. 21(1), 1–9.
Pradana, D. B. P., & Harimurti, R. (2017). Pengaruh Penerapan Tools Google Classroom pada
Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa. IT-Edu : Jurnal
Information Technology and Education, 2(01), 59–67.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/it-edu/article/view/20527%0Ahttps://
ejournal.unesa.ac.id
Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan Penerapannya di
Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(2), 2099–2104. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2082
Saputro, O. A., & Rayahub, T. S. (2020). Perbedaan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media
Monopoli terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Imiah Pendidikan Dan
Pembelajaran, 4(1), 185–193.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/24719
Widowati, A., Nurohman, S., & Anjarsari, P. (2017). Developing science learning material with
authentic inquiry learning approach to improve problem solving and scientific attitude.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6(1), 32–40. https://doi.org/10.15294/jpii.v6i1.4851

Copyright @LeniParwati

Anda mungkin juga menyukai