Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN IPA

Tri Diaz Elvana Rose


tridiaz.2021@student.uny.ac.id

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan hasil belajar IPA pada
siswa SMP dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan model
pembelajaran langsung, dan mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis
proyek yang diterapkan dalam pembelajaran siswa SMP. Penelitian ini merupakan
penelitian berbasis studi literatur, yaitu metode penelitian dengan pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi tingkat SMP. Objek
penelitian ini adalah tingkat pemahaman siswa SMP yang dilihat dari hasil
penelitian-penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
pembelajaran berbasis proyek sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas serta
pemahaman siswa SMP dalam proses pembelajaran IPA, yang dibuktikan dengan
meningkatnya hasil belajar IPA siswa SMP pada penelitian terdahulu yang dalam
hasil penelitiannya menyatakan bahwa dengan diterapkannya pembelajaran berbasis
proyek, jumlah siswa SMP yang mengalami ketuntasan belajar meningkat menjadi
lebih banyak dari sebelumnya, serta rata-rata skor yang didapatkan dari metode PjBL
lebih tinggi dari metode STAD.

A. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan diharapkan dapat
menghasilkan pribadi yang bernilai tinggi, menuntut lingkungan belajar yang
sekiranya dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan dimensi
kompetensi secara integratif. Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan hasil belajar siswa dalam adalah
pembelajaran berbasis proyek.
Menurut thomas, dkk (Wina, 2009) menyatakan bahwa Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning) merupakan pembelajaran yang memberikan

1
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan
kerja proyek.
Menurut Santi (2017) model pembelajaran berbasis proyek (Project based
learning model) membantu siswa dalam belajar : (1) pengetahuan dan keterampilan
yang kokoh dan bermakna guna (Meaningfull-use) yang dibangun melalui tugas-tugas
dan pekerjaan yang otentik; (2) memperluas pengetahuan melalui keotentikan
kegiatan kurikuler yang terkurung oleh proses kegiatan belajar melakukan
perencanaan (designing) atau investigasi yang open ended, dengan hasil atau jawaban
yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh perspektif tertentu; dan (3) membangun
pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif interpersonal
yang berlangsung di dalam suasana kerja kolaboratif (Kristanti, Subiki, 2016 :
123-124).
Pendekatan project based learning didukung dengan teori belajar
konstruktivistik. Teori belajar konstruktivistik adalah teori belajar yang
mengutamakan kegiatan menciptakan, merancang, dan membangun sesuatu yang
telah dipelajari siswa tersebut. Teori konstruktif dapat membuat siswa untuk lebih
aktif sehingga kecerdasan dan pemahaman siswa akan meningkat.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti memperkirakan bahwa model project
based learning dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA yang
diharapkan dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar
IPA siswa menjadi lebih baik.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perbedaan hasil
belajar IPA pada siswa SMP dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek dan model pembelajaran langsung?; 2) bagaimana efektivitas model
pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan dalam pembelajaran siswa SMP?.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, diantaranya : 1) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sarana pengimplementasian pengetahuan dari penulis mengenai penerapan
pembelajaran berbasis proyek terhadap siswa SMP; 2) bagi peneliti selanjutnya,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber serta berpengaruh pada
pengembangan teori mengenai penerapan pembelajaran berbasis proyek pada siswa
SMP.
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2018) mengenai penerapan model

2
pembelajaran project based learning pada siswa kelas 5 SD. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu dengan menggunakan suatu
tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar memperoleh hasil
yang lebih baik dari sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskripsi kualitatif. Deskriptif
kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persentase dari hasil tes
evaluasi pada tiap siklus yang sudah dilaksanakan, sedangkan deskripsi kualitatif
adalah penjabaran berupa penjelasan dan juga keterangan dari hasil observasi kegiatan
yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkat kreativitas dan hasil belajar IPA
melalui model pembelajaran Project Based Learning. penelitian ini menyatakan
bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA kelas 5 SD Negeri Kuwarasan 02
semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa
terjadi peningkatan persentase kreativitas belajar pada pra siklus.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
mengkaji mengenai penerapan metode pembelajaran berbasis proyek pada
pembelajaran IPA. Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan terletak pada sampel yang akan digunakan, pada penelitian ini
digunakan sampel yaitu siswa kelas 5 SD, sedangkan peneliti akan melakukan
penelitian dengan sampel siswa SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkat kreativitas dan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Project
Based Learning, sedangkan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah
menyelidiki perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung dan mengetahui
efektivitas model pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan dalam pembelajaran
siswa SMP.

B. KAJIAN TEORI
Pendidikan merupakan unsur yang menentukan dalam pengembangan sumber
daya manusia. Sumber daya manusia lebih bernilai jika memiliki sikap, perilaku,
wawasan, kemampuan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
berbagai bidang dan sektor. (Murniarti, 2017 : 369).

3
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Tujuan IPA di Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah di antaranya agar peserta didik memiliki
kemampuan, 1) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, 2) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat, dan 3) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. (Widiyatmoko dkk,
2012 : 51-52).
Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik
dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai Agar tujuan
pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu
mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat
mengajar (Djamaluddin, Wardana, 2019 : 44-45).
Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah pembelajaran berbasis
proyek (project based learning) (Nurogo, 2015 : 7). Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran inovatif
yang menerapkan berbagai strategi yang mengarah pada peningkatan keterampilan
abad 21. PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang dikendalikan oleh siswa
melalui bantuan guru. Dalam hal ini, siswa memperoleh pemahamannya melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjawab rasa penasaran mereka (Bell, 2010).
(Dewi, 2015 : 5).
Pembelajaran metode Project Based Learning peserta didik belajar melalui
situasi dan setting pada masalah‐masalah yang nyata atau kontekstual. Karena itu,
semua dijalankan dengan cara‐cara: dinamika kerja kelompok, investigasi secara
independen,mencapai tingkat pemahaman yang tinggi, mengembangkan keterampilan
individu dan sosial (Murniarti, 2017 : 373). Model pembelajaran berbasis proyek
(project based learning model) memiliki keunggulan dari karakteristiknya yaitu
membantu siswa merancang proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih siswa

4
bertanggung jawab dalam mengelola informasi yang dilakukan pada sebuah proyek
yang dan yang terakhir siswa yang menghasilkan sebuah produk nyata hasil siswa itu
sendiri yang kemudian dipresentasikan dalam kelas. (Amirudin, dkk: 2015) (Kristiani,
Subiki, 2016 : 123). Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk
memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa adalah
keterangan Gear (M. Hosnan, 2014). (Rati, Kusmaryanti : 63)

C. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan library
research atau bisa disebut studi kepustakaan. Untuk mencari data berdasarkan
literatur dapat menggunakan buku dan jurnal lokal maupun internasional yang telah di
publish atau penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh orang lain serta
berbagai artikel yang telah diterbitkan baik berupa koran atau majalah. Menurut Zed
(2008) metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan
penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan data
primer dan sekunder yang meliputi buku-buku dan jurnal-jurnal lokal dan
internasional yang terkait dengan topik penelitian ini untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis kualitatif. Dengan data kualitatif yang memiliki bentuk deskriptif, berupa
kata-kata mengenai pembelajaran berbasis proyek terhadap siswa SMP. Peneliti
melakukan studi kepustakaan ini setelah menentukan topik dan dibuatnya rumusan
masalah untuk selanjutnya terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan.
Menurut Goodman dan Stivers (2010) project based learning/Pembelajaran
berbasis proyek adalah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan
pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Menurut Lailatunnahar (2021) kegiatan pembelajaran yang dilakukan di saat
pra siklus menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan latihan dalam
mengetahui lapisan bumi. Proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan
kurang bermanfaat bagi siswa. Minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ini
menjadi sangat minim sehingga berakibat tujuan pembelajaran tidak tercapai.

5
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu terkait pembelajaran berbasis
proyek (Project based learning) mata pelajaran IPA pada siswa SMP dapat dijelaskan
bahwa, penelitian yang dilakukan oleh Simbolon (2014), Wulandari, Suardana, dan
Devi (2019), dan Lailatunnahar (2021) memiliki latar belakang sama, yaitu penerapan
project based learning meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa SMP, hal ini
dibuktikan dengan kreativitas siswa yang belajar menggunakan model project based
learning berkembang lebih baik.
Simbolon (2014) menggunakan sampel siswa-siswi kelas 8-4 SMP Negeri 5
Tebing Tinggi. Sedangkan Lailatunnahar (2021) menggunakan sampel siswa kelas
VII.1 di SMP Negeri Binaan Khusus Kota Dumai. Wulandari, Suardana, dan Devi
(2019) menggunakan sampel Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random
sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VII D sebagai kelas eksperimen
diterapkan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan siswa kelas VII E sebagai
kelas kontrol diterapkan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD).
Tingkat kreativitas dan pemahaman siswa digunakan sebagai variabel adalah
variabel yang digunakan dalam penelitian oleh Lailatunnahar (2021), Simbolon
(2014) dan pada penelitian oleh Wulandari, Suardana, dan Devi (2019).
Dalam mengumpulkan data penelitian setiap peneliti menggunakan cara yang
berbeda. Simbolon (2014) dan Lailatunnahar (2021) menggunakan metode tindakan
kelas akan dilakukan dengan menggunakan 2 siklus dengan masing-masing siklus
memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Sedangkan Wulandari, Suardana, dan Devi (2019) tes sebagai tes kreativitas. Tes yang
digunakan adalah tes uraian sebanyak 20 butir.
Simbolon (2014) dalam hasil penelitiannya menyatakan, bahwa, Dari hasil
siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum
pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning dari 36 siswa yang
mengalami ketuntasan belajar sebanyak 24 siswa ( 66) dan siswa yang tidak
mengalami ketuntasan belajar sebanyak 12 siswa ( 34%) . Pada siklus II siswa yang
mengalami ketuntasan belajar sebanyak 30 siswa (83%) dan siswa yang tidak
mengalami ketuntasan belajar sebanyak 6 siswa ( 17%) . Dari perolehan siklus II hasil
Belajar siswa sudah mencapai ketuntasan klasikal 75 %. Dari data hasil Belajar model
Project Based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 8-4 SMP Negeri
5 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2013/2014.

6
Lailatunnahar (2021) dalam hasil penelitiannya menyatakan, bahwa, hasil
belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII.1 di SMP Negeri Binaan Khusus
terdapat peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah diterapkan metode
pembelajaran Project Based Learning yaitu sebesar 24.4 % pada aspek kognitif,
peningkatan nilai di aspek afektif sebesar 15%, dan untuk hasil belajar pada aspek
psikomotor terjadi peningkatan sebesar 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode PjBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA Kelas VII.1 di
SMP Negeri Binaan Khusus pada pembelajaran secara online di masa pandemic
Covid 19.
Wulandari, Suardana, dan Devi (2019) dalam hasil penelitiannya menyatakan,
bahwa, Siswa yang dibelajarkan menggunakan model PjBL memiliki kreativitas lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model kooperatif
tipe STAD rata-rata skor posttest kelompok model PjBL adalah 88,67 sedangkan
kelompok model kooperatif tipe STAD adalah 33,86.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas dapat ditarik kesimpulan,
bahwa, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning membawa pengaruh
baik dengan melatih siswa SMP untuk berpikir kritis serta meningkatnya
keterampilan, kreativitas, dan pemahaman siswa SMP dalam proses pembelajaran
IPA.

D. PENUTUP
Berdasarkan studi literatur penelitian-penelitian terdahulu terkait penerapan
metode pembelajaran berbasis proyek pada siswa smp untuk meningkatkan
pemahaman dalam pembelajaran IPA dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
berbasis proyek sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas serta pemahaman siswa
SMP dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil
belajar IPA siswa SMP pada penelitian terdahulu yang dalam hasil penelitiannya
menyatakan bahwa dengan diterapkannya pembelajaran berbasis proyek, jumlah
siswa SMP yang mengalami ketuntasan belajar meningkat menjadi lebih banyak dari
sebelumnya, serta rata-rata skor yang didapatkan dari metode PjBL lebih tinggi dari
metode STAD.

7
E. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Finita. 2015. Proyek Buku Digital : Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21
Calon Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Djamaluddin, Ahdar. Wardana. 2019. Belajar dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis. Parepare : CV. Kaaffah Learning Center.
Kristiani, Yulita Dyah. Subiki. Handayani, Rif’ati Dina. 2016. Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika Di
SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol. 5 No. 2.
Murniarti, Erni. 2017. Penerapan Metode Project Based Learning Dalam
Pembelajaran. Universitas Kristen Indonesia.
Nurogo, Lingga Jati. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) Pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rati, Ni Wayan. Kusmaryanti, Nyoman. Rediani, Nyoman. 2017. Model Pembelajaran
Berbasis Proyek, Kreativitas dan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Indonesia. Vol. 6, No.1.
Simbolon, Pasuria. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Metode Project
Based Learning bagi Siswa SMP Negeri 5 Tebing Tinggi.
Lailatunnahar, Triani. 2021. Penerapan Metode Pembelajaran Project Based Learning
Guna Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Masa Pandemi Covid 19 pada Siswa
Kelas VII.1 di SMP Negeri Binaan Khusus Kota Dumai. Jurnal Pendidikan
Tambusai. Volume 5 Nomor 1.
Widiyatmoko. A. Pamelasari, S.D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk
Mengembangkan Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 1 (1) (2012) 51-56.
Wulandari, Ade Sintia Suardana, I Nyoman, Devi, N. L. Pande Latria, 2019. Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kreativitas Siswa SMP Terhadap
Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia.
Volume 2, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai