PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam proses belajar mengajar guru harus memilih dan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.Dengan
menggunakan model pembelajaran akan sangat membantu dalam meningkatkan
kreativitas siswa, khususnya dalam mata pelajaran. Model yang digunakan dalam
objek nyata, baik itu berupa benda atau lingkungan yang dapat berfungsi sebagai
model. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka siswa dapat
memahami mata pelajaran yang ada dikelas dan meningkatkan kreativitas siswa.
Dapat diketahui guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan.
Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga
tingkahlaku siswa berubah kearah yang lebih baik. Hamdani(2011) Guru
berupaya menciptakan suasana dan pelayanan terhadap semua kebutuhan siswa
yang amat beragam. Dalam proses pembelajaran siswa belajar dari pengalaman,
mengkonstruksikan pengetahuan, kemudian memaknai npengetahuan itu. Seperti
yang dikemukakan oleh Sanjaya 2006, Proses pembelajaran adalah merupakan
suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat
membentuk dan mengaruhi proses pembelajaran. Namun demikian, komponen
yang yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah
komponen guru. Hal ini memang wajar,sebab guru merupakan ujung tombak yang
berhubungan langsung denmgan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Salah satu model pembelajaran yang cukup aktif untuk menunjang
keberhasilan belajar siswa adalah model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL). Model Project Based Learning ini dapat menjadikan pembelajaran lebih
bervariasi yang berpusat pada peserta didik (student center) dan menetapkan guru
1
2
sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja
secara otonom mengkontruksi belajarnya.Menurut Mayuni (2019) model project
based learningini juga merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan
suatu proyek dalam proses pembelajaran.
Widianti(2016)mengatakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) merupakan model pembelajaran yang lebih memberi peluang kepada
peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran walaupun guru
dikatakan masih menjadi kendali utama, model ini dapat melatih siswa untuk
berani mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya kurang jelas
dan memungkinkan siswa untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran.
Dalam observasi awal yang dilakukan peneliti pada SMPN 4 Soromandi
ditemukan guru masih belum maksimalmengkoordinasikan proses belajar
mengajar dengan baik, sebab pembelajaran yang dilakukan masih berpusat kepada
guru dan belum maksimal menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
dikarenakan masih banyak guru yang monoton hanya berpusat pada metode
ceramah. Juga respon siswa yang kurang bersemangat setiap kali pembelajaran
berlangsung. Selain itu juga ditemukan banyak siswa yang hasil belajarnya belum
memenuhi KKM. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai
dalam yaitu (65).
Berdasarkan hasil observasi, maka model pembelajaran project based
learning (PjBL) dirancang untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di SMPN
4 Soromandi. Model pembelajaran yang di maksud yaitu Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) diharapkan dapat mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses pembelajaran, dimana peserta didik dapat terbantu dalam
meningkatkan hasil belajar dengan membangun kegiatan belajar mengajar yang
aktif dan kreatif, Hamza (2009).
Menurut buck institute for education (BIE) model Project Based Learning
adalah model pembelajaan yang befokus pada konsep-kosnsep dan prinsip-prinsip
utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan
maslah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang siswa bekerja otonom
mengkonstrukskan belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk
3
karya siswa bernilai dan realisti. Kelebihan model pembelajaran ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan menguasai materi sesuai
projek yang diberikan(Ngalimun. 2013). Dalam penelitian Widowati (2015),
pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning dapat menarik
minat belajar siswa karena siswa di berikan kebebasan untuk berekspresi dalam
membuat proyek sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya secara
mandiri.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitiandiSMPN 4 Soromandidengan
judul“PengaruhModelPembelajaranProject Based Learning (PjBL) terhadap hasil
belajar siswa tahun pelajaran 2021/2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalahapakah ada pengaruh model pembelajaran
Project Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada SMPN 4 Soromandi
Tahun Pelajaran 2021/2022.?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah, Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project
Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada SMPN 4 Soromandi Tahun
Pelajaran 2021/2022.
D. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang mejadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (independen). Dalam
penelitia ini yang bertindak sebagai fariabel bebas yaitu model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan simbol X.
4
b. Variabel terikat
Variabl terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadiakibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
pencapaian hasil belajar siswa dengan simbol Y.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:
1. Bagi Siswa
1.) Memberikan pengalaman belajar melalui penerapan model pembelajaran
Project Based Learning.
2.) Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
1.) Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan profesionalisme guru.
2.) Memperluas wawasan guru tentang penerapan model Project Based
Learning dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
1.) Memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat dijadikan referensi
untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dan guru
dalam proses pembelajaran.
2.) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang
sekolah berikutnya.
4. Peneliti
1.) Menambah wawasan dan pengalaman saat peneliti melaksanakan kegiatan
penelitian eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning.
2.) Memperbaiki dan menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga kelak
dapat menjadi guru yang profesional.
5
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami
penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasionalnya sebagai berikut.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang akan digunakan yaitu:
1. Project Based Learning
Project based learning merupakan model pembelajaran berbasis projek
(project based learning) berupa kegiatan pemberian tugas kepada semua
peserta didik untuk dikerjakan secara kelompok berupan membuat poster
tentang sistem gerak pada manusia yang dimana peserta didik di tuntut untuk
mengamati,membaca dan meneliti.
2. Hasil Belajar
Hasil belaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang
diperoleh dalam bentuk pemberian soal kognitif.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2015) belajar adalah suatu perubahan perilaku yang
relatif permanen dan dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pengalaman pembelajaran yang direncanakan atau bertujuan. Pengalaman
diperoleh seseorang dalam interaksi lingkungan, baik yang tidak terencanakan
maupun yang telah direncanakan sehingga menghasilkan perubahan yang
bersifat relative menetap.
Ihsana (2017) belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan
dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan
belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu
melakukan sesuatu.
Menurut Sanjaya(2006) definisi belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses
menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara
individu dengan lingkungannya”
Menurut Rasyidin(2011) dan Wahyuddin (2008) belajar merupakan
kebutuhan manusia. Sejak lahir, manusia telah memulai tentang sesuatu
melalui belajar tentang penginderaannya. Kemudian tumbuh kembang dengan
pertumbuhan usia dan perkembangan intelektual serta emosional kita.Belajar
pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman yang diciptakan guru.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
belajar adalah proses mencari ilmu baik dari pengalaman masa lalu ataupun
proses pembelajaran yang direncanakan baik itu individu maupun lingkungan
masyarakat. Jadi belajar itu bisa didapat dari mana saja selagi ada kemauan
5
6
dan usaha dari dalam diri, karena belajar merupakan kewajiban bagi setiap
individu baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka memperoleh ilmu
pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat dengan baik di sisi
Allah maupun di sisi manusia. Manusia merupakan makhluk belajar karena
manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sejak manusia dilahirkan dan
tumbuh serta berkembang, manusia selalu melakukan aktivitas belajar. Setelah
dilahirkan kita mulai melakukan aktivitas belajar yang paling sederhana
seperti mendengar, berbicara, berjalan dan sebagainya.
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari
luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar,
tidakdapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang tersebut.
Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan tanpa orang
tersebut melakukan sesuatu yang menampilkan kemampuan yang telah
diperolehmelalui belajar.
2. Ciri-ciri belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa yang
dimaksudkan perubahan dalam ciri-ciri belajar menurut Djamarah (2011)
yaitu sebagai berikut:
1) Perubahan yang terjadi secara Sadar (sengaja)
Memiliki arti bahwa individu yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan tersebut atau sekurang-kurangnya individu tersebut
telah merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya
seseorang yang telah menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,
kecakapannya bertambah, dan kebiasaannya telah bertambah.
2) Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang telah terjadi di dalam
individu akan berlangsung secara terus-menerus. Suatu perubahan yang
terjadi nantinya akan menyebabkan perubahan yang berikutnya dan
tentunya akan berguna bagi kehidupan atau pun proses belajar
dikemudian hari. Misalnya, pada seorang anak yang sedang belajar
menulis, maka seorang tersebut akan mengalami perubahan dari tidak
7
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2004)hasil belajar merupakan segala perilaku yang
dimiliki peserta didik sebagai akibat dari proses belajar yang telah
ditempuhnya. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pelajaran. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar merupakan indikator dan derajat perubahan tingkah
laku siswa
Menurut Dimyati dan Mujiono(2006) hasil belajar merupakan“Hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru,dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat pra belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
berwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupkan saat terselesaikannya bahan
pelajaran”
9
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Rusman (2012)model merupakan upaya untuk mengkonkretkan sebuah
teori sekaligus juga merupakan sebuahanalogi dan representasi dari variabel-
variabel yang terdapat di dalam teori tersebut. Selanjutnya, Sagala
menjelaskan model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan.Dapat dikatakan bahwa model
merupakan suatu rencana atau pola yang digunkan dalam menyusun langkah–
langkah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Suyanto dan Jihad (2013)model pembelajaran adalah suatu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien, dan digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Syarif(2015) menyatakan bahwa model pembalajaran adalah kerangka
konpseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas
belajar.
Menurut Istarani(2011) bahwa model pembelajaran adalah seluruh
kegiatan penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, serta segala
fasilitas terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
proses belajar mengajar.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwasanya
model pembelajaran merupakan pola atau desain yang menggambarkan proses
pembelajan secara sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pembelajaran dikelas yang disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Model pembelajaran dapat membantu peserta didik
untuk mendapatkan ide, informasi, keterampilan, cara berfikir dan
mengekpresikan ide serta dapat menjadi pedoman bagi guru dalam
merencanakan suatu pembelajaran.
11
E. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa membaca buku teks pelajaran
yang memuat banyak kalimat. Konteks kalimat dalam jumlah yang banyak tentu
akan membuat siswa menjadi jenuh dan kurang memahami isi bacaan dengan
baik. Komponen penting dalam pembelajaran yakni adalah guru. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam membuat suasana belajar menjadi jauh lebih
menarik dan juga menyenangkan yang dapat membantu siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan baik dan aktif. Melihat kenyataan ini diperlikan
adanya model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan anak yang
akan berdampak kepada hasil belajar.
Model pembelajaran yang diajarkan oleh guru sangat dipengaruhi oleh
sifat dan materi yang akan diajarkan dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan
dicapai dalam proses pengajaran tersebut. Dengan adanya model pembelajaran
yang baik dan sesuai maka siswa tidak akan merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dalam
proses pembelajaran, akan berguna untuk membantu siswa belajar dengan model
yang lebih bervariasi sehingga pembelajaran yang berlangsung didalam kelas
tidak membosankan bagi peserta didik.
learning adalah 76,9 dengan standar deviasi sebesar 11,14. Terdapat pengaruh
penerapan model project basedlearning terhadap hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen dalampembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatanberdasarkan hasil
pengujian hipotesis (uji-t) mennggunakan t-test Separated Variandiperoleh
thitung 3,70 dan t-tabel2,042 dengan taraf signifikan (α) = 5% dan dk=38,
dengan demikian maka Ha diterima danHo ditolak. Besarnya pengaruh dari
penerapan model project based learning terhadap hasilbelajar Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak
Selatanadalah sebesar 1,14 dengan kategori tinggi.
Berdasarkan tiga penelitian yang telah dipaparkan di atas, pada dasarnya
memiliki relevansi terhadap penelitian yang dilakukan dalam pemilihan
variable, jenis penelitian, dan teknik pengumpulan data. Namun, terdapat
perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan
yaitu pada subjek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, dan instrumen
penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi
Eksperimen) eksperimen ini memiliki perlakuan (treatmen).Dinamakan
eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki
ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variable-
variabel yang harus dikontrol atau dimanipulasi.Oleh sebab itu
validitas peneliti menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai
eksperimen yang sebenarnya.
2. Desain penelitian.
Desain penelitian menggunakan control-Group Pretest-Postest
Design, desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang cukup
banyak dilakukan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya. Desain
dalam penelitian eksperimen ini, menggunakan kelompok
pembanding, antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding
dilakukan secara acak dengan prinsip randomisasi.Dalam desain ini
dapat dipahami, bahwa peneliti melakukan uji atau pengukuran
terlebih dahulu sebelum melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah
perlakuan (post-test).
Desain penelitian disajikan dengan skema berikut :
Tabel 2. Desain Penelitian True Eksperimen
Keterangan:
O1:Test sebelum perlakuan (pretst) pada kelompok eksperimen(X1)
X1 :Kelompokeksperimen ( menerapkan model PjBL )
20
21
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Karena hanya terdiri 1 kelas maka sampul
penelitian ini berjumlah 20 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelas
yaitu kelas eksperimen yang berjumlah 10 orang dan kelas control
berjumlah 10 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Tes
Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan
pemahaman konsep siswa tentang materi yang telah disampaikan.
Bentuk soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda sebanyak 20
22
soal. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test dan post
test.
2. Obsevasi
Observasi atau pengamatan, merupakan teknik pengumpulan data
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.Melihat dan mengamati
secara langsung aktivitas guru dan siswa sesuai dengan indikator
pengamatan.Observasi ini dilakukan oleh observer.
3. Dokumentasi
Menurut Riduwan (2011) , Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan penelitian. Sukardi (2011), menyatakan bahwa pada
teknik dokumentasi peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari
bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada
responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-harinya. Dalam peneitian ini, metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang siswa yang
diteliti, yakni kelas VIII.
mx+my
t=
√[ ∑ 2+∑ 2
x y
N 1+ N 2 ][ 1
+
1
N1 N2 ]
Keterangan Rumus:
N: banyaknya subjek
A. HasilPenelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
PenelitiandilaksanakandiSMP N 4 Soromandi
padasiswakelasVIIIyangberjumlah20 siswa.Kegiatan awalpenelitian
dilaksanakan padatanggal16 Juni 2022,denganmelakukanobservasi
keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatanpembelajaran
berlangsung danwawancara dengan guru matapelajaranSistem Gerak
pada Manusiadan beberapa siswa kelasVIIIyangdipilihsecaraacakdan
dianggapmewakiliuntukmengetahui kondisiawalkelasVIIIberkaitan
dengan pembelajaran Sistem Gerak pada Manusiadikelas.
Berdasarkanhasilwawancaradengangurumatapelajaran Biologi
dengan Materi Sistem Gerak pada Manusiayakni Ibu Rohani
,S.Pd.pada tanggal16 Juni 2022 bahwa keaktifan belajar
siswakelasVIIImasih kurangantusias dalam belajar sudah
baiktetapimasih perlu
ditingkatkan.Haltersebutdiketahuikarenaselamapembelajaranberlangsu
ngmisalnyapadasaatpraktik,ketika guru menjelaskan mengenaimateri
yangsedangdipraktikkan, siswa masihbanyakyang
belummemperhatikan danmenyimak petunjukyang diberikan. Ibu
Rohanimenambahkan, pernah dicoba menggunakan
metodepembelajaranlainselain metode ceramahdan praktikbiasa
yaknimetodetanya jawabnamun hasilnya kurangmaksimal. Hasil dari
pelaksanaan metode tersebut dirasakurangefektifdan
akhirnyatetapdilanjutkanmenggunakan metode ceramah dan
praktiksepertibiasa.
Sesuaidengandatahasilobservasiyang
diperolehpadatahapsiklusini,selamakegiatanpembelajaransiswacenderu
24
25
ngbersikappasif,
gurumenggunakanmetodepembelajaranyangkurangbervariasi yakni
dengan cara berceramahdidepankelas.Selamapembelajaranberlangsung
sebagian besar siswa dudukdan mendengarkanpenjelasan
dariguru,siswa banyakmengobroldengan
temanlain,tidakmencatatmateriyang disampaikanguru,dan
tidakmaubertanyakepadaguruapabilaadamateri
yangkurangjelas.Sebagianbesarsiswatidakmembawabukucatatan.
Usaha siswa dalam mengerjakan tugas yangdiberikan guru masih
rendah, tidaktepatwaktu
dalammengumpulkantugasdanadajugayangtidak mengerjakan tugas
yangtelah diberikan.
2. Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Setelahdidapatkanpokokpermasalahanpadatahapprasiklus
yaitusiswacenderungbersikappasif,gurumenggunakan metode
pembelajaran yangkurangbervariasi yakni dengan caraberceramah
di depan kelas, maka dimulailah tahapperencanaan, yakni
merencanakankegiatan apasaja yangakan dilakukan
untukmemperbaiki permasalahan pembelajaran tersebut. Hal
utama yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
menyamakan persepsi antara peneliti, observer dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan terlebih dahulu, agar nantinyapada
saat pelaksanaan, peneliti dan guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan model pembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL).
TahapperencanaanpadasiklusIinimemerlukanbeberapapersi
apan pada administrasipembelajaran dan penyusunan
instrumen,yaitu berupa:
1) Penyusunansilabusmatapelajaran Biologi kelasVII Semester
GenapTahun Ajaran 2022/2023
26
2) PenyusunanRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)Siklus1,Si
klus1 direncanakan terdiri dari2 kali pertemuan
3) PenyusunanLembarKerjam
IndividudanPenyusunanLembarKerjaKelompok
4) Penyusunan lembar observasi keaktifanbelajar siswa
b. PelaksanaanTindakan
Tindakan Siklus I pada penelitian
initerdiridari2pertemuan,yakni pada harikamistanggal 20 Juni
2022 denganalokasiwaktu 1x45 menitdan tanggal21 Juni 2022
denganalokasiwaktu 1x40menit.Pada
siklusIini,penelitiandilakukandenganmelakukanobservasikeaktifan
belajar siswadidalamkelasselamakegiatan pembelajaran
berlangsungmenggunakan
modelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)danwawancarade
nganguru mata pelajaran Sistem Gerak pada Manusia, wawancara
dilaksanakan pada akhir siklus Iyakni setelah
kegiatanpembelajaranpada pertemuan 2berakhir.
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran, guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompokterlebih dahulu.
KelasVIII yang berjumlah20 siswa dibagimenjadi
4kelompok,masing-masingkelompokterdiri dari5siswa.
Pembagiankelompokdilakukansecaraheterogenyaitusetiapkelompo
k teridiri daribeberapasiswa dengan tingkatkecerdasan
yangberbeda, masing-masingkelompokdiberikan bahan
diskusiberupalembar kerja proyek yangharusdijawaboleh masing-
masinganggota danterdapatpulasoaltugas kelompok yakni sistem
gerak pada manusia yang akan
digunakanuntukdijelaskanhasildiskusinyakepadakelompoklaindide
pan kelas.
27
menjelaskannamunbanyakjuga siswayang
mendengarkandanmemperhatikan
penjelasanguru.Berdasarkanhasilobservasitersebutdapatdiartik
an bahwa keaktifan belajar siswa kelas VIIIsudah mulai
meningkatdibandingkan dengan sebelum menggunakan model
pembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL).Sebagaipenguatobservasiyangdil
akukanselama penelitian makadigunakan
lembarobservasidengan item yangmewakilitiap indikator
keaktifan belajar siswa yang akan diukur. Dari 20siswa, pada
pertemaun 1 yang hadir dan mengikuti pembelajaran hanya
18 siswa, hal tersebut dikarnakan ada 2 siswa yang tidak
berangkat tanpa alasan, bukti absensi siswa
terlampir,sedangkan pada pertemuan 2 siswadari 20 siswa
semua
siswahadirdanmengikutipembelajaran.Hasilobservasikeaktifan
belajar sistim gerak pada
manusiasiswadalamkegaiatanpembelajaranpadaSiklusIpertemu
an1dapatdilihatpadaTabel2danpertemuan2dapatdilihatpada
table di bawah ini:
Menyampaikan kembalidesain
yangtelah disampaikan 14 15 48,28
untukdiperbaikidengan
berdiskusikelompok
3 Kegiatan Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan perjelasan dari guruatauteman yangsedang 25 4 86,21
menyampaikan pendapat
Jumlah 824,1
Rata-rata 64,53
2) Hasil Belajar sistim gerak pada manusia
Hasil Belajar siswa diperoleh dari Lembar Kerja
Siswayang dikerjakan siswa dan Lembar Pengamatan Hasil
Belajar berdasarkan penilaian guru pengampu mata
pelajaran,dengan rincian sebagai berikut:
d. Analisis DanRefleksi
1) HasilobservasikeaktifanbelajarsiswapadamatapelajaranBiologi
Berdasarkanperhitungan,keaktifanbelajarsiswapadasiklus
I telahmemenuhisyaratuntukmemberhentikansiklusIdan
dilanjutkan dengan siklusberikutnya.Rata-
ratapersentasecapaian kegiatan setiap
indikatorpadaobservasikeaktifanbelajarsiswapadasiklusIadalah
58,06%sedangkan untukketercapaian siklus1adalah
52,14%.Dengan buktipersentasehasilcapaiantersebut,dapat
diartikanbahwakeaktifan belajar siswa pada
matapelajaranBiologimelalui
penerapanmodelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)pada
siklusI telah mencapaitargetsiklusIdandilanjutkandengan
SiklusIIdengan penambahan variasi proyek
untukmeningkatkan keaktifan siswa agar
tercapainyatargetkeaktifan siswa pada siklus II.
2) Hasil Belajar siswa padamata pelajaran Biologi
Berdasarkan
perhitungannilaihasilbelajar,nilaiLembarkerja Proyekdan
LembarPenilaian HasilBelajar siswatelah memenuhisyarat
untukdilanjutkan padasiklusberikutnya,Rata-ratanilailembar
kerja proyekadalah79,74sedangkantarget
keberhasilansiklus1adalah70,0 Danrata-rataLembar
PengamatanHasilBelajarsiswaadalah51,52
sedangkantargetkeberhasilansiklusIadalah50,0sehingga target
keberhasilanhasilbelajarpadasiklusItercapaidandapatdilanjutka
n padasiklusberikutnyauntukmendapatkannilai
hasilbelajarsiswayang melampaui Kriteria Kelulusan
Minimum(KKM) yaitu 75,0.
3) Hasil Wawancara
34
Berdasarkan hasilwawancaradengangurumatapelajaran
PerekayasaanSistemKontrolyakni Ibu Rohani ,S.Pd.pada
tanggal17 Juni 2022bahwa penerapan
modelpembelajaranProject
BasedLearning(PjBL)secarakeseluruhanbaikdankeaktifansiswa
dalam belajar sistem gerak pada manusia terutama dalam
berdiskusidan pembuatan proyektelah nampak.Siswa
yangawalnyaenggan bertanya sedikitdemisedikit
mulaimengajukanpertanyaan,berani menyampaikan pendapat
dan berusaha menjawab ketika guru mengajukan
pertanyaankepadanya.
BerdasarkanpengamatanpadasiklusIditemukanbeberapah
alyang perlu diperbaikiantaralain:
1. Masih terdapat beberapa siswa yang bingung saat
mengikuti
pembelajarandenganmodelpembelajaranProjectBasedLear
ning(PjBL), karena merekasudah terbiasa belajar
hanyadengan mendengarkan dan praktik.
2. Kurangnyakerjasamasiswaantaranggota
kelompokketikamemecahkan
masalahpadalembarkerjaproyekyangdiberikanolehguru,kar
ena masihadabeberapasiswayangsibuk
sendiridengankegiatan masing-masing.
3. Siswa mengulurwaktu untukmengumpulkan
hasildiskusisehingga pelaksanaan
pembelajarantidaktepatwaktu.
4. Ketikaguruatauada temankelompoklain
bertanyamengenaihalyang dijelaskan, masih banyak
siswa yang langsung bingung dalammenanggapi
jawaban, takut tidak bisa menjawab dan malu untuk
menjawab.
35
b. Pelaksanaan Tindakan.
TindakanSiklusIIpadapenelitianiniterdiridari2pertemuan,
yaknipadaharikamis tanggal28 Juni
2022denganalokasiwaktu1x45menitdanpadaharijum’attanggal29
Juni
2022denganalokasiwaktu1x40menit.PadasiklusIIini,penelitiandilak
ukan dengan melakukan
observasikeaktifanbelajarsiswadidalamkelasselama kegiatan
pembelajaranberlangsungmenggunakan modelpembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL)danwawancaradengangurumatapelajar
an Biologi,wawancaradilaksanakanpadaakhirsiklus II yakni setelah
kegiatan pembelajaran padapertemuan 2 berakhir
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
28 Juni 2022 pukul10.15–13.30 WIB,materiyangdibahasadalah
sistem gerak pada manusi dan mengenai jamur.Pada
pertemuanpertamagurumemulai
kegiatanpembelajarandenganmelakukanapersepsimengenaicarakerja
organ-organ pada tubuh manusia. Apersepsi
dilakukanuntukmenyamakan pendapatatau pemikitan tentang
pengetahuan siswa mengenaimateri yangakan dibahasdan untuk
membuat siswa terangsang untuk berfikir dan lebih berkonsentrasi
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.Guru menjelaskan materi
proyek secara garisbesarnyasaja,setelah itugurumemberipengarahan
kepada
siswatentangpelaksanaanpenerapanmodelpembelajaranProjectBased
Learning (PjBL) yangakandigunakan,halinidimaksudkanagarsiswa
tidakbingungselamakegiatan pembelajaran berlangsung.
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran, guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompokterlebih dahulu.Kelas
VIII yang berjumlah20siswadibagimenjadi4kelompok, masing-
masingkelompok terdiridari4-5siswa.
38
padapertemuankeduaakandilakukan
presentasihasildiskusiolehmasing-masingkelompok
Masing-masinganggota
dalamkelompokbertanggungjawabuntuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. Setelah
masing-masinganggota menyampaikan hasil diskusinya
gurumembahas
hasildiskusi,memberipujianjikapenyampaianhasildiskusidirasasudah
baik
ataubenardanmembetulkanjikaterjadikesalahanpadapembahasanmat
eri yangdisampaikan olehsiswa.
c. Observasi
Observasi dilakukan
melaluipengamatankeaktifanbelajarsistem gerak pada manusiasiswa
didalamkelasselama kegiatanpembelajaranberlangsung
menggunakanmodelpembelajaranProjectBasedLearning (PjBL)dan
dilaksanakanpada setiappertemuanyakni pada
pertemuan1danpertemuan2, dan wawancarabebasatau
takberstrukturdengan guru matapelajaran Biologiuntuk mengetahui
tanggapan atau respon
terhadappenerapanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL), wawancara dilaksanakan pada akhir siklus II yakni
setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 berakhir.
Berdasarkan observasi yang dilakukandidapatkanhasil
sebagaiberikut:
1) Hasil observasikeaktifanbelajar sistim gerak pada manusia
Sebagaipenguatobservasiyangdilakukan selama penelitian
maka digunakan lembar observasidengan item
yangmewakilitiapindikatorkeaktifan belajar siswa
yangakandiukur. Dari20 siswa,pada pertemaun 1 yanghadir dan
40
mengikutipembelajaran hanya19siswa,haltersebutdikarnakan
ada1siswa
yangtidakberangkattanpaalasan,buktiabsensisiswaterlampir,seda
ngkan pada pertemuan 2 siswa dari 20siswa semua siswa hadir
dan mengikutipembelajaran.Hasilobservasikeaktifanbelajar
sistem gerak pada manusia siswa dalam kegaiatan pembelajaran
pada SiklusII pertemuan1 dapatdilihat pada Tabel danpertemuan
2 dapatdilihatpadaTabeldibawah ini:
disampaikan
untukdiperbaikidengan
berdiskusikelompok.
3 KegiatanMend Mendengarkan dan 28 0 100,0
engarkan memperhatikan perjelasan dari 0
guruatauteman yangsedang
menyampaikan pendapat
Mendengarkan instruksiatau 23 5 82,14
perintah yang diberikan
olehguru sertamenjalankannya
sesuai perintah yangtelah
diberikan.
4 Kegiatan Membuatcatatan tentangmateri 18 10 64,29
Menulis yangdiberikan.
Mengisi lembarkerja 28 0 100,0
siswayangtelah diberikan. 0
Jumlah 1. 061
Rata – Rata 75,77
Lembar
Rata-rata
No Nama LembarKerja Penilaianhasil
Siklus 1
BelajarSiklus1
1 Abdul munir 85 61,1 77,83
2 Alfaradi 80 88,9 82,67
3 Andre 85 61,1 77,83
4 Fika firnanda 85 61,1 77,83
43
d. Analisis danRefleksi
1) Hasil ObservasiKeaktifanBelajarsistem gerak pada mausia
Berdasarkanperhitungan,keaktifanbelajarsiswapadasiklusI
I telah memenuhisyaratuntukmemberhentikan
siklusIIsekaligusmenghentikan sklus penelitian dan dilanjutkan
dengananalisis datapenelitian.Rata-rata persentase capaian
kegiatan setiapindikatorpada observasi keaktifan belajar
siswapadasiklusIIadalah80,56%sedangkantargetuntukketercapai
an siklus1adalah72,86%.
Terdapatpeningkatansebesar20,4%dibandingkan denganrata-
ratakeaktifansiswadalamsiklusI.Denganbuktipersentase
hasilcapaiantersebut,dapatdiartikan
bahwakeaktifanbelajarsiswapada
matapelajaranBiologimelaluipenerapanmodel
pembelajaranProjectBasedLearning
44
(PjBL)padasiklusIItelahmencapai targetsiklus II
dandapatmenghentikan penelitian.
2) Hasil Belajar sistem gerak pada manusia
Berdasarkan perhitungan nilaihasilbelajar,nilaiLembar
kerjasiswadanLembar
PenilaianHasilBelajarsiswatelahmemenuhisyaratuntuk
dilanjutkanpadasiklusberikutnya,Rata-ratanilailembarkerjasiswa
adalah
80,17sedangkantargetkeberhasilansiklusIIadalah80,0danrata-
rataLembar Pengamatan HasilBelajar siswa adalah79,13
sedangkantarget keberhasilansiklusIadalah70,0sehingga
targetkeberhasilanhasil belajar padasiklusIItercapaidan rata-
ratahasilbelajarsiswatelahmelampaui Kriteria Kelulusan
Minimum(KKM)yaitu75,0sehinggapenelitian dapat dihentikan
dandilanjutkan dengananalisis data.
3) Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaranBiologiyakniIbu Rohani,S.Pd.padatanggal24 Juni
2022bahwa penerapan model pembelajaran ProjectBased
Learning(PjBL)secarakeseluruhansudahlebihbaikdandapatmenin
gkatkan keaktifansiswadalambelajarterutamadalam
berdiskusi.Siswa yangawalnyaengganaktif dalampembelajaran
sedikitdemisedikit mulaimaumemulaimembuatproyek,berani
menyampaikan pendapatdanmenyelesaikan tugassesuaidengan
waktu yangtelah disepakati.
4. Deskripsi Antar Siklus
a. Keaktifanbelajar sistem kerangka pada manusi
Keaktifan belajar siswapada saatprasiklus,sesuaidengan data
wawancara dengan guru
pengampubahwasannyadalampembelajaran keaktifansiswa
dalambelajarmasihsangatkurangapalagiinteraksiantar
45
B. Pembahasan
Penelitian Tindakan KelasdikelasVIIISMP N 4
Soromandidilakukanberdasarkanhasilobservasi yang
diketahuibahwakeaktifanbelajar siswadidalamkelas masih
rendah.Berdasarkan pengamatan pada saatkegiatan pembelajaran
berlangsungdanhasil wawancaradenganbeberapasiswa,permasalahan
tersebutmunculdikarenakangurumenggunakanmetode yangkurang bervariasi
yakni hanya dengan berceramah dan siswa kurang dilibatkan secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran menyebabkan
kurangnyakeaktifan belajar siswa padamatapelajaran
Biologisehinggamengakibatkansiswacenderung menjadipasifdalam
belajar,kurangmenghargai gurudan teman,dan kurang memahami materi
yangdisampaikan.
Salahsatuupayauntukmeningkatkankeaktifan belajarsiswadikelas
adalahdenganmelakukanperbaikandalam prosespembelajaran.Guru
sebagaipendidikdituntutuntukmengembangkan potensinya,salah satunya
yakni dengan menerapkan metodepembelajaran yanginovatifdan kreatif
47
b) KegiatanLisan
Prilakuyangdiamatipadaindikatorkegiatan lisanadalah
bertanyasaat 1) materi yangdiberikan kurangjelas.2) berdiskusidan
menyampaikan desain awalyangtelah didiskusikan bersama
kelompok
tentangpertanyaandiawalmateri.3)menyampaikankembalidesain
yangtelahdisampaikan
untukmemperbaikidenganberdiskusikelompok. Hasilobservasi
padaSiklusmenunjukansebesar52,81%siswa telah melakukan
kegiatan visual dan telah melewati target siklus I untukkegiatan
lisanyaitusebesar50,0%.Hasilobservasi pada siklusII
menunjukansebesar78,35%siswa telahmelakukankegiatanlisan dan
melewatitargetsiklusIIuntukindikatorkegiatanlisanyaitusebesar75,0
%.
Berdasarkan hasilobservasipadasiklusIdan siklusII,terjadi
peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan visual sebesar
25,54%
denganmenerapkanmodelPembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL) dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia.
c) KegiatanMendengarkan
Prilaku yang diamati pada indikator kegiatan mendengarkan
adalah 1)mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dariguru
atau temanyangsedangmenyampaikanpendapat.2)mendengarkan
intruksi atau perintah yangdiberikan oleh guru serta
menjalankannya sesuai dengan perintah yang diberikan. Hasil
observasi pada Siklus I
menunjukansebesar77,62%siswatelahmelakukankegiatanvisual dan
telahmelewatitargetsiklusIuntukkegiatanmendengarkanyaitu
sebesar70,0%.HasilobservasipadasiklusIImenunjukansebesar89,50
49
%siswatelahmelakukankegiatanlisandanmelewatitargetsiklus
IIuntuk indikatorkegiatan mendengarkan yaitu sebesar80,0%.
BerdasarkanhasilobservasipadasiklusIdansiklusII,terjadipening
katan keaktifan siswa pada kegiatan visual sebesar 11,88%
denganmenerapkanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL) dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia.
d) KegiatanMenulis
Prilakuyang diamati padaindikatorkegiatanmenulisadalah1)
membuatcatatan materi yang diberikan.2) Mengisi
lembarkerjaproyekyangtelahdiberikan.Hasil observasipadaSiklusI
menunjukan sebesar89,21%siswatelahmelakukan kegiatan
visualdan telah melewati target siklus I untuk kegiatan menulis
yaitu sebesar70,0%.Hasilobservasi
padasiklusIImenunjukansebesar85,04%siswa
telahmelakukankegiatanlisandanmelewatitargetsiklus IIuntuk
indikatorkegiatan menulisyaitu sebesar 80,0%.
BerdasarkanhasilobservasipadasiklusIdansiklusII,terjadipenuru
nan keaktifan siswa pada kegiatan menulissebesar4,17%dengan
menerapkan model pembelajaran ProjectBasedLearning(PjBL)
dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia hal ini dikarenakan
pada siklusII siswa membuattugas kelompok sehinggakegiatan
menulismerekamenurun,namunhaltersebuttidakberpengaruh besar
terhadaphasilpenelitian,halinidikarenakan walaupun
terjadipenurunan pada siklus II namun hasiltetap memenuhi kriteria
karena telah melewati targetyangtelah ditentukan peneliti.
2. Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaranBiologi
a) LembarKerja Siswa(LKS)
Pada siklus I lembar kerja siswa yangdiberikan membawa
dampak pada pembelajaran siswa yangpada awalnya kurangaktif
dalam mencatat pada akhirnya siswa dituntut untuk mengisi
lembar kerja siswa.Padasiklus1slembaran
50
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani, Ridwan. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers.