Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam proses belajar mengajar guru harus memilih dan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.Dengan
menggunakan model pembelajaran akan sangat membantu dalam meningkatkan
kreativitas siswa, khususnya dalam mata pelajaran. Model yang digunakan dalam
objek nyata, baik itu berupa benda atau lingkungan yang dapat berfungsi sebagai
model. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka siswa dapat
memahami mata pelajaran yang ada dikelas dan meningkatkan kreativitas siswa.
Dapat diketahui guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan.
Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga
tingkahlaku siswa berubah kearah yang lebih baik. Hamdani(2011) Guru
berupaya menciptakan suasana dan pelayanan terhadap semua kebutuhan siswa
yang amat beragam. Dalam proses pembelajaran siswa belajar dari pengalaman,
mengkonstruksikan pengetahuan, kemudian memaknai npengetahuan itu. Seperti
yang dikemukakan oleh Sanjaya 2006, Proses pembelajaran adalah merupakan
suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat
membentuk dan mengaruhi proses pembelajaran. Namun demikian, komponen
yang yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah
komponen guru. Hal ini memang wajar,sebab guru merupakan ujung tombak yang
berhubungan langsung denmgan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Salah satu model pembelajaran yang cukup aktif untuk menunjang
keberhasilan belajar siswa adalah model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL). Model Project Based Learning ini dapat menjadikan pembelajaran lebih
bervariasi yang berpusat pada peserta didik (student center) dan menetapkan guru

1
2

sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja
secara otonom mengkontruksi belajarnya.Menurut Mayuni (2019) model project
based learningini juga merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan
suatu proyek dalam proses pembelajaran.
Widianti(2016)mengatakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) merupakan model pembelajaran yang lebih memberi peluang kepada
peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran walaupun guru
dikatakan masih menjadi kendali utama, model ini dapat melatih siswa untuk
berani mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya kurang jelas
dan memungkinkan siswa untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran.
Dalam observasi awal yang dilakukan peneliti pada SMPN 4 Soromandi
ditemukan guru masih belum maksimalmengkoordinasikan proses belajar
mengajar dengan baik, sebab pembelajaran yang dilakukan masih berpusat kepada
guru dan belum maksimal menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
dikarenakan masih banyak guru yang monoton hanya berpusat pada metode
ceramah. Juga respon siswa yang kurang bersemangat setiap kali pembelajaran
berlangsung. Selain itu juga ditemukan banyak siswa yang hasil belajarnya belum
memenuhi KKM. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai
dalam yaitu (65).
Berdasarkan hasil observasi, maka model pembelajaran project based
learning (PjBL) dirancang untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di SMPN
4 Soromandi. Model pembelajaran yang di maksud yaitu Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) diharapkan dapat mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses pembelajaran, dimana peserta didik dapat terbantu dalam
meningkatkan hasil belajar dengan membangun kegiatan belajar mengajar yang
aktif dan kreatif, Hamza (2009).
Menurut buck institute for education (BIE) model Project Based Learning
adalah model pembelajaan yang befokus pada konsep-kosnsep dan prinsip-prinsip
utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan
maslah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang siswa bekerja otonom
mengkonstrukskan belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk
3

karya siswa bernilai dan realisti. Kelebihan model pembelajaran ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan menguasai materi sesuai
projek yang diberikan(Ngalimun. 2013). Dalam penelitian Widowati (2015),
pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning dapat menarik
minat belajar siswa karena siswa di berikan kebebasan untuk berekspresi dalam
membuat proyek sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya secara
mandiri.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitiandiSMPN 4 Soromandidengan
judul“PengaruhModelPembelajaranProject Based Learning (PjBL) terhadap hasil
belajar siswa tahun pelajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalahapakah ada pengaruh model pembelajaran
Project Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada SMPN 4 Soromandi
Tahun Pelajaran 2021/2022.?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah, Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project
Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada SMPN 4 Soromandi Tahun
Pelajaran 2021/2022.

D. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang mejadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (independen). Dalam
penelitia ini yang bertindak sebagai fariabel bebas yaitu model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan simbol X.
4

b. Variabel terikat
Variabl terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadiakibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
pencapaian hasil belajar siswa dengan simbol Y.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:
1. Bagi Siswa
1.) Memberikan pengalaman belajar melalui penerapan model pembelajaran
Project Based Learning.
2.) Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
1.) Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan profesionalisme guru.
2.) Memperluas wawasan guru tentang penerapan model Project Based
Learning dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
1.) Memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat dijadikan referensi
untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dan guru
dalam proses pembelajaran.
2.) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang
sekolah berikutnya.

4. Peneliti
1.) Menambah wawasan dan pengalaman saat peneliti melaksanakan kegiatan
penelitian eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning.
2.) Memperbaiki dan menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga kelak
dapat menjadi guru yang profesional.
5

F. Definisi Operasional
Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami
penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasionalnya sebagai berikut.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang akan digunakan yaitu:
1. Project Based Learning
Project based learning merupakan model pembelajaran berbasis projek
(project based learning) berupa kegiatan pemberian tugas kepada semua
peserta didik untuk dikerjakan secara kelompok berupan membuat poster
tentang sistem gerak pada manusia yang dimana peserta didik di tuntut untuk
mengamati,membaca dan meneliti.
2. Hasil Belajar
Hasil belaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang
diperoleh dalam bentuk pemberian soal kognitif.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2015) belajar adalah suatu perubahan perilaku yang
relatif permanen dan dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pengalaman pembelajaran yang direncanakan atau bertujuan. Pengalaman
diperoleh seseorang dalam interaksi lingkungan, baik yang tidak terencanakan
maupun yang telah direncanakan sehingga menghasilkan perubahan yang
bersifat relative menetap.
Ihsana (2017) belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan
dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan
belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu
melakukan sesuatu.
Menurut Sanjaya(2006) definisi belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses
menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara
individu dengan lingkungannya”
Menurut Rasyidin(2011) dan Wahyuddin (2008) belajar merupakan
kebutuhan manusia. Sejak lahir, manusia telah memulai tentang sesuatu
melalui belajar tentang penginderaannya. Kemudian tumbuh kembang dengan
pertumbuhan usia dan perkembangan intelektual serta emosional kita.Belajar
pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman yang diciptakan guru.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
belajar adalah proses mencari ilmu baik dari pengalaman masa lalu ataupun
proses pembelajaran yang direncanakan baik itu individu maupun lingkungan
masyarakat. Jadi belajar itu bisa didapat dari mana saja selagi ada kemauan

5
6

dan usaha dari dalam diri, karena belajar merupakan kewajiban bagi setiap
individu baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka memperoleh ilmu
pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat dengan baik di sisi
Allah maupun di sisi manusia. Manusia merupakan makhluk belajar karena
manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sejak manusia dilahirkan dan
tumbuh serta berkembang, manusia selalu melakukan aktivitas belajar. Setelah
dilahirkan kita mulai melakukan aktivitas belajar yang paling sederhana
seperti mendengar, berbicara, berjalan dan sebagainya.
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari
luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar,
tidakdapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang tersebut.
Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan tanpa orang
tersebut melakukan sesuatu yang menampilkan kemampuan yang telah
diperolehmelalui belajar.
2. Ciri-ciri belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa yang
dimaksudkan perubahan dalam ciri-ciri belajar menurut Djamarah (2011)
yaitu sebagai berikut:
1) Perubahan yang terjadi secara Sadar (sengaja)
Memiliki arti bahwa individu yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan tersebut atau sekurang-kurangnya individu tersebut
telah merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya
seseorang yang telah menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,
kecakapannya bertambah, dan kebiasaannya telah bertambah.
2) Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang telah terjadi di dalam
individu akan berlangsung secara terus-menerus. Suatu perubahan yang
terjadi nantinya akan menyebabkan perubahan yang berikutnya dan
tentunya akan berguna bagi kehidupan atau pun proses belajar
dikemudian hari. Misalnya, pada seorang anak yang sedang belajar
menulis, maka seorang tersebut akan mengalami perubahan dari tidak
7

dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan itu berlangsung secara


terus-menerus hingga kecakapan menulis selanjutnya menjadi lebih baik
dan sempurna.
3) Perubahan dalam Belajar Bersifat Aktif dan Positif
Dalam belajar, perubahan yang dimaksud selalu bertambah untuk
memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,
makin banyak usaha belajar yang dilakukan. Maka, perubahan yang
diperoleh tentu akan menjadi lebih baik . Perubahan yang bersifat aktif
memiliki arti bahwa perubahan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan terjadi karena usaha dari individu itu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses dari kematangan yang terjadi
dengan sendirinya karena dorongan dari dalam diri, dan ini tidak
termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Dimaksudkan bahwasanya perubahan yang bersifat sementara
(temporer) yang sedang terjadi hanya dalam beberapa saat saja, seperti
berkeringat, menangis, keluar air mata, dan sebagainya. Tidak dapat
dikatakan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang
terjadi karena proses belajar tersebut bersifat permanen atau menetap. Ini
dapat berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah proses belajar akan
dapat bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam
memainkan piano setelah belajar tidak akan bisa menjadi hilang,
melainkan akan terus dimiliki dan bahkan kecakapan tersebut akan
semakin makin berkembang bila terus dilatih.
5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang akan
dicapai. Perubahan belajar bertujuan atau terarah ini merupakan
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang
yang sedang belajar untuk mengetik, sebelumnya telah menetapkan apa
yang akan dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat
kecakapan mana yang akan dicapainya. Dengan demikian, perubahan
8

belajar yang dilakukan senantiasa terarah atau dikatakan telah bertujuan


pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnyaseorang tersebut akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak
telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak yaitu
dalamketerampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia telah mengalami
perubahanperubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja
sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, pengetahuan tentang jenis-
jenis sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda, dan sebagainya.Jadi, dapat
dikatakan bahwasanya aspek perubahan yang satu berkaitan erat dengan
aspek-aspek yang lainya.

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2004)hasil belajar merupakan segala perilaku yang
dimiliki peserta didik sebagai akibat dari proses belajar yang telah
ditempuhnya. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pelajaran. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar merupakan indikator dan derajat perubahan tingkah
laku siswa
Menurut Dimyati dan Mujiono(2006) hasil belajar merupakan“Hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru,dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat pra belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
berwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupkan saat terselesaikannya bahan
pelajaran”
9

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peneliti menyimpulkan


bahwa hasil belajar merupakan suatu penilaian akhir dari proses dan
pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, yang kemudian akan
tersimpan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya. Karena hasil belajar akan turut serta dalam membentuk
pribadi individu yang ingin selalu mencapai hasil yang lebih baik lagi
kedepannya sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku
kerja yang lebih baik lagi. Hasil belajar juga merupakan perolehan dari
prestasi yang dicapai secara maksimal oleh siswa berkat adanya usaha sadar
untuk mendapatkannya. Perolehan prestasi belajar tersebut dijalani secara
sadar, untuk mendapatkan perubahan baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Hasil belajar itu selanjutnya merupakan kesanggupan
untuk berbuat sesuatu dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
yang telah dimiliki.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar berperan sebagai salah satu indikator pencapaian dari
tujuan pembelajaran dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
Purwanto (2013) menyatakan bahwa yang dapat mempengaruhi hasil
belajar terdiri dari faktor dari dalam diri peserta didik(intern) dan faktor dari
luar diri peserta didik (ekstern), faktor dari dalam meliputi fisiologi dan
psikologi sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan dan instrumental.
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar yang mempengaruhi hasil belajar.Faktor internal ini
meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis pada diri masing-masing
siswa.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang turut
mempengaruhi hasil belajar.Faktor eksternal ini meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.
10

C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Rusman (2012)model merupakan upaya untuk mengkonkretkan sebuah
teori sekaligus juga merupakan sebuahanalogi dan representasi dari variabel-
variabel yang terdapat di dalam teori tersebut. Selanjutnya, Sagala
menjelaskan model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan.Dapat dikatakan bahwa model
merupakan suatu rencana atau pola yang digunkan dalam menyusun langkah–
langkah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Suyanto dan Jihad (2013)model pembelajaran adalah suatu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien, dan digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Syarif(2015) menyatakan bahwa model pembalajaran adalah kerangka
konpseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas
belajar.
Menurut Istarani(2011) bahwa model pembelajaran adalah seluruh
kegiatan penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, serta segala
fasilitas terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
proses belajar mengajar.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwasanya
model pembelajaran merupakan pola atau desain yang menggambarkan proses
pembelajan secara sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pembelajaran dikelas yang disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Model pembelajaran dapat membantu peserta didik
untuk mendapatkan ide, informasi, keterampilan, cara berfikir dan
mengekpresikan ide serta dapat menjadi pedoman bagi guru dalam
merencanakan suatu pembelajaran.
11

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran


Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan baik tidaknya
tergantung materi yang akan diajarkan. Secara umum, model pembelajaran
yang baik digunakan apabila memenuhi ciri-ciri diantaranya dengan adanya
keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam menjalani kegiatan
mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap, serta adanya
respon timbal balik antara siswa secara aktif dan kreatif selama proses
pembelajaran berlangsung. Selama pelaksanaan model pembelajaran guru
bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator, dan motivator dalam
kegiatan belajar siswa.
Rofa’ah(2016) menjelaskan ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran
secara khusus diantaranya adalah: Rasional Teoritik yaitu logis yang disusun
oleh para pencipta atau pengembangnya, Landasan Pemikiran tentang apa dan
bagaimana siswa mengajar, Tingkah Laku mengajar yang diperlukan agar
model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan Lingkungan belajar
yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
D. Model Project Based Learning
1. Pengertian Model Project Based Learning

Mulyasa (2014)model pembelajaran berbasis proyek (project based


learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan
sebagai media.Project based learning (PjBL) merupakan strategi dalam
belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek
yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau
lingkungan itu sendiri. Permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan
yang kompleks dan membutuhkan penguasaan dari berbagai konsep atau
materi pelajaran dalam upaya penyelesaiannya. Proyek yang dibuat dapat
merupakan proyek dari satu guru, atau proyek bersama dari beberapa guru
yang mengasuh pelajaran yang berbeda. Siswa dilatih untuk melakukan
analisis terhadap permasalahan yang ada, kemudian melakukan eksplorasi,
mengumpulkan informasi, interpretasi, dan penilaian dalam mengerjakan
proyek yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.
12

Daryanto dan Raharjo (2012)pembelajaran ini dapat memungkinkan


siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam membuat dan merancang
proyek yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan.
Fathurrohman, Muhamad (2016)model pembelajaran berbasis proyek
(project based learning) merupakan kegiatan pemberian tugas kepada semua
peserta didik untuk dikerjakan secara individual atau secara kelompok, yang
dimana peserta didik dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan
kegiatan dalam pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk
dapat memahami suatu prinsip dan konsep dengan melakukan penelitian yang
mendalam tentang suatu masalah dan kemudian mencari solusi yang relevan
secara mandiri atau berkelompok, serta hasil dari pembelajaran ini adalah
produk.
2. Karakteristik Project Based Learning
Daryanto dan Raharjo (2012) berdasarkan hasil review tentang Project
based learning, dikemukakan beberapa karakteristik penting Project based
learning, yaitu, Fokus pada permasalahan untuk penguasan konsep penting
dalam pelajaran, Pembuatan proyek melibatkan siswa dalam melakukan
investigasi konstruktif, proyek direncanakan oleh siswa dan proyek harus
bersifat realistis.
Project based learning memungkinkan siswa melakukan aktivitas belajar
saintifik berupa kegiatan: 1) melakukan pengamatan, 2) bertanya, 3) menalar,
4) melakukan penyelidikan atau percobaan, dan 5) menjalin hubungan dengan
orang lain dengan maksud memperoleh informasi atau data.
Beberapa keutamaan yang diperoleh dengan menerapkan Project based
learning adalah:
a) Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks, yang
membuat siswa dapat mendefiniskan isu atau permasalahan yang
bermakna bagi mereka.
13

b) Membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan,


berfikir kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah upaya membuat
proyek.
c) Melibatkan siswa dalam belajar menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat
proyek. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dan
melatih keterampilan interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok.
d) Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang
dibutuhkan untuk hidup dan bekerja (mengalokasikan waktu,bertanggung
jawab, belajar melalui pengalaman, dan sebagainya.
e) Mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk berfikir kritis
tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada
standar belajar.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran Project Based Learning (berbasis proyek) adalah
pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat
memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan analisa yang
mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dengan
belajar secara mandiri serta hasil dari Model pembelajaran ini adalah produk.
Peserta didik juga harus fokus pada penyelesaian masalah atau pertanyaan
yang memandu mereka untuk memahami konsep dan prinsip yang terkait
dengan proyek. Masing-masing kelompok belajar akan mengajukan proyek
yang berbeda untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Pembuatan
proyek mungkin berlangsung lama dan juga dapat memerlukan penguasaan
beberapa materi pada mata pelajaran yang berbeda. Guru berperan membantu
peserta didik dalam merencanakan pengerjaan proyek, menganalisis sketsa
atau rancangan proyek jika diminta oleh kelompok, mengurus kebutuhan kerja
sama yang mungkin diperlukan, dan sebagiannya, namun tidak memberikan
arahan tentang bagaimana menyelesaikan proyek yang direncanakan oleh
peserta didik. Pemahaman peserta didik secara mendalam tentang kosep dan
14

prinsip merupakan sasaran yang dikehendaki dalam melibatkan mereka


mengerjakan sebuah proyek.

3. Langkah-langkah model Project Based Learning


Menurut Ridwan (2019)penerapan Project based learning harus dimulai
dari perencanaan pembelajaran yang memadai, yakni dengan mengikuti
tahapan sebagai berikut:
a) Menentukan materi proyek, yakni menetapkan misi proyek berdasarkan
permasalahan yang diidenfikasikan. Guru perlu menentukan misi proyek.
b) Menentukan tujuan proyek, yakni menganalisis keterkaitan misi proyek
dengan kurikulum yang digunakan, kemudian menetapkan tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Tujuan yang perlu
dipertimbangkan adalah: i) tujuan pendidikan nasional, ii) tujuan belajar
sesuai dengan kompetensi masa depan, iii) tujuan kurikulum sesuai mata
pelajaran.
c) Mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan awal siswa yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proyek. Guru harus mengevaluasi apakah
semua siswa memiliki kemampuan yang memadai untuk melaksanakan
proyek dan menetapkan strategi untuk mengatasi kendala yang ditemukan.
d) Menentukan kelompok belajar, guru perlu mempertimbangkan jumlah
anggota kelompok yang akan melaksanakan proyek berdasarkan beban
kerja dan kemampuan (kemampuan, waktu, dan biaya) untuk
menyelesaikan proyek. Oleh sebab itu, pemilihan anggota kelompok
belajar perlu dilakukan berdasarkan kemampuan setiap siswa. Kelompok
belajar juga dapat melibatkan anggota masyarakat sebagai anggota
kelompok belajar. Setiap kelompok perlu memilih ketua kelompok dan
menentukan peran masing-masing anggota kelompok.
e) Menentukan jadwal pelaksanaan proyek. Guru perlu mennetukan tenggat
atau waktu akhir untuk melaporkan proyek. Proyek dapat dipaparkan
dikelas, dipamerkan disekolah. Setiap kelompok perlu diminta menyusun
jadwal kerja yang perlu disepakati, terutama dalam menetapkan jadwal
untuk menyampaikan tahapan kemajuan yang diharapkan.
15

f) Mengevaluasikan sumber daya dan material yang akan digunakan. Guru


perlu mengevaluasi rencana penggunaan fasilitas untuk pelaksanaan
proyek. Misalnya: apakah perlu digunakan kamera video untuk merekam
pengerjaan proyek dan bagaimana memperoleh peralatan tersebut.
Informasi apa yang perlu diakses oleh siswa untuk mengerjakan proyek.
g) Menentukan cara evaluasi yang akan digunakan. Guru perlu merencanakan
metode dan instrumen evaluasi untuk menilai setiap siswa yang bekerja
dalam kelompok.
Menurut Kamdi dkk (2007)penerapan Project based learning harus
dimulai dari perencanaan pembelajaran yang memadai, yakni dengan
mengikuti tahapan sebagai berikut:
a) Memperoleh ide : Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau
berdiskusi dengan teman sejawat, namun harus tetap terkait dengan
kurikulum yang ditetapkan.
Merancang proyek : Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh
peserta didik dengan mengerjakan proyek. Sebaiknya guru membuat
proyek terlebih dahulu untuk mengetahui kesukaran dan waktu yang
diperlukan dalam membuat proyek, serta memahami hal-hal apa yang
dapat dipelajari selama membuat proyek. Guru juga dapat merancang
penilaian proses dan produk selama proses perancangang.
b) Menyetel proyek : Menyetel proyek, maksudnya adalah
membicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
Tahapan yang dapat dilakukan adalah:
1. Menyajikan rencana pembuatan proyek
2. Memperkenalkan proyek
3. Diskusi untuk klarifikasi
c) Membuat proyek : Untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat
menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas
tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang
dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan
proyek.
16

d) Memamerkan proyek : Kelompok guru perlu menetapkan waktu untuk


melaksanakan pameran produk yang telah dibuat oleh peserta didik.
Bahkan sekolah perlu mengkordinasikan hasil pameran dengan
mengundang orang tua peserta didik.
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning
MenurutRusman
(2016)modelpembelajaranprojectbasedlearningmempunyaibeberapakekuranga
ndan kelebihan sebagai berikut:
a. Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning
1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar
2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
3) Meningkatkan kolaborasi
4) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
5). Pendekatan proyek menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai
dengan dunia nyata
6).Pembelajaranberbasisproyekmelibatkanparasiswauntukbelajarmengamb
ilinformasi,dan
menunjukanpengetahuanyangdimilikikemudiandiimplementasikanden
gan dunia nyata.
7). Membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
b. Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning
1) Memerlukanbanyakwaktuyangharusdiselesaikanuntukmenyelesaikanm
asalah.
2) Memerlukanbiayayangcukupbanyakdanbanyakperalatanyang harus
disediakan.
3) Memerlukan banyak peralatan
4) Masalahbagisiswayangmemilikikelemahandalammencari informasi.
17

E. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa membaca buku teks pelajaran
yang memuat banyak kalimat. Konteks kalimat dalam jumlah yang banyak tentu
akan membuat siswa menjadi jenuh dan kurang memahami isi bacaan dengan
baik. Komponen penting dalam pembelajaran yakni adalah guru. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam membuat suasana belajar menjadi jauh lebih
menarik dan juga menyenangkan yang dapat membantu siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan baik dan aktif. Melihat kenyataan ini diperlikan
adanya model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan anak yang
akan berdampak kepada hasil belajar.
Model pembelajaran yang diajarkan oleh guru sangat dipengaruhi oleh
sifat dan materi yang akan diajarkan dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan
dicapai dalam proses pengajaran tersebut. Dengan adanya model pembelajaran
yang baik dan sesuai maka siswa tidak akan merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dalam
proses pembelajaran, akan berguna untuk membantu siswa belajar dengan model
yang lebih bervariasi sehingga pembelajaran yang berlangsung didalam kelas
tidak membosankan bagi peserta didik.

F. Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti haruslah memiliki
keterkaitan dengan penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian
yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Hasil penelitian Asri Widowati (2015)
Penelitian yangdilakukanoleh Widowati dengan judul“Pengaruh
Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Minat Belajar Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2014/2015”.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif jenis
eksperimen dengan desain True eksperimen design bentuk kuantitatif jenis
18

eksperimen dengan desain True eksperimental design bentuk Pretest-postest


Control Group Design. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan minat
belajar sejarah antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji perbedaan dua rata-rata hasil
angket akhir yang diperoleh hasil t hitung lebih besar dari t tabel yang berarti
ada perbedaan antara kedua kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa
minat belajar siswa yang mendapat perlakuan penerapan model Project-Based
Learning lebih tinggi dibanding dengan minat belajar siswa yang
diajardengan menggunakan metode ceramah bervariasi.Hasil ini
menunjukkan bahwa penerapan model Project Based Learning berpengaruh
terhadap minat belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gubug Tahun
Ajaran 2014/2015.
Kesimpulan pembelajaran dengan menggunakan model Project-Based
Learning lebih dapat menarik minat belajar siswa karena siswa diberikan
kebebasan untuk berekspresi dalam membuat proyek sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya secara mandiri.
2. Hasil Penelitian Agustina, Rahidatul Laila (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Laila Okta Fitriyani dengan judul “pengaruh
model pembelajaran berbasia Proyek (Project Based Learning) terhadap
ketrampilan proses sains peserta didik kelas VII MTs. Swasta Matla’ul anwar
Gisting Kabupaten Tanggamus”.
Hasil penelitian diperoleh perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata
posstest ketrampilan sains, yaitu kelas kontrol mendapat nilai rata-rata
sebesar 54,46 dan 70,31 diperoleh kelas eksperimen.
3. Hasil Penelitian Erika Manda Sari (2015)
Penelitian yang dilakukan Erika dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas VA (kelas kontrol)Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan
yang tidak menerapkan model project basedlearning adalah 63,5 dengan
standar deviasi sebesar 11,75. Rata-rata hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VB (kelas eksperimen) Sekolah
Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan yang menerapkan model project based
19

learning adalah 76,9 dengan standar deviasi sebesar 11,14. Terdapat pengaruh
penerapan model project basedlearning terhadap hasil belajar siswa antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen dalampembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatanberdasarkan hasil
pengujian hipotesis (uji-t) mennggunakan t-test Separated Variandiperoleh
thitung 3,70 dan t-tabel2,042 dengan taraf signifikan (α) = 5% dan dk=38,
dengan demikian maka Ha diterima danHo ditolak. Besarnya pengaruh dari
penerapan model project based learning terhadap hasilbelajar Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak
Selatanadalah sebesar 1,14 dengan kategori tinggi.
Berdasarkan tiga penelitian yang telah dipaparkan di atas, pada dasarnya
memiliki relevansi terhadap penelitian yang dilakukan dalam pemilihan
variable, jenis penelitian, dan teknik pengumpulan data. Namun, terdapat
perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan
yaitu pada subjek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, dan instrumen
penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi
Eksperimen) eksperimen ini memiliki perlakuan (treatmen).Dinamakan
eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki
ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variable-
variabel yang harus dikontrol atau dimanipulasi.Oleh sebab itu
validitas peneliti menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai
eksperimen yang sebenarnya.
2. Desain penelitian.
Desain penelitian menggunakan control-Group Pretest-Postest
Design, desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang cukup
banyak dilakukan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya. Desain
dalam penelitian eksperimen ini, menggunakan kelompok
pembanding, antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding
dilakukan secara acak dengan prinsip randomisasi.Dalam desain ini
dapat dipahami, bahwa peneliti melakukan uji atau pengukuran
terlebih dahulu sebelum melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah
perlakuan (post-test).
Desain penelitian disajikan dengan skema berikut :
Tabel 2. Desain Penelitian True Eksperimen

Pre-test Kelompok Posttest


O1 X1 O2
O3 X2 O4

Keterangan:
O1:Test sebelum perlakuan (pretst) pada kelompok eksperimen(X1)
X1 :Kelompokeksperimen ( menerapkan model PjBL )

20
21

O2 : Test setelah perlakuan (postest) pada kelompok eksperimen(X1)


O3 : Pengukuran sebelum perlakuan (pretest) pada kelompok
kontrol(X2)
X2 : Kelompok kontrol ( tidak menerapkan model PjBL )
O4 : Pengukuran setelah perlakuan (post-test) pada kelompok kontrol
(X2)

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 4 Soromandi, Penelitian
ini direncanakan selama satu bulan, yaitu bulan juli 2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi penelitian
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data siswa kelas VIII SMPN
4 Soromandi tahun pelajaran 2021/2022 berjumlah 20 orang hanya
terdiri dari 1 kelas.

2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Karena hanya terdiri 1 kelas maka sampul
penelitian ini berjumlah 20 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelas
yaitu kelas eksperimen yang berjumlah 10 orang dan kelas control
berjumlah 10 orang.

D. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Tes
Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan
pemahaman konsep siswa tentang materi yang telah disampaikan.
Bentuk soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda sebanyak 20
22

soal. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test dan post
test.
2. Obsevasi
Observasi atau pengamatan, merupakan teknik pengumpulan data
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.Melihat dan mengamati
secara langsung aktivitas guru dan siswa sesuai dengan indikator
pengamatan.Observasi ini dilakukan oleh observer.
3. Dokumentasi
Menurut Riduwan (2011) , Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan penelitian. Sukardi (2011), menyatakan bahwa pada
teknik dokumentasi peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari
bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada
responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-harinya. Dalam peneitian ini, metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang siswa yang
diteliti, yakni kelas VIII.

E. Tekhnik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Peneliti membagi kelompok eksperimen dan kelompok control
masing-masing 10 orang.
2. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang materi
Sistem Gerak Pada Manusia.
3. Peneliti melakukan eksperimen dengan mengajar menggunakan model
Project Based Learning, tetapi sebelum melakukan eksperimen
dilakukan tes awal (pretest)kepada kelompok control dan kelompok
eksperimen.
23

4. Setelah selesai diajarkan dengan model Project Based Learning


dilakukan post test kepada kelompok eksperimen dan kelas kontrol
diajarkan menggunakan metode ceramah.

F. Tekhik Analisis Data


Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan rumus t-
test.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

mx+my
t=

√[ ∑ 2+∑ 2
x y
N 1+ N 2 ][ 1
+
1
N1 N2 ]
Keterangan Rumus:

M: nilai rata-rata hasil perkelompok

N: banyaknya subjek

x: deviasi setiap nilai x2 dan x1

y: deviasi setiap nilai y2 dan y1


BAB IV
HASIL PENELITAN

A. HasilPenelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
PenelitiandilaksanakandiSMP N 4 Soromandi
padasiswakelasVIIIyangberjumlah20 siswa.Kegiatan awalpenelitian
dilaksanakan padatanggal16 Juni 2022,denganmelakukanobservasi
keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatanpembelajaran
berlangsung danwawancara dengan guru matapelajaranSistem Gerak
pada Manusiadan beberapa siswa kelasVIIIyangdipilihsecaraacakdan
dianggapmewakiliuntukmengetahui kondisiawalkelasVIIIberkaitan
dengan pembelajaran Sistem Gerak pada Manusiadikelas.
Berdasarkanhasilwawancaradengangurumatapelajaran Biologi
dengan Materi Sistem Gerak pada Manusiayakni Ibu Rohani
,S.Pd.pada tanggal16 Juni 2022 bahwa keaktifan belajar
siswakelasVIIImasih kurangantusias dalam belajar sudah
baiktetapimasih perlu
ditingkatkan.Haltersebutdiketahuikarenaselamapembelajaranberlangsu
ngmisalnyapadasaatpraktik,ketika guru menjelaskan mengenaimateri
yangsedangdipraktikkan, siswa masihbanyakyang
belummemperhatikan danmenyimak petunjukyang diberikan. Ibu
Rohanimenambahkan, pernah dicoba menggunakan
metodepembelajaranlainselain metode ceramahdan praktikbiasa
yaknimetodetanya jawabnamun hasilnya kurangmaksimal. Hasil dari
pelaksanaan metode tersebut dirasakurangefektifdan
akhirnyatetapdilanjutkanmenggunakan metode ceramah dan
praktiksepertibiasa.
Sesuaidengandatahasilobservasiyang
diperolehpadatahapsiklusini,selamakegiatanpembelajaransiswacenderu

24
25

ngbersikappasif,
gurumenggunakanmetodepembelajaranyangkurangbervariasi yakni
dengan cara berceramahdidepankelas.Selamapembelajaranberlangsung
sebagian besar siswa dudukdan mendengarkanpenjelasan
dariguru,siswa banyakmengobroldengan
temanlain,tidakmencatatmateriyang disampaikanguru,dan
tidakmaubertanyakepadaguruapabilaadamateri
yangkurangjelas.Sebagianbesarsiswatidakmembawabukucatatan.
Usaha siswa dalam mengerjakan tugas yangdiberikan guru masih
rendah, tidaktepatwaktu
dalammengumpulkantugasdanadajugayangtidak mengerjakan tugas
yangtelah diberikan.
2. Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Setelahdidapatkanpokokpermasalahanpadatahapprasiklus
yaitusiswacenderungbersikappasif,gurumenggunakan metode
pembelajaran yangkurangbervariasi yakni dengan caraberceramah
di depan kelas, maka dimulailah tahapperencanaan, yakni
merencanakankegiatan apasaja yangakan dilakukan
untukmemperbaiki permasalahan pembelajaran tersebut. Hal
utama yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
menyamakan persepsi antara peneliti, observer dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan terlebih dahulu, agar nantinyapada
saat pelaksanaan, peneliti dan guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan model pembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL).
TahapperencanaanpadasiklusIinimemerlukanbeberapapersi
apan pada administrasipembelajaran dan penyusunan
instrumen,yaitu berupa:
1) Penyusunansilabusmatapelajaran Biologi kelasVII Semester
GenapTahun Ajaran 2022/2023
26

2) PenyusunanRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)Siklus1,Si
klus1 direncanakan terdiri dari2 kali pertemuan

3) PenyusunanLembarKerjam
IndividudanPenyusunanLembarKerjaKelompok
4) Penyusunan lembar observasi keaktifanbelajar siswa
b. PelaksanaanTindakan
Tindakan Siklus I pada penelitian
initerdiridari2pertemuan,yakni pada harikamistanggal 20 Juni
2022 denganalokasiwaktu 1x45 menitdan tanggal21 Juni 2022
denganalokasiwaktu 1x40menit.Pada
siklusIini,penelitiandilakukandenganmelakukanobservasikeaktifan
belajar siswadidalamkelasselamakegiatan pembelajaran
berlangsungmenggunakan
modelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)danwawancarade
nganguru mata pelajaran Sistem Gerak pada Manusia, wawancara
dilaksanakan pada akhir siklus Iyakni setelah
kegiatanpembelajaranpada pertemuan 2berakhir.
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran, guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompokterlebih dahulu.
KelasVIII yang berjumlah20 siswa dibagimenjadi
4kelompok,masing-masingkelompokterdiri dari5siswa.
Pembagiankelompokdilakukansecaraheterogenyaitusetiapkelompo
k teridiri daribeberapasiswa dengan tingkatkecerdasan
yangberbeda, masing-masingkelompokdiberikan bahan
diskusiberupalembar kerja proyek yangharusdijawaboleh masing-
masinganggota danterdapatpulasoaltugas kelompok yakni sistem
gerak pada manusia yang akan
digunakanuntukdijelaskanhasildiskusinyakepadakelompoklaindide
pan kelas.
27

Akhirkegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama guru


membimbing siswa untukmenarikkesimpulan mengenaimateri
yangdibahasdan memberi
arahankepadasiswauntukmengerjakantugaskelompoknyayakniprogr
amhasildiskusi padaharitersebutyangakan digunakan
untukmelakukanpresentasi hasildiskusi pada pertemuan
selanjutnya.
Pertemuankeduadilaksanakan padaharijum’attanggal21 Juli
2022 pukul08.20–11.15WIB,materi yangdibahasadalahpemaparan
hasildiskusi pertemuan 1 dan dilanjutkan dengan melakukan
simulasi. Pada pertemuan kedua ini guru memulaikegiatan
pembelajaran dengan melakukan apersepsidanmemotivasi
siswaagarsiswa
terangsanguntukberfikirdansiapuntukmengikutikegiatan
pembelajaran. Selanjutnya guru mengulas materi yang
dipelajari pada pertemuan sebelumnya secara garis besar untuk
mengingatkan daya ingat siswa pada
materiyangtelahdipelajari.Sesuaidengan
instruksigurupadapertemuan sebelumnya bahwa pada pertemuan
kedua akan dilakukan presentasi hasil diskusi oleh masing-
masing kelompok. Materi yangakan dibahas pada
pertemuan2inisebagiantelahdibahasdandipraktikkanpadapertemuan
1 seperti halnya menentukan kerja otot dan membaca cara kerja
otot. Oleh karena itupada pertemuan 2
hanyatinggalmembahaspembuatanprogram
assemblyyangditugaskan sebagaitugas
kelompokdanselanjutnyadifokuskan
untukprosespresentasihasildiskusikelompok.Sebelummemulaiprese
ntasi, guru memberi instruksi kepada siswa untukberkumpul
bersama masing-masing kelompok.Masing-
masinganggotadalamkelompokbertanggungjawab untuk
28

menjelaskan atau mempresentasikanhasil diskusinya bersama


kelompok.Setelah masing-masinganggota
menyampaikanhasildiskusinyagurumembahashasil
diskusi,memberipujian
jikapenyampaianhasildiskusidirasasudahbaikdan
benarDanmembetulkan
jikaterjadikesalahanpadapembahasanmateriyang disampaikan
olehsiswa.
c. Observasi
Observasi dilakukan melaluipengamatan keaktifan
belajarSistem Gerak pada Manusia siswa didalam kelasselama
kegiatan pembelajaran berlangsung
menggunakanmodelpembelajaranProjectBasedLearning (PjBL)dan
dilaksanakanpadasetiappertemuanyaknipadapertemuan1danpertem
uan2,dan wawancarabebasatautakberstruktur
dengangurumatapelajaran
BiologidanbeberapasiswakelasVIIIyangdipilih
secaraacakdandianggapmewakiliuntukmengetahuitanggapanatau
respon
siswaterhadappenerapanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL), wawancaradilaksanakanpadaakhirsiklusIyakni
setelahkegiatanpembelajaran padapertemuan2berakhir.Berdasarkan
observasiyangdilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Hasil observasikeaktifanbelajarsistim gerak pada
manusiasiswa
Sesuaidengandatahasil
observasiyangdiperolehpadatahapSiklusIini,
selamakegiatanpembelajaransiswasudahmulaimenunjukkankea
ktifan belajar mereka.Selamakegaiatan pembelajaran
berlangsung,meskipun masih ada beberapa siswa yang
masih mengobrol dengan temannya ketika guru
29

menjelaskannamunbanyakjuga siswayang
mendengarkandanmemperhatikan
penjelasanguru.Berdasarkanhasilobservasitersebutdapatdiartik
an bahwa keaktifan belajar siswa kelas VIIIsudah mulai
meningkatdibandingkan dengan sebelum menggunakan model
pembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL).Sebagaipenguatobservasiyangdil
akukanselama penelitian makadigunakan
lembarobservasidengan item yangmewakilitiap indikator
keaktifan belajar siswa yang akan diukur. Dari 20siswa, pada
pertemaun 1 yang hadir dan mengikuti pembelajaran hanya
18 siswa, hal tersebut dikarnakan ada 2 siswa yang tidak
berangkat tanpa alasan, bukti absensi siswa
terlampir,sedangkan pada pertemuan 2 siswadari 20 siswa
semua
siswahadirdanmengikutipembelajaran.Hasilobservasikeaktifan
belajar sistim gerak pada
manusiasiswadalamkegaiatanpembelajaranpadaSiklusIpertemu
an1dapatdilihatpadaTabel2danpertemuan2dapatdilihatpada
table di bawah ini:

Tabel 1.Persentase HasilObservasi Keaktifan SiklusI Pertemuan I


Indikator
No Keaktifan yang Perilaku yang Diamati Ya Tidak %
Diamati
1 KegiatanVisual Memperhatikan penjelasan guru dan teman
pada saatmenjelaskanmateri/presentasi 24 5 82,76
2 KegiatanLisan Bertanya saatmateriyangdiberikankurang
jelas 15 14 51,72
30

Berdiskusi dan menyampaikan desain awal


yangtelah didiskusikan bersama kelompok 21 9 72,41
tentangpertanyaandi awal pembelajaran
Menyampaikan kembalidesain yangtelah
disampaikan untukdiperbaikidengan 14 15 48,28
berdiskusikelompok
3 KegiatanMende Mendengarkan dan memperhatikan perjelasan
ngarkan dari guruatauteman yangsedang menyampaikan 25 4 86,21
pendapat
Mendengarkan instruksiatau perintah yang
diberikan olehguru sertamenjalankannya 21 8 72,41
sesuai perintah yangtelah diberikan

4 Kegiatan Membuatcatatan tentangmateri yangdiberikan


Menulis 24 5 82,76

Mengisi lembarkerja siswayangtelah


diberikan 29 0 100
Jumlah 824,1
Rata-rata 64,53

Tabel2.Persentase HasilObservasi Keaktifan SiklusI Pertemuan 2


Indikator Perilaku yang Diamati
No Keaktifan yang Ya Tidak %
Diamati

1 KegiatanVisual Memperhatikan penjelasan guru dan


teman pada 24 5 82,76
saatmenjelaskanmateri/presentasi
2 KegiatanLisan Bertanya saatmateriyangdiberikankurang
jelas 15 14 51,72

Berdiskusi dan menyampaikan


hasildiskusikan bersama kelompok 21 9 72,41
31

Menyampaikan kembalidesain
yangtelah disampaikan 14 15 48,28
untukdiperbaikidengan
berdiskusikelompok
3 Kegiatan Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan perjelasan dari guruatauteman yangsedang 25 4 86,21
menyampaikan pendapat

Mendengarkan instruksiatau perintah


yang diberikan olehguru 21 8 72,41
sertamenjalankannya sesuai perintah
yangtelah diberikan
4 Kegiatan Membuatcatatan tentangmateri
Menulis yangdiberikan 24 5 82,76

Mengisi lembarkerja siswayangtelah


diberikan 29 0 100

5 Kegiatan Mempraktikkan serta menelaah apa


Motorik yang di sampaikan oleh guru ataupu 11 18 37,93
kelompok lain.

Melakukaneksperimen kepada salah satu 15 14 51,72


teman kelompoknya untuk mengetahui kerja
otot.

Jumlah 824,1
Rata-rata 64,53
2) Hasil Belajar sistim gerak pada manusia
Hasil Belajar siswa diperoleh dari Lembar Kerja
Siswayang dikerjakan siswa dan Lembar Pengamatan Hasil
Belajar berdasarkan penilaian guru pengampu mata
pelajaran,dengan rincian sebagai berikut:

Tabel.NilaiAhir SiswaKelas VII1 Siklus1 Pelajaran sistem


gerak pada manusia
32

Lembar Lembar Penilaian Rata-rata


No Nama Siswa Kerja hasil Belajar Siklus 1 Siklus 1

1 Abdul munir 85 61,1 77,83


2 Alfaradi 80 52,7 71,81
3 Andre 80 50 71
4 Fika firnanda 80 50 71
5 Firdaus 80 44,5 69,35
6 Kamila 75 61,1 70,83
7 Lubis albian 77,5 61,1 72,58
8 Nabil al-muslim 80 52,7 71,81
9 Naila 80 50 71
10 Ririn anggriani 80 50 71
11 Arga ardiansyah 80 44,5 69,35
12 Febriansyah 80 61,1 74,33
13 Anang aulia 80 52,7 71,81
14 Andre 85 52,7 75,31
15 Riskan 77,5 50 69,25
16 Haikal 80 50 71
17 Julkifli 77,5 50 69,25
18 Fahril 80 50 71
19 Dafid 80 44,5 69,35
20 Amirudin 82,5 50 72,75
Jumlah 1.600,3 1.038,7 1.431,61
Rata-rata 79,74 51,52 65,63
33

d. Analisis DanRefleksi
1) HasilobservasikeaktifanbelajarsiswapadamatapelajaranBiologi
Berdasarkanperhitungan,keaktifanbelajarsiswapadasiklus
I telahmemenuhisyaratuntukmemberhentikansiklusIdan
dilanjutkan dengan siklusberikutnya.Rata-
ratapersentasecapaian kegiatan setiap
indikatorpadaobservasikeaktifanbelajarsiswapadasiklusIadalah
58,06%sedangkan untukketercapaian siklus1adalah
52,14%.Dengan buktipersentasehasilcapaiantersebut,dapat
diartikanbahwakeaktifan belajar siswa pada
matapelajaranBiologimelalui
penerapanmodelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)pada
siklusI telah mencapaitargetsiklusIdandilanjutkandengan
SiklusIIdengan penambahan variasi proyek
untukmeningkatkan keaktifan siswa agar
tercapainyatargetkeaktifan siswa pada siklus II.
2) Hasil Belajar siswa padamata pelajaran Biologi
Berdasarkan
perhitungannilaihasilbelajar,nilaiLembarkerja Proyekdan
LembarPenilaian HasilBelajar siswatelah memenuhisyarat
untukdilanjutkan padasiklusberikutnya,Rata-ratanilailembar
kerja proyekadalah79,74sedangkantarget
keberhasilansiklus1adalah70,0 Danrata-rataLembar
PengamatanHasilBelajarsiswaadalah51,52
sedangkantargetkeberhasilansiklusIadalah50,0sehingga target
keberhasilanhasilbelajarpadasiklusItercapaidandapatdilanjutka
n padasiklusberikutnyauntukmendapatkannilai
hasilbelajarsiswayang melampaui Kriteria Kelulusan
Minimum(KKM) yaitu 75,0.
3) Hasil Wawancara
34

Berdasarkan hasilwawancaradengangurumatapelajaran
PerekayasaanSistemKontrolyakni Ibu Rohani ,S.Pd.pada
tanggal17 Juni 2022bahwa penerapan
modelpembelajaranProject
BasedLearning(PjBL)secarakeseluruhanbaikdankeaktifansiswa
dalam belajar sistem gerak pada manusia terutama dalam
berdiskusidan pembuatan proyektelah nampak.Siswa
yangawalnyaenggan bertanya sedikitdemisedikit
mulaimengajukanpertanyaan,berani menyampaikan pendapat
dan berusaha menjawab ketika guru mengajukan
pertanyaankepadanya.
BerdasarkanpengamatanpadasiklusIditemukanbeberapah
alyang perlu diperbaikiantaralain:
1. Masih terdapat beberapa siswa yang bingung saat
mengikuti
pembelajarandenganmodelpembelajaranProjectBasedLear
ning(PjBL), karena merekasudah terbiasa belajar
hanyadengan mendengarkan dan praktik.
2. Kurangnyakerjasamasiswaantaranggota
kelompokketikamemecahkan
masalahpadalembarkerjaproyekyangdiberikanolehguru,kar
ena masihadabeberapasiswayangsibuk
sendiridengankegiatan masing-masing.
3. Siswa mengulurwaktu untukmengumpulkan
hasildiskusisehingga pelaksanaan
pembelajarantidaktepatwaktu.
4. Ketikaguruatauada temankelompoklain
bertanyamengenaihalyang dijelaskan, masih banyak
siswa yang langsung bingung dalammenanggapi
jawaban, takut tidak bisa menjawab dan malu untuk
menjawab.
35

5. DikarnakansiswakelasVIIIbaru selesei libur panjang


sehingga banyak siswayangmenjadi pasif
dalampembelajaran.
Berdasarkan hasil temuantersebut, tindakan yang tepat
dilakukandalampelaksanaan pembelajaran
padasiklusberikutnya adalah:
1. Membuat variasilembar kerja proyekkarena pada siklus I
setiap kelompok mengerjakan proyek yang sama.
Diharapkan dengan menambah variasi proyek dapat
membuat siswa lebih aktif dan memahami pelaksanaan
model pembelajaran ProjectBased Learning (PjBL).
2. Gurudanpenelitimemberikanmotivasikepadasiswauntukber
peran aktif selama prosespembelajaran.Halinidiharapkan
dapatmeningkatkan keaktifan belajar siswadidalam kelas.
3. Guruberusahauntuklebihtegasdalampembagianwaktusehin
ggasiswatidakbisamengulurwaktupadasaatdiskusidanmeng
umpulkanhasil diskusi.
4. Guruberusahameyakinkansiswaagarlebih
percayadiridantidak merasakantakutatau
maludalammenyampaikanpendapatpadasaat presentasi
didepankelas.
5. Peneliti mengajak guru untuk berdiskusi mengenai
pelaksanaan penerapanmodelpembelajaranProject
BasedLearning (PjBL) membenarkanapayangtelah benar
dilakukan dan memperbaikiapa yang belum benar
dilakukandan bisa diterapkan padasiklus berikutnya.
3. Deskripsi SiklusII
a. Perencanaan yangdirevisi(Revisedplan)
PerencanaansiklusIIdilakukan denganpemberianbeberapa
tindakanuntukmemperbaikikekurangan yangterjadipadasiklusI
sehinggaterjadiproses pembelajaran yangmembuatkeaktifan belajar
36

sistem gerak pada manusia siswa meningkat agar dapat mencapai


targetkeaktifansiswayangtelahdibuat.Perbaikanyangdilakukan pada
siklusIIadalah penambahanvariasiproyek yang akanmembawa
pengaruhterhadapprosespembelajaran sehinggaketercapaian
keberhasilanpembelajaranpadasiklusIIdapat terpenuhi.Hampirsama
sepertipadasiklusI, tahapperencanaanpadasiklusIIinijuga
memerlukan beberapapersiapan pada administrasipembelajaran dan
mempersiapkan instrumen penelitian,diantaranyayaitu:
1) Penyusunan silabus mata pelajaran Biologi Kelas VIII
Semester GenapTahun Ajaran 2022/2023
2) PenyusunanRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)Siklus2,Si
klus2 terdiri dari2xpertemuan denganmenambahkan variasi
proyek
3) Penyusunan Lembar Kerja ProyekIndividudengan variasi
proyek
4) Penyusunan Lembar Kerja ProyekKelompokdengan variasi
proyek
5) Penyusunan lembar observasi keaktifanbelajar siswa
Selainmenyiapkanperlengkapanadministrasi
pembelajarandanmempersiapkainstrumen penelitian,sebelum
pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga dilakukan
perbaikan perencanaan guna untuk memperbaiki kekurangan
yang terjadi pada siklus I. Perbaikanperencanaantersebutyakni
penelitimengajakguru untukberdiskusi mengenai pelaksanaan
penerapan model pembelajaran ProjectBased Learning(PjBL),
membenarkan apa yang telah benar dilakukan dan
memperbaikiapayangbelumbenardilakukan.Sepertihalnyapadasiklu
s Iterdapatkekurangan, yaitupadaakhirprosespembelajaransiswa
menghendakiuntukadanyapendambahanvariasiproyek denganalasan
semakinbanyakproyek yangdikerjakanmakinbanyakkesempatankita
dalam kelompokuntukberdiskusi secaraaktif.
37

b. Pelaksanaan Tindakan.
TindakanSiklusIIpadapenelitianiniterdiridari2pertemuan,
yaknipadaharikamis tanggal28 Juni
2022denganalokasiwaktu1x45menitdanpadaharijum’attanggal29
Juni
2022denganalokasiwaktu1x40menit.PadasiklusIIini,penelitiandilak
ukan dengan melakukan
observasikeaktifanbelajarsiswadidalamkelasselama kegiatan
pembelajaranberlangsungmenggunakan modelpembelajaran
ProjectBasedLearning(PjBL)danwawancaradengangurumatapelajar
an Biologi,wawancaradilaksanakanpadaakhirsiklus II yakni setelah
kegiatan pembelajaran padapertemuan 2 berakhir
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
28 Juni 2022 pukul10.15–13.30 WIB,materiyangdibahasadalah
sistem gerak pada manusi dan mengenai jamur.Pada
pertemuanpertamagurumemulai
kegiatanpembelajarandenganmelakukanapersepsimengenaicarakerja
organ-organ pada tubuh manusia. Apersepsi
dilakukanuntukmenyamakan pendapatatau pemikitan tentang
pengetahuan siswa mengenaimateri yangakan dibahasdan untuk
membuat siswa terangsang untuk berfikir dan lebih berkonsentrasi
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.Guru menjelaskan materi
proyek secara garisbesarnyasaja,setelah itugurumemberipengarahan
kepada
siswatentangpelaksanaanpenerapanmodelpembelajaranProjectBased
Learning (PjBL) yangakandigunakan,halinidimaksudkanagarsiswa
tidakbingungselamakegiatan pembelajaran berlangsung.
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran, guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompokterlebih dahulu.Kelas
VIII yang berjumlah20siswadibagimenjadi4kelompok, masing-
masingkelompok terdiridari4-5siswa.
38

Pembagiankelompokdilakukan secaraheterogen yaitusetiap


kelompokteridiridaribeberapasiswadenganjeniskelamin
dantingkatkecerdasan yangberbeda,masing-
masingkelompokdiberikan bahan diskusiberupalembar
kerjaproyek,terdapat2 kelompokuntuk masing-
masingproyekyaituada2 kelompoktentang kerja otot,2 kelompok
tentang sendi.Masing-masingkelompok diberikanbahandiskusi
berupalembarkerjasiswaindividu yangharus dijawabolehmasing-
masinganggota danterdapatpulasoaltugas kelompok yakni
penyimpulan dari tugassetiap individu agar bisa
dijakikantugaskelompokyangakandigunakan untukmenjelaskanhasil
diskusinyakepada kelompoklaindidepan kelas.
Akhirkegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama guru
membimbing siswa untukmenarikkesimpulan mengenaimateri
yangdibahasdan memberi arahan kepadasiswa untukmengerjakan
tugas kelompoknya sesuai dengan materi yang di berika
tersebutyangakan digunakan untukmelakukan
presentasihasildiskusipada pertemuan selanjutnya.
Pertemuankeduadilaksanakanpadahari jum’attanggal 29 Juni
202208.20–11.15 WIB,materi yangdibahasadalahpemaparan
hasildiskusi pertemuan sebelumnyadan dilanjutkan dengan
penyempurnaan funsi otot dan sendimasing-
masingproyeksertamelakukan simulasipadaaplikasisimulasi. Pada
pertemuan keduainigurumemulaikegiatan pembelajarandengan
melakukan apersepsidan
memotivasisiswaagarsiswaterangsanguntukberfikir dan
siapuntukmengikutikegiatanpembelajaran.Selanjutnyagurumengula
s materi yangdipelajaripada pertemuan
sebelumnyasecaragarisbesaruntuk
mengingatkansiswapadamateriyangtelahdipelajari.Sesuaidengan
instruksi gurupadapertemuansebelumnyabahwa
39

padapertemuankeduaakandilakukan
presentasihasildiskusiolehmasing-masingkelompok
Masing-masinganggota
dalamkelompokbertanggungjawabuntuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. Setelah
masing-masinganggota menyampaikan hasil diskusinya
gurumembahas
hasildiskusi,memberipujianjikapenyampaianhasildiskusidirasasudah
baik
ataubenardanmembetulkanjikaterjadikesalahanpadapembahasanmat
eri yangdisampaikan olehsiswa.

c. Observasi
Observasi dilakukan
melaluipengamatankeaktifanbelajarsistem gerak pada manusiasiswa
didalamkelasselama kegiatanpembelajaranberlangsung
menggunakanmodelpembelajaranProjectBasedLearning (PjBL)dan
dilaksanakanpada setiappertemuanyakni pada
pertemuan1danpertemuan2, dan wawancarabebasatau
takberstrukturdengan guru matapelajaran Biologiuntuk mengetahui
tanggapan atau respon
terhadappenerapanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL), wawancara dilaksanakan pada akhir siklus II yakni
setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 berakhir.
Berdasarkan observasi yang dilakukandidapatkanhasil
sebagaiberikut:
1) Hasil observasikeaktifanbelajar sistim gerak pada manusia
Sebagaipenguatobservasiyangdilakukan selama penelitian
maka digunakan lembar observasidengan item
yangmewakilitiapindikatorkeaktifan belajar siswa
yangakandiukur. Dari20 siswa,pada pertemaun 1 yanghadir dan
40

mengikutipembelajaran hanya19siswa,haltersebutdikarnakan
ada1siswa
yangtidakberangkattanpaalasan,buktiabsensisiswaterlampir,seda
ngkan pada pertemuan 2 siswa dari 20siswa semua siswa hadir
dan mengikutipembelajaran.Hasilobservasikeaktifanbelajar
sistem gerak pada manusia siswa dalam kegaiatan pembelajaran
pada SiklusII pertemuan1 dapatdilihat pada Tabel danpertemuan
2 dapatdilihatpadaTabeldibawah ini:

Tabel 1.Persentase HasilObservasi Keaktifan SiklusII


Pertemuan I
No Indikator PerilakuyangDiamati Ya Tidak %
Keaktifan yang
Diamati
1 KegiatanVisual Memperhatikan penjelasan 27 1 96,43
guru dan teman pada
saatmenjelaskanmateri/present
asi.
2 KegiatanLisan Bertanya 20 8 71,43
saatmateriyangdiberikankurang
jelas.
Berdiskusi dan menyampaikan 26 2 92,86
desain awal yangtelah
didiskusikan bersama kelompok
tentangpertanyaandi awal
pembelajaran.
Menyampaikan 19 9 67,86
kembalidesain yangtelah
41

disampaikan
untukdiperbaikidengan
berdiskusikelompok.
3 KegiatanMend Mendengarkan dan 28 0 100,0
engarkan memperhatikan perjelasan dari 0
guruatauteman yangsedang
menyampaikan pendapat
Mendengarkan instruksiatau 23 5 82,14
perintah yang diberikan
olehguru sertamenjalankannya
sesuai perintah yangtelah
diberikan.
4 Kegiatan Membuatcatatan tentangmateri 18 10 64,29
Menulis yangdiberikan.
Mengisi lembarkerja 28 0 100,0
siswayangtelah diberikan. 0
Jumlah 1. 061
Rata – Rata 75,77

Tabel 2.Persentase HasilObservasi Keaktifan SiklusII


Pertemuan II
No Indikator PerilakuyangDiamati Ya Tidak %
Keaktifan yang
Diamati
1 KegiatanVisual Memperhatikan penjelasan guru 29 0 100,00
dan teman pada
saatmenjelaskanmateri/presentasi
2 KegiatanLisan Bertanya 21 8 72,41
saatmateriyangdiberikankurang
jelas
Berdiskusi dan menyampaikan 27 2 93,10
hasildiskusikan bersama kelompok
42

Menyampaikan kembalidesain 21 8 72,41


yangtelah disampaikan
untukdiperbaikidengan
berdiskusikelompok
3 Kegiatan Mendengarkan dan memperhatikan 28 1 96,55
Mendengarkan perjelasan dari guruatauteman
yangsedang menyampaikan pendapat
Mendengarkan instruksiatau 23 6 79,31
perintah yang diberikan olehguru
sertamenjalankannya sesuai perintah
yangtelah diberikan
4 Kegiatan Membuatcatatan tentangmateri 22 7 75,86
Menulis yangdiberikan
Mengisi lembarkerja siswayangtelah 29 0 100
diberikan
Jumlah 1. 061
Rata – Rata 75,77

2) Hasil Belajar sistem gerak pada manusia


Hasil Belajar siswa diperoleh dari Lembar Kerja Siswa
yang dikerjakan siswa dan Lembar Pengamatan Hasil Belajar
berdasarkanpenilaian guru pengampu mata pelajaran,dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel.Daftar NilaiLembar Kerja Siswa(LKS)danNilai Akhir


Siklus II

Lembar
Rata-rata
No Nama LembarKerja Penilaianhasil
Siklus 1
BelajarSiklus1
1 Abdul munir 85 61,1 77,83
2 Alfaradi 80 88,9 82,67
3 Andre 85 61,1 77,83
4 Fika firnanda 85 61,1 77,83
43

5 Firdaus 75 88,3 78,99


6 Kamila 85 61,1 77,83
7 Lubis albian 85 61,1 77,83
8 Nabil al-muslim 80 88,3 82,49
9 Naila 75 88,3 78,99
10 Ririn anggriani 80 88,9 82,67
11 Arga 75 88,9 79,17
ardiansyah
12 Febriansyah 75 88,9 79,17
13 Anang aulia 80 88,3 82,49
14 Andre 85 88,9 86,17
15 Riskan 75 88,9 79,17
16 Haikal 80 88,9 82,67
17 Julkifli 75 88,3 78,99
18 Fahril 75 88,3 78,99
19 Dafid 85 88,9 86,17
20 Amirudin 85 88,3 85,99
Jumlah 1.605 1.634,8 1.613,94
Rata-Rata 80,17 79,13 79,65

d. Analisis danRefleksi
1) Hasil ObservasiKeaktifanBelajarsistem gerak pada mausia
Berdasarkanperhitungan,keaktifanbelajarsiswapadasiklusI
I telah memenuhisyaratuntukmemberhentikan
siklusIIsekaligusmenghentikan sklus penelitian dan dilanjutkan
dengananalisis datapenelitian.Rata-rata persentase capaian
kegiatan setiapindikatorpada observasi keaktifan belajar
siswapadasiklusIIadalah80,56%sedangkantargetuntukketercapai
an siklus1adalah72,86%.
Terdapatpeningkatansebesar20,4%dibandingkan denganrata-
ratakeaktifansiswadalamsiklusI.Denganbuktipersentase
hasilcapaiantersebut,dapatdiartikan
bahwakeaktifanbelajarsiswapada
matapelajaranBiologimelaluipenerapanmodel
pembelajaranProjectBasedLearning
44

(PjBL)padasiklusIItelahmencapai targetsiklus II
dandapatmenghentikan penelitian.
2) Hasil Belajar sistem gerak pada manusia
Berdasarkan perhitungan nilaihasilbelajar,nilaiLembar
kerjasiswadanLembar
PenilaianHasilBelajarsiswatelahmemenuhisyaratuntuk
dilanjutkanpadasiklusberikutnya,Rata-ratanilailembarkerjasiswa
adalah
80,17sedangkantargetkeberhasilansiklusIIadalah80,0danrata-
rataLembar Pengamatan HasilBelajar siswa adalah79,13
sedangkantarget keberhasilansiklusIadalah70,0sehingga
targetkeberhasilanhasil belajar padasiklusIItercapaidan rata-
ratahasilbelajarsiswatelahmelampaui Kriteria Kelulusan
Minimum(KKM)yaitu75,0sehinggapenelitian dapat dihentikan
dandilanjutkan dengananalisis data.
3) Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaranBiologiyakniIbu Rohani,S.Pd.padatanggal24 Juni
2022bahwa penerapan model pembelajaran ProjectBased
Learning(PjBL)secarakeseluruhansudahlebihbaikdandapatmenin
gkatkan keaktifansiswadalambelajarterutamadalam
berdiskusi.Siswa yangawalnyaengganaktif dalampembelajaran
sedikitdemisedikit mulaimaumemulaimembuatproyek,berani
menyampaikan pendapatdanmenyelesaikan tugassesuaidengan
waktu yangtelah disepakati.
4. Deskripsi Antar Siklus
a. Keaktifanbelajar sistem kerangka pada manusi
Keaktifan belajar siswapada saatprasiklus,sesuaidengan data
wawancara dengan guru
pengampubahwasannyadalampembelajaran keaktifansiswa
dalambelajarmasihsangatkurangapalagiinteraksiantar
45

(diskusi)siswa dalam prosespembelajaran,sedangkanpada


siklusItelah diterapkanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL),rata-rata yangdiperolehmencapai60,16%,dan
padaakhirsiklusyaknisiklusII rata-rata keaktifan belajar siswa
meningkatmenjadi80,56%.Sehinggahipotesis
pertamadapatdibuktikan
yaitudenganmenerapkanModelPembelajaranProject
BasedLearning(PjBL) dapatmeningkatkankeaktifansiswa
kelasVIIIdalam pembelajaran sistem gerak pada manusia.

Pada siklus Itargetkeberhasilan pembelajarantelah


tercapaiuntuk masing-masingindikator,rata-
ratakeaktifanbelajarsiswasebesar60,16%sedangkantargetrata-
ratakeaktifanuntuksiklus1 adalah
52,14%.PadasiklusIItargetkeberhasilan pembelajarantelahtercapai
untukmasing-masingindikator,rata-rata keaktifan belajar
siswasebesar 80,56%sedangkantarget rata-ratakeaktifanuntuksiklus
IIadalah72,86%.PadasiklusIIdengan
penerapanmodelPembelajaranProject
BasedLearning(PjBL)dalampembelajaranterjadipeningkatanpadarat
a-rata keaktifan belajarsiswasebesar20,4%,sedangkan
untuktargetantarsiklustelahtercapaiuntuk masing-
masingindikatordengan rata-rata70,4sedangkan rata-
ratatargetantarsiklusadalah 62,5.
b. Hasil belajar sistem gerak pada manusia
Pada Siklus I rata-rata nilaihasilbelajar
siswapadasiklusIsetelahditerapkanmodelPembelajaranProject
Based Learning(PjBL) rata-
ratahasilbelajaryangdiperolehmencapai71,28,dan
padaakhirsiklusyakni siklusIIrata-
ratahasilbelajarsiswameningkatmenjadi79,65.Sehinggahipotesis
46

keduadapat dibuktikan yaitu dengan menerapkan model


Pembelajaran ProjectBased Learning(PjBL)
dapatmeningkatkanhasilbelajar siswakelasVIIIdalam pembelajaran
sistem gerak pada manusia.
Tabel.Peningkatan Hasil Belajar Antar siklus
No Baseline Akhir Siklus I Akhir Siklus Keterangan
(%) II(%)
1 Lembar Kerja Proyek 79,74 80,17 Meningkat
Lembar Pengamatan 51,52 79,13 Meningkat
2 Hasil Belajar
Rata-rata 65,63 79,65 Meningkat

B. Pembahasan
Penelitian Tindakan KelasdikelasVIIISMP N 4
Soromandidilakukanberdasarkanhasilobservasi yang
diketahuibahwakeaktifanbelajar siswadidalamkelas masih
rendah.Berdasarkan pengamatan pada saatkegiatan pembelajaran
berlangsungdanhasil wawancaradenganbeberapasiswa,permasalahan
tersebutmunculdikarenakangurumenggunakanmetode yangkurang bervariasi
yakni hanya dengan berceramah dan siswa kurang dilibatkan secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran menyebabkan
kurangnyakeaktifan belajar siswa padamatapelajaran
Biologisehinggamengakibatkansiswacenderung menjadipasifdalam
belajar,kurangmenghargai gurudan teman,dan kurang memahami materi
yangdisampaikan.
Salahsatuupayauntukmeningkatkankeaktifan belajarsiswadikelas
adalahdenganmelakukanperbaikandalam prosespembelajaran.Guru
sebagaipendidikdituntutuntukmengembangkan potensinya,salah satunya
yakni dengan menerapkan metodepembelajaran yanginovatifdan kreatif
47

sehingga keaktifan belajar siswa dapat meningkat. Model Pembelajaran


ProjectBasedLearning(PjBL)merupakansalahsatumodelpembelajaranyang
menuntutsiswauntukaktifdansalingmembantudalammembuatproyek
yangsedangdibahasyaitudengan caradiskusidanbekerjasama.Dari hasil
pengamatan keaktifan belajar,semua aspekatau indikatorkeaktifan belajar
siswa telah mencapaitargetkeberhasilan pembelajaranpada masing-masing
siklus.
Analisispeningkatanpersentase mecapaianindikatorkeaktifanbelajar
siswa adalah:

1. HasilObservasi Keaktifan Belajar siswa


a) Kegiatan Visual
Prilaku yang diamati pada indikator kegiatan visual
adalahmemperhatikan penjelasan guru dan teman pada
saatmenjelaskan materi/presentasi. Hasil observasi pada Siklus I
menunjukan sebesar80,27%siswa telahmelakukankegiatan
visualdantelahmelewatitarget siklusuntukindikatorkegiatan
visualyaitusebesar70,0%.Hasil observasipadasiklus
IImenunjukansebesar98,21%siswatelah
melakukankegiatanvisualdanmelewatitarget siklusIIuntukindikator
kegiatan visual yaitu sebesar 80,0%.
Berdasarkan hasil observasi siklus I dan siklus II,
terjadipeningkatan keaktifan siswa pada kegiatan visual sebesar
17,94%
denganmenerapkanmodelPembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL) dalam pembelajaran sistem gerak pada manusia.
48

b) KegiatanLisan
Prilakuyangdiamatipadaindikatorkegiatan lisanadalah
bertanyasaat 1) materi yangdiberikan kurangjelas.2) berdiskusidan
menyampaikan desain awalyangtelah didiskusikan bersama
kelompok
tentangpertanyaandiawalmateri.3)menyampaikankembalidesain
yangtelahdisampaikan
untukmemperbaikidenganberdiskusikelompok. Hasilobservasi
padaSiklusmenunjukansebesar52,81%siswa telah melakukan
kegiatan visual dan telah melewati target siklus I untukkegiatan
lisanyaitusebesar50,0%.Hasilobservasi pada siklusII
menunjukansebesar78,35%siswa telahmelakukankegiatanlisan dan
melewatitargetsiklusIIuntukindikatorkegiatanlisanyaitusebesar75,0
%.
Berdasarkan hasilobservasipadasiklusIdan siklusII,terjadi
peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan visual sebesar
25,54%
denganmenerapkanmodelPembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL) dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia.

c) KegiatanMendengarkan
Prilaku yang diamati pada indikator kegiatan mendengarkan
adalah 1)mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dariguru
atau temanyangsedangmenyampaikanpendapat.2)mendengarkan
intruksi atau perintah yangdiberikan oleh guru serta
menjalankannya sesuai dengan perintah yang diberikan. Hasil
observasi pada Siklus I
menunjukansebesar77,62%siswatelahmelakukankegiatanvisual dan
telahmelewatitargetsiklusIuntukkegiatanmendengarkanyaitu
sebesar70,0%.HasilobservasipadasiklusIImenunjukansebesar89,50
49

%siswatelahmelakukankegiatanlisandanmelewatitargetsiklus
IIuntuk indikatorkegiatan mendengarkan yaitu sebesar80,0%.
BerdasarkanhasilobservasipadasiklusIdansiklusII,terjadipening
katan keaktifan siswa pada kegiatan visual sebesar 11,88%
denganmenerapkanmodelpembelajaranProjectBasedLearning
(PjBL) dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia.
d) KegiatanMenulis
Prilakuyang diamati padaindikatorkegiatanmenulisadalah1)
membuatcatatan materi yang diberikan.2) Mengisi
lembarkerjaproyekyangtelahdiberikan.Hasil observasipadaSiklusI
menunjukan sebesar89,21%siswatelahmelakukan kegiatan
visualdan telah melewati target siklus I untuk kegiatan menulis
yaitu sebesar70,0%.Hasilobservasi
padasiklusIImenunjukansebesar85,04%siswa
telahmelakukankegiatanlisandanmelewatitargetsiklus IIuntuk
indikatorkegiatan menulisyaitu sebesar 80,0%.
BerdasarkanhasilobservasipadasiklusIdansiklusII,terjadipenuru
nan keaktifan siswa pada kegiatan menulissebesar4,17%dengan
menerapkan model pembelajaran ProjectBasedLearning(PjBL)
dalam pembelajaran Sistemgerak pada manusia hal ini dikarenakan
pada siklusII siswa membuattugas kelompok sehinggakegiatan
menulismerekamenurun,namunhaltersebuttidakberpengaruh besar
terhadaphasilpenelitian,halinidikarenakan walaupun
terjadipenurunan pada siklus II namun hasiltetap memenuhi kriteria
karena telah melewati targetyangtelah ditentukan peneliti.
2. Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaranBiologi
a) LembarKerja Siswa(LKS)
Pada siklus I lembar kerja siswa yangdiberikan membawa
dampak pada pembelajaran siswa yangpada awalnya kurangaktif
dalam mencatat pada akhirnya siswa dituntut untuk mengisi
lembar kerja siswa.Padasiklus1slembaran
50

yangdiberikanadalahsamayaitufunsi otot.Hasil koreksiLembar


Kerja Siswa padasiklus I sudah memenuhi
targetuntuknilailembarkerjasiswayaitusebesar70,0,karenarata-
ratanilaiLembar Kerja Siswapada siklusI adalah 79,7dan
hasilkoreksi LembarKerjaSiswa siklusIIsudahmemenuhi
targetuntuknilai lembar kerja siswayaitu sebesar 75,0, karena
rata-rata nilai Lembar Kerja Siswapada siklus II adalah 80,17.
Pada siklusII hasilkoreksiLembar Kerja Siswamengalami
peningkatandarisiklus Iyangpadaawalnyaadalah79,7meningkat
menjadi80,17halinidikarenakanpadasiklus2siswadiberikesempatanu
ntuk materi dari beberapa materiyangdisediakan,sehinggasiswa
lebih tahu materimana yang lebih mereka kuasai dan mereka
kebangkan.
b) LembarPenilaianHasilKerjaSiswa
Padasiklus Ihasil dariLembarPenilaianHasil Kerja
Siswayangdiisiolehpengajarmasih sangatrendah,halinidikarenakan
padasiklusIbelum semuasiswadalam
kelompokmampubekerjasecara aktifdalammencari
jawaban.Haliniberlawanandengankriteriapenilaianhasil
kerjayangmenuntut siswauntukbekerjasamasecaraaktifdalam
penentuan hasil diskusi.Rata-ratalembarPenilaian HasilKerja Siswa
adalah 51,52,namun telah memenuhitargetPenilaian Hasil
KerjaSiswa padasiklus I yaitu sebesar 50,0.
PadasiklusIIhasildarilembarpenilaianhasilkerjasiswayangdiisiol
eh pengajar mengalami peningkatan,hal ini dikarenakan pada
siklusIsebagianbesarsiswadalamkelompok sudahmampubekerja
secara aktifdalammenentukan hasil
diskusinya.Sehinggasesuaidengan kritetia penilaiankerja yang
menuntutsiswauntuk bekerjasamasecaraaktif dalammenentukan
jawaban yang benar.Rata-ratalembarpenilaian hasilkerja siswa
51

padasiklusIIadalah79,13dantelah mememenuhitarget pada siklus II


yaitusebesar 65,0.
Berdasarkan pembahasnan hasilbelajar siswa dalam
pembelajaran sistem gerak pada manusiadengan
menerapkanmodelpembelajaranProject
BasedLearning(PjBL)bahwasannyahasilbelajarsiswamengalamipen
ingkatan sehinggamenjawab rumusan masalah
penelitianyangkeduayaitudengan
menerapkanmodelpembelajaranProjectBasedLearning (PjBL)dapat
meningkatkankeaktifan siswaVIIIdalampembelajaranBiologi
sekaligus menjawab tujuan penelitianyang kedua yaitu terjadi
peningkatanhasilbelajarsiswakelasVIII SMP N 4 Soromandi
menggunakan model pembelajaranProjectBasedLearning(PjBL).
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diketahui bahwa
keaktifan belajaryangterdiridari7indikatorkeaktifandan
HasilBelajarsiswadalam pembelajaransistem gerak pada
manusidalam kegiatan pembelajaran telah
memenuhitargetuntukmasing-masingsiklus
dalampembelajaran.Halini
menunjukkanbahwatelahterjadipeningkatan
kualitasdalamproseskegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Nana sudjana (2009:62) mengatakan bahwa salah
satukeberhasilan proses belajar mengajardilihatdarihasil
yangdicapai oleh siswa yaknijumlah
siswayangdapatmencapaitujuaninstruksionalminimal75dari jumlah
instruksionalyangharusdicapai.Olehkarenaitudapatdiartikan bahwa
pembelajarandikatakan berhasildanberkualitas
apabilaseluruhnyaatausetidak- tidaknyasebagianbesar
(75,00%)pesertadidikterlibatsecaraaktif,baikfisik, mentalmaupun
sosialdalam prosespembelajaran disampingmenunjukkan
kegairahanbelajaryangtinggi,semangatbelajaryangbesardanrasaperc
52

aya diri. PenelitianyangdilakukandiSMP N 4


Soromandiberhasilmenerapkan
ModelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)untukmening
katkankeaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran Sistemgerak pada manusia
KelasVIII.ModelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL) lebih
efektif digunakan dari pada model pembelajaran konvensional
untuk melatihsiswamelakukankerjasamayanglebih
baikdengantemandanguru, melatihsiswa untukaktif
berdiskusi,melatihsiswa agar beranimenyampaikan pendapatatau
pengetahuannyadidepan kelas,dan melatihsiswa untukbelajar
menghargaioranglain yangsedangmenyampaikan pendapatnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitiantindakankelasyangtelahdilaksanakan dalam
2 (dua) siklus pada penelitian ini,dapatdisimpulkan bahwa:
1. Penerapanmodelpembelajaran ProjectBased Learning(PjBL)
dapatmeningkatkankeaktifanbelajar siswa pada mata pelajaran Sistem
gerakan pada manusia, siswakelasVIII SMP N 4 Soromandi.
2. Bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran
Project Based Learning hasil belajar IPA terpadu lebih baik dari pada
siswa yang belajarnya tidak menggunakan Model Pembelajaran Projet
Based Learning.
B. Saran
1. BagiGuru
a. PelaksanaanpenerapanModelPembelajaranProject BasedLearning
(PjBL)memerlukan perangurusebagaifasilitatoryangbaikdalam
kegiatan pembelajaran,oleh karena itu hendaknya guru
selalumemantauaktifitassiswaselamakegiatan belajarmengajar
berlangsungagar kegiatanpembelajarandapatberjalan dengan
kondusif dan efektif.
b. Gurudiharapkandapat menerapkan strategi,metode
ataumodelpembelajaranyang
bervariasi,dandapatmelibatkansiswadalam
proseskegiatanpembelajaranagarsiswatidakbosan,semangatdalam
belajar,dankeaktifan belajar siswa dapatmeningkat.
2. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya mempersiapkan diri denganbaik sebelum
mengikuti kegiatanpembelajaran
dikelas,misalnyalebihaktifmencariinformasi materidarisumber-

53
54

sumber yanglainselaindaribukuyangdisiapkan darisekolahan,bisadari


bukusejenis yangpenulisnyaberbedaatau bisa jugadari situsdi
internet.
b. Siswahendaknyalebihaktifdanbersemangatdalambelajar
berkelompok terutamapada saat diskusi, menentukan hasil dan
presentasiagartugas yangdiberikanoleh gurudapatterselesaikan
denganmudahdan cepat.
3. Bagi PenelitiLain
a. Perludilakukan penelitiantindakankelassejenisnamundengan
cakupanmaterilainyanglebihluasataudenganmatapelajaranyang
berbeda,sehingga dapatdiketahuisejauhmana efektifitaspenerapan
modelpembelajaranProjectBasedLearning(PjBL)dalammeningkatkan
keaktifanbelajar siswadalam kegiatanpembelajaran.
b. Demitercapainyahasilpenelitiansecaramaksimal,penelitihendaknya
melakukanproses pengambilandata padawaktu yangtepat,jangan
UjianPraktekKejuruan danUjianNasional. Sehinggapenelitidapat
mengenalsiswalebihdekat,danprosespenelitiantindakankelasyang
dilakukandapatterlaksana denganbaik.
55

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyidin. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing

Asri Widowati. 2015. Pengembangan Critical ThinkingMelalui Penerapan Model


PBL (Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Sains. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas
MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2015.
Diunduhdarihttp://eprints.uny.ac.id/12345/1/M_Bio_Asri%20Widowati
%202.pdfpada tanggal 13 Maret 2016.

Abdullah Sani, Ridwan. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers.

Agustina, Rahidatul Laila. 2016. “Penggunaan Model Pembelajaran Example


Non Example Berbantuan Media gambar Untuk meningkatkan
Kemampuan Bahasa Kedaua dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas 1 Min
Rumpiang”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan pengajarannya. Vol 1, No 2. ISSN
2524-4104. 215-223

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke


Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto dan Raharjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Penerbit


Gava Media.

Fathurrohman, Muhammad. 2016. Model-model Pembelajaran Inovatif.


Yogyayakarta: Ar-ruzz Media

Istarani, 2011.58 Model Pembelajaran Inovatif (Reverensi Guru Dalam


Menentukan Model Pembelajaran) . Medan : Media Persada

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PustakaStia.

Ihsana, 2017. Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamdi, W. dkk. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Malang:


Universitas Negeri Malang.

Mayuni. 2019. Model project basect learning Depok : PT Rajagrafindo Persada

Mohamad Syarif Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di


Tingkat Pendidikan Dasar. Depok: Rajawali Pers.
56

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2013 Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: AswajaPressindo

Purwanto. 2013.Evaluasi hasil belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2005. Metode dan Tekhnik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rofa’ah, 2016.pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran


dalam perpektif islam. Yogyakarta: deepublish, cv budi utama.

Rusman.(2012). Model –Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2016). Model –Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT BumiAksaran

Suyanto dan Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan


Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Esensi Erlangga
Group.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses BelajarMengajar.


Bandung :SinarBaruAlgensido Offset.

Sari, Erika.Manda. 2015. “Pengaruh model Project Based Learning terhadap


hasilbelajar siswa.Yogyakarta:Penerbit Gaya Media.

Uno, Hamza. (2009). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar


Mengajar yang Aktif Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudin. 2008. Pengantar pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wiwin Widianti. 2016. “Pengunaan Model Project Based Learning


(PJbL) didalam Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar
Siswa”. Skripsi Universitas Pasundang Bandung.

Anda mungkin juga menyukai