Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar Matematika

Kelas A
Semester 3

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
Reza Ambarwati, M.Pd.

Disusun oleh :
Aditya Rachmad (220210101100)
Muhammad Syariifuddin A. S. (220210101097)
Muhammad Mayvanda S. A. (220210101124)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
1) Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang memberikan


kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek (’Azizah & Wardani, 2019). Model pembelajaran ini
lebih berpatok pada kekreatifan peserta didik untuk bisa merancang sistem
pembelajarannya sendiri sesuai keinginannya masing-masing, namun tetap
dikontrol oleh guru supaya arah pembelajarannya tidak melenceng dari
kurikulum.
Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
lebih menekan sisi keaktifan siswa guna siswa dapat lebih bebas dalam belajar
dan memahami pembelajaran. Model pembelajaran ini dapat disusun dengan
beberapa tahap seperti merancang proyek pembelajaran, merumuskan masalah,
melakukan pembuatan proyek, dan membuat kesimpulan serta dipresentasikan
di depan kelas Model ini sifatnya kompleks yang artinya mengkolaborasikan
berbagai model pembelajaran lainnya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis
proyek adalah model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai
pusat pembelajaran dengan memusatkan perhatian pada proses pembelajaran
sehingga menghasilkan suatu produk pada akhir proses pembelajaran. Perlu
ditekankan bahwa siswa harus aktif dalam model pembelajaran ini agar mereka
bebas mengerjakan proyek pembelajaran yang inovatif dan kolaboratif
sehingga menghasilkan produk yang bermanfaat. Oleh karena itu keaktifan
dan kreativitas peserta sangat menunjang keberhasilan model pembelajaran ini.

2) Tujuan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Mulyasa (2014: 145) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek
atau PJBL adalah model pembelajaran yang bertujuan memfokuskan siswa
pada permasalahan kompleks yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan
dan memahami pembelajaran dari penyelidikan. Selain itu, beberapa tujuan
model pembelajaran berbasis proyek antara lain:

a) Mendorong siswa untuk meningkatkan kekreatifan dengan merancang suatu


proyek.
b) Memberikan siswa kebebasan dalam memahami materi yang diberikan
dengan beragam model cara sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing.
c) Membimbing siswa untuk melaksanakan proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran (dokumen) dalam kurikulum.

3) Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Menurut Wena (2013) model pembelajaran project based learning
mempunyai beberapa prinsip yaitu :
a) Prinsip Pendorong
Model pembelajaran ini diharapkan menjadi pendorong bagi siswa untuk bisa
mendalami materi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan model
ini, diharapkan materi yang telah diberikan dapat dipahami dengan baik oleh
para siswa dan dapat menjadi penyemangat untuk memahami materi-materi
selanjutnya.
b) Prinsip Realistis
Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan perasaan
realistis pada siswa baik itu dalam konteks memilik topik, tugas dan peran
konteks kerja, konsumen, produk beserta standar produknya.
c) Prinsip Otonomi
Prinsip ini menekankan tentang sikap mandiri dalam diri siswa, supaya siswa
dapat bebas dalam menentukan model, cara dan sistem pembelajaran dalam
kelas dengan implementasi dalam bentuk proyek.
d) Prinsip Sentralisitis
Model pembelajaran ini menjadi pusat pembelajaran dalam kelas, dan
menekan siswa untuk berperan aktif dianding peran guru sehingga terkesan
pembelajaran terfokus pada keaktifan siswa.
e) Prinsip Investigasi Konstruktif.
Model pembelajaran ini lebih mengarah kepada pencapaian tujuan, yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi.

4) Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Menurut Wahyu R. (2012), menyatakan bahwa karakteristik Project Based


Learning sebagai berikut:

a. Siswa membuat kesimpulan dan membuat rancangan kerja.


b. Siswa membuat prosedur untuk mencapai hasil yang diinginkan.
c. Murid melakukan evaluasi secara konsisten.
d. Produk dan nilai yang dihasilkan dari proyek, yang kemudian dapat
dievaluasi.

Menurut Thomas (2000) menyatakan bahwa karakteristik Project Based


Learning adalah:

a. Proyek merupakan kurikulum dimana memuat poin penting dari strategi


siswa, kemudian belajar konsep melalui proyek.
b. Proyek pendidikan ini berpusat pada pertanyaan atau masalah yang dapat
mendorong siswa untuk memahami konsep dan inti mata pelajaran.
c. Proyek melibatkan siswa dalam merencanakan proses,
mengambil keputusan tentang hasil akhir,menemukan masalah dan mencari
solusinya
d. Proyek dapat mencakup poin penting yang tidak terfokus pada guru.
Namun dapat berupa aturan dan juga dapat berupa paket tugas.
e. Proyek dapat bersifat realistis dan mencakup topik, tugas, atau produk yang
dibuat untuk dievaluasi sebagai produk akhir.

5) Syarat-syarat Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


1. Sangat penting bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
merencanakan, mendesain, dan melaksanakan proyek.
2. Siswa menemukan cara untuk bekerja sama, berbicara, dan berkontribusi
pada tujuan bersama.
3. mencakup berbagai aspek atau mata pelajaran. Ini membantu siswa
melihat berbagai ide yang berhubungan satu sama lain dan memperoleh
pemahaman yang lebih luas.
4. Guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing, memberikan nasihat,
dan bantuan.
5. Teknologi dapat digunakan untuk mendukung riset, pengumpulan data,
komunikasi, dan presentasi dalam sebuah proyek.
6. Dalam proyek mereka, siswa harus diberi kebebasan untuk berpikir kreatif
dan menemukan solusi inovatif.
7. Produk yang dihasilkan sebagai hasil dari proyek harus memiliki kualitas
yang baik dari segi isi dan presentasi.

6) Karakteristik Materi yang Digunakan dalam Project Based Learning


1. Materi harus relevan dengan tujuan pembelajaran siswa.
Mempertimbangkan urgensi dan dialami siswa saat pemilihan materi akan
membantu mereka lebih terlibat dalam pembelajaran.
2. Untuk memungkinkan siswa melihat hubungan antara berbagai ide dan
keterampilan, materi yang digunakan harus dihubungkan dengan berbagai
mata pelajaran atau disiplin ilmu.
3. Materi harus kaya informasi, konsep, dan ide. Ini memungkinkan siswa
untuk mempelajari berbagai aspek proyek mereka.
4. Materi harus cukup fleksibel sehingga siswa dapat mencoba berbagai cara
dan aspek proyek.
5. Materi tidak hanya sesuai dengan kemampuan dan pemahaman siswa, tetapi
juga menantang mereka untuk memahami materi lebih dalam.

7) Langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Dalam menjalankan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
terdapat beberapa langkah yang perlu dikakukan. Adapun langkah-langkahnya
adalah

1. Merumuskan masalah
Model pembelajaran ini dimulai dengan merumuskan masalah-masalah
yang perlu diselesaikan oleh peserta didik dengan model ini. Dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke siswa terkait masalah yang akan
diselesaikan, agar dapat melibatkan mereka dalam berfikir kritis dan
menemukan solusi. Seperti halnya, kita akan menyelesaikan terkait apakah
panjang kaki seseorang akan semakin bertambah jika tinggi bandannya juga
bertambah. Kemudian, kita ajukan pertanyaan kepada siswa untuk mencari
solusi penyelesaiannya. Pastinya masalah-masalah yang akan dirumuskan
disesuaikan dengan Kompetensi Dasar pembelajaran, dan lebih
menfokuskan pada hal-hal di sekitar yang masuk akal dan bisa diterima oleh
siswa.
2. Merencanakan proyek
Pembelajaran akan dilanjutkan dengan menyusun proyek yang akan
dilakukan oleh siswa disertai bimbingan oleh guru. Terkait aturan dalam
pembelajaran, tugas yang diberikan merincikan langkah-langkahnya,
sumber yang diperlukan, batasan wakktu dan pembagian kelompok serta
tugas dan tanggung jawab masing-masing siswa.
3. Menentukan jadwal kegiatan
Siswa harus mampu menyusun jadwal kegiatan untuk melaksanakan proyek
tersebut, jadwal yang dibuat oleh siswa dibuat sistematis agar dapat
terlaksanakan diluar jam pelajaran dan guru bertugas mendampingi peserta
didik untuk menentukan jadwal kegiatan tersebut.
4. Mengawasi proses pelaksanaan proyek
Pada tahap ini guru bertugas untuk mengawasi pelaksanaan proyek yang
dilakukan oleh siswa. Dalam proses pelaksanaan proyek siswa melakukan
semua tindakan secara mandiri. Mulai dari mengumpulkan data,
menciptakan presentasi, dan merumuskan materi tetapi senantiasa
dimonitori oleh guru.
5. Asesmen atau penilaian
Setelah selesai melaksanakan proyek guru akan melakukan asesmen atau
penilaian terhadapap kompetensi yang telah dicapai. Apakah hasil sesuai
dengan yang diharapkan asesmen yang dilakukan secara autentik yaitu
penilaian yang merujuk pengukuran signifikasi atas hasil belajar siswa
terkait sifat, keterampilan dan pengetahuan siswa. Penilaian juga diukur dari
kemampuan berfikir kritis, produk akhir atau presentasi.
6. Evaluasi proyek
Pada tahap ini, guru meninjau seluruh proses pembelajaran.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dikasanakan dalam
pembelajaran dan apa yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan pada
proyek berikutnya. Dan antara guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang dilaksanakan.

8) Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Project Based


Learning(PjBL)
Model pembelajaran yang dilakukan dengan proyek memiliki berbagai
kelebihan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:

1. PjBL dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar


Model ini dapat memotivasi siswa untuk menambah semangat belajar yang
lebih secara mandiri dan teratur.
2. Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah
Dengan proyek yang dilaksanakan oleh siswa dan munculnya berbagai
permasalahan yang perlu diselesaikan, maka siswa dapat meningkatkan
kemampuan mereka ketika menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis
dan solusi yang kreatif.
3. Melatih kekompakan dan kolaborasi
PjBL dilakukan dengan sistem diskusi kelompok kemudian dengan
lingkungan kelasnya. Dalam menyelesaikan proyek ini perlu adanya kerja
sama antar siswa sesuai tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Oleh
karena itu, kekompakan dan kolaborasi mereka akan terlatih.
4. PjBL dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan, mencari informasi, dan berkomunikasi di depan umum.
Menjadi siswa yang berani untuk tangan untuk menyampaikan tanggapan
dan pertanyaan mereka terkait apa yang telah disampaikan adalah salah satu
tujuan dari pembelajaran dan merupakan salah satu usaha untuk lebih
mendalami materi dalam pembelajaran.
5. Meningkatkan kemampuan dalam bidang akademik dan non-akademik
6. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.

Akan tetapi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model


Project Based Learning pasti memiliki beberapa kelemahan. Adapun kelemahan
dari metode ini adalah:

1. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan PjBL


Karena metode ini dimulai dengan perencanaan, penelitian kemudian
penyusunan proyek yang mana itu memerlukan waktu yang cukup lama dan
setiap siswa memiliki perbedaan kecepatan pemahaman
2. Penilaian berdasarkan hasil proyek dan adanya kesetaraan partisipasi
Beberapa hal pada saat mengerjakan proyek secara berkelompok akan ada
beberapa siswa yang mendominasi dan sebagian tidak terlalu terlibat dalam
pengerjaan. Akan tetapi terkadang nilai yang diberikan akan sesuai dengan
hasil yang telah diselesaikan dan antar masing-masing anggona
mendapatkan nilai yang setara.
3. Sebagian proses komunikasi di dalam kelompok terdapat komunikasi yang
kurang ramah antar siswa
4. Sering keluar dari inti pembahasan
Siswa perlu selalu diawasi dan dipandu karena karena informasi yang dapat
diperolahsangat luas, sering kali proyek yang dibuat tidak terarah dan
keluar dari pembahasan sesuai topik.
5. Fasilitas yang diperlukan lebih memadahi dan membutuhkan biaya yang
lebih dalam menyelesaikan proyek ini.

KESIMPULAN
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan model
pembelajaran yang melibatkan pendidik dan peserta didik untuk aktif dalam
proses belajar mengajar melalui pembuatan suatu proyek. Model pembelajaran
Project Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang menekankan
akifitas warga belajar dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam
mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik tertentu.

Peserta Didik ditekankan untuk memiliki keaktifan dalam model


pembelajaran ini untuk dapat bebas mengerjakan proyek pembelajaran yang
kolaboratif dan inovatif supaya dapat menghasilkan suatu produk yang
bermanfaat. Banyak aspek-aspek yang terinci dalam model pembelajaran ini
meliputi, tujuan-tujuan, prinsip model pembelajaran, karakteristik model
pembelajaran, syarat-syarat model pembelajaran beserta langkah-langkah
metode pembelajaran. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan yaitu untuk
dapat mengasah keaktifan dan kekreatifan siswa dalam pembelajaran. Selain itu,
metode ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pembelajaran ini sehingga proses belajar-mengajar terkesan kurang
efisien.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umm.ac.id/96362/3/BAB%20II-1.pdf. (Diakses pada 25 Agustus


2023)
https://eprints.uny.ac.id/64995/4/4.%20BAB%20II.pdf. (Diakses pada 25 Agustus
2023)

Nani Agustin, K. P. (2023 ). Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui


Model Project Based Learning Mapel Matematika Kelas II SD Negeri
Balirejo Tahun 2022/2023. Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan,
290-291.
Ahmad Fauzi, H. S. ( 2019). Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C.
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 53.
Sulisworo, Dwi. 2019. Konsep Pembelajaran Project Based Learning. Semarang:
Alprin
Jalinus. N dkk. 2017. The Seven Steps of Project Based Learning Model to Enhance
Productive Competences of Vocational Students. Jurnal Pendidikan vol102
6.
Douglas S. Flaming. 2000. A Teacher Guide to Project Based Learning. West
virginia: AEL
Roosmalisa M. D. 2022. Kelebihan dan Kekurangan Project-based Learning untuk
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan
13.

Anda mungkin juga menyukai