Anda di halaman 1dari 21

MODEL PEMBELAJARAN

Dr. Rima Vien Perata H,


BERBASIS PROYEK (PROJECT S.H., M.H.
BASED LEARNING)
DEFINISI/KONSEP
 Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan project based learning (PjBL)
merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran
dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Grant (2002) mendefinisikan project based learning atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan
berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan
relevan.
Made Wena (2015) menyatakan bahwa project based learning adalah model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas
dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat
tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat
menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik
untuk bekerja secara mandiri.
Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan
produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
JADI
Pembelajaran berbasis proyek adalah metoda pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan
komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan
memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum.
 Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat
berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang
sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PjBL) menciptakan lingkungan
belajar"konstruktivis" dimana peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri
dan pendidik menjadi fasilitator (Goodman dan Stivers, 2010).
MENGAPA PJBL
Karakteristik model project based learning diantaranya yaitu peserta didik dihadapkan pada
permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek dalam tim untuk mengatasi
masalah tersebut.

Keterampilan yang ditumbukan dalam PjBL diantaranya keterampilan komunikasi dan


presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu, keterampilan penelitian dan
penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan,
serta pemikiran kritis.
KEUNGGULAN PJBL
(1) meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka
untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu dihargai;
(2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;
(3) membuat peserta didik menjadi lebih aktifdan berhasil memecahkan problem-problem
yang kompleks;
(4) meningkatkan kolaborasi;
(5) mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi;
(6) meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber;
(7) memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
(8) menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang berkembang sesuai dunia nyata;
(9) melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata;
(10) membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran”
KAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAPAT
DITERAPKAN?

Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin mengkondisikan pembelajaran
aktif yang berpusat pada peserta didik dimana peserta didik memiliki pengalaman belajar yang
lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual)
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu pendidik juga dapat menggunakan model PjBL ketika ingin mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat sebuah proyek yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan secara sistematis. Sehingga model PjBL
ini dapat membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam
mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba,
Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical Thinking,
Collaboration, Creative, Communication)
PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING DAPAT DILAKSANAKAN
APABILA DIPENUHI SYARAT-SYARAT
a. pendidik harus terampil mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih menekankan pada
aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi;
b. pendidik mampu memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema proyek sehingga
menjadi menarik;
c. pendidik harus terampil menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan proyek;
d. adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup;
e. pendidik harus melihat kesesuaian waktu proyek dengan kalender akademik sehingga
kegiatan proyek memungkinkan akan dilakukan.
KARAKTERISTIK MATERI PEMBELAJARAN YANG SESUAI
DALAM PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

Memiliki kompetensi dasar yang lebih menekankan pada aspek keterampilan atau
pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (memodifikasi,
mencoba, membuat, menggunakan, mengoperasikan, memproduksi, merekonstruksi,
mendemonstrasikan, menciptakan, merancang,menguji, dll )
• Dapat menghasilkan sebuah produk
• Memiliki keterkaitan dengan permasalahan nyata atau kehidupan sehari-hari
BAGAIMANA TAHAPAN UMUM ALUR PEMBELAJARAN
(LEARNING PATH) MODEL PROJECT BASED LEARNING
START WITH THE BIG QUESTION

Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big
question). Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang
dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik
yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam.
DESIGN A PLAN FOR THE
PROJECT
Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan secara
kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik
diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang
aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta
menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
proyek.
CREATE A SCHEDULE
Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk
mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang
baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta
didik melenceng dari tujuan proyek.
Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu
yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta peserta didik untuk
menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika
pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan
hasil proyeknya di kelas.
MONITOR THE STUDENTS AND THE PROGRESS OF THE
PROJEC

Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project ).
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.
Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah
kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak
mengesampingkan kepentingan kelompok.
ASSESS THE OUTCOME
Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian dilakukan
untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan
produknya di depan kelompok lain secara bergantian.
EVALUATE THE EXPERIENCE
Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini,
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek.
SISTEM PENILAIAN

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
SISTEM PENILAIAN

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases and
Recomandation. North Carolina : Meredian A Middle School Computer Technologies.
Journal Vol. 5.
Goodman, Brandon and Stivers, J. 2010. Project-Based Learning. Educational
Psychology. ESPY 505.

Anda mungkin juga menyukai