Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

(Model Pembelajaran Berbasis Proyek)

Dalam Mata Pelajaran Algoritma dan Pemrograman

SMK N 3 Singaraja Kelas 11

Jurusan Multimedia

Disusun Oleh

I Gusti Ayu Komang Tri Sukma L.D (1915051060)

Prodi/Kelas (PTI/3D)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


2020
Abstrak

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran


yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Project
based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara
konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap
permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan melalui pemecahan masalah dan investigasi. Mengingat bahwa
masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran berbasis
proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara
kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, investigasi, kontent.

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran berbasis proyek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep “Pendidikan
Berbasis Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK sebagai
institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk bekerja di dunia usaha dan industri harus
dapat membekali peserta didiknya dengan “kompetensi terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja
dibidang masing-masing. Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik di SMK
diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian
model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan
projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
ketrampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai
dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang
dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara
mandiri maupun berkelompok dalam menghasilkan produk nyata.

B. PEMBAHASAN
1. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan
kerja proyek. Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai materi dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin
yang sedang dikajinya.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik
memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan
kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna
bagi dirinya serta melakukan eksperimen secara kolaboratif.
“Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan
permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999). Tujuannya adalah agar
siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.” yang bermakna bagi
dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan
merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta
memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari
kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau
lisan, presentasi atau rekomendasi.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014: 43) menyebutkan bahwa
project based learning memiliki karakteristik, yaitu:
a. Siswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
d. Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
e. Melakukan evaluasi secara continue.
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek menurut BIE (1999) dalam memposisikan siswa
sebagai pemain utama dalam pembelajaran. Siswa aktif dalam hal membuat keputusan, merancang
solusi, bertanggung jawab mencari dan mengelola informasi, dan merefleksikan apa yang mereka
lakukan. Selain itu, ada masalah atau tantangan tanpa solusi yang telah ditetapkan sebelumnya,
evaluasi berlangsung terus menerus, dan adanya produk akhir, serta ruang kelas memiliki suasana
yang mentolerir kesalahan dan perubahan. Selanjutnya dijelaskan juga oleh Intel Corporation
dalam…tentang karakteristik pembelajaran berbasis proyek (project based learning), yang terdiri
dari:
a. Siswa di pusat dari proses pembelajaran.
b. Proyek fokus pada tujuan penting pembelajaran yang selaras dengan spesifikasi kurikulum.
c. Proyek didorong oleh Curriculum-Framing Questions.
d. Proyek melibatkan terus-menerus dan beberapa jenis asesmen.
e. Proyek ini memiliki koneksi dunia nyata.
f. Siswa menunjukkan pengetahuan melalui sebuah produk atau kinerja.
g. Teknologi mendukung dan meningkatkan pembelajaran siswa
h. Keterampilan berpikir merupakan bagian integral dari pekerjaan proyek.
i. Strategi instruksional yang bervariasi dan mendukung gaya belajar beberapa.
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek menurut intel ini pada dasarnya memiliki kesamaan
seperti yang telah disebutkan di atas, namun konsepnya lebih lengkap. Kesamaannya pada posisi
siswa yang aktif dalam belajar, adanya masalah yang diuraikan dalam bentuk pertanyaan. Hal yang
menjadi pembeda dengan karakteristik di atas adalah adanya hubungan dengan dunia nyata.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek
Kelebihan Dari Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Moursund beberapa kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain (Wena,
2012) dalam Nashriah (2014):
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
kompleks.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktek kepada siswa dalam mengorganisasi
proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang
untuk berkembang sesuai dunia nyata.
9. Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun pendidik
menikmati proses pembelajaran.
Kekurangan Dari Pembelajaran Berbasis Proyek
Beberapa kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek
1. Banyaknya peralatan yang harus disediakan
2. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan
3. Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok. Ketika topik yang diberikan
kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan.
Untuk mengatasi kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek di atas seorang pendidik harus
dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi siswa dalam menghadapi masalah, membatasi waktu
siswa dalam menyelesaikan proyek, meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang
terdapat di lingkungan sekitar, memilik lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak
membutuhkan banyak waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga instruktur dan siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia
nyata yang relevan untuk siswa. dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa
diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain:

(1) membuat timeline(alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,

(2) membuat deadline(batas waktu akhir) penyelesaian proyek,

(3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

(4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan
(5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses.
Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.

f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

5. Penilaian tugas proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi atau penyelidikan sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan siswa memberikan informasi tentang sesuatu yang menjadi
penyelidikannya pada materi tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik apabila belum
ditentukan oleh guru, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan,
b. Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran).
c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
6. Proses Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis. Laporan tugas
atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian.

7. Contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Algoritma dan
Pemrograman untuk siswa kelas 12
Penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah materi pada kelas 12 yaitu tentang
dasar-dasar algoritma dalam mencapai kompetensi inti (KI)-1, KI-2, KI-3 pada kompetensi
dasar (KD)
3.5 memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi
(kesimpulan) serta KI-4 pada KD 4.1 menggunakan pola dan generalisasi untuk
menyelesaikan masalah.
Dalam silabus Algoritma dan Pemrograman SMK, untuk menyelesaikan KD- 3.5 dan KD-
4.1 diperlukan 10(sepuluh) jam pelajaran dengan (4) empat kali pertemuan. Oleh karena itu
setelah menyelesaikan pembelajaran pada KD tersebut, menurut standar penilaian seorang
guru melakukan penilaian proyek. Untuk mencapai (KI)-1, KI-2, KI-3.5 dan KI-4.1 dikemas
dalam lima(5) kali pertemuan dengan tambahan satu kali pertemuan terkait dengan tugas
proyek dengan indikator pencapaian kompetensinya adalah

a. dapat menjelaskan pengertian algoritma.

b. dapat menjelaskan pengertian apa itu pemrograman

c. dapat menentukan bagaimana penggunaan algoritma dlama kehidupan sehari-hari

d. dapat menentukan merancang algoritma dalam penyelesaian algoritma

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan lima (5) pertemuan dengan rincian

sebagai berikut:
a. Pertemuan 1 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memahami pengertian
algoritma dan pemrogramann
b. Pertemuan 2 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memahami bagaimana
menganalisa suatu permasalahan dengan algoritma.
c. Pertemuan 3 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memahami bagaimana
menyelesaiakan permasalahan secara urut, efektif dan sistematis dengan algoritma
misalnya problem based learning dimana pada kegiatan penutup diinformasikan tugas
proyek yang dilaksanakan pada pertemuan ke-4 dan ke-5

Lembar Kerja Proyek yang diinformasikan pada pertemuan ke-3 sebagai berikut:
Lembar Kerja Proyek

“Algoritma dan Pemrograman dalam kehidupan sehari-hari”

Matapelajaran ini mempelajari bagaimana memahami dan menganalisa suatu masalah, kemudian
berfikir secara urut dan sistematis (algoritmik) untuk memecahkan permasalahan tersebut dan
mewujudkannya dalam bentuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal, BASIC atau C.
Matapelajaran ini merupakana matapelajaran utama yang akan menjadi salah satu pengantar
keberhasilan siswa meraih kompetensi utama lulusan Multimedia.

1). Buatlah rencana pelaksanaan proyek bersama tim kelompok yang sudah dibentuk, meliputi
pembagian tugas setiap anggota kelompok, menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian
tugas, melaksanakan proyek, membuat hasil proyek dalam bentuk sajian presentasi atau
makalah, membuat undangan perwakilan kelas 12 dari kelas lain, guru mapel algoritma dam
pemrograman dan Kepala sekolah untuk menghadiri pada presentasi proyek, melakukan
presentasi terkait hasil proyek
2). Lakukan pengamatan di alam sekitar kita yang memiliki hubungan dengan algoritma.

3). Buatlah sajian presentasi atau makalah terkait dengan algoritma tersebut. Dalam
presentasi memuat:

a) Sejarah singkat algoritma dan pemrograman.


b) Bagaimana menerapkan algoritma dan pemrograman dalam kehidupan sehari-hari.

c) Contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan algoritma yang bisa di
selesaikan dengan menerapkan algoritma (bisa mengambil contoh yang diberikan guru).
b. Lakukan presentasi di hadapan siswa se kelasmu dan perwakilan kelas 12 dari kelas lain di
sekolahmu.
c. Pertemuan ke-4 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah tentang
algoritma dalam kehidupan sehari-hari
d. Pertemuan ke-5 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah tentang
algoritma dalam kehidupan sehari-hari melalui tugas proyek
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek ada enam langkah seperti berikut
ini:
1. Penentuan pertanyaan mendasar

Pertanyaan yang dapat memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan aktivitas adalah
lah “Temukan suatu perm,asalahan yang terkait dengan algoritma dalam alam sekitar
kita, selanjutnya buatlah presentasi terkait algoritma tersebut dalam bentuk power
point(PPT) atau dalam bentuk makalah”
2. Untuk menyelesaikan tugas proyek tersebut siswa perlu mendesain(merencanakan)
penyelesaian dari tugas tersebut.
Pada langkah ini dilakukan mendesain (merencanakan) penyelesaian tugas proyek bersama tim
kelompok yang sudah dibentuk, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, alokasi
waktu, menyusun jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok. Jadwal
pelaksanaan proyek pada pertemuan ke-4 dan selama satu minggu setelah pertemuan ke-4
sebelum pertemuan ke-5 dimana selama satu minggu tersebut siswa berkonsultasi dengan guru
tentang pelaksanaan penyelesaian tugas proyek sedangkan pada pertemuan ke-5 adalah presentasi
hasil proyek.

CONTOH

DESAIN(RENCANA) PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

1. Desain (Rencana) Penyelesaian Tugas Proyek


No Deskripsi Kegiatan Petugas
1 Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal Semua
browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk
anggota kelompok
menemukan informasi tentang materi dasar Algoritma dan
Pemrograman serta memahami rancangan algoritma untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
2 Mencari atau mengamati atau menganalisis permasalahan- Semua
permasalahan yang ada di sekitar kita serta Memahami
anggota kelompok
bagaimana menganalisa suatu permasalahan tersebut
menggunakan algoritma-algoritma yang ada.
3 Membuat program sederhana sebagai solusi atas suatu masalah Semua
tertentu serta memahami bagaimana membuat program
anggota kelompok
komputer sebagai implementasi dari pemecahan suatu masalah
yang telah di temukan tdi.

4 Konsultasi guru terkait Dengan kegiatan yang sudah Semua

dilakukan anggota kelompok


5 Membuat laporan dalam bentuk paparan atau presentasi Anggota 3 dan
anggota serta
4
anggota dari
5
kelompok
6 Membuat laporan dalam bentuk makalah Anggota 1 dan
No Deskripsi Kegiatan Petugas
Anggta 2 dari

kelompok
7 Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain Anggota 1 dan
pada waktu presentasi anggota dari
2
kelompok
8 Konsultasi guru terkait Dengan kegiatan yang sudah Semua

dilakukan anggota kelompok


9 Persiapan presentasi (pengecekan kelas yang akan Semua
digunakan, baik persiapan pemaparam prsentai dengan
anggota kelompok
powetpoint, dengan makalan menggunakan lcd, dll)
10 Perencanaan presentasi Anggota 3 dan
anggota dan
4
anggota dari
5
kelompok
11 Pelaksanaan presentasi Semua

anggota kelompok
12 Mencatat komentar dan saran dari teman teman dan guru Semua

anggota kelompok

2. Membuat jadwal penyelesaian proyek.


CONTOH

JADWAL PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas Keterangan


1 ........ Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber Semua anggota
misal browsing Internet, buku, perpustakaan, kelompok
toko buku, dll untuk menemukan informasi
tentang materi dasar Algoritma dan
Pemrograman serta memahami rancangan
algoritma untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
2 ....... Mencari atau mengamati atau menganalisis Semua anggota
permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kelompok
kita serta Memahami bagaimana menganalisa
suatu permasalahan tersebut menggunakan
algoritma-algoritma yang ada.
3 ....... Membuat program sederhana sebagai solusi atas Semua anggota
suatu masalah tertentu serta memahami bagaimana kelompok
membuat program komputer sebagai implementasi
dari pemecahan suatu masalah yang telah di
temukan tdi.
4 ...... Konsultasi dilakukan Guru

5 ...... Membuat laporan dalam bentuk paparan atau Anggota 3 d


presentasi anggota a
4
anggota n
5
kelompok
s
e
r
t
a

d
a
r
i
6 ....... Membuat laporan dalam bentuk makalah Anggota 1 D
a
n
anggta 2 d
kelompok a
r
i
7 Membuat undangan yang hadir dari kelas lain Anggota 1 d
dan guru lain pada waktu presentasi anggota 2 a
kelompok n

d
a
r
i
4 ...... Konsultasi dilakukan Guru

9 Persiapan presentasi (pengecekan kelas Semua


yang akan digunakan, baik persiapan
anggota
pemaparam prsentai dengan powetpoint, dengan
kelompok
makalan menggunakan lcd, dll)
10 .... Perencanaan presentasi Anggota 3 d
anggota a
4
anggota n
5
kelompok
d
a
n

d
a
r
i

11 Pelaksanaan presentasi Semua

anggota
kelompok
12 Mencatat komentar dan saran dari teman teman Semua
dan guru
anggota
kelompok

3. Memonitor siswa dalam pelaksanaan proyek.

Agar memudahkan guru dalam proses mengamati siswa terkait pelaksanaan proyek perlu
dibuat rubrik yang merekam keseluruhan aktivitas siswa.

No Kategori Skor Keterangan


1 2 3 4
1 Persiapan 4= pembagian tugas anggota kelompok,
pembuatan rencana penyelesaian proyek,
pembuatan rencana jadwal, perencanaan
persiapan peralatan, pembuatan rencana
undangan pembuatan rencana presentasi
No Kategori Skor Keterangan
1 2 3 4
sudah lengkap

3 = sebagian besar sudah ada pembagian


tugas anggota kelompok, pembuatan
rencana penyelesaian proyek, perencanaan
persiapan peralatan, pembuatan rencana
jadwal, pembuatan rencana undangan
pembuatan rencana presentasi secara
lengkap
2 = sebagian kecil sudah ada untuk
pembagian tugas anggota kelompok,
pembuatan rencana penyelesaian proyek,
perencanaan persiapan peralatan,
pembuatan rencana jadwal, pembuatan
rencana undangan pembuatan rencana
presentasi
1= tidak ada untuk pembagian tugas
anggota kelompok, pembuatan rencana
penyelesaian proyek, perencanaan persiapan
peralatan, pembuatan rencana jadwal,
pembuatan rencana undangan pembuatan
rencana presentasi secara lengkap
2 Pelaksanaan 4 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
sudah dilaksanakan lengkap
3 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
sebagian besar sudah dilaksanakan
2 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek


No Kategori Skor Keterangan
1 2 3 4
sebagian kecil sudah dilaksanakan
1= item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
tidak dilaksanakan
3 Pembuatan 4= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi
presentasi kegiatan pada desain penyelesain proyek
atau makalah sudah dilaksanakan
3 = item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
sebagian besar sudah dilaksanakan
2= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
sebagian kecil sudah dilaksanakan
1= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi
kegiatan pada desain penyelesain proyek
tidak dilaksanakan

Sedangkan Instrumen penilaian tugas proyek dengan skala rentang (rating scale) digunakan
seperti berikut ini:
No Jenis Tagihan Bobot (%)
1. Kehadiran dan partisipasi kehadiran 10%
2. Presentasi dan diskusi 10%
3. Tugas – tugas 20%
4. Ujian Tengah Semester 20%
5. Ujian Semester 30%
6. Demontrasi 10%
100%
Jumlah
No Nama Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian
Siswa Tahap Tahap Tahap Skor yang Nilai
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan dicapai
1. Andi 4 4 3 11 91,6  Skor 4 = tanpa kesalahan
2. Ayu  Skor 3 = ada sedikit
3. Ade kesalahan

4. Made  Skor 2 = ada banyak


kesalahan
5. Ani
 Skor 1 = tidak melakukan

 Skor maksimal = 12

 Skor minimal = 4

Jumlah skor dapat
32. Deva
ditransfer ke nilai dengan
skala 0 s.d.100
Contoh:
Nilai Andi = 11 : 12 × 100
No Nama Aspek yang dinilai Kriteria
Siswa Tahap Tahap Tahap Skor yang Nilai Penilaian
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan dicapai

= 91,6

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai pada tahap persiapan adalah: persiapan format-


format untuk pengumpulan data secara langsung maupun dengan
lembar isian
2) Aspek yang dinilai pada tahap pelaksanaan adalah: proses
Pencatatan data, pengelompokan data dan analisis data.
3) Aspek yang dinilai pada tahap pelaporan adalah: ketepatan isi laporan
dan bentuk sajian laporan.

4. Langkah terakhir adalah mengevaluasi pengalaman


Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
KESIMPULAN

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik


antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Agar peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based
learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang
standar penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai
kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja yaitu penilaian yang
menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Untuk penilaian
proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut Standar penilaian
adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran. Pembelajaran berbasis
proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan.

DAFTAR PUSTAKA
Liang, Y. Daniel, 2007. Introduction Programming with C++, Pearson International
Edition, Amerika.
Chris H. Pappas, and William H. Murray, Turbo C++ Profressional Handbook, McGraw-
Hill, California.
Jeri R. Hanly, Elliot B. Koffman, 2002, Problem Solving and Program Design in C, 3th
edition, Addition Wesley

Anda mungkin juga menyukai