MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Landasan Teknologi Pembelajaran
yang diampu oleh Dr. Sulton, M.Pd.
Disusun oleh:
Lu’luil Maknuunah NIM. 200121849207
i
DAFTAR ISI
ii
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang dinamis. Seiring berkembangnya
zaman, maka perkembangan sistem pendidikan menjadi kebutuhan pula. Kini, di
abad-21, pembelajaran tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitif, tetapi juga
mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial. Keterampilan ini disebut
dengan istilah 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration,
Communication.
Keterampilan 4C Pembelajaran Abad-21 mendukung terselenggaranya
pembelajaran siswa aktif (active learning). Pembelajaran siswa aktif (active
learning) merupakan sebuah pembelajaran yang mengusahakan terbangunnya
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Pada pembelajaran dengan modus
siswa aktif, guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, namun guru dapat
pula berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Menurut Dimyati et all (1996:115),
konsep pembelajaran siswa aktif merupakan model pembelajaran yang menekankan
pada keaktifan dan partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. Karenanya, pada model pembelajaran siswa aktif, pendidik tidak
berperan dominan menguasai proses pembelajaran, justru sebagai fasilitator untuk
memberikan kemudahan bagi peserta didik dengan cara merangsang keaktifannya
baik dari segi fisik, mental, sosial, dan emosional.
Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran dengan
modus belajar siswa aktif. Project Based Learning mengakomodasi kebutuhan-
kebutuhan seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Model pembelajaran
ini berpotensi menggerakkan siswa untuk mempelajari teori dan mengasah
keterampilan. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) tersebut.
1
1.2.Rumusan Masalah
1.Bagaimana definisi model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning)?
2.Bagaimana karakteristik model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning)?
3.Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project
based learning)?
1.3.Tujuan
1. Menjelaskan definisi model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning)
2. Menjelaskan karakteristik model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning)
3. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
(project based learning)
2
BAGIAN II
PEMBAHASAN
3
2.2. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Adapun ciri-ciri dari Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
adalah sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam permasalahan dunia nyata, di mana siswa dapat memilih dan
menentukan permasalahan yang akan dicari solusinya.
2. Siswa melakukan upaya penyelidikan, perencanaan, berpikir kritis dan
kemampuan menyelesaikan masalah saat menyelesaikan proyek.
3. Siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang
dimilikinya ketika mengerjakan proyek.
4. Siswa mempraktikkan keterampilan saat mereka bekerja dengan tim.
5. Siswa belajar menjadi individu yang bertanggung jawab.
6. Siswa menyampaikan harapan hasil pembelajaran (disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran sekolah).
7. Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan.
8. Siswa melakukan presentasi produk yang diciptakan.
4
Sedangkan kelemahan dari Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
2. Membutuhkan biaya operasional.
3. Membutuhkan peralatan atau fasilitas penunjang proyek.
4. Terdapat kemungkinan siswa tidak memahami topik selain yang mereka pilih.
5
Sedangkan penjabaran dari masing-masing fase tersebut diuraikan sebagai berikut:
1) Choosing topic (memilih topik): siswa memilih topik atau permasalahan yang
akan ditemukan solusinya dalam wujud pengembangan proyek
2) Searching resources (mengumpulkan bahan): siswa mencari sumber-sumber
informasi yang relevan terhadap topik yang atau permasalahan yang telah dipilih.
3) Organizing (mengorganisasi sumber): siswa mengumpulkan dan mengorganisasi
informasi atau bahan yang telah ditemukan terkait permasalahan yang dipilih
4) Developing thought and documentation (mengembangkan ide dan pencatatan):
siswa mengembangkan gagasan yang telah dirancang terkait proyek dan
melakukan pencatatan kinerja.
5) Coordinating (berkoordinasi): siswa bersinergi dengan anggota kelompok dalam
mewujudkan pengembangan proyeknya
6) Reflection (refleksi): siswa melakukan refleksi atas hasil proyeknya. Pada tahap
ini, siswa antar-kelompok dapat saling memberikan masukan dan penilaian satu
sama lain.
7) Follow-up (tindak lanjut): merupakan tahapan reflektif-evaluatif, yang mana
hasil proyek memiliki prinsip kesinambungan, artinya hasil dari sebuah proyek
sangat memungkinkan untuk dikembangkan atau disempurnakan pada proyek
lanjutan berikutnya.
6
BAGIAN III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) merupakan salah satu
model pembelajaran dengan modus siswa aktif. Siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase perencanaan, fase implementasi, dan
fase pemrosesan.
3.2. Saran
Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) akan dapat
berlangsung sesuai tujuannya apabila dipersiapkan dengan matang dalam hal materi,
fasilitas atau alat dan bahan, serta rubrik penilaian.
7
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mujiono. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2017. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulisworo, Dwi. 2019. Konsep Pembelajaran Project Based Learning. Semarang: ALPRIN.
Suryani, Esti. 2017. Best Practice: Pembelajaran Inovasi Melalui Model Project Based
Learning. Sleman: Penerbit Deepublish.