Anda di halaman 1dari 27

MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran
IPA di SD

Kelompok 3
Dede Firman Awaludin
Muhammad Iqbal Al Ghazali
Nurlela Sari
Siti Rokmanah

PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BABI PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 3
A. Pengertian model pembelajaran Project Based
Learning
..................................................................................... 3
B. Karakteristik model pembelajaran Project Based
Learning.
..................................................................................... 4
C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based
Learning ............................................................... 5
D. Hambatan dalam implementasi model pembelajaran
Project Based Learning. .............................................. 7
E. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Project
Based Learning. .......................................................... 8
F. Peran model pembelajaran Project Based Learning
bagi guru dan siswa. .................................................. 10
G. Penilaian model pembelajaran Project Based Learning.
..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ...................................................................... 14


a. Kesimpulan .................................................................. 14
b. Saran ........................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 16
LAMPIRAN

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai

tujuan dalam pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi sebuah

tim yang solid, komunikatif dan kondusif selama proses pembelajaran. Dari segi

efektifitas, seorang guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran dengan baik.

Pembelajaran yang monoton tentunya akan berpengaruh terhadap semangat belajar

siswa dan prestasi belajar siswa. Pemilihan strategi juga model pembelajaran yang

relevan dengan standar kompetensi juga dapat memacu kemampuan serta minat

belajar siswa demi tercapainya optimalisasi kualitas pembelajaran dan pembelajaran

yang bermakna.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1

mengenai Standar Nasional Pendidikan juga dinyatakan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang model Pembelajaran

Berbasis Proyek (Project Based Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning) adalah model pembelajaran sistematik yang mengikut sertakan

pelajar ke dalam pembelajaran teoritis dan keahlian yang kompleks, pertanyaan

otentik dan perancangan produk dan tugas. Pembelajaran berbasis proyek memiliki

potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik

1
2

dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta

didik terdorong lebih aktif dalam belajar. Guru hanya sebagai fasilitator,

mengevaluasi produk hasil kerja peserta didik yang ditampilkan dalam hasil proyek

yang dikerjakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah


sebagai berikut:
1. Apa Pengertian dari model pembelajaran Project Based Learning?
2. Apa karakteristik model pembelajaran Project Based Learning?
3. Apa saja hambatan dalam implementasi model pembelajaran Project Based

Learning?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Project Based Learning?

5. Apa peran model pembelajaran Project Based Learning bagi guru dan siswa?

6. Bagaimana penilaian model pembelajaran Project Based Learning?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari model pembelajaran Project Based Learning?


2. Mengetahui karakteristik model pembelajaran Project Based Learning?
3. Mengetahui hambatan dalam implementasi model pembelajaran Project Based

Learning?

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Project Based

Learning?

5. Mengetahui peran model pembelajaran Project Based Learning bagi guru dan

siswa?

6. Mengetahui penilaian model pembelajaran Project Based Learning bagi guru

dan siswa?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Project Based Learning

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata. 1 Pendapat lain mengatakan bahwa “Project Based

Learning adalah salh satu model pembelajaran yang menekankan pada peningkatan

kemampuan skill analitis dan kemampuan berpikir siswa.” 2 Pembelajaran Berbasis

Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL,

proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding

question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan

terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama

sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.

“PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini

akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.”3

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang

berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada

para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai

1
Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.56
2
Basjaruddin, Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015), h.34
3
Abdullah Sani, op, cit., h.57

3
4

cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah

topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. 4

Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep

“Pendidikan Berbasis Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK). SMK sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk

bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan

“kompetensi terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja pada bidang masing-masing.

Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik di SMK diperkenalkan

dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan

demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis

proyek.

B. Karakteristik Project Based Learning

Pada Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki beberapa karakteristik berikut

ini, yaitu:

1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;

2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;

3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan

atau tantangan yang diajukan;

4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan

mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;

5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;

4
Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h.27
5

6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah

dijalankan;

7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan

8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.5

C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning

Langkah-langkah pada pembelajaran berbasis proyek dapat dikembangkan

sesuai dengan kreativitas guru. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran

berbasis proyek yang telah dikembangkan.

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Kaser & Karagoca.

a. Penentuan proyek.

b. Perencanaan langkah-langkah penyelesaian.

c. Penyusunan jadwal perencanaan proyek

d. Penyelesaia proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru

e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek

f. Evaluasi proyek dan hasil proses. 6

Adapun penjelasan dari poin-poin di atas akan dipaparkan di bawah ini.

a. Penentuan Proyek

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang

dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengaN

sebuah investigasi mendalam.

5
Maryani, Pendekatan Scientificdalam pembelajaran di sekolah dasar (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015),
h.42-43
6
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar (Jakarta,
2016), h. 46
6

b. Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.

Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek

tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan

berbagai subjek yang mungkin , serta mengetahui alat dan bahan yang dapat

diakses guna dapat menyelesaikan proyek.

c. Penyusunan Jadwal Perencanaan Proyek

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktifitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1) membuat

timeline untuk menyelesaikan proyek, 2) membuatdeadline penyelesaian proyek, 3)

membawa peserta didik agarmerencanakan cara yang baru, 4) membimbing

peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak dengan proyek, dan 5)

meminta peserta didik untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara.

d. Monitor Peserta didik dan Kemajuan Proyek

Pengejar bertanggung jawab untuk melakukan monitor aktivitas peserta didik

selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi

peserta didik pada setiap proses.

e. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantupengajar dalam mengukur ketercapaian

standar, berperan dalam melakukan evaluasi kemajuan masing-masing peserta

didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman, dan membantu pengajar

dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.


7

f. Mengevaluasi Pengelaman

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didikmelakukan

refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini

siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama

menyelesaikan proyek.pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam

rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya

ditemukan penemuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada

tahap pertama pembelajaran.

D. Hambatan dalam Implementasi Project Based Learning

Peran pendidik atau guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya

sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang

optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis

Proyekantara lain berikut ini.

1. Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus

disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek.

2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya

untuk memasuki system baru.

3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional ,dimana instruktur

memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit,

terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.


8

4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik

bertambah.7

Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses

pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak monoton,

beberapa contoh perubahan lay-out ruang kelas, seperti : traditional class (teori),

discussion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables

(saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Atau buatlah suasana belajar

menyenangkan, bahkan saat diskusi dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak

harus dilakukan di dalam ruang kelas.

E. kelebihan dan kekurangan Project Based Learning.

Kelebihan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain

sebagai berikut :

1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong

kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu

untuk dihargai.

2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-

problem yang kompleks.

4. Meningkatkan kolaborasi.

5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan

keterampilan komunikasi.

6. Meningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelola sumber.

7
Ikhsanudin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Online: http://digilib.sunan-
ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (diakses 28 November 2016)
9

7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara

kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

9. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan

menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan

dunia nyata.

10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik

maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.8

Kekurangan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain

sebagai berikut :

a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana

instruktur memegang peran utama di kelas.

d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan

informasi akan mengalami kesulitan.

f. Ada kemungkinanpeserta didikyang kurang aktif dalam kerja kelompok.

g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,

dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.9

8
Maryani, Pendekatan Scientificdalam pembelajaran di sekolah dasar (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015),
h.43-44
9
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar (Jakarta,
2016) h, 63-64
10

F. Peran bagi Guru/Peserta Didik

1. Peran Guru

a. Merencanakan dan mendesain pembelajaran.

b. Membuat strategi pembelajaran.

c. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa.

d. Mencari keunikan siswa.

e. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian.

f. Membuat portofolio pekerjaan siswa.10

2. Peran Peserta Didik

a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.

b. Melakukan riset sederhana.

c. Mempelajari ide dan konsep baru.

d. Belajar mengatur waktu dengan baik.

e. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok.

f. Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan.

g. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll).11

G. Penilaian Project Based Learning

Penilaian pembelajaran dengan metode Project Based Learning harus

diakukan secara menyeluruh terhadap Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan yang

diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian

Pembelajaran Berbasis Proyek dapat menggunakan teknik penilaian yang

dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan

10
Ikhsanudin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Online: http://digilib.sunan-
ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (diakses 28 November 2016)
11
Ibid.
11

Kebudayaan yaitu penilaian proyek atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Penilaian Proyek

a. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data.12 Penilaian proyek dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan

dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu

secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan

yaitu:13

1) Kemampuan pengelolaan, yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik,

mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan

laporan.

2) Relevansi atau kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan

tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3) Keaslian maksudnya proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil

karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan

dukungan terhadap proyek peserta didik.

b. Teknik Penilaian Proyek

12
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, op, cit., h.65
13
Ibid., h.66
12

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,

sampai hasil akhir proyek.14 Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan

yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan

penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan

dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/ instrumen

penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

2. Penilaian Produk

a. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas

suatu produk.15 Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik

membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya

seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,

dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu

diadakan penilaian yaitu:

1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan

merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain

produk.

2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik

dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan

peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.16

b. Teknik Penilaian Produk

14
Ibid., h.67
15
Ibid.
16
Ibid.
13

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya

dilakukan pada tahap appraisal.

2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan

terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses

pengembangan.17

17
Ibid., h.68
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki beberapa karakteristik diantaranya

yaitu peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, adanya

permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, dan sebagainya.

Adapun beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran

Berbasis Proyek antara lain pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak

waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dan

banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya

untuk memasuki system baru.

Kelebihan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek salah satunya

dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong

kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk

dihargai.

Dalam penilaian pembelajaran dengan metode Project Based Learning harus

diakukan secara menyeluruh terhadap Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan yang

diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek.

14
15

B. Saran

Bagi para guru dan calon guru, metode pembelajaran ini sangat cocok atau

sesuai dengan kurikulum 2013 sekarang. Diharapakan metode pembelajaran ini

dapat di terapkan bagi para pembaca terkhususnya para guru dan calon guru.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum.

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Basjaruddin, Noor Cholis. Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek. Yogyakarta: CV

BUDI UTAMA, 2015.

Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di

Sekolah Dasar (Jakarta, 2016)

Ibnu Badar Al-Tabany, Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,

dan Konstektual. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2015.

Ikhsanudin, Eka. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Online: http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-

7509-3-babii.pdf (diakses 28 November 2016)

Maryani, Ika. Pendekatan Scientificdalam pembelajaran di sekolah dasar.

Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015.

16
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 7 : Cita-Citaku

Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Kompetensi Dasar

3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan


indera pendengaran
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi

Indikator :

3.5.1 Menemukan hubungan sifat bunyi dengan benda


4.1.1 Menarik kesimpulan hasil percobaan sifat bunyi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning siswa dapat:

1. Menjelaskan hubungan sifat bunyi dengan benda.


2. Membuat laporan tentang percobaan sifat bunyi serta manfaatnya dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Percobaan bunyi (Membuat Stetoskop Sederhana)

(Terlampir)

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan


ceramah

3. Model : Project Based Learning

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cita-Citaku”.
d. Guru mengulas materi sebelumnya, yaitu ” Sifat-sifat Bunyi”
2. Kegiatan inti
No. Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Project Based Learning

1. Penentuan Pertanyaan  Guru mengajukan pertanyaan:


Mendasar 1. Siapa yang bercita-cita menjadi dokter?
2. Alat apa saja yang digunakan oleh
dokter?

2. Mendesain Perencanaan  Guru menunjukan stetoskop kepada siswa


Proyek  Guru meminta siswa untuk membuat
stetoskop sederhana
 Guru membagi siswa kedalam kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa

3. Menyusun Jadwal  Guru bersama siswa menyiapkan alat dan


bahan
 Guru membagikan LKS

4. Memonitor Peserta  Guru memfasilitasi peserta didik


Didik dan Kemajuan  Guru membimbing siswa dan membantu
Proyek siswa yang mengalami kesulitan

5. Menguji Hasil  Setiap kelompok mengisi laporan proyek


dan membuat kesimpulan mengenai
hubungan sifat bunyi dengan stetoskop.
 Perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil proyek Stetoskop Sederhana didepan
kelas

6. Mengevaluasi  Guru meminta peserta didik untuk


Pengalaman mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama membuat proyek
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Kegiatan Penutup

a. Melakukan penilaian hasil belajar


b. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

2. Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

3. Stetoskop

4. Corong

5. Karton

6. Isolasi

7. Gunting

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian sikap
Aspek yang Skor 3 Skor 2 Skor 0
Dinilai
Mengerjakan tugas Hanya mengerjakan Tidak mengerjakan
Tanggung kelompok dan tugas kelompok atau tugas
Jawab mengerjakan tugas hanya mengerjakan tugas
individu individu
Ikut berpartisipasi dalam Hanya Ikut berpartisipasi Hanya berdiam diri
proyek dan membantu dalam proyek atau hanya di kelas
Bekerjasama dalam penyelesaian saat membantu dalam
pembelajaran penyelesaian saat
pembelajaran
Tidak mengganggu Tidak mengganggu Mengganggu
kelompok lain saat kelompok lain saat kelompok lain saat
mengerjakan proyek dan mengerjakan proyek atau mengerjakan
Disiplin menyelesaikan tugas tepat hanya menyelesaikan proyek dan
waktu tugas tepat waktu menyelesaikan
tugas tidak tepat
waktu

2. Penilaian Produk
Skor
Aspek yang dinilai
3 1 0
Gulungan karton Siswa membuat Siswa membuat Siswa membuat
gulungan karton gulungan karton gulungan karton
dengan rapi dengan kurang rapi dengan tidak rapi
Merekatkan Siswa merekatkan Siswa merekatkan Siswa merekatkan
gulungan karton gulungan karton dan gulungan karton dan gulungan karton dan
dan corong corong menggunakan corong menggunakan corong menggunakan
menggunakan Isolasi dengan rapi Isolasi dengan kurang Isolasi dengan tidak
Isolasi rapi rapi
Mencoba Stetoskop Siswa mencoba Siswa mencoba Siswa tidak mencoba
Sederhana Stetoskop Sederhana Stetoskop Sederhana Stetoskop Sederhana
dengan semua teman hanya dengan 1teman
kelompok kelompok

Penskoran:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑘𝑎𝑝+𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (18)

Mengetahui ................., ............. 20 .....

Kepala Sekolah Guru Kelas IV

( ___________________ ) ( ___________________ )

NIP .................................. NIP ..................................


Lampiran Materi

SIFAT-SIFAT BUNYI

Hampir setiap saat, kita mendengar bermacam-macam bunyi. Bunyi dapat didengar
oleh telinga kita karena terdapat perambatan dari sumber bunyi.

Sumber bunyi adalah benda atau alat yang mengelurkan bunyi. Seperti manusia dapat
mengeluarkan bunyi karena memiliki pita suara, gong bisa menimbulkan bunyi karena
dipukul, gitar dapat mengeluarkan bunyi karena dipetik dan lainnya.

Bunyi memiliki sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu terdiri dari:

A. Bunyi dapat merambat


Rambatan bunyi ada karena terdapat getaran pada benda yang menjadi sumber bunyi.
Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair dan gas.
1. Bunyi merambat melalui benda padat  misalnya mainan telepon-teleponan
2. Bunyi merambat melalui benda cair  ketika dua batu diadukan didalam air
3. Bunyi merambat melalui gas  orang yang berbicara, kicauan burung dan lainnya.

B. Bunyi dapat dipantulkan dan diserap


Ketika bunyi merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda
disekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan atau diserap.
Bunyi akan dipantulkan ketika ia mengenai benda-benda keras seperti ketika kita
berteriak di dalam gua. Sedangkan bunyi akan diserap ketika mengenai permukaan yang
halus seperti busa, kapas dan lainnya. Seperti di dalam studio yang kedap suara.

CARA KERJA STETOSKOP

Stetoskop adalah alat Bantu untuk mendengarkan denyut jantung yang sangat lamah
sehingga terdengar oleh telinga. Suara yang terdengar oleh telinga kita, adalah getaran udara
yang merambat. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, dalam stetoskop bunyi
merambat atau menjalar kedalam saluran karton atau selang yang akan dihubungkan
ketelinga. Jika getaran ini sangat lemah maka perubahan tekanan ini belum sampai ketelinga,
ini bisa terjadi karena mendapat ganguan suara lain atau karna salah satu lubang atau saluran
stetoskop ditutup.
LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

STETOSKOP SEDERHANA

Nama Kelompok : ...........................

Anggota : ...........................

Kelas : ...........................

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat laporan tentang percobaan sifat bunyi serta manfaatnya dengan benar.

B. Prosedur petunjuk pengerjaan LKS


1. Isi identitas kelompok dalam LKS
2. Siapkan alat tulis yang diperlukan.
3. Pastikan setiap mempersiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
4. Pastikan setiap anggota kelompok mendapatkan tugasnya masing-masing.

C. Alat dan Bahan:

1. Karton tebal

2. Isolasi

3. Corong

4. Gunting

D. Langkah Kerja:

1. Gunting karton menjadi bentuk persegi panjang

2. Gulung kartun hingga membentuk tabung atau silinder

3. Rekatkan gulungan karton dengan isolasi

4. Rekatkan karton yang sudah membentuk silinder dengan corong menggunakan isolasi

5. Jika selesai kalian bisa saling mendegarkan denyut jantung.


Pengayaan:

Diskusikan dengan teman sekolompok!

1. Dapatkah kalian mendengar detak jantung menggunakan stetoskop yang kalian buat ?

2. Bagaimana cara kerja Stetoskop Sederhana?

3. Apa yang terjadi jika salah satu lubang stetoskop ditutup? Mengapa?

4. Berikan kesimpulan pada Proyek Stetoskop Sederhana yang kalian buat?

Anda mungkin juga menyukai