Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran
IPA di SD
Kelompok 3
Dede Firman Awaludin
Muhammad Iqbal Al Ghazali
Nurlela Sari
Siti Rokmanah
PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai
tujuan dalam pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi sebuah
tim yang solid, komunikatif dan kondusif selama proses pembelajaran. Dari segi
siswa dan prestasi belajar siswa. Pemilihan strategi juga model pembelajaran yang
relevan dengan standar kompetensi juga dapat memacu kemampuan serta minat
yang bermakna.
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang model Pembelajaran
otentik dan perancangan produk dan tugas. Pembelajaran berbasis proyek memiliki
potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik
1
2
dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta
didik terdorong lebih aktif dalam belajar. Guru hanya sebagai fasilitator,
mengevaluasi produk hasil kerja peserta didik yang ditampilkan dalam hasil proyek
yang dikerjakan.
B. Rumusan Masalah
Learning?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Project Based Learning?
5. Apa peran model pembelajaran Project Based Learning bagi guru dan siswa?
C. Tujuan Penulisan
Learning?
Learning?
5. Mengetahui peran model pembelajaran Project Based Learning bagi guru dan
siswa?
dan siswa?
BAB II
PEMBAHASAN
Learning adalah salh satu model pembelajaran yang menekankan pada peningkatan
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama
“PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini
para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai
1
Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.56
2
Basjaruddin, Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015), h.34
3
Abdullah Sani, op, cit., h.57
3
4
cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. 4
(SMK). SMK sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk
bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan
dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan
demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis
proyek.
ini, yaitu:
4
Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h.27
5
6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan;
a. Penentuan proyek.
a. Penentuan Proyek
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengaN
5
Maryani, Pendekatan Scientificdalam pembelajaran di sekolah dasar (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015),
h.42-43
6
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar (Jakarta,
2016), h. 46
6
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
berbagai subjek yang mungkin , serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1) membuat
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak dengan proyek, dan 5)
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara.
e. Menguji Hasil
didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman, dan membantu pengajar
f. Mengevaluasi Pengelaman
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang
optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya
memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit,
bertambah.7
pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak monoton,
beberapa contoh perubahan lay-out ruang kelas, seperti : traditional class (teori),
discussion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables
(saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Atau buatlah suasana belajar
menyenangkan, bahkan saat diskusi dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak
sebagai berikut :
untuk dihargai.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
4. Meningkatkan kolaborasi.
keterampilan komunikasi.
7
Ikhsanudin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Online: http://digilib.sunan-
ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (diakses 28 November 2016)
9
dunia nyata.
sebagai berikut :
8
Maryani, Pendekatan Scientificdalam pembelajaran di sekolah dasar (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015),
h.43-44
9
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar (Jakarta,
2016) h, 63-64
10
1. Peran Guru
10
Ikhsanudin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Online: http://digilib.sunan-
ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (diakses 28 November 2016)
11
Ibid.
11
Kebudayaan yaitu penilaian proyek atau penilaian produk. Penilaian tersebut dapat
1. Penilaian Proyek
a. Pengertian
secara jelas.
yaitu:13
laporan.
3) Keaslian maksudnya proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
12
Dirktorat Pembinaan Sekolah Dasar, op, cit., h.65
13
Ibid., h.66
12
sampai hasil akhir proyek.14 Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan
2. Penilaian Produk
a. Pengertian
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya
seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,
dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
produk.
14
Ibid., h.67
15
Ibid.
16
Ibid.
13
pengembangan.17
17
Ibid., h.68
BAB III
A. Kesimpulan
yaitu peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, adanya
permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, dan sebagainya.
waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dan
banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
14
15
B. Saran
Bagi para guru dan calon guru, metode pembelajaran ini sangat cocok atau
dapat di terapkan bagi para pembaca terkhususnya para guru dan calon guru.
DAFTAR PUSTAKA
Online: http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-
16
LAMPIRAN
(RPP)
Tema 7 : Cita-Citaku
Pembelajaran : 1
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Kompetensi Dasar
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
(Terlampir)
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cita-Citaku”.
d. Guru mengulas materi sebelumnya, yaitu ” Sifat-sifat Bunyi”
2. Kegiatan inti
No. Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Project Based Learning
2. Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
3. Stetoskop
4. Corong
5. Karton
6. Isolasi
7. Gunting
1. Penilaian sikap
Aspek yang Skor 3 Skor 2 Skor 0
Dinilai
Mengerjakan tugas Hanya mengerjakan Tidak mengerjakan
Tanggung kelompok dan tugas kelompok atau tugas
Jawab mengerjakan tugas hanya mengerjakan tugas
individu individu
Ikut berpartisipasi dalam Hanya Ikut berpartisipasi Hanya berdiam diri
proyek dan membantu dalam proyek atau hanya di kelas
Bekerjasama dalam penyelesaian saat membantu dalam
pembelajaran penyelesaian saat
pembelajaran
Tidak mengganggu Tidak mengganggu Mengganggu
kelompok lain saat kelompok lain saat kelompok lain saat
mengerjakan proyek dan mengerjakan proyek atau mengerjakan
Disiplin menyelesaikan tugas tepat hanya menyelesaikan proyek dan
waktu tugas tepat waktu menyelesaikan
tugas tidak tepat
waktu
2. Penilaian Produk
Skor
Aspek yang dinilai
3 1 0
Gulungan karton Siswa membuat Siswa membuat Siswa membuat
gulungan karton gulungan karton gulungan karton
dengan rapi dengan kurang rapi dengan tidak rapi
Merekatkan Siswa merekatkan Siswa merekatkan Siswa merekatkan
gulungan karton gulungan karton dan gulungan karton dan gulungan karton dan
dan corong corong menggunakan corong menggunakan corong menggunakan
menggunakan Isolasi dengan rapi Isolasi dengan kurang Isolasi dengan tidak
Isolasi rapi rapi
Mencoba Stetoskop Siswa mencoba Siswa mencoba Siswa tidak mencoba
Sederhana Stetoskop Sederhana Stetoskop Sederhana Stetoskop Sederhana
dengan semua teman hanya dengan 1teman
kelompok kelompok
Penskoran:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑘𝑎𝑝+𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (18)
( ___________________ ) ( ___________________ )
SIFAT-SIFAT BUNYI
Hampir setiap saat, kita mendengar bermacam-macam bunyi. Bunyi dapat didengar
oleh telinga kita karena terdapat perambatan dari sumber bunyi.
Sumber bunyi adalah benda atau alat yang mengelurkan bunyi. Seperti manusia dapat
mengeluarkan bunyi karena memiliki pita suara, gong bisa menimbulkan bunyi karena
dipukul, gitar dapat mengeluarkan bunyi karena dipetik dan lainnya.
Stetoskop adalah alat Bantu untuk mendengarkan denyut jantung yang sangat lamah
sehingga terdengar oleh telinga. Suara yang terdengar oleh telinga kita, adalah getaran udara
yang merambat. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, dalam stetoskop bunyi
merambat atau menjalar kedalam saluran karton atau selang yang akan dihubungkan
ketelinga. Jika getaran ini sangat lemah maka perubahan tekanan ini belum sampai ketelinga,
ini bisa terjadi karena mendapat ganguan suara lain atau karna salah satu lubang atau saluran
stetoskop ditutup.
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
STETOSKOP SEDERHANA
Anggota : ...........................
Kelas : ...........................
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat laporan tentang percobaan sifat bunyi serta manfaatnya dengan benar.
1. Karton tebal
2. Isolasi
3. Corong
4. Gunting
D. Langkah Kerja:
4. Rekatkan karton yang sudah membentuk silinder dengan corong menggunakan isolasi
1. Dapatkah kalian mendengar detak jantung menggunakan stetoskop yang kalian buat ?
3. Apa yang terjadi jika salah satu lubang stetoskop ditutup? Mengapa?