Anda di halaman 1dari 13

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PjBL)

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Model
Pembelajaran Inofatif pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok 6
NAMA NIM
Umi Kalsum 190141641
Desi Dian Safitri 190141652
Rida Fitria 190141671

Dosen Pengampu : Vika Martahayu, M.Pd


Kelas/Prodi : VD/PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan HidayahNya.
Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta para sahabat
yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Model
Pembelajaran Inovatif program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami
menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Bangka Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
3. Ibu Maulina Hendrik, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Vika Martahayu, M.Pd, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Model
Pembelajaran Inovatif.
5. Teman-teman seperjuangan yang turut membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pendidikan, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Akhir kata, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 23 Oktober 2021

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 3
A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek ............................. 3
B. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Proyek ................................. 4
C. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek ...................... 5
D. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek .................................. 5
E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek . . 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 8
A. Simpulan............................................................................................. 8
B. Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling kompleks dibandingkan dengan
makluk lainnya. Berbeda dengan binatang dan tumbuhan yang hanya
bergantung pada aspek biologisnya semata. Manusia merupakan makluk yang
memiliki akal dan budi yang telah diberikan Tuhan kepadanya agar bisa
menentukan sendiri arah hidupnya seesuai dengan apa yang ia inginkan.
Salah satu keistimewaan manusia yaitu memiliki potensi. Namun, proses
pengembangan potensi memang tak mudah seperti membalikkan telapak
tangan. Manusia dengan segenap keunikannya harus difasilitasi sebuah wadah
yang mampu menggodok potensinya agar berfungsi sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, upaya untuk menanggapi hal tersebut peran pendidikan
sangatlah penting, khususnya dalam merumuskan sejumlah rancangan khusus
yang mampu mengemabangkan masyarakat menjadi manusia dewasa.
Pendidikan dapat dikatakan sebagai usaha untuk mengembangkan potensi
peserta didik (siswa) agar menjadi manusia yang dicita-citakan, yang
dilakukan secara sadar dan terencana (Nuryadi & Rahmawati, 2018). Dengan
kata lain, harapan bagi pendidikan tidak lagi dipandang sebagai wadah bagi
pengembangan potensi semata, melainkan berguna juga untuk kepentingan
masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin progresif.
Namun, seiring dengan implementasi kurikulum 2013 pembelajaran
dikelas mulai mengalami sejumlah pergeseran. Saat ini guru bukan lagi
sebagai pusat proses pembelajaran tetapi guru merupakan fasilitator yang
mendorong peserta didik untuk mencapai komptenesi inti dan kompetensi
pendukung dalam sejumlah subtema pembelajaran. Sedangkan, pusat proses
pembelajaran terletak pada peserta didik itu sendiri. Kurikulum 2013
mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman
serta melatih keterampilan atas informasi yang diperoleh dari berbagai
penemuan atau eksperimen yang peserta didik buat. Salah satu model

1
pembelajaran inovatif yang dapat dimanfatkan dalam implementasi
kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning). Model pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat
besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat
bagi peserta didik (Trianto, 2011)
Model Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pendekatan
saintifik (scientific approach) dalam pembelajarannya (Umar, 2018).
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan agar
peserta didik memperoleh pengetahuan berdasarkan cara kerja ilmiah.
Melalui pendekatan saintifik, maka pesera didik didorong untuk tidak hanya
mendapatkan ilmu pengetahuan (knowledge), tetapi dapat memiliki sikap dan
perilaku yang merupakan modal untuk dapat berkembang dimasa yang akan
datang. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, maka dapat
melatih nalar peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek merupakan
pembelajaran yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81 A tahun 2013 Lampiran IV
mengenai proses pembelajaran, harus memuat 5M, yaitu mengamati;
menanya; mengumpulkan informasi; mengasosiasi; dan mengkomunikasikan.
Sejalan dengan hal tersebut maka untuk mencoba melihat dimensi kajian
pembelajaran dengan pendekatan model Project Based Learning sebagai
salah satu alternatif untuk menjawab permasalahan dalam pendidikan di
Indonesia.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk menyelesaikan
suatu proyek atau masalah. Pembelajaran berbasis proyek atau disebut dengan
project based learning (PjBL) adalah salah satu upaya untuk mengubah
pembelajaran yang selama ini berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik. Project based learning dikembangkan
berdasarkan pada faham filsafat konstruktivisme (Umar, 2018). Model
pembelajaran berbasis proyek adalah bentuk pembelajaran yang didasarkan
pada temuan konstuktivis bahwa siswa mendapatkan pemahaman materi lebih
dalam saat mereka secara aktif membangun pemahaman mereka dengan
bekerja serta menggunakan gagasan (Sujana dan Paed, 2020)
Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengkaji hubungan antara
informasi teoritis dan praktik, tetapi juga memotivasi peserta didik untuk
merefleksi hal-hal yang mereka pelajarai dalam pembelajaran pada sebuah
proyek nyata. Blumenfeld et,al. (1991) menyatakan bahwa pembelajaran
berbasis proyek adalah pendekatan kemperhensif untuk pengajaran dan
pembelajaran yang dirancang agar peserta didik melakukan riset terhadap
permasalahan nyata.
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah model
pembelajaran yang sangat baik dalam mengembangkan berbagai keterampilan
berpikir siswa. Pembelajaran berbasis proyek juga memberi peluang pada
sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, lebih kolaboratif, siswa
terlibat secara aktif menyelesaikan proyek-proyek secara mandiri dan bekerja
sama dalam tim dan mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata dan
praktis (Rais, 2010).

3
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa pengertian model pembelajaran berbasis proyek
adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik dengan
pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang nyata
dan relevan bagi kehidupan peserta didik.

B. Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek


Pembelajaran berbasis proyek memiliki sejumlah manfaat yang penting
bagi peserta didik (Priansa, 2017), antara lain:
1. Merangsang Keaktifan Pesera Didik
Model pembelajaran berbasis proyek dapat mendorong peserta didik
untuk aktif dan terlibat dengan aktif dalam seluruh proses pembelajaran.
2. Mendorong Pembelajaran Interaktif
Mendorong peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran yang
interaktif, baik secara individu maupun kelompok .
3. Berfokus pada Peserta Didik
Berfokus pada peserta didik sehingga potensi yang dimiliki oleh peserta
didik akan berkembang lebih optimal.
4. Guru merupakan Fasilitator
Berasumsi bahwa guru merupakan fasilitator yang mampu mendorong
dan memotivasi peserta didik untuk belajar secara mandiri dan terampil.
5. Mendorong Peserta Didik Berpikir lebih Kritis
Mendorong peserta didik berpikir lebih kritis sehingga makna
sesungguhnya dari proses pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh
pesera didik.
6. Pengetahuan Lebih Mendalam
Mendorong pesera didik untuk berpikir lebih mendalam sehingga
pengetahuan yang dimilikinya akan semakin berkembang.

4
C. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Sebagi model pembelajaran yang mengutamakan kegiatan siswa secara
nyata, PjBL harus memiliki prinsip-prinsip dasar yang pokok yang ditujukan
kepada siswa. Prinsip PjBL menurut Thomas (dalam Wena, 2014),
diantaranya yaitu:
1. Terpusat (centrality)
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran terpusat
pada peserta didik sehingga guru harus terampil menjadi fasilitator.
2. Dikendalikan Pertanyaan (driving question)
Difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip, dan
ilmu pengetahuan yang sesuai.
3. Investigasi Konstruktif (constructive investigations)
Proyek harus disesuaikan dengan kemapuan peserta didik dan proyek
yang dijalankan harus memberikan keterampilan dan pengetahuan baru
bagi pesera didik.
4. Otonomi (autonomy)
Aktivitas peserta didik sangat penting karena peserta didik sebagai
pemberi keputusan dan berperan sebagai pencari solusi (problem solver).
5. Realistis//nyata (realism)
Kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan
situasi yang sebenarnya pada dunia nyata. Aktivitas ini mengitegrasikan
tugas autentik dan menghasilkan sikap profesional.

D. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Sama halnya seperti model pembelajaran lainnya, Model PjBL
memiliki tahapan atau sinatks tertentu agar mudah diaplikasikan oleh guru
dalam pembelajaran disekolah. Kemendikbud (2013) mengajukan sintaks
PjBL dalam pembelajaran terdiri dari 6 fase, yaitu:

5
1. Fase 1: Mengamati Fenomena, pada tahap ini siswa mengamati sumber
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar atau melalui media
pembelajaran dan menanggapi berbagai pertanyaan yang diajukan.
2. Fase 2: Menentukan Pertanyaan Mendasar, pada tahap ini siswa
mengidentifikasi masalah dan membuat rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan.
3. Fase 3: Mendesain Perencanaan Proyek, pada tahap ini secara
kolaboratif siswa menyusun langkah-langkah tepat untuk sebuah proyek
yang akan mereka laksanakan.
4. Fase 4: Menyusun Jadwal Proyek, pada tahap ini siswa menyusun jadwal
pelaksanaan proyek. Mulai dari jadwal awal kegiatan proyek, jadwal
kunjungan bila perlu, dan jadwal lainnya.
5. Fase 5: Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek, pada tahap ini siswa
mulai membuat produk sebagaimana rencana yang telah dilakukan
sebelumnya. Sedangkan tugas guru hanya memonitoring kemajuan
pengerjaan siswa dalam membuat proyek.
6. Fase 6: Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman, pada tahap
terakhir ini siswa mengumpulkan semua data-data hasil proyek,
kemudian dibuat catatan secara singkat ataupun berupa laporan kegiatan
sederhana lemudian dipresentasikan bersama kelompok atau individu.
Bisa juga laporan hasil proyek dibuat dalam bentuk pamflet, atau media
informasi lainnya. Selain itu, guru dan siswa berkolaborasi untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan proyek yang telah dilaksanakan.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


1. Kelebihan Model Pembelajran Berbasis Masalah
Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran Berbasisi Masalah,
antara lain:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa;
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;
c. Meningkatkan kolaborasi;

6
d. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan berkomunikasi;
e. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber;
f. Memberi pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek,
mengelola sumber dan mengalokasikan waktu;
g. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara
langsung;
h. Melibatkan siswa untuk belajar ,mengambil informasi, menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, dan mengimplementasikan pada dunia
nyata.
2. Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Selain terdapat kelebihan, penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah juga memiliki kekurangan, yaitu:
a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah;
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak;
c. Banyak peralatan yang harus disediakan;
d. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan;
e. Ada kemungkinan terdapat siswa yang kurang aktif dalam kerja
kelompok;
f. Ketika topik yang diberikan berbeda, dikhawatirkan siswa tidak
memahami topik secara keseluruhan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas mengenai model pembelajaran berbasis proyek,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
berpusat pada aktivitas peserta didik dengan pendekatan berbasis riset
terhadap permasalahan dan pertanyaan yang nyata dan relevan bagi
kehidupan peserta didik.
2. Model pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa manfaat, yaitu
merangsang keaktifan pesera didik, mendorong pembelajaran interaktif,
berfokus pada peserta didik, guru merupakan fasilitator, mendorong
peserta didik berpikir lebih kritis, dan pengetahuan lebih mendalam.
3. Ada 5 prinsip-prinsip dalam model pembelajaran berbasis proyek, yaitu
terpusat (centrality), dikendalikan pertanyaan (driving question),
investigasi konstruktif (constructive investigations), otonomi (autonomy),
dan ealistis//nyata (realism).
4. Ada 6 sintaks/tahapan dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis
proyek, yaitu mengamati fenomena, menentukan pertanyaan mendasar,
mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal proyek, memonitor
Siswa dan kemajuan proyek, dan menguji hasil dan mengevaluasi
pengalaman,
5. Dalam penerapannya, setiap model pembelajaran tentu memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka dari itu, perlu
adanya evaluasi pada saat selesai menerapkan suatu model pembelajaran
yang digunakan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah kita
dapat mengetahui tentang model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan

8
langkah-langkah penerapannya dalam pembelajaran. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini dapat
diterima dengan baik.

9
DAFTARPUSTAKA

Blumenfeld et.al. (1991). Motivating Project-Based Laerning: Sustaining the


Doing, Suporting the Learning. Educational Psychologist.

Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.


Jakarta: Kemendikbud.

Nuryadi, N., & Rahmawati, P. (2018). Persepsi siswa tentang penerapan model
pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari kreativitas dan hasil belajar
siswa. Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan
Matematika, 3(1), 53-62.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Nomor 81 A tentang


Implementasi Kurikulum. Jakarta: Permendikbud.

Priansa, Donni Juni. (2017). Pengembangan Startegi & Model Pembelajaran.


Bandung: CV Pustaka Setia.

Rais. 2010. Model Project Based Learning sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 43(3). 246-252.

Sujana, Atep & Paed. H. Wahyu Sopandi. (2020). Model-Model Pembelajaran


Inovatif: Teori dan Implementasi. Depok: Rajawali Pers.

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Umar, M. A. (2018). Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Metode


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dalam Materi
Ekologi. Bionatural: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 4(2).

Wena Made. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai