Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN IPA TERPADU

Program Studi Pendidikan IPA

DOSEN PENGAMPU :
Yudha Irhasyuarna, M. Pd
Mella Mutika Sari, M.Pd
Anggota kelompok 10:

1. Annisa Rahmalia
(1910129220021)

2. Desvia Alya Putri Julia Wardanis


(1910129320015)

3. Emmy Afifah Ramadhini


(1910129120005)

4. Mila Karmila
(1910129220029)
Model Pembelajaran
Terpadu
Tipe “NETWORK”
Apa itu Model Pembelajaran
Networked?
Model networked adalah model pembelajaran
terpadu yang menekankan semua aspek
perkembangan berdasarkan minat. Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Network
Pembelajaran terpadu model networked adalah
model yang memadukan berbagai pengetahuan
dan keterampilan dari berbagai bidang keahlian
anak, yang dijalin dengan proses kerja untuk
memecahkan masalah yang diminati
Karakteristik dari Model Pembelajaran
Networked
Model Networked terdengar
seperti seperti suatu
conference call, melalui tiga
atau empat arah yang
menyediakan berbagai Walaupun bermacam-macam ide ini
kesempatan bereksplorasi mungkin tidak datang dalam satu
dan memberikan penjelasan. waktu, anak terbuka terhadap
berbagai mode input atau masukan
yang majemuk ketika komponen-
komponen divergen disaring dan
dimulai agar sesuai dengan
kebutuhan.
Kelebihan dari Model
Pembelajaran Networked
Pendekatan model pembelajaran ini secara alami
sangat proaktif, dengan inisiatif pembelajaran sendiri
mencari-cari dan mengikuti ide-ide baru yang muncul.

Distimulasi dengan informasi yang relevan,


ketarampilan atau konnsep-konsep yang akan
dilakukannya nanti.
Akan tetapi, kelebihan model ini tidak dapat
dipaksakan pada pebelajaran, tetapi harus
diberikan dari dasar dahulu. Namun mentor
dapat menyediakan model-model yang
dibutuhkan untuk mendukung tahap-tahap
pembelajaran yang kompleks.
Keterbatasan dari Model
Pembelajaran Networked

Keterbatasan model ini telah diketahui oleh orang yang telah


mengembangkan berbagai macam minat demi kegiatan
yang disukai anak. Sangat mudah terjadi bentrokan antara
ide yang satu dengan ide yang lain. Model ini juga
memungkinkan untuk memperoleh lebih dari yang kita
pikirkan.
Ide-ide tertentu tampak menarik dan bermanfat, namun
tiba-tiba jadi terlalu banyak. Hal ini mengakibatkan
manfaatnya tidak lagi lebih banyak dari jerih payah yang
telah dibuat. Kelemahan lainnya dari modal ini adalah,
jika dilakukan dengan ekstrem, dapat menyebabkan
minat menjadi lemah dan mencairkan semangat mental
anak-anak.
Penerapan dari Model Pembelajaran
Networked
Model ini seperti model immersed, sering kali memindahkan beban
tanggung jawab keterpaduan/integrasi ke anak dari pada ke
perancang pembelajaran. Akan tetapi, model ini merupakan model
yang tepat dihadirkan untuk anak yang telah termotivasi. Guru
sering kali menyajikan jaringan/networking untuk memperluas
cakrawala anak dengan memberikan perspektif yang dibutuhkan.
Langkah-langkah dalam
mengembangkan Model
Pembelajaran Networked
1. Analisis Perkembangan Anak Usia Dini
2. Tentukan konten kurikulum berdasarkan perkembangan anak, dengan membuat Standar
Kompetensis, Kompetensi Dasar, Indikator dan Hasil Belajar.
3. Buat Rancangan Kegiatan Mingguan(RKM).
4. Tentukan tema dan subtemanya, kaitkan dengan aspek-aspek perkembangan anak.
5. Kemudian tentukan indikator yang akan dikembangkan disetiap aspek kemampuan.
6. Desain model 8. Tentukan media, fasilitas,
networked, lalu masukan strategi, pendekatan
minat-minat anak sesuai maupun metode langkah-
aspek kemampuan. langkah kegiatan dalam
pelaksanaan, (Pembukaan,
Kegiatan Inti, Penutup).
7. Hasil dari rancangan
model networked 9. Lakukan evaluasi
dimasukan dalam terhadap kegiatan
Rancangan Kegiatan tersebut dengan
Harian dengan berpijak menggunakan RKH yang
pada tema dan subtema. telah dibuat.
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai