Anda di halaman 1dari 3

METODE BERMAIN PERAN

A. Pengertian Metode Bermain Peran

Bermain peranan atau teknik sosiodrama adalah suatu jenis teknik simulasi
yang umumnya digunakan untuk pendidikan sosial dan hubungan antarinsani.
Teknik itu bertalian dengan studi kasus, tetapi kasus tersebut melibatkan individu
manusi dan tingkah laku mereka atau interaksi antarindividu tersebut dalam
bentuk dramatisasi. Para siswa berpartisipasi sebagai peain dengan pperran
tertentu atau sebagai pengamat (observer) berrgantung pada tujuan-tujuan dari
penerapan teknik tersebut.1

Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai


bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,
mengkreasi peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
muncul pada maa mendatang. Topic yang dapat diangkat untuk role playing
misalnya kejadian seputar pemberontakan G 30 S/PKI, memainkan peran sebagai
juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mlungkin muncul pada
abad teknologi informasi.2

B. Karakteristik Metode Bermain Peran


C. Fungsi/Tujuan Metode Bermain Peran

Tujuan bermain peranan, sesuai dengan jenis belajar adalah sebagai


berikut.

1. Belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peranan tertentu sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan interaktif danketermpilan-keterampilan reaktif.
2. Belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama menyamakan
diri dengan pelaku (actor) dan tingkah laku mereka.

1
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, ), hlm. 199
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ,(Jakarta:
Kencana, 2006), hlm. 161
3. Belajar melalui balikan. Para pengamat mengomentari (menanggapi) perilaku
para pemain/pemegang peran yang telah ditampilkan. Tujuannya adalah
untuk mengembangkan prosedur-prosedur kognitif dan prinsip-prinsip yang
mendasari perilaku keterampilan yang telah didramatisasikan.
4. Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para peserta dapat
meperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan, mengulanginya dalam
penampilan berikutnya.3
D. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Bermain Peran
1. Persiapan Simulasi
a. Menetapkan topic atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh
simulasi
b. Guru memberikangambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan
c. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan
yang harus dimainkan oleh para pemeran, serrta waktu yang disediakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya
pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi
2. Pelaksananaa simulasi
a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perrhatian
c. Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat
kesulitan
d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong sisw berpikir dalam menyelesai kan masalah yang
sedang disimulasikan
3. Penutup
a. Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita
yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat
memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi

3
Oemar Hamalik, hlm. 199
b. Merumuskan kesimpulan4
E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
menghadapi dunia kerja
2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang
disimulasikan
3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa
4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilaan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis
5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dala proses pembelajaran.
Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan
2. Pengelolaan yang kurang baik, sering menjadikan simulasi sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan
3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa
dalam melakukan simulasi.5
F. Materi PAI yang sesuai dengan Metode Bermain Peran
G. Cara Mengevaluasi dengan Menggunakan Metode Bermain Peran

4
Wina Sanjaya, hlm. 162
5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hlm.
207-208

Anda mungkin juga menyukai