Anda di halaman 1dari 8

RESUME TENTANG ROLE PLAY DAN SIMULATION

NAMA : ANDRI NURJAMAN


NIM : 60403070121198
KELAS : RPL PGSD SEMESTER 5

1. ROLE PLAY
A. Pengertian Role Play

Role Play adalah suatu aktifitas pembelajaran yang terencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa role
play adalah sebuah permaianan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan
dan berkolaborasi untu merajut sebuah cerita bersama. Jill Hadfield ( dalam Santoso, 2011)
menyatakan bahwa role playing adalah sejenis permaian gerak yang didalamnya ada tujuan,
aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Sehubungan dengan itu, Santoso (2011)
mengatakan bahwa model role playing adalah suatu cara penugasan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dengan kata lain bahwa model
pembelajaran dengan melakukan permainan peran yang didalamnya terdapat aturan, tujuan, dan
unsur senang dalam melakukan proses belajar mengajar. Model pembelajaran role playing atau
bermain peran ini merupakan pembelajaran yang lebih menekankan pada permainan gerak dan
siswa biasanya dilatih untuk memahami, memperagakan setiap peran-peran yang di perankannya
untuk selanjutnya biasanya siswa di tugaskan untuk memberikan penilaian baik kekurangan atau
kelebihan dari peran dimainkan ataupun juga jalan cerita yang diperankannya. Selain penilaian
terhadap peran penilaian terhadap jalan cerita dalam role playing tersebut biasanya dijadikan
bahan refleksi dalam model pembelajaran role playing misalnya menentukan apa isi dari cerita
tersebut, hikmah yang didapat dalam ceritanya dan lain-lain.

Menurut Zaini (2008),ada tiga aspek bermain peran yaitu :

1. Mengambil peran ( Role Playing ), yaitu tekanan ekspektasi sosial terhadap pemeran
peran. Contohnya adalah pada hubungan keluarga (apa yang harus dikerjakan anak
perempuan) atau berdasarkan tugas ( bagaimana seseorang agen polisi bertindak
dalamsituasi sosial ).
2. Membuat peran ( Role Marking) yaitu kemampuan pemegang peran untuk berubahsecara
dramatis dari satu peran keperan yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran
sewaktu-waktu diperlukan
3. Tawar – menawar peran (Role Negotitation ),yaitu tingkat dimana peran
negosiasikandengan pemegang peran lain dalan parameter dan hambatan interaksi social

a. Kelebihan atau keunggulan menggunakan metode bermain peran,diantaranya yaitu:


1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa,di samping menjadi
pengalamam yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang melekat dalam
memori otak
2. Sangat menarik bagi siswa,sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi dinamis
dan antusias.
3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan.
4. Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam
proses belajar.

b. Kelemahan atau kekurangan metode bermain peran,diantaranya yaitu :


1. Role Playing membutuhkan waktu yang relatif panjang atau banyak.
2. Membutuhkan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun siswa
dan initidak semua guru memilikinya.
3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerankan
suatuadegan tertentu.
4. Jika pelaksanaan bermain peran atau role playing mengalami kegagalan,bukan saja
dapatmemberi kesan kurang baik,tapi juga bearti tujuan pembelajaran tidak tercapai.

c. Prinsip Penggunaan Role Playing


1. Penggunaan model role playing harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,agar
tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2. Mengetahui kemampuan awal siswa.
3. Kemudahan materi untuk dapat diterapkan dalam model role playing.
4. Kegunaan model role playing dalam penyampaian materi itu sendiri.

d. Prinsip -prinsip Metode Role Playing.


1. Prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut : setiap anggota kelompok
(siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota adalah tim.
3. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang
sama diantara anggota kelompoknya.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilanuntuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok bermain.
e. Langkah-Langkah
1. Persiapan simulasi
 Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh
simulasi.
 Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
 Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,peranan yang
harusdimainkan oleh para pemeran,serta waktu yang disediakan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada
siswayang terlibat dalam pemeranan simulasi
2. Pelaksanaan simulasi
 Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
 Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat
kesulitan.
 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang
disimulasikan.
3. Penutup
 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi,maupun materi cerita yang
disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan
tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
 Merumuskan kesimpulan

2. METODE SIMULASI

a. Pengertian Metode Simulasi

Menurut Abu Ahmadi simulasi (simulation) berarti tiruan atau suatu perbuatan yang
bersifat pura-pura saja. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang menggambarkan keadaan sebenarnya.

Maksudnya ialah siswa (dengan bimbingan guru) melakukan peran dalam simulasi
tiruan untuk mencoba menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Maka didalam kegiatan
simulasi, peserta atau pemegang peranan melakukan lingkungan tiruan dari kejadian yang
sebenarnya.

Metode pembelajaran simulasi merupakan metode pembelajaran yang membuat suatu


peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau
proses. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa oleh beberapa ahli
tersebut di atas, dapat dipahami bahwa metode simulasi merupakan suatu model pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dengan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua
proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Belajar
bagaimana cara mengoperasikan sebuah mesin yang mempunyai karakteristik khusus misalnya,
siswa sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan lebih bagus melalu simulasi terlebih
dahulu.

b. Jenis-jenis Simulasi

Menurut Wina Sanjaya Simulasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah–
masalah yang berkaitan dengan fenomena social, permasalahan yang menyangkut
hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan
pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan
kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2) Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak
dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk
terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya,
menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan- tekanan yang dialaminya.
3) Role Playing
Role playing atau permainan peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari
metode simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi
peristiwa-peristiwa aktual. Dalam proses pelajarannya metode ini mengutamakan
pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompoknya
masing-masing dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan guru untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan atau direncanakan sebelumnya.

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi


Menurut Wina Sanjaya langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 bagian yaitu persiapan
simulasi, pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih jelasnya dijabarkan
sebagai berikut ini:
1. Persiapan Simulasi
 Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh
simulasi
 Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan
 Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan
yang harus dimainkan oleh pemeran, serta waktu yang disediakan
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi
2. Pelaksanaan Simulasi
 Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
 Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapatkan kesulitan
 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan
masalah yang sedang disimulasikan.
3. Penutup Simulasi
 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan.
 Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
terhadap proses pelaksanaan simulasi.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dielaskan bahwa secara garis besar langkah-langkah
pembelajaran dengan metode simulasi dari 3 kegiatan utama yaitu persiapan, pelaksanaan dan
penutup.

d. Tujuan Kegiatan Simulasi

Metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk :

1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari-
hari
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep
3. Melatih memecahkan masalah
4. Meningkatkan keaktifan belajar
5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
6. Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok
7. Menumbuhkan daya kreatif siswa
8. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode belajar


diantaranya :

1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun
menghadapi dunia kerja
2. Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan
3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis
5. Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses pembelajaran

Disamping memiliki kelebihan simulasi juga mempunyai kelemahan, diantaanya :

1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan dilapangan
2. Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai
alathiburan, sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai
3. Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hardini, Israni dan Dewi Puspiasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.Yogyakarta: Familia.
 A’la, Miftahun. 2011. Quantum Teaching. Yogjakarta: Diva Press.
 Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
 Tim Edukatif. 2006. Kompeten Berbahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.
 Tarigan, Djago. 1986.Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.Hamalik,
Oemar. 2001.
  Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Bandung:Bumi Aksara
 Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembalajaran.Jakarta ; Media Gru Sudiana, Nana. 1987. Dasar-
dasar Prses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo
 http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-role-playing.html
 http://hayardin-blog.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-role-
  playing.html#ixzz2DTrIqjM9
  http://weblogask.blogspot.com/2012/08/model-pembelajaran-role-playing-dan.html

Anda mungkin juga menyukai