Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI


SK DIRJEN DIKTI KEMENDIKNAS NO.198/E/O/2011dan NO.
384/E/O/2013
Jl. Pembangunan (Selakaso) Desa Pasirhalang Kotak Pos 01 Sukaraja
Kabupaten Sukabumi Tlp. (0266) 6243531 Fax. (0266) 6243531
Web.//www.stkipbms.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Pendidik


Kode Mata Kuliah : KP 5311
Program Studi : PGSD
Tingkat/Semester : 3/5
Kelas : RPL
Hati, Tanggal : Jumat, 28 Januari 2022
Waktu : 100 Menit (16.10 – 17.50)
Dosen : Wawan Darmawan, S.Pd., M.Pd.

NAMA : ANDRI NURJAMAN


NIM : 60403070121198
KELAS : RPL PGSD SEMESTER 5

1. Seorang guru yang profesional harus memiliki 4 (empat) kemampuan dasar, yaitu
kemampuan : komunikasi, kolaborasi, teknologi, dan evaluasi.
Jelaskan masing-masing keempat kemampuan tersebut !
a. Kemampuan komunikasi
Di dalam komunikasi pembelajaran, tatap muka seorang guru mempunyai peran
yang sangat penting di dalam kelas yaitu peran mengoptimalkan kegiatan belajar.
Ada tiga kemampuan esensial yang harus dimiliki guru agar peran tersebut
terealisasi, yaitu kemampuan merencanakan kegiatan, kemampuan melaksanakan
kegiatan dan kemampuan mengadakan komunikasi. Ketiga kemampuan ini
disebut generic essensial. Ketiga kemampuan ini sama pentingnya, karena setiap
guru tidak hanya mampu merencanakan sesuai rancangan, tetapi harus terampil
melaksanakan kegiatan belajar dan terampil menciptakan iklim yang komunikatif
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Kemampuan komunikasi
Kolaborasi sesungguhnya merupakan kebutuhan manusia, di mana secara alamiah
manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya,
bekerjasama, dan saling bantu membantu antar sesama. Pembelajaran secara
kolaboratif memungkinkan banyak memberikan nilai tambah, baik bagi siswa
maupun bagi guru. Oleh karenanya, guru dituntut harus peka terhadap berbagai
pengalaman dalam berkolaborasi, Agar pengalaman-pengalaman tersebut menjadi
lebih bermakna, maka “berbagi” dan “berkolaborasi” merupakan suatu keharusan
bagi para pelaku pendidikan. Dengan berbagi dan berkolaborasi, para pelaku
pendidikan bisa saling belajar, saling mengisi dan melengkapi, yang menimbulkan
sinergi.
c. Kemampuan Teknologi
Berangkat dari situasi akan pentingnya penguasaan teknologi informasi, di sini
peran tenaga pendidik juga dituntut untuk mampu memadukan keterampilan
pedagogisnya dengan penguasaan teknologi informasi, sehingga pembelajaran
kepada peserta didik menjadi lebih efektif. Dimana, dengan penguasaan teknologi
informasi, tenaga pendidik lebih mudah menerapkan pembelajaran aktif dan
menyenangkan. Dengan metode peserta didik menjadi sentral pembelajaran bukan
lagi tenaga pendidik. Dengan kondisi demikian tenaga pendidik wajib lebih pintar,
memilih atau mendesain media pembelajaran sehingga terlihat nyata fungsi
teknologi informasi sebagai alat bantu pembelajaran memang sangat efektif.
d. Kemampuan evaluasi
Untuk melihat perkembangan peserta didik, salah satu upaya yang bisa dilakukan
guru adalah mengadakan evaluasi. Evaluasi bisa berupa kegiatan penilaian rutin,
baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Setiap profesi memiliki organisasi profesi, dan setiap organisasi memiliki kode etik.
a. Kemukakan 2 (dua) fungsi kode etik guru !
b. Kemukakan 5 (lima) tujuan kode etik guru !
Jawab :
a. Fungsi kode etik guru :
 Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas.
 Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
b. Tujuan kode etik guru :
 Menjunjung tinggi martabat profesi guru.
 Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
 Sebagai pedoman berperilaku seorang guru.
 Untuk meningkatkan pengabdian para guru.
 Untuk meningkatkan mutu profesi guru

3. Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang
harus dilakoni di sekolah.
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Guru sebagai pendidik
Sebagai tenaga pendidik guru harus bisa dijadikan panutan bagi peserta didik dan
lingkungan sekitarnya. Untuk itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
yang unggul, misalnya berwibawa, tanggung jawab, disiplin, suka membantu, dan
sebagainya.
Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan
diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang
menjadikannya sebagai panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai
seorang pendidik, guru tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui
beberapa hal. Guru juga harus melatih keterampilan, sikap dan mental anak didik.
Penanaman keterampilan, sikap dan mental initidak bisa sekedar asal tahu saja,
tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi
yangdisampaikan kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila
dibarengidengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi
anak. Dengan demikian diharapkan siswa dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan
menjadikannya bagian dari kehidupan siswa itu sendiri. Jadi peran dan tugas guru
bukan hanya menjejalianak dengan semua ilmu pengetahuan (transfer of
knowledge) dan menjadikan siswa tahusegala hal. Akan tetapi guru juga harus
dapat berperan sebagai pentransfer nilai-nilai (transferof values)
b. Guru sebagai pengajar
Guru sebagai pengajar memiliki makna guru menjadi jembatan bagi para peserta
didik untuk berkembang, mempelajari segala sesuatu yang belum diketahuinya,
dan membentuk kompetensi peserta didik.
c. Guru sebagai pembimbing
Guru sebagai pengajar memiliki makna guru menjadi jembatan bagi para peserta
didik untuk berkembang, mempelajari segala sesuatu yang belum diketahuinya,
dan membentuk kompetensi peserta didik.
d. Guru sebagai pemimpin
Pemimpin adalah orang yang dapat menyelesikan  sesuatu melalui aktivitas orang-
orang. Pemimpin dapat mendorong orang bekerja karena dorongan dari dalam
dirinya.  Guru sebaiknya memiliki kecakapan memimpin, artinya dapat 
mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, memotivatasi siswa agar dapat belajar
dengan target prestasi tertinggi.  Siswa belajar tanpa merasa diperintah.
e. Guru sebagai pengelola pembelajaran
Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer), guru berperan dalam
menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman.
Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif
untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.
f. Guru sebagai model dan teladan
Pepatah bahasa Jawa mengatakan “Guru iku digugu lan ditiru”. Maksud pepatah
itu adalah guru itu menjadi panutan dan teladan. Setiap tindakan guru akan menjadi
cerminan tindakan peserta didiknya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya guru
menjadi model dan teladan yang baik bagi peserta didik.
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk
menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.
Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat
sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau
mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru:
sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman
dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis,
selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup secara umum.
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani
mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang
menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada
dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus
diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

4. Menurut Castetter dalam Syaepudin Saud (2012) ada 5 (lima) model pengembangan
untuk meningkatkan profesionalisme guru, (a) Individual Guided Staff
Development, (b) Observation/Assessment, (c) Involvement in a
development/improvement process, (d) Training. (e) Inquiry.
Jawab :
a. Individual Guided Staff Development
Para guru dapat menilai kebutuhan mengajar mereka dan mampu belajar aktif
serta mengarahkan diri sendiri. Para guru harus dimotivasi saat menyeleksi tujuan
belajar berdasar penilaian personil dari kebutuhan mereka.
b. Observation/ Assesment
Observasi dan penilaian dari instruksi menyediakan guru dengan data yang dapat
direfleksikan dan dianalisis untuk tujuan peningkatan belajar siswa. Refleksi oleh
guru pada praktiknya dapat ditingkatkan oleh observasi lainya.
c. Involvement in a development/improvement process
Pembelajaran orang dewasa lebih efektif ketika mereka perlu untuk mengetahui
atau perlu memecahkan suatu masalah. Guru perlu untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan melalui keterlibatan pada proses peningkatan
sekolah atau pengembangan kurikulum.
d. Training (Pelatihan)
Ada teknik-teknik dan perilaku-perilaku yang pantas untuk ditiru guru dalam
kelas. Guru-guru dapat merubah perilaku mereka dan belajar meniru perilaku
dalam kelas mereka
e. Inquiry (Pemeriksaan)
Pengembangan profesional adalah studi kerjasama oleh para guru sendiri untuk
permasalahan dan isu yang timbul dari usaha untuk membuat praktik mereka
konsisten dengan nilai-nilai bidang pendidikan.
5. Secara umum problem yang dialami oleh para guru ketika melaksanakan tugasnya
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu problem internal dan problem
eksternal.
Jelaskan kedua problem itu !
 Problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada
kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti penguasaan
bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian)
dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa
(kompetensi pedagogis) dan lain-lain.
 Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu sendiri.
kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas dan karakteristik
sekolah.
a. Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas dan
sumber belajar yang tersedia.
b. Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin sekolah, perpustakaan
yang ada di sekolah memberikan perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan
teratur.
c. Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan
d. Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim
e. Pemahaman sikap dan pengertian di kalangan pekerja

Anda mungkin juga menyukai