Anda di halaman 1dari 17

Penulisan Ilmiah

Program Strata 1 Sistem Informasi


Laporan Penulisan Ilmiah

Penelitian Tingkat Kecemasan Siswa


Yang Akan Mengikuti Ujian
Disusun Oleh
Nama : Dimas Pramudita
NPM : 12113504
Kelas : 3KA07
Program Studi : Bahasa Indonesia
Jakarta

2015

Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................4
1.2 Identikasi Masalah...........................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah........................................................................5
1.4 Perumusan Masalah..........................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian..............................................................................5
1.6 Kegunaan Penelitian.........................................................................5
Bab II Landasan Teori
2.1Pengertian Kecemasan......................................................................6
2.2 Faktor-Faktor Kecemasan................................................................6
2.3 Ciri-Ciri Kecemasan........................................................................7
2.4 Tingkat Kecemasan..........................................................................8
2.5 Kecemasan Menghadapi Ujian........................................................9
Bab III Metodelogi Penelitian
3.1Waktu dan Tempat...........................................................................10
3.2Metode Penelitian............................................................................10
3.3Insrument Penelitian........................................................................11
3.4Analisi Penelitian............................................................................11
Bab IV Laporan Penelitian
4.1 Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian.......................................................12
4.2 Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................13
4.3 Hasil Analisis Data Penelitian............................................................................13

Bab V Penutup
5.2 Pembahasan.....................................................................................15
5.3 Kesimpulan......................................................................................15
5.4 Saran................................................................................................16
Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan
penelitian.
1.1 Latar Belakang
Setiap melaksanakan ujian sebagian besar siswa akan sibuk mempersiapkan
diri. Siswa-siswi terkadang mengalami rasa cemas karena mereka akan menghadapi
bermacam-macam ujian, mulai dari ujian tertulis, ujian praktek, sampai ujian nasional
yang paling membuat mereka cemas. Kecemasan tersebut timbul, karena mereka
merasa takut dan terlalu memikirkan hasil ujiannya.
Kecemasan siswa terhadap ujian biasa terjadi karena merasa pesimis dan
merasa akan mengalami kegagalan, padahal mereka sama sekali belum melakukan
usaha. Bahkan dapat menimbulkan terjadinya kecurangan dalam ujian.
Siswa dengan tingkat kecemasan rendah akan memiliki prestasi yang lebih
baik pada beberapa tugas, seperti tugas-tugas yang ditandai dengan tantangan,
kesulitan, penilaian prestasi, dan batasan waktu dibandingkan dengan siswa yang
memiliki tingkat kecemasan tinggi.
Untuk itu pada penelitian ini akan melihat tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi ujian.
1.2 Identifikasi Masalah
Kecemasan karena menghadapi ujian dapat mengakibatkan siswa tidak bisa
tidur nyenyak dikarenakan memikirkan jika tidak lulus ujian, tidak nafsu makan
karena terus membayangkan nilai mereka dan merasakan takut kalau mereka tidak
lulus ujian dan akan mengulang pada tahun depan.

1.3 Pembatasan Masalah


Melihat seberapa luasnya masalah dalam menghadapi ujian maka penelitian
dibatasi masalahnya yaitu : mencari tahu tingkat kecemasan anak kelas 6 di SD X.
1.4 Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah siswa yang mengalami kecemasan.
Adapun permasalahnnya adalah Tingkat kecemasan siswa yang akan menghadapi
ujian.
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa kelas 6 di SD X yang akan
menghadapi ujian.
1.6 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian diharapkan dapat membantu pengembangan bimbingan
dan membantu melakukan konseling bagi siswa dalam mempersiapkan ujian.
Sehingga guru dapat mengurangi kecemasan pada siswa yang akan mengikuti ujian
sesuai dengan tingkat kecemasan yang di alaminya.

BAB II

LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan sejumlah teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti, yaitu : mengenai kecemasan siswa dalam
menghadapi ujian.
2.1 Pengertian Kecemasan
Kecemasan mungkin saja dialami oleh setiap orang dengan tingkatan yang
berbeda-beda. Segala bentuk situasi yang mengancam kesejahteraan individu dapat
menimbulkan kecemasan. Segala bentuk kegiatan yang dilakukan dapat menimbulkan
kecemasan.
Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan
merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakkan tingkah laku baik tingkah laku
normal maupun tingkah laku yang menyimpang, yang terganggu dan kedua-duanya
merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari pertahanan terhadap kecemasan
(Gunarsa, 2003: 27).
Beberapa siswa kehilangan kepercayaan diri dan konsentrasi ketika
menghadapi soal-soal yang mereka anggap sulit sehingga menimbulkan kecemasan
dalam diri mereka. Kecemasan merupakan suatu perasaan takut atau khawatir
terhadap sesuatu yang tidak jelas yang kadang-kadang dialami oleh seseorang dalam
tingkatan yang berbeda-beda.
2.2 Faktor-Faktor Kecemasan
Menurut Dacey (2000 : 147), dalam mengenali gejala kecemasan dapat
ditinjau melalui tiga faktor, yaitu :
a.Komponen psikologis adalah reaksi yang tamapak pada pada gejala-gejala
psikologis berupa kegelisahan, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, cepat
terkejut.

b.Komponen fisiologis yaitu tubuh terutama pada organ-organ berupa jantung


berdebar, keringat dingin pada telapak tangan, tekanan darah meninggi (mudah
emosi), sentuhan dari luar berkurang, gerakan peristaltik bertambah, gejala fisik
(otot), gejala sensorik, gejala respiratori, gejala gastrointertinal, gejala urogenital.
c.Komponen Sosial : sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh individu di
lingkungannya. Perilaku itu dapat berupa : tingkah laku (sikap) dan gangguan tidur.
2.3 Ciri-Ciri Kecemasan
Dadang Hawari (2004 : 65-67) mengemukakan bahwa kecemasan yang
muncul dalam diri individu dapat terlihat dari corak atau tipe kepribadian dan
keluhan-keluhan yang sering dikemukakan orang yang mengalami kecemasan, antara
lain :
a.Corak atau tipe kepribadian pencemas
1. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang
2. Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir)
3. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum
4. Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
5. Tidak mudah mengalah, suka ngotot
6. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah.
b.Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami kecemasan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
Gangguan konsentrasi dan daya ingat
Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran
berdenging, berdebar-debar, sesak napas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.

2.4 Tingkatan Kecemasan

Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada 4 tingkat kecemasan yang


dialami individu yaitu :
1.Kecemasan Ringan
perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian
khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian
untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan
melindungi diri sendiri.
2.Kecemasan Sedang
perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang benar-benar berbeda;
individu menjadi gugup atau agitasi.
3.Kecemasan Berat
ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan respons takut
dan distress.
4.Panik
Individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena hilangnya
control, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Terjadi
peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang
lain, penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi
secara efektif. Biasanya disertai dengan disorganisasi kepribadian.
2.5 Kecemasan Menghadapi Ujian
Tingkatan kecemasan individu tergantung pada situasi, beratnya impuls yang
datang dan kemampuan untuk mengendalikan diri dalam menghadapi persoalan.
Proses terbentuknya kecemasan ujian dapat digambarkan dengan urutan. Adanya
stimulus berupa bayangan ancaman atau bahaya potensial yang muncul saat
8

menghadapi ujian, kemudian memicu kecemasan dan menyebabkan siswa terseret


dalam pikiran yang mencemaskan. Sebab awal dari kecemasan itu adalah tanggapan
pikiran dalam mempersepsikan stimulus yang diterima oleh siswa saat ujian.
Kecemasan menghadapi ujian (ulangan semester), khususnya pada mata
pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, khususnya matematika. Adapun aspek
kecemasan menghadapi ujian yaitu manifestasi kognitif, afektif, dan perilaku motorik
yang tidak terkendali dan somatika yang tak terkendali. Adapun penjelasan tentang
aspek dan indikator kecemasan menghadapi ujian adalah sebagai berikut.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi
waktu dan tempat, metode penelitian, instrumen penelitian dan metode analisis data.
3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilakukan di SD X yang bertempat di desa X kecamatan X


kabupaten X pada tanggal 5 Januari 2016 sampai 7 Januari 2016.
3.2 Metode Penelitan
Setiap penelitian yang dilakukan akan memerlukan sampel penelitian yang
diambil dari populasi. Menurut Sugiyono (2009 : 55) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah para Siswa kelas 6 di SD X.
Dimana ciri-ciri dari populasi tersebut terdiri dari :
a. Siswa kelas 6 yang belajar di SD X
b. Akan menghadapi ujian
c. Jumlah populasi 30 siswa
Ukuran sampel dalam penelitian ini didasari dari bagian dari populasi tersebut
semuanya dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan karena
jumlah sampel yang relatif kecil.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data yang berisis sejumlah pernyataan
yang disusun dan disebarkan secara tertulis kepada subjek dengan maksud untuk
mendapatkan informasi tentang masalah yang sedang diteliti (Sutrisno Hadi,
1994:157). Pernyataan yang disusun terdiri atas dua jenis yaitu pernyataan yang
mendukung (Favourable) dan pernyataan yang tidak mendukung (Unfavourable).
Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam skala disajikan dalam bentuk
skala Likert. Dalam skala ini disediakan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju
(SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Cara
pemberian untuk pernyataan favourable bergerak dari 1 sampai 5 sedangkan untuk
pertanyaan unfavourable cara pemberian skornya bergerak dari 5 sampai 1 dengan
perincian sebagai berikut :

10

Tabel 3.1
Teknik Penilaian Jawaban yang Diberikan Subjek
Kategori jawaban
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Favourable
5
4
3
2
1

Unfavourable
1
2
3
4
5

3.3 Instrument Penelitian


Skala kecemasan akan menghadapi masa pensiun ini disusun berdasarkan
teori utama tentang kecemasan dari Susan N. Hoeksema (2004:172), yang dapat
digolongkan menjadi 4 faktor, yaitu : gejala somatik, gejala emosional, gejala
kognitif, dan gejala yang berkenaan dengan tingkah laku.
3.4 Analisis Penelitian
Dalam penelitian ini, analisis item (uji kesalahan item) dilakukan dengan cara
pengujian terhadap kualitas item tersebut. Dasar kerja analisis item adalah memilih
item yang fungsi ukurnya selaras dan sesuai dengan fungsi yang dikehendaki dalam
penelitian. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama.

11

BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
Bab ini membahas orientasi kancah, persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian dan hasil analisis data penelitian.
4.1 Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
1.Orientasi Kancah
Penelitian tentang kecemasan siswa kelas 6 di SD X dalam menghadapi ujian
dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang digunakan untuk penelitan.

12

Pengambilan subjek uji coba ini dilihat dari satu kelas di SD X dikarenakan jumlah
kelas yang ada di SD tersebut.
2.Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian penulis meminta ijin tertulis untuk melakukan
penelitian melalui Universitas. Setelah ijin keluar penulis mendatangi sekolah yang
bersangkutan setelah sebelum secara langsung serta telah membicarakan bahwa akan
melakukan penlitian di SD tersebut.
Berdasarkan jumlah siswa kelas 6 tersebut, penulis memilih teknik sampling
sensus, maka dari populasi sebanyak 30 orang siswa kelas 6 yang akan menghadapi
ujian diambil sampel sesuai dengan populasi tersebut. Teknik sensus dianggap sesuai
dengan populasi tersebut yamg relative sedikit. Populasi merupakan 30 orang siswa
kelas 6 di SD X.

4.2 Pelaksanaan Penelitian


Didalam melaksanakan penelitian ini, penulis melakukan satu kali
pengambilan data untuk uji coba instrument (uji terpakai) dan untuk uji hipotesis
yang diambil dari 30 siswa. Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan
dari pihak SD X dengan waktu yang sudah ditentukan.
Penulis menyerahkan 30 skala kecemasan akan menghadapi Ujian.
Selanjutnya skala tersebut akan dibagikan kepada Siswa kelas 6 di SD X. Sebelum
pengisian skala, peneliti memaparkan maksud, tujuan, dan cara pengisian. Waktu
pengisian skala 1 hari dan penulis mengambil pada keesokan harinya.

13

4.3 Hasil Analisis Data Penelitian


Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antara individu dan lingkungan dalam menghadapi kecemasan akan menghadapi
ujian. Yaitu dengan Hasil koreksi dari skala yang sudah diisikan.
Penulis melihat tingkat kecemasan melalu beberapa kriteria yang sudah
dipertimbangkan dari beberapa sumber dan menghasilkan seberapa tingkat
kecemasan siswa kelas 6 di SD X dalam menghadapi ujian. Hasil dari skala yang
sudah diisi tersebut akan menunjukan apakah siswa mengalami tingkat kecemasan
ringan, sedang, berat ataupun panik.
Dari pengisian skala tersebut siswa 20 diantaranya mengalami kecemasan
sedang dan 10 sisanya mengalami kecemasan ringan. Hasil tersebut dilihat dari faktor
individu yang mampu atau tidak menghadapi kecemasan yang dinilai dari beberapa
faktor dan lingkungan hidup siswa yang masing-masing berbeda-beda.

BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pembahasan, kesimpulan dan saran
yang berkaitan dengan hasil penelitian.
5.1Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa ada faktor-faktor yang
mempengaruhi siswa dalam menghadapi kecemasannya. Disini dapat terlihat bahwa
adanya hubungan antara individu dan lingkungannya. Hasil ini menunjukan dengan
lingkungan keluarga dan social yang baik maka anak akan mendapatkan dukungan
yang cukup untuk menghadapi kecemasannya dan jika tidak maka tingkat
kecemasannya akan tinggi.
14

Dengan adanya dukungan sosial, dapat menimbulkan pengaruh positif seperti


dapat mengurangi kecemasan dan memelihara kondisi psikologis yang berada dalam
tekanan (Smet, 1994 : 133). Oleh karena itu lingkungan keluarga yang paling utama
dalam mengatasi masalah ini. Dimulai dengan lingkungan keluarga, jika individu
mendapatkan dukungan yang cukup maka individu dapat mengatasi dengan baik
dalam mengatasi kecemasannya.
Kecemasan akan menghadapi ujian pada SD X tergolong sedang karena
tingkat kecemasan emosionalnya yang terdiri dari rasa gugup, perasaan takut dan
tidak tenang. Namun dengan dukungan dari lingkungan keluarga dan dari lingkungan
sosialnya kecemasan dapat berkurang.
Dengan dukungan dari lingkungan keluarga dan lingkungan social yang baik
akan membuat tingkat kecemasan yang tinggi menjadi berkurang karena individu
merasa ada yang memberikana dukungan dan kasih saying yang menimbulkan
perasaan tenang.
5.2 Kesimpulan
Ada hubungan yang signifikan antara dukungan dari lignkungan keluarga dan
lingkungan sosial dengan kecemasan akan menghadapi ujian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan yang diterima siswa maka akan
semakin rendah kecemasan akan menghadapi ujian.
5.3 Saran
Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa data penelitian serta
menyimpulkan data-data yang diperoleh, maka penulis memberikan beberapa saran,
yaitu :
1.Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya semoga skripsi ini bisa menjadi referensi tambahan
untuk penelitian berikutnya.
2.Praktis
Kecemasan yang dirasakan tersebut sebisa mungkin dikurangi, dan orang tua
dapat lebih memperhatikan keadaan dari kecemasan anak serta lingkungan sekitar
bisa lebih memberikan dukungan secara moral. Dukungan sosial yang diberikan dan
lingkungan sekitar cukup baik, karena dukungan sosial tersebut masuk dalam kategori
15

sedang, mengingat begitu pentingnya dukungan sosial maka sebaiknya dukungan


sosial yang ada bisa lebih ditingkatkan lagi, semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima para siswa, maka akan semakin tenang dan dapat menjalani masa ujian
dengan tenang.

Daftar Pustaka
Susan Nolen Hoeksema. (2004). Abnormal Psychology. The McGraw-Hill
Companies Inc
Sutrisno Hadi. (1994). Statistika Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset
Sugiyono, (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta
Dadang Hawari. (2004). Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Fakultas
Kesehatan Universitas Indonesia
Singgih D Gunarsa. (2003). Psikologi Perkembangan. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Videbeck S.J. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
16

17

Anda mungkin juga menyukai